POLA KERUANGAN
DESA DAN KOTA
GEOGRAFI
KELAS XII SMA/ MA
RIZKI NOVITASARI
SMAIT BUAHATI ISLAMIC SCHOOL JAKARTA
MODUL PEMBELAJARAN BERBASIS PBL
PPG GEOGRAFI ANGKATAN 1
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
2021
POLA KERUANGAN
DESA DAN KOTA
GEOGRAFI
KELAS XII SMA/ MA
RIZKI NOVITASARI
SMAIT BUAHATI ISLAMIC SCHOOL JAKARTA
MODUL PEMBELAJARAN BERBASIS PBL
PPG GEOGRAFI ANGKATAN 1
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
2021
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum wr. wb.,
Geografi adalah ilmu yang mempelajari fenomena
fisik dan sosial yang terjadi di muka bumi.
Fenomena atmosfer terjadi berdampingan dengan
aktivitas kehidupan. Memberikan dampak yang
positif maupun negatif dalam keberlangsungan
makhluk hidup yang ada di muka bumi.
Modul Pembelajaran ini disusun berdasarkan
kurikulum 2013, yang mencakup materi khusus pada
kompetensi dasar Struktur Keruangan Desa Kota.
Dengan merangkum dari berbagai sumber, modul ini
diharapkan dapat memudahkan guru dan siswa
dalam memahami dan mempraktikan materi struktur
desa kota. Dilengkapi dengan peta konsep, daftar
istilah, tokoh, video penunjang, dan evaluasi
materi secara online.
Alhamdulillah segala syukur dipanjatkan kepada
Allah SWT dan Terimakasih banyak sebesar-
besarnya kepada Bapak Ibu Dosen Universitas
Muhammadiyah Mataram yang telah membimbing
penulis dalam Program Profesi Guru Angkatan 1
tahun 2021, sehingga modul ini dapat diselesaikan
dengan baik dan lancar.
Akhir kata, segala bentuk saran, kritik, komentar,
dan ilmu-ilmu yang bermanfaat dari pembaca dapat
penulis terima dengan keluasan hati untuk
penyempurnaan modul berikutnya. Semoga modul ini
bermanfaat untuk dunia pendidikan.
Wassalamu'alaikum wr.wb.
Jakarta, 20 April 2021
Penulis
ii
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN KEGIATAN
PEMBELAJARAN 1
ii POLA KERUANGAN DESA
KATA PENGANTAR
1
iii TUJUAN
DAFTAR ISI PEMBELAJARAN
iv 2
GLOSARIUM URAIAN MATERI
v 19
KOMPETENSI INTI RANGKUMAN
DAN 20
KOMPETENSI UJI KOMPETENSI 1
DASAR 23
PENILAIAN DIRI
vi
PETUNJUK 25
PENGGUNAAN MODUL LKPD
vii 27
PETA KONSEP RPP
KEGIATAN PENUTUP
PEMBELAJARAN 2 58
POLA KERUANGAN KOTA
EVALUASI
31
TUJUAN 63
PEMBELAJARAN DAFTAR PSUTAKA
32 iii
URAIAN MATERI
47
RANGKUMAN
48
UJI KOMPETENSI 2
51
PENILAIAN DIRI
52
LKPD
54
RPP
GLOSARIUM
Desa : kesatuan masyarakat hokum yang
memiliki kewenangan untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan asal-usul dan adat istiadat
setempat yang diakui dalam sistem
pemerintahan nasional dan berada di daerah
kabupaten.
Desa Swadaya : desa yang telah terdaftar
dalam wilayah administrasi pemerintahan dan
masyarakatnya telah hidup menetap.
Desa Swakarya : desa peralihan atau transisi
dari desa swadaya menuju desa swasembada.
Desa Swasembada : desa yang masyarakatnya
telah mampu memanfaatkan dan
mengembangkan sumber daya alam dan
potensinya sesuai dengan kegiatan
pembangunan regional.
Gemeinschaft : hubungan antarwarga
masyarakat desa sangat erat, saling mengenal,
dan gotong royong.
Gesellschaft : suatu keadaan masyarakat yang
kepentingan individunya lebih menonjol
dibandingkan rasa solidaritas dan
kegotongroyongan.
Inti Kota : wilayah kota yang digunakan sebagai
pusat kegiatan, ekonomi, pemerintah an, dan
kebudayaan.
Kota : sebuah bentang budaya yang ditimbulkan
oleh unsur-unsur alamiah yang cukup besar dan
corak kehidupan yang bersifat heterogen dan
materialistik dibandingkan dengan daerah di
sekitarnya.
iv
KOMPETENSI INTI &
KOMPETENSI DASAR
I. KOMPETENSI INTI
KI 1 (Sikap Spiritual)
1.Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
diantunya.
KI 2 (Sikap Sosial)
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
KI 3 (Pengetahuan)
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan
mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI 4 (Keterampilan)
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam
ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
II. KOMPETENSI DASAR
3.3 Menganalisis pola persebaran dan interaksi spasial
antara desa dan kota untuk pengembangan ekonomi
daerah
4.3 Membandingkan pola persebaran dan interaksi
spasial antara desa dengan kota dengan menggunakan
peta tematik.
v
PETUNJUK
PENGGUNAAN MODUL
PETA KONSEP Menerangkan alur materi dari
setiap kegiatan pembelajaran.
TUJUAN Memahami tujuan
PEMBELAJARAN pembelajran yang ingin
dicapai pada modul ini
GLOSARIUM Definisi, arti, dan uraian
istilah-istilah penting yang
ada dalam modul
GEO PICT Memuat profil tokoh dengan
pemikirannya yang berperan
dalam ilmu geografi
INFO Informasi tambahan yang
GEOGRAFI terkait materi
UJI Latihan sebagai pembekalan
KOMPETENSI ujian pada akhir kegiatan
pembelajaran.
