The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

TEMA: Sentra Vaksinasi Laurensius ; Pesta Nama Santo Laurensius

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by jodibarnas, 2021-08-30 12:57:02

Majalah SALUS, Majalah Paroki Alam Sutera - Edisi 48 Agustus 2021

TEMA: Sentra Vaksinasi Laurensius ; Pesta Nama Santo Laurensius

Mister, Are You a Priest? sekitar kita, entah itu saudara,
sahabat, pasangan hidup, orang
bergabung dengan Republik tua, dan teman seperjalanan.
Irlandia. Politik identitas ini juga Tanggal 12 Juli 2021 lalu, aku
dikobarkan di Indonesia dengan hadir dalam pemakaman Romo
konteks yang berbeda sebagai Suherman sebagai seorang
sarana politisasi, mencapai sahabat, teman angkatan,
tujuan tujuan politik. Rasanya dan satu tahbisan imamat. Di
gema judul buku itu, masih tengah berlangsungnya suasana
mengiang di telingaku, Mister, pemakaman itu, Bapa kardinal
Are you a Priest? Di mana membisikan kata-kata di
gemanya? telingaku “Romo Danto, nanti
Hari-hari ini memang hari- Romo menggantikan Romo
hari penuh kesedihan. Hampir Suherman ya di Paroki Bojong
tiap hari aku misa requiem Indah.” Doaku yang khusuk
utk umat yang meninggal saat itu, mendadak terhenti
karena Covid. Bahkan seorang tiba-tiba. Hanya tiga patah kata
imam teman satu tahbisan yang keluar saat itu, tanpa bisa
dan satu angkatanpun harus berpikir dan merenungkan
meninggal karena Covid. Berita dengan baik: “Baik, Bapa
tentang umat yang mencari Uskup.” Aku mau melihat
oksigen, donor konvalesen, peristiwa ini sebagai peristiwa
mencari rumah sakit, ambulan iman:
dan tempat isolasi mandiri 1. Aku datang saat itu
senantiasa menghantuiku. sebagai umat. Umat yang sedih,
Mereka yang terkena Covid karena kehilangan rekan
sekarang sudah semakin dekat
dengan inner circle di

51 Salus Edisi 48 | Agustus 2021

Mister, Are You a Priest? Mister, are you a priest?
Bukankah imam itu harus
seangkatan tahbisan. mengikhlaskan sahabatnya
Aku saat itu tidak di altar, untuk pergi kepada Bapa,
atau sedang tidak memimpin bukankah seroang imam itu
perayaan Ekaristi. Aku datang sepantasnya tulus dan taat
saat itu sebagai sahabat yang melaksanakan tugas perutusan
hendak memberi penghormatan Gereja tanpa ada gugatan
akhir, seorang rekan tahbisan dalam pikirannya? Bukankah
yang meninggal karena tugas perutusan sepantasnya
keganasan Covid-19. ditanggapi dengan sukacita,
2. Aku saat itu menjawab bukan dengan kegalauan dan
pernyataan Bapa Uskup seolah kekuatiran?
tanpa menggunakan pikiran Yes, I am. Itulah refleksi
untuk berontak, bertanya, singkatku. Aku ini imamnya
bahkan menggugat dengan umat. Aku ini siap diutus
pertanyaan mengapa harus kemanapun Tuhan dan Gereja
aku? Terlebih di saat berduka membutuhkan. Dan akhirnya
seperti ini. memang Surat Keputusan itu
3. Ketika menerima keluar. Per tanggal 1 Agustus
penugasan itu disposisi batinku aku dibebastugaskan sebagai
saat itu galau, khawatir, cemas, imam di Paroki Alam Sutera
dan sejumlah pertanyaan: apa namun sekaligus diutus menjadi
aku bisa, apa aku sanggup, pastor kepala di Gereja Santo
apa aku memadai? Judul buku Thomas Rasul, Bojong Indah.
yang aku baca sebagai hadiah
dari teman imamku di Irlandia,
seolah mau mengingatkan aku
lagi:

52 Salus Edisi 48 | Agustus 2021

Mister, Are You a Priest? adalah orang-orang miskin.
Terima kasih pula atas
Melalui tulisan ini aku hendak peringatannya, warningnya,
mengucapkan banyak nasehatnya dan semua
terima kasih dan syukur masukan selama saya
berlimpah kepada umat melayani di paroki Alam
Gereja St. Laurensius Paroki Sutera. Semua masukan
Alam Sutera atas cintanya, itu seolah mengingatkan
atas kerjasamanya, atas identitasku sebagai seorang
perhatiannya. Aku banyak imam.,”Mister, are you a
belajar pula dari paroki ini priest?” Selamat tinggal
bagaimana melayani dengan umat Paroki Alam Sutera.
penuh kasih, melayani dengan Sampai berjumpa di
total seperti keutamaan Santo kesempatan lain.
Laurensius: Harta benda Gereja Aku...padamu.

Laurensius, Alam Sutera.
Pada pesta Santo Yohakim dan

Santa Anna,
26 Juli 2021.

Berkat dan doaku selalu,
Rm. Sridanto Aribowo Nataantaka

53 Salus Edisi 48 | Agustus 2021

PANGGILAN

Kesan-Pesan Mereka untuk

Romo Danto:

Veronica Ninieq Andriani
Sebagai seorang Romo yang belajar
LITURGI, Romo Danto menjadi pemicu
bagi saya untuk belajar tentang liturgi,
apalagi saat diajak untuk mengadakan
Sekolah Liturgi di tahun 2017, yang
tujuannya agar umat menjadi melek liturgi.
Dan upaya Romo agar umat semakin

mencintai liturgi benar-benar berhasil, karena umat semakin paham
liturgi dan perayaan Ekaristi terasa begitu rapi dan indah, dimana hal
ini menuai pujian dari beberapa Romo tamu yang memimpin misa.
Terimakasih Romo untuk menumbuhkan kecintaan pada liturgi dan
selamat berkarya di tempat yang baru. Jangan berhenti menyebarkan
semangat untuk mencintai liturgi dimana pun romo berkarya ya.

Benedictus Hermawan P.

Romo Danto, Sosok Romo yang baik dan periang.
Pengetahuannya soal Liturgi sangat tinggi namun
beliau rendah hati dan mau berbagi. Romo kenapa
begitu singkat perjumpaan kita di Alam Sutera?
Untung gak terlalu jauh ya ke Bojong Indah.
Proficiat Romo di Paroki baru, semoga Romo
sehat selalu dan tetap setia menggembalakan
umatnya dimanapun Romo berada.

Di emperan banyak tukang soto,
dilihat-lihat dicicip satu.
Selamat jalan Romo Danto,
Proficiat di tempat yang baru.

54 Salus Edisi 48 | Agustus 2021

Kesan-Pesan Mereka untuk Romo Danto

Adrianus Budiman Indrapradja
Sebagai moderator seksi liturgi, beliau sangat
banyak memberi bimbingan kepada kami. Beliau
berintegritas tinggi, cukup tegas dengan caranya
tersendiri, sangat bersemangat, pandai mengatur
waktu, sangat periang, suka dengan musik/
menyanyi, cukup penyabar dan suka mengalah
untuk kebaikan bersama. Aku sendiri banyak
terinspirasi dengan sikap-sikap Romo Danto. Tidak

terasa dengan berjalannya waktu, Romo Danto akhirnya mendapat
tugas perutusan di paroki lain. Bimbingan Romo Danto tidak akan
kami lupakan, dan hasil tempaan Romo Danto akan kami lanjutkan.
Terima kasih banyak Romo Danto atas kebersamaan dengan kami
semua di Paroki Alam Sutera. Semoga Romo Danto tetap semangat,
sehat, dan sukacita di tempat perutusan yang baru di Gereja Santo
Thomas Rasul, Paroki Bojong Indah.

Pohon duren ada di simpang tiga,
jangan lupa dipetik buahnya dan dibawa.
Meskipun kita berpisah raga,
namun tetap bersatu dalam jiwa.

Theresia Dwi Rahma Widianti

Awal mula ketemu, agak serem ya, kaya agak
kaku gitu, keder, karena kan labelnya pakar
liturgi. Eh, setelah sama-sama di Tim Liturgi
Paroki, ternyata Romo Danto orangnya seru
dan cukup lucu. Terima kasih Romo Danto buat
semua ilmu dan pengalaman liturgi yang sudah
dibagikan buat kami. Terima kasih selalu mendampingi kami. Sukses
selalu Romo Danto dalam mengemban tugas yang baru. Pesan :
jangan lupa selalu jaga kesehatan, jaga badan.

55 Salus Edisi 48 | Agustus 2021

Kesan-Pesan Mereka untuk Romo Danto

Jeanne Marie Dewiyani

Ada sedih, ada senang, ada suka-cita,
ada masa depan, ada optimisme. Bahwa
gereja Katolik memang harus berkembang.
Memang romo Danto dibutuhkan tidak
hanya di kampus Atma Jaya, atau di Komisi
Liturgi KAJ, atau di paroki Alsut, tapi juga
di sebuah paroki yang membutuhkan
Romo Danto sebagai Pastor Kepala. Selamat menjalankan tugas
baru Romo Danto, Proficiat untuk menjadi Pastor Kepala Paroki
Santhora, selamat mengajarkan TPE 2021 yang baru di gereja baru.
Kalau rindu makanan ala-ala serpong dan sekitarnya, Romo Danto
juga sudah tahu harus mengontak siapa... Selamat bertugas Romo
Danto... Berkah Dalem...

