Kartini Penulis:
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Penguatan link and match antara lembaga pendidikan vokasi dan industri, dunia usaha, dan dunia kerja (iduka) merupakan program prioritas pemerintah. Link and match ini harus diartikan secara menyeluruh yaitu “menikahnya” program pendidikan dan pelatihan vokasi dengan iduka, UMKM, lembaga perbankan dan unit pemasaran yang bukan sekadar penandatanganan MoU tetapi harus ada keterlibatan mitra mulai dari pengembangan kurikulum, peningkatan kapasitas guru/instruktur/dosen/kepala sekolah/pimpinan, penyusunan standar sarpras berbasis iduka, pemagangan, evaluasi lulusan hingga penyerapan lulusan untuk bekerja di iduka dan mampu merintis usaha baru. Kursus dan pelatihan sebagai bagian dari pendidikan vokasi juga dituntut untuk bisa mewujudkan link and match dengan mitra sebagaimana tersebut di atas. Hal ini merupakan suatu tantangan sekaligus peluang yang besar terhadap eksistensi Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) selama ini. LKP yang bisa mewujudkan “pernikahan” tersebut dipastikan akan terus eksis bahkan akan semakin berkembang. Konsep miniatur “pernikahan” antara LKP dan lembaga mitra terwujud dalam penyelenggaraan Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW), yaitu program kursus dan pelatihan untuk menyiapkan SDM terampil, berkarakter, berdaya saing dan siap kerja dengan sasaran prioritas anak usia sekolah tidak sekolah (ATS) atau lulus tidak melanjutkan, khususnya yang pernah menerima program Kartu Indonesia Pintar (KIP). Saya menyambut baik penyusunan bahan ajar PKW ini dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran PKW sehingga menghasilkan lulusan berkualitas dan mampu untuk melahirkan usahawan baru dengan berbagai bidang usaha dalam rangka pengembangan potensi lokal. Selamat dan sukses untuk semua penyelenggara PKW semoga hasil kerja Saudara menjadi bagian dari upaya menyiapkan SDM Indonesia yang andal dan berdaya saing. Jakarta, September 2021 Direktur Jenderal, Wikan Sakarinto, Ph.D.
Direktur Kursus dan Pelatihan Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) merupakan layanan pendidikan melalui kursus dan pelatihan untuk memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan serta menumbuhkan sikap mental wirausaha dalam mengelola potensi dan lingkungan yang dapat dijadikan bekal berwirausaha dan merintis berdirinya usaha mandiri. Sasaran prioritasnya adalah Anak Usia Sekolah Tidak Sekolah (ATS) atau lulus tidak melanjutkan khususnya anak-anak yang pernah menerima Kartu Indonesia Pintar (KIP). Berdasarkan konsep tersebut maka, reformasi penyelenggaraan PKW harus dilakukan agar lulusan PKW dapat berwirausaha sesuai dengan ketrampilan yang dipelajari. Reformasi penyelenggaraan PKW dimaksud, difokuskan pada perubahan pola pikir (mindset) penyelenggaraan PKW dari hanya sekadar rekrutmen dan proses pembelajaran saja (input dan process) bergeser ke kualitas lulusan untuk mampu berwirausaha dengan pendampingan. Reformasi berikutnya adalah reformasi cara kerja/prosedur penyelenggaraan PKW dari cara kerja berbasis one man show, serta dilakukan