The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by idaidayani93, 2021-08-17 04:03:11

MODUL UANG DAN NILAI UANG

MODUL UANG DAN NILAI UANG

MODUL
UANG DAN NILAI UANG

IDA AYU DWI IDAYANI
2020

1

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,. atas berkah dan
petunjuk-Nya, modul ini bias diselesaikan
Modul ini berjudul “ Fungsi dan NIlai Uang “, secara umum Capaian Pembelajaran
modul ini adalah Menguasai konsep uang dan fungsi uang. Struktur penulisannya dibagi
memiliki 3 (tiga) sub yaitu : 1. Konsep Uang; 2. Konsep Fungsi dan Nilai Uang; 3. Evolusi
Sistem Pembayaran;
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini. Oleh karena
itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan modul
ini dimasa mendatang. semoga semua ini bermanfaat bagi pembaca.

Badung , Juni 2020
Penulis

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................... ii

DAFTAR TABEL ............................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... i v

A. PENDAHULUAN

1. Deskripsi Singkat .......................................................... 1

2. Relevasi .......................................................... 2

3. Petunjuk Belajar .......................................................... 2

B. KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

1. Capaian Pembelajaran .......................................................... 3

2. Sub Capaian Pembelajaran .......................................................... 3

3. Uraian Materi ............................................................3

a. Kompetensi Dasar ………………………………….3

b. Indikator ……………………………………………..3

c. Identifikasi masalah …………………………………3

d. Tujuan Pembelajaran ………………………………..3

e. Konsep Uang ………………. ............................4

f. Konsep Fungsi dan Nilai Uang .................................18

g Evolusi system Pembayaran ............................................22

4. Rangkuman .......................................................... 2 6

5. Tugas Terstruktur .......................................................... 2 6

6. Forum Diskusi .......................................................... 2 6

C. PENUTUP

1. Tes Sumatif .......................................................... 27
2. Kunci Jawaban ......................................................... 27

Daftar Pustaka .

ii

DAFTAR BAGAN

Bagan halaman

1 Peta Konsep Materi ..................................................................................... 1

2 Tahap Pengelolaan Uang Rupiah ................................................................ 11

iii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Ilustrasi belanja online dan belanja langsung……………………………….4
Gambar 1.2 Ilustrasi sejarah uang……………………………………………………….7
Gambar 1.3 Uang logam………………………………………………………………….9
Gambar 1.4 Uang kertas………………………………………………………………….10
Gambar 1.5 Warna Uang untuk Pecahan Rp50.000,00 ……………………………….....12
Gambar 1.6 Optically Variable Ink (OVI) pada Pecahan Rp50.000,00 …………...…….12
Gambar 1.7 Cetak Pelangi pada Pecahan Rp100.000,00 ,,,……………………………....13
Gambar 1.8 Benang Pengaman pada Pecahan Rp100.000,00 …………………………...13
Gambar 1.9 Gambar Tersembunyi pada Pecahan Rp20.000,00………………………….13
Gambar 1.10 Cetak Intaglio pada Pecahan Rp10.000,00 ………………………………..14
Gambar 1.11 Blind Code pada Pecahan Rp50.000,00 ……………………………….…..14
Gambar 1.12 Watermark pada Pecahan Rp50.000,00 …… ……………………………15
Gambar 1.13 Gambar Saling Isi pada Pecahan Rp50.000,00…………………………….15
Gambar 1.14Tulisan Mikro pada Pecahan Rp100.000,00 ……………………………….16
Gambar 1.15 InvisibleInk pada Pecahan Rp50.000,00 ………………………………..…16
Gambar 1.16 VisibleInk pada Pecahan Rp100.000,00 ………………………………...…17
Gambar 1.17 Nomor Seri …………………………………………………………………17

iv

A. PENDAHULUAN

1. Deskripsi Singkat
Uang merupakan sesuatu yang penting dalam ekonomi dan kehidupan. Orang

mengatakan uang adalah segalanya. Ada ungkapan “Waktu adalah uang” dan ungkapan
lain yang menggunakan uang baik ungkapan yang bersifat positif ataupun negative.
Ungkapan itu memunculkan anggapan bahwa begitu penting dan berharganya uang bagi
manusia

Pada kegiatan belajar ini, yang dibahas adalah Fungsi dan Nilai Uang. Kegiatan
belajar ini dikemas dalam empat sub kajian yang disusun dengan urutan sebagai berikut:

Sub Kajian 1: Konsep Uang
Sub Kajian 2: Fungsi dan Nilai Uang
Sub Kajian 3: Evolusi Sistem Pembayaran

Tahap Prabarter

Sejarah uang Tahap Barter

Pengertian uang Tahap Uang

Konsep Uang Syarat uang
Jenis uang

FUNGSI DAN NILAI Pengelolaan uang Fungsi asli
UANG oleh BI
Fungsi turunan
Unsur pengamanan
Rupiah Nilai yang
terkandung
Konsep fungsi uang
Nilai waktu
Konsep Fungsi dan Konsep nilai uang
Nilai Uang

Evolusi Sistem
Pembayaran

Bagan 1: Peta Konsep Materi

1

2. Relevansi
Sebagai guru sebaiknya sangat berkepentingan untuk memahami materi ini dengan
baik. Hal ini ada karena 2 alasan yaitu pertama guru akan berperan penting yaitu
menjadi sumber ilmu pengetahuan khususnya tentang materi Ekonomi .Pada posisi ini
guru dituntut untuk menjadi ahli baik sebagai pengamat ekonomi dan praktisi ekonomi.
Alasan yang kedua, sebagai guru atau pendidik yang harus menjadi mediator
pembelajaran, pencipta situasi belajar yang memungkinkan siswa belajar dengan
baik.Untuk dua hal ini guru dianggap menjadi suatu sosok yang sempurna dan memiliki
integritas yang tidak terpisahkan, sebagai ahli atau pengamat soal ekonomi dan juga
pendidik.

3. Petunjuk Belajar
Agar sukses dalam mempelajari modul ini, simak petunjuk pembelajaran sebagai
berikut :
a. Bacalah setiap komponen modul ini mulai dari awal hingga akhir.
b. Pelajari peta konsep yang disajikan, agar tidak terjadi miskonsepsi.
c. Bacalah materi utama serta penunjang dengan cara membaca dengan teliti dan
memaknainya.
d. Bacalah berbagai sumber belajar lainnya yang relevan dengan materi yang sedang
dipelajari.
e. Mintalah pendapat orang lain, untuk menambah wawasan tentang materi ini.
f. Terapkanlah materi yang sudah dipelajari dalam praktik pembelajaran dan
merefleksinya.

2

B. KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
1. Capaian Pembelajaran
Setelah memepelajari materi ini siswa diharapkan mampu memahami,

mengidentifikasi dan menggunakan materi Konsep Uang, Fungsi dan Nilai Uang untuk
menyelesaikan masalah praktis dalam kehidupan sehari-hari.

2. Sub Capaian Pembelajaran
Lebih lengkapnya dijabarkan sebagai berikut
1. menganalisis konsep uang
2. menganalisis penggunaan uang dalam kaitannya dengan fungsi uang
3. menganalisis evolusi system pembayaran

3. Uraian Materi
a. Kompetensi Dasar
1. Mendeskripsikan konsep uang, fungsi uang dan nilai uang dalam
perekonomian
2. Menyajikan evolusi sistem pembayaran dalam perekonomian
b. Indikator
1. mendeskripsikan pengertian uang
2. menyebutkan fungsi uang
3. menghitung nilai uang
4. mempresentasikan evolusi system pembayaran
c. Identifikasi masalah
1. Apa pengertian uang
2. Apa saja fungsi uang
3. Bagaimana menghitung nilai uang
4. Bagaimana evolusi sistem pembayaran
d. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik
dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning, peserta
didik dapat Mendeskripsikan konsep uang, fungsi uang dalam perekonomian
Indonesia dan peserta didik dapat menghitung nilai uang, menyajikan evolusi
sistem pembayaran dalam perekonomian Indonesia dengan penuh tanggung
jawab, bekerja keras, toleransi dan bekerja sama.

3

Amatilah gambar berikut !