EVALUASI Latihan sebagai pembekalan
pada akhir modul untuk
DAFTAR mengetahui ketuntasan
PUSTAKA materi
Daftar referensi yang
digunakan sebagai rujukan
dalam penulisan modul
vi
PETA KONSEP
POLA PERSEBARAN &
INTERAKSI SPASIAL
POLA KERUANGAN DESA POLA KERUANGAN KOTA
Pengertian Desa Pengertian Kota
Potensi Desa
Ciri-Ciri Kota
Unsur-unsur Desa
Ciri-Ciri Desa Klasifikasi Kota
Fungsi Desa
Faktor
Klasifikasi Desa Perkembangan Kota
Faktor Persebaran Desa Teori
Perkembangan Kota
Bentuk dan Pola Desa
vii
Tujuan Pembelajaran :
1.Peserta didik mampu menganalisis Unsur, potensi
fisik dan non fisik desa
2.Peserta didik mampu menganalisis klasifikasi desa
3.Peserta didik mampu menganalisis pola keruangan
desa dan dampaknya untuk kehidupan
Sumber Foto : www.canva.com
Perhatikan gambar di atas!
Tentunya sangat menarik perhatian kamu, sehingga
muncul berbagai pertanyaan tentang gambar tersebut.
Rumuskan pertanyaan mengenai gambar tersebut dan
diskusikan jawabannya sesuai pemahaman kamu
1. _________________________________________________
2. _________________________________________________
3. _________________________________________________
4. _________________________________________________
5. _________________________________________________
2
1.Pengertian Desa
a. Menurut UU UU 6 tahun 2014
Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut
dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah
yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau
hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b. R. Bintarto
Suatu perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh
unsur-unsur fisiografi, sosial, ekonomis, politis dan kultural
yang terdapat disitu dalam hubungannya dan pengaruh
timbal balik dengan daerah-daerah lainnya.
c. Paul H. Landis
Desa adalah suatu wilayah yang penduduknya kurang dari
2.500 orang dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1. Mempunyai pergaulan hidup yang saling mengenal.
2. Adanya ikatan perasaan yang sama tentang kebiasaan.
3. Cara berusaha bersifat agraris dan sangat dipengaruhi
oleh faktor-faktor alam seperti iklim, geografis, dan
sumber daya alam.
d. S.D. Misra
Suatu kumpulan tempat tinggal dan kumpulan daerah
pertanian dengan batas-batas tertentu yang luasnya
antara 50-1000 are.
e. Soetardjo Kartohadikoesoemo
Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat
tinggal suatu masyarakat pemerintahan tersendiri.
3
1. Pengertian Desa
Nama desa diambil dari Bahasa Sansekerta yang berarti
Tanah air, Tanah asal, Tanah kelahiran.
Istilah desa di berbagai daerah di Indonesia :
4
2. Unsur Desa
Sebagai daerah otonom, desa memiliki tiga unsur penting
yang satu sama lainnya merupakan satu kesatuan. Menurut
Bintarto , ada tiga unsur yang membentuk sistem yang
bergerak secara berhubungan dan saling terkait, yaitu :
1.Daerah tanah yang produktif, lokasi, luas dan batas
yang merupakan lingkungan geografis,
2. Penduduk, jumlah penduduk, pertambahan penduduk,
persebaran penduduk dan mata pencaharian penduduk,
3. Tata Kehidupan, pola tata pergaulan dan ikatan
pergaulan warga desa termasuk seluk beluk kehidupan
masyarakat desa
3. Potensi Desa
Maju mundurnya desa sangat tergantung pada ketiga
unsur di atas, karena unsur-unsur ini merupakan
kekuasaan desa atau potensi desa. Potensi desa adalah
berbagai sumber alam (fisik) dan sumber manusia (non
fisik) yang tersimpan dan terdapat di suatu desa dan
diharapkan kemanfaatannya bagi kelangsungan dan
perkembangan desa. Adapun yang termasuk ke dalam
potensi desa adalah :
a. Potensi Fisik
Lokasi desa, lokasi desa dapat dijadikan indikator bagi
perkembangan desa. Desa yang berada di lokasi
strategis memiliki potensi untuk lebih berkembang dan
maju dibandingkan desa yang terletak did aerah
terpencil.
Luas desa, wilayah desa meliputi luas lahan pertanian,
permukiman dan penggunaan lahannya.
5
3. Potensi Desa
Keadaan tanah, keadaan tanah dapat mencirikan
kesuburan lahan pertanian.
Keadaan iklim, mencakup curah hujan, temperatur,
kelembapan, penyinaran matahari, dan angin.
Keadaan air, sumber air, kondisi dan tata airnya untuk
irigasi, pertanian, dan kebutuhan hidup sehari-hari
Ketersediaan sumber daya nabati, jenis hewan, dan
produksinya.
Keadaan bentang alam, bentuk alam suatu daerah
merupakan faktor alam yang penting karena
mempunyai hubungan erat dengan persebaran
penduduk serta memberi ciri pada bentuk ruang gerak
(wilayah) manusia.
b. Potensi Non Fisik
Masyarakat desa, yang hidup berdasarkan gotong
royong dan dapat merupakan suatu kekuatan
berproduksi dan kekuatan membangun atas dasar
kerjasasama dan saling pengertian.
Lembaga-lembaga sosial, pendidikan dan organisasi-
organisai sosial yang dapat memberikan bantuan sosial
dan bimbingan terhadap masyarakat.
Aparatur atau pamong desa, untuk menjaga ketertiban
dan keamanan demi kelancaran jalannya pemerintahan
desa.
6
R. BINTARTO
R. Bintarto atau lebih populer
dengan nama Prof.Drs. H. R.
