Modul ajar kelas VII TEMA :3 POTENSILINGKUNGAN EKONOMI Uswatun Hasanah Hadi, S.Pd Status, Peran Sosial, Diferensiasi, dan Stratifikasi Sosial Prepared By: PPG PRAJABATAN GELOMBANG 1 TAHUN 2023 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
INFORMASI UMUM A. IDENTITAS MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FASE D : : : : : : : : : : Uswatun Hasanah Hadi, S.Pd SMP Negeri 56 Surabaya 2024 SMP/MTS Ilmu Pengetahuan Sosial D/VII/II (Genap) Potensi Ekonomi Lingkungan Status, Peran Sosial, Diferensiasi Sosial, dan Stratifikasi Sosial Mampu memahami bagaimana saling berupaya untuk dapat memenuhi kenutuhan hidupnya. Mampu menganalisis peran pemerintah dan masyarakat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi 4 x 20 menit (2 kali pertemuan) Nama Penyusun Nama Sekolah Tahun Penyusunan Jenjang Sekolah Mata Pelajaran Fase/Kelas/Semester Materi Pembelajaran Materi Pokok Capaian Pembelajaran Alokasi Waktu B. KOMPETENSI AWAL 1.Peserta didik mampu memahami Status dan Peran Sosial Peserta didik mampu memahami Diferensiasi dan Stratifikasi Sosial 2.
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA D. SARANA DAN PRASARANA 1.Bergotong Royong 2.Bernalar kritis 3.Mandiri Media : Slide Power Point dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 1. 2.Alat : Laptop, Handphone, Proyektor/LCD Sumber : Buku siswa (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia, 2021 Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP Kelas VII, Penulis: M. Nursa’ban, dkk) 3. E. TARGET PESERTA DIDIK Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar. 1. Peserta didik dengan pencapaian tinggi:mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin. 2. F. MODEL PEMBELAJARAN Pembelajaran berbasis Dicovery Learning
KOMPONEN INTI A. TUJUAN PEMBELAJARAN B. PEMAHAMAN BERMAKNA Pemahaman kepada siswa bahwa ada peran dan status sosial yang memengaruhi kehidupan sosial masyarakat. Selain itu terdapat diferensiasi dan Stratifikasi pada lingkungan sosial masyarakat. C. PERSIAPAN PEMBELAJARAN Menyiapkan sumber - sumber atau bahan - bahan untuk pembelajaran 1. Menyiapkan bahan ajar dalam bentuk PPT/video untuk ditayangkan 2. 3.Menyiapkan LKPD 4.Menyiapkan intsrumen penilaian Peserta didik mampu mengindentifikasi tentang status dan peran sosial (C3) 1. Peserta didik mampu mengindentifikasi Diferensiasi dan stratifikasi sosial (C3) 2. Peserta didik mampu menganalisis Diferensiasi dan stratifikasi sosial pada artikel yang sudah disediakan (C4) 3.
D. PERTANYAAN PEMANTIK E. PERSIAPAN PEMBELAJARAN (Pertemuan 1 : Menjelaskan Status dan Peran Sosial) Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu Pembukaan Kegiatan Awal Guru membuka dengan salam 1. 2.Guru menanyakan kabar Guru melakukan presensi kehadiran 3. 15 menit 1.Apa yang dimaksud dengan status sosial? 2.Apa saja macam-macam status sosial? 3.Apakah kaitannya antara status sosial dengan peran sosial? Apakah kamu pernah bertemu dengan orang - orang yang berbeda? 4. Bagaimana sikap kalian menghadapi perbedaan yang ada dilingkungan disekitar kalian? 5. Apakah kalian pernah melihat mobil Alphard atau mobil mewah? 6.
