The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Tema 8 Daerah Tempat Tinggalku

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by nindiminawati3, 2021-06-23 14:40:42

Cerita Bergambar

Tema 8 Daerah Tempat Tinggalku

Keywords: Cerita bergambar

Pada zaman dahulu kala ada seorang perempuan cantik yang bernama Dayang Sumbi. Dia
mempunyai seorang anak Laki-laki yang tampan bernama Sangkuriang. Dayang Sumbi sangat
menyayangi anaknya, ia dan anaknya tinggal di sebuah kerajaan. Selain itu ditempat mereka tinggal
ada seekor anjing yang bernama Tumang.

Sangkuriang memiliki kebiasaan yang sangat ia sukai yaitu berburu ke dalam hutan bersama
Tumang. Setiap kali berburu ia selalu berhasil menangkap kambing hutan dan juga Rusa.
Sangkuriang sangat senang sekali jika berhasil menangkap binatang-binatang itu.

Pada suatu hari, Sangkuriang telah melakukan kesalahan yang sangat besar, sehingga membuat

ibunya Marah besar, dia telah membunuh si tumang anjing peliharaannya itu. Sangkuriang tidak
mengetahui bahwa anjing itu adalah titisan dewa dan juga merupakan ayahnya. Tanpa sengaja
Dayang Sumbi memukul sangkuriang dengan sendok nasi sehingga kepalanya terluka.

Dayang Sumbi menyesali perbuatannya, karena anak satu - satunya meninggalkan dirinya.
Semenjak itu Dayang Sumbi selalu berdoa kepada para dewa dan para dewa memberikan hadiah
berupa kecantikan abadi. Dayang Sumbi baru menyadari bahwa dirinya awet muda karena melihat
teman-teman sebayanya rambut mereka sudah mulai beruban dan berjalan sudah mulai
membungkuk.

Selama mengembara Sangkuriang bertemu seorang kakek tua sakti mandraguna. Oleh kakek tua
itu sangkuriang diajarkan segala macam ilmu bela diri. Sangkuriang anak yang pandai tidak perlu
waktu lama ia sudah menguasai ilmu yang diajarkan oleh si kakek tua itu.

Dengan Kepandaian ilmu bela diri yang didapatnya Sangkuriang dengan mudah mengalahkan
semua binatang buas yang ada di hutan. Raja hutan pun berhasil ia kalahkan dengan mudah. Tidak
hanya itu, raja jin pun bisa dikalahkan olehnya. Sehingga raja jin beserta pengikutnya menjadi anak
buah Sangkuriang.

Pada suatu sore, di tepi sungai Sangkuriang melihat Gadis cantik, Dia pun langsung menghampiri
gadis cantik itu. Ternyata gadis cantik itu Dayang Sumbi. ia pun langsung jatuh hati kepada
sangkuriang, namun betapa kagetnya dayang Sumbi ketika melihat bekas luka dikepalanya itu. Ia
pun langsung menjelaskan bahwa Sangkuriang adalah anaknya.

Akan tetapi Sangkuriang tidak menerima cerita Dayang Sumbi. Sangkuriang tetap nekat akan
menikahi Dayang Sumbi. Lalu Dayang Sumbi memiliki akal agar ia tidak terjadi pernikahan itu, ia
memberikan syarat kepada Sangkuriang jika ingin menikahi dirinya. Syarat pertama Sangkuriang
harus bisa membendung sungai citarum dan syarat kedua ia minta Sangkuriang untuk membuat
sampan untuk menyeberangi sungai itu dan itu harus selesai sebelum fajar menyingsing.

Sangkuriang menyanggupi permintaan Dayang Sumbi. Dia dengan kesaktiannya mengerahkan
Makhluk gaib untuk membantu menyelesaikan pekerjaan itu. Dayang Sumbi pun diam -diam
mengintip pekerjaan tersebut.

Begitu pekerjaan itu hampir selesai, Dayang Sumbi memerintahkan pasukannya untuk menggelar
kain sutra merah di sebelah timur kota. Ketika menyaksikanwarna memerah di timur kota
sangkuriang mengira hari sudah menjelang pagi. ia pun menghentikan pekerjaannya. Ia sangat
marah oleh karena itu ia tidak dapat memenuhi syarat yang diminta Dayang Sumbi.

Dengan kekuatannya, Sangkuriang menjebol bendungan yang dibuatnya. Terjadilah banjir besar
melanda seluruh desa. Ia pun kemudian menendang sampan besar yang dibuatnya, Sampan itu
melayang dan jatuh menjadi sebuah gunung yang bernama Tangkuban Perahu.

