KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan
hidayah-Nya saya bisa menyelesaikan ebook dengan baik.
Tidak lupa kami menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen pengampu yang telah
memberikan bimbingan serta masukan yang bermanfaat dalam proses penyusunan ebook ini.
Rasa terima kasih juga hendak kami ucapkan kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah
memberikan kontribusinya baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga ebook ini
dapat selesai pada waktu yang telah ditentukan.
Meskipun kami sudah mengumpulkan banyak referensi untuk menunjang penyusunan
ebook ini, namun kami menyadari bahwa di dalam makalah yang telah kami susun masih
terdapat banyak kesalahan serta kekurangan. Sehingga kami mengharapkan saran serta masukan
dari para pembaca demi tersusunnya ebook lain yang lebih baik lagi. Akhir kata, kami berharap
ebook ini dapat memberikan banyak manfaat.
Bekasi, 28 November 2022
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................1
DAFTAR ISI...................................................................................................................................2
BAB I...............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN ..........................................................................................................................3
a. Latar belakang ..................................................................................................................3
b. Rumusan masalah.............................................................................................................3
c. Tujuan................................................................................................................................4
d. Manfaat..............................................................................................................................4
BAB II .............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN .............................................................................................................................5
1. Sejarah,pengertian,kegunaan,pemakai,dan bidang akutansi.......................................5
2. Akun dan kode akun.........................................................................................................8
3. Persamaan akutansi..........................................................................................................9
4. Proses akutansi..................................................................................................................10
5. Analisis transaksi ..............................................................................................................13
6. Jurnal umum......................................................................................................................13
7. Buku besar......................................................................................................................... 16
8. Neraca saldo.......................................................................................................................19
9. Jurnal penyesuaian............................................................................................................20
10. Kertas kerja........................................................................................................................22
11. Jurnal penutup...................................................................................................................26
12. Laporan keuangan.............................................................................................................27
BAB III............................................................................................................................................29
a. STUDY KASUS...........................................................................................................................29
b. DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................40
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. latar belakang
Akuntansi berkembang sejalan dengan perkembangan masyarakat. Sejarah perkembangan
pemikiran akuntansi (accounting thought) dibagi dalam tiga periode: tahun 4000 SM – 1300 M;
tahun 1300 – 1850 M, dan tahun 1850 M sampai sekarang.
Akuntansi memberikan informasi kepada organisasi mengenai cara pembukuan
yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Informasi akuntansi juga
membantu bagaimana memproses produksi yang sesuai dengan sistem biaya standar
sehingga selisih biaya yang terjadi tidak merugikan organisasi tersebut (Herawaty dkk,
2008).
Pengguna akuntansi sangat bervariasi, dari yang sekedar memahami akuntansi
sebagai: 1) alat hitung menghitung; 2) sumber informasi dalam pengambilan keputusan; 3)
sampai ke pemikiran bagaimana akuntansi diterapkan sejalan dengan (atau sebagai bentuk
pengamalan) ajaran agama yang biasa disebut akuntansi syariah. Bila dihubungkan dengan
kelompok usaha kecil dan menengah tampaknya pemahaman terhadap akuntansi masih
berada pada tataran pertama dan kedua yaitu sebagai alat hitung-menghitung dan sebagai
sumber informasi untuk pengambilan keputusan. Oleh karena itu banyak usaha kecil yang
belum menggunakan laporan keuangan karena disebabkan oleh kurangnya pengetahuan
tentang akuntansi pada usaha kecil dan belum merasakan manfaatnya jika menggunakan
laporan keuangan. Informasi akuntansi akan bermanfaat jika bisa dipahami dan
diimplementasikan oleh penggunanya. Penting untuk mengetahui sejauh mana tingkat
pemahaman pengusaha kecil terhadap 3 informasi akuntansi dan seberapa jauh informasi
akuntansi tersebut memberikan manfaat bagi pengusaha kecil tersebut (Zuhdi, 2011).
B. Rumusan masalah
a. Sejarah,pengertian,kegunaan,pemakai,dan bidang akutansi
b. Akun dan kode akun
c. Persamaan akutansi
d. Proses akutansi
e. Analisis transaksi
f. Jurnal umum sampai laporan keuangan
3
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian akutansi secara menyeluruh
2. Untuk mengetahui akun dan kode akun
3. Untuk mengetahui rumus persamnaan dasar akutansi
4. Untuk mengetahui analasis transaksi dalam akutansi
5. Untuk mengetahui jurnal umum sampai laporan keuangan
D. Manfaat
Adapun tujuan kami dalam menyusun ebook ini adalah disamping untuk memenuhi tugas dalam
perkuliahan juga agar semua mahasiswa/i mampu memahami tentang materi siklus akutan
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Apa itu pengertian atau definisi dari akuntansi?
Secara garis besar, pengertian atau definisi akuntansi adalah suatu proses yang diawali
dengan mencatat, mengelompokkan, mengolah, menyajikan data, serta mencatat transaksi yang
berhubungan dengan keuangan. Dengan demikian, informasi tersebut dapat digunakan oleh
seseorang yang ahli di bidangnya dan menjadi bahan untuk mengambil suatu keputusan. Seorang
praktisi yang ahli dalam bidang ini disebut sebagai akuntan.
