The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by attionkaskus, 2022-04-24 23:54:11

REFLEKSI TERBIMBING

REFLEKSI TERBIMBING

REFLEKSI TERBIMBING

PRAMAWATI SURYANINGRUM, S. Pd

1. Bagaimana/sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep
yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan
moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan
keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.
Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

Pada modul 3.1 ini CGP mendapatkan pemahaman tentang Pengambilan Keputusan Sebagai
Pemimpin Pembelajaran. Di dalamnya terdapat konsep tentang Dilema Etika dan Bujukan Moral, 4
Paradigma Pengambilan Keputusan, 3Prinsip Pengambilan Keputusan, dan 9Langkah Pengambilan

dan Pengujian Keputusan. Dilema etika merupakan situasi yang terjadi ketika seseorang harus
memilih antara dua pilihan di mana kedua pilihan secara moral benar tetapi bertentangan,
sedangkan bujukan moral merupakan situasi yang terjadi ketika seseorang harus membuat

keputusan antara benar atau salah. Ketika kita menghadapsituasi dilema etika akan ada nilai-nilai

kebajikan mendasari yang bertentanganseperti cinta dan kasih sayang, kebenara n, keadilan,
kebebasan, persatuan, toleransi, tangung jawab, dan penghargaan akanhidup. Secara umum ada
pola, model, atau paradigma yang terjadi pada situasi dilema etika yang bisa dikategorikan sebagai
berikut: 1. Individu lawan masyarakat (individual vs community) 2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan
(justice vs mercy) 3. Kebenaran lawan kesetiaan (Truth vs loyalty) 4. Jangka pendek lawan jangka

panjang (short term vs long term)

Ada 3 prinsip yang dapat menjadi dasar berpikir ketika berhadapan dengan pilihan-pilihan yang
penuh tantanganpada situasi dilema etika, yaitu: 1. Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based

Thinking) 2. Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking) 3. Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-
Based Thinking)

Untuk memandu dalam mengambil keputusan dan menguji keputusan yangakan diambil dalam
situasi dilema etika ataupun bujukan moral yang membingungkan, ada 9langkah yang dapat
dilakukan: 1. Menentukan nilia-nilai yang saling bertentangan. 2. Menentukan siapa yang terlibat
dalam situasi tersebut. 3. Kumpulkan fakta-fakta yangrelevan dalam situasi tersebut. 4. Pengujian
benar atau salah, yang dilakukan dalam beberapa tahap yaitu: Uji legal, Uji Regulasi/Standar Profesi,
Uji Intuisi, Uji Publikasi, Uji Panutan/Idola 5. Pengujian Paradigma Benar lawan Benar 6. Melakukan
Prinsip Resolusi 7. Investgasi Opsi Trilema 8. Buat Keputusan 9. Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan
Perlu diingat bahwa 9 langkah pengambilan keputusan ini adalah panduan, bukan sebuah metode
yang kaku dalam penerapannya. Pengambilan keputusan ini juga merupakanketerampilan yang
harus diasah agar semakin baik. Semakin sering kita berlatih menggunakannya, kita akan semakin
termapil dalam pengambilan keputusan. Hal terpenting dalam pengambilan keputusan adalahsikap

yang bertanggung jawab dan mendasarkan keputusan padanilai-nilai kebajikan universal.

Tuliskan pengalaman Anda dalam menggunakan ketiga materi
tersebut dalam proses Anda mengambil keputusan dalam situasi
dilema etika yang Anda hadapi selama ini. Anda dapat juga menulis
tentang sebuah situasi dilema etika yang dihadapi oleh orang lain
serta keputusan yang diambil. Berilah ulasan berdasarkan 3 materi
yang telah Anda pelajari di modul ini.

Saya punya sebuah pengalaman cukup menarik ketika berhadapan pada sebuah situasi dilema etika
sebagai seorang guru, pada pertemuan sebelum nya saya sudah melakukan kesepakatan denga
siswa bahwa mulai minggu depan akan ada perubahan tentang posisi tempat duduk, dan posisi
tempat duduk akan disesuaikan dengan kondisi kelas dengan tujuan nya untuk memeprmudah

proses kegiatan belajar mengajar dan tentunya agar seluruh siswa dapat berpartisipasi aktif dalam
mengikuti kegiatan belajar di kelas, tetapi ada rekan guru saya yang merasa kurang setuju dengan

akan diadakan nya perubahantempat duduk, menurut nya temapt duduk tersebut tidak sesuai
dengan proses pembelajaran dan nanti nya dapat mengganggu kegiatan belajar mengajar dikelas.