Gambar 1.1 Ilustrasi belanja online dan belanja langsung
http://bit.ly/AppsBisniscomIOS

Pernahkah anda melakukan jual beli seperti kegiatan diatas? Bagaimana proses jual
beli yang dilakukan? Bagaimana cara membayar yang dibeli?

Dalam perkembangannya seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi, alat
pembayaran mengalami tranformasi.

e. Konsep Uang
Uang telah digunakan sejak berabad-abad yang lalu dan merupakan salah satu
penemuan manusia yang paling menakjubkan. Uang juga mempunyai sejarah yang
sangat panjang dan telah mengalami perubahan yang sangat besar sejak dikenal
manusia. Dalam masyarakat moderen saat ini tidak ada orang yang tidak mengenal
uang. Besar/kecil, tua/muda, dan kaya/miskin sejak bangun tidur sampai kembali tidur,
semuanya tidak dapat melepaskan diri dari benda yang satu ini: uang.

a. Sejarah Perkembangan Uang
Uang, siapa yang tidak kenal dan suka dengan benda yang saat ini.
Setiap hari kamu tentu menggunakan uang untuk berbagai keperluan seperti
belanja, transfer dan lainnya. Uang adalah alat tukar atau standar pengukur nilai yang
sah dikeluarkan oleh pemerintah suatu negara berupa kertas, emas, perak atau logam
lainnya yang dicetak dengan bentuk dan gambar tertentu.
Lalu sejak kapan sebenarnya uang itu digunakan?. Sejarah perkembangan uang
sudah sangat lama dan peradaban manusia yang berkembang pesat membuat uang
menjadi suatu alat ekonomi yang terus berkembang.
Salah satu contoh pada msala lalu, orang menggunakan kerang sebagai alat tukar
sementara sekarang kita menggunakan uang kertas atau logam

4

a. Tahap Sebelum Barter
Pada tahap ini, masyarakat belum mengenal pertukaran dan perdagangan.
Kehidupan masyarakatnya masih sangat sederhana.
Jumlah penduduknya pun masih minim sehingga kegiatan ekonominya pun belum
berkembang. Setiap kelompok masyarakat memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri-
sendiri. Apa yang mereka dapatkan, itulah yang mereka manfaatkan untuk
memenuhi kebutuhannya.

b. Tahap Barter
Dengan semakin bertambahnya penduduk maka makin beragam pula kebutuhan
akan barang dan jasa.
Pada kenyataannya manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri sehingga
membutuhkan bantuan orang lain.
Untuk mendapatkan barang-barang yang tidak mereka hasilkan sendiri mereka akan
mencari orang lain yang mau menukarkan hasil usahanya dengan barang lain yang
mereka butuhkan. Kegiatan pertukaran barang dengan barang ini disebut barter.
Seiring waktu berjalan, sistem barter tidak dapat diterapkan lebih lama karena
punya banyak kelemahan. Kasus 1 Misalnya pak Andi memiliki setandan pisang
dan membutuhkan beras untuk makan. Ia bertemu pak Narto yang memiliki beras
namun menginginkan pisang. Kasus 2 Pak Andi memiliki setandan pisang dan
membutuhkan sedang beras. Pak Narto memiliki beras namun ia membutuhkan
ikan. Pak Bambang memiliki ikan dan membutuhkan pisang. Pada kasus 1 karena
adanya double coincidence of wants, kedua pihak yang saling membutuhkan
bertemu dan terjadilah pertukaran barang atau barter. Namun apakah demikian juga
terjadi pada kasus 2? Pada kasus 2 tidak ada double coincidence of wants sehingga
pertukaran tidak bisa dilakukan. Dengan semakin berkembangnya perekonomian
maka kebutuhan manusia juga semakin banyak sehingga menuntut tersedianya
pemuas kebutuhan. Pola perdagangan barter menjadi tidak efektif lagi.
Di antara faktor yang menyebabkan sulitnyabarter,di antaranyaadalah:
a) Kesulitan untuk menemukan orang yang memiliki barang yang dibutuhkan dan
mau menukarkan barangnya.

5

b) Tidak adanya standar nilai untuk dipertukarkan
Contoh kelemahan sistem barter adalah jika kamu membutuhkan seragam sekolah,
kamu hanya punya sepatu dan tas sekolah.
Lalu kamu tidak menemukan teman yang ingin menukarkan segaram dengan tas
atau sepatu kamu Hal ini akan menyulitkan kamu tentunya. Contoh lainnya adalah
bisa saja nilai barang barter tidak sesuai sehingga kamu akan rugi.
c. Tahap Uang Barang
Dengan adanya kesulitan barter maka muncul benda-benda tertentu yang selalu
dipakai dalam membantu proses pertukaran.
Contohnya kulit harimau, gigi binatang, ikan kering dan kerang. Benda tersebut
digunakan sebagai alat tukar karena pada saat itu dianggap memenuhi syarat-syarat
tertentu:
1. diterima oleh umum
2. memiliki nilai yang tinggi dan bersifat stabil atau tetap
3. bersifat praktis dan mudah dibawa
4. mudah disimpan tanpa mengurangi nilai
5. jumlahnya sedikit, jarang dan sulit didapat
6. sangat digemari masyarakat kala itu
d. Tahap Uang Logam
Lalu penggunaan uang barang pun masih banyak kelemahan yaitu:
1. nilai yang dipertukarkan belum memiliki pecahan
2. banyak jenis uang barang yang beredar dan hanya berlaku lokal di setiap wilayah
3. sulit dalam penyimpanan dan pengangkutan
Berdasarkan kelemhan itu penggunaan uang barang beralih ke penggunaan uang
logam yang dibuat dari emas dan perak. Alasannya adalah emas dan perak
memenuhi syarat uang yaitu:
1. dapat diterima oleh masyarakat umum
2. jika dipecah-pecah nilainya tetap dan tidak berkurang
3. tahan lama dan tidak mudah rusak
e. Tahap Uang Kertas
Pada tahap selanjutnya, emas dan perak kurang diminati sebagai alat pertukaran
karena punya kelemahan yaitu:
1. jumlahnya terbatas sehingga menyulitkan dalam melakukan transaksi dalam
jumlah besar
2. kandungan emas yang dimiliki tiap daerah berbeda

6

3. emas dan perak tidak praktis dibawa, mengandung resiko hilang dan
keamanannya tidak terjamin
Untuk mengatasi kelemahan itu maka para ahli pemilik uang emas dan perak
melakukan transaksi tidak dengan membawa uang namun cukup menunjukkan
bukti kepemilikan emas dan perak yang ditulis dalam kertas. Sejak itulah uang
kertas berlaku dalam sistem pertukaran.
f. Tahap Uang Giral
Perkembangan kehidupan perekonomian yang semakin pesat dan meningkat
menuntut adanya alat pertukaran yang lebih mudah, praktis dan lebih aman. Untuk
memenuhi tunttan tersebut, orang menciptakan uang giral atau bank.
Uang giral adalah tagihan yang ada di bank yang sewaktu-waktu dapat diambil
dengan menggunakan cek atau giro.
Uang giral dapat berbentuk cek, giro, rekening koran dan kartu kredit. Sekarang ini
penggunaan uang giral semakin pesat karena praktis tinggal transfer lewat berbagai
aplikasi.

Gambar 1.2 Ilustrasi sejarah uang
www.bi.go.d

b. Pengertian Uang
Melalui penjelasan sebelumnya, Anda sudah mengetahui bahwa uang
dapat diartikan sebagai segala benda yang diterima oleh masyarakat sebagai alat
perantara dalam melakukan tukar-menukar atau perdagangan. Salah satu
definisi mengenai uangdiungkapkanoleh Rudiger Dornbusch, Stanley Fischer
dan Richard Startz dalam bukunya Macroeconomics (1998) bahwa uang adalah
instrument pembayaran atau media yang digunakan dalam pertukaran.
Batasan mengenai uang yang lebih kongkrit dijelaskan dalam buku saku
Bank Sentral Amerika (Federal Reserve) yang mendefinisikan uang

7

sebagai segala sesuatu yang dapat diterima secara umum sebagai media
pertukaran, standar nilai atau sarana untuk menabung atau penyimpan
daya beli.

