The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Disusun oleh Kelompok 2 Kelas 5B:
Putri Rahayu | 11190162000036
Neng Sari Patisadiah | 11190162000037
Indah Nur Aeni | 11190162000039
Fitri Maulina Solehah | 11190162000040
M. Fikri Ash Shiddiqi | 11190162000041
Pandika Apdwijawa | 11190162000042

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by indah.nuraeni, 2021-12-21 20:36:05

Bahan Ajar Kimia Kelas 10 KD 3.10 dan 4.10

Disusun oleh Kelompok 2 Kelas 5B:
Putri Rahayu | 11190162000036
Neng Sari Patisadiah | 11190162000037
Indah Nur Aeni | 11190162000039
Fitri Maulina Solehah | 11190162000040
M. Fikri Ash Shiddiqi | 11190162000041
Pandika Apdwijawa | 11190162000042

Anda telah mencermati dan memahami berbagai hukum dasar
kimia. Di bawah ini disajikan beberapa hasil percobaan, yuk
analisis hasil percobaan tersebut menggunakan hukum-hukum
dasar kimia!

1. Sebanyak 50 mL (100°C, 1 atm) gas dinitrogen pentaoksida terurai menjadi 100
mL (100°C, 1 atm) gas nitrogen dioksida dan 25 mL (100°C, 1 atm) gas oksigen.
a. Apakah hasil percobaan tersebut memenuhi hukum perbandingan
volume?
b. Berapa banyak gas nitrogen dioksida dan oksigen yang dapat dihasilkan
jika 0,4 L (100°C, 1 atm) gas dinitrogen pentaoksida terurai?

2. Besi dapat bereaksi dengan oksigen membentuk besi (II) oksida dengan
perbandingan massa sebagai berikut:

Percobaan Massa Fe (gr) Massa O2 (gr) Massa FeO (gr)
1 10 2 9
2 14 4 18
3 25 6 27
4 14 5 18
5 15 7 20

Berdasarkan data tersebut yang menunjukkan hukum kekekalan massa adalah
percobaan nomor …

3. Berikut adalah hasil percobaan reaksi antara tembaga (Cu) dengan belerang (S)
menghasilkan tembaga sulfida.

Hukum Dasar Kimia | 45

Berdasarkan data hasil percobaan tersebut, berapakah perbandingan massa
tembaga dan belerang dalam senyawa CuS?

4. Hasil percobaan antara hidrogen dan oksigen yang menghasilkan H2O adalah
sebagai berikut:

Tentukan perbandingan massa hidrogen dan massa oksigen yang bereaksi!

5. Diketahui data sebagai berikut!

Senyawa Massa Cl Massa O
16 gram
Cl2O 4 gram 64 gram
32 gram
Cl2O3 20 gram

Cl2O5 8 gram

Perbandingan massa Cl berdasarkan data diatas adalah...

Hukum Dasar Kimia | 46

D.Konsep Mol

Satuan jumlah zat dalam ilmu kimia disebut mol. Satu mol zat mengandung
jumlah partikel yang sama dengan jumlah partikel dalam 12 gram C-12, yaitu
6,02 x 1023. Jumlah partikel ini disebut sebagai bilangan avogrado. Partikel zat
dapat berupa atom, molekul, atau ion. Atom C-12 digunakan sebagai acuan
karena atom C-12 merupakan yang paling stabil diantara atom lainnya.
Contoh:

• 1 mol besi (Fe) mengandung 6,02 x 1023 atom besi (partikel senyawa air
adalah atom)

• 1 mol air (H2O) mengandung 6,02 x 1023 molekul air (partikel senyawa
air adalah molekul)

1. Hubungan mol (n) dengan Jumlah partikel (X)

Hubungan antara jumlah mol (n) dengan jumlah partikel (X) dalam zat
dapat dinyatakan sebagai berikut.

X = n = 6,02 x 1023 Jumlah Partikel = Mol x 6,02 x 1023
= atau

, ^ =

, ^

Contoh

1. Suatu sampel logam mengandung 5 mol emas murni (Au)
a. Apakah jenis partikel unsur emas?
b. Berapakah jumlah partikel dalam sampel tersebut

Jawab:

a. Emas (Au) adalah unsur logam, sehingga jemis partikelnya
adalah atom emas.

b. Jumlah partikel dalam 5 mol emas murni adalah:
X = n x 6,02 x 1023 partikel/mol

Hukum Dasar Kimia | 47

X merupakan jumlah partikel yang ingin kita cari; n adalah
jumlah mol senyawa; nilai 6,02 x 1023 merupakan tetapan
konstanta avogrado
X = 5 mol x 6,02 x 1023 partikel/mol = 3,01 x 1024

2. Suatu sampel gas O2 mengandung 1,505 x 1023 partikel, tentukan (a)

Apa jenis partikel gas O2 (b) Berapa banyak mol O2 tersebut?

Jawab:

a. Gas O2 adalah unsur diatomik dengan partikel berupa molekul

unsur

b. Banyaknya mol O2 yang mengadung 1,505 x 1023 partikel adalah:

= = 1,505 x 10^23 = 0,25 mol
6,02 x 10^23 6,02 x 10^23

Berdasarkan rumus awal X = n x 6,02 x 1023, maka untuk mencari

jumlah mol menggunakan turunan rumus diatas

Latihan Soal

1. Dalam 0,1 mol H2SO4 tentukan:
a. Jumlah partikel H2SO4
b. Jumlah atom H, S dan O
c. Jumlah ion H+ dan ion SO42-

2. Hitunglah jumlah molekul urea yang terkandung dalam 20 mol urea
3. Dalam 0,75 mol NH3 tentukan :

a. Jumlah molekul NH3
b. Jumlah atom N dan H
4. Hitunglah banyaknya mol besi yang
mengandung 4,816 x 1024 atom besi!
5. Dalam 10 mol senyawa ion Na2CO3, hitunglah
banyaknya ion Na+ dan CO32-

Hukum Dasar Kimia | 48

2. Hubungan Jumlah mol (n) dan massa zat (m)

m = n x mm atau massa n = Ar atau massa n x Mr
dengan: m = massa zat (gram)

n = jumlah mol (mol)
mm = massa molar atau Ar atau Mr

Jadi banyak mol menjadi:

= atau =



Contoh

1. Menghitung Massa jika diketahui jumlah mol zat
Hitunglah massa dari :
a. 5 mol besi (Ar Fe = 56)
b. 0,75 mol urea CO(NH2)2 (Ar C = 12, O = 16, N = 14 dan H = 1)
c. 0,5 mol O2 (Ar O = 16)
Jawab :
a. Massa besi = n x Ar Fe = 5 mol x 56 mol/gram = 280 gram
b. Massa urea = n x Mr CO(NH2)2 = 0,75 mol x 60 mol/gram = 45
gram
c. Massa O2 = n x Mr O2 = 0,5 mol x 32 mol/gram = 16 gram

Latihan Soal

1. Hitunglah massa dari
a. 0,5 mol barium
b. 5 mol belerang
c. 2,5 mol K2SO4
d. 0,3 mol CO2
e. 10 mol NaOH

Hukum Dasar Kimia | 49

2. Hitunglah massa dari
a. 8 gram H2
b. 800 gram CaCO3
c. 232 gram Mg(OH)2
d. 158 gram KMnO4
e. 478 gram CHCl3

3. Tentukan Ar perak jika 5 mol perak massanya
540 gram!

3. Molaritas Larutan

Molaritas Larutan (M) adalah salah satu cara menyatakan konsentrasi
atau kepekatan larutan. Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut
dalam tiap liter larutan. Satuan molaritas (M) adalah mol/liter atau
mmol/mL.


