The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by naff.informatics, 2023-11-09 01:46:51

khutbah tentang sabar

khutbah tentang sabar

ْ ه ِفرُ ْ غ َ ت س ْ َ ᙏ َ و ُ ه ُ ن ْ ِعي َ ت س ْ َ ᙏ َ و ُ ه ُ د مَ حْ َ ِ ن ᡓ ᕝِ َ د مْ حَ ᠔ ال َّ ِن إ ا̧ َ الِن مَ ْ ع ᠐ ا ِت أ َ ئ ِّ ᚏ سَ مِ نْ َ ا و َ ِسن ُ ف ْ ن ᠐ أ ر᠒ ْ و ُ ُ ᣃᡫ ِ ِمنْ ᡓ اِᕝ ِ ᗷ ُ وذ عُ َ ن َ و . ُ ه ᠐ ل اِديَ َ ه َᢿ َ ف لِلْ ض ْ ُ ᘌ نْ َ م َ و ُ ه ᠐ ل ِضلَّ ُ م َᢿ َ ف ُ ᡓ ِدِه اᕝ ْ ه َ ي نْ َ م . ُ ه ᠑ ل وْ سُ َ ر َ و ُ ه ُ د ْ ᘘ َ ا ع ᠍ د مَّ حَ ُ م َّ ن ᠐ أ ُ د َ ه ش ْ ᠐ أ َ و ᡓ اᕝ َّ ᢻِ إ َ ه ᠐ ل ِ إ َ ᢻ ْ ن ᠐ أ ُ د َ ه ش ْ ᠐ أ ᠐ ᣠِ إ ُ اه َ د ُ ِ ه ى ب َ د َ ت ْ اه ن᠒ َ م َ ِِه و ᘘ حْ ص َ َ آلِ ِه و ᠐ ᣢ َ ع َ ٍد و مَّ حَ ُ ام َ ِدن ِّ ᘭ سَ ᠐ ᣢ َ ع ار᠒ك ْ َ ᗖ َ و مْ ᡒ ل سَ َ و لِّ ص َ مَّ ُ ه ᡐ ᠐ لل ا . ُ د عْ َ ا ᗷ َّ م ᠐ ِة. أ َ ام َ ِقᘭ ᠔ ال ِ م وْ َ ي . َ ن وْ ُ ق َّ ت مُ ᠔ ال َ از َ ف ْ د َ ق َ ِ ̧ ف ᡓ ى اᕝ وَ ْ ق َ ت ِ ب مْ ᠑ اᝏ َّ ᘌ ِ ល َ و ْ ᢝᣓِ ْ ف َ ن ᠒ ᢝِ ᣎᡧ ْ ِصي ْ و ᠑ ِ ̧ أ ᡓ اِᕝ َ اد َ ا ِعᘘ َ ᘭ َ ف مٰ حْ ِ الرَّ ᡓ ِم اᕝ ِس ْ م}، ᚽ ْ ِجᘭ ِن الرَّ ا طَ ْ شᘭ ᡐ ال ِ ِمنَ ᡓ اِᕝ ِ ᗷ ُ ذ وْ ُ ع ᠐ : أ ᗫمْ ᠒ ᖁ ᠐ ل᜻ ᠔ ِن ا ا ر ْ ُ لق ᠔ ا ᢝِ ᡧ ᣚ ᣠَ ا عَ َ ت ُ ᡓ اᕝ الَ َ ق ن᠒ ْ غ َ ᗫ َ و مْ ᠑ ᝣ ᠐ ال مَ ْ ع ᠐ أ مْ ᠑ ᝣ ᠐ ل لِحْ ص ْ ُ ᠍ ا، ᘌ ِدᘌد سَ ً ᢺ وْ َ وا ق ᠑ ول ُ ق َ و ᡓ وا اᕝ ُ ق َّ وا ات ُ ن َ م ᠐ آ ِذينَ ᡐ ا ال َ ه ُّ ي ᠐ ا أ َ ِم: ᘌ ْ ِحᘭ الرَّ ِفر ْ نَ ْ ِذي ᡐ ا ال َ ه ُّ ي ᠐ ا ا َ ِظᘭم᠍ ا وقال تعاᣠ ᘌ َ ا ع ᠍ ز وْ َ ف َ از َ ف ْ د َ ق َ ف ُ ه ᠐ ول سُ َ ر َ و ᡓ اᕝ ᠒ ِطع ُ ᘌ نْ َ م َ و مْ ᠑ ᝣ َ ᗖᖔ ُ ن ُ ذ مْ ᠑ ᝣ ᠐ ل َ ن وْ لِ مُ س ْ ُ م مْ ُ ت ْ ن ᠐ أ َ و َّ ᢻِ إ نَّ ُ ت وْ مُ َ ت َ ᢻ َ اتِ ِه و َ ق ُ ت قَّ حَ َ ᡓ ا اᕝ وْ ُ ق َّ ا ات وْ ُ ن َ .آم ِظᘭمْ العَ ُ ᡓ اᕝ قَ َ د ص َ Jamaah shalat Jumat Rahimakumullah, Pada kesempatan yang mulia ini, marilah kita senanƟasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT, taqwa dalam arƟ menjalankan segala apa yang diperintahkan oleh Allah, dan berusaha sekuat tenaga meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah SWT. Tema khutbah kita pada jum’at kali ini adalah "Sabar". Sabar adalah adat kebiasaan para nabi dan rasul. Sabar adalah permata yang menghiasi kehidupan para wali. Sabar adalah muƟara bagi orang-orang shalih. Sabar adalah cahaya penerang bagi siapa pun yang menapaki jalan menuju kebahagiaan abadi di akhirat.