Apersepsi Apersepsi: peserta didik melihat tayangan video aneka ragam profesi. 1. Guru dapat menambahkan variasi video dari internet, guru menceritakan kepada peserta didik atau melalui kegiatan tanya jawab. 2. Guru dapat memilih kegiatan yang sesuai dengan kondisi sekolah dan peserta didik. Peserta didik difasilitasi guru mengaitkan gambar dengan jenis profesi dengan status dan peran seseorang tersebut di dalam masyarakat. 3. Siswa dibantu guru menyimak gambaran tema dan tujuan pembelajaran 4. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran tentang status sosial dan peranan sosial 5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam materi status dan peran sosial 6.
Kegiatan Inti Langkah 1 : Stimulasi Guru bertanya pendapat peserta didik mengenai konsep status dan peran sosial 1. Guru menampilkan video tentang materi yang berkaitan dengan konsep status dan peran sosial 2. Peserta didik diminta untuk melakukan diskusi dengan teman sebangku mengenai informasi yang didapat dari video yang sudah ditampilkan tentang konsep status dan peran sosial 3. Langkah 2 : Identifikasi Masalah Peserta didik diminta untuk mendiskusikan hasil pengamatannya melalui video mengenai konsep status dan peran sosial dengan teman sebangku 1. Guru memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan hasil pengamatannya melalui video tersebut : 2. Apa yang berjadi pada video tersebut Jelaskan status dan peran sosial pada video tersebut 50 menit
Langkah 3 : Pengumpulan Informasi Peserta didik diminta untuk memperhatikan guru yang akan menjelaskan materi pengantar mengenai status dan peran sosial 1. Pada halaman 183-186 tentang konsep status dan peran sosial dengan beberapa jenisnya 2. Peserta didik dibagi ke dalam kelompok yang berisi 4 - 5 orang 3. Kelompok dibuat secara melingkar untuk mengikuti model pembelajaran 4. Guru meminta masing - masing ketua kelompok mengambil kertas yang berisi macam-macam status sosial 5. Masing-masing kelompok diminta untuk dapat berkreativitas dengan memberikan contoh peran dari status sosial yang didapatkan 6.
Langkah 4 : Membimbing Kegiatan Kelompok Guru berkeliling melihat proses pekerjaan masingmasing kelompok sebelum akhirnya ditampilkan di depan kelas 1. Masing-masing kelompok menjalankan tugasnya sesuai rencana yang bertujuan untuk melatih perilaku gotong royong serta mandiri atas peserta didik 2. Guru memberikan bantuan terbatas, apabila ada peserta didik yang mengalami kesulitan 3. Langkah 5 : Verifikasi Hasil Guru memanggil kelompok secara acak untuk menampilkan contoh peran berdasarkan jenis status sosial yang didapatkan 1. Kelompok lain diminta menanggapi dan memberikan argumen kepada kelompok yang sedang menampilkan peran 2.
Langkah 6 : Generalisasi Guru meminta peserta didik untuk saling melakukan apresiasi terhadap kelompok yang telah selesai menampilkan contoh peran berdasarkan jenis status sosial 1. Guru meminta pelajar membuat kesimpulan pada materi status sosial dan peranan sosial 2. (Pertemuan 2 : Menjelaskan Diferensiasi dan Stratifikasi Sosial) Pembukaan Kegiatan awal 1.Membuka dengan salam 2.Guru menanyakan kabar Guru melakukan presensi kehadiran 3. Apersepsi Guru memberikan apersepsi tentang diferensiasi dan stratifikasi sosial 1. Guru memberikan gambaran tentang perbedaan Diferensiasi dan stratifkasi Sosial 2. 15 menit
Kegiatan Inti Langkah 1 : Stimulus Guru bertanya pendapat peserta didik mengenai perbedaan diferensiasi sosial dan stratifikasi sosial 1. Guru menampilkan video tentang materi yang berkaitan dengan diferensiasi sosial dan stratifikasi sosial 2. Langkah 2 : Identifikasi Masalah Peserta didik diminta untuk melakukan diskusi dengan teman sebangku mengenai informasi yang didapat dari video yang sudah ditampilkan tentang perbedaan diferensiasi sosial dan stratifikasi sosial 1. Guru memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan hasil pengamatannya melalui video tersebut : 2. Mengindentifikasi perbedaan video 1 dan 2