56 Salus Edisi 48 | Agustus 2021

PANGGILAN

Frater Carolus Budhi Prasetyo:

Hadir dan Berjalan Bersama Umat

Pada tanggal 11 Juli 2021 kemarin, Frater Carolus Budhi
Prasetyo, atau lebih akrab dipanggil sebagai Frater Carol,
mengakhiri perutusan Tahun Orientasi Pastoralnya di Paroki Santo
Laurensius. Frater Carol telah berada di Paroki kita sejak tanggal
10 Juli 2020. Ketika diutus ke Paroki, Frater Carol mendapat pesan
untuk “hadir dan berjalan bersama umat”. Itulah yang ia lakukan.
“Saya mau terlibat dalam derap langkah paroki dengan sepenuh
hati.” kenang Frater Carol ketika dulu baru menerima perutusan di
Paroki Santo Laurensius.
Selama satu tahun, Frater Carol ikut ambil bagian dalam berbagai
pelayanan seperti di sekretariat, Legio Maria, Putra Altar dan Putri
Sakristi, Orang Muda Katolik, Komsos, dan sentra vaksinasi. Banyak
pelajaran yang ia peroleh. Frater Carol menemukan

57 Salus Edisi 48 | Agustus 2021

Hadir dan Berjalan Bersama Umat

bahwa penting bagi imam untuk hadir dalam kehidupan umat sebab
umat juga ikut hadir dalam hidup menggereja.

“Paroki Santo Laurensius sebagai Paroki muda
tapi maju, sangat membutuhkan pastoral keluarga.
Penting agar seorang imam dapat hadir dalam
kehidupan mereka.”

Umat pun juga ikut hadir dalam pelayanan di tengah berbagai
macam kesibukannya.” ucap Frater Carol. Ia juga belajar mengenai
dinamika hidup menggereja di Paroki, bahwa perlu ada kerjasama
antara imam dan umat dalam semangat persekutuan. “Karena
latar belakang umat yang berpotensi di Paroki kita, saya belajar
untuk rendah hati. Inilah kenyataan menjadi imam saat ini,
kalau dulu seolah imam dianggap yang paling hebat, sekarang
perbedaannya adalah hanya tertahbis atau tidak. Banyak juga umat
yang hebat dalam bidangnya dan mau meluangkan waktu bagi
hidup menggereja. Maka, yang terpenting adalah menumbuhkan
semangat persekutuan.”
Ketika harus meninggalkan Paroki dan melanjutkan studi,
Frater Carol merasa lega karena perutusannya dinilai cukup dan
sudah baik untuk menjadi bekal. Namun, ia juga sedih karena pada
saat-saat terakhirnya di Paroki, Frater Carol tidak dapat berjumpa
dengan umat secara keseluruhan lagi. “Baru sebentar bertemu
dengan para lansia dan anak-anak, lalu Misa harus dilangsungkan
secara daring lagi.” Oleh karena itu, Frater Carol mengatakan

58 Salus Edisi 48 | Agustus 2021

Hadir dan Berjalan Bersama Umat

bahwa tanggung jawabnya di sentra vaksinasi menjadi kesempatan
terakhirnya untuk melayani bersama umat.
Sebagai pesan pamitan yang disampaikan kepada tim SALUS,
Frater mengajak umat untuk senantiasa merawat semangat
hidup menggereja. “Kita punya semangat Santo Laurensius.
Ketika saya membaca dan mendalami, saya menemukan bahwa
ia dipercaya karena ‘kematangan hidup manusiawinya’ digunakan
secara menyeluruh. Laurensius punya semangat persekutuan
dengan Gereja. Umat Paroki Santo Laurensius diharapkan dengan
semua potensi yang ada jangan sampai hanya digunakan untuk
keuntungan diri sendiri. Kalau umat punya semangat persekutuan,
juga cinta akan gereja dan keuskupannya, maka ia akan membangun
hidup menggereja bersama.” Kepada orang muda di Paroki kita,
Frater Carol mengatakan, “Kalau orang muda mengatakan ‘Gereja
ketinggalan jaman.’ Mestinya mereka bertanya juga, ‘Apa yang bisa
aku sumbangkan?’ karena keterlibatan masing-masing orang muda
bisa memberikan warna.”
Pada awal bulan September mendatang, Frater Carol akan
melanjutkan studi S2 Teologi untuk semakin memantapkan diri
dalam perjalanannya menuju kehidupan imamat. Mari kita doakan
Frater Carol agar senantiasa setia pada panggilannya dan dapat
senantiasa mempraktekkan semangat gembala baik dan murah hati.

59 Salus Edisi 48 | Agustus 2021

Hadir dan Berjalan Bersama Umat

Kesan-Pesan Mereka untuk Frater Carol:

Romo Hadi Suryono, Pr.
Frater Carol adalah calon imam diosesan KAJ.
Kehadirannya di paroki Alam Sutera merupakan
bagian pembinaan Seminari Tinggi KAJ
sebagai persiapan untuk jenjang pendidikan
selanjutnya dalam panggilan imamatnya.
Diawal kehadirannya, saya ajak untuk melihat
menikmati dan mempelajari berbagai bentuk
dinamika hidup menggereja di paroki yg luar
biasa aktif ini. Sayang bahwa saat frater datang,

saat itu pula pandemi Covid-19 merajalela sehingga semua gerak
dinamika hidup menggereja, tidak bisa dialaminya untuk belajar.

Namun justru saat itulah saya ajak frater untuk membuka kesadaran
bahwa: dalam situasi yang tidak mudah ini, gereja tidak boleh
berhenti. Gereja harus tetap hidup dengan segala tantangannya. Dan
frater menangkap apa yang menjadi sharing berdua saya dan frater.
Di tengah situasi yang tidak mudah itulah, saya melihat rahmat Allah
bekerja dalam diri frater lewat “ kreatifitas” pelayanannya di paroki
ini. Melalui sarana “media digital” yang frater pelajari dan kuasai, dia
mencoba untuk mempelajari sekaligus menjadikan sarana ini sebagai
media pelayanannya di paroki ini. Terlebih saat paroki ini menjadi
sentra vaksin yang ditunjuk Dinkes Tangsel bagi percepatan vaksinasi.
Semoga pengalaman berpastoral di masa pandemi ini membuat frater
Carol melihat jauh ke depan bahwa gereja harus tetap dan terus hadir
di tengah tantangan dan perjuangan dunia ini. Selamat melanjutkan
studi frater Carol, semoga terus sukses dan setia di jalan panggilan
menuju imamat mulia.

60 Salus Edisi 48 | Agustus 2021

Hadir dan Berjalan Bersama Umat

Pak Indarto – Sekretariat Gereja

Frater Carol, kesan pertama kali ketemu Frater
sempat terbesit hal yang negatif, malas, lamban,
he.. maaf Frater, hanya melihat dari cover nya,
beberapa waktu kenal, kebetulan Frater Carol
berkantor dibelakang kantor sekretariat. Eh kok
ternyata aku salah, ternyata dia sosok yg supel,
gaul, lincah, cekatan kalau orang jawa bilang
prigel, total dalam setiap tanggungjawab. Frater
Carol selamat berkarya di jenjang berikutnya,
selalu menjadi pribadi yang menarik, setia selalu dalam pelayanan,
jangan lupakan masakan saya heeee....

Liviani Putri
Sosok yang penuh energi dengan beragam
kegiatan yang bersifat pastoral hingga
sesederhana menyapa umat di pagi hari sebelum
dan sesudah misa. Berdedikasi dan sepenuh hati
akan setiap kegiatan yang dilakukan, rasanya
patut menjadi contoh bagi anak muda untuk
terus belajar dan mengembangkan diri. Ia juga
sosok yang berani, tidak segan mengungkapkan

kebenaran, menantang pemikiran anak muda untuk menjadi lebih
terbuka dan kritis, keluar dari zona nyaman yang kadang membuat
terlena. Bekerja dengan Frater Carol, mengajarkan saya untuk lebih
terbuka akan satu sama lain. Saya pun semakin belajar untuk mampu
memisahkan hal yang bersifat professional dan personal. Disamping itu,
saya mengagumi kesederhanaan dan sikap rendah hati, serta bagaimana
ia selalu mendekatkan kehidupan gereja dengan hal-hal yang sedang
terjadi saat ini.

Bagaimana gereja tidak hanya sebatas institusi keagamaan, tetapi
perpanjangan tangan Tuhan untuk sesama, apapun bentuknya.

(Cliff Tedyanto)

61 Salus Edisi 48 | Agustus 2021

TOKO BAHAN BANGUNAN

SURYA MAKMUR BERSAMA

• Menyediakan Material Bangunan
• Melayani Renovasi Rumah
• Design & Built Interior
• Pembuatan Kanopi , Teralis & Pagar Rumah

Lokasi Samping IL DORMITORIO – Gading Serpong
Jl. Desa Medang No.53. Medang
Tangerang- Banten 15344

ONLINE ORDER :
HP : 0859 3951 2603 & 0812 1972 7808
62 Salus Edisi 48 | WA :Agustus 2021 0816 107 420

PROFIL

Peziarahan Batin Harry Gunawan:

MENEMUKAN ALLAH DALAM
WAJAH SESAMA

“Carilah Allah di wajah sesamamu”
Pesan singkat itu dituliskan oleh
Pastor Barnabas Nono Juarno, OSC di
buku Panduan Jalan Salib Lingkungan
Benedictus tahun 2008.