=
Dengan:
M = Molaritas
n = Jumlah mol zat terlarut (mol)
V = Volumer larutan

Contoh

1. Menentukan molaritas larutan, Berapakah molaritas larutan yang
dibuat dengan melarutkan 5,58 gram NaCl (Ar Na = 23, Cl = 35,5
dalam 500 mL air!

Hukum Dasar Kimia | 50

Jawab:

Karena molnya belum diketahui pertama-tama kita cari terlebih

dahulu molnya dengan rumus

= = 5,58 = 0.1 setelah itu baru kita cari

Mr 5,58 gram/mol

kemolarannya dengan rumus

= = 0.1 = 0.2 = 0.2
V 0.5

Jadi didapatkan molaritasnya 0,2

2. Menentukan massa zat terlarut dalam larutan yang diketahui
molaritasnya, hitunglah massa NaOH yang harus dilarutkan untuk
membuat 100mL larutan NaOH 0.1 M!
Jawab:
Untuk menjawab soal tersebut kita gunakan rumus
= lalu rumus tersebut kita akan turunkan menjadi

V

=
Massa NaOH = 0,1 mol/liter x 0.1 liter x 40 gram/mol
Massa NaOH = 0,4 gram, untuk membuat 100mL larutan NaOH
0,1M

Latihan Soal

1. Tentukan molaritas larutan yang dibuat dengan melarutkan
a. 0.8 mol NaCl dalam 250mL H2O
b. 0.5 mol KOH dalam 1000mL H2O

2. Tentukan molaritas larutan yang dibuat dengan melarutkan
a. 50 gram CaCO3 (Ar Ca = 40, C = 12, dan O
= 16) dalam 250mL air
b. 1,16 gram Mg(OH)2 (Ar Mg = 24, O = 16,
dan H = 1) dalam 3 liter air

Hukum Dasar Kimia | 51

3. Berapakah Volume air yang dibutuhkan untuk melarutkan 5 mol
KOH untuk membuat larutan KOH 0.05 M?

4. Hitunglah molaritas larutan jika 50 ml larutan H2SO4 2M ditambah
dengan 150 ml air

5. Hitunglah besarnya molaritas larutan asam
nitrat yang mengandung 63% HNO3, massa
jenisnya 1,8 kg/L (Ar H= 1, N=14, O= 16)

4. Hubungan Mol dengan Volume

Hipotesis avogrado menyebutkan bahwa pada suhu dan tekanan yang
sama, semua gas dengan volume yang sama akan mengandung jumlah
partikel yang sama pula. Oleh karena 1 mol setiap gas mempunyai jumlah
molekul yang sama, maka pada suhu dan tekanan yang sama pula, 1 mol
setiap gas mempunyai volume yang sama. Volume per mol gas disebut
volume molar dan dilambangkan Vm

=

Dengan :
V : Volume gas (liter)
N : Jumlah mol (mol)
Vm : volume molar (liter/mol)

Volume molar gas bergantung pada suhu dan tekanan. Beberapa
keadaan suhu dan tekanan biasa dijadikan acuan penentuan volume gas
sebagai berikut:

Hukum Dasar Kimia | 52

a. Keadaan Standar

Kondisi dengan suhu 0 oC dan tekanan 1 atm disebut dengan
keadaan standar, dan dinyatakan dengan STP (Standard Temperature
and Pressure)

P =

Dengan:
P : Tekanan (Atm)
V : Volume gas (liter)
n : jumlah mol (Mol)
R : Tetapan gas = 0.082L atm/mol K
T : 0 oC = 273 K


= P

= 1 0,082 273


1 atm

= 22,4

Jadi pada keadaan STP, volume molarnya adalah 22,4 liter/mol

b. Keadaan Kamar

Kondisi pengukuran gas pada suhu 25 oC dan tekanan 1 atm
disebut keadaan kamar dan dinyatakan dengan RTP (Room
Temperature Pressure)

P =

Dengan:
P : Tekanan (Atm)
V : Volume gas (liter)

Hukum Dasar Kimia | 53

n : jumlah mol (Mol)
R : Tetapan gas = 0.082L atm/mol K
T : 0 oC = 273 K

T = 25 oC = 298 K


= P

= 1 0,082 298
1

atm

= 24,4

Jadi pada keadaan STP, volume molarnya adalah 24,4 liter/mol

c. Keadaan Tertentu dengan Suhu dan Tekanan diketahui

Volume pada suhu dan tekanan yang diketahui dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan gas yang disebut persamaan gas
ideal.


=

Dengan:
P = Tekanan (Atm)
V = Volume gas (liter)
n = jumlah mol (Mol)
R = Tetapan gas = 0.082L atm/mol K
T = suhu mutlak gas = (K = 273 + suhu celcius)

d. Keadaan yang Mangacu pada Keadaan Gas Lain

Pada suhu dan tekanan yang sama, volume gas hanya bergantung

pada jumlah molnya. Perhatikan persamaan kedua gas dibawah ini:

Hukum Dasar Kimia | 54

= atau =


Contoh

Tentukan volume dari 2 mol gas nitrogen jika diukur pada :
a. Keadaan Standar (STP)
b. Keadaan Kamar (RTP)
c. Suhu 30 oC dan tekanan 1 atm
d. Suhu dan tekanan yang sama dimana 0,5 mol gas oksigen
mempunyai volume 15 liter

Jawab :

a. Keadaan Standar (STP) Vm = 22,4 liter/mol

V = n x Vm = 2 mol x 22,4 liter/mol

= 44,8 liter

b. Keadaan Kamar (RTP) Vm = 24,4 liter/mol

V = n x Vm = 2 mol x 24,4 liter/mol

= 48,8 liter

c. Suhu 30 oC dan tekanan 1 atm

T = 273 + 30 = 303K

V = = 2 0,082 303 = 49,692 liter

P 1 atm

d. Suhu dan tekanan yang sama dimana 0,5 mol gas oksigen

mempunyai volume 15 liter

1 = 1

V2 n2

2 = 2

VN2 nN2

VN1 = 2 2
Mol O2

= 2 15 = 60 Liter

0,5

Hukum Dasar Kimia | 55

Latihan Soal

1. Tentukan volume dari 0,25 mol gas oksigen pada suhu 27 oC dan
tekanan 1 atm!

2. Tentukan volume dari 5 mol gas karbon dioksida pada keadaan
standar (STP)!

3. Berapakah volume dari 0,75 mol gas belerang yang diukur pada
suhu dan tekanan yang sama pada saat 3 mol gas nitrogen
volumenya 12 liter?