Dengan demikian, uang didefinisikan sebagai segala sesuatu (benda)
yang diterima oleh masyarakat sebagai alat pembayaran sah dalam
melakukan tukar-menukar atau perdagangan.

Agar masyarakat menerima dan menyetujui penggunaan benda sebagai
uang, maka harus memenuhi dua persyaratan sebagai berikut:
a) Persyaratan psikologis, yaitu benda tersebut harus dapat memuaskan

bermacam-macam keinginan dari orang yang memilikinya, sehingga
semua orang mau mengakui dan menerimanya.
b) Persyaratan teknis, yaitu syarat yang melekat pada uang, diantaranya:
1) Tahan lama dan tidak mudah rusak
2) Mudah dibagi-bagi tanpa mengurangi nilai.
3) Mudah disimpan dan dibawa.
4) Nilainya relatif stabil.
5) Jumlahnya tidak berlebihan.
6) Terdiri atas berbagai nilai nominal.
7) Harganya tetap dalam jangka Panjang

c. Syarat-syarat uang
Agar masyarakat menerima dan menyetujui penggunaan benda sebagai
uang, maka harus memenuhi dua persyaratan sebagai berikut:
a) Persyaratan psikologis, yaitu benda tersebut harus dapat memuaskan
bermacam-macam keinginan dari orang yang memilikinya, sehingga
semua orang mau mengakui dan menerimanya.
b) Persyaratan teknis, yaitu syarat yang melekat pada uang, di antaranya:
1) Tahan lama dan tidak mudah rusak
2) Mudah dibagi-bagi tanpa mengurangi nilai.
3) Mudah disimpan dan dibawa.
4) Nilainya relatif stabil.
5) Jumlahnya tidak berlebihan.
6) Terdiri atas berbagai nilai nominal.
7) Harganya tetap dalam jangka Panjang

8

d. Jenis-jenis Uang

Jenis uang berdasarkan lembaga yang menerbitkan, uang dapat dibedakan

menjadi dua jenis, yaitu uang kartal dan uang giral.

a. Uang Kartal

Pasti semua orang mengenal uang kartal karena kita memang

masih menggunakan uang jenis ini dalam kegiatan transaksi

masyarakat. Uang kartal adalah uang yang digunakan dalam kehidupan

sehari-hari sebagai alat pembayaran yang berbentuk logam dan kertas.

1) Uang Logam

Berdasarkan sejarah perkembangannya,

uang logam merupakan uang yang pertama dibuat. Menurut

macamnya mata uang logam dibagi tiga macam:

a) Mata Uang Standar (Full Bodied Money)

Mata uang standar adalah mata uang yang dapat digunakan sebagai

alat pembayaran yang sah dengan nilai nominal uang sama

dengan nilai

intrinsiknya (bahannya). Contohnya uang logamemas atau perak.

b) Mata Uang Tandap (Token Money)

Mata uang tandap (bercap) adalah mata uang yang dapat

dipakai sebagai alat pembayaran yang sah dengan nilai nominal

yang tidak sama dengan nilai intrinsiknya. Contohnya uang

logam. Rp100 Rp200 atau Rp500.

Gambar 1.3 Uang
Logam Sumber:
www.bi.go.id

2) Uang Kertas
Uang kertas awalnya merupakan surat tanda penyimpanan yang serupa

dengan deposito emas, perak, atau deposito uang logam. Pedagang
menyerahkan uangnya ke bank dan bank memberikan surat bukti deposito. Uang
kertas pada dasarnya surat pengakuan utang oleh bank yang sewaktu-waktu selalu
dapat ditukar dengan emas.
Dalam perkembangannya, surat pengakuan utang bank ini beredar sebagai uang.
Saat ini uang kertas yang beredar disebut uang kepercayaan dan terdiri atas
beberapa nilai pecahan, seperti Rp1.000, Rp2000, Rp5.000, Rp10.000, Rp20.000,

9

Rp50.000, hingga Rp100.000. Uang kertas dibuat dengan kertas khusus dan
terdapat unsur pengaman untuk menghindari pemalsuan

Gambar 1.4 Uang
Logam Sumber:
www.bi.go.id

b. Uang Giral (Demand Deposit)
Uang giral merupakan saldo rekening koran yang ada di Bank dan sewaktu-waktu
dapat digunakan. Uang giral merupakan uang yang sah, namun hanya berlaku pada
kalangan tertentu saja. Contoh uang giral adalah cek dan bilyet giro (BG).
Menurut nilainya, uang dibedakan menjadi uang penuh (full bodied money)
dan uang tanda (token money)
1. Uang Penuh (full bodied money)
Nilai uang dikatakan sebagai uang penuh apabila nilai yang tertera di atas uang
tersebut sama nilainya dengan bahan yang digunakan. Dengan kata lain, nilai
nominal yang tercantum sama dengan nilai intrinsik yang terkandung dalam uang
tersebut. Jika uang itu terbuat dari emas, maka nilai uang itu sama dengan nilai
emas yang dikandungnya.
2. Uang Tanda (token money)
Sedangkan yang dimaksud dengan uang tanda adalah apabila nilai yang tertera di

atas uang lebih tinggi dari nilai bahan yang digunakan untuk membuat uang atau dengan
kata lain nilai nominal lebih besar dari nilai intrinsik uang tersebut. Misalnya, untuk
membuat uang Rp1.000,00 pemerintah mengeluarkan biaya Rp750,00.

10

a. Pengelolaan Uang Rupiah Oleh BI

Tahukah Anda, siapa yang bertugas untuk melakukan pengelolaan uang rupiah

kita? Salah satu tugas Bank Indonesia adalah mengatur dan menjaga

kelancaran sistem pembayaran. Kegiatan pengelolaan uang rupiah mencakup

perencanaan, pencetakan, pengeluaran, pengedaran, pencabutan dan

penarikan, serta pemusnahan uang rupiah.

Dalam menjalankan kegiatan pengelolaan uang rupiah tersebut, Bank

Indonesia merupakan satu-satunya lembaga yangberwenang

melakukan pengeluaran, pengedaran, serta

pencabutan dan penarikan uang rupiah dari peredaran di masyarakat. Sementara

itu, untuk pelaksanaan kegiatan pengelolaan uang lainnya yaitu

perencanaan, pencetakan dan pemusnahan uang rupiah, dilakukan

oleh Bank Indonesia melalui koordinasi dengan Pemerintah. Uang rusak salah satu

target pemusnahan uang ini.

Kegiatan pengelolaan uang rupiah dilakukan oleh Bank Indonesia untuk
menjaga ketersediaan uang rupiah sebagai alat pembayaran
tunai di masyarakat. Untuk itu, agar uang rupiahtersedia di masyarakat dalam
jumlah nominal yang cukup dan jenis pecahan yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat, tepat waktu serta dalam kondisi uang yang layak edar, maka kegiatan
pengelolaan uang rupiah harus dilakukan dengan efektif, efisien, transparan, dan
akuntabel.

Bagan 2, Tahap Pengelolaan Uang Rupiah oleh
BI Sumber: Dokumen Bank Indonesia

b. Unsur Pengaman
Bank Indonesia merupakan satu-satunya lembaga yang diberikan kewenanganuntuk
mengedarkan uang rupiah kepada masyarakat. Agar uang rupiah aman dari
pemalsuan, maka Bank Indonesia menetapkan unsur-unsur pengaman pada setiap
pecahan uang. rupiah, baik pada bahan uang ataupun pada waktu proses
pencetakan. Bank Indonesia senantiasa melakukan penelitian dalam
upaya meningkatan unsur pengaman uang rupiah agar lebih andal dan sulit
dipalsukan.

11

Pada umumnya pemilihan unsur pengaman mempertimbangkan dua hal
sebagai berikut:
a. Semakin besar nominal uang rupiah, maka diperlukan unsur pengaman

yang semakin komplek dan semakin baik;
b. Untuk uang rupiah nominal besar, diupayakan penerapan satu

atau beberapa unsur pengaman yang canggihyang memungkinkan hasil
pemalsuan tidak sempurna.