Bintarto Guru besar UGM yang
dikukuhkan pada tanggal 19/06/71
dengan pidato pengukuhan yang
berjudul Kota Yogyakarta (Suatu
Tinjauan Geografi Sosial).
Sedangkan definisi tentang
Geografi itu sendiri di rumuskan
pada tahun 1981.
Walaupun sudah tiada tapi bagi seorang Mahasiswa,Guru
hingga Dosen Geografi nama dan sosok beliau sudahlah tak
asing lagi yang bisa dikatakan sangatlah berperan penting
dalam masalah pendidikan terbukti dengan karya-karya
yang seringkali menjadi rujukan sekaligus beliau mendapat
berbagai penghargaan.
Profil Singkat :
Nama : Prof.Drs.H.R.Bintarto
Tempat lahir : Purworejo
Tanggal lahir : 10/11/29
Status : Almarhum (18 Mei 2006 diusia 76 Tahun )
Pendidikan : S1 Fak. Geografi, Universitas Gadjah Mada,
1957
Bidang ilmu : Geografi Sosial (Social Geography), Ekologi
Manusia (Human Ecology)
Sumber :
GEOGRAFI IPS: Bapak Geografi Indonesia
(geografitok.blogspot.com)
7
umber : www.bendar-juwana.desa.id
Sumbe
r : www.simpeldesa.com
S
Sumber : www.tabloid-desa.com Su
mber : www.bisnisukm.com
Sumber : www.rutemu.com
4. Ciri-Ciri Desa
Banyak literatur menjelaskanbahwa ciri khas desa sebagai
suatu komunitas pada masa lalu selalu dikaitkan dengan
kebersahajaan (simplicity), keterbelakangan, tradisionalisme,
subsistensi, dan keterisolasian (Rahardjo, 1999).
Menurut Roucek dan Warren, secara umum ciri-ciri
kehidupan masyarakat pedesaan dapat diidentifikasi sebagai
berikut ;
1) Mempunyai sifat homogen dalam (matapencaharian, nilai-
nilai dalam kebudayaan serta dalam sikap dan tingkah laku),
2) Kehidupan desa lebih menekankan anggota keluarga
sebagai unit ekonomi yang berarti semua anggota keluarga
turut bersama-sama memenuhi kebutuhan ekonomi
keluarga,
3) Faktor geografi sangat berpengaruh atas kehidupan yang
ada. Misalnya, keterikatan anggota keluarga dengan tanah
atau desa kelahirannya,
4) Hubungan sesama anggota masyarakat lebih intim dan
awet dari pada kota,
5) Jumlah anak yang ada dalam keluarga inti lebih besar, dan
6) Hubungan lebih bercorak gemeinschaft dan gesellschaft.
Menurut Dirjen Bangdes (pembangunan desa), ciri – ciri
wilayah desa antara lain;
1.Perbandingan lahan dengan manusia cukup besar (lahan
desa lebih luas dari jumlah penduduknya, kepadatan
rendah).
2.Lapangan kerja yang dominan adalah agraris (pertanian)
3.Hubungan antar warga amat akrab
4.Tradisi lama masih berlaku.
9
5. Fungsi Desa
1.Dalam hubungannya dengan kota, maka desa yang
merupakan hinterland atau daerah dukung berfungsi
sebagai suatu daerah pemberi bahan makan pokok seperti
padi, jagung, ketela, di samping bahan makan lain seperti
kacang, kedelai, buah-buahan, dan bahan makan lain yang
berasal dari hewan.
2.Desa ditinjau dari sudut potensi ekonomi berfungsi
sebagai lumbung bahan mentah dan tenaga kerja.
3.Dari segi kegiatan kerja, desa dapat merupakan desa
agraris, desa manufaktur, desa industri, desa nelayan dan
sebagainya.
Diantara kamu tentu ada yang berasal dari desa, atau kota kamu
berdekatan dengan desa. Cobalah identifikasi potensi desa tempat tinggal
atau potensi desa yang berdekatan dengan kota kamu tinggal. Tabel
berikut untuk membantu kamu dalam mengidentifikasi potensi desa dan
peranannya dalam memajukan desa yang kamu analisis.
10
6. Klasifikasi Desa
1. Klasifikasi Desa Berdasarkan Potensi Wilayahnya
a. Desa Berpotensi Tinggi, yaitu desa yang memiliki lahan
yang relatif subur, topografi dari landai sampai datar,
lahan pertaniannya dilengkapi dengan irigasi teknis
sehingga lahan dapat diolah 3x dalam setahun.
b. Desa Berpotensi Sedang, yaitu desa yang mempunyai
lahan yang agak subur, terdapat wilayah topografi
berkembang. Wilayah pertaniannya dilengkapi irigasi
teknis atau semi teknis. Wilayah pertaniannya sebagian
menggunakan sistem terrasering.
c. Desa Berpotensi Rendah, yaitu desa yang memiliki
lahan kurang subur
2. Klasifikasi Desa Berdasarkan Tingkat Kemampuannya
a. Desa Swadaya
Desa swadaya merupakan desa yang hampir seluruh
kebutuhan ekonomi masyarakatnya diperoleh dengan cara
mengadakan sendiri (subsistence). Dimana ciri desa
swadaya yaitu :
Daerah yang terisolir dari desa lain sehingga mempersulit
beberapa warganya untuk melakukan transaksi dengan
desa lain, selain itu cukup sulit mendapat fasilitas yang
sama karena kondisi daerah yang cukup jauh
Penduduk yang jarang, biasanya terjadi jika desa berada di
daerah pelosok dan sangat jauh dari pusat kota
Bersifat tertutup
Mata pencaharian homogen, dimana semua
masyarakatnya rata-rata melakukan pencaharian yang
sama dan umumnya pekerjaan yang dilakukan adalah
agraris atau bercocok tanam
11
Kampung Adat Ratenggaro
Kampung Ratenggaro terletak di Desa Umbu Ngedo,
sekitar 30 kilometer dari Tambolaka, ibu kota Kabupaten Sumba Barat Daya.