4. Berapakah volume dari 2,5 mol gas nitrogen dioksida pada
keadaan kamar (RTP)?

5. Tentukan volume dari 0,6 mol gas hidrogen yang diukur pada
a. Keadaan Standar (STP)
b. Keadaan Kamar (RTP)
c. Suhu 28 oC dan tekanan 1 atm
d. Suhu dan tekanan yang sama pada saat 2
mol gas karbon monoksida volumenya 25
liter

E. Rumus Empiris dan Rumus Molekul

1. Rumus Empiris (RE)

Rumus empiris adalah rumus yang menyatakan perbandingan terkecil
atom-atom dari unsur-unsur yang menyusun suatu senyawa, tetapi tidak
selalu harus menunjukkan jumlah atom sebenarnya dalam suatu molekul.
Misalnya rumus molekul hidrogen peroksida, zat antiseptik dan zat pemutih
untuk tekstil dan rambut, adalah H2O2. Rumus Ini menunjukkan bahwa
setiap molekul hidrogen peroksida terdiri dari dua atom hidrogen dan dua
atom oksigen. Perbandingan atom hidrogen dan atom oksigen adalah 2 : 2
atau 1 : 1. Rumus empiris hidrogen peroksida adalah HO. Rumus kimia
senyawa ion merupakan rumus empiris.

Hukum Dasar Kimia | 56

Contoh:
a. Natrium klorida merupakan senyawa ion yang terdiri atas ion Na+
dan ion Cl- dengan perbandingan 1 : 1. Rumus kimia natrium klorida
adalah NaCl.
b. Kalsium klorida merupakan senyawa ion yang terdiri atas ion Ca2+
dan ion Cl- dengan perbandingan 2 : 1. Rumus kimia kalsium klorida
adalah CaCl2.

Dalam menentukan rumus empiris zat, perbandingan mol unsur-unsur
dalam zat haruslah merupakan perbandingan paling sederhana.
Berdasarkan Ar, Mr, dan persentase unsur-unsur pembentuk senyawa,
dapat ditentukan rumus kimia senyawa dengan langkah-langkah sebagai
berikut:

a. Tuliskan lambang unsur
b. Tuliskan perbandingan % massanya
c. Bagi % massa dengan Ar unsur tersebut, sehingga didapat

perbandingan jumlah unsur-unsur.
d. Bagi dengan angka terkecil sehingga didapat perbandingan yang

sederhana.
Agar lebih memahami, perhatikan contoh soal berikut!

Contoh

Tentukan rumus empiris dari senyawa yang mengandung 59% natrium dan
41% belerang! (Ar Na = 23, S = 32).

Jawab:
Diketahui:
Persen massa Na = 59%
Persen massa S = 41%
Ar Na = 23
Ar S = 32
Ditanya:
Rumus empiris senyawa tersebut?

Hukum Dasar Kimia | 57

Penyelesaian:

Perbandingan % massa Na dan S = 59% : 41%

Perbandingan jumlah unsur Na dan S = 59 : 41

Perbandingan unsur Na dan S 23 32
Rumus Empiris
= 2,56 : 1,28
= 2,56 : 1,28

1,28 1,28

=2:1
= Na2S

2. Rumus Molekul (RM)

Rumus kimia zat menyatakan jenis dan jumlah relatif atom-atom yang
terdapat dalam zat itu. Angka yang menyatakan jumlah atom suatu unsur
dalam rumus kimia disebut angka indeks. Misalnya, untuk hidrogen rumus
molekulnya adalah H2, oksigen rumus molekulnya O2, dan air rumus
molekulnya H2O. Angka subskrip menunjukkan jumlah atom suatu unsur
yang ada dalam molekul itu. Dalam H2O tidak ada subskrip untuk O, karena
hanya ada satu atom oksigen dalam satu molekul air, dan angka “satu”
dihilangkan dalam rumus.

Pada kondisi kamar, sebagian unsur ada yang membentuk molekul-
molekul. Rumus kimia unsur-unsur semacam ini tidak digambarkan hanya
dengan lambang unsurnya, melainkan unsur beserta jumlah atom yang
membentuk molekul unsur tersebut.
Contoh:

1. Rumus kimia gas oksigen yaitu O2, berarti rumus kimia gas oksigen
terdiri atas molekul-molekul oksigen yang dibangun oleh dua atom
oksigen.

2. Rumus kimia fosfor yaitu P4, berarti rumus kimia unsur fosfor terdiri
atas molekul-molekul fosfor yang tiap molekulnya dibentuk dari
empat buah atom fosfor.

Hukum Dasar Kimia | 58

Rumus molekul atau rumus sebenarnya dari senyawa merupakan
kelipatan dari rumus empirisnya.

RM = (RE)n

Contoh

Suatu senyawa organik dengan Mr = 90 tersusun dari 40% karbon; 6,6%

hidrogen; dan sisanya oksigen (Ar C=12; H = 1; O = 16). Tentukan rumus

molekul senyawa tersebut!

Jawab:

Diketahui:

Mr suatu senyawa organik = 90

Persen massa C = 40%

Persen massa H = 6,6%

Persen massa O = 100% - (40% + 6,6%) = 53,4%

Ar C = 12

Ar H = 1

Ar O = 16

Ditanya: Rumus molekul senyawa tersebut?

Penyelesaian:

mol C : mol H : mol O = 40 : 6,6 : 53,4

12 1 16

= 3,3 : 6,6 : 3,3

=1:2:1

Rumus Empirisnya adalah : CH2O

RM = (RE)n

90 = (CH2O)n

90 = (Ar C + 2Ar H + Ar O)n

90 = (12 + (2x1) + 16)n

90 = (30)n

n = 90

30

n =3

Jadi, Rumus Molekulnya adalah (CH2O)3 = C3H6O3

Hukum Dasar Kimia | 59

Semua senyawa mempunyai rumus empiris. Senyawa molekul
mempunyai rumus molekul, selain rumus empiris. Pada banyak senyawa,
rumus molekul sama dengan rumus empirisnya. Senyawa ion hanya
mempunyai rumus empiris. Jadi, semua senyawa yang mempunyai rumus
molekul, pasti memiliki rumus empiris. Namun, senyawa yang memiliki
rumus empiris, belum tentu mempunyai rumus molekul.
Contoh:

Senyawa Rumus Molekul Rumus Empiris
Air H2O H2O
NH3 NH3
Amonia CH3 CH3
Metana N2H4 NH2
Hidrazin CH2O
Glukosa C6H12O6

Dari uraian di atas, dapat kita simpulkan bahwa rumus empiris adalah
rumus kimia yang paling sederhana, yang ditulis dengan memperkecil
subskrip dalam rumus molekul menjadi bilangan bulat terkecil yang
mungkin. Sedangkan rumus molekul adalah rumus yang sebenarnya untuk
molekul.

