KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1 PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI-NILAI KEBAJIKAN OLEH: NATTA RIVIANA,S.PD, M.PD CGP ANGKATAN 9 KOTA PEKANBARU
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS CGP mampu membuat kesimpulan (sintesis ) dari keseluruhan materi yang di dapat dengan beraneka cara dan media 1 2 CGP dapat melakukan refleksi bersama fasilitator untuk mengambil makna dari pengalaman belajar dan mengadakan metakognisi terhadap proses pengambilan keputusan yang telah mereka lalui dan menggunakan pemahaman barunya untuk memperbaiki proses pengambilan keputusan yang dilaluinya 2
Kegiatanpemantik “Mengajarkan anak berhitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik” (Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is the best) (Bob Talbert)
Dari kutipan tersebut,apa kaitannya dengan proses pembelajaran yang sedang Anda pelajari saat ini? Dari kutipan di atas menurut saya kaitannya dengan pembelajaran yang sedang dipelajari saat ini adalah tentang bagaimana nantinya anak mampu untuk menyelesaikan sebuah permasalahan dengan dasar yang dimilikinya. Dasar itu berupa dari konsep ilmu yang akan menjadikannya sebagai pedoman ketika ia dihadapkan pada sebuah situasi yang rumit di masa depannya. Dengan bekal konsep yang baik itu, anak akan dapat memiliki nilai-nilai kebajikan universal, etika dan prinsip yang bermakna. Agar segala permasalahan yang dihadapi dapat diselesaikan dengan mudah dan terarah dalam menemukan solusinya.
Filosofi Pratap Triloka KHD menjadi dasar dalam pembelajaran yang berpihak pada murid. Sebagai seorang pemimpin pembelajaran, maka kita mengutamakan kebutuhan belajar murid, karena sejatinya murid itu tumbuh sesuai dengan zamannya. Oleh karena itu segala keputusan harus berpihak kepada murid Bagaimana filsofi Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin ?
Bagaimananilai-nilaiyangtertanam dalam dirikita, berpengaruhpadaprinsip-prinsip yangkita ambil dalam pengambilansuatu keputusan LDalam pengambilan sebuah keputusan, apalagi untuk kasus dilema etika, kita sering dihadapkan pada keputusan yang bersinggungan dengan etika. Hal ini dapat dibantu dengan menanamkan nilai-nilai kebajikan universal
Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan Coaching(bimbingan) yang diberikan pendampig atau fasilitator dalam pemrjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil ?Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif,masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut ? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi “coaching” yang telah dibahas sebelumnya Coaching sangat besar dalam membantu proses pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Kegiatan coaching ini juga dapat kita lakukan dengan siswa atau rekan sejawat. Kegiatan ini juga dapat melatih siswa untuk mengenali potensi dirinya, berfikir tentang solusi atas permasalahannya dan mempertanggungjawabkan sendiri apa yang sudah dia tetapkan sebagai solusi atas permasalahannya. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan solusi tetapi tetap memberikan pertanyaan-pertanyaan pemantik yang dapat menggiring siswa menemukan potensinya dan menentukan rencana aksi apa yang akan dilakukannya untuk menyelesaikan permasalahannya.
Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika? Dalam aspek sosial emosional, ketika dihadapkan pada masalah dilema etika, guru harus memiliki kesadaran penuh, agar bisa mengambil keputusan sesuai nilai-nilai kebajikan
Pendidik harus memiliki nilai-nilai kebijakan universal yang akan membantu dalam mengambil keputusan terutama yang berhubungan dengan murid. Oleh karena itu penting untuk menanamkan nilai-nilai kebajikan universal dengna baik sehingga ketika berhadapan dengan masalah dilema etika, mampu memberikan solusi yang terbaik Bagaimanapembahasanstudi kasusyangfokuspada masalah moral atauetika kembalikepadanilai-nilai yang dianut seorang pendidik?
Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Pengambilan keputusan yang tepat harus melalui paradigma, prinsip dan 9 langkah dalam pengambilan keputusan sehingga lingkungan sekolah yang postitif, kondusif, aman dan nyaman dapat diwujudkan
APAKAH TANTANGAN-TANTANGAN DI LINGKUNGAN ANDA UNTUK DAPAT MENJALANKAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP KASUS-KASUS DILEMA ETIKA INI? ADAKAH KAITANNYA DENGAN PERUBAHAN PARADIGMA DI LINGKUNGAN ANDA? Tantangan dalam pengambilan keputusan di lingkungan saya adalah bahwa masih berpedoman pada paradigma dalam pengambilan keputusan. Keputusan kurang berpihak pada kebutuhan murid.
Saat ini, lingkungan saya berusaha untuk belajar merubah paradigmaparadigma yang lama. Mulai belajar agar segala sesuatu harus disesuaikan dengan kebutuhan murid sehingga dapat memutuskan pembelajaran yang tepat bagi murid yang berbeda-beda APAKAH PENGARUH PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG KITA AMBIL INI DENGAN PENGAJARAN YANG MEMERDEKAKAN MURID-MURID KITA? BAGAIMANA KITA MEMUTUSKAN PEMBELAJARAN YANG TEPAT UNTUK POTENSI MURID KITA YANG BERBEDA-BEDA?
Keputusan dalam pembelajaran harus memperhatikan potensi dan kebutuhan belajar murid, agar bisa memenuhi karakteristiknya yang berbeda-beda sehingga dapat mewujudkan masa depan sesuai dengna karakteristiknya masing masing BAGAIMANA SEORANG PEMIMPIN PEMBELAJARAN DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN DAPAT MEMPENGARUHI KEHIDUPAN ATAU MASA DEPAN MURID-MURIDNYA?
Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya? Pengambilan keputusan harus berlandaskan kepada filosofi Ki Hajar Dewantara yang dikaitkan sebagai pemimpin pembelajaran. Pengambilan keputusan harus didasarkan pada budaya positif dan menggunakan alur BAGJA yang akan mengantarkan pada lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Dalam pengambilan keputusan seorang guru harus memiliki kesadaran penuh (mindfullness) untuk menghantarkan muridnya menuju profil pelajar pancasila. Untuk menuju profil pelajar pancasila, ada banyak dilema etika dan bujukan moral sehingga diperlukan panduan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan , paradigma dan prinsip.
Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan? Saya sudah memahami konsep dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma dalam pengambilan keputusan, prinsip-prinsip dalam pengambilan keputusan dan 9 langkah dalam pengambilan dan pengujian keputusan
Saya pernah mengalami situasi dilema, tapi saya belum pernah menerapkan 4 paradigma, prinsipprinsip dan 9 langkah pengambilan keputusan dengan benar Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?
Saya lebih memahami lagi bila nantinya saya dihadapkan kembali pada permasalahan delima etika ataupun bujukan moral, apa yang harus saya lakukan dalam pengambilan keputusan Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?
Topik ini akan saya jadikan pembelajaran ketika menjadi seorang pemimpin, teruta,a pemimpin dalam pembelajaran, sehingga nantinya keputusan yang dihasilkan adalah keputusan yang berpihak pada muris Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?
THANK YOU