oleh lembaga penyelenggara sendiri, bergeser ke cara kerja berbasis kerjasama dan kolaborasi dengan UMKM, lembaga perbankkan dan unit pemasaran. Kerja sama tersebut mulai dari rekrutmen, penyusunan kurikulum dan bahan ajar, pengadaan instruktur, sarana dan prasarana pembelajaran, dan pembimbingan/pendampingan dalam merintis usaha baik secara kelompok maupun perorangan. Dalam rangka mendorong reformasi pembelajaran PKW, Direktorat Kursus dan Pelatihan menyusun bahan ajar yang terdiri dari 6 komponen yaitu: 1) Menumbuhkan Pola Pikir dan Karakter Kewirausahaan, 2) Merencanakan Usaha, 3) Keterampilan Mengelola Usaha 4) Mengembangkan Usaha, 5) Pengembangan Pemasaran Usaha, dan 6) Evaluasi Usaha. Dari ke enam komponen bahan ajar ini, masing-masing terdiri dari judul-judul bahan ajar yang kesemuanya berjumlah 40 judul bahan ajar yang akan di digitalisasi untuk mempermudah mengaksesnya. Besar harapan kami bahan ajar ini dapat bermanfaat dan menjadi rujukan bagi berbagai pihak khususnya lembaga penyelenggara dalam menyiapkan, menyelenggarakan pembelajaran, dan pendampingan/pembimbingan dalam merintis usaha bagi para lulusan PKW. Jakarta, September 2021 Direktur, Dr. Wartanto
Menganalisis Persaingan Usaha Direktorat Kursus dan Pelatihan - Ditjen Pendidikan Vokasi 1 Apa pun bisnis yang kamu geluti, kemungkinan besar ada bisnis lain di luar sana yang menawarkan produk atau jasa yang sama. Keberadaan kompetitor merupakan hal yang lumrah di dunia bisnis. Persoalannya, bagaimana cara agar kamu lebih maju? Mengetahui apa yang ditawarkan pesaing saja tidak cukup. Kamu perlu memahami perilaku pesaing dan mengantisipasi tindakan mereka agar bisa selangkah lebih maju. Tidak ada cara lain untuk mencapainya, selain melakukan analisis persaingan bisnis. 1. Tujuan Menganalisis Persaingan Usaha Apa arti pesaing? Analisis persaingan penting bagi bisnis, mengapa demikian? Pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan atau menjual barang atau jasa yang sama atau mirip dengan produk yang kita tawarkan. Dengan melakukan riset persaingan, kamu juga dapat mengetahui dengan cepat tren di sektor industri terkait. Selanjutnya, beradaptasi dengan strategi atau kampanye yang dilaksanakan pesaing, untuk mempertahankan posisimu di pasar. Oleh sebab itu, analisis pesaing ini sangat krusial bagi bisnis.
Menganalisis Persaingan Usaha 2 Direktorat Kursus dan Pelatihan - Ditjen Pendidikan Vokasi Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengenali terlebih dahulu tipe pesaing atau kompetitor kamu. Pesaing tersebut mencakup bisnis yang sejenis dengan kamu atau pun tidak dan berpotensi menghalangi calon pelanggan untuk memilih kamu. Berikut dua jenis pesaing yang perlu kamu ketahui. 2. Jenis–Jenis Pesaing Adapun tujuan analisis pesaing adalah sebagai berikut. Memahami arti perubahan karena perubahan itu perlu. Mengetahui arti dari pesaing. Dapat menentukan sasaran yang diinginkan pesaing sehingga dapat membuat strategi untuk menghadapinya. Mampu menganalisis kekuatan dan kelemahan pesaing. Mampu merencanakan strategi apa yang harus dibuat untuk menghadapi pesaing. a. b. c. d. e. f. g. h.