Pesan singkat itu menyetujui sebuah keluarga
bermakna mendalam muslim untuk ikut berziarah
pada peziarahan hidup ke Goa Sawer Rahmat,
Bapak Harry Gunawan; aktivis Kuningan. Tak hendak bertindak
penggerak PETA yang sekarang sembarangan, Pak Harry pun
menjabat Koordinator Marriage meminta nasihat dari Pastor
Encounter Paroki Alam Sutera. Nono maka Pastor Nono pun
Pesan dari Pastor Nono itu menyampaikan pesan tersebut.
melekat dengan dinamika Isi pesan singkat itu terus
lingkungan Benedictus bergaung dan mempengaruhi
pada masa awal pelayanan suasana batin dan cara
Pak Harry sebagai ketua pandang Pak Harry. Ia semakin
lingkungan. Kisahnya berawal merasakan gelora semangat
dari kegalauan sekelompok untuk melakukan pelayanan,
warga Benedictus yang tidak karena dalam pelayanannya
sepakat dengan Pak Harry yang Pak Harry menemukan Allah

63 Salus Edisi 48 | Agustus 2021

Menemukan Allah dalam Wajah Sesama yang “suci” tetapi karena di
rumahnya ada sekelompok
dan dapat ikut menjadi tangan- orang yang rajin bertandang
tanganNya. Hatinya merasa untuk main gaple sambil ngopi
dikobarkan rasa syukur. dan bercanda-ria. Diantara
Dalam banyak pengalaman mereka yang rajin bermain
beliau merasakan Tuhan gaple itu ditengarai sering
menggunakan dirinya menunjukkan ketidaksukaan
dengan aneka kejutan atas kegiatan lingkungan
yang menuntunnya untuk Katolik, maka Harry diharapkan
mengalami kemajuan rohani. dapat menjadi “gembala” yang
Ketika ia dibujuk untuk menjadi dapat melindungi warga Katolik.
ketua lingkungan, alasannya Harapan warga itu disambut
bukan karena piawai dalam dengan pelayanan dengan
kepemimpinan dan pribadi kesungguhan hati dan ternyata
membuahkan kelancaran
64 Salus Edisi 48 | Agustus 2021 dinamika lingkungan dan juga
meneguhkan perjumpaan batin
dengan Tuhan.
Kobaran batin makin
mendorongnya untuk
menyediakan diri dalam
membantu pelaksanaan
kegiatan di lingkungan gereja,
terutama dalam urusan
perlengkapan. Kegemarannya
membantu ini didukung
dengan relasi yang luas

Menemukan Allah dalam Wajah Sesama setiap hari saya kira bangku-
bangkunya tidak akan dibawa
dengan orang-orang di luar orang.”
warga Gereja. Oleh karena Sambil berelasi dan melakukan
itu pula, beliau ditugasi untuk pelayanan, Pak Harry sering
menangani komunikasi dengan merenungkan mengapa banyak
masyarakat sekitar agar orang pandai, pengusaha, dan
proyek pembangunan GKP orang yang mempunyai jabatan
berlangsung tanpa gangguan. penting mau menjadi pengurus
Perubahan semangat melayani lingkungan atau pengurus
di lingkungan gereja terbilang kegiatan di paroki padahal
besar. Sebelum tinggal di dari kegiatan itu mereka sama
kawasan Paroki Alam Sutera, sekali tidak mendapat gaji.
Ibu Rikawati (isteri beliau) Dalam batin yang merenung
sering menegurnya karena itu, ia bersyukur dan kagum
pada hari Sabtu dan Minggupun atas pengalaman menyediakan
selalu ke pabrik. Ibu Rika banyak waktu untuk kegiatan
sampai bertanya, “Kalau pada di gereja namun kebutuhan
hari Sabtu dan Minggu tidak
pergi ke pabrik apakah sekrup-
sekrup di pabrik
akan hilang?”
Sebaliknya,
setelah aktif di
lingkungan gereja,
Ibu Rika merasa
heran sampai
berkomentar,
“Kalau kamu
tidak ke gereja

65 Salus Edisi 48 | Agustus 2021

Menemukan Allah dalam Wajah Sesama memikirkannya Pak Harry
menerima kesempatan itu
hidupnya tidak kekurangan, dengan melahirkan PETA atau
malahan ia mengalami banyak Pendamping Tatib.
kemudahan. Pengalaman batin
ini makin meneguhkan dirinya Pelayanan melalui PETA
untuk rela dan setia melayani. ini menimbulkan banyak
Seringkali ia merasa seolah- pengalaman rohani karena di
olah tak dapat mencegah satu pihak ia meyakini banyak
dirinya untuk tergerak manfaat yang dihasilkan
meninggalkan sejenak urusan namun juga banyak hikmah
pekerjaan bisnisnya ketika dari tantangan yang dihadapi.
tiba-tiba ada teman dari Gereja
membutuhkan bantuan. Beliau merasakan
Demikian sering berada bertambahnya semangat
di lingkungan gereja, pada kerendahan hati dan kesabaran
suatu hari Pastor Sangker yang muncul dari penilaian
menawarkan pekerjaan untuk orang, antara lain: orang PETA
menjadi karyawan dengan gaji itu sok tahu, bertingkah seperti
yang memadai. Sahabat Pak satpol, organisasainya tidak
Harry yang mendengarkan termasuk struktur dalam
tawaran itu terbahak-bahak Dewan Proki tapi sok berkuasa
karena Pak Harry bukan mengatur, dan masih banyak
pengangguran. Pastor Sangker ungkapan litani sinisme lainnya.
pun kemudian membujuknya Sesunguhnya, Pak Harry
agar Pak Harry membentuk memaknai layanan PETA itu
dan mengkoordinasikan Tim ialah melayani para pelayan
Tata Tertib. Pak Harry tidak dari pelbagai lingkungan yang
langsung menyanggupinya, sedang bertugas.
namun setelah beberapa hari

66 Salus Edisi 48 | Agustus 2021

Menemukan Allah dalam Wajah Sesama informasi kegiatan Gereja yang
melibatkan suami dan isteri
Pak Harry tak hanya sekaligus. Dari pencarian ini
berkutat melayani kebutuhan beliau mengenal Marriage
perlengkapan dan dan Encounter. Saat mengawali
ketertiban tetapi juga masuk ME, beliau merasakan
melaksanakan pewartaan getaran batin yang sangat besar,
melaui Emaus Journey. saat itu Pak Harry dan Ibu Rika
Bersama tim, beliau sangat aktif dimediasi dan dibimbing oleh
membentuk dan menggerakkan Bapak Alex Sutedja dan Ibu
kelompok-kelompok EJ di Desi. Dari dinamika ME ia dan
Paroki Alam Sutera, bahkan isteri merasakan pengalaman
merambah ke Paroki Tangerang. baru yang luar biasa dalam
Kelompok EJ yang digerakkan relasi perkawinan suami-isteri.
makin berkembang penuh Pengalaman pembaharuan
semangat. Beliau merasa hidup ini membuatnya makin
gembira dan merasakan setia dan kesiap-sediaan
penyertaan Tuhan. Ia banyak yang tinggi ia membantu
melakukan pengorbanan penyelenggaraan kegiatan-
dengan keluar rumah hampir kegiatan ME terutama dalam
setiap malam tanpa membawa mengurus perlengkapan dan
serta isteri. Saat beraktivitas di transportasi. Keterlibatan
luar rumah, kadang-kadang Ibu dalam keluarga ME yang tulus
Rika menelpon untuk sekadar dan suka cita itu mengatarnya
menyapa. Dan ini menyadarkan terpilih menjadi Kordinator
dirinya untuk terus melakukan ME Paroki. Hal ini dirasakan
pelayanan namun tetap sebagai penghargaan yang
merawat relasi dengan sangat mengaharukan, namun
isteri sebaik mungkin. Maka,
terdoronglah ia untuk mencari

67 Salus Edisi 48 | Agustus 2021

Menemukan Allah dalam Wajah Sesama

juga membuatnya galau karena Dalam dinamika kehidupan
ia merasa kurang mampu ini ia makin menemukan Allah
mengurus organisasi ini, maka ia dalam wajah sesama.
berjuang dengan berbagai cara
untuk menolaknya. Meskipun
demikian, rekan-rekan dan
Pastor Hartono sebagai
moderator menegaskan bahwa
terpilihnya Pak Harry itu adalah
perutusan dari Tuhan.

Dari aneka macam pengalaman Untuk menguatkan renungan
itu, Pak Harry tetap teguh batinnya, Pak Harry sering
dalam menghadapi aneka menatap corpus Yesus tersalib
tantangan kehidupan karena tanpa lengan tangan.
ia merasakan Tuhan sangat
mengasihi, membimbing, dan [ABW]
terus menguatkan agar mampu
menjadi tangan-tangan kecilNya
dalam menyapa banyak orang.
Oleh karena itu, ia terus
berusaha peka akan kebutuhan
orang lain baik di lingkungan
gereja maupun masyarakat
dan melakukan pelayanan yang
sesuai.

68 Salus Edisi 48 | Agustus 2021

SERBA-SERBI

Seratus Persen Kristus,
Seratus Persen Indonesia

Jejak Murid-murid Kristus dalam Menggapai Kemerdekaan Indonesia

Merdeka! Merdeka! Merdeka!
Kerinduan mendalam rakyat Indonesia untuk menghirup udara
kebebasan dan menjadi sebuah bangsa besar yang berdiri sendiri
lepas dari cengkeraman penjajahan Belanda, berlangsung tak
kurang dari tiga ratus tahun. Perjalanan panjang dengan darah
dan air mata bangsa kita untuk meraih kemerdekaannya akhirnya
menjadi matang dan menemukan momentumnya untuk diwujudkan
ketika terjadi kekosongan kekuasaan di tanah air di akhir Perang
Dunia II saat penjajah Jepang menyerah kepada Sekutu pada 15
Agustus 1945.
Perjuangan yang melibatkan pengorbanan seluruh elemen bangsa
itu juga melibatkan peran yang tidak kecil dari Gereja dan umat
Katolik Indonesia. Jejak-jejak kiprah murid-murid Kristus di tanah
air di masa kemerdekaan tidak dapat dipisahkan dari sosok karya
misionaris Pater Frans van Lith, SJ dan perjuangan diplomasi
seorang uskup pribumi pertama yang dimiliki Indonesia, Mgr
Albertus Soegijapranata, SJ Propaganda Fide (kongregasi misi dari
Vatikan untuk penyebaran iman) dibentuk pada 22 Juni 1622 dan
mulai mengatur penyebaran karya misi ke seluruh dunia, termasuk
ke Hindia Belanda, yang saat itu telah menjadi daerah jajahan
(kolonisasi) Belanda. Tujuan semula karya misi itu untuk melayani

bangsa Eropa yang bekerja di Hindia Belanda. Namun karya itu

berkembang melayani pula pewartaan Kabar Gembira pada

69 Salus Edisi 48 | Agustus 2021

Jejak Murid-murid Kristus dalam Menggapai Kemerdekaan Indonesia

masyarakat pribumi di tanah air. Kala itu kepercayaan bangsa kita
pada nenek moyang masih kuat dan aliran semacam animisme dan
dinamisme masih marak.