Ratenggaro adalah desa adat yang warganya masih memegang teguh dan
melestarikan budaya setempat. Mereka juga masih memegang teguh tradisi
peninggalan leluhurnya dengan berkeyakinan marapu.
Sumber : www.trubus.id
Desa Swasembada adalah desa yang sudah maju, salah satunya adalah
penggunaan sarana dan prasarana yang bebasis mesin. Traktor contohnya yang
banyak digunakan oleh petani untuk mengolah sawah. Pengunaan bajak dengan
tenaga sapi sudah banyak ditinggalkan.
Sumber : www.desabisa.com
6. Klasifikasi Desa
Hubungan antarmanusia yang sangat erat • Sarana dan
prasarana sangat kurang menyebabkan desa sulit
menjangkau berbagai daerah
Pengawasan sosial dilakukan oleh keluarga saja
b. Desa Swakarya
Desa swakarya adalah klasifikasi desa peralihan atau
transisi antara desa swadaya ke desa swasembada. Desa
Swakarya memiliki ciri sebagai berikut :
Kebiasaan atau adat istiadat yang tidak mengikat penuh
namun masih digunakan sebagai panduan
Sudah mulai menggunakan teknologi dan juga peralatan
yang canggih
Desa swakarya sudah tidak terisolasi lagi seperti layaknya
swadaya, sehingga letak desa swakarya tidak terlalu jauh
dari pusat perekonomian kota
Telah memilih tingkat perekonomian, pendidikan, jalur
lalu lintas dan juga prasarana lain
Jalur lalu lintas yang sudah lancar dan jarak tempuh yang
bukan lagi menjadi penghalang
c. Desa Swasembada
Desa swasembada adalah desa yang masyarakatnya telah
mampu memanfaatkan dan mengembangkan sumber
daya alam dan potensinya yang sesuai dengan kegiatan
pembangunan regional. Ciri dari desa swasembada
diantaranya :
Kebanyakan berlokasi di ibukota dan kecamatan
Penduduk padat-padat
tidak terikat lagi dengan adat istiadat daerah tersebu
telah memiliki fasilitas yang memadai dan juga maju
dibanding warga dari desa lainnya
12
6. Klasifikasi Desa
3. Klasifikasi Desa Berdasarkan Kegiatannya
a. Desa Pertanian, yaitu desa yang kehidupannya
berdasarkan pada kegiatan pertanian dan terletak pada
tanah yang subur.
b. Desa Nelayan, yaitu desa yang letaknya deakt dengan
pantai dan kehidupannya berdasarkan kegiatan
perikanan.
c. Desa Industri, yaitu desa yang kehidupannya berdasarkan
pada kegiatan industri dan letaknya deakt dengan
sumber-sumber bahan baku.
4. Klasifikasi Desa Berdasarkan Luas Wilayahnya
1.Desa terkecil, luasnya wilayah kurang dari 2 km2
2.Desa kecil, luasnya wilayah antara 2 km2 – 4 km2
3.Desa sedang, luasnya wilayah antara 4 km2 – 6 km2
4.Desa besar, luasnya wilayah antara 6 km2 – 8 km2
5.Desa terbesar, luasnya wilayah antara 8 km2 -10 km2
5. Klasifikasi Desa Berdasarkan Jumlah Penduduknya
1.Desa terkecil, penduduknya berjumlah kurang dari 800
orang
2.Desa kecil, penduduknya berjumlah antara 800 – 1600
orang
3.Desa sedang, penduduknya berjumlah antara 1600 - 2400
orang
4.Desa besar, penduduknya berjumlah antara 2400 – 3200
orang
5.Desa terbesar, penduduknya berjumlah lebih dari 3200
orang
13
7. Faktor Persebaran Desa
Terjadinya persebaran desa terutama dipengaruhi oleh
faktor-faktor fisik alam yang meliputi iklim, morfologi lahan,
jenis tanah, dan sumber air.
Iklim, kondisi iklim dipengaruhi oleh letak astronomis dan
letak ketinggian. Iklim akan berpengaruh terhadap pola
curah hujan suatu wilayah, hal ini sangat berpengaruh
terhadap pola persebaran desa.
Morfologi Lahan, bentuk lahan berpengaruh terhadap
persebaran desanya. Pola persebaran desa di dataran
rendah akan lebih teratur dibanding di daerah lereng
gunung/ bukit.
Tanah, unsur tanah yang berhubungan dengan tingkat
kesuburan dan akan mempengaruhi tingkat produktivitas.
Sumber Air, sumber air berhubungan dengan sumber air
tanah, suatu desa akan berkembang pada sumber air
karena merupakan kebutuhan utama.
DESA SEMBUNGAN
Desa Sembungan bisa dikatakan sebagai desa ujung
aspal atau desa paling ujung di kawasan Dataran
Tinggi Dieng. Ketinggiannya yang mencapai sekitar
2.260 meter di atas permukaan laut (mdpl)
menjadikannya sebagai desa tertinggi di Pulau Jawa.
Ketinggian Desa Sembungan mengalahkan Desa
Ranu Pani yang punya ketinggian 2.100 mdpl dan
terletak di lereng Gunung Semeru.
Desa Sembungan terletak sekitar 7 kilometer dari
pusat wisata Dataran Tinggi Dieng, tepatnya di
Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa
Tengah. Luas wilayah 5.761,919 ha atau 5,85 % dari
luas Kabupaten Wonosobo dengan jumlah penduduk
sebanyak 1.314 jiwa.