Nah, gimana adik-adik sudah mulai senang kan membaca Cerita Rakyat Sangkuriang yang admin
tuliskan ini. Disini kalian jadi mengetahui sedikit sejarah tentang tangkuban perahu yang berada di
jawa barat itu.

Kampung Naga di Dasar Lembah, Ada
Naganya?

DE

Delina Rahayu Effendi

08 JUNI 2018 10.00 WIB • 2 MENIT











Indonesia memiliki banyak keindahan alam tersembunyi. Tak hanya lautan, alam daratan
Indonesia juga menyuguhkan kesejukan yang dapat menghapus hingar bingar kehidupan kota
sejenak. Salah satu tempat yang sejuk dan patut dijejaki ini adalah Kampung Naga.

Kampung Naga adalah sebuah kampung adat yang terletak di Desa Neglasari, Kabupaten
Tasikmalaya, Jawa Barat. Nama Kampung Naga ini berasal dari kata Nagawir, yang berarti
kampung dikelilingi lembah. Memang benar, kampung ini berada di bagian tebing yang dalam
Bahasa Sunda biasanya disebut gawir.

“Banyak orang sebut kampung nagawir (jurang), lalu banyak yang menyingkat jadi Kampung
Naga,” kata Yudhi, penduduk setempat sekaligus pemandu wisata. Jadi, meskipun namanya
Kampung Naga, di sini tidak ada naganya, ya!

Masyarakat di sini masih memegang kuat adat istiadat yang diwariskan para leluhur nya. Hal
inilah yang membuat mereka hidup dalam tatanan yang diliputi suasana kesahajaan dan kearifan
tradisional yang kental. Contohnya saja bangunan rumah yang ada di Kampung Naga. Bentuknya
rumah panggung dengan bahan dari bambu atau kayu.

Atap dari bangunan rumah di Kampung Naga terbuat dari daun nipah, ijuk, atau alang-alang.
Sementara lantainya, terbuat dari bambu atau papan kayu. Rumah di sini tidak boleh dicat dan
mempunyai dua pintu yang sejajar. Menurut masyarakatnya, hal itu membuat rezeki yan g masuk
ke dalam rumah melalui pintu depan akan keluar melalui pintu belakang.

Keunikan lain dari rumah di Kampung Naga ini adalah rumahnya hanya boleh menghadap ke
utara atau selatan. Tujuannya agar setiap rumah bisa saling berhadapan sehingga saat keluar
rumah, mereka akan bisa bertatapan dengan tetangganya.



Di Kampung Naga juga tak ada listrik dan tidak menggunakan gas LPG. Padahal ada banyak pihak
termasuk pemerintah yang menawarkan fasilitas untuk membuat kampung mereka menjadi
gemerlap.

“Sudah aturannya dari leluhur karena bahan rumah kami mudah terbakar jadi tak boleh ada itu,”
jelas Yudhi.

Selain itu, Kampung Naga juga melarang adanya musik dari luar. Di sini juga ada tempat keramat
yang tak boleh dimasuki atau dipotret, seperti rumah adat yang hanya boleh dimasuki oleh tetua,
atau hutan keramat yang dipercaya makam leluhur dari Kampung Naga.

Ada pula hutan terlarang yang tak boleh dimasuki siapa pun. "Bukan karena mistis, tapi untuk
lestari. Kalau hutannya dimasuki dan dibuka jadi habis nanti," kata Yudhi.

Bagi yang ingin menginap dapat membuat janji terlebih dahulu dengan pemandu setempat.
Namun pelancong hanya diperbolehkan menginap maksimal satu hari di sini.

Berkunjung ke tempat wisata memang kurang lengkap kalau tidak mencoba kulinernya. Kampung
Naga pun paham akan hal itu dan mereka juga menyajikan kuliner yang patut dicoba.

Salah satunya ada Pipis, kue yang mirip kue bugis yang diisi gula. Hanya saja bahan baku Pipis ini
terbuat dari singkong. Makanan ini lebih nikmat jika ditemani dengan bajigur yang hangat dan
manis, minuman khas Jawa Barat yang terbuat dari santan, kopi, gula aren, vanili, garam dan
gula manis.

Selain kuliner, tak ada salahnya untuk membeli oleh-oleh kerajinan dari penduduk Kampung
Naga. Sebab selain bertani dengan hasil panen dua sampai tiga kali dalam setahun, membuat
kerajinan adalah pekerjaan utama penduduk Kampung Naga.