Secara umum, Bank Indonesia membagi unsur pengaman uang rupiah dalam
tiga tingkatan sebagai berikut:
a. Terbuka(overt)adalahunsurpengamanyangdapat dideteksitanpa
bantuanalat panca indra. Unsur pengaman ini diperuntukkan bagi masyarakat
biasa agar dapat dengan mudah mengenali keaslian uang rupiah dengan cara
3D (Dilihat, Diraba, Diterawang). Pernah mendengar istilah ini, kan?
Unsur- unsur pengaman yang bersifat terbuka (overt), yang saat ini terdapat
pada uang rupiah yaitu:
1) Warna Uang terlihat terang dan jelas

Gambar 1.5 Warna Uang untuk Pecahan
Rp50.000,00 Sumber: www.bi.go.id
2) Optically Variable Ink (OVI), yaitu hasil cetak dengan tinta khusus berupa
logo BI dalam bidang tertentu, yang akan berubah warna apabila dilihat
dari sudut pandangberbeda.

Gambar 1.6 Optically Variable Ink (OVI) pada Pecahan
Rp50.000,00 Sumber: www.bi.go.id

12

3) Cetak Pelangi (RainbowPrinting), yaitu cetak pelangi dalam bidang
tertentu yang akan berubah warna apabila dilihat dari sudut pandang
yang berbeda.

Gambar 1.7 Cetak Pelangi pada Pecahan
Rp100.000,00 Sumber: www.bi.go.id

4) Benang Pengaman (Security Thread), yaitu bahan tertentu yang ditanam
pada kertas uang dan tampak sebagai suatu garis melintang atau
beranyam. Pada pecahan Rp100.000 dan Rp50.000, benang pengaman
akan berubah warna apabila dilihat dari sudut pandang berbeda.

Gambar 1.8 Benang Pengaman pada Pecahan
Rp100.000,00 Sumber: www.siajun.com

5) Gambar Tersembunyi (Latent Image), yaitu teknik cetak dimana terdapat tulisan
tersembunyi yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu

Gambar 1.9 Gambar Tersembunyi pada Pecahan
Rp20.000,00 Sumber: www.bi.go.id

13

6) Cetak Intaglio, yaitu hasil cetak berbentuk relief yang terasa kasar bila diraba.
Cetak intaglio terdapat pada angka nominal, huruf terbilang, tulisan Bank
Indonesia, gambar utama dan Lambang Negara Burung Garuda.

Gambar 1.10 Cetak Intaglio pada Pecahan
Rp10.000,00 Sumber: www.bi.go.id

7) Kode Tunanetra (Blind Code), yaitu kode tertentu untuk mengenali jenis
pecahan bagi tunanetra. Pada umumnya, kode tunanerta terletak di bagian muka
uang di atas tulisan Bank Indonesia.

Gambar 1.11 Blind Code pada Pecahan
Rp50.000,00 Sumber: www.bi.go.id

14

8) Tanda Air (Watermark), yaitu suatu gambar tertentu pada bahan kertas uang yang
akan terlihat bila diterawangke arah cahaya, umumnya berupa gambar pahlawan

Gambar 1.12 Watermark pada Pecahan Rp50.000,00
Sumber: www.bi.go.id

9) Gambar Saling Isi (Rectoverso), yaitu hasil cetak pada bagian muka dan
belakang uang yang beradu tepat dan saling mengisi, menghasilkan gambar logo BI
secara utuh apabila diterawangkan ke arah cahaya.

Gambar 1.13 Gambar Saling Isi pada Pecahan
Rp50.000,00 Sumber: www.bi.go.id

15

Semi tertutup (semicovert) adalah unsur pengaman yang dapat dideteksi dengan
menggunakan alat bantu yang sederhana seperti kaca pembesar dan
lampu ultraviolet. Unsur pengaman ini diperuntukkan bagi profesional seperti
kasir bank, kasir supermarket dan bendahara , agar dapat dengan mudah
mengenali keaslian uang rupiah dengan menggunakan alat bantu tersebut.
Unsur-unsur pengaman yang bersifat semi tertutup (semicovert) yang saat ini
terdapat pada uang rupiah yaitu:
1) Tulisan Mikro (Micro Text), yaitu tulisan berukuran sangat kecil yang
hanya dapat dibaca dengan menggunakan kaca pembesar.

Gambar 1.14Tulisan Mikro pada Pecahan

Rp100.000,00 Sumber:

www.bi.go.id

2) Tinta Tidak Tampak (Invisible Ink), yaitu hasil cetak tidak kasat mata
yang akan memendar di bawah sinar ultraviolet.

Gambar 1.15 Invisible Ink pada Pecahan Rp50.000,00
Sumber: www.bi.go.id

16

3) Tinta Tampak (Visible Ink), yaitu gambar tertentu yang dicetak dengan
tinta tampak dan akan terlihat memendar apabila disinari dengan
lampu ultraviolet.

Gambar 1.16 Visible Ink pada Pecahan Rp100.000,00
Sumber: www.bi.go.id

4) Nomor seri (Serial Number), yaitu nomor seri uang yang pada
umumnya dibuat asimetris dan apabila disinari lampu ultraviolet
akan memendar berubah warna dari merah menjadi orange dan
hitam menjadi hijau.

Gambar 1.17 Nomor Seri Sumber:
www.bi.go.id

c. Tertutup (covert/forensic) adalah unsur pengaman yang hanya dapat
dideteksi dengan menggunakan media peralatan laboratorium/forensik

17

f. Konsep Fungsi dan Nilai Uang.

Bacalah kutipan artikel berikut dengan cermat

Manfaat Dana Darurat Ketika Menghadapi Pandemi Corona Covid-19 Teruntuk yang masih bisa bekerja dan
mendapatkan penghasilan, mari sisihkan uang untuk dana darurat untuk kejadian yang tidak diinginkan
menimpa diri Anda di kemudian hari. Walaupun tidak ada persentase atau hitungan pasti yang menentukan
besarnya dana darurat, setidaknya kumpulkan uang sebesar 3 bulan pengeluaran Anda. Media Digital -
Bisnis.com 28 April 2020 | 09:00 WIB Ilustrasi: Dana Darurat Bisnis.com, JAKARTA - Setelah
diumumkan 2 orang pertama di Indonesia yang terjangkit corona pada awal bulan Maret kemarin, Indonesia
kini tengah berada dalam keadaan yang tidak baik-baik saja. Tidak hanya merenggut nyawa orang, virus ini
juga merenggut banyak pekerjaan orang dan membuat perekonomian Indonesia goyah. Setelah himbauan
#dirumahaja dari pemerintah untuk menekan penyebaran virus, ternyata membuat efek negatif kepada pelaku
usaha. Pusat perbelanjaan atau mal, bisnis perhotelan dan pariwisata, maskapai penerbangan, hingga UMKM
dan pedagang kecil sepi. Orderan ojek dan taksi online tak seramai biasanya. Pastinya, kondisi ini membuat
banyak orang stres. Ancaman bisnis akan benar-benar gulung tikar, terkena PHK atau dirumahkan tanpa
mengantongi gaji sepeserpun juga menjadi kecemasan banyak orang saat ini. Dalam situasi suram seperti
sekarang ini, tidak bisa dipungkiri kalau dana darurat menjadi sangat penting. Beruntunglah bagi yang sudah
punya cadangan uang sehingga tidak perlu pinjam cepat untuk menyambung hidup di kemudian hari. Tapi
tidak ada yang tahu, kapan situasi ini akan berakhir. Selagi masih ada wabah corona, risiko tetap ada. Jadi,
jangan sepelekan hal ini, karena banyak sekali manfaat untuk kelangsungan hidup seseorang. Apa saja
manfaat tersebut? Mari simak ulasan berikut. Tidak Perlu Khawatir Jika Sakit Walaupun ada asuransi
kesehatan dari perusahaan atau memiliki asuransi sendiri, terkadang perusahaan asuransi kesehatan tidak
menanggung penuh biaya pengobatan dan perawatan atau menggunakan sistem reimburse, sehingga Anda
perlu merogoh kocek sendiri tanpa perlu meminjam dari pihak manapun. Bila Anda memiliki dana darurat,
tidak perlu mengkhawatirkan keuangan bila sewaktu-waktu menderita sakit. Punya Dana Cadangan Bila di
PHK Apabila Anda termasuk salah satu orang yang terkena PHK atau tidak bisa bekerja ketika wabah ini
berlangsung, dana darurat bisa jadi penolong. Tentunya untuk membiayai hidup Anda selama beberapa bulan
kedepan selagi belum mendapatkan pekerjaan. Contohnya untuk memenuhi kebutuhan pokok, seperti bayar
sewa rumah, tagihan listrik dan air, biaya makan dan kesehatan, serta lain sebagainya. Menstabilkan Cash
Flow dalam Keadaan Apapun Tidak hanya di PHK dan ketika sakit saja, dana darurat juga berperan penting
untuk menjaga cash flow Anda tetap stabil. Bila Anda membutuhkan dana yang nominalnya sedikit seperti
membeli bahan makanan, vitamin dan alat kesehatan lebih banyak karena musibah virus corona,
memperbaiki kendaraan rusak hingga mendapat musibah banjir atau kebakaran yang bisa menghabiskan aset,
dana darurat menjadi pahlawan keuangan Anda tanpa perlu menghabiskan seluruh pendapatan atau
meminjam kepada keluarga. Tidak Memiliki Dana Darurat Saat Keadaan Gawat? Pakai Cara Ini Teruntuk
yang masih bisa bekerja dan mendapatkan penghasilan, mari sisihkan uang untuk dana darurat untuk kejadian
yang tidak diinginkan menimpa diri Anda di kemudian hari. Walaupun tidak ada persentase atau hitungan
pasti yang menentukan besarnya dana darurat, setidaknya kumpulkan uang sebesar 3 bulan pengeluaran
Anda. Sementara kalau Anda membutuhkan dana secara cepat saat ini, seperti untuk membeli kebutuhan
pokok, kebutuhan rumah sakit atau dana tambahan untuk membeli obat dan perlengkapan pencegah virus
lainnya seperti masker, sabun, desinfektan, ada Kredivo yang bisa dijadikan solusi pinjaman cepat yang
tepercaya.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Manfaat Dana Darurat Ketika Menghadapi Pandemi
Corona Covid-19", Klik selengkapnya di
sini: https://finansial.bisnis.com/read/20200428/89/1233598/manfaat-dana-darurat-ketika-menghadapi-
pandemi-corona-covid-19.