(Sumber : https://sidesa.jatengprov.go.id)
14
8. Bentuk Dan Pola Desa
1.Pola Keruangan Desa Menurut R.Bintarto
a. Mengikuti Jalan dan Sungai
Didaerah datar (plain) susunan desanya
mengikuti jalur jalan/ sungai
b. Mengikuti Garis Pantai c. Radial (Mengikuti Lereng)
Didaerah pesisir, pemukiman Pola ini radial terhadap
mengikuti tepi pantai gunung dan memanjang
mengikuti lereng
d.Tersebar
Pola di daerah karst adalah
tersebar dan berdiri sendiri
15
8. Bentuk Dan Pola Desa
1.Pola Keruangan Desa Menurut R.Bintarto
A. Pola Pemukiman
Mengikuti Jalan
B. Pola Mengikuti Sungai
C. Pola Pemukiman
Radial (Mengikuti Lereng)
D. Pola Pemukiman
Tersebar
E. Pola Pemukiman
Mengikuti Garis Pantai
2. Pola Keruangan desa menurut Paul H. Landis
1) The Farum Village Type Tipe desa yang penduduknya
tinggal bersama di suatu tempat dengan lahan
pertanian di sekitarnya.
2) The Nebulous Farm Type Tipe desa yang sebagian besar
penduduknya tinggal bersama di suatu tempat dengan
lahan pertanian di sekitarnya, tetapi karena
permukiman padat akibat pertumbuhan penduduk
maka sebagian penduduk mencari tempat di luar
permukiman pokok.
3) The Arranged Isolated Farm Type Tipe desa yang
penduduknya bermukim di sepanjang jalan utama desa
yang terpusat pada pusat perdagangan. Lahan
pertanian berada di sekitar permukiman. Jarak satu
rumah dengan rumah lain tidak terlalu jauh.
4) The Pure Isolated Type Tipe desa yang penduduknya
tinggal tersebar secara terpisah dengan lahan
pertanian masing-masing dan berpusat pada suatu
pusat perdagangan.
16
8. Bentuk Dan Pola Desa
2. Pola Keruangan Desa Menurut Daldjoeni
a. Pola Desa Linear
Pola semacam ini banyak
ditemukan di daerah dataran
rendah.
Tujuannya untuk mendekati
sarana transportasi
(jalan/sungai) untuk
memudahkan mobilitas
manusia, brang, dan jasa.
b. Pola Desa Mengikuti Garis
Pantai
Pola semacam ini banyak
ditemukan di daerah pesisir.
Tujuannya untuk mendekati
garis pantai karena mayoritas
penduduk sumber
perekonomian berasal dari
pesisir & laut sebagai bahan
baku
c. Pola Desa Terpusat/
Mengelompok
Pola semacam ini banyak
ditemukan di daerah
pegunungan.
Tujuannya penduduk yang
berasal dari keturunan yang
sama sehingga sesama warga
masih saudara/ kerabat.
17
8. Bentuk Dan Pola Desa
2. Pola Persebaran Keruangan Desa Menurut Daldjoeni
d. Pola Desa Mengelilingi
Fasilitas Tertentu
Pola semacam ini banyak
ditemukan di daerah dataran
rendah dan memiliki fasilitas
umum yang banyak
dimanfaatkan penduduk
setempat seperti danau, waduk,
mata air, dan fasilitas lainnya.
Tujuannya agar penduduk
dekat dengan fasilitas
kebutuhan sehari-hari.
Perhatikan gambar di samping!
Menurut kamu apa kelebihan dan
kelemahan pola pemukiman yang
terlihat pada gambar?
Sumber : _____________________________________
_____________________________________
www.konservasidasciliwung.wordpress.com _____________________________________
_____________________________________
_____________________________________
18
RANGKUMAN
Desa didefinisikan sebagai kesatuan masyarakat umum
yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan msayarakat setempat berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul, dan/ atau hak tradisional yang
diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran
permukiman di pedesaan antara lain topografi wilayah,
iklim, kesuburan tanah, ketersediaan air, kemudahan
untuk memenuhi kebutuhan hidup, vegetasi alami, dan
keberadaan mineral atau barang tambang.
Klasifikasi desa berdasarkan perkembangan
masyarakatnya terbagi menajdi desa tradisional, swadaya,
swakarya, dan swasembada.
Potensi desa adalah sumber daya alam dan manusia yang
terdapat di wilayah desa yang dapat dimanfaatkan bagi
kelangsungan dan perkembangan desa.
Struktur ruang desa secara sederhana dapat
dikategorikan menjadi desa yang menyusur sepanjang
pantai, desa terpusat, dan desa berpola linear di dataran
rendah.
19
Pilihlah salah satu jawaban paling benar !
1. Luas kepemilikan lahan penduduk desa masih tinggi, hal
ini disebabkan karena ….
A. harga tanah di desa dapat dijangkau, sehingga
memungkinkan penduduk membeli dalam jumlah yang
banyak
B. lahan yang dimiliki penduduk desa merupakan lahan
yang diberikan secara turun temurun
C. lahan yang ada di desa yang tidak digunakan masih
melimpah, sehingga penduduk masih memungkinkan
untuk memilikinya
D. sistem kepemilikan lahan (administrasi) di desa mudah
dan murah, sehingga penduduk diberi keleluasaan
memiliki lahan
E. sedikitnya jumlah penduduk, sementara luas lahan yang
masih tersedia jumlahnya banyak
2. Penyebab utama penduduk desa sebagian besar bekerja
di sektor pertanian adalah ….
A. sumber daya manusia yang ada di desa masih rendah
B. tingkat pendidikan yang ada di desa tergolong rendah
C. rendahnya tingkat pendapatan penduduk
D. belum masuknya pengaruh industri di desa
E. penduduk desa masih meneruskan tradisi dalam
pengolahan lahan pertanian
20
Pilihlah salah satu jawaban benar !