Kabup

Kabupaten Tasikmalaya, (bahasa Inggris: Tasikmalaya Regency) merupakan sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat. Indon
kabupaten paling agung dan bertindak penting di wilayah Priangan Timur. Sebagian agung wilayah Kabupaten ini merupakan daerah h
penduduk.[2] Kabupaten Tasikmalaya terkenal akan produksi Kerajinannya, Salak,[3] sementara Nasi Tutug Oncom merupakan maka
di Jawa Barat, yang memiliki lebih dari 800 pesantren tersebar di penjuru wilayah Kabupaten.[4]

Daftar inti

• 1 Sejarah
• 1.1 Toponimi
• 1.2 Asal muasal
• 1.3 Periode moderen
• 1.4 Sejarah pemerintahan Bupati (1641 to 1937)

• 2 Pemerintahan
• 3 Geografi

• 3.1 Iklim
• 3.2 Letak
• 4 Pendidikan
• 5 Perekonomian
• 6 Pariwisata
• 6.1 Kampung Naga
• 6.2 Kerajinan
• 6.3 Gunung Galunggung
• 6.4 Pantai Cipatujah
• 6.5 Pantai Sindangkerta
• 6.6 Pantai Karang Tawulan
• 7 Referensi
• 8 Lihat pula
• 9 Pranala luar

Sejarah

Toponimi

Perbukitan Sepuluh Ribu, tumpukan perbukitan dari letusan Gu

Pada permulaannya, nama yang menjadi cikal-bakal Tasikmalaya terdapat di daerah Sukapura. Sukapura dahulunya bernama Tawang ata
buka. Penyebutan Tasikmalaya menuncul setelah Gunung Galunggung meletus sehingga wilayah Sukapura berubah menjadi Tasik (dana
pantai Malabar (India). Tasikmalaya berisi arti keusik ngalayah, bermakna jumlah pasir di mana-mana.[5]

Asal muasal

Sebuah foto tahun 1920-1935, menunjukan panorama Kabupaten Tasikmal

Dimulai pada masa ratus tahun ke VII mencapai masa ratus tahun ke XII di wilayah yang kini dikenal sebagai Kabupaten Tasikmalaya, d
raja (dari Kerajaan Galuh) atau dengan kata lain raja baru dianggap syah bila memperoleh persetujuan Batara yang bertahta di Galunggun
Batara Wastuhayu, dan Batari Hyang yang pada masa pemerintahannya merasakan perubahan bentuk dari kebataraan menjadi kerajaan.[6

Sebuah perlintasan menuju Kabupaten Ta

Kerajaan ini bernama Kerajaan Galunggung yang berdiri pada tanggal 13 Bhadrapada 1033 Saka atau 21 Agustus 1111 dengan penguasa
Tasikmalaya. Dari Sang Batari inilah mengemuka segala sesuatu yang diajarkannya yang dikenal sebagai Sang Hyang Siksakanda ng Ka
Pakuan Pajajaran. Kerajaan Galunggung ini bertahan mencapai 6 raja berikutnya yang masih keturunan Batari Hyang.[6]

Periode moderen

Periode selanjutnya merupakan periode pemerintahan di Sukakerta dengan Ibukota di Dayeuh Tengah (sekarang termasuk dalam Disktrik
sezaman dengan Prabu Siliwangi. Dalem Sukakerta sebagai penerus tahta diperkirakan sezaman dengan Prabu Surawisesa (1521-1535 M
Pada masa pemerintahan Prabu Surawisesa kedudukan Pajajaran sudah mulai terdesak oleh gerakan kerajaan Islam yang dipelopori oleh
Pajajaran mulai lemah, daerah-daerah kekuasaannya terutama yang terletak di bidang timur berusaha melepaskan diri. Mungkin sekali Da
Islam.[6]
Periode selanjutnya merupakan pemerintahan di Sukapura yang didahului oleh masa pergolakan di wilayah Priangan yang berlanjut lebih
tahun XVII Masehi: Mataram, banten, dan VOC yang berkedudukan di Batavia. Wirawangsa sebagai penguasa Sukakerta selanjutnya dia
Ukur. Ibukota negeri yang permulaannya di Dayeuh Tengah, selanjutnya dipindah ke Leuwiloa Sukaraja dan “negara” disebut “Sukapura

Raden Tumenggung Wirahadining

Pada masa pemerintahan R.T. Surialaga (1813-1814) ibukota Kabupaten Sukapura dipindahkan ke Tasikmalaya. Selanjutnya pada masa
pertahanan Belanda dalam menghadapi Diponegoro. Pada tanggal 1 Oktober 1901 ibukota Sukapura dipindahkan kembali ke Tasikmalay
penghasil kopi dan nila. Sebelum diekspor melalui Batavia terlebih dahulu dikumpulkan di suatu tempat, biasanya di ibukota daerah. Leta
Nama Kabupaten Sukapura pada tahun 1913 diganti namanya menjadi Kabupaten Tasikmalaya dengan R.A.A Wiratanuningrat (1908-19
Tanggal 21 Agustus 1111 Masehi menjadi Hari Berlaku Tasikmalaya berdasarkan Prasasti Geger Hanjuang yang dibuat sebagai tanda up

