Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Direktorat Kursus dan Pelatihan 2021 IDENTIFIKASI PELUANG USAHA Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW)
Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) IDENTIFIKASI PELUANG USAHA 2021 Tim Penulis: Budi Maryono Kartini Dian Augustini
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi KATA SAMBUTAN Penguatan link and match antara lembaga pendidikan vokasi dan industri, dunia usaha, dan dunia kerja (iduka) merupakan program prioritas pemerintah. Link and match ini harus diartikan secara menyeluruh yaitu “menikahnya” program pendidikan dan pelatihan vokasi dengan iduka, UMKM, lembaga perbankan dan unit pemasaran yang bukan sekadar penandatanganan MoU tetapi harus ada keterlibatan mitra mulai dari pengembangan kurikulum, peningkatan kapasitas guru/instruktur/dosen/kepala sekolah/pimpinan, penyusunan standar sarpras berbasis iduka, pemagangan, evaluasi lulusan hingga penyerapan lulusan untuk bekerja di iduka dan mampu merintis usaha baru. Kursus dan pelatihan sebagai bagian dari pendidikan vokasi juga dituntut untuk bisa mewujudkan link and match dengan mitra sebagaimana tersebut di atas. Hal ini merupakan suatu tantangan sekaligus peluang yang besar terhadap eksistensi Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) selama ini. LKP yang bisa mewujudkan “pernikahan” tersebut dipastikan akan terus eksis bahkan akan semakin berkembang. Konsep miniatur “pernikahan” antara LKP dan lembaga mitra terwujud dalam penyelenggaraan Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW), yaitu program kursus dan pelatihan untuk menyiapkan SDM terampil, berkarakter, berdaya saing dan siap kerja dengan sasaran prioritas anak usia sekolah tidak sekolah (ATS) atau lulus tidak melanjutkan, khususnya yang pernah menerima program Kartu Indonesia Pintar (KIP). Saya menyambut baik penyusunan bahan ajar PKW ini dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran PKW sehingga menghasilkan lulusan berkualitas dan mampu untuk melahirkan usahawan baru dengan berbagai bidang usaha dalam rangka pengembangan potensi lokal. Selamat dan sukses untuk semua penyelenggara PKW semoga hasil kerja Saudara menjadi bagian dari upaya menyiapkan SDM Indonesia yang andal dan berdaya saing. Jakarta, September 2021 Direktur Jenderal, Wikan Sakarinto, Ph.D.
Direktur Kursus dan Pelatihan KATA PENGANTAR Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) merupakan layanan pendidikan melalui kursus dan pelatihan untuk memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan serta menumbuhkan sikap mental wirausaha dalam mengelola potensi dan lingkungan yang dapat dijadikan bekal berwirausaha dan merintis berdirinya usaha mandiri. Sasaran prioritasnya adalah Anak Usia Sekolah Tidak Sekolah (ATS) atau lulus tidak melanjutkan khususnya anak-anak yang pernah menerima Kartu Indonesia Pintar (KIP). Berdasarkan konsep tersebut maka, reformasi penyelenggaraan PKW harus dilakukan agar lulusan PKW dapat berwirausaha sesuai dengan ketrampilan yang dipelajari. Reformasi penyelenggaraan PKW dimaksud, difokuskan pada perubahan pola pikir (mindset) penyelenggaraan PKW dari hanya sekadar rekrutmen dan proses pembelajaran saja (input dan process) bergeser ke kualitas lulusan untuk mampu berwirausaha dengan pendampingan. Reformasi berikutnya adalah reformasi cara kerja/prosedur penyelenggaraan PKW dari cara kerja berbasis one man show, serta dilakukan oleh lembaga penyelenggara sendiri, bergeser ke cara kerja berbasis kerjasama dan kolaborasi dengan UMKM, lembaga perbankkan dan unit pemasaran. Kerja sama tersebut mulai dari rekrutmen, penyusunan kurikulum dan bahan ajar, pengadaan instruktur, sarana dan prasarana pembelajaran, dan pembimbingan / pendampingan dalam merintis usaha baik secara kelompok maupun perorangan. Dalam rangka mendorong reformasi pembelajaran PKW, Direktorat Kursus dan Pelatihan menyusun bahan ajar yang terdiri dari 6 komponen yaitu: 1) Menumbuhkan Pola Pikir dan Karakter Kewirausahaan, 2) Merencanakan Usaha, 3) Keterampilan Mengelola Usaha 4) Mengembangkan Usaha, 5) Pengembangan Pemasaran Usaha, dan 6) Evaluasi Usaha. Dari ke enam komponen bahan ajar ini, masing-masing terdiri dari judul-judul bahan ajar yang kesemuanya berjumlah 40 judul bahan ajar yang akan di digitalisasi untuk mempermudah mengaksesnya. Besar harapan kami bahan ajar ini dapat bermanfaat dan menjadi rujukan bagi berbagai pihak khususnya lembaga penyelenggara dalam menyiapkan, menyelenggarakan pembelajaran, dan pendampingan/pembimbingan dalam merintis usaha bagi para lulusan PKW. Jakarta, September 2021 Direktur, Dr. Wartanto
