KESEHATAN MENTAL R I Z K A A P R I A N I S . P D . , M . P D Presented by: LITERASI
Mitos dan fakta Kesehatan Mental “hanya orang gila yang mengalami masalah kesehatan mental” Kesehatan mental adalah spektrum, dan hampir semua orang bisa mengalami tantangan mental pada suatu saat dalam hidup mereka. Fakta Mitos:
Mitos dan fakta Kesehatan Mental “Hanya orang gila yang mengalami masalah kesehatan mental ” Kesehatan mental adalah spektrum, dan hampir semua orang bisa mengalami tantangan mental pada suatu saat dalam hidup mereka. Fakta Mitos:
Mitos dan fakta Kesehatan Mental “Kesehatan mental hanya masalah pikirian ” Kesehatan mental melibatkan interaksi kompleks antara pikiran, perasaan, dan perilaku. Faktor fisik dan lingkungan juga berperan. Fakta Mitos:
Mitos dan fakta Kesehatan Mental seseorang tidak bisa pulih dari gangguan mental Banyak orang yang mengalami gangguan mental dapat pulih sepenuhnya atau mengelola gejala mereka dengan baik melalui perawatan yang tepat Fakta Mitos:
Mitos dan fakta Kesehatan Mental seseorang dengan gangguan menyal selalu berbahaya Kebanyakan orang dengan gangguan mental tidak berbahaya. Mereka lebih mungkin menjadi korban kekerasan daripada pelaku Fakta Mitos:
Mitos dan fakta Kesehatan Mental Semua perawatan kesehatan mental adalah psikoterapi. Perawatan bisa berupa kombinasi terapi, obat-obatan, dukungan keluarga, dan perubahan gaya hidup. Tidak ada pendekatan yang satu ukuran cocok untuk semua. Fakta Mitos:
Mitos dan fakta Kesehatan Mental Seseorang yang tersenyum dan tertawa tidak bisa mengalami masalah kesehatan mental Orang dengan masalah kesehatan mental sering menyembunyikan gejalanya. Penampilan luar tidak selalu mencerminkan kondisi dalam. Fakta Mitos:
Stigma di Masyarakat terhadap Kesehatan Mental sering dianggap mencari perhatian orang dengan gangguan kesehatan mental = gila Orang dengan gangguan kesehatan mental = kurang beriman orang dengan gangguan kesehatan mental adalah aib bagi keluarga maupun diri sendiri
stigma sosial Terkadang, individu dengan gangguan jiwa dianggap sebagai orang yang aneh, berbahaya, atau tidak dapat dipercaya. Ini dapat mengisolasi mereka dari masyarakat dan hubungan sosial. Stigma terhadap perawatan Seringkali, orang yang mencari perawatan atau terapi mental dianggap lemah atau tidak mampu mengatasi masalah mereka sendiri. Stigma terhadap kemampuan Orang dengan gangguan jiwa sering dianggap tidak mampu untuk bekerja, berkontribusi, atau mencapai tujuan mereka, meskipun banyak dari mereka dapat hidup produktif dengan dukungan yang tepat Stigma thd obat-obatan Penggunaan obat-obatan psikiatri seringkali disalahpahami, dan orang dengan gangguan jiwa mungkin dianggap sebagai pecandu atau penyalahguna narkoba. Stigma dalam media Representasi yang negatif atau sensasional dari gangguan jiwa dalam media massa dapat memperkuat prasangka dan stereotip. Stigma keluarga Keluarga individu dengan gangguan jiwa juga dapat mengalami stigma, terutama ketika merasa malu atau bersalah terhadap kondisi anggota keluarga mereka. Stigma di Masyarakat terhadap Kesehatan Mental
Gangguan Kecemasan 57.1% Hiperaktivitas 22.6% Depresi 11.3% Masalah Perilaku H 5.1% asil Riset Indonesia_National Adolescent Mental health Survey (INAMHS) 2020 01 Hampir 35% (setara 15,5 juta) remaja berusia 10-17 tahun di Indonesia terdiagnosis memiliki setidaknya satu masalah kesehatan jiwa dalam survei I-NAMHS sehingga masuk ke dalam kategori ODMK. 02 1 dari 20 (sekitar 5.5%) remaja di Indonesia terdiagnosis memiliki gangguan mental Fakta di Lapangan terkait Kesehatan Mental Indonesia_National Adolescent Mental health Survey (I-NAMHS) 2020
Kesehatan Mental Pengertian “Kesehatan mental merupakan suatu kondisi batin yang senantiasa berada dalam keadaan tenang, aman dan tentram, dan upaya untuk menemukan ketenangan batin dapat dilakukan antara lain melalui penyesuaian diri secara resignasi (penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan)”