Pater van Lith, SJ, sang pembuka jalan

Fransiscus Georgius Josephus van Lith (gambar: tirto.id)
Franciscus Georgius Josephus van Lith lahir tahun 17 Mei 1863 di
Oirschot, Belanda. Ia tiba pertama kalinya di Semarang tahun 1896,
dan ditempatkan di Muntilan setahun kemudian. Pendekatannya
melalui bahasa dan budaya Jawa dalam menyampaikan ajaran iman
Katolik membuat banyak jiwa dimenangkan dan dibaptis. Peristiwa
yang dianggap sebagai kelahiran Gereja Katolik di Jawa adalah
saat ia membaptis 171 orang pribumi pertama di Sendangsono,
Kulon Progo, Yogyakarta, pada 14 Desember 1904. Romo van Lith
menekankan misinya sebagai karya pemandirian dan pemerdekaan
melalui jalur pendidikan.

70 Salus Edisi 48 | Agustus 2021

Jejak Murid-murid Kristus dalam Menggapai Kemerdekaan Indonesia

“Karya misi tidak bisa dikatakan berhasil kalau tidak
mampu mengangkat taraf hidup rakyat pedesaan”,

demikian prinsipnya. Ia mendirikan kompleks persekolahan
Katolik di Muntilan. Mulai dari Noormaalschool pada tahun 1900,
sekolah guru berbahasa Belanda (Kweekschool) untuk penduduk
pribumi di tahun 1904 dan pendidikan guru-guru kepala di
tahun 1906. Sekolah itu terbuka untuk masyarakat dari semua
agama dan latar belakang. Romo van Lith juga mengusahakan
pengiriman pelajar pribumi ke universitas di Belanda dan memberi
saran Jesuit mendirikan kolese-kolese pendidikan setara AMS
(Algemene Middlebare School - pendidikan sekolah menengah di
Belanda). Sekolah yang dibuatnya di Muntilan melahirkan banyak
tokoh politik Katolik yang berjuang dalam kapasitasnya masing-
masing di masa-masa kemerdekaan Indonesia dan sesudahnya.
Mereka adalah I.J Kasimo, Soegijapranata, Yos Sudarso, Cornelis
Simanjuntak, Frans Seda, dan tokoh lainnya. Sekolah itu yang kini
dikenal sebagai SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan.

71 Salus Edisi 48 | Agustus 2021

Jejak Murid-murid Kristus dalam Menggapai Kemerdekaan Indonesia

Mgr. Soegijapranata, 100 % Katolik, 100 % Indonesia

Albertus Soegijopranoto lahir

pada 25 November 1896 di

Surakarta dari keluarga Muslim

yang sederhana. Ayahnya,

Karijosoedarmo, seorang abdi

dalem keraton dan ibunya,

Soepijah, berdagang. Budaya

Jawa melekat pada pribadinya. Di

tahun yang sama itu, misionaris

Jesuit mulai memasuki Hindia

(Indonesia) Kebijakan Politik Etis

Albertus Soegijapranata (25 dari pemerintah kolonial Belanda
November 1896-22 Juli 1963) - membuat Soegija dan anak anak
(gambar: id.wikipedia.org) pribumi lain bisa mengecap

pendidikan. Ia mengenyam Sekolah

Rakyat (SR), kemudian melanjutkan ke HIS (Hollands Indische

School). Perjumpaannya dengan Romo van Lith di SR Wirogunan

tidak hanya menginspirasinya untuk melanjutkan ke sekolah guru,

namun juga membuatnya tertarik pada agama Katolik. Ia dibaptis

pada 24 Desember 1910. Soegija lalu masuk Kweekschool di

Muntilan, dan lulus di tahun 1915, lantas mengajar sebagai guru di

kota yang sama, Setahun kemudian, ia memutuskan untuk menjadi

imam. Soegija belajar humaniora, bahasa Latin dan Yunani di bawah

asuhan Rm J.A.A Martens SJ. Setelah pendidikan dalam waktu yang

cukup panjang ditempuhnya di Belanda, pada 15 Agustus 1931,

72 Salus Edisi 48 | Agustus 2021

Jejak Murid-murid Kristus dalam Menggapai Kemerdekaan Indonesia

Albertus Soegijopranoto SJ ditahbiskan menjadi imam.
Pertumbuhan karya misi di Jawa Tengah mendorong didirikan
Vikariat Apostolik Semarang pada tahun 1940, (yang kelak menjadi
Keuskupan Agung Semarang). Saat itu Vikariat Apostolik Batavia
yang meliputi Batavia, Bogor dan Jawa Tengah sudah dirasa terlalu
luas cakupannya. Karakter budaya yang berbeda dengan Jawa
Tengah dan telah dipunyainya fasilitas bangunan, misionaris, dan
jumlah umat yang memadai juga mendasari keputusan Roma akan
hal ini. Tanggal 1 Agustus 1940 Soegijopranoto diangkat sebagai
Uskup Agung Vikariat Apostolik Semarang. Pelantikan uskup
pribumi pertama pada 6 November 1940 ini dilakukan di gereja
Randusari, Semarang, oleh Mgr Wilekens (vikaris Batavia), Mgr
A.E.J. Albers, O. Carm (vikaris Malang), dan Mgr H.M. Mekkeholt,
SCJ (vikaris Lampung).

Kepekaan, inisiatif, dan konsistensi

Ketika Belanda berniat menguasai Indonesia kembali setelah
Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada 17 Agustus
1945, Vikariat Apostolik Semarang terpecah dua: Semarang dan
sekitarnya diduduki Belanda. Sedangkan daerah lainnya dikuasai
Republik Indonesia yang baru terbentuk, yang berkedudukan di
Yogyakarta. Uskup Soegija memindahkan keuskupan Semarang
ke Yogya untuk menunjukkan dukungannya pada pemerintahan
Soekarno-Hatta. Eksistensi Indonesia sebagai negara yang
baru saja memproklamasikan kemerdekaannya ditentukan
oleh pengakuan negara lain, khususnya negara-negara yang
memenangkan Perang Dunia II.

73 Salus Edisi 48 | Agustus 2021

Jejak Murid-murid Kristus dalam Menggapai Kemerdekaan Indonesia

Sementara itu, Belanda termasuk dalam koalisi negara pemenang
perang. Di tengah tantangan dilematis inilah Mgr. Soegijapranata
SJ berinisiatif melapor kepada Vatikan, menceritakan bahwa rakyat
Indonesia tidak dapat menerima penjajahan Belanda kendati
sejumlah misionaris berasal dari negeri kincir angin ini. Bahwa
Indonesia mengalami kesulitan diplomasi. Bahwa korban terus
berjatuhan akibat konflik bersenjata yang terus terjadi. Ia juga
memohon utusan Vatikan untuk datang ke Indonesia Inisiatif Mgr.
Soegija ternyata berdampak besar, dengan berhentinya agresi
militer Belanda karena tidak mendapat dukungan Sekutu di mana
Amerika Serikat dan Inggris mengambil posisi netral terhadap
klaim Belanda atas Indonesia. Sejumlah negara Eropa mengecam
agresi dan diplomasi Belanda itu. Dan dampak yang sangat penting,
Vatikan menjadi negara pertama dari dunia Barat yang mengakui
kedaulatan Indonesia dan mengirimkan utusannya. Salah satu
pesan berharga Mgr. Soegija buat umat Katolik Indonesia adalah
mengenai pentingnya persatuan.

“Persatuan yang erat, persatuan yang bulat dan pesat. Itulah
perkara yang perlu sekali untuk menjamin hidup kita sehari-hari,
sebagai orang perseorangan, sebagai isi rumah tangga, sebagai isi
negri dan warga negara, pun pula sebagai anggota Gereja Katolik,
dalam masa penuh pancaroba seperti dewasa ini”

74 Salus Edisi 48 | Agustus 2021

Jejak Murid-murid Kristus dalam Menggapai Kemerdekaan Indonesia

Iman Katolik harus mewujud dalam keterlibatan nyata
bersama masyarakat, mewujudkan kesejahteraan umum.
Lebih ideal lagi bila kita bisa mengoptimalkan jejaring global
Gereja Katolik sekaligus memberdayakan potensi lokal.

Mgr. Soegijapranata memberi contoh bagaimana ia peka
menganalisa kondisi bangsa dan masyarakat, berani mengambil
inisiatif yang strategis dan berdampak luas serta konsisten dengan
perwujudan inisiatif itu.
Sebagai murid-murid Kristus yang telah dibebaskan dari
perbudakan dosa, demikianlah kita dipanggil dalam kapasitas
masing-masing untuk turut serta membebaskan diri dan dunia
dari berbagai bentuk penjajahan dan membawa dunia mengalami
kemerdekaan yang penuh, sebagaimana rencana Allah bagi umat-
Nya sejak mulanya. Bagaimana kita memulai dan mewujudkannya
dengan konsisten?

Maka kata Yesus kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-
Nya: “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah
murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu
akan memerdekakan kamu .” (Yohanes 8:31-32)

Caecilia Triastuti (dari berbagai sumber)

75 Salus Edisi 48 | Agustus 2021

SERBA-SERBI

APA KABAR PRODIAKON?

Tugas utama seorang prodiakon adalah membantu imam

membagikan Hosti saat Komuni di gereja, serta mengantarkan

Hosti bagi umat yang tidak bisa hadir menerima di gereja. Sempat

bertugas lagi saat Misa tatap

muka kembali diadakan,

namun terakhir misa daring

lagi yang diterapkan karena

kembali memuncaknya

penyebaran Virus Covid-19.

Di masa tanpa tugas seperti

ini, apa yang dilakukan para

prodiakon paroki kita?