Apa Itu Peluang Usaha dan Mengembangkan Ide Usaha? Kriteria Pemilihan Ide Usaha Bagaimana Mengidentifikasi Peluang Usaha? Membuat analisis SWOT Menentukan ide usaha dan calon pelanggan Mendeskripsikan ide usaha/bisnis anda Riset pasar sederhana Perencanaan keuangan A. B. C. 1. 2. 3. 4. 5. 1 4 8 9 12 14 16 19 DAFTAR ISI
Mengembangkan ide usaha/bisnis Peluang usaha adalah kesempatan atau waktu yang tepat yang seharusnya di ambil atau dimanfaatkan oleh seorang wirausahawan untuk mendapat keuntungan. Memasok dan menempatkan orang-orang pada posisi yang tepat di organisasi atau usaha yang membutuhkan 1 DIREKTORAT KURSUS DAN PELATIHAN DITJEN PENDIDIKAN VOKASI A. Apa Itu Peluang Usaha dan Mengembangkan Ide Usaha?
Ide usaha tersebut bisa muncul dari berbagai hal, misalnya dari hobi, rekreasi, khayalan, bahkan mimpi. 2 DIREKTORAT KURSUS DAN PELATIHAN DITJEN PENDIDIKAN VOKASI Untuk mengembangkan ide usaha, berikut beberapa strategi yang bisa dilakukan. Meskipun banyak jenis usaha/bisnis baru yang memanfaatkan teknologi digital, ada juga usaha/bisnis yang masih memiliki toko fisik. Lokasi merupakan salah satu aspek utama yang paling penting dalam berkembangnya usaha bagi usaha/bisnis yang memiliki toko fisik. Misalnya, lokasi usaha di dekat sekolah,rumah sakit, perumahan, alun–alun kota, atau pusat keramaian lainnya. 1. Memilih lokasi yang tepat Memanfaatkan media sosial dan tingkatkan promosi Rp Peran media sosial sangatlah penting di era digital saat ini untuk bisa mengembangkan usaha/bisnis dan mendapatkan banyak pelanggan. Tawarkan pula berbagai promo, diskon, serta voucer menarik. Misalnya melalui Instagram, Tik Tok, Facebook, dan Whatsapp. 2.
3 DIREKTORAT KURSUS DAN PELATIHAN DITJEN PENDIDIKAN VOKASI Sebagai pemilik usaha, Anda harus mengikuti tren apa yang sedang disukai oleh konsumen dan cobalah melakukan inovasi terhadap produk Anda. Misalnya, usaha roti dengan inovasi varian dan bentuk rasa kekinian (tiramisu, Korean garlic cheese bread, roti pelangi, red velvet, dll) 3. Lakukan inovasi secara berkala Ada puluhan sampai ribuan usaha memiliki produk yang sama dengan produk yang Anda pasarkan. Oleh karena itu Anda harus memiliki hal yang membedakan bisnis Anda dengan bisnis kompetitor agar usaha Anda bisa terus berkembang. Misalnya, usaha roti dengan varian bentuk dan rasa kekinian (Korean garlic cheese, dessert box, dll) 4. Kenali kompetitor bisnis RP Ini merupakan bagian krusial dalam perkembangan sebuah bisnis. Manajemen keuangan yang baik sangat diperlukan agar arus kas selalu lancar setiap bulan. 5. Kelola keuangan dengan benar
PRODUK LOKAL 4 DIREKTORAT KURSUS DAN PELATIHAN DITJEN PENDIDIKAN VOKASI Ada tiga sumber utama dalam kriteria pemilihan ide usaha, yaitu sebagai berikut. Keterampilan Sumber Daya Permintaan Untuk menentukan usaha apa yang tepat, mulailah dengan mengetahui apa yang kita sukai sehingga usaha kita dapat berkembang dan menghasilkan keuntungan. B. Kriteria Pemilihan Ide Usaha Memasak (membuat roti, kudapan, ataupun kuliner kekinian) Menjahit (desain, fesyen) Keterampilan pemasaran (menjual produk kesehatan/ rumah tangga, dll.) Hasil Pertanian (buah, sayur) Hasil alam (kayu, tanah, batu, mineral alam) Pinjaman keuangan mikro dari bank Permintaan lokal atas produk tertentu, misalnya kopi, buah, sayur Permintaan lokal terhadap produk laut (ikan, aneka olahan ikan, dll.) Permintaan atas fasilitas medis/ kesehatan (masker, handsanitizer, obat-obatan herbal,dll.)