3. Perhatikan pernyataan berikut.
1) sumber air melimpah;
2) wilayahnya merupakan dataran rendah yang subur;
3) sebagian besar penduduk bekerja di bidang pertanian.
Pola desa sesuai pernyataan tersebut adalah ….
A. menyebar
B. mengelompok
C. radial
D. linier
E. tersebar
4. Salah satu ciri desa swasembada adalah ….
A. mata pencaharian mulai beragam
B. mata pencaharian penduduk sebagian besar di bidang
jasa dan perdagangan
C. sebagian besar kehidupan penduduknya masih
menggantungkan pada alam
D. tingkat pendidikan dan produktivitas penduduknya
massih rendah
E. belum mampu menyelenggarakan urusan
pemerintahan sendiri
5. Potensi Desa :
1. Iklim
2. Kegotongroyongan
3. LKMD
4. LUD
5. Lahan yang subur
Potensi non fisik desa ditunjukkan oleh nomor ... .
A. 1, 2, dan 4
B. 1, 2, dan 5
C. 1, 3, dan 5
D. 2, 3, dan 4
E. 3, 4, dan 5
21
KUNCI JAWABAN
1E
Luas kepemilikan lahan di desa umumnya masih tinggi
karena jumlah penduduk desa yang cenderung sedikit,
sedangkan luas lahan banyak (belum banyak
dimanfaatkan)
2E
Penyebab utama penduduk desa sebagian besar bekerja di
sektor pertanian adalah penduduk desa umumnya masih
meneruskan tradisi dalam pengolahan lahan pertanian
3B
Pola pemukiman berkumpul (mengelompok),memiliki ciri :
1) Sumber air melimpah
2) Wilayahnya merupakan dataran rendah yang subur
3) Sebagian besar penduduk bekerja di bidang pertanian
4A
Ciri desa swasemba
1) Mata pencaharian penduduk sebagian besar di bidang
jasa dan perdagangan
2) Pola pikir masyarakat lebih rasional
3) Pengelolaan administrasi sudah dilanksanakan dengan
baik
4) Lembaga sosial dan pemerintahan sudah berfungsi
dengan baik
5) Sarana dan prasarana desa lengkap
6) Sudah mampu menyelenggarakan urusan pemerintahan
sendiri
5D
Potensi non fisik desa adalah sumber daya manusia dan
lembaga kemasyarakatan.
22
A. Berilah tanda centang (V) pada kolom yang kamu anggap
sesuai! Setelah mempelajari dan mengerjakan tugas-tugas
pada kegiatan pembelajaran 1, bagaimana penguasaan kamu
pada materi berikut :
B. Dari materi pada kegiatan pembelajaran ini, bagian mana
yang paling kamu sukai?, Mengapa?
C. Kamu perlu memperdalam lagi materi-materi yang belum
dikuasai pada kegiatan pembelajaran ini.
23
NAMA : .......................................
KELAS : .......................................
SEKOLAH : .......................................
1.Uraikan jawaban kamu pada space dibawah ini mengenai
Appersepsi Hal. 2
2.Uraikan jawaban kamu pada space dibawah ini mengenai
Aktivitas 1 Hal. 10
25
NAMA : .......................................
KELAS : .......................................
SEKOLAH : .......................................
3. Uraikan jawaban kamu pada space dibawah ini mengenai
Aktivitas 2 Hal. 18
4.Temukan istilah yang terkait Pola Keruangan Desa pada
Word Search di bawah ini !
26
27
28
29
30
Tujuan Pembelajaran :
1.Peserta didik mampu menganalisis ciri dan faktor
Perkembangan kota
2.Peserta didik mampu menganalisis klasifikasi kota
3.Peserta didik mampu menganalisis pola keruangan
kota dan dampaknya untuk kehidupan
Sumber Foto : www.canva.com
Liputan6.com, Jakarta Kebakaran yang terjadi di Taman
Sari, Jakarta Barat, Minggu, 18 April 2021 kemarin telah
membuat 263 kepala keluarga (KK) kehilangan tempat
tinggal. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Dugaan sementara polisi, penyebab kebakaran berawal
dari pertengkaran pasangan suami istri yang tinggal di
salah satu rumah kontrakan.
Silahkan membaca lebih lanjut dengan mengakses link
berita berikut :
https://www.liputan6.com/news/read/4537531/4-hal-
terkait-kebakaran-di-taman-sari-hingga-dugaan-dipicu-
pertengkaran-keluarga
Rumuskan kesimpulan dari kasus berita diatas kaitkan
dengan pola pemukiman di perkotaan !
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
32
1.Pengertian Kota
Ada beberapa pengertian kota, antara lain sebagai berikut :
a. Bintarto, kota merupakan kesatuan jaringan kehidupan
manusia yang ditandai dengan kepadatan penduduk yang
tinggi dan diwarnai dengan strata sosial ekonomi yang
heterogen dan coraknya materialistis. Dengan kata lain,
kota adalah bentang budaya yang ditimbulkan unsur-unsur
alami dan nonalami.
b. Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tentang otonomi
daerah, kawasan perkotaan adalah kawasan yang
mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan
susunan fungsi kawasan sebagai tempat pelayanan jasa,
pemerintah, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
c. Max Weber kota adalah suatu tempat yang penghuninya
dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya di
pasar lokal.
d. Christaller kota merupakan pusat pelayanan yang
berfungsi sebagai penyelenggara dan penyedia jasa-jasa
bagi wilayah sekitarnya.
e. Louis Wirth kota adalah pemukiman yang relatif besar,
padat dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang
heterogen kedudukan sosialnya.
f. Harris and Ullman kota merupakan pusat pomukiman
dan pemanfaatan bumi oleh manusia.
Ada beberapa istilah yang sering digunakan dalam
membahas pengertian kota, antara lain:
1) urban adalah suatu bentuk yang memiliki suasana
kehidupan dan penghidupan yang modern,
2) city adalah pusat kota,
3) town kota kabupaten,
4) township adalah kota kecamatan.