Langkah 3 : Pengumpulan Informasi Peserta didik dibagi ke dalam kelompok yang beranggotakan 4-5 orang anggota 1. Guru membagikan LKPD dimana peserta didik mengindentifikasi dan menganalisis kasus tersebut yang berkaitan terkait materi diferensiasi dan stratifikasi sosial 2. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang terkait materi diferensiasi dan stratifikasi sosial 3. Langkah 4 : Membimbing Diskusi Kelompok Selama proses diskusi berlangsung, guru berkeliling dari kelompok satu ke kelompok yang lain untuk melakukan observasi penilaian diskusi dan membantu setiap kesulitan yang terjadi dalam kelompok 1. Guru melihat sampel pekerjaan peserta didik dan diskusi ringan tentang apa yang sudah dilakukan 2. 50 menit
Langkah 5 : Verifikasi Hasil Guru meminta kelompok untuk mempresentasikan hasil yang mereka kerjakan 1. Peserta didik diminta untuk menanggapi dan memberikan argumen tentang apa yang dipresentasikan 2. Langkah 6 : Generalisasi Guru meminta semua peserta didik untuk saling melakukan apresiasi terhadap kelompok yang telah selesai memprsentasikan hasil diskusi 1. Siswa melaksanakan kegiatan evaluasi 2. Guru meminta peserta didik membuat kesimpulan pada materi Diferensiasi dan Stratifikasi sosial 3. Penutup Guru melakukan refleksi hasil pembelajaran 1. Peserta didik mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru terkait rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya 2. Guru menutup pembelajaran dengan memberikan salam 3. 15 menit
F. ASESMEN FORMATIF Profil Pelajar Pancasila Observasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung 1. 2.Lembar observasi Pengetahuan 1.Soal pilihan ganda Evaluasi Keterampilan Kemampuan peserta didik dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompok 1. Lembar penilaian diskusi dan presentasi 2. G. PENGAYAAN DAN REMEDIAL a. Kegiatan Pengayaan Peserta didik yang daya tangkap dan daya kerjanya lebih dari peserta didik lain, guru memberikan kegiatan pengayaan yang lebih menantang dan memperkuat daya serapnya terhadap materi yang telah dipelajari. b. Remedial Peserta didik yang hasilnya belajarnya belum mencapai target guru melakukan pengulangan materi dengan pendekatan individual dan memberikan tugas individual tambahan untuk memperbaiki hasil belajar peserta didik yang bersangkutan
H. REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK 1.Apa yang kamu dapatkan pada pembelajaran hari ini? Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pembelajaran hari ini? 2. 3.Materi mana yang paling sulit dipahami? 4.Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaikinya? Mengetahui Kepala SMPN 56 Surabaya Abd. Rouf, S. S NIP.197102062006041013 I. GLOSARIUM Status sosial Peran sosial Diferensiasi sosial Stratifikasi sosial Nursa’baan, M. dkk. 2021. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs VII. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Surabaya, 27 Februari 2024 Guru Ilmu Pengetahuan Sosial Uswatun Hasanah Hadi, S.Pd NIM. 23001039111000139 DAFTAR PUSTAKA
PENILAIAN FORMATIF LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Lembar Aktivitas pada kelompok kecil : Peserta didik diminta untuk mendiskusikan hasil pengamatannya melalui video status sosial dan peran sosial 1. Peserta didik menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan hasil pengamatannya melalui video tersebut : 2. Apa yang terjadi pada video tersebut! Jelaskan status dan peran sosial pada video tersebut! Pertemuan 1 Lembar Aktivitas pada kelompok besar : 1.Peserta didik dibagi menjadi 5-6 anggota kelompok Masing - masing kelompok berkumpul dan menentukan ketua kelompok 2. Guru memanggil ketua kelompok ke depan kelas untuk mengambil kertas yang berisi tulisan 3 macam-macam status sosial 3. 4.Salah satu ketua kelompok mengambil 1 macam status sosial Setelah itu peserta didik membuat 3 contoh status dan peran sosial dari salah satu 3 macam-macam status sosial yang didapatkan 5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi dalam bentuk presentasi. 6.