Sejarah pemerintahan Bupati (1641 to 1937)

• 1641-1674 : Raden Ngabehi Wirawangsa (Raden Tumenggung Wiradadaha I)
• 1674 : Raden Jayamanggala (Raden Tumenggung Wiradadaha II)
• 1674-1723 : Raden Anggadipa I (Raden Tumenggung Wiradadaha III)
• 1723-1745 : Raden Subamanggala (Raden Tumenggung Wiradadaha IV)
• 1745-1747 : Raden Secapati (Raden Tumenggung Wiradadaha V)

• 1747-1765 : Raden Jaya Anggadireja (Raden Tumenggung Wiradadaha VI)
• 1765-1807 : Raden Djayamanggala II (Raden Tumenggung Wiradadaha VII)
• 1807-1837 : Raden Anggadipa II (Raden Tumenggung Wiradadaha VIII)
• 1837-1844 : Raden Tumenggung Danudiningrat
• 1844-1855 : Raden Tumenggung Wiratanubaya
• 1855-1875 : Raden Tumenggung Wiraadegdana
• 1875-1901 : Raden Tumenggung Wirahadiningrat
• 1901-1908 : Raden Tumenggung Prawirahadingrat
• 1908-1937 : Raden Tumenggung Wiratanuningrat

Pemerintahan

Kedi

Kabupaten Tasikmalaya terdiri atas 39 disktrik (bahasa Sunda: Kacamatan), yang dibagi lagi atas 351[7] desa dan kelurahan. Kota
pusat pemerintahan kabupaten ini dipindahkan ke Disktrik Singaparna.

Kecamatan-kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya[8] • Taraju
• Puspahiang
• Kadipaten • Tanjungjaya
• Pagerageung • Sukaraja
• Ciawi • Gunungtanjung
• Sukaresik • Karangjaya
• Jamanis • Bojonggambir
• Sukahening • Sodonghilir
• Rajapolah • Parungponteng
• Cisayong • Jatiwaras
• Cigalontang • Salopa
• Sariwangi • Culamega
• Leuwisari • Bantarkalong
• Padakembang • Bojongasih
• Sukaratu • Cibalong
• Singaparna • Cikatomas
• Salawu • Cipatujah
• Mangunreja
• Sukarame • Karangnunggal
• Manonjaya • Cikalong
• Cineam • Pancatengah

Geografi

Perbukitan Kabupaten Tasikmalaya

Sebagian agung wilayah Kabupaten Tasikmalaya merupakan daerah perbukitan, khususnya di daerah timur Kabupaten. Sebagian berupa
rendah dengan ketinggian dari nol hingga 200 meter. Sementara ketinggian rata-rata dari Kabupaten ini merupakan 200 hingga 500 meter

Peta memperlih

Kabupaten ini dilalui oleh rantai gunung berapi di Pulau Jawa, di mana daerah ini secara alami memiliki tanah yang kaya dan subur, da
dan daerah resapan cairan lebih jumlah. Kelebihan tersebut didukung oleh iklim tropis hutan hujan di mana Kabupaten Tasikmalaya mem

Iklim

Seperti halnya Kabupaten-kabupaten lain di Priangan, Tasikmalaya merasakan iklim tropis hutan hujan.[11] Kabupaten ini menerima curah
Tasikmalaya bervariasi, berkisar selang 20 ° mencapai 34 ° C di daerah dataran rendah dan 18 ° mencapai 22 ° C di daerah dataran tinggi

Letak

Kabupaten Tasikmalaya mencakup lahan seluas 2,563.35 kilometer persegi.[9] Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Garut dari
dengan Kabupaten Majalengka dan berlanjut hingga ke tenggara berbatasan dengan Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Panganda
Tasikmalaya dibatasi oleh Samudera Hindia. Kabupaten Tasikmalaya memiliki bentangan terjauh dari utara ke selatan sekitar 75 Km,

Kabupaten Kabupaten Kota
Garut Majalengka/Kabupaten Ciamis Tasikmalaya/Kabupaten

Ciamis

Kabupaten Kabupaten Tasikmalaya Kabupaten Ciamis
Garut

Kabupaten Samudera Hindia Kabupaten
Garut Pangandaran

Pendidikan

Kabupaten Tasikmalaya memiliki sejumlah perguruan tinggi, di selangnya Universitas Siliwangi, Institut Kepercayaan kepada
dikenal memiliki sejumlah pondok pesantren yang tersebar nyaris di seluruh wilayah kabupaten.