33
2. Ciri-Ciri Kota
Secara garis besar, menurut Bintarto ciri kota
dikelompokkan menjadi dua, yaitu ciri fisik dan ciri sosial.
a. Ciri fisik
1) Sarana perekonomian seperti pasar atau supermarket.
2) Tempat parkir yang memadai.
3) Tempat rekreasi dan olahraga.
4) Alun-alun.
5) Gedung-gedung pemerintahan
b. Ciri-Ciri Sosial
1) Masyarakatnya heterogen.
2) Bersifat individualistis dan materialistis.
3) Mata pencaharian nonagraris.
4) Corak kehidupannya bersifat gesselschaft (hubungan
kekerabatan mulai pudar).
5) Terjadi kesenjangan sosial antara golongan masyarakat
kaya dan masyarakat miskin.
6) Norma-norma agama tidak begitu ketat.
7) Pandangan hidup lebih rasional.
8) Menerapkan strategi keruangan, yaitu pemisahan
kompleks atau kelompok sosial masyarakat secara tegas
34
3. Klasifikasi Kota
a. Klasifikasi Kota Berdasarkan Jumlah Penduduknya
Berdasarkan jumlah penduduknya, kota dapat dibedakan
dalam empat golongan, yaitu sebagai berikut.
1) Kota kecil, yaitu kota yang berpenduduk antara 20.000–
100.000 jiwa.
2) Kota besar, yaitu kota yang berpenduduk antara
100.000– 1.000.000 jiwa.
3) Kota metropolitan, yaitu kota yang berpenduduk lebih
dari 1.000.000 jiwa.
4) Kota megapolitan/ megalopolis dan Ekumenopolis,
yaitu penduduknya lebih dari 5.000.000 jiwa
Istilah megalopolis berasal dari seorang geograf bernama
Gottmann untuk menyebutkan gabungan raksasa
metropolis-metropolis, seperti yang terdapat di Amerika
Serikat, Eropa Barat Laut, dan Jepang. Penggabungan itu
didefinisikan sebagai situasi konsentrasi penduduk yang
berjumlah lebih dari 25 juta jiwa yang berdesak-desakan di
kota untuk mencari kehidupan di perkotaan. Megalopolis
di Amerika Serikat panjangnya mencapai 650 km (dari
Washington ke Boston), di Eropa Barat Laut mencapai 825
km (dari London ke Hamburg), dan di Jepang mencapai
480 km (dari Tokyo ke Osaka).
Di negara-negara sedang berkembang karena lokasi
metropolisnya tersebar berjauhan, kemungkinan yang
terjadi adalah ekumenopolis. Polanya, satu metropolis
dikerumuni kota-kota besar dan kecil yang tersebar di
daerah agraris. Di Jawa, kota Jakarta dan Surabaya
merupakan dua kota metropolis. Sumbu Jakarta-Surabaya
panjangnya mencapai 650 km.
35
3. Klasifikasi Kota Jumlah Penduduknya
b. Klasifikasi Kota Berdasarkan
(Menurut NR. Saxena.)
1) Infant Town dengan jumlah penduduk antara 5.000
sampai 10.000 orang.
2) Township yang terdiri atas adolescent township, mature
township, dan specialized township dengan jumlah
penduduk berkisar antara 10.000 sampai 50.000 jiwa.
3) Town-City terdiri atas adolescent town, mature town,
specialized town, dan adolescent city dengan jumlah
penduduk berkisar antara 100.000 sampai 1.000.000 jiwa.
c. Klasifikasi Kota berdasarkan Fungsinya
1. Kota pusat produksi adalah kota yang memiliki fungsi
sebagai pusat produksi atau pemasok. Baik yang berupa
bahan mentah, barang setengah jadi, maupun barang
jadi. Contoh: Surabaya, Gresik, dan Bontang.
2.Kota pusat hiburan adalah kota yang berfungsi sebagai
pusat rekreasi yang di dalamnya mengandung sesuatu
yang menarik bagi orang luar untuk dituju sebagai
tempat untuk berekreasi. Contoh: Monte Carlo dan
Honolulu.
3. Kota pusat perdagangan adalah kota yang memiliki
fungsi sebagai pusat perdagangan, baik untuk domestik
maupun internasional. Biasanya kota ini memiliki
pelabuhan yang besar atau infrastruktur transportasi
darat penghubung kota yang baik. Contoh: Hongkong,
Jakarta, dan Singapura.
4.Kota pusat pemerintahan adalah kota yang memiliki
fungsi sebagai pusat pemerintahan atau sebagai ibu kota
negara. Contoh: Jakarta dan Putrajaya.
5. Kota pusat kebudayaan adalah kota yang memiliki fungsi
sebagai pusat kebudayaan ataupun pusat keagamaan.
Contoh: Yogyakarta, Vatikan, Mekah, dan Surakarta.
36
3. Klasifikasi Kota
d. Klasifikasi Kota Indonesia Berdasarkan Sejarah
Pertumbuhannya
1) Perkembangan Kota dari Pusat Perdagangan
Kota-kota di Indonesia yang berkembang dari pusat
perdagangan adalah Jakarta, Pontianak, Bagansiapiapi,
Samarinda, Palembang, Jambi, dan Banjarmasin. Kota-kota
tersebut berada di pinggir sungai atau pantai dengan tujuan
mempermudah pemasaran dan tukar menukar barang
dagangan.
2) Perkembangan Kota dari Pusat Perkebunan
Usaha perkebunan memerlukan tanah yang luas dan cukup
subur dengan curah hujan dan iklim yang sesuai dengan
tanamannya. Banyaknya penduduk di sekitar perkebunan
akhirnya berkembang menjadi desa dan jika
perkembangannya pesat akan menjadi wilayah kota. Kota-
kota di Indonesia yang berkembang dari pusat perkebunan,
antara lain Pematangsiantar, Bengkulu, Lampung, Bogor,
Sabang, dan Bandung.