Menurut Imam al-Ghazali, kata sabar dan berbagai kata turunannya disebutkan di lebih dari tujuh puluh tempat dalam Al-Qur’an. Di antaranya adalah firman Allah ta’ala: (النحل: َ ون ᠑ ل مَ عْ َ ا ᘌ وْ ُ ان ᠐ ا᛿ َ م ن᠒ سَ حْ ᠐ أ ِ ᗷ مْ ُ ه رَ جْ ᠐ وا أ َُ ᣂᢔ ص َ ِذينَ ᡐ ال نَّ َ ᗫ ᠒ ᖂ جْ َ ن ᠐ ل َ و ٩٦ ( ArƟnya: …“Dan Kami pasƟ akan memberi balasan kepada orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan ”(QS an-Nahl: 96). Juga firman Allah ta’ala: ٰ َ ᣎᢔ ْ ق ُ ع مَ ِنعْ َ ف مْ ُ ت َْ ᣂᢔ ا ص َ ِمَ م ᗷ ᠑ ᝣ ْ ᘭ ᠐ ل َ ع مٌ ٰ ᅮ ᠐ ل َ ᠒ر (الرعد: س ا َّ الد ٢٤( Maknanya: “Selamat sejahtera atasmu karena kesabaranmu. Maka alangkah nikmatnya tempat kesudahan itu ”(QS ar-Ra’d: 24). Hadirin rahimakumullah, Seseorang yang memiliki sifat sabar bukan berarƟ ia pengecut, putus asa dan lemah dalam berucap, berƟndak, dan mengambil keputusan. Sabar hakikatnya adalah menahan diri dan memaksanya untuk menanggung sesuatu yang Ɵdak disukainya, dan berpisah dengan sesuatu yang disenanginya. Sabar yang merupakan salah satu kewajiban haƟ ada Ɵga macam, yaitu: Pertama, sabar dalam menjalankan ketaatan yang Allah wajibkan. Pada pagi hari yang suhu udarannya sangat dingin, misalkan, kita harus sabar dalam melaksanakan perintah Allah. Kita paksa diri kita untuk menahan dinginnya udara guna mengambil air wudhu. Pada pagi hari juga, saat Ɵdur adalah sesuatu yang disenangi nafsu kita, kita tahan keinginan nafsu itu, dan kita paksa diri kita untuk menjalankan ibadah shalat Shubuh. Kita lakukan itu semua semata-mata mengharap ridha Allah ta’ala. Inilah yang disebut dengan sabar dalam menjalankan ketaatan yang diwajibkan oleh Allah ta’ala. Kedua, sabar dalam menahan diri untuk Ɵdak melakukan segala yang Allah haramkan.