Perekonomian

Perekonomian Tasikmalaya umumnya bertumpu pada sektor pertanian, peternakan, dan perikanan, selain juga bertumpu pada sektor pert

Tasikmalaya, terutama pada era sebelum 1980-an, dikenal sebagai basis perekonomian rakyat dan usaha kecil menengah seperti kerajin
dari wilayah ini yang berprofesi sebagai pedagang yang menggunakan sistem kredit. Komoditas kreditan umumnya merupakan barang-ba
rakyat di daerah ini cenderung terpinggirkan, bahkan tidak diamati.

Pariwisata

Kampung Naga

Kampung Naga terletak sekitar 90 kilometer dari Bandung. Masyarakat yang tinggal di daerah ini memiliki tradisi lama yang tetap dipe
dan arah menghadapnya.

Kerajinan

Daerah Rajapolah amat terkenal dengan kerajinan anyaman. Di sini jumlah dihasilkan tikar, anyaman dari bambu, perabotan rumah ta
yang sedang pesat mengembang ialah Desa Setiamulya, yang menghasilkan industri bordir, kelom geulis, sepatu kulit, meubel, anyaman

Gunung Galunggung

L

Letusan Gunung Galunggung terakhir, yang terjadi pada tanggal 5 April 1982, memberikan keuntungan di satu sisi. Sisa-sisa letusan

Pantai Cipatujah

Pantai dengan keindahan dunia laut, berpasir putih. Terletak di Disktrik Cipatujah, sekitar 74 kilometer dari kota Tasikmalaya. Rekreas

Pantai Sindangkerta

Keistimewaan Pantai Sindangkerta, merupakan taman laut yang disebut Taman Lengsar. Dapat dipakai sebagai tempat berenang. Jika cai
temukan.

Pantai Karang Tawulan

Jarak dari kota Tasikmalaya 100 kilometer, terletak di disktrik Cikalong. Sebuah pantai berkarang dan landai, memiliki panorama laut y

Referensi

1. ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Retrieved 2013-02-15.
2. ^ "Penduduk dan Tenaga Kerja - Jawa Barat" (PDF). Pemerintah Jawa Barat. 2008. p. 88. Retrieved 06 January 2011.
3. ^ "Pertanian - Jawa Barat" (PDF). Pemerintah Jawa Barat. 2008. p. 330. Retrieved 06 January 2011.
4. ^ Christomy 1959, p. 22.
5. ^ "Toponimi Jawa Barat" (PDF) (in Indonesian). Pemerintah Jawa Barat. p. 110. Retrieved 06 January 2011.
6. ^ a b c d e f g h "Sejarah Singkat Kabupaten Tasikmalaya". Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya. Retrieved 06 January 2011.
7. ^ "Pemerintahan - Jawa Barat" (PDF). Pemerintah Jawa Barat. 2008. p. 39. Retrieved 06 January 2011.
8. ^ "Kabupaten Tasikmalaya" (PDF). Badan Pusat Statistik Jawa Barat. 2004. p. 19. Retrieved 06 January 2011.
9. ^ a b "Selayang Pandang Kabupaten Tasikmalaya". Pemerintah Jawa Barat. Retrieved 06 January 2011.
10. ^ "Kondisi Geografis - Jawa Barat" (PDF). Pemerintah Jawa Barat. 2008. p. 14. Retrieved 06 January 2011.
11. ^ a b "Updated world map of the Koppen-Geiger climate classification" (PDF). Hydrol. Earth Syst. Sci.,. 2007. Retrieved 06 Janua
12. ^ a b "Peta Jawa Barat". Pemerintah Jawabarat. Retrieved 06 January 2011.
13. ^ "Peta Jawa Barat". Pemerintah Jawa Barat. Retrieved 06 January 2011.