LAMPIRAN - LAMPIRAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Lembar Aktivitas pada kelompok kecil : Peserta didik diminta untuk mendiskusikan hasil pengamatannya melalui 2 video Diferensiasi dan stratifikasi sosial 1. Peserta didik menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan hasil pengamatannya melalui video tersebut : 2. Mengindentifikasikan perbedaan pada video 1 dan 2 Pertemuan 2 Lembar Aktivitas pada kelompok besar : Kelompok : Nama Anggota : Petunjuk Kerja 1.Perhatikan ketika guru menjelaskan materi! Tidak melakukan aktivitas lainnya selain diskusi dengan kelompoknya masing - masing! 2. Amati tabel yang sudah diberi gambar dibawah ini! (Jika gambar tidak cukup jelas mintalah pada guru untuk ditayangkan di power point) ·Diskripsaikan gambar tersebut, Analisislah apa yang menyebabkan kondisi tersebut? ·Apakah pada kasus yang sudah kalian baca memiliki kaitan dengan materi Diferensiasi dan stratifikasi sosial? Jika iya, berikan alasannya Bagaimana cara mengatasi intoleransi di Indonesia! Presentasikan hasil kerja kelompokmu didepan kelas!
LAMPIRAN - LAMPIRAN Pembakaran Masjid di Tolikara Kerusuhan yang terjadi di Karubaga, Kab. Tolikara, Papua pada saat perayaan Hari Raya Idul Fitri tanggal 17 Juli 2015. Akibat dari kerusuhan tersebut, 1 (satu) anak tewas tertembak di tempat, 1 (satu) buah mushala, 6 (enam) rumah dan 11 (sebelas) kios dilaporkan ikut terbakar. Kepolisian setempat sudah mengamankan kondisi dan terus menyelidiki latar belakang persoalan. Selain itu, kepolisian juga menghimbau masyarakat Tolikara dan sekitaranya untuk menahan diri dan tidak terprovokasi dengan isu yang beredar. Masjid di Kabupaten Tolikara dibakar umat Nasrani menjelang shalat Ied, sekitar pukul 07 00 WIT, Jumat (17/7/2015). Humas Polri Kombes Agus Rianto mengatakan, kasus itu bermula saat umat Islam Karubaga Kabupaten Tolikara hendak menjalankan shalat Idul Fitri. Tiba-tiba, sekelompok massa dari luar berteriak-teriak. Umat muslim yang hendak shalat sontak kaget dan langsung melarikan diri ke Koramil dan Pos 756/WMS untuk meminta perlindungan. Sepeninggalan umat muslim itu, Masjid tersebut dibakar.
Menurut Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, inti persoalan adalah jemaat nasrani merasa terganggu dengan speaker masjid umat Muslim yang akan melakukan shalat ied. Umat Nasrani mengklaim suara speaker yang dipasang di tengah lapangan menggangu ketenangan umum. Mereka kemudian meminta umat Muslim untuk membubarkan kegiatan shalat ied tersebut. Hal itu berujung pada perang mulut antara kedua kubu. Saat itulah kelompok nasrani melempari masjid dengan api hingga terbakar. "Kami mengajak, mengimbau kepada seluruh masyarakat di Papua dan khususnya di Tolikara agar tidak terpancing dengan persoalan kekinian yang terjadi," kata Kepala bidang (Kabid) hubungan masyarakat (Humas) Polda Papua, Kombes Pol Patrige. Ia mengemukakan langkah nyata yang telah diambil oleh Kapolres Tolikara adalah berkoordinasi dengan bupati setempat sebagai pimpinan daerah. "Termasuk menjalin komunikasi dengan para tokoh agama, adat, pemuda dan perempuan, juga para ketua-ketua paguyuban, agar masalah yang ada tidak meluas ke daerah lainnya dan menangkap para pelaku," katanya.