5 DIREKTORAT KURSUS DAN PELATIHAN DITJEN PENDIDIKAN VOKASI Untuk mengembangkan ide bisnis, berikut ini contoh kriteria pemilihan ide usaha/bisnis yang bisa dijalankan. 2. Survei target pasar Melakukan analisis dan pertimbangan target pasar 1. Contoh Bisnis : Toko Roti Lezat Tren selera masyarakat sekarang lebih pada cita rasa kue yang gurih dan tidak terlalu manis karena kesadaran masyarakat terhadap kesehatan sudah mulai meningkat Tren toko roti yang akan populer di tahun 2021 antara lain: 1. roti sehat 2.roti artisan, yaitu roti yang segar dan baru dibuat hasil buatan tangan; 3. olahan roti unik dari negara lain seperti misalnya Korean garlic cheese bread dan Japanese milk bread; 4. roti yang instagenic; 5. roti khas Indonesia, misalnya odading.
6 DIREKTORAT KURSUS DAN PELATIHAN DITJEN PENDIDIKAN VOKASI Mencatat dan mengembangkan 3. ide usaha Pemilik bisnis harus selalu mencatat dan berusaha untuk mengembangkan setiap ide yang sudah dianalisis. Setelah melakukan pencatatan, kita dapat mengelompokkan ide usaha/bisnis sesuai dengan topik serta golongan sejenis. Contoh: Berdasarkan survei pasar yang telah dilakukan, pemilik Toko Roti Lezat memutuskan memproduksi roti sehat dengan cita rasa yang gurih dan tidak terlalu manis. 4. Lakukan pengembangan produk Pengembangan produk berguna agar Pelanggan merasa lebih senang dengan pelayanan yang kita berikan. Pengembangan produk dilakukan untuk menarik perhatian dari calon pelanggan. contoh: pemilik Toko Roti Lezat memberikan pelayanan pesan antar dengan minimal order dan spesial diskon pada jam-jam tertentu (17.00-20.00)
7 DIREKTORAT KURSUS DAN PELATIHAN DITJEN PENDIDIKAN VOKASI 5. Melihat testimoni dari pelanggan Testimoni pelanggan yang berupa ulasan, kritik, dan saran menjadi salah satu media penarik pelanggan baru serta meningkatkan portofolio dan kredibilitas usaha milik kita. Testimoni salah satu pelanggan Toko Roti Lezat: puas dengan pelayanan Toko Roti Lezat yang selalu siap mengantar pesanan ke rumah dan juga memberikan diskon pada beberapa produk roti sehingga menjamin roti tetap baru dan sehat
8 DIREKTORAT KURSUS DAN PELATIHAN DITJEN PENDIDIKAN VOKASI Ada beberapa langkah dalam mengidentifikasi peluang usaha, yaitu: C. Bagaimana Mengidentifikasi Peluang Usaha? Membuat analisis SWOT 1. Mendeskripsikan ide usaha 3. ! Riset pasar sederhana 4. Menentukan ide usaha 2. dan calon pelanggan Rp Rp Rp Perencanaan 5. keuangan
9 DIREKTORAT KURSUS DAN PELATIHAN DITJEN PENDIDIKAN VOKASI 1. Membuat analisis SWOT Analisis SWOT merupakan suatu bentuk analisis yang digunakan oleh manajemen usaha atau organisasi yang sistematis. Analisis ini dapat digunakan untuk mencapai tujuan usaha atau organisasi baik untuk tujuan jangka panjang maupun tujuan jangka pendek. SWOT digunakan untuk mengukur seberapa kuat produk Anda dapat direalisasikan dan dijual ke pasaran. Analisis kapabilitas produk tersebut dilihat dari empat variabel, yaitu: kekuatan (strength), kelemahan (weekness), kesempatan (opportunity), dan ancaman (threats).