Lihat pula

• Kota Tasikmalaya
• Sejarah Tasikmalaya
• Kampung Naga
• Daftar Tokoh Tasikmalaya

Pranala luar

• Panduan wisata Kabupaten Tasikmalaya di Wikivoyage
• (Indonesia) Situs Formal Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya

Kabup

Disktrik Bantarkalong • Bojong Asih • Bojonggambir • Ciawi • Cibalong • Cigalontang • Cikalong • Cikatomas • Cineam • Cipatujah • Cisayo
Jaya • Karangnunggal • Leuwisari • Mangunreja • Manonjaya • Padakembang • Pagerageung • Pancatengah • Parungponteng • Pu

Jawa Barat

Pusat pemerintahan: Kota Bandung

Kabupaten Bandung • Bandung
Barat • Bekasi • Bogor • Ciamis • Cianjur • Cirebon • Garut • Indramayu • Karawang • Kuningan • Majalengka • Panganda

Kota Bandung • Banjar • Bekasi • Bogor • Cimahi • Cirebon • Depok • Sukabumi • Tasikmalaya
Lihat pula Daftar kabupaten dan kota Indonesia

p2k.kurikulum.org, wiki.e

Gunung Galunggung (Aksara Sunda Baku: ᮌᮌᮌᮌᮌ ᮌᮌᮌᮌᮌᮌᮌ) merupakan gunung berapi dengan ketinggian
2.167 meter di atas permukaan laut, terletak sekitar 17 km dari pusat kota Tasikmalaya. Untuk mencapai bibir
kawah Gunung Galunggung, dibangun sebuah tangga yang memiliki 620 anak tangga. Gunung ini memiliki 2
puncak yaitu Puncak Dinding Ari dan Puncak Beuticanar, kedua puncak tersebut dapat dijangkau dengan cara
mendaki melalui jalur yang tersedia. Di wilayah ini terdapat beberapa daya tarik wisata yang ditawarkan antara lain
objek wisata dan daya tarik wanawisata dengan areal seluas kurang lebih 120 hektare di bawah

pengelolaan Perum Perhutani. Objek yang lainnya seluas kurang lebih 3 hektar berupa pemandian air panas
(Cipanas) lengkap dengan fasilitas kolam renang, kamar mandi dan bak rendam air panas.
Gunung Galunggung mempunyai Hutan Montane 1.200 - 1.500 meter dan Hutan Ericaceous > 1.500 meter.

Daftar isi
• 1Letusan Gunung Galunggung
• 2Gunung Galunggung sebagai objek wisata
• 3Lihat pula
• 4Pranala luar
• 5Referensi

Letusan Gunung Galunggung[sunting | sunting sumber]

Erupsi plinian pada tahun 1982.

Gunung Galunggung tercatat pernah meletus pada tahun 1822 (VEI=5). Tanda-tanda awal letusan diketahui pada
bulan Juli 1822, di mana air Cikunir menjadi keruh dan berlumpur. Hasil pemeriksaan kawah menunjukkan bahwa
air keruh tersebut panas dan kadang muncul kolom asap dari dalam kawah. Kemudian pada tanggal 8
Oktober s.d. 12 Oktober, letusan menghasilkan hujan pasir kemerahan yang sangat panas, abu halus, awan
panas, serta lahar. Aliran lahar bergerak ke arah tenggara mengikuti aliran-aliran sungai. Letusan ini menewaskan
4.011 jiwa dan menghancurkan 114 desa, dengan kerusakan lahan ke arah timur dan selatan sejauh 40 km dari
puncak gunung.
Letusan berikutnya terjadi pada tahun 1894. Di antara tanggal 7-9 Oktober, terjadi letusan yang menghasilkan
awan panas. Lalu tanggal 27 dan 30 Oktober, terjadi lahar yang mengalir pada alur sungai yang sama dengan
lahar yang dihasilkan pada letusan. Letusan kali ini menghancurkan 50 desa, sebagian rumah ambruk karena
tertimpa hujan abu.[1]
Pada tahun 1918, di awal bulan Juli, letusan berikutnya terjadi, diawali gempa bumi. Letusan tanggal 6 Juli ini
menghasilkan hujan abu setebal 2–5 mm yang terbatas di dalam kawah dan lereng selatan. Dan pada tanggal 9
Juli, tercatat pemunculan kubah lava di dalam danau kawah setinggi 85m dengan ukuran 560x440 m yang
kemudian dinamakan Gunung Jadi.[1]
Letusan terakhir terjadi pada tanggal 5 Mei 1982 (VEI=4) disertai suara dentuman, pijaran api, dan kilatan
halilintar. Kegiatan letusan berlangsung selama 9 bulan dan berakhir pada 8 Januari 1983. Selama periode letusan
ini, sekitar 18 orang meninggal, sebagian besar karena sebab tidak langsung (kecelakaan lalu lintas, usia tua,
kedinginan dan kekurangan pangan). Perkiraan kerugian sekitar Rp 1 miliar dan 22 desa ditinggal tanpa penghuni.