Budi Saputra yang sejak

tahun 2019 menjadi ketua

Proses persiapan dan pengambilan Sakramen Prodiakon Gereja Santo
Mahakudus di salah satu ruang Gedung Karya Laurensius, dalam satu
Pastoral Gereja St. Laurensius Alam Sutera. Proses kesempatan wawancara dengan
ini dimonitor dan dijaga oleh Prodiakon Gereja St. Majalah Salus baru-baru ini
Laurensius Alam Sutera sebelum PPKM diberlaku- mengungkapkan sejumlah
kan. Sumber: Dokumentasi Prodiakon

tantangan yang dihadapi pengurus ketika membina para

anggota prodiakon di paroki kita. “Tantangan terbesarnya adalah

pada usia petugas prodi yang beragam, juga beragam budaya,

pendidikan, dan status sosialnya. Sehingga banyak pemikiran

atau kepentingan yang harus diakomodasi, di samping itu juga

kesibukan dari para anggota prodiakon sendiri.

76 Salus Edisi 48 | Agustus 2021

Apa Kabar Prodiakon

Jenjang senioritas prodiakon kadang sangat terasa dalam
kegiatan-kegiatan prodiakon,”
Tak dipungkiri, pembatasan kegiatan kelompok kategorial
dan pelayanan di gereja juga berdampak pada kegiatan para
prodiakon. “Dan yang terakhir adalah tantangan di masa pandemi
ini, sehingga kami tidak dapat optimal di dalam melakukan
pertemuan seperti sebelum masa pandemi,” ungkapnya.
Beberapa kegiatan reguler seperti perekrutan dan pelatihan
anggota prodiakon baru harus ditunda. Begitu juga dengan
rencana kerja ke depannya, Budi mengaku, pengurus prodiakon
pada saat ini masih belum menyiapkan rencana kerja yang
spesifik ke depannya. “Sementara ini belum ada rencana kerja
berikutnya. Hanya mengamati dan sambil mencermati kondisi
saat ini,” jelasnya.
Di sisi lain, Moko selaku sekretaris Prodiakon Paroki Alam
Sutera Gereja Santo Laurensius mengungkapkan bahwa terdapat
kesulitan pengurus prodiakon untuk mencari anggota yang
bersedia melayani di masa pandemi ketika misa offline dan PPK
masih diadakan.
“Saat ini ada 72 prodiakon yang melayani saat misa offline
dan PPK dan terbagi menjadi 6 grup. Sekali bertugas dibutuhkan
12 prodiakon: 6 di gereja dan 6 di aula. Tugasnya ada 3 yaitu
melayani misa offline, PPK Prodiakon dan pengisian dan supervisi
piksis, jadi tiap prodiakon 2 minggu sekali tugasnya,” ujar Moko.
Jumlah ini terbilang kecil jika dibandingkan dengan jumlah total
prodiakon yang masih dalam pelayanan aktif di Paroki Alam
Sutera.

77 Salus Edisi 48 | Agustus 2021

Apa Kabar Prodiakon

“Ada 182 prodiakon

yang masih aktif,”

jelasnya. Dalam hal

ini, beberapa faktor

memainkan peran

yang mempengaruhi

jumlah prodiakon yang

bersedia melayani

di tengah pandemi

Covid-19. “Benar,

selain belum banyak

Briefing prodiakon pada proses pengambilan Sakramen yang bersedia, ada
Mahakudus. Sumber: Dokumentasi Prodiakon. juga keterbatasan
usia untuk pelayanan

misa offline. Prokesnya usia maksimal 59 tahun, tidak berpergian

keluar kota dan sehat jasmani. Jadi ada beberapa keterbatasan

sehingga belum bisa melayani,” ujar Moko lagi. Namun demikian,

bukan berarti Prodiakon Paroki Alam Sutera sama sekali tidak

melakukan kegiatan apa-apa. “Kami sudah melakukan doa

rosario bersama via Zoom Meeting dengan anggota prodiakon

untuk mendoakan agar pandemi ini dapat cepat berlalu dari

negara kita,” Kenapa doa rosario? Karena doa Rosariolah yang

sederhana, semua orang bisa melakukannya,” tutur Budi pencetus

ide diadakannya doa rosario prodiakon ini. “Ke depannya doa

rosario mau diadakan lagi. Rencana untuk kegiatan yang lain

masih belum ada,” ujar pak Budi.

(Michael Jason)

78 Salus Edisi 48 | Agustus 2021

SERBA-SERBI

Kilas Balik Kegiatan Seksi-seksi

Tak Surut Melayani di Masa
Pandemi Covid-19

Virus Corona yang melanda yang dihadapi seksi-seksi,
dunia telah menghantam wilayah dan kegiatan kategorial
seluruh sendi kehidupan dalam naungannya. Hampir
umat manusia, baik sosial, senada, semua seksi, wilayah dan
ekonomi, politik, budaya dan kelompok kategorial benar-benar
sebagainya. Tidak terkecuali harus menyesuaikan kegiatan
kehidupan menggereja khususnya mereka dari yang tatap muka
dalam rutinitas mengikuti ke kegiatan daring (online). Hal
Ekaristi setiap minggunya. ini tidak mudah dan membawa
Demikian komentar Romo Hadi tantangan yang tidak sederhana
menanggapi keadaan kegiatan bagi beberapa seksi seperti seksi
umat semasa pandemi Covid-19 Liturgi, Katekese, KPKC, dan
yang berkepanjangan ini. lainnya.

Beberapa anggota Dewan Paroki Berikut kita simak komentar
Harian berbagi kepada Majalah para pengurus seksi-seksi paroki
Salus tentang kendala pelayanan yang utamanya terkait kegiatan

79 Salus Edisi 48 | Agustus 2021

Tak Surut Melayani di MasaPandemi Covid-19 Seksi Katekese

dan kendala di masa pandemi ini. Kelas pengajaran seperti
Namun tetap semua kegiatan Katekumen, persiapan Komuni
menggereja dilakukan dengan Pertama, persiapan Krisma dan
sukacita dan pelayanan yang tak Persink harus berubah menjadi
pernah surut. kegiatan daring, termasuk
kegiatan BIA dan BIR.
Seksi Liturgi Di masa pandemi ini, BIR
Paroki justru bisa mengadakan
Diadakannya Misa daring dan pertemuan rutin setiap hari Sabtu
Misa tatap muka terbatas tentu pukul 10 pagi melalui zoom.
menuntut kesiapan tim Liturgi.
Tata gerak, jumlah petugas, flow Perubahan juga dirasakan
& tempat duduk umat, waktu dalam penerimaan Sakramen
misa yang diupayakan 1 jam Inisiasi. Sesuai panduan dari KAJ,
saja, semuanya disesuaikan penerimaan Sakramen Inisiasi
agar Prokes terjaga. Walaupun sempat ditangguhkan. Saat
petugas dan umat harus mencoba misa tatap-muka mulai diijinkan
hal-hal baru selama misa, namun kembali, penerimaan Sakramen
semua dapat teratasi dengan Inisiasi pun diperbolehkan
panduan-panduan dan edukasi dengan pembatasan jumlah
yang diadakan dengan serius. peserta dan mengikuti protokol
Perubahan ini juga membentuk kesehatan dengan ketat. Maka,
kerjasama yang erat antara tim sebagai contoh, penerimaan
Liturgi dengan Komsos dalam hal Komuni Pertama yang biasanya
edukasi kepada umat. dibagi dalam dua kali misa, di
masa pandemi ini menjadi 22
Adanya PPK (Pelayan Pembawa kali misa sepanjang bulan Maret
Komuni) tentu kami sambut baik 2021 lalu.
namun perlu persiapan matang
untuk pendaftaran, pengisian
piksis dan pengambilannya.

80 Salus Edisi 48 | Agustus 2021

Tak Surut Melayani di MasaPandemi Covid-19 tadinya tampil secara fisik yaitu
Warta Salus dan Majalah Salus
Seksi Kerasulan Kitab Suci pun ikut dialihkan menjadi
(KKS) digital. Komsos juga melakukan
pembenahan laman paroki dan
Kegiatan-kegiatan tatap muka media sosial Instagram dan
yang selama ini diadakan oleh Facebook, guna meningkatkan
Seksi KKS, seperti Kursus Kitab efisiensi pewartaan.
Suci, Kursus Evangelisasi Pribadi
(KEP) dan Emmaus Journey, ikut Sebuah program baru terlahir
berubah menjadi pertemuan di masa pandemi, yaitu program
daring. Beberapa kegiatan lain podcast dengan nama “Time Out
pun ada yang terpaksa ditiadakan, Podcast with Loren”. Program
seperti retret perutusan yang podcast ini muncul sebagai upaya
biasanya menjadi penutup agar kaum muda semakin terlibat
kegiatan KEP. dalam kehidupan menggereja

Satu hal yang positif, di masa Seksi Pendidikan
pandemi ini, Seksi KKS berupaya
mengadakan beberapa kali Semua kegiatan sekolah
webinar yang disiarkan melalui dilaksanakan secara daring, yang
Zoom dan Youtube, sebagai upaya mewajibkan guru untuk memiliki
memberi bekal dan kekuatan sarana tambahan. Sehingga
rohani kepada umat Paroki kita. seksi ini menawarkan pinjaman
lunak untuk pendidik yang
Seksi Komunikasi Sosial mengalami kesulitan dana untuk
(Komsos) mendapatkan sarana belajar
mengajar yang memadai serta
Seksi Komsos menjadi salah memberikan bantuan pulsa untuk
satu seksi yang bertambah sibuk koneksi internet bagi tenaga
di masa pandemi ini, terutama pendidik yang membutuhkan.
karena Seksi Komsolah yang
bekerja di balik layar misa Dalam keterbatasan anggota
streaming melalui Youtube.
Dua media komunikasi yang