Apakah ada lebih banyak kekuatan daripada kelemahan? Apakah ada lebih banyak peluang daripada ancaman? Bagaimana saya akan menangani kelemahan dan ancaman? - Saya akan menawarkan lebih banyak variasi roti agar lebih berdaya saing. - Saya akan belajar lebih memutakhirkan sosial media (sosmed) untuk lebih meningkatkan promosi dan penjualan roti. Ya Tidak Ya Tidak 10 DIREKTORAT KURSUS DAN PELATIHAN DITJEN PENDIDIKAN VOKASI Contoh analisis SWOT untuk bisnis Toko Roti Lezat secara daring (online). Misalnya, Anda seorang pebisnis yang memiliki usaha berjualan roti daring (online). Analisis SWOT untuk bisnis tersebut kira-kira seperti ini. Contoh : Toko Roti Lezat Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Harga produk terjangkau Ada berbagai macam varian roti kekinian Kualitas roti unggul karena tanpa pengawet dan bahan sintetis SDM yang terampil Mesin produksi roti yang baik Mutu produk bersaing Lokasi usaha Promosi belum efektif Tempat pemasaran terbatas Produksi yang terbatas Belum memiliki pengelola media sosial Peningkatan permintaan masyarakat terhadap roti kekinian Bahan baku mudah didapatkan Kemajuan teknologi dan informasi Varian rasa dan bentuknya update dan digemari customer Dukungan pemerintah terhadap UMKM Tingkat pesaing yang tinggi Adanya produk sejenis dengan harga lebih murah Adanya varian rasa dan bentuk yang ditawarkan oleh Toko roti lain Jalur sarana transportasi yang tidak mendukung
Apakah ada lebih banyak kekuatan daripada kelemahan? Apakah ada lebih banyak peluang daripada ancaman? Bagaimana saya akan menangani kelemahan dan ancaman? 11 DIREKTORAT KURSUS DAN PELATIHAN DITJEN PENDIDIKAN VOKASI Berikut ini contoh templat analisis SWOT untuk membantu Anda mengidentifikasi peluang usaha dan selanjutnya untuk menyusun rencana bisnis Anda. Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Ya Tidak Ya Tidak
12 DIREKTORAT KURSUS DAN PELATIHAN DITJEN PENDIDIKAN VOKASI Dalam membangun usaha, berikut ini beberapa hal yang perlu dipersiapkan dalam menentukan ide usaha yang tepat dan memperoleh pelanggan yang akan setia membeli produk kita. 2. Menentukan ide usaha dan calon pelanggan Bisa datang dari dalam diri sendiri melalui pemikiran yang positif dan kreatif, hasil tukar pikiran, diskusi, atau meniru ide bisnis dari sebuah bisnis yang sudah berjalan Sumber ide bisnis Sebagai pembanding antara ide yang satu dengan ide yang lain agar benar-benar menghasilkan satu ide yang kreatif dan inovatif Membuat daftar ide bisnis Ikuti sumber informasi dan tren terbaru di sektor industri yang spesifik, serta lihat blog yang dijalankan oleh influencer utama industri Menentukan pasar
13 DIREKTORAT KURSUS DAN PELATIHAN DITJEN PENDIDIKAN VOKASI Menentukan calon pelanggan Membuat jaringan reseller. Dengan sistem reseller, buatlah sistem diskon untuk mereka yang mau menjualkan kembali produk Anda. Tetapkan berapa minimal order dalam sekali pembelian, berapa diskon yang bisa diperoleh reseller, bagaimana sistem pembayarannya (tunai atau tempo), dll. Meningkatkan pelayanan penjualan kembali (after sales). Berikan jaminan kepada pelanggan bahwa jika terjadi cacat dalam produk Anda sebelum mereka menggunakannya, Anda siap mengganti 100% atau Anda akan mengembalikan uang jika Anda tidak bisa mengganti dengan barang baru.