Menganalisis Persaingan Usaha Direktorat Kursus dan Pelatihan - Ditjen Pendidikan Vokasi 3 A. Pesaing langsung B. Pesaing tidak langsung Pesaing langsung adalah bisnis yang memiliki penawaran produk atau layanan yang sama. Sebagai contoh, jika kamu merupakan perusahaan pakaian muslim, pesaing langsung kamu adalah perusahaan pakaian muslim lainnya. Informasi yang akurat tentang pesaing langsung akan memudahkanmu untuk menunjukkan kelebihan produkmu. Pesaing tidak langsung adalah mereka yang tidak menawarkan layanan yang sama, tetapi memenuhi kebutuhan yang sama dengan cara alternatif. Misalnya, perusahaan yang kamu geluti adalah bank, pesaing tidak langsung kamu adalah perusahaan yang menawarkan jasa pembayaran online. Mereka akan menawarkan kemudahan layanan keuangan, terutama pembayaran online yang membuat banyak orang tertarik
Menganalisis Persaingan Usaha 4 Direktorat Kursus dan Pelatihan - Ditjen Pendidikan Vokasi 1. Jenis produk yang ditawarkan 2. Melihat besarnya pasar yang dikuasai (Market Share) pesaing Kadang-kadang sebuah perusahaan tertentu memiliki produk yang beragam. utama yang terdekat serta pesaing lainya yang juga berpotensi mengancam perusahaan kita sekarang dan di masa yang akan datang. Untuk melihat besarnya pasar yang dikuasai pesaing, dapat dilakukan melalui segmen pasar yang akan dimasuki. Dalam hal ini perusahaan harus mengestimasi besarnya pasar dan market share masing-masing pesaing. Market share yang harus diketahui adalah untuk masa sekarang dan di masa yang akan datang, baik yang dikuasai pesaing maupun secara keseluruhan. Dengan mengestimasi besarnya market share, akan kelihatan peluang yang ada serta ancaman yang mungkin timbul sekarang dan di masa yang akan datang. Setiap peluang harus dimasuki dan diusahakan untuk menciptakan peluang baru yang sebesar-besarnya. Kemungkinan ancaman atau masalah yang timbul pun harus segera diantisipasi sehingga tidak menimbulkan masalah. keunggulan pesaing dalam berbagai bidang, misalnya dalam hal kelengkapan produk, mutu, kemasan, harga, distribusi, lokasi, serta promosi.
Menganalisis Persaingan Usaha Direktorat Kursus dan Pelatihan - Ditjen Pendidikan Vokasi 5 Sebagaimana dijelaskan di awal bahwa pesaing ada dua jenis, yaitu pesaing dekat dan pesaing jauh. Pesaing dekat adalah perusahaan yang memproduksi barang yang hampir sejenis, seperti bank umum, BPR, bank syariah, atau bank asing. Pesaing jauh adalah perusahaan yang memiliki produk yang mirip. Contohnya pesaing untuk bank adalah lembaga keuangan yang kegiatanya memilki kesamaan dengan bank seperti asuransi, pos giro, pegadaian, koperasi simpan pinjam, leasing, money changer, atau dana pensiun. Setelah kita mengetahui pesaing dan market share yang dikuasai, kita perlu mengetahui sasaran dari pesaing dan siapa yang menjadi target mereka selanjutnya. Sasaran pesaing antara lain: Jika sasaran mereka memaksimalkan laba, perusahaan perlu mengetahui laba jangka pendek atau laba jangka panjang dan apa tindakan yang akan mereka ambil. Sasaran untuk memaksimalkan laba ini dapat dilakukan melalui peningkatan kepuasan konsumen dengan berbagai cara, misalnya melalui pelayan atau harga yang relatif murah. memaksimalkan laba, memperbesar market share, meningkatkan mutu produk, atau mungkin juga mematikan atau menghambat pesaing lainnya. - - -
Menganalisis Persaingan Usaha 6 Direktorat Kursus dan Pelatihan - Ditjen Pendidikan Vokasi Tujuan perusahaan dalam menjalankan usaha atau bisnis adalah untuk memenangkan persaingan. Oleh karena itu, setiap perusahaan memiliki strategi tersendiri untuk mematikan lawannya. Semakin ketat persaingan, maka semakin canggih strategi yang dijalankan. Strategi untuk mematikan atau memperlemah lawan selalu dilakukan. Siapa yang lengah, akan terkena dampakanya. Bukan tidak mungkin setiap strategi yang dijalankan memiliki kemiripan. Oleh karena itu, perusahaan harus pandai memulai dan mengakhiri. Perusahaan harus memantau strategi pesaingnya secara kontinyu, karena pesaing yang cerdik akan merevisi strategi mereka dari waktu ke waktu. Jelaslah, bahwa perusahaanjugaharusmewaspadaiperubahan-perubahanyangdiinginkanpelanggan dan bagaimana para pesaing merevisi strategi mereka untuk memenuhi hasrat yang diinginkan oleh para pelanggan tersebut. Jika sasarannya untuk memperbesar, perusahaaan perlu mengetahui apakah pertumbuhan market share yang dimiliki cukup besar. Biasanya, meningkatkan market share dapat dilakukan dengan promosi yang cukup gencar dengan diimbangi pembukaan cabang baru yang gencar pula. Sebagai contoh perusahaan provider yang begitu gencar dalam mempromosikan produknya dengan diimbangi keunggulan dari masing-masing produk itu sehingga cepat menarik konsumen. Peningkatan merket share juga dapat dilakukan dengan cara penurunan harga. Mengingat mereka memiliki biaya operasional yang relatif lebih rendah. Hal yang juga perlu diselidiki adalah bahwa peningkatan market share dapat pula dilakukan dengan cara mengambil market share pesaing lainnya. Peningkatan mutu produk bertujuan untuk menggaet pelanggan milik pesaing. Peningkatan mutu produk ini dapat dilakukan dengan memberikan berbagai kelebihan, baik pelayanan atau kelebihan lainnya. Misalnya, produk yang kompetitif, frekuensi penarikan, jumlah jaringan, atau teknologi yang dimiliki.