Nafsu manusia pada umumnya menyenangi hal-hal yang dilarang oleh Allah. Barangsiapa yang menjauhkan dirinya dari kemaksiatan dengan niat memenuhi perintah Allah, maka pahalanya sangat agung. Para ulama mengatakan bahwa meninggalkan satu kemaksiatan lebih utama daripada melakukan seribu kesunnahan. Karena meninggalkan kemaksiatan hukumnya wajib. Sedangkan melakukan kesunnahan hukumnya sunnah. Tentu yang wajib lebih utama daripada yang sunnah. Bahkan sebagian ulama mengatakan bahwa barangsiapa yang menjaga pandangan matanya dari aurat-aurat perempuan yang Ɵdak halal baginya, maka pahalanya lebih besar daripada melakukan seribu rakaat shalat sunnah. Hal itu dikarenakan sabar dalam meninggalkan perkara haram menuntut perjuangan yang luar biasa berat. Yaitu perjuangan melawan setan yang selalu menghiasi kemaksiatan seakan-akan ia adalah sesuatu yang sangat indah dan mempesona. Dan perjuangan melawan hawa nafsu yang seringkali mengajak manusia tenggelam dalam dosa dan keburukan. KeƟga, sabar dalam menghadapi musibah yang menimpa. Musibah jika dihadapi dengan sabar akan meninggikan derajat atau menghapus dosa. Musibah banyak macamnya. Perlakukan buruk orang lain pada kita adalah musibah. Begitu juga penyakit yang kita derita, kemiskinan, kecelakaan, kemalingan, kehilangan harta benda, kebakaran, dan lain sebagainya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: َ ه ᠑ اᜧ شَ ُ ᛒ ة ᠐ ᜧ وْ الشَّ ᣎᡨ َّ حَ ٍّ م َ غ َ ᢺ َ ى و ً ذ ᠐ أ َ ᢺ َ ٍن و َ ز حَ َ ᢺ َ و ٍّ م َ ه َ ᢺ َ ٍب و ص َ َ و َ ᢺ َ ٍب و ص َ َ ن ِمنْ لِ مَ س ْ مُ ᠔ ْ ُب ال ِصᛳ ُ ا ᘌ َ م ا، ( ار᠒يُّ خَ ُ ᘘ ᠔ ال ُ اه َ و َ (ر ُ اه َ اᘌ طَ خَ ا ِمنْ َ ِ ه رَ ُالله ب َّ ف ᠐ ك َّ ᢺِ إ Maknanya: “Tidaklah seorang Muslim terƟmpa keleƟhan, penyakit, kekhawaƟran, kesedihan, perlakuan buruk orang lain, dan kesusahan, bahkan duri yang melukainya, melainkan dengan sebab hal-hal itu Allah akan menghapus dosadosanya. ”(HR al-Bukhari). Dalam hadits lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ( ار᠒يُّ خَ ُ ᘘ ᠔ ال ُ اه َ و َ (ر ُ ه ْ ِص ْب ِمن ُ ᠍ا ᘌ ْ ᣂᢕ ِه خَ ِ ُالله ᗷ ِ د ᠒ ر ُ ي نْ َ م