14 DIREKTORAT KURSUS DAN PELATIHAN DITJEN PENDIDIKAN VOKASI 3. Mendeskripsikan ide usaha/bisnis Anda Berikut ini contoh templat ide usaha Toko Roti Lezat untuk membantu Anda dalam menentukan ide bisnis dan mendeskripsikan ide tersebut. Deskripsi produk yang “bagus” ialah deskripsi yang mengomunikasikan informasi yang tepat kepada pelanggan. Fokuslah pada hal-hal yang akan dibicarakan kepada audien dan berikan informasi yang mereka butuhkan. Sebuah deskripsi produk yang baik berisi : - penjelasan tentang fungsi produk atau tujuan penggunaannya; - menawarkan nilai atau manfaat tambahan; dan - menyertakan semua informasi yang relevan. Templat Ide usaha Toko Roti Lezat Nama Usaha : Jenis Usaha : Kebutuhan apa yang akan dipenuhi oleh barang/jasa Barang/jasa apa yang akan diproduksi oleh usaha ini: Kepada siapa akan menjual barang/jasa Bagaimana akan menjual barang/jasa Toko Roti Lezat Makanan (roti/camilan/kudapan) Roti Warga lokal dan konsumen luas Di lokasi (toko roti) dan melalui sosial media Manufaktur Pengecer Operator Jasa Grosir
15 DIREKTORAT KURSUS DAN PELATIHAN DITJEN PENDIDIKAN VOKASI Terlampir Templat Ide Usaha untuk Anda: Templat Ide usaha Toko Roti Lezat Nama Usaha : Jenis Usaha : Kebutuhan apa yang akan dipenuhi oleh barang/jasa Barang/jasa apa yang akan diproduksi oleh usaha ini: Kepada siapa akan menjual barang/jasa Bagaimana akan menjual barang/jasa Manufaktur Pengecer Lain - Lain Operator Jasa Grosir
Riset pasar sederhana adalah proses mengevaluasi kelayakan suatu produk atau layanan baru melalui riset yang dilakukan secara langsung dengan konsumen potensial. Riset kebutuhan suatu produk dilakukan secara sederhana dengan cara mengumpulkan data-data terkait produk yang dibutuhkan oleh pasar. Setelah semua data tersebut didapat, kemudian dilakukan analisis sederhana mengenai kebutuhan pasar terkait ukuran pasar, tingkat pertumbuhan pasar, tingkat kompetisi, dan kemampuan usaha dalam menghadapi kompetisi tersebut. Jika ukuran pasar besar, pertumbuhan pasar tinggi, tingkat kompetisi rendah dan bisa diantisipasi oleh usaha, bisa disimpulkan bahwa bisnis tersebut potensial untuk dijalankan. Metode Riset Pasar 16 DIREKTORAT KURSUS DAN PELATIHAN DITJEN PENDIDIKAN VOKASI 4. Riset pasar sederhana Wawancara langsung dengan konsumen Menyebarkan kuesioner secara daring (online) Memelajari perkembangan pasar melalui berbagai media, baik daring (online) maupun luring (offline) 1 2 3
Berikut ini contoh riset pasar sederhana yang disajikan dalam bentuk tabel untuk membantu Anda menentukan ide bisnis dan calon pelanggan. 17 DIREKTORAT KURSUS DAN PELATIHAN DITJEN PENDIDIKAN VOKASI Segmen Pasar Calon Pelanggan Analisis Pesaing Kebutuhan dan Preferensi Pelanggan Perseorangan /Rumah Tangga 1. 2. Saat ini membeli roti yang tidak baru dari supermarket terdekat. Perlu roti yang baru terutama untuk pagi dan sore hari. 1. Tidak ada toko roti di sekitar daerah tersebut. Hanya ada supermarket yang menyediakan produk roti dan tidak baru. 2. Toko roti terdekat sejauh 15 km 3. Harganya mahal 4. Menjual roti, kue kering, aneka kudapan dan biskuit Untuk rapat karyawannya, pemilik usaha membeli roti dari supermarket terdekat, namun roti tersebut tidak baru. Perlu roti yang baru terutama untuk pagi dan sore hari. Usaha
18 DIREKTORAT KURSUS DAN PELATIHAN DITJEN PENDIDIKAN VOKASI Dengan menerapkan riset pasar sederhana ini, diharapkan para pelaku usaha/bisnis lebih mampu memahami kebutuhan pasar dan menyediakan produk yang dibutuhkan pasar secara tepat sasaran. Berikut ini contoh tabel riset pasar sederhana yang dapat digunakan untuk menentukan ide bisnis dan calon pelanggan Anda. Usaha Anda Segmen Pasar Calon Pelanggan Analisis Pesaing Kebutuhan dan Preferensi Pelanggan 1. 2. 3.