Pemandangan malam dari tangga gunung Galunggung yang memiliki 620 anak tangga

Letusan pada periode ini juga telah menyebabkan berubahnya peta wilayah pada radius sekitar 20 km dari kawah
Galunggung, yaitu mencakup Kecamatan Indihiang, Kecamatan Sukaratu dan Kecamatan Leuwisari. Perubahan
peta wilayah tersebut lebih banyak disebabkan oleh terputusnya jaringan jalan dan aliran sungai serta areal
perkampungan akibat melimpahnya aliran lava dingin berupa material batuan-kerikil-pasir.
Pada periode pasca letusan (yaitu sekitar tahun 1984-1990) merupakan masa rehabilitasi kawasan bencana, yaitu
dengan menata kembali jaringan jalan yang terputus, pengerukan lumpur/pasir pada beberapa aliran sungai dan
saluran irigasi (khususnya Cikunten I), kemudian dibangunnya check dam (kantong lahar dingin) di daerah Sinagar
sebagai 'benteng' pengaman melimpahnya banjir lahar dingin ke kawasan Kota Tasikmalaya. Pada masa tersebut
juga dilakukan eksploitasi pemanfaatan pasir Galunggung yang dianggap berkualitas untuk bahan material
bangunan maupun konstruksi jalan raya. Pada tahun-tahun kemudian hingga saat ini usaha pengerukan pasir
Galunggung tersebut semakin berkembang, bahkan pada awal perkembangannya (sekitar 1984-1985) dibangun
jaringan jalan Kereta Api dari dekat Stasiun Indihiang (Kp. Cibungkul-Parakanhonje) ke check dam Sinagar
sebagai jalur khusus untuk mengangkut pasir dari Galunggung ke Jakarta. Letusannya juga menyebabkan British
Airways Penerbangan 9 terpaksa mendarat darurat di Bandara Halim Perdanakusuma, setelah keempat mesinnya
mati total.

Suasana tempat berkemah di kawah Galunggung

Gunung Galunggung sebagai objek wisata[sunting | sunting sumber]

Kebanyakan pengunjung objek wisata Galunggung adalah wisatawan lokal, sementara wisatawan dari
mancanegara masih di bawah hitungan 100 orang rata-rata per tahun. Rata-rata wisatawan dalam maupun luar
negeri yang berkunjung ke Gunung Galunggung berjumlah 213.382 orang per tahun.
Melihat potensi daya tarik yang mungkin digali, serta posisi geografis yang cukup strategis, serta memiliki
kekhasan dari kondisi alamnya objek wisata Gunung Galunggung cukup potensial untuk dijual kepada wisatawan
mancanegara. Namun objek wisata tersebut belum dikemas dalam paket wisata yang profesional.

Halo semuanya di kesempatan kali ini saya mau berbagi Cerita Lutung Kasarung yang pastinya
dilengkapi dengan gambar agar yang membaca semakin senang dan tidak bosan. Yang akan saya
bagikan disini adalah salah satu legenda yang ada di jawa barat, bagaimana keseruan kisah ini, yuk
langsung saja kita simak bersama.

Zaman dahulu ada sebuah kerajaan bernama pasir batang yang dipimpin oleh prabu tama agung.
Beliau adalah orang yang arif dan sangat bijak, sang raja memiliki 7 orang anak yang cantik jelita.
Kelima anaknya sudah menikah dan menjadi permai suri di kerajaan lain dan sisa dua orang
gadisnya yang belum menikah yaitu purba rarang dan purba sari.
Purba rarang sudah memiliki tunangan dari putra menteri kerajaan yang bernama Raden Indra
Jaya yang wajahnya sangat tampan dan juga berbadan gagah. Sang prabu dari kerajaan pasir
batang mulai megkhawatirkan dirinya yang semakin hari semakin tua, hingga ia harus memutuskan
siapa yang pantas menjadi penerusnya.
Menurut adat yang ada seharusnya kerajaan diwariskan kepada purba rarang, namun sang raja
khawatir karena sifat purba rarang yang tidak baik dan takut jika kerajaan jatuh di tangan orang yang
salah. Ia lebih senang jika purba sari yang menggantikan tahtanya karena purba sari adalah orang
yang bijaksana dan juga baik hati.
Dengan pertimbangan yang sangat berat akhirnya ia mewariskan tahtanya kepada purba sari, akan
tetapi purba rarang tidaj setuju dengan keputusan ayahnya. Lalu ia bercerita kepada indra jaya
sehingga muncul lah akal licik mereka untuk menyingkirkan purba sari dari kerajaan. Mereka
meminta bantuan kepada dukun agar purba sari terkena penyakit. Saat malam hari tiba tiba seluruh
tubuh purbasari di penuhi dengan penyakit kulit bintik-bintik hitam.
Penyakit itu tidak bisa disembuhkan oleh banyak tabib. Lalu purba rarang mengadu kepada ayahnya
dan menghasutnya agar mengusir purba sari dari kerajaan dengan alasan takut kalau itu adalah
penyakit menular. Lalu dengan berat hati sang raja mengusir atau mengasingkan purba sari dari
kerajaan ke sebuah hutan.