Accounting artinya bsia disebut sebagai bahasa bisnis untuk mengukur hasil kegiatan
ekonomi dalam organisasi serta menyampaikan informasi kepada berbagai pihak, termasuk
manajemen, investor, kreditor, dan regulator. Berbagai teori berkembang seiring dengan semakin
banyaknya orang yang ingin mempelajarinya. Meskipun sistem accounting memberi berbagai
kemudahan dalam melakukan kegiatan, ilmu dan pemahaman mengenai prinsip dasar akuntansi
juga sangat penting untuk dipahami oleh para pengusaha.
2. Sejarah Akuntansi di Indonesia
Pada zaman penjajahan Belanda, perusahaan di Indonesia menggunakan sistem
Kontinental atau tata buku yang digagas oleh Luca Pacioli. Meskipun sama-sama berasal dari
pembukuan berpasangan, tetapi akuntansi berbeda dengan tata buku.
Setelah tahun 1960, akuntansi cara Amerika (Anglo Saxon) mulai diperkenalkan di
Indonesia. Seiring berjalannya waktu, akhirnya sistem pembukuan di Indonesia pun berganti dari
Kontinental menjadi Anglo Saxon.
1) Pada tahun 1957, peristiwa konfrontasi Irian Barat yang melibatkan Indonesia dan Belanda,
sehingga berakibat pada seluruh pelajar yang berada di Belanda ditarik dan melanjutkan studinya
di berbagai negara. Salah satunya adalah Amerika.
2) Penanaman Modal Asing (PMA) memberikan dampak positif terhadap perkembangan
akuntansi, khususnya sistem akuntansi Anglo Saxon.
Pada perkembangan berikutnya, akuntansi di Indonesia menerapkan Pedoman Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) sebagai upaya penyesuaian terhadap kondisi global, peningkatan
transparansi laporan keuangan, dan peningkatan kualitas laporan keuangan di Indones
5
3. Kegunaan Akuntansi
Secara singkat dapat dikatakan bahwa tujuan pokok dari akuntansi adalah menyediakan
informasi dalam bentuk laporan keuangan yang berguna bagi pimpinan perusahaan, serta pihak-
pihak lain yang membutuhkan informasi- informasi tersebut, baik dari dalam perusahaan intern
maupun dari luar perusahaan ekstern. Akuntansi menyediakan cara-cara untuk mengumpulkan
dan melaporkan data ekonomis kepada bermaca-macam pihak yang membutuhkan. Pemilik dan
calon pemilik dapat mengetahui bagaimana posisi keuangan dan prospek perusahaan di masa
yang akan datang. Pihak Bank atau pemberi kredit dapat menilai kemampuan perusahaan dalam
beroperasi yang pada gilirannya mempertimbangkan resiko yang mungkin terjadi sebelum
memberi pinjaman. Badan pemerintah berkepentingan terhadap kegiatan perusahaan dalam
kaitannya dengan penyusunan peraturan pemerintah, misalnya peraturan perpajakan. Bahkan
karyawan berkepentingan terhadap jalannya operasi perusahaan untuk mempertimbangkan
stabilitas usaha perusahaan dan keuntungan yang mungkin dapat dinikmati oleh karyawan
tersebut.
4. Pemakai Informasi akuntansi
Pemakai Internal. Yang termasuk pemakai informasi internal adalah manajer, pimpinan
perusahaan. Manajer (pimpinan) perusahaan, mulai dari level terendah sampai level tertinggi,
memerlukan informasi akuntansi yang berkaitan dengan tanggung jawab masing-masing. Dengan
adanya informasi akuntansi yang cepat dan akurat, dapat diambil keputusan yang tepat pula.
Pemakai Eksternal. Yang termasuk pemakai informasi eksternal adalah pemegang saham,
calon penanam saham (investor), kreditur atau calon kreditur, para pekerja/karyawan/serikat
karyawan, pemerintah, dan kelompok-kelompok masyarakat tertentu. Pemegang saham perlu
mengetahui perkembangan dan kondisi perusahaan melalui laporan keuangan. Laporan keuangan
tersebut merupakan pertanggungjawaban keuangan formal oleh pimpinan/pengelola perusahaan
atas kepercayaan yang diberikan dalam mengelola perusahaan tersebut. Kreditur atau calon
kreditur memerlukan informasi akuntansi dalam bentuk laporan keuangan untuk dijadikan
pertimbangan dalam memberikan kredit. Selain itu juga laporan keuangan dibutuhkan untuk
memantau kondisi dan perkembangan keuangan perusahaan agar kepentingan para kreditur
senantiasa terlindungi. Para pekerja/karyawan memerlukan informasi akuntansi karena
berkepentingan atas kelangsungan hidup perusahaan dan jaminan sosial yang mereka harapkan.
Pemerintah berkepentingan terhadap informasi akuntansi dalam kaitannya dengan pemantauan
atas pelaksanaan suatu peraturan, data melalui sensus, data statistic, dan sebagainya.