001 7 8 9 4 5 6 1 2 0 . = x - + 3 / 19 DIREKTORAT KURSUS DAN PELATIHAN DITJEN PENDIDIKAN VOKASI Perencanaan keuangan dalam pengembangan ide usaha biasanya didahului dengan kegiatan melakukan perkiraan/peramalan (forecasting) tentang apa yang diharapkan akan terjadi di masa yang akan datang. Dalam pengambilan keputusan, perkiraan/peramalan ditujukan untuk masa yang akan datang, bukan apa yang telah terjadi. 5. Perencanaan keuangan Peramalan (forecasting) adalah proses memperkirakan berapa kebutuhan di masa mendatang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu, dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa
20 DIREKTORAT KURSUS DAN PELATIHAN DITJEN PENDIDIKAN VOKASI Berikut ini contoh dalam memperkirakan penjualan dan kebutuhan produksi Toko Roti “Lezat”. Anda dapat mengadopsi sesuai dengan jenis usaha yang Anda kembangkan. Bulan 1 2 3 4 5 6 Total Rata – Rata Per Bulan Produk 1 Roti yang direncanakan akan dijualkepada konsumen/ perorangan Kuanti tas 100 150 150 200 200 250 1.050 175 Untuk mengantisipasi produk rusak atau permintaan lebih tinggi, produksilah 20% lebih dari perkiraan penjualan * Roti yang diproduksi Kuanti tas 120 180 180 240 240 300 1.260 210 Toko Roti Lezat fifffflffifflffifflflflffifflflfflfflfflflfflfflfl flfflfflflfflfflflffifflffl flffl Berikut ini contoh templat yang dapat membantu anda memperkirakan penjualan dan kebutuhan produksi/barang/jasa/dagang bulanan Bulan 1 2 3 4 5 6 Total Rata – Rata Per Bulan Produk 1 (Produk Anda) yang direncanakan akan dijual kepada konsumen/ perorangan Kuanti tas Untuk mengantisipasi produk rusak atau permintaan lebih tinggi, produksilah 20% lebih dari perkiraan penjualan * (Produk Anda) yang diprodukasi Kuanti tas Usaha Anda
21 DIREKTORAT KURSUS DAN PELATIHAN DITJEN PENDIDIKAN VOKASI Pada dasarnya biaya produksi merupakan biaya-biaya yang dilakukan pada proses produksi perusahaan. Biaya tersebut meliputi bahan baku, biaya variabel, biaya tenaga kerja, dan biaya tetap. Biaya produksi (Cost of Production) adalah biaya yang timbul dari suatu proses produksi perusahaan manufaktur dalam membuat barang atau jasa yang akan dijual. Total Biaya Biaya Variabel Biaya Tetap Biaya Variabel Tenaga Kerja Biaya Variabel Bahan Baku Biaya variabel: bisa berubah sesuai jumlah barang/jasa yang diproduksi dan biasanya berada di bawah kolom bahan baku atau tenaga kerja. Sebuah toko roti misalnya, biaya variabelnya berupa telur, tepung terigu, mentega, serta bahan – bahan kue lainnya. Biaya tenaga kerja tidak hanya untuk karyawan toko di bagian produksi, tetapi juga di bagian administrasi ataupun keuangan. a. Mengetahui biaya anda
22 DIREKTORAT KURSUS DAN PELATIHAN DITJEN PENDIDIKAN VOKASI Biaya tetap adalah sama terlepas dari jumlah barang dan jasa yang diproduksi. Biaya tetap untuk toko roti adalah biaya sewa, oven dan peralatan masak kue. Biaya tenaga kerja adalah jumlah upah yang Anda bayarkan kepada karyawan serta jumlah uang yang Anda peroleh dari usaha Anda. Biaya ini adalah biaya variabel karena jumlah uang yang Anda bayarkan kepada karyawan dan diri Anda sendiri berubah sesuai jumlah barang/jasa yang diproduksi. Biaya bahan baku merupakan biaya bahan dasar yang digunakan untuk membuat produk akhir atau jasa. Untuk toko roti, bahan baku adalah tepung terigu, telur, mentega serta bahan – bahan lain yang dibutuhkan untuk membuat kue/roti.