Latihan Soal

1. Suatu senyawa organik tersusun atas 40 % karbon, 6,6% hidrogen,
dan sisanya oksigen. Jika diketahui Ar C = 12; H = 1; O = 16,
tentukan:
a. Rumus empiris senyawa tersebut,
b. Rumus molekul senyawa tersebut, jika massa molekul relatifnya
180.

2. Sebanyak 1,5 gram suatu hidrokarbon mengandung 0,3 gram
hidrogen. Jika massa molekul relatif hidrokarbon 30, tentukan:
a. Rumus empiris,
b. Rumus molekul.
(Ar C = 12; H = 1)

Hukum Dasar Kimia | 60

3. Suatu senyawa mempunyai rumus empiris CH3. Jika Mr senyawa
tersebut 30, tentukan rumus molekul dari senyawa tersebut!

4. Suatu senyawa dengan Mr = 55 mengandung 60% massa unsur X
(Ar = 16) dan sisanya unsur Y (Ar = 23). Rumus molekul senyawa
tersebut adalah...

5. Setiap 1 liter gas nitrogen tepat habis bereaksi dengan
2,5 liter gas oksigen membentuk 1 liter gas oksida
nitrogen. Bila volume diukur pada suhu dan tekanan
yang sama, maka rumus molekul oksida nitrogen
tersebut adalah…

F. Air Kristal dan Hidrat

Kristal merupakan zat padat yang bentuknya teratur. Kristal umumnya
terbentuk dari suatu zat cair atau larutan yang mengalami proses pemadatan
atau penguapan secara perlahan-lahan. Dalam proses tersebut terjadi
kemungkinan adanya molekul air yang terjebak di dalam kristal. Air yang
terjebak di dalam kristal tersebut disebut sebagai air kristal, sedangkan hidrat
adalah zat padat yang mengikat beberapa molekul air sebagai bagian dari
struktur kristalnya. Contoh hidrat:

a. Terusi (CuSO4.5H2O) = tembaga (II) sulfat pentahidrat,
b. Garam inggris (MgSO4.7H2O) = magnesium sulfat heptahidrat,
c. Gipsum (CaSO4.2H2O) = kalsium sulfat dihidrat,
d. Soda hablur (Na2CO3.10H2O) = natrium karbonat dekahidrat.

Jumlah air kristal dalam suatu kristal dapat kita tentukan dengan beberapa
cara, diantaranya:

a. Dengan memanaskan suatu kristal hingga air kristalnya terlepas
setelah dipanaskan. Kristal tersebut ditimbang terlebih dahulu untuk

Hukum Dasar Kimia | 61

mengetahui selisih beratnya dengan kristal yang sudah mengalami
pemanasan. Dari selisih berat tersebut kita dapat menentukan jumlah
air kristal.
b. Dengan menganalisis melalui reaksi kimia.

Contoh

Kristal CuSO4.xH2O dipanaskan sehingga dari 1 gram hidrat tersebut

massanya berkurang menjadi 0,64 gram karena air kristalnya menguap.

Tentukan harga x!

(Ar Cu = 63,5; S = 32; O = 16; H = 1)

Jawab:

Diketahui:

Massa CuSO4.xH2O = 1 gram

Massa CuSO4 = 0,64 gram

Massa H2O = (1 - 0,64) gram = 0,36 gram

Ar Cu = 63,5

Ar S = 32

Ar O = 16

Ar H =1

Mr CuSO4 = (Ar Cu) + (Ar S) + (4 × Ar O)

= 63,5 + 32 + 64 = 159,5 gram/mol

Mr H2O = (2 × Ar) + (Ar O) = 2 + 16 = 18 gram/mol

Ditanya:

Rumus molekul senyawa tersebut?

Penyelesaian:

Mol CuSO4 = m CuSO4 = 0,64 gra = 0,004 mol

M CuSO4 159,5 gra /

Mol H2O = m H2O = 0,36 gra = 0,02 mol

M H2O 18 /

mol CuSO4 : mol H2O = 0,004 mol: 0,02 mol = 4 : 20 = 1 : 5
Jadi, harga x adalah 5 dan rumus kimia kristal adalah CuSO4.5H2O.

Hukum Dasar Kimia | 62

Latihan Soal

1. Kristal magnesium sulfat hidrat sebanyak 38 gram dipanaskan
sehingga terurai menghasilkan 20 gram larutan magnesium sulfat.
Jika Ar Mg = 24; S = 32; O = 16; H = 1, tentukan jumlah molekul air
yang terdapat dalam kristal tersebut!

2. 24,0 gram magnesium sulfat anhidrat bergabung dengan 25,2 gram
air membentuk senyawa magnesium sulfat hidrat. Tentukan rumus
senyawa hidrat tersebut!

3. Pemanasan 44,8 kristal besi (II) sulfat hidrat (FeSO4.xH2O)
menghasilkan 30,4 gram kristal anhidrat. Jika massa molar FeSO4
= 152 g/mol dan Mr H2O = 18 g/mol, rumus molekul kristal hidrat
tersebut adalah…

4. Senyawa hidrat barium klorida (BaCl2.xH2O) mengandung 14,75%
air kristal. Tentukan rumus yang tepat untuk senyawa hidrat
tersebut! (Ar Ba = 137, Cl = 35,5)

5. Sebanyak 10 gram senyawa hidrat besi (II) sulfat
(FeSO4.xH2O) dipanaskan sehingga semua air
kristalnya menguap. Massa zat padat yang tersisa
adalah 5,47 gram. Tentukan harga x dan rumus
senyawa hidrat tersebut!

G. Kadar Zat

Salah satu kegiatan penting dalam ilmu kimia adalah melakukan percobaan
untuk mengidentifikasi zat. Ada dua kegiatan dalam identifikasi zat, yakni
analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk
menentukan jenis komponen penyusun zat. Sedangkan analisis kuantitatif
dilakukan untuk menentukan massa dari setiap komponen penyusun zat.

Hukum Dasar Kimia | 63

Dengan mengetahui jenis dan massa dari setiap komponen penyusun zat, kita
dapat mengetahui komposisi dan kadar zat tersebut.

1. Komposisi dan Kadar Zat Secara Teoritis

Komposisi/kadar zat secara teoritis ditentukan dari rumus kimianya.
Untuk zat berupa senyawa, komposisi/kadarnya secara teoritis dapat
dinyatakan dalam persen massa unsur dalam senyawa dengan
membandingkan Ar unsur dan Mr senyawa.