Apa yang dapat anda simpulkan dari artikel tersebut? Apa fungsi uang di masa
pandemi

 Fungsi Uang
Fungsi uang dibagi atas dua jenis, yaitu fungsi asli dan fungsi turunan. Untuk lebih
jelasnya, perhatikan penjelasan sebagai berikut:
a. Fungsi Asli
Fungsi asli disebut juga fungsi primer dari uang. Fungsi asli ini terdiri atas:

18

1) Uang sebagai alat tukar (medium of exchange)
Uang digunakan sebagai alat untuk mempermudah pertukaran. Agar
uang dapat berfungsi dengan baik, maka diperlukan kepercayaan
masyarakat, sehingga bersedia dan rela menerimanya.

2) Uang sebagai satuan hitung (a unit of account)
Untuk menentukan harga suatu barang diperlukan satuan hitung.
Dengan adanya uang, seseorang dapat mengadakan perbandingan
harga satu barang dengan barang lain.

b. Fungsi Turunan
Fungsi turunan adalah fungsi uang sebagai akibat dari fungsi
asli. Fungsi tersebut terdiri atas:
1) Uang sebagai alat pembayaran yang sah.
Uang kartal adalah uang rupiah yang dikeluarkan oleh Bank
Indonesia, sedangkan uang giral dikeluarkan oleh bank umum. Uang
tersebut dapat digunakan sebagai alat pembayaran bagi masyarakat
untuk melakukan transaksi. Contohnya untuk melakukan
pembayaran angkutan umum, pembayaran listrik,
pembayaran telepon, pembayaran barang yang dibeli, pembayaran
biaya sekolah, dan sebagainya.
2) Uang sebagai alat penimbun kekayaan
Sebagian orang biasanya tidak menghabiskan semua uang yang
dimilikinya untuk keperluan konsumsi. Ada sebagian uang yang
disisihkan dan ditabung untuk keperluan pada masa datang.
3) Uang sebagai alat pemindah kekayaan. Masyarakat dapat
menyimpan uang sebagai salah satu bentuk kekayaan. Selain itu,
uang juga dapat digunakan sebagai alat pemindah kekayaan.
Contohnya Bambang Suroso ingin membeli tanah, untuk
mendapatkannya ia menjual mobil yang dimilikinya, uang hasil
penjualan mobil ia belikan tanah. Kegiatan yang dilakukan
Bambang Suroso menunjukkan uang berfungsi sebagai alat
pemindah kekayaan.
4) Uang sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi.
Uang yang beredar di masyarakat dapat mendorong daya beli,
peningkatan daya beli mendorong permintaan terhadap suatu
barang di pasar. Tingginya permintaan dapat memicu produsen
untuk memproduksi barang dan jasa. Kejadian tersebut
menunjukkan uang berfungsi sebagai pendorong kegiatan ekonomi.
5) Uang sebagai standar pencicilan utang.
Uang dapat berfungsi sebagai standar untuk melakukan pembayaran
atas transaksi yang dilakukan secara kredit. Dengan kata lain,
uang dapat digunakan untuk melakukan cicilan utang.

19

 Nilai Uang

Anda pasti menyadari bahwa uang saat ini memiliki nilai lebih kecil dibanding
beberapa tahun yang lalu. Sebagai contoh, pada awal tahun 2000-an, untuk membeli
satu kilogram telur mungkin hanya sekitar Rp 8000,-. Namun sekarang, satu kilo
telur sudah berada di kisaran harga Rp 20.000,-. Ini artinya, nominal uang di masa
lalu memiliki nilai yang berbeda dengan nominal yang sama di saat ini.

Begitupun selanjutnya, uang yang kita miliki sekarang akan memiliki nilai lebih
tinggi jika dibandingkan dengan nilai uang di masa mendatang. Hal inilah yang
menjadi konsep dari ‘Nilai Waktu atas Uang’.

Definisi dan Konsep Nilai Waktu atas Uang
Nilai waktu atas uang (time value of money) adalah konsep menghitung nilai uang
yang berkaitan dengan waktu. Seperti yang diungkap di atas, konsep ini dilakukan
karena nilai uang saat ini berbeda dengan nilai uang di masa mendatang. Bisa
dikatakan bahwa waktu menjadi fungsi dari uang itu sendiri atau waktu merupakan
bagian dari variabel yang mempengaruhi perubahan nilai uang.

Seperti yang diketahui bersama, berkurangnya nilai uang di masa depan terjadi
karena adanya faktor inflasi (kenaikan biaya) dan berkurangnya nilai sebuah uang.
Lebih jauh, Boehm Bawerk dalam Syafii Antonio (2001:74) memberi pandangan
tentang nilai barang itu sendiri. Menurutnya ada tiga alasan yang membuat nilai
barang di waktu mendatang akan berkurang, yaitu:
1. Keuntungan di masa mendatang diragukan karena ketidakpastian peristiwa serta
kehidupan manusia yang akan datang. Sedangkan keuntungan saat ini sudah sangat
jelas dan pasti.
2. Kepuasan terhadap kehendak atau keinginan masa kini lebih bernilai bagi
manusia jika dibandingkan kepuasan pada waktu akan datang.
3. Barang-barang di waktu sekarang lebih berguna dan dibutuhkan dibandingkan
dengan barang-barang pada waktu mendatang.
Manfaat Nilai Waktu atas Uang
Konsep nilai waktu atas uang sangat diperlukan dalam merencanakan keuangan di
masa depan. Konsep ini lumrah digunakan dalam manajemen keuangan suatu
perusahaan sehingga penting bagi manajer keuangan untuk memahaminya sebelum
mengambil keputusan. Apalagi dalam sebuah bisnis, keputusan seperti melakukan
investasi pada suatu aktiva dan menentukan sumber dana pinjaman, maka
pemahaman akan nilai waktu atas uang ini menjadi sangat krusial.
Contoh Konsep Nilai Waktu atas Uang
Dalam nilai waktu atas uang, terdapat beberapa contoh konsep penerapannya yang
digunakan untuk perhitungan secara matematis. Konsep tersebut terdiri atas tiga
jenis yaitu nilai uang sekarang, nilai uang mendatang, dan anuitas atau pembayaran
bertahap.