23 DIREKTORAT KURSUS DAN PELATIHAN DITJEN PENDIDIKAN VOKASI Di bawah ini, contoh bagaimana mengetahui biaya Anda pada Toko Roti Lezat. Biaya Variabel bahan Baku Toko Roti Lezat untuk Sebuah Roti Tawar BAHAN KUANTITAS YANG DIPERLUKAN PER ROTI UNIT HARGA BIAYA PER ROTI Ragi 0,1 kg Rp10.000 /kg Rp1.000 Garam ,05 kg Rp30.000 /kg Rp1.500 Minyak ,5 ons cair Rp15.000 /liter Rp7.500 Telur 3 butir Rp2.000 /butir Rp6.000 Tepung ,5 kg Rp7.500 /kg Rp3.750 Total Biaya Per Roti Rp19.750 / roti Total Produksi Per Bulan 210 roti / bulan Total Biaya Per Bulan* Rp4.147.500 / bulan * Untuk menghitung total biaya per bulan, kalikan biaya per roti dengan produksi per bulan
Biaya Variabel Tenaga Kerja Toko Ro� Lezat untuk Sebuah Ro� Tawar Orang Waktu (Dalam Jam) Per Bulan Biaya Per Jam Biaya Per Bulan Diri sendiri 120 jam 15.000/jam Rp1.800.000 Tenaga Kerja 24 DIREKTORAT KURSUS DAN PELATIHAN DITJEN PENDIDIKAN VOKASI Biaya Tetap Toko Roti Lezat untuk Membuat Roti PERLENGKAPAN HARGA BELI JUMLAH BULAN DAPAT DIGUNAKAN BIAYA PER BULAN (HARA BELI / # BULAN) Pisau Rp30.000 12 bulan Rp2.500 Mangkok Rp50.400 24 bulan Rp2.100 Mixer Rp500.000 24 bulan Rp20.800 Sendok Stainless Rp30.000 12 bulan Rp2.500 Sewa/bulan* Rp200.000 Transportasi/bulan* Rp200.000 Total Biaya Tetap Per Bulan Rp427.900/bulan * Dua biaya ini juga sering disebut “biaya overhead”
25 DIREKTORAT KURSUS DAN PELATIHAN DITJEN PENDIDIKAN VOKASI Total Biaya Toko Roti Lezat untuk Sebuah Roti Tawar JENIS BIAYA TOTAL BIAYA PER BULAN Biaya Variabel Bahan Baku Rp 4.147.500 Biaya Variabel Tenaga Kerja Rp 1.800.000 Biaya Tetap: Perlengkapan + Overhead Rp 427.900 Total Biaya Per Bulan Rp 6.375.400 Berikut di bawah ini contoh templat yang dapat Anda gunakan untuk menghitung biaya apa pun produk Anda, seperti templat yang digunakan untuk penetapan biaya roti tawar pada toko roti lezat Biaya Variabel bahan Baku Anda untuk Satu Produk / Jasa BAHAN KUANTITAS DIPERLUKAN PER PRODUK/JASA UNIT HARGA BIAYA PER PRODUK/JASA Total Biaya Per Produk/Jasa Total Produksi Per Bulan Produk/Jasa per bulan(Diambil dari Kegiatan 5B) Total Biaya Per Bulan / bulan * Untuk menghitung total biaya per bulan, kalikan biaya per roti dengan produksi per bulan
26 DIREKTORAT KURSUS DAN PELATIHAN DITJEN PENDIDIKAN VOKASI Biaya Variabel Tenaga Kerja Anda untuk Satu Bulan ORANG WAKTU (DALAM JAM) PER BULAN BIAYA PER JAM BIAYA PER BULAN Saya Sendiri Jam Tenaga Pemasaran Total Biaya Per Bulan / bulan Biaya Tetap Anda untuk Satu Bulan PERLENGKAPAN HARGA BELI JUMLAH BULAN DAPATDIGUNAKAN BIAYA PER BULAN (HARA BELI / # BULAN) bulan bulan bulan bulan bulan Total Biaya Per Bulan / bulan