LAMPIRAN - LAMPIRAN EVALUASI
LAMPIRAN - LAMPIRAN
No. Aspek yang Dinilai Belum Kompeten (BK) Kompeten (K) 1. Mandiri Acuh dan tidak bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan proses pembelajaran Sadar dan bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan proses pembelajaran 2. Bernalar Kritis Tidak menyampaikan pendapat atau pertanyaan informasi dengan relevan dan sangat terstruktur Mampu menyampaikan pendapat atau pertanyaan informasi dengan relevan dan sangat terstruktur 3. Kreatif Menyampaikan gagasan atau pendapat bukan hal yang baru, cenderung meniru temannya Menyampaikan gagasan atau pendapat yang orsinil, hasil implementasi dari proses pembelajarannya Kesimpulan : Peserta didik dianggap kompeten pada aspek profil Pelajar Pancasila jika pada setiap aspek mendapatkan Cheklist. Jika ada dua kriteria masuk kategori tidak kompeten, maka perlu dilakukan intervensi agar pencapaian peserta didik dapat diperbaiki. LAMPIRAN - LAMPIRAN 1.Instrumen Penilaian Sikap Rubrik Penilaian Sikap
No. Nama Siswa Penilaian Dimensi Mandiri Bernalar Kritis Kreatif 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. LAMPIRAN - LAMPIRAN 1.Instrumen Penilaian Sikap Rubrik Penilaian Sikap
No. Aspek Penilaian Penilaian Dimensi 1. Kejelasan dan kedalaman Informasi dalam penyampaian materi : Infromasi disampaikan secara sangat jelas, lengkap, dan relevan dengan topik/tema yang didiskusikan 4 Informasi disampaikan secara jelas, lengkap, dan relevan dengan topik/tema yang didiskusikan 3 Informasi disampaikan secara jelas, lengkap, tetapi kurang relevan dengan topik/tema yang didiskusikan 2 Informasi disampaikan secara jelas, tetapi kurang lengkap 1 2. Keaktifan dalam berdiskusi : Sangat aktif dalam diskusi 4 Kurang aktif dalam berdiskusi 3 Cukup aktif dalam berdiskusi 2 Tidak pernah berdiskusi 1 LAMPIRAN - LAMPIRAN 2. Instrumen Penilaian Keterampilan Rubrik Penilaian Keterampilan Diskusi Kelompok
Pedoman Penskoran Nilai = Skor Perolehan Siswa x 100 Keterangan : 4 = Baik sekali 3 = Baik 2 = Cukup baik 1 = Perlu bimbingan No. Aspek Penilaian Penilaian Dimensi 3. Kemampuan menjawab pertanyaan dan berpendapat Menjawab pertanyaan dan mengemukakan pendapat terkait materi presentasi 4 Beradu pendapat dengan peserta didik dari kelompok lain 3 Kurang dalam menjawab pertayaan dan menyampaikan pendapat dari kelompok lain 2 Tidak pernah sama sekali menjawab pertanyaan dan memberikan pendapat terkait materi yang dipresentasikan 1 Skor Maksimal 12
No. Nama Peserta Didik Kejelasan dan kedalaman Informasi dalam penyampaian materi Keaktifan dalam berdiskusi Kemampuan menjawab pertanyaan dan berpendapat 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 11. LAMPIRAN - LAMPIRAN 2. Instrumen Penilaian Keterampilan Rubrik Penilaian Keterampilan Diskusi Kelompok
No. Soal Jenis Soal Level Kognitif Kunci Jawaban 1. Kedudukan sosial seseorang di kelompok masyarakat yang dapat diperoleh dengan sendirinya (otomatis) melalui usaha ataupun karena pemberian termasuk pengertian .... PG C3 B 2. Status sosial yang diberikan oleh masyarakat atau karena mandat termasuk pengertian .... PG C3 A 3. seseorang yang menempuh pendidikan tinggi untuk menjadi dosen. Termasuk dari contoh ... PG C3 A 4. Status yang diperoleh melalui kelahiran, misal kedudukan anak bangsawan diperoleh karena l lahir dari orang tua kalangan bangsawan. Termasuk pengertian .... PG C3 B LAMPIRAN - LAMPIRAN 2. Instrumen Penilaian Pengetahuan Rubrik Penilaian Pengetahuan