20

1. Nilai uang sekarang (present value)
Nilai uang sekarang menunjukkan nilai sejumlah uang saat ini yang dapat
dibungakan untuk mendapatkan jumlah yang lebih besar di masa mendatang.
Rumus matematis untuk present value ini adalah :
Pv = Fv / (1+i)n

Dengan Pv = Present value (nilai sekarang); Fv = Future value (nilai akan datang)
pada tahun ke-n; i = interest (tingkat suku bunga); n = jumlah tahun.

Berikut contoh dari perhitungan present value :
Tuan X ingin menabung dengan proyeksi mendapatkan uang sebanyak 10 juta
rupiah dalam 2 tahun kedepan. Jika tingkat suku bunga adalah sebesar 10%, maka
perhitungan uang yang harus ditabung tuan X saat ini adalah sebagai berikut.
Pv = Fv / (1+i)n
Pv = 10.000.000 / (1+0.10)2
Pv = 10.000.000 / (1,21)
Pv = 8.264.463
Jadi, jika ingin mendapatkan uang Rp 10.000.000,- dalam 2 tahun kedepan, maka
Tuan X harus menabung pada saat ini senilai Rp 8.264.463,-.

2. Nilai uang akan datang (future value)
Nilai uang akan datang merupakan nilai uang yang diterima di masa mendatang dari
sejumlah uang yang disimpan sekarang dengan tingkat bunga tertentu. Karakteristik
dari nilai uang akan datang adalah kemungkinan jumlah uang yang dimiliki
seseorang menjadi berlipat ganda. Nilai dari uang akan datang ini sendiri bisa
ditentukan dengan mengalikan tingkat bunga dengan pokok pinjaman pada periode
tertentu.
Rumus matematis untuk future value ini sendiri masih sama dengan rumus present
value di atas, sehingga di dapat rumusan:
Fv = Pv (1+i)n

Berikut contoh dari perhitungan present value :
Tuan X menabungkan uangnya tahun ini sebesar 10 juta rupiah di sebuah bank.
Dengan tingkat bunga sebesar 5% per tahun, maka untuk mengetahui nilai uang
Tuan X pada 2 tahun mendatang adalah sebagai berikut.
Fv = Pv (1+i)n
Fv = 10.000.000 (1+0.05)2
Fv = 10.000.000 (1,1025)
Fv = 11.025.000
Jadi, nilai uang Tuan X yang saat ini sebesar Rp10.000.000,-, pada 2 tahun
mendatang akan memiliki nilai Rp11.025.000,-.

21

3. Anuitas atau pembayaran bertahap
Anuitas merupakan suatu pembayaran atau penerimaan tetap yang dilakukan secara
berkala dalam jangka waktu tertentu. Anuitas juga bisa diartikan sebagai kontrak
dimana perusahaan asuransi memberikan pembayaran secara berkala sebagai suatu
imbalan premi yang sudah dibayarkan. Contoh yang umum dijumpai dari anuitas
ini adalah bunga yang diterima dari obligasi atau dividen tunai dari suatu saham.
Anuitas sendiri ada dua jenis, yaitu:
• Anuitas biasa, yaitu anuitas yang pembayaran atau penerimaannya terjadi pada
akhir periode.
• Anuitas jatuh tempo, yaitu anuitas yang pembayaran atau penerimaannya
dilakukan di awal periode.

Itulah penjelasan seputar Nilai Waktu atas Uang. Kesimpulannya adalah bahwa
nilai uang saat ini selalu lebih berharga dari nilai uang di masa depan. Untuk itulah
konsep ini disebut sebagai nilai waktu uang. Perlu diketahui pula bahwa semakin
tinggi tingkat bunga yang dipandang relevan, maka semakin besar perbedaan nilai
uang sekarang dengan nilai yang akan diterima di masa depan. Tinggi rendahnya
tingkat bunga ini sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah
risiko investasi. Semakin tinggi resikonya, maka tingkat bunga akan semakin tinggi
pula.

Berdasarkan penjabaran di atas pula, maka konsep nilai waktu atas uang ini sangat
penting dikuasai oleh seorang manajer perusahaan. Hal ini penting karena
seringkali analisis keuangan dilakukan dengan prinsip-prinsip akuntansi tapi
mengabaikan konsep waktu ini. Apalagi sebuah perusahaan yang mengelola uang
sangat besar maka kesalahan strategi akan sangat berdampak bagi keberlangsungan
perusahaan tersebut.

g. Evolusi Sistem Pembayaran

Alat pembayaran yang ada di dunia ini boleh dibilang berkembang sangat pesat dan
maju. Tentu saja mengikuti perkembangan zaman. Kalau kita menengok ke
belakang, yakni awal mula alat pembayaran itu dikenal, sistem barter antarbarang
yang diperjualbelikan adalah kelaziman di era pramoderen.
Dalam perkembangannya, mulai dikenal satuan tertentu yang memiliki nilai
pembayaran yang lebih dikenal dengan uang. Hingga saat ini uang masih menjadi
salah satu alat pembayaran utama yang berlaku di masyarakat.
Selanjutnya alat pembayaran terus berkembang dari alat pembayaran tunai (cash
based) ke alat pembayaran nontunai (noncash) seperti alat pembayaran berbasis
kertas (paper based), misalnya, cek dan bilyet giro. Selain itu dikenal juga alat
pembayaran paperless seperti transfer dana elektronik dan alat pembayaran
memakai kartu (card-based) (ATM, Kartu Kredit, Kartu Debit dan Kartu Prabayar).

22

Berikut akan diuraikan bagaimana system pembayaran mengalami evolusi dari waktu ke
waktu, dari mulai uang komoditas, uang fiat, cek, pembayaran secara elektronik dan e-money

1.Uang Komoditas
Untuk mendapat gambaran dimana system pembayaran berujung, adalah penting untuk

mengetahui proses perubahan system pembayaran dari waktu ke waktu. Segala sesuatu yang
berfungsi sebagai uang, maka secara umum harus dapat diterima, setiap orang harus bersedia
menggunakannya sebagai pembayaran untk barang dan jasa. Setiap objek yang mempunyai
nilai yang jelas bagi setiap orang menjadi kandidat untuk bisa menjadi uang dan pilihan yang
lazim adalah logam berharga seperti emas, aatau perak. Uang yang dibuat dari logam berharga
atau komoditas berharga lainnya disebut uang komoditas (commodity money). Dan dari uang
purbakala sampai beberapa ratus tahun yang lalu, uang komoditas berfungsi sebagai alat tukar
dihampir semua kalangan masyarakat kecuali masyarakat yang paling primitive. Permasalahan
yang muncul dari system pembayaran yang berbentuk logam berharga adalah sangat berat dan
sulit dibawa dari satu tempat ketempat yang lain. Apalagi pembelian dalam jumlah yang besar,
hal ini pasti menjadi tidak praktis.
2.Uang Fiat

Perkembangan berikutnya dalam system pembayaran adalah mata uang kertas (selembar
kertas yang berfungsi sebagai alat tukar). Pada awalnya, uang kertas berisi jaminan yang dapat
dikonversikan kedalam bentuk koin atau ke logam berharga dengan kuantitas tertentu. Akan
tetapi, mata uang berubah secara perlahan menjadi uang fiat (fiat money), yaitu uang kertas
yang dikeluarkan oleh pemerintah sebagai alat pembayaran yang sah (pengertian sah adalah
uang kertas tersebut dapat diterima sebagai pembayaran untuk utang) tetapi tidak dapat
dikonversikan kedalam bentuk koin atau logam berharga. Uang kertas mempunyai keuntungan
dengan berat yang lebih ringan dibandingkan dengan uang koin atau logam berharga, tetapi
uang kertas hanya bisa dipakai sebagai alat tukar hanya jika ada kredibilitas dari otoritas yang
menerbitkan uang kertas tersebut dan jika percetakan dari uang kertas tersebut mengalami satu
tahapan canggih dan sulit untuk dipalsukan. Oleh karena uang kertas telah melibatkan
pengaturan secara hukum, negara-negara dapat mengubah ata uangnya sesuai dengan
keinginan. Lebih lanjut, itulah yang dilakukan oleh negara-negara Eropa ketika mereka
menghancurkan mata uangnya untuk diubah ke euro pada tahun 2002.