81 Salus Edisi 48 | Agustus 2021

Tak Surut Melayani di MasaPandemi Covid-19

penggiat Seksi Pendidikan, Tarakanita, disamping vaksinasi
kami berhasil mengadakan Merdeka di polsek BSD.
webinar dengan topik-topik yang
bermanfaat serta memberkan Bekerjasama dengan dengan
penyegaran untuk para pendidik, kelompok kategorial St.
yaitu: Yusuf, Seksi Kesehatan
- Peran guru katolik dalam telah mengadakan pelatihan
membangun karakter siswa pemulasaraan jenazah di masa
cerdas pandemi, dan bekerjasama
- Bijak bermedia dengan Seksi PeKad melakukan
Serta diadakan Oase rohani: sosialisasi vaksinasi.
Keutamaan Kristiani dalam
pribadi pendidik. Seksi Pengembangan Sosial dan
Ekonomi (PSE)
Seksi Kesehatan
Karena tidak dimungkinkan
Program yang direncanakan untuk survey tatap muka dengan
sebelum pandemi, seperti edukasi pemohon bantuan, kegiatan
awam tatap muka, pelayanan menjadi lambat, demikian juga
kesehatan umum dan gigi telah koordinasi antar anggota PSE
berubah menjadi program yang dengan seksi dan bagian lain
melayani kebutuhan kekinian. yang terkait. Beberapa program
pelatihan keterampilan yang
Selain menyediakan pelayanan sudah dijadualkan untuk umat
dokter jaga saat misa tatap muka, terpaksa dibatalkan.
Seksi Kesehatan memainkan
peranan penting dalam Berkoordinasi dengan seksi
pelaksanaan vaksinasi di gereja HAAK dan beberapa pihak
Santo Laurensius setiap Jumat- yg lain, Seksi PSE membuat
Sabtu, juga vaksinasi massal di paket bantuan sembako untuk
gereja; selain itu Seksi Kesehatan warga prasejahtera baik yang
juga terlibat dalam vaksinasi anak di paroki maupun yg di luar
sekolah di sekolah Laurensia dan paroki. Kami juga membentuk

82 Salus Edisi 48 | Agustus 2021

Tak Surut Melayani di MasaPandemi Covid-19 pelayanan untuk yang berduka
secara tatap muka bagi yang
tim PPC untuk membantu umat meninggal karena Covid-19
yg terpapar Covid-19. Selain namun petugas St. Yusuf dapat
itu, Seksi PSE bekerjasama mempersiapkan misa arwah
dengan beberapa warung makan secara daring, demikian juga
untuk menyediakan makanan pelatihan pemulasaraan jenazah
gratis untuk warga sekitar di masa pandemi berhasil
yg membutuhkan, disamping dilangsungkan dengan baik.
membantu umat binaan PSE
untuk mendapatkan pekerjaan.

Ketika terjadi bencana alam di Seksi Kepemudaan
NTT, Seksi PSE mengkoordinir
pengumpulan bantuan dan Tentu berat untuk para orang
menyalurkan langsung ke sana. muda katolik (OMK) yang berusia
Partisipasi umat paroki yang antara 13-35 tahun membatasi
luarbiasa berupa sumbangan ruang gerak mereka yang rata-
materi, tenaga dan moril, sangat rata aktif dan dinamis.
membesarkan hati di tengah
pandemi. Paroki kita beruntung mendapat
bantuan OMK yang ikut dalam
Di sub seksi Ayo Sekolah Ayo beberapa pelayanan vaksinasi
Kuliah (ASAK), Seksi PSE selama masa pandemi, antara lain
terpaksa meniadakan kegiatan menjadi usher, tenaga kesehatan,
bimbingan belajar. petugas penginput data
Dengan banyaknya orang tua (informasi selengkapnya dapat
yang mengalami kesulitan dibaca d majalah ini dalam artikel
pembiayaan uang sekolah serta Jadi Relawan Muda, Why Not?).
diperlukannya biaya tambahan
untuk koneksi internet, Seksi Seksi Kerasulan Keluarga (SKK)
PSE menaikkan bantuan dalam
kegiatan belajar ini. Seksi SKK sempat mengalami
Walaupun sub seksi St. Yusuf kegagapan dalam merencanakan
tidak dapat memberikan pelayanan di awal pandemi.

83 Salus Edisi 48 | Agustus 2021

Tak Surut Melayani di MasaPandemi Covid-19 Seksi Panggilan

Namun di bulan Juni 2020, Karena pandemi, Seksi Panggilan
untuk pertama kalinya berhasil yang setiap awal tahun ajaran
digulirkan pendaftaran daring mengadakan pertemuan tatap
untuk pasutri yang merayakan muka antara para imam, frater,
HUP, dan foto-foto peserta yang dengan seminaris dan orangtua
merayakan HUP setiap bulannya terpanggil serta beberapa
dapat ditayangkan sebelum misa orang pemerhati di paroki kita,
dimulai. terpaksa dilakukan secara daring.
Kita tetap bersyukur, dalam
Pada bulan September 2020, keterbatasan para peserta dapat
Seksi SKK mulai melakukan saling meneguhkan dan berbagi
pertemuan MRT (Membangun cerita.
Rumah Tangga) secara daring.
Walau sebagian fasilitator Panggilan hidup seminari
masih belum terbiasa dengan tidak mengalami off, dan yang
teknologi daring, namun terpanggil tetap on, ini kabar
kegiatan penunjang MRT seperti baik di masa pandemi: Dionisius
Discovery dapat diadakan sejak Oktavia Jehasdi, generasi muda
Februari 2021 dan dimengerti dari Lingkungan St. Maximilianus
dengan jelas oleh peserta calon Kolbe - Wilayah 12, putera Bapak
pasangan. David Jehadut – Ibu Anastasia
Hartini, dengan berani mengikuti
Dalam keterbatasan fasilitator panggilannya dan masuk Seminari
Seksi SKK paroki, tim MOKA Menengah Wacana Bakti Jakarta.
(Menjadi Orang Tua Katolik)
kami dipercaya untuk membantu Seksi Panggilan mengingatkan
mengisi rekoleksi daring orangtua para suami istri akan janji
calon Komuni Pertama di gereja perkawinan dan tetap merawat
Santa Maria Regina paroki serta semakin menumbuhkan
Bintaro Jaya dan terlaksana benih-benih panggilan hidup
dengan baik. bhakti dalam keluarga.

84 Salus Edisi 48 | Agustus 2021

Tak Surut Melayani di MasaPandemi Covid-19 Seksi Hubungan Antar Agama
dan Kemasyarakatan (HAAK)
Seksi Keadilan Perdamaian
Keutuhan Ciptaan (KPKC)

Dalam Seksi KPKC, ada sub seksi Kegiatan-kegiatan di Seksi HAAK
yang memberikan pendampingan yang sarat tatap muka seperti:
pada umat yang memerlukan - Silahturahmi masyarakat sekitar
jalur hukum dalam penyelesaikan gereja termasuk berbuka puasa
masalah, yaitu Divisi Hukum bersama dengan tokoh agama
dan Hak Azasi Manusia (HAM). dan tokoh masyarakat sekitar
Jalur hukum ini berupa advokasi gereja
untuk langkah-langkah yang akan - Pemberian kambing kurban
diambil jika ingin menyelesaikan kepada Dewan Kemakmuran
masalah dijalur hukum seperti Masjid dan masyarakat sekitar
penyelesaian perselisihan rumah gereja
tangga, bisnis, dsb. - Kerjasama dengan ormas agama
lain dalam melakukan kegiatan
Sementara Divisi Lingkungan sosial serta turut berpartisipasi
Hidup berkoordinasi dengan ambil bagian dalam kegiatan
beberapa lingkungan masyarakat di sekitar gereja
mengadakan pemilahan sampah tentu mengalami tantangan besar
di lingkungan gereja. di masa pandemi ini.

Ditengah pandemi ini, Divisi Namun dengan kehendak baik,
Crisis Centre yang merupakan kita bisa intensif mengadakan
sub seksi yang juga di bawah bakti sosial dan pembagian
naungan KPKC bersinergi dengan sembako dengan bekerjasama
beberapa seksi di paroki kita dengan Banser Kecamatan
dalam Tim Penanggulangan Covid Serpong dan Karang Taruna
Paroki. Kecamatan Serpong.

(Lisbeth - bahan dari beberapa
anggota DPH)

85 Salus Edisi 48 | Agustus 2021

SERBA-SERBI

Transformasi Ego Menuju
Buah-buah Roh

Hari ini di penghujung sekian menit setelah membaca
sore masuk sebuah pesan WA ini sebelum saya
pesan singkat di WA meneruskannya pada kakak
Group Lingkungan isinya dicari tertua saya yang tinggal di
donor ASI (Air Susu Ibu) untuk Bandung yang rumahnya tak
bayi yang baru berumur 3 hari, jauh dari Rumah sakit yang
dilahirkan secara Caesar dari disebutkan di pesan tersebut.
seorang ibu yang kritis karena Kakak saya mengatakan Donor
Covid di saat kehamilan sudah ASI sudah didapatkan.
mencapai 8 bulanan. Sayangnya
sang bunda tak mampu bertahan Tak lama di WA grup yang sama,
dan pergi menghadap sang masuk lagi pesan yang kembali
Pencipta setelah memberikan mengusik hati saya, disebutkan
kehidupan
baru, “Seseorang
dinyatakan boleh tidak
sang bunda memiliki apa
tersebut apa, tetapi
pergi tidak boleh
menyusul tiada belas
suaminya kasihan. Jika
yang sudah seseorang
pergi duluan tidak
2 minggu memiliki
sebelumnya. belas
Saya duduk kasihan,
maka orang

