The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

PPT TEKS ANEKDOT ANIFLIP

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by sukardiangel, 2021-12-02 19:30:22

PPT Teks Anekdot

PPT TEKS ANEKDOT ANIFLIP

TEKS ANEKDOT

TEKS ANEKDOT

KOMPETENSI DASAR 3.6
Menganalisis struktur dan
kebahasaan teks anekdot

INDIKATOR • Menjelaskan struktur isi teks
anekdot (abstrak, orientasi, krisis,
reaksi, dan koda)

• Menentukan ciri bahasa teks
anekdot (pertanyaan retoris,
kalimat masa lampau, kalimat
perintah, kata kerja aksi, kalimat
seru, dan konjungsi temporal,
pesan/ makna tersirat).

• Menganalisis struktur dan
kebahasaan teks anekdot.

PEMTBUEJLUAAJANRAN Setelah mempelajari teks anekdot
dengan pendekatan Saintifik dan
model pembelajaran Problem Based
Learning, peserta didik dapat
menganalisis struktur dan kebahasaan
teks aneksdot demgan penuh
kesungguhan.

STRUKTUR TEKS ANEKDOT

1. Abstraksi merupakan pendahuluan yang menyatakan latar belakang atau gambaran umum tentang isi suatu teks.
2. Orientasi merupakan bagian cerita yang mengarah pada terjadinya suatu krisis, konflik, atau peristiwa utama. Bagian
inilah yang menjadi penyebab timbulnya krisis.
3.Krisis atau komplikasi merupakan bagian dari inti peristiwa suatu anekdot. Pada bagian krisis itulah terdapat kekonyolan
yang menggelitik dan mengundang tawa.
4. Reaksi merupakan tanggapan atau respons atas krisis yang dinyatakan sebelumnya. Reaksi yang dimaksud dapat berupa
sikap mencela atau menertawakan.
5. Koda merupakan penutup atau simpulan sebagai pertanda berakhirnya cerita. Di dalamnya dapat berupa persetujuan,
komentar, ataupun penjelasan atas maksud dari cerita yang dipaparkan sebelumnya. Bagian ini biasanya ditandai oleh kata-
kata, seperti itulah,akhirnya, demikianlah. Keberadaan koda bersifat opsional; bisa ada ataupun tidak ada.

KEBAHASAAN TEKS
ANEKDOT

(a) menggunakan kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu;
(b) menggunakan kalimat retoris, kalimat pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban;
(c) menggunakan konjungsi (kata penghubung) yang menyatakan hubungan waktu seperti kemudian, dan lalu;
(d) menggunakan kata kerja aksi seperti menulis, membaca, berjalan, dan sebagainya;
(e) menggunakan imperative sentece (kalimat perintah), kalimat yang mengharapkan adanya reaksi, berupa tindakan

fisik;
(f) menggunakan (kalimat seru), kalimat yang hanya sekedar ungkapan perasaan;
(g) mengandung pesan/ makna yang tersirat yang menjadi tujuan utama penulisan teks anekdot, yaitu menyampaikan

kritik dan saran yang dikemas secara komedi;

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

TEKS ANEKDOT

KOMPETENSI DASAR 4.6

Menciptakan kembali teks anekdot
dengan memerhatikan struktur dan
kebahasaan baik lisan maupun tulis

INDIKATOR • Memilih tema dan pola penyajian
teks aneksdot yang akan disusun.

• Menciptakan teks anekdot
berdasarkan tema dan pola
penyajian yang dipilih, dengan
memerhatikan struktur dan
kebahasaan baik lisan maupun
tulisan

PEMTBUEJLUAAJANRAN Setelah mempelajari teks anekdot
dengan pendekatan Saintifik dan
model pembelajaran Problem Based
Learning, peserta didik dapat
menciptakan kembali teks anekdot
dengan memerhatikan struktur dan
kebahasaan baik lisan maupun tulis
dengan penuh percaya diri.

Pola Penyajian Teks Anekdot

1. Bentuk Dialog yaitu menggunakan kalimat langsung. Kalimat langsung
adalah sebuah kalimat yang merupakan hasil kutipan langsung dari
pembicaraan seseorang yang sama persis seperti apa yang
dikatakannya.

2. Bentuk narasi, yaitu bentuk anekdot berupa paparan cerita.

Langkah-langkah Menyusun Teks Anekdot

1. Menentukan tema dan pola penyajian teks anekdot.
2. Mencari sumber atau bahan referensi, sehingga pembahasan tentang topik teks

anekdot tidak di luar batasan.
3. Tentukan pesan/ makna yang ingin disampaikan, karena tujuan utama penulisan teks

anekdot adalah menyampaikan sindiran dan kritikan lewat pesan, yang dikemas
melalui cerita lucu.
4. Setelah itu tinggal pengembangan isi teks anekdot berdasarkan struktur teks anekdot
yaitu abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda dan kebahasaan yang digunakan.

SEKIAN DAN TERIMA KASIH


Click to View FlipBook Version