27 DIREKTORAT KURSUS DAN PELATIHAN DITJEN PENDIDIKAN VOKASI Total Biaya Anda untuk Satu Produk / Jasa JENIS BIAYA TOTAL BIAYA PER BULAN Biaya Variabel Bahan Baku Biaya Variabel Tenaga Kerja Biaya Tetap: Perlengkapan + Overhead Total Biaya Per Bulan / bulan Langkah-langkah yang ditempuh dalam menggunakan konsep ini adalah: Langkah 1 Harga produk Anda X Penjualan produk Anda = Penjualan per bulan X = Harga Saya Rp425.000/ro� Penjualan Saya 210 ro� Penjualan Per Bulan Rp8.925.000 Pada konsep ini setiap pusat laba dihitung besarnya laba bersih dengan mempertemukan penghasilan setiap pusat laba dikurangi semua biaya pada pusat laba yang bersangkutan baik biaya tetap maupun biaya variabel b. Menghasilkan Laba
Langkah 2 Langkah 1 Langkah 2 Penjualan per bulan – Biaya produk Anda = Laba Penjualan Per Bulan Rp8.925.000 Biaya Saya Rp6.375.400 LABA Rp2.549.600 Berikut ini contoh templat yang dapat memudahkan Anda dalam menghitung/menghasilkan laba Harga produk Anda X Penjualan produk Anda = Penjualan per bulan Harga saya X Penjualan Saya = Penjualan Per Bulan Cost/Product Product Penjualan per bulan – Biaya produk Anda = Laba Penjualan Per Bulan Biaya Saya = LABA 28 DIREKTORAT KURSUS DAN PELATIHAN DITJEN PENDIDIKAN VOKASI
29 DIREKTORAT KURSUS DAN PELATIHAN DITJEN PENDIDIKAN VOKASI DAFTAR PUSTAKA Pengembangan Usaha Berbasis Masyarakat (C-BED) untuk Calon Pelaku Usaha (AE) Pelatihan Pengembangan Usaha, oleh Budi Mario, diakses pada 1–7 Mei 2021 “Peluang Usaha”, https://www.dosenpendidikan.co.id/peluang-usaha/ diakses pada tanggal 1–4 Mei 2021 jam 15.42 WIB Ide bisnis – Kewirausahaan, https://www.ariesrutung.com/2018/05/konsep-ide-bisnis-kewirausa haan.html, diakses pada tanggal 1–4 Mei 2021 jam 09 WIB Strategi Pemasaran Usaha Roti, https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/271-Full_Text.pdf, diakses pada tanggal 3 Mei 2021 jam 15.15 WIB 6 Strategi Mengembangkan Bisnis Yang Efektif! https://www.akseleran.co.id/blog/strategi-mengembangkan-bisnis/, diakses pada tanggal 4 Mei 2021 jam 09.50 WIB Cara Mendapatkan Ide Bisnis dari Pelanggan, http://aplikasiexcelpraktis.com/cara-mendapatkan-ide-bisnis-dari-pe langgan/,diakses pada tanggal 4 Mei 2021, 12.22 WIB Pengembangan Usaha Berbasis Masyarakat (C-BED) Untuk Calon Pelaku Usaha (AE) Pelatihan Pengembangan Usaha, oleh Budi Mario, diakses pada 1–7 Mei 2021 Start Your Business. Mulai Bisnis Anda,ILO 2003,diakses pada 1–7 Mei 2021 https://ukirama.com/en/blogs/cara-membuat-rencana-penjualan-sederh ana-untuk-bisnis-anda, diakes pada 1–7 Mei 2021 https://pergikuliner.com/blog/intip-tren-bakery-yang-akan-populer-di-t ahun-2021
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Direktorat Kursus dan Pelatihan 2021