86 Salus Edisi 48 | Agustus 2021

Transformasi Ego Menuju Buah-buah Roh

tersebut tidak menyerupai menarik menurut saya dengan
manusia.” Dituliskan ini kedalaman perspektif yang
adalah ucapan Yang Agung kadang susah dimengerti tapi
Master Hsing Yun – Pendiri bisa juga dibuat sederhana.
Fo Guang Shan (Fo Guang
Shan ini adalah Kuil Buddha “Ego” dalam bahasa Latin
yang sangat termashur di Kao berarti “Saya”. Saya adalah
Shiung – Taiwan. Saya pernah pribadi unik dan khusus
mengunjungi Kuil ini 16 tahun sebagai ciptaan Tuhan yang
yang lalu). tertinggi, sesuai dengan citra
Allah sendiri.
Dua pesan dalam WA saya sore
ini sungguh memberikan inspirasi Allah memberi kita kebebasan
bagi saya untuk menyelesaikan apakah kita akan menjawab
tulisan saya kali ini. Siapapun tawaran kasihNya dalam arti
yang menjadi donor ASI bagi si kata kita mau menyangkal diri
bayi yatim piatu itu tentunya dan mengikutiNya? Sayangnya
hati nurani keibuannya telah menurut Sr. Pia Sawir, OSU
digerakkan oleh rasa belas yang membawakan materi
kasihan yang dalam perspektif “Saya” tanpa disadari telah
iman saya, lebih saya artikan terbentuk oleh suatu kondisi dan
sebagai “kasih”. Suatu tindakan lingkungan, contohnya terbentuk
yang sudah melampaui rasa “ego” dari tuntutan orang tua dan
nya. lingkungan untuk menjadi atau
mencapai satu kondisi tertentu.
Dari Pembelajaran Meditasi Sehingga Jati diri sesungguhnya
Kristiani 6 minggu yang saya ikuti jadi terhalangi.
mulai tanggal 22 Mei sampai
awal Juli yang lalu kebetulan ada Dalam berbagai kearifan doa
sesi yang membahas tentang dan cara doa, kita bisa secara
EGO. Suatu bahan yang sangat perlahan lahan melatih dan

87 Salus Edisi 48 | Agustus 2021

Transformasi Ego Menuju Buah-buah Roh

melepaskan kemelekatan plasmanya bagi pasien pasien
“EGO” kita sehingga kita Covid yang berjuang untuk pulih
bisalebih menunjukkan jati dari cengkraman Virus Covid tak
diri kita, di sinilah mulai terjadi peduli berapa lama mereka antri
transformasi sedikit demi di PMI.. Ini sungguh wujud kasih,
sedikit. Pikiran kita mulai bisa karena Allah adalah Kasih ( 1Yoh
mengikuti Pikiran Kristus dalam 4:16 ). Sayangnya tak banyak
rupa suara hati yang lebih yang menjawab panggilan ini.
arif and arif sehingga boleh
tercapai keutuhan integritas diri. Tepatlah dikatakan oleh Bunda
Transformasi bukan simsalabim, Teresa : “ If faith is lacking, it
semalam langsung berubah, tapi is because too much concern
transformasi adalah suatu proses for personal gain, For faith to
yang terus menerus terjadi be true, it has to be generous
dan membutuhkan keinginan and loving. Love and faith go
agar terus menerus berubah together, they complete each
dan berbuah, dari kemelekatan other” – mungkin bisa saya
“saya... saya... saya .... “ sampai artikan sebagai: Apabila iman
pada wujud kasih, sukacita, kurang itu karena terlalu banyak
damai sejahtera, kesabaran, memikirkan kepentingan sendiri
kemurahan, kebaikan, kesetiaan, semata, karena iman yang benar
kelemahlembutan, penguasaan itu hendaklah murah hati dan
diri. mengasihi. Kasih dan iman
hendaklah menyatu karena
Menurut Sr. Pia dari Passion keduanya saling melengkapi.
(saya artikan sebagai
kemelekatan) menjadi (Imelda Njo)
Compassion (kasih ) sebagaimana
si donor ASI bagi si bayi di awal
cerita atau para Plasma Hero
yang terus berjuang memberikan

88 Salus Edisi 48 | Agustus 2021

89 Salus Edisi 48 | Agustus 2021

RESENSI FILM

RESENSI FILM

Finding Neverland: Kisah Peter Pan

Film arahan Sylvia dan Mary,
sutradara Marc istri Barrie.
Fosfer yang Meski begitu,
dibintangi Barrie tetap
Johnny Depp dekat dengan
(JM Barrie) dan Sylvia dan anak-
Kate Winslet anaknya. Barrie
(Sylvia Davies) membantu
ini bercerita anak-anak
mengenai kisah tersebut
JM Barrie, untuk terus
penulis cerita berimajinasi,
Peter Pan. terutama Peter
yang pemurung
Kisahnya dan menutup
berawal dari pertemuan Barrie diri setelah kepergian ayahnya.
dengan Sylvia dan keempat Barrie terus membantu Peter
anaknya di sebuah taman, untuk berimajinasi, bahkan
setelah sebelumnya gagal pada memberikan sebuah buku agar
pertunjukkan pertamanya yang dirinya dapat menuliskan sebuah
mendapat banyak kritikan dari cerita. Peter juga merupakan
para kritikus. inspirasi bagi cerita Peter Pan,
sosok anak laki-laki yang enggan
Sejak pertemuan pertama itu, untuk beranjak dewasa.
Barrie menjadi sering bermain
dengan keluarga Sylvia. Film berdurasi 106 menit ini
Sayangnya, pertemanan mereka memberikan keajaiban dengan
tidak disambut hangat oleh ibu mengajak penonton untuk

90 Salus Edisi 48 | Agustus 2021

Finding Neverland: Kisah Peter Pan salah satu scene, Barrie membuat
Peter memiliki keyakinan dalam
berimajinasi tanpa batas; seperti setiap imajinasi yang ditulisnya.
layaknya anak-anak, dengan Keyakinan itulah yang terus
melupakan sejenak masalah dipegang oleh Barrie ketika
dalam kehidupan. menulis kisah Peter Pan. Finding
Neverland juga mengajarkan
Finding Neverland tidak hanya bahwa komunikasi adalah kunci
menyuguhkan cerita mengenai utama dalam sebuah hubungan
imajinasi anak-anak, tetapi (pernikahan).
imajinasi dan mimpi Barrie.
Film ini menyajikan beberapa Kerapihan jalan cerita yang juga
permasalahan dalam pernikahan didukung oleh apiknya para
Barrie dan Mary. Terlihat bahwa aktor memainkan peran disertai
kurangnya komunikasi yang pesan moral pada setiap adegan,
dilakukan mereka. Keduanya menjadikan film ini menjadi
fokus dengan kesibukan dan salah satu film terbaik yang
dunianya masing-masing, sampai mendapatkan banyak nominasi
akhirnya keduanya tersadar dan memenangkan banyak
ketika sudah terlambat. penghargaan.

Banyak hal yang diajarkan dalam (Tantiana Vida)
film Finding Neverland, salah
satunya mengenai bagaimana
inspirasi bisa didapatkan: di mana
dan kapan saja, seperti Barrie
yang menemukan inspirasi agar
Peter Pan bisa terbang, hanya
karena melihat keempat anak
tersebut meloncat di kasur.
Tidak hanya bercerita mengenai
mengejar mimpi dan inspirasi,
tetapi mengenai keyakinan. Pada

91 Salus Edisi 48 | Agustus 2021

PUISI

SANTO LAURENSIUS
dan VAKSINASI

“Masa pandemi, apakah rumahKU Temani mereka, siapapun juga,
sepi dan sedih?” mengayomi dengan kasihKU
“Santo Laurensius, apa yang sedang Semakin mengasihi, terlibat dan
engkau lakukan di sana?” menjadi berkat bagi semua”

“Bapa, aku tetap bersama mereka Santo Laurensius kami rayakan
semua pesta namamu
Menjaga rumah dan GerejaMU Di tengah sepi dan keheningan doa
Merawat anak-anakMU dengan doa, Santo Laurensius, doakan kami
menjaga kesehatan dan melakukan semua
aksi nyata bersama” Mampu melewati masa-masa susah
Berteladan pada keutamaanmu,
“Kami sudah membuka sentra mampukan kami menjadi kudus dan
vaksinasi, Bapa memuliakan Bapa di surga
tuk umatMU dan warga lainnya
Ada bang Mamat, Deepna, Bimala, Selamat merayakan Pesta
Moses dan Maria tentunya Nama Santo Laurensius
Semua menerima vaksin, berharap
sehat, semua gembira”

“Santo Laurensius, engkau selalu (10 Agustus 2021)
menjaga (@2021-LeoHAT)
harta berharga GerejaKU, umat
ciptaanKU

92 Salus Edisi 48 | Agustus 2021

CERPEN

AKU MASIH MENCARI?

Suasana hening, saat sedang menanggapi doanya!
berdoa pagi-pagi benar, “AKU tahu kamu mengucap
Faith merasa terlibat dalam syukur atas apa yang telah AKU
dialog dengan Bapa di surga. berikan kepadamu, Faith.”
“Aku bersyukur ya Bapa atas “Lalu, apa lagi yang kamu
kehidupan yang telah ENGKAU cari dariKU?” tanya Suara itu
berikan kepadaku. Aku sekarang mengejutkan Faith.
telah kembali mempunyai “Ehm,…apalagi?” batin Faith.
penghasilan untuk mencukupi Belum berani menjawab
kebutuhan hidupku. Bahkan pertanyaan dari Suara itu.
aku bisa membantu orang lain “AKU tahu, engkau masih
untuk memperoleh yang sama. mencari sesuatu. Bisa kau
Aku mohon ya Bapa, bantulah ungkapkan, Faith?” tanya suara
aku dalam memelihara usahaku itu lagi.
ini, agar dengan perkenananMU “Tidak bisa Bapa.” Faith
usaha ini dapat tetap menjadi menjawab dengan ragu.
berkat bagiku dan
orang lain.”
(gambar:
id.wikihow.com)
Faith terhenti
mengucapkan
doanya. Ia belum
mengucapkan:
“Amin”
Tiba-tiba Faith
mendengar
ada suara yang

93 Salus Edisi 48 | Agustus 2021

Aku Masih Mencari?