Persen massa unsur dalam senyawa (%) = × × %



Contoh

Tentukan persen massa unsur C, H, dan O dalam senyawa glukosa
(C6H12O6)! (Ar C = 12, H = 1, dan O = 16)!
Jawab:
Diketahui:
Ar C = 12
Ar H = 1
Ar O = 16
Mr C6H12O6 = (6 × Ar C) + (12 × Ar H) + (6 × Ar O)

= 72 + 12 + 96
= 180 gram/mol
Ditanya:
Persen massa C, H, dan O?
Penyelesaian:

Hukum Dasar Kimia | 64

Unsur Penyusun Persen Massa Unsur dalam C6H12O6
C6H12O6
Persen massa C = 6 × × 100%
Karbon (C)
6 12 6
Hidrogen (H)
= 6 × 12 × 100%
Oksigen (O)
180

= 40%
Persen massa H = 12 × × 100%

6 12 6

= 12 × 1 × 100%

180

= 6,7%
Persen massa O = 6 × × 100%

6 12 6

= 6 × 16 × 100%

180

= 53,3%

Dengan cara yang sama, persamaan di atas dapat digunakan untuk
mencari massa senyawa (unsur) dalam sejumlah massa zat sebagai berikut:

Massa unsur dalam senyawa = × ×


2. Komposisi dan Kadar Zat dalam Persen Massa % Massa)

Persen massa menyatakan massa suatu zat (dalam gram) yang terdapat
dalam setiap 100 gram campuran. Perhitungan persen massa untuk setiap
komponen dapat menggunakan persamaan berikut:

Persen massa (% massa) = × %



Untuk dapat mengetahui persen massa suatu unsur/zat harus diketahui
terlebih dahulu massa unsur dalam campuran dan massa dari seluruh
campuran tersebut.

Hukum Dasar Kimia | 65

Contoh

1. Seorang ahli kimia melakukan analisis terhadap sejumlah sampel zat. Ia
menemukan bahwa sampel seberat 65 gram tersebut mengandung 48
gram karbon, 9 gram hidrogen, dan 8 gram oksigen. Nyatakan kadar zat
tersebut dalam persen massa!

Jawab:
Diketahui:
Massa C = 48 gram
Massa H = 9 gram
Massa O = 8 gram
Massa zat (sampel) = 65 gram
Ditanya: Persen massa C, H, dan O?
Penyelesaian:

Komponen Massa Persen Massa
Penyusun (gram)

Karbon (C) 48 Persen massa C = × 100%



= 48 × 100%

65

= 73,85%

Hidrogen (H) 9 Persen massa H = × 100%



= 9 × 100%

65

= 13,85%

Oksigen (O) 8 Persen massa O = × 100%



= 8 × 100%

65

= 12,30%

Hukum Dasar Kimia | 66

2. Analisis sampel menunjukkan terdapat 40% kalsium, 12% karbon, dan
48% oksigen. Jika diketahui massa sampel tersebut adalah 25 gram,
tentukan massa dari masing-masing unsur dalam sampel!

Jawab:

Diketahui:

Persen massa Ca = 40%

Persen massa C = 12%

Persen massa O = 48%

Massa zat (sampel) = 25 gram

Ditanya:

Massa Ca, C, dan O?

Penyelesaian:

Komponen Persen Massa Komponen
Penyusun Massa

(%)

Kalsium 40 Massa Ca = ×
(Ca) = 40% × 25
= 10

Karbon (C) 12 Massa C = ×
= 12% × 25
= 3

Oksigen 48 Massa O = ×
(O) = 48% × 25
= 12

3. Komposisi dan Kadar Zat dalam Persen Volume
(%Volume)

Persen volume merupakan satuan yang hampir sama dengan persen
massa, perbedaannya hanya pada satuan larutan yang digunakan. Persen
volume didefinisikan sebagai banyaknya zat terlarut yang larut dalam 100 mL
larutan. Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut:

Hukum Dasar Kimia | 67

Persen volume (% volume) = × %



Contoh

Hitung persen volume 50 mL CH3COOH (asam cuka) yang dilarutkan
dalam 70 mL air!

Jawab:

Diketahui:

Volume zat terlarut = 50 mL

Volume zat pelarut = 70 mL

Ditanya:

% volume CH3COOH?

Penyelesaian:

- Menghitung volume larutan:

Volume larutan = Volume zat terlarut + Volume zat pelarut

Volume larutan = 50 + 70 = 120 mL

- Menghitung % volume CH3COOH:

% volume CH3COOH = × %


% volume CH3COOH = × %


% volume CH3COOH = 41,67 %

Maka persen volume CH3COOH adalah 41,67 %

Hukum Dasar Kimia | 68

Latihan Soal

1. Berapa massa nitrogen yang terdapat dalam 100 gram Ca (NO3)2?
2. Berapa kadar oksigen dalam Fe2O3, jika Ar Fe = 56; O = 16?
3. Hitung massa masing-masing unsur dalam 20 gram Fe2(SO4)3! (Ar

Fe = 56, S = 32, O = 16; Mr Fe2(SO4)3 = 400)
4. Hitung Massa kafein yang terkandung

dalam secangkir kopi (200 gram) yang
kadarnya 0,015%!

5. Sebanyak 4,0 gram cuplikan yang mengandung senyawa
hidrokarbon dibakar sempurna dengan gas oksigen. Jika persentase
(%) massa karbon dalam cuplikan tersebut adalah 30%, maka massa
karbon dioksida yang dihasilkan dalam proses pembakaran tersebut
adalah... (Ar C = 12, O = 16)

6. Sebanyak 0,224 gram kalsium oksida tak murni
dilarutkan dalam air. Larutan ini tepat
dinetralkan oleh 300 mL larutan H2SO4 0,1 M.
Kadar kalsium oksida tersebut adalah... (Ar Ca
= 40, O = 16)

H. Reaksi Pembatas

Di dalam suatu reaksi kimia, perbandingan mol zat-zat pereaksi yang ditambahkan
tidak selalu sama dengan perbandingan koefisien reaksinya. Hal ini menyebabkan ada
zat pereaksi yang akan habis bereaksi lebih dahulu, pereaksi itu disebut pereaksi
pembatas.

Hukum Dasar Kimia | 69

Contoh

1. Satu mol larutan natrium hidroksida (NaOH) direaksikan dengan 1 mol larutan

asam sulfat (H2SO4) sesuai reaksi :

2NaOH(aq) + H2SO4(aq) Na2SO4(aq) + 2H2O(l)

Tentukan :

(a) pereaksi pembatas

(b) pereaksi sisa

(c) mol Na2SO4 dan mol H2O yang dihasilkan

Jawab :

(a) mol masing masing zat dibagi koefisien, kemudian pilih hasil bagi yang
kecil sebagai pereaksi pembatas

= 1 = 0,5
2

2 4 = 1 = 1
2 4 1

Karena habis dibagi NaOH < H2SO4 .maka NaOH adalah pereaksi pembatas
sehingga NaOH akan habis bereaksi lebih dahulu

2NaOH(aq) + H2SO4(aq) Na2SO4(aq) + 2H2O(l)

M 1 mol 1 mol 0 0

B 2x0,5 = 1mol 1x0,5=0,5mol

S 1-1 = 0 1-0,5 = 0,5 0,5 0,5

(b) Pereaksi yang sisa adalah H2SO4
(c) Mol Na2SO4 yang dihasilkan = 0,5 mol
(d) Mol H2SO4 yang dihasilkan = 1 mol

Hukum Dasar Kimia | 70

Latihan Soal

1. 0,5 mol Mg(OH)2 bereaksi dengan 0,5 mol HCl sesuai persamaan

reaksi

Mg(OH)2(aq) + 2HCl(aq) MgCl2(aq) + 2H2O(l)

Tentukan :

a. reaksi pembatas

b. pereaksi sisa

c. mol MgCl2 dan mol H2O

2. 3,2 gram metana (CH4) dibakar dengan 16 gram oksigen. Persamaan

reaksinya:

CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(l)

Tentukan :

a. reaksi pembatas

b. massa gas CO2 yang terbentuk

3. 100 mL larutan KOH 0,1M direaksikan dengan 100mL larutan HCl

0,2M.