Sejak saat itu purba sari tinggal di hutan bersama hewan hewan kecil yang menjadi temannya.
Hewan hewan itu sangat baik dan sering membantu purba sari mencari buah-buahan untuk makan
sehari-hari. Saat pergi ke hutan tiba-tiba ia menemukan seekor kera, ia merasa takut karena kera itu
bisa bicara.
“Hai kamu jangan takut, aku ini adalah putra sunan abu dari khayangan yang terkena kutukan” ucap
lutung itu kepada purba sari. Lalu akhirnya mereka menjadi berteman. Sejak saat itu purbasari
memanggilnya dengan sebutan lutung kasarung yang memiliki arti lutung yang kesasar.
Purba sari sangat senang mendapat sahabat yang baik seperti lutung kasarung karena kemana saja
ia pergi selalu ditemani oleh lutung kasarung. Pada suatu malam bulan purnama lutung kasarung
bersemedi kepada yang maha kuasa agar dapat menyebuhkan penyakit yang diderita purba sari.
Permintaannya dikabulkan tanah disekitarnya berubah menjadi telaga kecil. Air di telaga itu
mengadung obat kulit yang sangat manjur, lalu ia menyuruh purba sari berendam dan mandi di
telaga itu, dengan seketika penyakit purba sari menjadi sembuh.

Suatu hari sang pati kerajaan datang ke hutan untuk menjenguk purba sari, sang pati terkejut
melihat purba sari yang sudah sembuh dan cantik kembali seperti dahulu, lalu sang patih mengajak
ia pulang tapi purba sari menolaknya. Tetapi setelah di bujuk oleh patih dan di rayu oleh lutung
akhirnya purba sari menerima ajakan patih untuk kembali ke kerajaan.
Kedatangan purba sari ke kerajaan di sambut oleh seluruh keluarga kerajaan kecuali purba rarang,
ia khawatir kedudukannya sebagai calon ratu akan terancam. Lalu ia membujuk ayahnya untuk
mengadakan sayembara apabila yang menang akan berhak mendapatkan kedudukan tahta
kerajaan sedangkan yang kalah akan di hukum pancung. Sang prabu pun menyetujui peemintaan
purba rarang.

Ini adalah hari dimana sayembara itu diadakan, perlombaan yang pertama adalah memasak, siapa
yang paling cepat memasak dan masakannya paling enak akan dinyatakan sebagai pemenang.
Perlombaan ini dimenangkan oleh purbasari dengan bantuan lutung kasarung yang mendatangkan
bidadari untuk membantu purba sari tanpa terlihat oleh siapapun.

Perlombaan kedua adalah paling panjang rambutnya, purba sari tidak percaya diri untuk
melepaskan sanggulnya, dengan bantuan bidadari saat melepas sanggul ia langsung mendapatkan
rambut yang lebih panjang dari purba rarang dan rambutnya sangat lembut. Lalu perlombaan ketiga
adalah menampilkan calon suami yang paling tampan, dengan bangga purba rarang
memperkenalkan indra jaya yang memiliki wajah tampan.

Semua yang hadir dalam perlombaan itu mengakui ketampanan dan kegagahan indra jaya. Akan
tetapi dengan sangat bangga purba sari memperkenalkan lutung kasarung sebagai calon suaminya.
Purba rarang dan indra jaya tertawa melihat purba sari yang memperkenalkan lutung kasarung
sebagai calonnya. Lutung kasarung marah dan kesal, lalu ia memohon kepada sang kuasa agar
wujud aslinya di kembalikan seperti semula. Dalam sekejap lutung berubah menjadi manusia yang
wajahnya melebihi ketampanan indra jaya.

Akhirnya perlombaan dimenangkan oleh purba sari, sesuai dengan perjanjian siapa yang kalah akan
dihukum pancung, akan tetapi purba sari tidak ingin purba rarang di hukum dan mengizinkannya
untuk tetap tinggal di kerajaan. Purba sari kini menjadi ratu dan memipin kerajaan dengan adil dan
bijak sehingga rakyatnya menjadi makmur dan damai.

Selesai, itulah cerita lutung kasarung yang dapat kita ambil sebagai pelajaran janganlah menjadi
orang yang iri dengan apa yang dimiliki orang lain. Hingga saat ini masih ada bukti sejarah dari
kisah ini yaitu wisata dusun bambu yang berada di daerah bandung jawa barat.


Click to View FlipBook Version