Menganalisis Persaingan Usaha Direktorat Kursus dan Pelatihan - Ditjen Pendidikan Vokasi 7 Menganalisis persaingan bisnis tidak terlalu rumit, tetapi tidak bisa juga dianggap mudah. Di bawah ini beberapa langkah yang perlu kamu lakukan untuk meneliti persaingan. Inilah cara melakukan analisis persaingan Terlihat jelas sekali, bukan? Dalam riset persaingan, tentu kamu perlu utamamu? Di tengah pemasaran dan penjualan produk secara digital, kamu mungkin bersaing dengan belasan sampai ratusan bisnis yang menyasar target konsumen serupa. Tidak terlalu sulit untuk mengetahuinya, Google merupakan resource yang dapat diandalkan. Dengan mencari jenis produk atau jasa yang kamu tawarkan, cukup banyak bisnis serupa yang akan muncul. Kamu juga dapat mencari para pesaing dengan bantuan online marketing toolkit. SEMrush, webceo, dan social peta beberapa pilihan yang dapat kamu gunakan.
Menganalisis Persaingan Usaha 8 Direktorat Kursus dan Pelatihan - Ditjen Pendidikan Vokasi Setelah mengetahui dengan siapa kamu bersaing, segera kenali konten seperti apa yang mereka publikasikan. Jenis konten apa yang menjadi fokus kompetitor? Mungkin blog, Youtube, atau podcast. Pastikan kamu juga mengetahui frekuensi publikasi konten serta topik yang diangkat. Bila konten pesaing sudah dikenali, kamu dapat mengetahui kualitas dan membandingkannya dengan konten milikmu. Dengan demikian, kamu dapat mencari tahu peluang apa yang tersedia untuk mengungguli pesaing. market positioning competitor market positioning dari pesaing adalah kamu dapat mengetahui permintaan pasar dan ekspektasi konsumen. Amati website, pesan, atau kampanye yang dilakukan pesaing. Pastikan kamu memperoleh jawaban dari pertanyaan-pertanyaan berikut ini. Pertanyaan-pertanyaan di atas membantumu memahami siapa target pasar yang diajak ‘bicara’ oleh pesaing. Kamu juga akan melihat bagaimana pesaing memosisikan diri di pasar. Kedua hal tersebut penting agar kamu dapat menyusun strategi, bagaimana kamu akan memosisikan diri dan berkompetisi di pasar? Apa yang sebenarnya konsumen beli dari pesaing? Apakah harga, pengalaman, atau apa? Bagaimana pesaing melakukan diferensiasi produk dari dari produk atau jasa mereka? Dalam opini pesaing, apa yang membuat produk atau jasa mereka unik? • • •
Menganalisis Persaingan Usaha Direktorat Kursus dan Pelatihan - Ditjen Pendidikan Vokasi 9 Hari ini, bisnis pasti memiliki satu dari beberapa kanal berikut; website, media sosial, atau akun e-commerce. Maka dari itu, kamu perlu menganalisisnya untuk mengetahui pengalaman yang dirasakan konsumen. Desain, foto, hingga cara pesaing mengkomunikasikan produk atau jasanya perlu kamu analisis. Jadi, kamu dapat merasakan pengalaman konsumen saat berkunjung ke situs tersebut. Jangan lupa, analisis juga kata kunci yang digunakan oleh pesaing. Di samping pengalaman konsumen, kamu juga perlu menganalisis kepuasan konsumen. Di era informasi yang sudah sangat