Persamaan reaksi:

KOH(aq) + HCl(aq) KCl(aq) + H2O(l)

Berapa Massa KCl yang terbentuk? (Ar K = 39, Cl=35,5)?

Hukum Dasar Kimia | 71

Rangkuman

Dalam kehidupan sehari-hari, kita menggunakan istilah tertentu untuk
menyatakan jumlah. Sebagai contoh, istilah sepasang menyatakan jumlah
sebanyak 2 satu lusin setara dengan 12; dan satu rim sama dengan 500. Masing-
masing istilah tersebut adalah satuan untuk pengukurandan hanya sesuai untuk
benda tertentu. Tidak pernah kita membeli satu rim anting-anting atausatu pasang
kertas.

Demikian halnya dalam ilmu kimia. Ketika para ilmuwan membicarakan
tentang atom dan molekul, dibutuhkan satuan yang sesuai dan dapat digunakan
untuk ukuran atom dan molekul yang sangat kecil. Satuan ini disebut mol. Kata
mol mewakili suatu bilangan, yaitu , × , yang umumnya disebut
sebagai bilangan Avogadro. Nama ini diberikan menurut nama AmedeoAvogadro,
seorang ilmuwan yang meletakkan dasar untuk prinsip mol.

Bilangan Avogadro merupakan bilangan tertentu untuk sesuatu dan
umumnya, sesuatu itu adalah atom dan molekul. Dengan demikian,
mol berhubungan dengan dunia mikroskopis atom dan molekul. Mol juga
berhubungan dengan dunia makroskopis, yaitu bobot (massa). Satu
m o l adalah jumlah partikel yang terdapat dalam tepat 12 gram atom C-12. Jadi,
12 gram atomC-12 tepat mengandung 6,022 × 1023 atom C-12, yang juga
merupakan satu mol atom C-12. Untuk unsur lainnya, satu mol adalah bobot atom
yang dinyatakan dalam gram. Untuk senyawa, satu mol adalah bobot molekul
(senyawa) dalam satuan gram.

Massa molekul relatif (Mr) air adalah 18,015 sma. Oleh karena satu mol
adalah bobot molekul(senyawa) dalam satuan gram, maka dapat dikatakan
bahwa satu mol air setara dengan 18,015 gram air. Kita juga dapat mengatakan
bahwa di dalam 18,015 gram air terdapat 6,022 × 1023 molekul air. Satu mol air
tersusun oleh dua mol hidrogen dan satu mol oksigen.

Mol adalah jembatan yang menghubungkan antara dunia mikroskopis dan
makroskopis. Hubungan antara bilangan Avogadro, mol, dan bobot (massa)
atom/molekul adalah sebagai berikut :

Hukum Dasar Kimia | 72

6,022 × 1023 partikel ⇔ mol ⇔ bobot (massa) atom atau molekul (gram)

Sebagai contoh, banyak molekul air yang terdapat di dalam 5,50 mol air
adalah sebanyak 5,50 mol x 6,022 × 1023 molekul/mol = 3,31 x 1024 molekul air.
Sementara, jumlah mol air di dalam 25 gram air adalah sebanyak 25 gram /18,015
gram.mol-1 = 1,39 mol air.

1. Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
“Massa zat sebelum reaksi sama dengan massa zat setelah reaksi”

S(s) + O2(g) → SO2(g)
Mol S bereaksi dengan 1 mol O2 membentuk 1 mol SO2. 32 gram S bereaksi
dengan 32 gram O2 membentuk 64 gram SO2. Massa total reaktan sama
dengan massa produk yang dihasilkan.

2. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
“Perbandingan massa unsur-unsur pembentuk senyawa selalu tetap, sekali
pun dibuat dengan cara yang berbeda”

S(s) + O2(g) → SO2(g)
Perbandingan massa S terhadap massa O2 untuk membentuk SO2 adalah 32
gram S berbanding32 gram O2 atau 1 : 1. Hal ini berarti, setiap satu gram S tepat
bereaksi dengan satu gram O2 membentuk 2 gram SO2. Jika disediakan 50
gram S, dibutuhkan 50 gram O2 untuk membentuk 100 gram SO2.

3. Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay Lussac)
Hanya berlaku pada reaksi kimia yang melibatkan fasa gas
“Pada suhu dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas pereaksi
dengan volume gas hasil reaksi merupakan bilangan bulat dan sederhana
(sama dengan perbandingan koefisien reaksinya)”

N2(g) + 3 H2(g) → 2NH3(g)

Hukum Dasar Kimia | 73

Perbandingan volume gas sama dengan perbandingan koefisien reaksinya. Hal
ini berarti, setiap 1 mL gas N2 tepat bereaksi dengan 3 mL gas H2 membentuk
2 mL gas NH3. Dengan demikian, untuk memperoleh 50 L gas NH3, dibutuhkan
25 L gas N2 dan 75 L gas H2.
4. Hipotesis Avogadro
Hanya berlaku pada reaksi kimia yang melibatkan fasa gas

“Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang volumenya sama
mengandung jumlah mol yang sama”
N2(g) + 3H2(g) → 2 NH3(g)

Perbandingan mol sama dengan perbandingan koefisien reaksinya. Hal ini
berarti, setiap 1 mol gas N2 tepat bereaksi dengan 3 mol gas H2 membentuk 2
mol gas NH3. Perbandingan volume gas sama dengan perbandingan koefisien
reaksinya. Hal ini berarti, setiap 1 L gas N2 tepat bereaksidengan 3 L gas H2
membentuk 2 L gas NH3. Dengan demikian, jika pada suhu dan tekanan
tertentu, 1 mol gas setara dengan 1 L gas, maka 2 mol gas setara dengan 2 L gas.
Dengan kata lain, perbandingan mol gas sama dengan perbandingan gas.

Hukum Dasar Kimia | 74

Mari Berlatih

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memilih salah satu jawaban
yang benar!