Maknanya: “Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan pada dirinya, maka Allah akan menimpakan musibah kepadanya ”(HR al-Bukhari). Jadi orang yang dikehendaki baik oleh Allah, ia akan diƟmpa musibah dan diberi kekuatan oleh Allah untuk bersikap sabar dalam menanggung dan menghadapi musibah yang menimpanya. Sabar dalam menghadapi musibah arƟnya musibah yang menimpa Ɵdak menjadikan seseorang melakukan sesuatu yang dilarang dan diharamkan oleh Allah. Seseorang yang diƟmpa kemiskinan, misalkan, jika kemiskinan yang menimpanya Ɵdak menyebabkannya mencari harta dengan jalan mencuri, merampok, korupsi dan perbuatan-perbuatan lain yang diharamkan oleh Allah, maka arƟnya ia telah bersikap sabar dalam menghadapi musibah kemiskinan yang menimpanya. Musibah yang menimpa, terkadang Ɵdak hanya menyebabkan seseorang melakukan perbuatan haram. Bahkan lebih dari itu, terkadang menjadikannya melakukan atau mengucapkan perkataan yang menjerumuskannya pada kekufuran. SeperƟ orang yang keƟka anggota keluarganya meninggal dunia, ia mengatakan bahwa Allah zalim, Allah Ɵdak adil, Allah bukan tuhan yang berhak disembah, dan perkataan lain yang membatalkan keislaman dan keimanannya. Na’udzu billah min dzalik. Hal yang demikian wajib kita hindari. Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Seseorang yang memahami ilmu agama dengan baik dan memegang teguh ajaran Islam sebagaimana mesƟnya, maka musibah yang menimpanya Ɵdak akan menambahkan kepadanya kecuali sikap sabar dan peningkatan ibadah kepada Allah. Bahkan para wali Allah, kegembiraan mereka atas bala ’dan musibah yang menimpa mereka lebih besar daripada kegembiraan mereka atas kelapangan hidup dan keluasan rezeki yang dianugerahkan kepada mereka. Oleh karena itu, sebagian kaum sufi mengatakan: نَ ْ ِدي ْ ᗫ ᠒ ᖁ مُ ᠔ ال ُ اد َ ᘭ ْ ع ᠐ ا ِت أ َ اق َ ف ᠔ ال ُ د ْ و ُ ر ُ و