No. Soal Jenis Soal Level Kognitif Kunci Jawaban 5. Tingkah laku induvidu yang mementaskan suatu kedudukan tertentu. Dalam peranan yang berhubungan dengan perkerjaanya, seseorang diharapkan menjalankan kewajibankewajibannya. Termasuk pengertian PG C3 D 6. Penggolongan masyarakat ke dalam kelas-kelas yang disusun secara bertingkat. Termasuk pengertian ... PG C3 C 7. Seseorang yang merupakan keturunan raja dan ratu penguasa kerajaan pasti akan mewarisi atau menggantikan tahta raja atau ratu. Termasuk contoh dalam sistem ... PG C3 A LAMPIRAN - LAMPIRAN
No. Soal Jenis Soal Level Kognitif Kunci Jawaban 8. Pelapisan masyarakat yang didasarkan pada wewenang atau kekuasaan seseorang. Termasuk pengertian dari bentuk stratifikasi .. PG C3 C 9. Perbedaan yang ada pada masyarakat yang didasarkan pada perbedaan ras, suku bangsa, agama, jenis kelamin, etnis maupun pekerjaannya. Termasuk pengertian ... PG C3 A 10. Mengelompokkan seseorang berdasarkan suku bangsa dan warna kulit. PG C3 A LAMPIRAN - LAMPIRAN
LAMPIRAN - LAMPIRAN Status, Peran Sosial, Diferensiasi dan Stratifikasi Sosial A. Status dan Peran Sosial a) Status Sosial Status sosial adalah pusat dari interaksi sosial dan struktur sosial. Status dapat didefinisikan sebagai posisi sosial yang definitif. Berbeda dengan penggunaan populer dari istilah tersebut, memiliki “status” dalam istilah sosiologis tidak sama dengan prestise. Setiap orang memiliki status, meskipun beberapa memang memiliki status yang lebih tinggi dari yang lain menurut penilaian masyarakat. Status yang berbeda di sebuah Rumah Sakit, misalnya status sebagai dokter, perawat, bagian administrasi, staf kebersihan, dan pasien. Dalam pengaturan ini, hubungan antara posisi- posisi ini didefinisikan secara sosial, dengan dokter yang memiliki kekuasaan dan prestise terbesar. Status sosial dibagi menjadi 3 (tiga), yakni : Assigned status Assigned status adalah status sosial yang diberikan oleh masyarakat atau karena mandat. Seseorang yang melaksanakan mandatnya dengan baik dianggap berjasa oleh masyarakat maupun setidaknya oleh pihak pemberi mandat. Sebagai contoh, Ir. Sukarno dan Moh. Hatta, diberi mandat oleh rakyat untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, sehingga diberi julukan Bapak Proklamator. Ir. Sukarno dan Moh. Hatta memperoleh assigned status yang tinggi sebagai pahlawan nasional karena jasanya. Achieved Status Achieved status adalah kedudukan yang dapat dicapai berdasarkan usaha seseorang. Achieved status dapat dicapai hingga posisi tertentu melalui upaya pribadi. Achieved Status
