The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

2. DETAIL BAHAN AJAR - BERANI MENGAMBIL RISIKO DAN MENYUKAI TANTANGAN

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by uchiha itachi, 2023-10-26 21:32:41

2. DETAIL BAHAN AJAR - BERANI MENGAMBIL RISIKO DAN MENYUKAI TANTANGAN

2. DETAIL BAHAN AJAR - BERANI MENGAMBIL RISIKO DAN MENYUKAI TANTANGAN

Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Rp Rp Rp Rp Rp BERANI MENGAMBIL RISIKO DAN MENYUKAI TANTANGAN Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Direktorat Kursus dan Pelatihan 2021


Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) BERANI MENGAMBIL RISIKO DAN MENYUKAI TANTANGAN 2021 Penulis: Budi Srihastuti Kartini Nur Budi Utomo Dr.Wartano


KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Penguatan link and match antara lembaga pendidikan vokasi dan industri, dunia usaha, dan dunia kerja (iduka) merupakan program prioritas pemerintah. Link and match ini harus diartikan secara menyeluruh yaitu “menikahnya” program pendidikan dan pelatihan vokasi dengan iduka, UMKM, lembaga perbankan dan unit pemasaran yang bukan sekadar penandatanganan MoU tetapi harus ada keterlibatan mitra mulai dari pengembangan kurikulum, peningkatan kapasitas guru/instruktur/dosen/kepala sekolah/pimpinan, penyusunan standar sarpras berbasis iduka, pemagangan, evaluasi lulusan hingga penyerapan lulusan untuk bekerja di iduka dan mampu merintis usaha baru. Kursus dan pelatihan sebagai bagian dari pendidikan vokasi juga dituntut untuk bisa mewujudkan link and match dengan mitra sebagaimana tersebut di atas. Hal ini merupakan suatu tantangan sekaligus peluang yang besar terhadap eksistensi Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) selama ini. LKP yang bisa mewujudkan “pernikahan” tersebut dipastikan akan terus eksis bahkan akan semakin berkembang. Konsep miniatur “pernikahan” antara LKP dan lembaga mitra terwujud dalam penyelenggaraan Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW), yaitu program kursus dan pelatihan untuk menyiapkan SDM terampil, berkarakter, berdaya saing dan siap kerja dengan sasaran prioritas anak usia sekolah tidak sekolah (ATS) atau lulus tidak melanjutkan, khususnya yang pernah menerima program Kartu Indonesia Pintar (KIP). Saya menyambut baik penyusunan bahan ajar PKW ini dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran PKW sehingga menghasilkan lulusan berkualitas dan mampu untuk melahirkan usahawan baru dengan berbagai bidang usaha dalam rangka pengembangan potensi lokal. Selamat dan sukses untuk semua penyelenggara PKW semoga hasil kerja Saudara menjadi bagian dari upaya menyiapkan SDM Indonesia yang andal dan berdaya saing. Jakarta, September 2021 Direktur Jenderal, Wikan Sakarinto, Ph.D.


Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) merupakan layanan pendidikan melalui kursus dan pelatihan untuk memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan serta menumbuhkan sikap mental wirausaha dalam mengelola potensi dan lingkungan yang dapat dijadikan bekal berwirausaha dan merintis berdirinya usaha mandiri. Sasaran prioritasnya adalah Anak Usia Sekolah Tidak Sekolah (ATS) atau lulus tidak melanjutkan khususnya anak-anak yang pernah menerima Kartu Indonesia Pintar (KIP). Berdasarkan konsep tersebut maka, reformasi penyelenggaraan PKW harus dilakukan agar lulusan PKW dapat berwirausaha sesuai dengan ketrampilan yang dipelajari. Reformasi penyelenggaraan PKW dimaksud, difokuskan pada perubahan pola pikir (mindset) penyelenggaraan PKW dari hanya sekadar rekrutmen dan proses pembelajaran saja (input dan process) bergeser ke kualitas lulusan untuk mampu berwirausaha dengan pendampingan. Reformasi berikutnya adalah reformasi cara kerja/prosedur penyelenggaraan PKW dari cara kerja berbasis one man show, serta dilakukan oleh lembaga penyelenggara sendiri, bergeser ke cara kerja berbasis kerjasama dan kolaborasi dengan UMKM, lembaga perbankkan dan unit pemasaran. Kerja sama tersebut mulai dari rekrutmen, penyusunan kurikulum dan bahan ajar, pengadaan instruktur, sarana dan prasarana pembelajaran, dan pembimbingan/pendampingan dalam merintis usaha baik secara kelompok maupun perorangan. Dalam rangka mendorong reformasi pembelajaran PKW, Direktorat Kursus dan Pelatihan menyusun bahan ajar yang terdiri dari 6 komponen yaitu: 1) Menumbuhkan Pola Pikir dan Karakter Kewirausahaan, 2) Merencanakan Usaha, 3) Keterampilan Mengelola Usaha 4) Mengembangkan Usaha, 5) Pengembangan Pemasaran Usaha, dan 6) Evaluasi Usaha. Dari ke enam komponen bahan ajar ini, masing-masing terdiri dari judul-judul bahan ajar yang kesemuanya berjumlah 40 judul bahan ajar yang akan di digitalisasi untuk mempermudah mengaksesnya. Besar harapan kami bahan ajar ini dapat bermanfaat dan menjadi rujukan bagi berbagai pihak khususnya lembaga penyelenggara dalam menyiapkan, menyelenggarakan pembelajaran, dan pendampingan/pembimbingan dalam merintis usaha bagi para lulusan PKW. Jakarta, September 2021 Direktur, Dr. Wartanto KATA PENGANTAR Direktur Kursus dan Pelatihan


A. Apa Pengertian Risiko? DAFTAR ISI 1 B. Apa Pertimbangan Risiko Beserta Tantangannya? 2 C. Risiko Apa Saja yang Harus Kita Pahami? 3 D. Mengapa Kita Harus Berani Mengambil Risiko? 5 E. 6 Bagaimana Menumbuhkan Keinginan Kuat agar Berhasil? F. 6 Bagaimana Pentingnya Berani Bertindak karena Keberhasilan Berpihak pada Orang yang Berani? G. 7 Bagaimana Pentingnya Gagal dalam Tindakan karena Keberhasilan Ada di Sampingnya? H. 8


Risiko? Apa Pengertian A 1 Risiko adalah suatu keadaan yang tidak pasti dan terdapat unsur bahaya, konsekuensi yang bisa terjadi akibat proses yang sedang berlangsung maupun kejadian yang akan datang. Semua aktivitas individu maupun kelompok usaha pasti mengandung risiko di dalamnya karena tentu mengandung ketidakpastian. Richard Cantilon merupakan orang pertama yang menggunakan istilah entrepreneur pada awal abad 18. Ia mengatakan bahwa wirausahawan adalah seseorang yang menanggung risiko. Berkaitan dengan hal tersebut wirausahawan dalam mengambil tindakan hendaknya tidak didasari oleh spekulasi, tetapi perhitungan yang matang. Direktorat Kursus dan Pelatihan-Ditjen Pendidikan Vokasi


R I S I K O Apa Pertimbangan B Risiko Beserta Tantanganya? 2 Bagaimana Anda sebagai seorang wirausahawan yang berani mengambil tantangan tentu ingin menjadi pemenang dengan cara yang baik. Berani mengambil risiko yang sudah diperhitungkan. Mengambil risiko yang moderat, artinya risiko yang diambil tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian menghadapi risiko yang didukung komitmen yang kuat mendorong wirausahawan untuk terus berusaha mencari peluang sampai memperoleh hasil. Hasil-hasil itu harus nyata/jelas dan obyektif dan merupakan umpan balik bagi kelancaran kegiatannya. Bagi Anda yang menyukai usaha yang lebih menantang untuk mencapai lebih sukses atau gagal dari pada usaha yang kurang menantang. Oleh karena itu, wirausaha kurang menyukai risiko yang terlalu rendah atau terlalu tinggi. Direktorat Kursus dan Pelatihan-Ditjen Pendidikan Vokasi


R I S K Risiko Apa Saja yang C Harus Kita Pahami? 3 SUKSES GAGAL STRATEGI Direktorat Kursus dan Pelatihan-Ditjen Pendidikan Vokasi