“Datangnya berbagai musibah adalah hari raya bagi para pencari kebahagiaan di akhirat.” Mereka menganggap bahwa musibah yang menimpa adalah hari raya bagi mereka. Dengan itu, musibah akan meningkatkan ketaatan dan ibadah mereka kepada Allah ta’ala. Hadirin rahimakumullah, Diceritakan bahwa ada seorang yang shalih, kedua tangannya terpotong, kedua kakinya terpotong dan kedua matanya buta. Ia juga terjangkit suatu penyakit yang menggerogoƟ beberapa anggota tubuhnya. Anggota-anggota tubuhnya yang terkena penyakit itu menjadi menghitam lalu berjatuhan dan berguguran. Tidak ada satu pun yang mau merawatnya. Ia dibuang di jalanan. Banyak serangga yang mengerubungi kepalanya dan menggigitnya. Namun apa daya. Ia Ɵdak punya tangan untuk menjauhkan dirinya dari serangga-serangga itu. Ia juga Ɵdak punya kaki untuk bergerak dan berpindah dari tempat duduknya. Suatu keƟka, beberapa orang melewaƟnya. KeƟka melihat orang shalih tersebut, mereka mengatakan: Subhanallah, alangkah tabah dan sabarnya laki-laki ini. Mendengar perkataan mereka, orang shalih itu kemudian mengatakan: ْ ᘘ َ ᙫ ص َ وْ ᠐ ِ ᣧᢝ ل ᠐ ل ِ ا، إ ِر᠍ اب ِء ص َ َ ᢾ َ ᘘ ᠔ ال ᠐ ᣢ َ ِᢝ ع ᡧ ᣍ َ د َ ᗖ َ ا و ِᜧر᠍ ا َ ِᢝ ذ ᡧ ᣍا ِسَ ل َ ا و اِشع᠍ ْ خَ ᢝ ِ ᣎᢔ ᠔ ل َ ق لَ عَ ِذي جَ ᡐ ِᕛ ال ُ د مْ حَ ᠔ ل ᠐ ا ا َ ا، م ᡔ ᘘ ِء ص َ َ ᢾ َ ᘘ ᠔ ال َّ ᢝ ᠐ ᣢ َ ع ت َ ا ᡔ ᘘ حُ َّ ᢺِ إ كَ ْ ِفᘭ ت ُ ْ د َ د ْ از “Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan haƟku khusyu’, lisanku berdzikir, dan badanku bersabar atas musibah. Ya Tuhanku, seandainya Engkau menimpakan kepadaku musibah seberat apa pun, Ɵdaklah aku bertambah kepada-Mu kecuali rasa cinta.” ᠒ ر ᠔ ذِ ك َ ِة و َ آᘌ ِه ِمنْ ْ اِفᘭ ِمَ ᗷ مْ ᠑ اᝏ َّ ᘌ ِ ល َ عَ ᣎᡧِ ᢝ و َ ف َ ن َ ِم، و ْ ِظᘭ لعَ ᠔ آِن ا ر ْ ُ لق ᠔ ا ِ ᡧ ᣚ مْ ᠑ ᝣ ᠐ ل َ ِᣠᢝ و ᡓ اᕝ كَ َ ار َ ᗷ ُ ᡓ اᕝ لَ َّ ᘘ َ ق َ ت َ ِم و ْ ِكᘭ حَ ᠔ ِᣠᢝ ال وْ َ ق لُ وْ ُ ق ᠐ أ َ ، و ُ م ْ لِᘭ العَ ُ ع ْ ِمي َّ الس وَ ُ ه ُ ه َّ ن ِ ល َ و ُ ه َ ت َ و تِᢿَ مْ ᠑ ᝣ ْ ن مِ َ ا و َّ ِمن م ْ ِحᘭ َّ الر ُ ر وْ ُ ف َ الغ وَ ُ ه ُ ه َّ ن ِ إ مَ ْ ِظᘭ العَ َ ᡓ اᕝ ُ ِفر ْ غ َ ت أس ْ َ ا ف َ ذ َ ه