MENTAL SEHAT MENTAL TIDAK SEHAT Tidur yang Cukup: Orang dengan kesehatan mental yang baik cenderung memiliki pola tidur yang teratur dan nyenyak Keseimbangan Emosi: Individu dengan kesehatan mental yang baik dapat mengelola emosi mereka dengan baik. Mereka mampu mengatasi stres, kecemasan, dan marah tanpa terlalu terganggu. Resiliensi: Orang yang mental sehat cenderung lebih tahan terhadap tekanan dan perubahan hidup. Mereka bisa pulih dengan cepat setelah menghadapi tantangan. Hubungan Sosial yang Positif: Mereka mampu membina hubungan yang sehat dengan orang lain, termasuk keluarga, teman, dan rekan kerja. Mereka memiliki kemampuan untuk berempati dan berkomunikasi dengan baik. Kemampuan Pengambilan Keputusan: Individu yang mental sehat memiliki kemampuan untuk membuat keputusan yang baik dan bijaksana. Mereka cenderung memiliki tujuan hidup yang jelas. Fleksibilitas Kognitif: Kemampuan untuk berpikir secara fleksibel, mengatasi masalah, dan beradaptasi dengan perubahan adalah ciri mental sehat. Perasaan Bahagia dan Kepuasan Hidup: Mereka merasakan kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari dan merasa puas dengan pencapaian mereka. Efektivitas dalam Pekerjaan: Mereka mampu melakukan pekerjaan dengan baik, produktif, dan fokus dalam mencapai tujuan karier. Isolasi Sosial: Mereka cenderung menghindari interaksi sosial dan menarik diri dari hubungan. Gangguan dalam Fungsi Pekerjaan dan Sosial: Kesehatan mental yang buruk dapat mempengaruhi produktivitas dan kemampuan untuk berfungsi dalam hubungan sosial dan pekerjaan. Perubahan Emosi yang Ekstrem: Orang dengan kesehatan mental yang buruk mungkin mengalami perubahan emosi yang ekstrem, seperti depresi mendalam, kecemasan yang parah, atau kemarahan yang tidak terkendali. Gangguan Tidur: Masalah tidur seperti insomnia atau tidur berlebihan bisa menjadi tanda mental tidak sehat. Kesulitan Mengatasi Masalah: Orang dengan kesehatan mental yang buruk mungkin kesulitan dalam mengatasi masalah sehari-hari dan merasa terjebak dalam siklus negatif. Kehilangan Minat pada Aktivitas: Mereka mungkin kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya mereka nikmati. Gangguan Fisik yang Tak Terjelaskan: Beberapa kondisi fisik, seperti sakit kepala, gangguan pencernaan, atau nyeri tubuh yang tidak dapat dijelaskan, dapat terkait dengan masalah mental. Pemikiran Obsesif atau Paranoid: Pemikiran berulang, obsesi, atau paranoid adalah tanda-tanda mental yang tidak sehat.
Ciri-ciri Gangguan kesehatan mental Perubahan emosi ekstrem yang seringkali tidak wajar, seperti perasaan yang dalam dan intens terhadap kesedihan, kebahagiaan, atau kemarahan Perubahan emosi Perubahan pola tidur Perubahan Pola Makan Kecemasan Kesulitan tidur atau tidur berlebihan yang signifikan. Pola tidur yang tidak teratur atau terganggu Perubahan dalam nafsu makan, seperti peningkatan atau penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan Kecemasan yang kronis, gelisah, atau perasaan khawatir yang berlebihan terhadap berbagai aspek kehidupan About The Mental Illness Perasaan konstan sedih, kosong, atau tidak bersemangat. Kehilangan minat dalam aktivitas yang sebelumnya dinikmati. Perasaan lelah yang berlebihan Depresi Perilaku yang beresiko Isolasi sosial Gangguan belajar Mengambil risiko yang berlebihan, seperti penggunaan narkoba atau alkohol, perilaku seksual yang berisiko, atau perilaku agresif Menarik diri dari teman-teman, keluarga, atau aktivitas sosial yang biasanya dinikmati Kesulitan berkonsentrasi, mengingat, atau belajar di sekolah. Penurunan prestasi akademik yang signifikan Perubahan dalam energi fisik, seperti kelemahan, kelelahan yang berlebihan, atau aktivitas fisik yang berlebihan Perubahan dalam aktivitas fisik Pemikiran negatif Perubahan komunikasi Nyeri tubuh tak terjelaskan - Pemikiran obsesif, paranoid, atau perasaan putus asa. - Pikiran untuk melukai diri sendiri atau berpikir mengenai bunuh diri - Berbicara tentang merasa tidak berharga atau tidak berguna. - Perubahan dalam ritme bicara, seperti berbicara lebih cepat atau lebih lambat dari biasanya Gejala fisik seperti sakit kepala, nyeri perut, atau nyeri tubuh yang tidak memiliki penyebab fisik yang jelas
THANK YOU End Slide
Mengantisipasi Gangguan Kesehatan Mental Remaja Oleh: Dr. Khairul Bariyyah, M.Pd.Kons Disampaikan dalam Kegiatan Pengabdian Masyarakat “ Pendampingan Literasi Kesehatan Mental” Balai Dusun Banjar Tengah, Desa Sumber Sekar, Kec. Dau Dosen Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Malang
Kesehatan mental yang baik adalah kondisi ketika batin kita berada dalam keadaan tentram dan tenang, sehingga memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di sekitar.