1. “Massa zat sebelum dan sesudah reaksi selalu tetap.” Hukum ini dikemukakan
oleh ....
A. Proust
B. Dalton
C. Lavoisier
D. Gay Lussac
E. Avogadro

2. Perbandingan massa atom-atom dalam senyawa adalah tetap. Pernyataan ini
dikemukakan oleh ….
A. Lavoisier
B. Dalton
C. Proust
D. Gay-Lussac
E. Avogadro

3. Pada percobaan:
2 C(s) + O2(g) → 2 CO(g) diperoleh data:

Perbaingan massa unsur C dan O dalam Senyawa CO adalah…
A. 2 : 3
B. 4 : 3

Hukum Dasar Kimia | 75

C. 3 : 4
D. 3 : 2
E. 2 : 4

4. Jika perbandingan massa hidrogen dan oksigen dalam air adalah 1 : 8, maka
untuk menghasilkan 45 gram air dibutuhkan ….
A. 5 gram hidrogen dan 40 gram oksigen
B. 40 gram hidrogen dan 5 gram oksigen
C. 5 gram hidrogen dan 8 gram oksigen
D. 5 gram hidrogen dan 9 gram oksigen
E. 45 gram hidrogen dan 5 gram oksigen

5. Pada reaksi pembakaran sempurna gas etuna, C2H2 menurut reaksi
C2H2(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(g)
Perbandingan volum gas yang bereaksi adalah ....
A. 2 : 5 : 4 : 2
B. 2 : 5 : 3 : 3
C. 1 : 3 : 2 : 2
D. 1 : 1 : 2 : 1
E. 1 : 1 : 1 : 1

6. Suatu cuplikan mengandung besi dan belerang diambil dari dua tempat
penambanganyang berbeda. Cuplikan I sebanyak 5,5 gram mengandung 3,5
gram besi dan 2 gram belerang. Cuplikan II sebanyak 11 gram mengandung 7
gram besi dan 4 gram belerang. Maka perbandingan besi dan belerang pada
cuplikan I dan II adalah ….
A. 1 : 2
B. 2 : 1
C. 7 : 4
D. 4 : 7
E. 2 : 7

Hukum Dasar Kimia | 76

7. Jika 60 mL gas nitrogen direaksikan dengan gas oksigen menghasilkan 60 mL
gas dinitrogen trioksida, maka gas oksigen yang diperlukan sebanyak ….
A. 30 mL
B. 120 mL
C. 90 mL
D. 150 mL
E. 210 mL

8. Pada suhu dan tekanan yang sama perbandingan volume gas-gas yang bereaksi
danvolume gas-gas hasil reaksi akan merupakan perbandingan bilangan yang
bulat dan sederhana. Hal ini dikemukakan oleh ….
A. Dalton
B. Lavoisier
C. Avogadro
D. Gay-Lussac
E. Proust

9. Gas metana 11,2 liter dibakar sempurna menurut reaksi:
CH4(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(g)
Volume gas CO2 yang terbentuk jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama
adalah….
A. 11,2 liter
B. 22,4 liter
C. 33,6 liter
D. 1 liter
E. 12,2 liter

10. Dua liter gas nitrogen direaksikan dengan gas hidrogen menghasilkan gas
ammonia sesuai reaksi:
N2(g) + H2(g) → NH3(g)
Jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama, maka volume gas amonia yang
dihasilkan ….
A. 1 liter

Hukum Dasar Kimia | 77

B. 2 liter
C. 3 liter
D. 4 liter
E. 6 liter
11. Bila larutan timbal (II) nitrat dan kalium yodium dalam tabung Y yang tertutup
massanya 50 gram, maka setelah reaksi berlangsung massanya menjadi ….
A. lebih dari 50 gram
B. sama dengan 50 gram
C. kurang dari 50 gram
D. tidak sama dengan 50 gram
E. tidak dapat ditentukan

12. Volume gas hidrogen yang bersenyawa dengan 12 L gas oksigen
untukmenghasilkan air adalah ....
A. 22,4 L
B. 24,0 L
C. 24,4 L
D. 44,8 L
E. 48,0 L

13. Satu gram hidrogen dapat bereaksi dengan 8 gram oksigen, maka air yang
terbentuk adalah ….
A. 1 gram
B. 2 gram
C. 8 gram
D. 9 gram
E. 10 gram

14. Pada pembakaran gas CH4 menurut reaksi:
CH4(g) + 2 O2(g) → CO2(g) + 2 H2O(g).
Perbandingan volume gas-gas yang bereaksidan volume gas-gas hasil reaksi
berturut-turut adalah ….
A. 1 : 2 : 1 : 1

Hukum Dasar Kimia | 78

B. 2 : 1 : 2 : 1
C. 1 : 2 : 1 : 2
D. 1 : 1 : 2 : 2
E. 1 : 2 : 2 : 1

15. Perbandingan massa unsur-unsur dalam senyawa selalu tetap, pernyataan
tersebut dikemukakan oleh ….
A. Dalton
B. Gay-Lussac
C. Avogadro
D. Proust
E. Doberainer

16. Massa atom sebelum dan sesudah reaksi adalah sama, dinyatakan oleh.....
A. Lavoisier
B. Proust
C. Avogadro
D. Dalton
E. Gay Lussac

17. Persamaan reaksi: a C2H6 (g) + b O2 (g) ---> c CO2 (g) + d H2O (g)akan
memenuhi Hukum Lavoisier, jika a, b, c, dan d berturut-turut….
A. 2, 4, 7, 6
B. 2, 7, 4, 6
C. 2, 6, 7, 4
D. 2, 4, 6, 7
E. 2, 6, 4, 7

18. Gas hidrogen (H2) dapat bereaksi dengan gas oksigen (O2) menghasilkan uap
air (H2O), menurut reaksi:
2 H2(g) + O2(g) → 2 H2O(g).
Pada tekanan dan suhu yang sama, sejumlah gas hidrogen tepat habis bereaksi
dengan gas oksigen menghasilkan 40 liter uap air, maka….