“Kembalilah esok.” Kata Sebab ini adalah pemberianNya,
Suara itu mengakhiri dialog Allah yang mengasihi diriku.”
tersebut.
Hari demi hari berlalu
Faith kembali kepada dengan baik. Bekerja dan berdoa.
aktifitasnya hari itu. Faith Seperti slogan yang pernah ia
mulai sibuk membuat kue tulis di Buku Hariannya sewaktu
Klepon yang sudah dipesan kecil: Ora et Labora.
oleh banyak pelanggannya. “Ternyata begini toh arti
Dari pembelanjaan, produksi, dari Ora et Labora yang dulu aku
pemasaran, pengawasan, tulis,” Batin Faith.
keuangan, pokoknya semua hal ia “Dulu sewaktu bekerja di
tangani dengan baik. Ia menjaga perkantoran, aku tidak pernah
agar pelanggannya merasa memahaminya,” Senyum Faith.
puas dan kembali memesan Grup WA lingkungan
kepadanya. sedang membahas tentang
Tapi di saat ia sedang diam, sedang dibukanya pendaftaran
pertanyaan dari Suara itu kembali sebuah kursus. Beberapa umat
terngiang di telinganya. lingkungan rupanya sudah
“Apa yang masih engkau pernah mengikuti kursus
cari Faith?” tersebut, dan memberikan
“Apa ya?” Faith belum ikon jempol serta kesaksian-
menemukan jawabannya. kesaksiannya.
“Ah, inipun sudah “Ngomongin apa sih
membuatku sibuk. Dan aku mereka, kursus apa sih?” tanya
harus menjaga agar apa yang Faith yang baru membuka
TUHAN telah berikan kepadaku WAnya dan membaca belasan
ini, yang telah membangkitkan chat yang ia tertinggal.
semangat hidupku, jangan “Kelompok Spiritualitas
sampai terbengkalai. Aku harus Kitab Suci? Wow keren!” seru
mensyukuri dan menjaganya. Faith ketika ia sudah menemukan

94 Salus Edisi 48 | Agustus 2021

Aku Masih Mencari?

sumber pembicaraan di grup itu. mengenal-NYA,” seru Faith. Tapi
“Selesai kursus aku bisa kemudian ia terdiam.
jadi apa? Dapat apa? Ijazahnya “Atau,…lebih tepatnya,…
laku untuk cari kerja lagi? aku hanya tahu, bahwa IA adalah
Jangan-jangan nanti aku jadi ahli TUHAN?” timbul pertanyaan
spiritual? Hi….” Faith bertanya- yang menggelitik hatinya.
tanya sendiri. “Aku tahu atau aku
Tapi Faith tetap mengenalNYA ya? Apalagi kata
mengikuti pembahasan tentang Pak Leo, kita akan mengenalNYA
kursus kelompok itu di grup. secara pribadi” perdebatan
Sekalipun ia tidak nimbrung dalam hati mulai mengganggu
dalam pembicaraan, tapi ia ritual doa tidurnya.
memperhatikan kesaksian- Faith akhirnya tidur
kesaksian yang diberikan, sambil terlambat malam itu.
menunggu dan mencari jika ada “Selamat pagi Bapa,
kekurangan-kekurangan dari selamat pagi Yesus, selamat pagi
mengikuti kursus itu. Roh Kudus. Puji syukur atas
Sampai pada malam kehidupan baru yang ENGKAU
hari sebelum tidur, ia masih berikan.” Salam Faith membuka
ingat pendapat, kesaksian yang doa paginya.
diberikan oleh mereka yang telah Lalu Faith terdiam, ia tidak
pernah mengikuti kelompok itu. bisa melanjutkan kata-katanya.
“Hati berkobar-kobar. Seakan ia baru saja mengingat
Mengenal Tuhan Yesus secara sesuatu!
pribadi, dalam perjumpaan “Oh Bapa, ampunilah aku.
denganNYA saat membaca Kitab Faith baru sadar Bapa. Bahwa
Suci?” Faith masih ingat poin-poin selama ini masih ada yang aku
tersebut. cari! Dan ENGKAU sudah
“Tuhan Yesus? Yang aku menanyakannya berulang kali,
sebut-sebut dalam setiap doaku, tapi aku baru tahu jawabannya
pagi-siang-malam? Ya, aku sekarang!” seru Faith dengan

95 Salus Edisi 48 | Agustus 2021

Aku Masih Mencari? membawa pada kesempurnaan
rohani. Roh Allah turut bekerja
kepala semakin tertunduk. membimbing dan mengarahkan
“Bahwa aku masih mencari hati dan pikiran Faith untuk lebih
pengenalan akan Putera-MU mengenal sosok ALLAH yang
secara pribadi. Itu jawaban selama ini hanya ia sebut-sebut
atas pertanyaanMU! Ya, itu tanpa ia mengenalNYA secara
yang pernah aku rindukan, benar. Yang ia tidak ketahui, apa
mengenal TUHAN secara utuh dan bagaimana rencanaNYA
dan kalau boleh dan bisa, secara pada kehidupannya. Serta yang
pribadi,” Faith mengungkapkan ia tidak mengerti akan apa
kesadarannya. yang harus ia lakukan sebagai
Bapa di surga hanya diam saja. pengikutNYA. Yang semuanya,
Tapi aku yakin IA tersenyum, bahwa sesungguhnya, demi
dan para malaikat bersorak- menguduskan dirinya dan
sorai. Karena Faith baru saja mempermuliakan Allah yang ia
membuka hati dan pikirannya sembah.
untuk mengenal lebih dalam Faith akhirnya mengerti bahwa
tentang Sang Juru Selamat yang apa yang ia masih cari selama ini,
sebetulnya sudah ia sebut-sebut, yaitu kerinduannya sendiri untuk
bahkan mintakan pertolongan mengenal Yesus Kristus secara
dariNYA! pribadi dan benar. Salah satunya,
Satu karya keselamatan yang dengan cara mengikuti Kelompok
Allah berikan kepada umatNYA Spiritualitas Kitab Suci yang
yang percaya kepadaNYA, telah ternyata telah duapuluh tahun di
adakan di gerejanya.

p.s.: Selamat mengikuti Kelompok
Spiritualitas Kitab Suci Emmaus

Journey Angkatan 20 (2021-2022).
(Leo Hans Adrianus T)

96 Salus Edisi 48 | Agustus 2021

SKK Kring

SEKSI KERASULAN
KELUARGA

KASUS:

Halo...
Saya siswi SMA di Tangerang. Pada kesempatan ini, saya ingin mendapat
pencerahan. Ini bukan masalah saya, tapi saya mempunyai teman yang
sedang mempunyai masalah pribadi.
Begini masalahnya... ada teman saya yang sepertinya menjadi korban
Ghosting oleh pacarnya. Saat ini dirinya sedang bingung harus bagaimana.
Mohon bantuannya.
Terimakasih.

JAWAB:

Terima kasih kamu mau membantu temanmu yang sedang kebingungan.
Saya akan coba membantu permasalahan teman kamu itu. Sayangnya kamu
tidak menjelaskan secara rinci tentang masalah yang dihadapi teman kamu.
Tapi baiklah, anggap saja memang benar apa yang dialami oleh teman kamu
sebagai korban Ghosting.

Kalau teman kamu adalah korban
Ghosting, artinya, pacar teman
kamu itu menghilang begitu saja
tiba-tiba tanpa kontak, bisa melalui
telepon, email, media sosial, dan
secara langsung. Tapi pastikan
memang sudah statusnya memang
pacaran (ada tanggal jadian), bukan
TTM (Teman Tapi Mesra) atau HTS
(Hubungan Tanpa Status).

97 Salus Edisi 48 | Agustus 2021

SKK Kring

Nah, dalam kasus Ghosting ini penting untuk disadari oleh teman kamu,
bahwa dalam sebuah relasi interpersonal, pastinya melibatkan sikap dan
perilaku 2 orang yang saling mempengaruhi dan menjadi sebab akibat.
Ada pertanyaan yang perlu dijawab oleh teman kamu: bagaimana kualitas
komunikasi antara teman kamu dengan pacarnya? Hal ini penting, karena
bisa jadi seseorang melakukan Ghosting karena disebabkan oleh buruknya
kualitas komunikasi. Mungkin seseorang melakukan Ghosting karena
dirinya sulit untuk mengemukakan pendapat dalam relasi pacaran tersebut.
Hambatan komunikasi tersebut bisa disebabkan karena salah satu pihak
bersikap menuntut (banyak mau), atau ingin lebih dimengerti dan tak mau
mengerti apa yang menjadi sikap atau perasaan pasangannya, dan di pihak
lain memang mempunyai sifat pengalah, menghindari konflik, dan kabur
dari masalah. Dua hal ini menjadi hal yang saling berhubungan yang pada
akhirnya menyebabkan Ghosting.

Nah, kalau sudah seperti ini apa yang bisa dilakukan oleh teman kamu?

Ini adalah kesempatan untuk merefleksikan diri bagaimana sikap dan
perilakunya dalam menjalani hubungan interpersonal. Pelajari agar hal-
hal yang tidak diinginkan tidak terjadi lagi. Kita semua tidak bisa mengubah
orang lain seperti apa yang kita harapkan, yang bisa dilakukan adalah kita
yang mengubah atau menyesuaikan diri dengan keadaan yang sedang
kita hadapi. Tak usah juga menyalahkan diri sendiri atau orang lain. Tetap
fokus pada aspek kehidupan lainnya. Masih banyak yang bisa dilakukan
selain memikirkan si dia. Masih banyak orang lain yang lebih baik dari pacar
kamu yang telah menghilang begitu saja. Agar tidak terus menerus menjadi
beban pikiran, lebih baik teman kamu tidak perlu mencari tahu informasi
tentang pacarnya atau jika ada, singkirkan barang / hadiah dari pacar kamu.
Sehingga dengan cara seperti itu, teman kamu akan lebih cepat move on
dari masalah ini.

Semoga bisa membantu.

Albino – SKKP Laurensius

98 Salus Edisi 48 | Agustus 2021


Click to View FlipBook Version