$ Risiko Internal Risiko Eksternal Risiko Spekulasi Risiko Murni 25% $ SUKSES GAGAL Masalah Ekstrem 4 Risiko murni adalah suatu hal yang hanya mengakibatkan kerugian dan tidak menguntungkan. Salah satu contoh adalah kebakaran. Apabila perusahaan mengalami kebakaran maka perusahaan tersebut akan menderita kerugian. Risiko internal merupakan risiko yang timbul dalam kegiatan usaha itu sendiri yang masih dapat dikontrol oleh pelaku usaha. Pengelolaan risiko eksternal adalah pengelolaan yang berhubungan dengan lingkungan di luar perusahaan yang disebabkan faktor-faktor di luar kontrol pelaku usaha yang dapat diprediksi sejak awal, antara lain lingkungan mikro pada pertumbuhan ekonomi, lingkungan hukum, kondisi sosial Risiko spekulasi adalah risiko yang dapat menimbulkan kerugian, tidak menimbulkan kerugian, atau mendapatkan keuntungan. Contohnya, risiko kelebihan produksi, risiko moneter, dll. Masalah ekstrem yaitu masalah yang timbul dari luar, seperti adanya peniruan suatu produk, pesaing yang bersaing dengan tidak memakai akal sehat. Direktorat Kursus dan Pelatihan-Ditjen Pendidikan Vokasi


Mengapa Kita Harus D Berani Mengambil Risiko? BERANI 5 Hal apa pun pasti ada risiko seiring dengan apa yang dicapainya Semakin besar risiko yang ingin dicapai maka semakin besar juga tantangannya Menjadi peluang untuk lebih maju dan berkembang sehingga orang yang suka tantangan akan bisa mendapatkannya Direktorat Kursus dan Pelatihan-Ditjen Pendidikan Vokasi


Tanggung Jawabku Bagaimana Menumbuhkan Keinginan Kuat agar Berhasil? $ $ 25% E $ $ F 6 Siapa pun tidak bisa menolong kita kecuali diri kita sendiri bahkan Tuhan tidak akan mengubah suatu kaum jika kaum itu tidak mengubahnya. Oleh karena itu, Anda harus yakin bahwa takdir ditentukan oleh Yang Maha Kuasa, tetapi nasib Anda ditentukan oleh usaha Anda. Mengapa keberhasilan itu penting? Karena keberhasilan dalam usaha membuat kita menjadi orang yang baik dan bermanfaat. Sebaik-baiknya orang bila kita berguna atau bermanfaat untuk orang lain dengan berhasil mempunyai usaha. Kita bisa membagikan harta dan bisa memperkerjakan orang lain yang membutuhkan. Yang kita butuhkan adalah keyakinan bahwa Tuhan akan membantu kita karena Allah Swt sudah berjanji di Surah Ad-duha demi waktu duha atau menjelang siang bahwa Ia tidak akan meninggalkan makhluknya dan menyampaikan bahwa akhir itu lebih baik dari permulaan. Direktorat Kursus dan Pelatihan-Ditjen Pendidikan Vokasi


G 7 Bagaimana Pentingnya Keberhasilan Berpihak Ayo, Anda bisa mengingat apa yang disampaikan oleh Bob Sadino bahwa BISNIS YANG BAGUS ADALAH BISNIS YANG DIKERJAKAN BUKAN YANG DIPERTANYAKAN TERUS. Bahkan sebagus-bagusnya teori tidak akan menjadikan bisnis bagus bila tidak dikerjakan dengan segala keberanian untuk mengambil risikonya. Direktorat Kursus dan Pelatihan-Ditjen Pendidikan Vokasi


Bagaimana Pentingnya H $ $ $ $ $ $ 8 Perlu Anda pahami bahwa sesuatu yang dikerjakan akan menjadikan pengetahuan semakin bertambah, keyakinan semakin kuat, dan semangat pada tujuan yang akan diputuskan. Dengan kegagalan atau kesalahan sendiri, hal yang benar lebih tampak jelas sehingga andai saja gagal setidaknya menjadikan kita semakin dekat dengan keberhasilan. Direktorat Kursus dan Pelatihan-Ditjen Pendidikan Vokasi


I. Latihan 1 2 3 4 5 Usaha makanan. Mudah basi/ bahan mudah busuk. Susah mencari bahan baku dan harga yang tidak stabil. Punya freezer Membangun komunitas pasar yang penjualan bahan baku. No. Jenis Usaha Risiko Tantangan Solusi Direktorat Kursus dan Pelatihan-Ditjen Pendidikan Vokasi 9


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Direktorat Kursus dan Pelatihan 2021


Click to View FlipBook Version