dapat diartikan pula sebagai kedudukan seseorang yang diperoleh dengan usaha. Menjadi guru, insinyur, psikolog, dokter, pengacara, pianis, penyanyi, maupun arsitek, semuanya adalah status yang diraih. Individu harus melakukan sesuatu untuk mencapai posisi-posisi tersebut. Ascribed Status Ascribed status adalah status yang diperoleh melalui kelahiran, misal kedudukan anak bangsawan diperoleh karena lahir dari orang tua kalangan bangsawan. Ascribed status adalah kedudukan diperoleh secara tidak sengaja, misal menjadi seorang wanita, menjadi seorang laki-laki, menjadi seorang kakak, menjadi suku Batak, menjadi warga negara Indonesia, dan sebagainya. b) Peran sosial Sama halnya dengan status, peran sosial merupakan pusat interaksi sosial dan struktur sosial. Kedua konsep status dan peran berjalan beriringan. Peran adalah perilaku yang diharapkan dari seseorang dalam status tertentu. Dengan menggunakan status kepala sekolah dari contoh sebelumnya, sejumlah ekspektasi peran dapat diidentifikasi. Kepala sekolah harus berangkat bekerja sejak pagi, memberikan arahan, motivasi dan kedisiplinan bagi guru dan tenaga kependidikan, mengikuti berbagai rapat koordinasi yang mungkin harus dihadiri pada saat yang bersamaan, menerima laporan kenakalan siswa, menandatangani dokumen sekolah, sampai menerima tamu dari berbagai macam lembaga. Semua contoh ini menggambarkan bagaimana kita mengharapkan kepala sekolah bertindak dan menjadi contoh. Peran-peran ini bersama-sama menggambarkan kumpulan peran, semua peran yang berjalan dengan satu status. B. Diferensiasi dan Stratifikasi Sosial a) Diferensiasi Sosial Di mana pun individu berada, maka akan bertemu dengan individu lain dengan berbagai latar belakang kedudukan,
pendidikan, kekayaan, usia, dan ciri lain. Pembeda dalam kehidupan manusia ini semakin menguat semenjak adanya modernisasi. Modernisasi menggambarkan perpindahan dari masyarakat yang belum berkembang ke masyarakat yang maju yang didorong oleh perkembangan teknologi. Proses ini meningkatkan jumlah spesialisasi dan diferensiasi struktur dalam masyarakat. Diferensiasi sosial didasarkan pada keberagaman gender, agama, ras serta etnis. Soerjono Soekanto menjelaskan bahwa diferensiasi sosial merupakan variasi pekerjaan dan kekuasaan kelompok dalam masyarakat yang dikaitkan dengan interaksi atau akibat umum dari proses interaksi sosial yang ada. Diferensiasi sosial atas etnis (suku bangsa) Perbedaan antara ras dan etnis yaitu ras dibedakan dalam penampilan fisiknya, sedangkan etnis dibedakan dalam karakteristik budayanya. Diferensiasi sosial atas agama Diferensiasi sosial atas agama berarti semua agama berada pada tingkatan yang sama. Agama mempunyai ajaran yang mengatur kehidupan masyarakat tanpa membedakan ras, derajat, gender maupun unsur pembeda lain. Pada dasarnya agama menganjurkan kerjasama antarpemeluk agama. Diferensiasi sosial berdasarkan gender Diferensiasi sosial berdasar gender adalah perbedaan mendasar antara laki-laki dan perempuan. Perbedaan tersebut mencakup perbedaan secara jenis kelamin dan perbedaan peran yang dibentuk secara sosial dan budaya oleh masyarakat. Antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan tidak ada yang kedudukannya lebih unggul, keduanya sama-sama berkesempatan dan berpeluang untuk berpartisipasi dalam berbagai hal. b) Stratifikasi Sosial Istilah stratifikasi sosial menggambarkan sistem kedudukan sosial dalam masyarakat. Stratifikasi sosial terbentuk karena adanya ketidaksetaraan yang terstruktur antarkelompok dalam masyarakat dalam hal akses materi atau sumber daya tertentu. Bentuk paling khas dari stratifikasi dalam masyarakat modern