3) Perkembangan Kota dari Pusat Pertambangan
Daerah pertambangan banyak didatangi tenaga kerja. Para
pekerja tersebut akhirnya jugabertempat tinggal di daerah
sekitar pertambangan. Banyaknya penduduk di sekitar
pertambangan berkembang menjadi desa dan akhirnya jika
perkembangannya pesat akan menjadi wilayah kota. Kota-
kota di Indonesia yang berkembang dari pusat
pertambangan, antara lain Plaju, Dumai, Langkat, Tarakan,
Kutai, Bontang, Ombilin, Sawahlunto, Tanjung Enim, Bukit
Asam, Wonokromo, dan Cepu.
37
4) Perkembangan Kota dari Pusat Administrasi
Pemerintahan
Perkembangan kota dari pusat administrasi pemerintahan
kemajuannya banyak bergantung pada campur tangan para
penguasa atau pemerintah, seperti kota Jakarta dan
Yogyakarta.
4. Perkembangan Kota
a. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Kota
1) Faktor Alam, berhubungan dengan unsur -unsur alami
kota, misalnya morfologi, iklim, jenis tanah, dan sumber air.
Faktor alam bersifat statis sehingga pengaruh terhadap
perkembangan kota sangat kecil dan lama.
2) Faktor Penduduk, berhubungan dengan kualitas dan
kuantitasnya yaitu pengetahuan dan jumlahnya
3) Faktor Sosial Budaya, berhubungan dengan pola dan gaya
hidup penduduk kota yang individualistis.
b. Tahap-Tahap Perkembangan Kota
1. Menurut Griffith Taylor (1958)
1. Stadium Infantile
Tahap ini pemukiman ditandai dengan adanya kawasan
campuran tanpa batas pemisah antara wilayah domestik dan
komersial atau wilayah yang lebih kaya dan lebih miskin.
Bangunan cenderung tersebar secara tidak merata ke semua
penjuru wilayah.
2. Stadium Juvenile
Pada tahap ini mulai ada pemisahan antara area
perdagangan dan permukiman. Pertokoan mulai berkumpul
di pusat wilayah. Permukiman mulai dibangun di pinggiran
kota sementara pabrik-pabrik mulai dibangun dimana-mana.
38
4. Perkembangan Kota
b. Tahap-Tahap Perkembangan Kota
1.Menurut Griffith Taylor (1958)
3. Stadium Mature
Pada tahap ini daerah-daerah baru bermunculan. Contohnya
daerah industri, perdagangan, perumahan. Daerah-daerah
ini muncul sesuai dengan rencana tertentu. Ada zonasi
rumah yang pasti dan pemisahan kawasan komersil dan
kawasan industri. Kawasan pemukiman kelas atas berlokasi
di pinggiran kota sementara pemukiman penduduk kelas
bawah ada di dekat pusat komersial yang baru
dikembangkan. Adapun pabrik-pabrik dibangun dekat jalur
kereta api.
4. Stadium Senile
Pada tahap ini terjadi kemunduran kota yang disebabkan
faktor ekonomi dan politik. Hal ini tampak dari beberapa
wilayah kota yang mengalami kerusakan berat. Contonya
kota Detroit yang ditinggalkan penduduk karengna
bangkrut.
2. Menurut J.M. Houston
1.Stadium Pembentukan Inti Kota, yang dikenal dengan
istilah CBD (Central Business District). Pada tahap ini,
pembangunan gedung-gedung sebagai penggerak
kegiatan mulai berkembang. Namun kenampakan fisik
kota masih meliputi wilayah yang sempit.
2.Stadium Formatif, pada tahap ini, inti kota mulai
berkembang akibat perkembangan industri.
Perkembangan sektor industri, transportasi, dan
perdagangan menyebabkan makin luasnya keadaan
pabrik-pabrik di perkotaan. Perluasan daerah umumnya
terjadi di daerah yang transportasinya lancar, seperti di
pinggir jalan raya.
39
4. Perkembangan Kota
b. Tahap-Tahap Perkembangan Kota
2. Menurut J.M. Houston
3. Stadium Modern, di stadium ini mulai terlihat terjadinya
kemajuan bidang teknologi. Makin majunya transportasi dan
komunikasi menyebabkan seseorang tak bergantung lagi
pada tempat tinggal yang dekat tempat kerja. Oleh karena
itu, ada gejala perkembangan kota yang mengarah keluar.
Kenampakan kota tak sesederhana stadium pertama dan
kedua, tetapi jauh lebih kompleks. Pada tahap ini, terjadi
penggabungan beberapa pusat kegiatan sehingga
menentukan batas wilayah perkotaan sudah makin sulit.
3. Menurut Lewis Munford
1) Tahap Eopolis yaitu tahap perkembangan desa yang
sudah teratur sehingga organisasi masyarakat penghuni
daerah tersebut sudah mulai memperlihatkan ciri-ciri
perkotaan. Tahapan ini merupakan peralihan dari pola
kehidupan desa tradisional ke arah kehidupan kota.
2) Tahap Polis yaitu tahapan suatu daerah kota yang masih
bercirikan sifat-sifat agraris atau berorientasi pada sector
pertanian. Sebagian besar kota-kota di Indonesia masih
berada pada tahapan ini.
3) Tahap Metropolis merupakan kelanjutan dari tahap polis.
Tahap ini ditandai oleh sebagian besar orientasi kehidupan
ekonomi penduduknya mengarah ke sektor industri. Kota-
kota di Indonesia yang berada pada tahap metropolis antara
lain Jakarta, Surabaya, Medan, dan Bandung.
40