Kelemahan utama dari uang kertas dan koin adalah mudah dicuri dan cukup mahal untuk
dibawa dalam jumlah yang besar karena tumpukannya yang banyak. Untuk mengatasi
permasalahan ini, tahapan lain dalam evolusi system pembayaran terjadi seiring dengan
perkembangan dari perbankan modern :penemuan cek.

23

3. Cek
Cek adalah instruksi dari anda ke bank untuk mengirimkan uang dari rekening anda ke

rekening orang lain ketika orang tersebut menyetorkan cek yang diterimanya. Cek
memungkinkan terjadinya transaksi tanpa harus membawa sejumlah besar mata uang.
Peneluan cek merupakan inovasi terbesar yang dapat meningkatkan efisiensi system
pembayaran. Seringkali pembayaran dibuat bolak-balik saling membatalkan; tanpa cek, hal
tersebut akan membuat pergerakan dari banyaknya mata uang. Dengan cek pembayaran yang
saling membatalkan dapat diselesaika dengan pembatalan cek, dan tidak ada uang yang perlu
dipindahkan. Akibatnya, penggunaan cek dapat menurunkan biaya transportasi yang terkait
dengan system pembayaran dan meningkatkan efisiensi ekonomi. Keuntungan cek lainnya
adalah dapat dituliskan berapapun jumlahnya sampai jumlah saldo yang ada direkening
sehingga membuat transaksi dalam jumlah besar menjadi lebih mudah. Cek juga dapat
mengurangi kerugian, seadainya cek itu dicuri, dan karena cek memberikan bukti pembelian
dengan nyaman.

Akan tetapi terdapat dua permasalahan dengan system pembayaran berdasarkan cek.
Pertama, dibutuhkan waktu untuk mendapatkan cek dari satu tempat ketempat lainnya,
khususnya pada masalah yang serius jika pembayaran dilokasi yang berbeda yang
membutuhkan pembayaran dengan cepat. Kedua, semua pekerjaan administrasi yang
dibutuhkan dalam proses cek juga mahal
4. Pembayaran Secara Elektronik

Semakin murahnya computer dan meluasnya penggunaan internet sekarang ini,
membuat pembayaran secara elektronik juga semakin murah. Pada masa lalu pengiriman cek
harus lewat pos, tetapi saat ini bank menyediakan situs web, dimana nasabah, bisa masuk
kedalamnya dengan mengklik beberapa tombol, dan dengan cara demikian pembayaran atas
tagihan dapat dilakukan secara elektronik. Kondisi bukan hanya menghemat biaya prangko,
tetapi juga membuat membayar tagihan menjadi hal yang menyenangkan. System pembayaran
secara elektronik yang disediakan oleh bank hanya membutuhkan sedikit waktu untuk masuk
kedalam system guna membayar tagihan. Pembayaran yang sudah dilakukan secara otomatis
akan mengurangi saldo rekening di bank. Pembayaran secara elektronik ini diperkirakan bisa
menghemat lebih dari satu dolar per transaksi dibandingkna apabila menggunakan
menggunakan cek. Pembayaran secara elektronik kini semakin umum digunakan di Amerika
Serikat meskipun kebiasaan ini sebenarnya cenderung terlambat dibandingkan dengan orang
di Eropa, khususnya di Skandinavia.

24

5. E-Money
Teknologi pembayaran secara elektronik tidah hanya menggantikan cek, tetapi juga tunai

dalam bentuk electronic money- adanya uang hanya dalam bentuk elektronik. Bentuk pertama
dari e-money adalah kartu debit. Kartu debit, yang bentuknya seperti kartu kredit,
memungkinkan konsumen membeli barang dan jasa secara langsung dapat memindahkan dana
secara elektronik dari rekening bank, ke rekening pihak penjual. Kartu debit dapat digunakan
di tempat-tempat yang menerima kartu kredit dan sekarang ini menjadi lebih cepat
dibandingkan dengan pembayaran tunai. Pada sebagian besar pasar swalayan, misalnya ,
konsumen dapat menggesek kartu debit melalui alat pembaca kartu yang ada dibagian kasir,
dan rekening akan berkurang sebesar nilai pembelian yang dilakukan. Sebagian besar bank dan
perusahaan seperti visa dan master card menerbitkan kartu kredit dan kartu ATM yang dapat
berfungsi sebagai kartu debit.

Bentuk e-money yang lebih mutakhir adalah store –value card dibeli dengan dolar
tertentu yang dibayar dengan uang dimuka, mirip seperti kartu telepon prabayar. Semakin
canggih store value card dikenal sebagai smart card. Smart card berisi chip computer yang
dapat mengakses tunai secara digital dari pemilik rekening kapanpun dibutuhkan. Dinegara
Asia seperti Jepang dan Korea, telepon seluler sekarang mempunyai fiture smart card yang
memeberikan ekspresi bayar lewat telepon, menjadi perkembangan baru , smart card bisa
dibeli dimesin ATM, computer pribadi dengan kartu pembaca smart card, atau peralatan
telepon khusus.

Bentuk ketiga dari e-money sering disebut dengan e cash yang digunakan melalui
internet untuk membeli barang dan jasa. Pelanggan mendapatkan e-cash dengan membuat satu
rekening di bank yang memepunyai jaringan internet dan kemudia bisa mempunyai e cash
yang dipindahkan ke computer pribadinya. Ketika ia ingin membeli sesuatu dengan e-cash
pelanggan dapat menjelajah toko yang ada di web, selanjutnya secara otomatis e-cash
ditransfer dari komputernya ke computer penjual. Penjual kemudian mendapatkan dana yang
ditransfer dari rekening bank konsumen ke rekening penjual sebelum barang itu dikirimkan.

25

h. Tugas
1. Buatlah makalah mengenai peran uang dalam perekonomian
2. Carilah informasi di media cetak atau media elektronik untuk membantu
mengerjakan

i. Forum Diskusi

Sekitar 5 tahun yang lalu harga sebuah permen mungkin hanya sekitar Rp 50,-,
ternyata pada saat sekarang harga permen sudah mencapai Rp 250,- per buah ,
kondisi ini terjadi pada jenis barang yang lain. Sepertinya uang semakin tidak
memiliki nilai.
Coba diskusikan mengapa uang di zaman dulu berbeda nilainya secara riil dengan
uang dizaman sekarang? Padahal nominalnya sama, kira – kira faktor apa yang
menyebabkan hal itu terjadi? Bagaimana cara masyarakat untuk mengatasi
penurunan nilai uang ini?

C. Penutup
1. Rangkuman

1. Sejarah perkembangan uang melalui tahap pra barter, barter dan uang.
2. Uang adalah alat tukar yang memiliki standar pengukur nilai (satuan hitung) yang sah,

yang dikeluarkan oleh pemerintah yang dapat berupa uang kartal, uang giral yang terdapat
dalam rekening tabungan maupun deposito berjangka dan seluruh simpanan masyarakat
yang ada di lembaga keuangan non bank.
3. Syarat-syarat uang adalah acceptability, durability, stability, portability, divisibility,
elasticity of supply dan syarat psikologis.
4. Jenis-jenis uang dapat diligolongkan berdasarkan bahan pembuat uang, lembaga yang
mengeluarkan, kawasan dan pemakai.
5. Pengelolaan uang rupiah oleh BI, meliputi tahap perencanaan, pencetakan, pengeluaran,
pengedaran, pencabutan dan penarikan serta pemusnahan uang rupiah
6. Unsur pengaman uang rupiah yang digunakan yaitu; tanda air, cetak intaglio, gambar
saling isi, tinta berubah warna, ulisan mikro, tinta tidak tampak, gambar tersembunyi.
7. Fungsi asli atau fungsi primer uang adalah Sebagai alat tukar umum (medium of
exchange) dan Sebagai satuan hitung (unit of account).
8. Fungsi turunan uang adalah sebagai berikut:
a) Sebagai alat pembayaran (means of payment)
b) Sebagai pembayaran utang (standard of deferred payment)
c) Sebagai alat untuk menabung.