Khutbah II َ ئ ِّ ᚏ سَ مِ نْ َ ا و َ ِسن ُ ف ْ ن ᠐ أ ر᠒ ْ و ُ ُ ᣃᡫ ِ ِمنْ ᡓ اِᕝ ِ ᗷ ُ وذ عُ َ ن َ ، و ْ ه ِفرُ ْ غ َ ت س ْ َ ᙏ َ و ُ ه ُ ن ْ ِعي َ ت س ْ َ ᙏ َ و ُ ه ُ د مَ حْ َ ِ ن ᡓ ᕝِ ُ د مْ حَ ᠔ ل ᠐ ا ِت ا ᡓ ᕝ َّ ِاᢺ َ ه ᠐ ل ِ إ َ ᢻ ْ ن ᠐ أ ُ د َ ه ش ْ ᠐ . أ ُ ه ᠐ ل اِديَ َ ه َᢿ َ ف لِ لْ ض ْ ُ ᘌ نْ َ م َ و ُ ه ᠐ ل ِضلَّ ُ م َᢿ َ ف ُ ᡓ ِدِه اᕝ ْ ه َ ي نْ َ ا، م َ الِن مَ ْ ع ᠐ أ ا َ ِدن ِّ ᘭ سَ ᠐ ᣢ َ ع ار᠒ك ْ َ ᗖ َ و مْ ᡒ ل سَ َ و لِّ ص َ ـمَّ ُ ه ᡓ ᠐ لل . ا ُ ه َ د عْ َ ᗷ َ ᢝ ِ ᣎᢔ َ ن َ ᢺ ُ ه ᠑ ل وْ سُ َ ر َ و ُ ه ُ د ْ ᘘ َ ا ع ᠍ د مَّ حَ ُ م َّ ن ᠐ أ ُ د َ ه ش ْ ᠐ أ َ و اتِ ِه َ ق ُ ت قَّ حَ َ ᡓ ا اᕝ وْ ُ ق َّ ِ ِ͑ات ᡓ اِᕝ َ اد َ ا ِعᘘ َ ᘭ َ . ف ُ د عْ َ ا ᗷ َّ م ᠐ .أ َ ᡧ ِعᣌᢕْ مَ جْ ᠐ ِه ا ِ اᗷ حَ ص ْ ᠐ ا َ آلِ ِه و ᠐ ᣢ َ ع َ ٍد و مَّ حَ ُ م َ ᢺ َ و َ ن وْ لِ مُ س ْ ُ م مْ ُ ت ْ ن ᠐ أ َ و َّ ᢻِ إ نَّ ُ ت وْ مُ َ .ت ٰ ᅮ مَ حۡ ِ ٱلرَّ ᡓ ِم ٱِᕝ ِسۡ ِم. ᚽ ْ ِجᘭ ِن الرَّ ا طَ ْ ᘭ الشَّ ِ ِمنَ ᡓ اِᕝ ِ ᗷ ُ ذ وْ ُ ع ᠐ ِم: أ ْ ᗫ ᠒ ᖁ ᠐ ᜻ ᠔ ِه ال ِ اᗷ َ ِ ِكت ᡧ ᣚ ᠐ ᣠ ᠐ عا َ ت ُ ᡓ اᕝ الَ َ ق ن᠒ ِم. ْ ِحᘭ ٱلرَّ ۙ عَ ْ᠒ᣆ ᠔ ال َ و َّ ِان َ ان سَ ْ ᙏ ِ ْ اᢺ ْ ᢝ ِ ᡧ ᣛ ᠐ ل ۙ ᠏ᣄْ خُ َّ ِاᢺ نَ ْ ِذي ᡐ وْ ال ا ُ ن َ م ᠢ ا وا ᠑ ِمل َ ع و ِت َ لِح ٰ ّٰ الص ا وْ اص َ وَ َ ت َ و قِّ حَ ᠔ ال ِ ᗷ ۙ ه ا وْ اص َ وَ َ ت َ ᠒ و ْ ᣂᢔ الصَّ ِ ࣖ ᗷ س ْ َ ا ᘻ وْ مُ ᡒ ل سَ َ ِه و ْ ᘭ ᠐ ل َ ا ع وْ ᡑ ل ا ص َ وْ ُ ن َ آم نَ ْ ِذي ᡐ ا ال َ ه ُّ ي ᠐ ቯ ا َ ᘌ ِ ᣎᢔ َّ َᣢ الن َ ع َ ن وْ ᡑ ل ص َ ُ ᘌ ُ ه َ ت ᠐ ئِك َ لآ َ م َ و َ ᡓ اᕝ َّ ِن إ ا. م᠍ ْ لِᘭ DOA ِن ا سَ لإِ حْ ᠔ ا َ ِل و ْ د لعَ ᠔ ا ِ ا ᗷ َ ن ُ ر ُ م ᠔ أ َ ᘌ َ ᡓ اᕝ َّ ِن ِ ͑ إ ᡓ اᕝ َ اد َ ِعᘘ ن᠒ َ ع َ ᣧ ْ ن َ ᗫ َ و َᣍᢔ ر ْ ُ لق ᠔ تቯِء ِذي ا ْ ي ِ ល َ و مْ ᠑ ᝏ ر ْ ᠑ ك ْ ذ َ ᘌ مَ ْ ِظᘭ لعَ ᠔ ا َ ᡓ وا اᕝ ُ ر ᠑ ᜧ ْ اذ َ و َ ن ْ و ُ ر ᡐ ك َ ذ َ ت مْ ᠑ ᝣ ᡐ ل عَ ᠐ ل مْ ᠑ ᜓ ِعظ᠑ َ ᘌ ᠒ ᢝ ْ ᣙᡧ َ لᘘ ᠔ ا َ ᠒ و ر ᠐ ᜻ ْ ن ُ م ᠔ ال َ شቯِء و حْ َ لف ᠔ ا َْ ᣂᢔ ᠔ ᜧ ᠐ ِ ا ᡓ اᕝ ُ ر ᠔ ِذك ᠐ ل َ و مْ ᠑ ᝏ ْ د ᠒ ز َ ِمِه ي َᣢ نِعَ َ ع ُ ه ْ و ُ ر ᠑ ك اش ْ َ .و


Click to View FlipBook Version