paradigma mana yang terjadi pada situasi tersebut? Individu lawan masyarakat (individual vs
community) Kebenaran : Guru ingin menghargai kesepakatan nya dengan murid-murid dan guru

ingin memberikan perhatian terhadap murid-murid nya dengan cara melaksanakandengan penuh
rasa tanggung jawab terhadap kesepakatan tersebut. prinsip penyelesaian dilema, prinsip mana
yang akan dipakai Berfikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking) 9langkah pengambilan dan

pengujian keputusan :

1. Apa nilai-nilai yang saling bertentangandalam studi kasus tersebut? Nilai Konsisten terhadap
kesepakatan dan nilai tanggung jawabsebagai guru untuk menjadikan murid berhasil dalam
pembelajaran.

2. Siapa yang terlibat dalam situasi tersebut ? Yang terlibat adalah Guru dan Murid yang telah
membuat kesepakatan tersebut.

3. Apa fakta-faktayang relevan dengansituasi tersebut ? Guru ingin menghargai kesepakatan nya
dengan murid-murid dan guru ingin memberikan perhatian terhadap murid-murid nya.

4. Mari kita lakukan pengujian benar atau salah terhadap situasi tersebut. ● (Uji legal) Tidak ada ●
(Uji regulasi) Tidak ada ● (Uji intuisi) yang salah adalah tidak konsisten terhadap kesepakatan yang

telah dibuat ● Uji Publikasi : Saya jelas merasa tidak nyaman sekali ● Uji Panutan / Idola :
Mengambil keputusan mengatur tempat duduk murid sesuai kesepakatan.

5. Pengujian Paradigma Benar lawan Benar. Individulawan masyarakat (individual vs community)

6. Melakukan Prinsip Resolusi Berfikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)

7. Opsi Trilemma) Mengatur tempat duduk murid. Pada pembelajaran tertentu posisi tempat duduk
murid diatur sesuai kesepakatan dan pada waktu yang lain diatur sesuai dengan keinginan guru.

8. Apa keputusan yang akan Anda ambil? Secara umum posisi tempat duduk murid diatur sesuai
dengan kesepakatan antara gurudan murid-murid. Diwaktu tertentu, posisi tempat duduk murid

tersebut disesuaikan dengan kebutuhan belajar murid atau keinginan guru.

9. lihat lagi keputusan Andadan refleksikan. Jika saya memilih keputusan diatas maka, murid akan
merasa dihargai atas pendapat nya, karenaposisi temapt duduk sesuai atas kesepakatan. Dan guru

tidak perlu lagi hawatir tidak memberikan perhatian terhadap seluruh murid karena adakalanya
posisi tempat duduk murid diubah sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Keputusan yangdiambil
sudah berdasarkan pertimbangan terhadap beberapaaspek, nilai, dan kepentingan. Pertimbangan

yang dilibatkan dalam keputusan ini bukan hanya satu kondisi saja, namun ada beberapa kondisi
yang mendasarinya. Oleh karena itu saya merasa bahwa keputusan ini adalah keputusan yangbaik

dan tepat.

Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan
pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dalam

situasi moral dilema? Kalau pernah, apa bedanya dengan apa yang
Anda pelajari di modul ini?

Sebelum mempelajari modul ini sebenarnya saya sudah cukup sering melakukan pengambilan
keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dalam situasi moral etika. Namun keputusan yang saya
ambil ketika itu hanyalah berdasarkan naluri dan intuisi yang dimiliki serta dirasakan pada saat
pengambilan keputusan, belum didasarkan kepada 9langkah pengambilan serta pengujian
keputusan seperti yang dipelajari pada modul 3.1ini.

Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai
seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran?

Mempelajari materi ini sangat penting bagi saya sebagai seorang individu maupun dalam peran saya
sebagai pendidik sekaligus pemimpin pembelajaran. Dalam hubungan dengan individu lain pastinya
selalu dihadapkan dengan berbagai konflik yang mengharuskan kita untuk mengambil sebuah
keputusan yang cermat dan tepat. Melalui modul ini saya mendapat gambaran yang lebih jelas
tentang apa yang harus saya lakukan bila menghadapi sebuah dilema dalam pengambilan keputusan.
Sehingga nantinya akan menghasilkan keputusan yang tepat dari hasil pe mikiran yang sadar bukan
atas dasar emosi sesaat.


Click to View FlipBook Version