WASPADA 1 2 3 4 5 6 7 8
Dampak Negatif dari Gangguan Kesehatan Mental Berpengaruh pada Kesejahteraan Hidup Gangguan dalam Hubungan Sosial Kesehatan Fisik yang Buruk Risiko Kecanduan Obat Penghambatan Potensi Diri Kualitas Hidup yang Rendah
• Gangguan Kecemasan Umum (Generalized Anxiety Disorder, GAD): sering merasa cemas dan khawatir tentang banyak hal, bahkan jika tidak ada alasan yang jelas. Memiliki gejala fisik seperti gemetar, keringat dingin, dan perut kembung. • Gangguan Kecemasan Sosial (Social Anxiety Disorder): sangat takut dan cemas ketika harus berinteraksi dengan orang lain atau tampil di depan umum, menghindari situasi sosial.
sering merasa sangat sedih, kehilangan minat dalam aktivitas yang mereka nikmati sebelumnya, merasa lelah sepanjang waktu, dan mungkin merasa tidak berharga juga dapat mengalami perubahan dalam pola tidur dan makan.
Gangguan Bipolar: Remaja dengan gangguan bipolar mengalami perubahan suasana hati yang drastis antara mania (tingkat tinggi energi) dan depresi (perasaan sangat sedih).
Anoreksia Nervosa: Remaja dengan anoreksia mungkin berusaha keras untuk menjaga berat badan mereka tetap rendah, bahkan jika itu membahayakan kesehatan mereka. Mereka bisa menolak makan atau makan dalam jumlah sangat kecil. Bulimia Nervosa: Remaja dengan bulimia mungkin makan berlebihan kemudian mencoba untuk mengeluarkan makanan tersebut, seperti dengan muntah atau berolahraga berlebihan
terjadi setelah mengalami peristiwa yang sangat menakutkan atau traumatis, terusmenerus teringat peristiwa itu, merasa cemas, dan bahkan punya mimpi buruk tentang itu.
Penggunaan narkoba atau alkohol yang berlebihan bisa menyebabkan masalah kesehatan mental pada remaja, termasuk depresi, kecemasan, dan perilaku impulsif.
cari tahu sebanyak mungkin tentang gangguan kesehatan mental yang Anda alami. Memahami gejalanya dan faktor penyebabnya dapat membantu Anda merasa lebih berdaya dalam menghadapinya.
Olahraga Makan Makanan yang sehat Tidur yang cukup Stres Management:
Mencari Dukungan Sosial: Bicarakan dengan teman-teman dan keluarga tentang apa yang Anda alami. Mereka bisa memberikan dukungan emosional dan praktis.
lakukan aktivitas yang Anda sukai. Aktivitas perawatan diri dapat berdampak positif pada kesehatan mental Anda.
Coba untuk melakukan kegiatan yang Anda nikmati, bahkan jika sulit. Hal ini dapat membantu mengalihkan perhatian dari gejala dan merasa lebih baik.
Pelajari teknik-teknik relaksasi seperti meditasi atau pernapasan dalam. Ini bisa membantu meredakan kecemasan dan stres.
Menulis jurnal tentang perasaan Anda dapat membantu Anda memahami pola pikiran dan perasaan Anda. Ini juga bisa membantu Anda merasa lebih terhubung dengan diri sendiri.
Jangan ragu untuk mencari bantuan dari seorang konselor, psikolog, terapis atau psikiater. Hubungi Profesional Kesehatan Mental
Kenali Tanda-Tanda Gangguan kesehatan mental pelajari tanda-tanda bahaya yang mungkin timbul saat seseorang mengalami krisis kesehatan mental. Ini bisa berupa tanda-tanda peringatan jika mereka berpikir untuk melukai diri sendiri atau orang lain.
Ajak orang tersebut untuk membicarakan perasaannya dengan jujur. Dengarkan tanpa menghakimi dan tunjukkan empati.
Rencanakan Aktivitas yang Menyenangkan
Jangan Biarkan Mereka Sendirian: Ingatkan orang tersebut untuk tidak menjalani ini sendirian. Ajak mereka untuk mencari dukungan dari seseorang yang mereka percayai, seperti teman dekat atau anggota keluarga.
Jika mental kita sehat, kita dapat mewujudkan kemampuan, bekerja produktif, dan berkontribusi kepada masyarakat. Kesehatan Mental itu Tak Terpisahkan dari Kesehatan fisik
Memodifikasi proses berpikir negative yang dialami dengan teknik Cognitive restructuring
MANUSIA BUTUH SUPPORT SYSTEM DALAM HIDUPNYA 02