Hukum Dasar Kimia | 79

A. gas H2 yang bereaksi adalah 20 liter
B. gas H2 yang bereaksi adalah 40 liter
C. gas H2 yang bereaksi adalah 60 liter
D. gas O2 yang bereaksi adalah 60 liter
E. gas O2 yang bereaksi adalah 80 liter

19. Berdasarkan persamaan reaksi, (pada t,p) sama:
MnO2 + HCl → MnCl2 + H2O + Cl2
Maka perbandingan volumenya adalah....
A. 1, 2, 1, 4, 1
B. 1, 4, 1, 2, 1
C. 2, 1, 4, 1, 1
D. 1, 4, 1, 1, 2
E. 2, 1, 1, 4, 1

20.Bila gas SO2 direaksikan dengan oksigen terjadi reaksi:
SO2(g) + O2(g) → SO3(g).
Jika volume gas belerang dioksida yang bereaksi 4 liter,maka ….
A. dibutuhkan 1 liter gas oksigen
B. dibutuhkan 4 liter gas oksigen
C. dibutuhkan 6 liter gas oksigen
D. dihasilkan 4 liter gas belerang trioksida
E. dihasilkan 2 liter gas belerang trioksida

21. Jika 1 liter gas A2 bereaksi dengan 2 liter gas B2, dihasilkan 2 liter gas, maka
rumus kimia gas hasil adalah ….
A. AB2
B. AB
C. A2B
D. A2B3
E. A3B2

22. Berikut ini pernyataan yang sesuai dengan bunyi hukum Avogadro adalah ….

Hukum Dasar Kimia | 80

A. pada tekanan yang sama, semua gas yang volumenya sama mengandung
jumlahion yang sama

B. pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas yang volumenya sama
mengandung jumlah unsur yang sama

C. pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas yang volumenya sama
mengandung jumlah molekul yang tidak sama

D. pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas yang volumenya sama
mengandung jumlah molekul yang sama

E. pada suhu dan tekanan yang tidak sama, semua gas yang volumenya
samamengandung molekul yang sama

23. Hukum Proust disebut juga ….
A. Hukum Perbandingan Volume
B. Hukum Perbandingan Berganda
C. Hukum Kekekalan Massa
D. Hukum Perbandingan Tetap
E. Hukum Kekekalan Energi

24. Unsur N dan O dapat membentuk senyawa NO dan NO2. Pada massa oksigen
yang sama, maka perbandingan massa unsur N pada kedua senyawa tersebut
memiliki perbandingan…. (Ar N = 4; O = 16A. 1 : 2B. 2 : 3C. 3 : 2D. 2 : 1E. 1 : 3
A. 1 : 2
B. 2 : 3
C. 3 : 2
D. 2 : 1
E. 1 : 3

25. Perbandingan massa kalsium dan massa oksigen membentuk kalsium oksida
adalah 5: 2. Jika 20 gram kalsium direaksikan dengan 10 gram oksigen, maka
massa kalsium oksida yang terbentuk adalah ….
A. 10 gram
B. 20 gram
C. 28 gram

Hukum Dasar Kimia | 81

D. 30 gram
E. 36 gram

Jawablah soal-soal di bawah ini dengan uraian yang jelas dan tepat!
1. Kawat tembaga dibakar dalam pembakar bunsen sehingga terbentuk
tembaga oksida (CuO).
2Cu(s) + O2(g) → 2CuO(s)
Jika berat Cu semula 32 g dan CuO yang terbentuk 40 g, berapa berat O2
yang bereaksi?

2. Kawat tembaga dibakar sehingga terbentuk tembaga oksida (CuO).
Perhatikan reaksi berikut.
32g Cu(s) + 8g O2(g) → 40g CuO(s)
Berapa persen massa atau perbandingan massa unsur Cu : O dalam senyawa
CuO?

3. Unsur nitrogen dan oksigen dapat membentuk lebih dari satu senyawa,
misalnya NO, NO2, N2O3, dan N2O4. Pada kondisi tertentu, 1 g nitrogen tepat
bereaksi dengan 1,14 g oksigen. Pada kondisi yang lain, 1 g nitrogen tepat
bereaksi dengan 2,28 g oksigen. Jelaskan bahwa data ini sesuai dengan
Hukum Perbandingan Berganda. Bagaimana rumus kimia kedua senyawa
itu?

4. Ke dalam tabung eudiometer dimasukkan gas O2 dan gas SO2, kemudian
dilewatkan bunga api listrik. Pada suhu 25 °C dan tekanan 1 atm, volume
gas-gas yang bereaksi diukur. Hasilnya ditunjukkan pada tabel berikut.
Pada volume O2 tetap:

Hukum Dasar Kimia | 82

Bagaimana perbandingan volume SO2 : O2 : SO3 ? Apakah sesuai dengan
Hukum Perbandingan Volume? Tuliskan persamaan reaksinya beserta
koefisien reaksi berdasarkan hasil percobaan.

5. Pada suhu dan tekanan tertentu, gas N2 direaksikan dengan gas H2 menjadi
gas NH3. Jika gas H2 yang bereaksi sebanyak 7,5 × 1023 molekul, berapakah
jumlah molekul NH3 yang terbentuk?

6. Tetapan Avogadro (L)
Pada P dan T tertentu, 1 g metana mengandung 3,75 × 1022 molekul CH4 .
Berapa jumlah molekul gas CH4 dalam 16 g?

7. Berapa jumlah atom karbon yang terkandung dalam 0,05 mol karbon?

8. Serbuk kalsium sejumlah 20 gram (Ar Ca = 40) direaksikan dengan 20 gram
belerang (Ar S = 32) sesuai dengan persamaan reaksi Ca + S → CaS. Zat
apakah yang tersisa setelah reaksi selesai? Berapa massa zat yang tersisa
setelah reaksi selesai?

9. Gas A2 sebanyak 10 mL tepat habis bereaksi dengan 15 mL gas
B2 membentuk 10 mL gas AxBy pada suhu dan tekanan yang sama.
Berapakah nilai x dan y?

10. Gas amonia dapat dibuat dengan mereaksikan 100 mL gas nitrogen dan 150
mL gas hidrogendengan reaksi N2(g) + 3 H2(g) → 2 NH3(g). Hitunglah
volume gas amonia yang dihasilkan pada akhir reaksi!

Hukum Dasar Kimia | 83

DAFTAR PUSTAKA

Budi utami, dkk. 2009. Kimia X untuk SMA/MA. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan

Bueche, Frederich J.; Hecht, Eugene (2006). Schaum's Outline: Fisika Universitas
(edisi ke-10). Jakarta: Erlangga.

Kusumaningrum, W. I. 2020. Stoikiometri Kimia Kelas X. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.

Lianingsih, Fitri, dkk. 2018. Super Modul Kimia SMA Kelas X, XI, dan XII. Jakarta:
PT Gramedia.

Loschmidt, J. 1865. "Zur Grösse der Luftmoleküle". Sitzungsberichte der
kaiserlichen Akademie der Wissenschaften Wien (dalam bahasa Jerman.
Terjemahan Inggris: J. Loschmidt bersama William Porterfield dan Walter
Kruse, trans. (Oktober 1995) "On the size of the air molecules," Journal of
Chemical Education. Vol. 72 Nomor 10.

Mohr, Peter J.; Taylor, Barry N.; Newell, David B. 2008. "CODATA Recommended
Values of the Fundamental Physical Constants: 2006". Rev. Mod. Phys.
Volume 80, Nomor 2.

Purnawan, C., dan Rohmatyah, A.N. 2013. Kimia Untuk SMA/MA Kelas X.
Sidoarjo: Masmedia.

Sudarmo, Unggul. 2004. Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta : Erlangga.
Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Sulastri dan Rahmadani, R.F.I. 2017. Kimia Dasar 1. Banda Aceh: Program Studi

Pendidikan Kimia.

Hukum Dasar Kimia | 84


Click to View FlipBook Version