terbuka, hal ini tidak sulit sama sekali. Kamu dapat memeriksa ulasan di website atau media sosial. Jangan lewatkan juga pembicaraan tentang kompetitor di media sosial. Dari sana, kamu dapat menyimpulkan bagaimana citra pesaing di mata konsumen. Usai melakukan analisis persaingan, saatnya kamu mengerjakan ‘pekerjaan rumah’. Kamu telah memiliki pemahaman yang lebih baik tentang hal-hal bagian mana dari bisnismu yang perlu diperbaiki. Dengan seluruh informasi tersebut, kamu juga dapat menyusun strategi yang menonjolkan kelebihan bisnismu. Biasanya, kelebihan ini merupakan kelemahan pesaing.
Menganalisis Persaingan Usaha 10 Direktorat Kursus dan Pelatihan - Ditjen Pendidikan Vokasi Untukmemenangkanpersainganbisnis selanjutnyaadalahdenganmeningkatkan kualitas produk. Lewat kualitas para pebisnis menentukan harga jual produk. Karena itulah, di sini Anda harus pintar-pintar menekan biaya ketika ingin meningkatkan kualitas. Meningkatkan kualitas ini sangat erat kaitannya dengan kelebihan karena kualitas yang meningkat otomatis juga akan menambah kelebihan yang dimiliki oleh produk Anda. Harga yang ditawarkan dari produk atau jasa bisnis Anda tidak jauh dari harga pesaing. Harga produk yang jauh lebih tinggi dari harga pasaran akan sulit dalam mengembangkan bisnis yang dikelola. Kecuali bisnis yang Anda bangun memiliki target pasar kalangan menengah ke atas dengan dukungan fasilitas yang mewah dan lain sebagainya. Dengan mengestimasi besarnya market share, akan kelihatan peluang yang ada serta ancaman yang mungkin timbul sekarang dan di masa yang akan datang. Setiap peluang harus dimasuki dan diusahakan untuk menciptakan peluang baru yang sebesar-besarnya. Kemungkinan ancaman atau masalah yang timbul pun harus segera diantisipasi sehingga tidak menimbulkan masalah.
Menganalisis Persaingan Usaha Direktorat Kursus dan Pelatihan - Ditjen Pendidikan Vokasi 11 terhadap promosi produk mereka. Biaya yang dikeluarkan untuk promosi memang tidak sedikit, tetapi itu akan sebanding dengan hasil yang Anda dapatkan kemudian hari. Paling penting dalam pembuatan produk atau jasa baru dari sebuah perusahaan, ketika ingin unggul dari kompetitor, tentu kamu tidak bisa diam di satu tempat dan melakukan hal yang itu-itu saja. harus selalu ada gebrakan baru, agar perusahaan atau bisnis kecil yang kamu jalankan tetap satu langkah di depan kompetitor, salah satunya dengan melakukan penelitian dan pengembangan secara terus-menerus terhadap produk atau sistem usaha. Salah satu yang bisa dilakukan untuk memenangkan dalam persaingan usaha adalah dengan menguasai jaringan usahanya dari hulu ke hilir, Hal ini biasa dilakukan perusahaan untuk dapat bersaing dengan perusahaan yang lain, Contohnya di bidang kuliner, bagaimana kita bisa menguasai dari mulai bahan baku, produksi sampai ke jaringan pemasaran dikuasai oleh perusahaan kita dibandingkan dengan produk yang lain.
https://majoo.id https://www.ekrut.com/