adalah adanya pembagian kelas. Stratifikasi sosial mengacu pada kategorisasi masyarakat ke dalam peringkat tingkatan sosial ekonomi berdasarkan faktor-faktor seperti kekayaan, pendapatan, ras, pendidikan, dan kekuasaan. Sistem Stratifikasi Stratifikasi dapat dikategorikan kedalam dua jenis sistem stratifikasi. Sistem tertutup mengakomodasi sedikit perubahan dalam posisi sosial. Dalam sistem tertutup tidak mengenal atau mengizinkan orang untuk berpindah tingkatan dan tidak mengizinkan hubungan sosial antarlevel. Sistem kedua disebut dengan sistem terbuka, sistem ini didasarkan pada pencapaian, juga memungkinkan perpindahan tingkat dan interaksi antarlapisan dan kelas. Sistem yang berbeda mencerminkan, menekankan, dan mendorong nilai-nilai budaya tertentu dan membentuk kepercayaan individu. Sistem stratifikasi dibagi kedalam sistem kasta, sistem kelas, serta sistem meritokrasi. a. Sistem Kasta Sistem kasta merupakan sistem stratifikasi yang tertutup di mana status sosial yang dimiliki tidak dapat diubah sama sekali atau hanya dapat merubahnya sedikit. Sistem kasta adalah sistem di mana orang orang dilahirkan dalam status sosial mereka dan akan tetap berada di dalamnya sepanjang hidup mereka. Orang diberi pekerjaan terlepas dari bakat, minat, atau potensi mereka. Hampir tidak ada peluang untuk meningkatkan posisi sosial seseorang. b. Sistem Kelas Pada sistem kelas, faktor sosial individu didasarkan pada prestasinya. Kelas terdiri dari sekumpulan orang-orang dengan status sama yang terkait berbagai faktor seperti pendidikan, pendapatan, kekayaan, serta pekerjaan. Sistem kelas bersifat terbuka. Setiap individu bebas untuk mencapai tingkat pendidikan atau pekerjaan yang berbeda dari orang tua mereka. Dalam sistem kelas, individu juga dapat bersosialisasi serta menikah dengan anggota kelas lain sehingga dimungkinkan terjadi perpindahan dari satu kelas ke kelas lain. .
c. Meritokrasi Meritokrasi adalah sistem ideal yang didasarkan pada keyakinan bahwa stratifikasi sosial adalah hasil dari usaha pribadi atau prestasi yang menentukan kedudukan sosial. Tingkat usaha yang tinggi akan membawa pada kedudukan sosial yang tinggi, begitu pula sebaliknya. Konsep meritokrasi adalah ideal, karena masyarakat tidak pernah ada di mana peringkat sosial hanya didasarkan pada prestasi. Proses sosialisasi dan realitas sistem ekonomi, serta kedudukan sosial dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya karena struktur masyarakat yang kompleks bukan prestasi semata. Bentuk pelapisan sosial (stratifikasi) di Masyarakat a. Stratifikasi Ekonomi Pelapisan sosial atau stratifikasi atas dasar ekonomi akan membedakan individu dalam hal atau atas dasar penguasaan dan kepemilikan terhadap materi/harta atau sumber daya lainnya. b. Stratifikasi Sosial Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial yang dimaksud disini adalah stratifikasi dalam arti yang lebih khusus, sebagai contoh stratifikasi atas dasar kasta, tingkat pendidikan, maupun jenis pekerjaan. c. Stratifikasi Politik Pelapisan sosial atau stratifikasi dalam masyarakat berdasarkan kriteria politik dapat diartikan sebagai pembedaan penduduk atau warga masyarakat manurut pembagian kekuasaan poiltik. .