26

d) Uang sebagai pemindah kekayaan
e) Uang sebagai pembentuk/penimbun kekayaan
f) Uang sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi
9. Konsep nilai uang adalah kemampuan untuk dapat ditukar dengan sejumlah barang

tertentu. Dapat terbagi dua jenis yaitu: berdasarkan nilai yakni full bodied money dan
representative full bodied money juga berdasarkan nilai waktu terbagi menjadi sekarang
dan waktu yang akan dating.
10. Evolusi system pembayaran, yaitu cara begaimana transaksi dilakukan dalam
perekonomian, mengalami beberapa tahapan, uang komoditas, uang fiat, cek
pembayaran secara elektronik dan E Money.

2. Tes Formatif
Latihan Soal
Setelah mempejari modul Anda harus mengukur sejauhmana pemahaman
terhadap materi yang disajikan pada kegiatan tersebut.

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1. Perhatikan gambar uang berikut ini :

Gambar yang diberi tanda panah menunjukkan:
A. Gambar kasat mata
B. Gambar saling isi
C. Kode tuna netra
D. Nilai nominal
E. Benang pengaman

27

2. Perhatikan kesulitan barter dan kesulitan menyimpan uang barang:
1) Sulit menemukan barang untuk kebutuhan yang mendesak
2) Sukar disimpan
3) Sukar dibawa keana-mana
4) Tidak tahan lama
5) Sulit menentukan perbandingan barang yang ditukarkan
6) Sulit memenuhi kebutuhan yang bermacam-macam.
Yang menjadi kesulitan barter adalah:
A. 1, 2, dan 3
B. 1, 5, dan 6
C. 2, 3, dan 4
D. 3, 4, dan 5
E. 4, 5, dan 6

3. Berikut ini adalah cara melihat keaslian uang :
1) Warna uang terlihat terang dan jelas
2) Terdapat benang pengaman yang ditanam pada kertas uang
3) Pada uang pecahan Rp. 100.000,-, Rp. 50.000.-, Rp. 20.000.- dan RP. 10.000.-
terdapat cetak pelangi (rainbow printing)
4) Pada setiap uang terdapat tanda air (watermark)
5) Pada setiap uang kertas terdapat gambar saling isi (rectoverso), yaitu logo BI yang
akan terlihat secara utuh
Yang menjadi cara untuk melihat keaslian uang dengan cara diterawang adalah ...
A. 1) dan 2) D. 1) dan 5)
B. 2) dan 3) E. 3) dan 5)
C. 4) dan 5)

4. Andri membeli baju di pasar. Fungsi asli uang dalam kegiatan Andri adalah
A. Uang sebagai alat pembayaran yang sah
B. Uang sebagai alat tukar
C. Uang sebagai alat penyimpan kekayaan
D. Uang sebagai standar pencicilan utang
E. Uang sebagai pemindah kekayaan

28

5. Gambar berikut ini adalah:

A. Rectoverso
B. Rainbow Printing
C. Security Thread
D. InvisibleInk
E. VisibleInk
KUNCI JAWABAN

1. C
2. B
3. D
4. B
5. D

29

DAFTAR PUSTAKA

Siti Mugi Rahayu, M.Pd.2020, BANK SENTRAL, SISTEM PEMBAYARAN, DAN ALAT
PEMBAYARAN DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA EKONOMI KELAS X, , Direktorat SMA,
Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN, Jakarta

Khoirul Anwar,2009, ekonomi untuk SMA kelas x. Vrama Widya,Bandung

Fitrawaty, 2019, Modul Uang dan Lembaga Keuangan. Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan, Jakarta

GLOSARIUM
1. Uang : alat bayar atas transaksi jual beli yang dilakukan manusia yang memiliki

konsep nilai

2. Tahap Pra Barter : tahap manusia belum mengenal sistem pertukaran

3. Tahap Barter : tahap manusia telah memahami proses pertukaran

4. Shekel : uang koin, melambangkan jumlah tertentu yang setara dengan emas dan perak.

5. Uang dalam arti sempit (narrow money) : uang yang memiliki tingkat likuiditas paling tinggi
biasanya dalam bentuk uang kartal dan uang giral

6. Uang dalam pengertian luas (broad money) : dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama,
diberi notasi M2 terdiri atas narrow money ditambah dengan rekening tabungan (saving
deposit) dan rekening deposito berjangka (time deposit). Kelompok kedua, diberi notasi M3
yang terdiri atas M2 ditambah dengan seluruh simpanan dana masyarakat pada lembaga
keuangan bukan bank.

7. Uang (KBBI) diartikan : (1) Alat tukar atau standar pengukur nilai (kesatuan hitungan) yang
sah, dikeluarkan oleh pemerintah suatu negara berupa kertas, emas, perak, atau logam lain
yang dicetak dengan bentuk dan gambar tertentu; (2) harta; kekayaan

8. Uang adalah alat tukar yang memiliki standar pengukur nilai (satuan hitung) yang sah, yang
dikeluarkan oleh pemerintah yang dapat berupa uang kartal, uang giral yang terdapat dalam
rekening tabungan maupun deposto berjangka dan seluruh simpanan masyarakat yang ada di
lembaga keuangan non bank.

9. Acceptability : Dapat diterima oleh umum
10. durability : Tahan lama dan tidak mudah rusak
11. stability: Mudah disimpan dan nilainya tetap
12. portability : Mudah dipindah dan dibawa kemana-mana
13. divisibility : Mudah dibagi tanpa mengurangi nilai
14. elasticity of supply : Jumlahnya mencukupi
15. Uang Logam, adalah uang yang bahannya terbuat dari logam tertentu seperti emas, perak

tembaga, nikel dan sebagainya
16. Uang Kertas, adalah uang bahannya terbuat dari kertas serta pengunaanya diatur oleh undang-

undang
17. Uang Kartal, adalah uang kertas dan uang logam yang beredar di masyarakat
18. Uang Giral, adalah uang yang digunakan sebagai alat pembayaran yang berupa cek, bilyet giro,

dan kartu kredit
19. Uang domestik, yaitu uang yang hanya berlaku di dalam wilayah suatu negara tertentu saja.

Contoh: rupiah, ringgit, yen, rupee dan lain sebagainya.
20. Uang regional, yaitu uang yang hanya berlaku di kawasan tertentu, seperti euro berlaku bagi

negara-negara kawasan Eropa

30

21. Uang internasional, yaitu uang yang berlaku tidak hanya di dalam wilayah suatu negara tertentu
saja, tetapi juga berlaku di berbagai wilayah negara di dunia (internasional). Misalnya, dollar
AS

22. Internal Value, yaitu kemampuan dari uang untuk membeli barang di dalam suatu negara
23. External Value, yaitu kemampuan dari uang dalam negeri untuk bisa ditukar dengan mata uang

asing
24. Watermark : Tanda Air
25. Security Thread : Benang Pengaman
26. Rectoverso : Gambar Saling Isi
27. Optical Variable Ink : Tinta Berubah Warna
28. Micro Text : Tulisan Mikro
29. Invisible Ink : Tinta Tidak Tampak
30. Latent Image : Gambar Tersembunyi
31. Uang bernilai penuh ( full bodied money) , yaitu uang yang nilai bahannya (nilai intrinsik)

sama dengan nilai nominalnya.
32. Uang tidak bernilai penuh (representative full bodied money), yaitu uang yang nilai bahannya

(nilai intrinsik) lebih rendah daripada nilai nominalnya.
33. Uang komoditas (commodity money) adalah uang yang dibuat dari logam berharga atau

komoditas berharga lainnya.
34. Uang fiat (fiat money), yaitu uang kertas yang dikeluarkan oleh pemerintah sebagai alat

pembayaran yang sah
35. Cek : instruksi dari anda ke bank untuk mengirimkan uang dari rekening anda ke rekening

orang lain ketika orang tersebut menyetorkan cek yang diterimanya
36. E-money : alat pembayaran berbasis katru melalui mesin ATM atau sejenisnya dan e cash

yang digunakan melalui internet untuk membeli barang dan jasa.

31


Click to View FlipBook Version