5. Bidang Akuntansi
6
Bidang-bidang spesialis dalam akuntansi adalah sebagai berikut:
• Akuntansi keuangan (Financial Accounting), yang merupakan aplikasi akuntansi
secara keseluruhan untuk suatu unit ekonomi. Fungsi pokoknya adalah memelihara
catatan atas transaksi-transaksi usaha dan menyiapkan laporan-laporan berkala atas
usaha tersebut serta teknik dan prinsip akuntansi yang diterapkan dalam
melaksanakan tugas ini.
• Akuntansi Manajemen (Management Accounting), yang menyiapkan data historis
maupun taksiran (estimated) dalam membantu pekerjaan manajemen sehari-hari
dan merencanakan operasi perusahaan.
• Akuntansi Biaya ( Cost Accounting), berhubungan dengan penentuan serta
pengawasan biaya dalam suatu perusahaan, terutama untuk perusahaan industri
(manufactured). Dalam perusahaan industri umumnya diperlukan perhitungan
biaya produksi, distribusi biaya-biaya, penyusunan laporan biaya, penentuan biaya
berdasarkan departemen, fungsi, aktivitas produksi, dan lain-lain. Tugas akuntan di
bidang ini antara lain menganalisis data mengenai biaya, baik yang aktual maupun
yang direncanakan, untuk tujuan pengawasan serta perencanaan di masa yang akan
datang.
• Akuntansi Pemeriksaan (Auditing), meliputi pemeriksaan independen atas
pekerjaan-pekerjaan akuntansi secara menyeluruh. Bidang ini meliputi pemberian
pendapat atas kelayakan dari laporan keuangan yang disusun.
• Akuntansi Perpajakan (Taxation), meliputi persiapan untuk pelaporan, pembayaran
pajak ataupun pemgembalian pajak, serta pemenuhan prosedur-prosedur
perpajakan. Akuntan yang bergerak di bidang ini harus memahami semua peraturan
perpajakan yang berlaku di negara yang bersangkutan.
• Akuntansi Pemerintahan ( Governmental Accounting), merupakan bidang khusus
dalam mencatat dan melaporkan transaksi-transaksi yang dilakukan pemerintah
serta lembaga-lembaga pemerintahan. Hal ini dimaksudkan untuk menghasilkan
informasi akuntansi dalam administrasi negara dan mengawasi keuangan
pemerintah sesuai mata anggaran masing-masing.
• Akuntansi Anggaran (Budgeting), menyajikan rencana keuangan untuk suatu
periode melalui perkiraan dan menyiapkan perbandingan antara operasi yang
sebenarnya dan rencana operasi yang akan datang. Bidang ini seringkali sudah
tercakup dalam akuntansi manajemen.
• Sistem Akuntansi (Accounting System), merupakan bidang yang berkaitan dengan
penerapan/aplikasi dari suatu sistem (sistem pencatatan serta pelaporan dan analisis
data keuangan perusahaan). Sistem ini dimaksudkan untuk menghasilkan cara
pengamanan atas harta perusahaan.
7
• Akuntansi Sosial (Social Accounting), merupakan bidang yang bertujuan
melakukan pengukuran atas keuntungan dan kerugian masyarakat atas adanya
suatu usaha/perusahaan di lingkungan masyarakat tersebut.
6. Definisi kode akun
Daftar kode akun adalah daftar serangkaian kode sistematis untuk mengatur struktur tertentu. Ini
mengandung unsur kode akun dan nama akun.
Dengan memanfaatkan kode akun, perusahaan dapat membuat atau memodifikasi bagan
akuntansinya. Biasanya, bagan akun akan menyertakan simbol numerik untuk menunjukkan
perbedaan antara jenis akun.
Selain itu, kode akun sering digunakan untuk menampilkan laporan keuangan,
seperti neraca dan laporan laba rugi. Kemudian, berbagai akun lain, seperti modal atau ekuitas,
hutang, biaya kewajiban, dan pengeluaran lainnya, juga dapat ditambahkan ke bagan akun sesuai
kebutuhan perusahaan.
7. Akun dan Nomornya
Dalam kode akun, perusahaan biasanya mencantumkan akun dalam urutan yang muncul dalam
laporan keuangan. Yang pertama adalah akun neraca, diikuti oleh laporan laba rugi.
Namun, banyak perusahaan menyusun bagan akun sedemikian rupa sehingga semua departemen
memiliki kumpulan akun pengeluaran yang sama.
Adapun penomoran akun yang lazim digunakan adalah sebagai berikut:
Aset – 100 -199
Kewajiban – 200-299
Akun ekuitas – 300-399
Pendapatan – 400-499
Pengeluaran – 500-599
Berikut adalah akun-akun yang biasa mendapatkan penomoran:
Aktiva
Aset biasanya jatuh ke dalam dua kategori – aset lancar dan aset tetap. Seseorang dapat dengan
mudah mengubah aset lancar menjadi uang tunai, seperti giro, tabungan, pasar uang, piutang,
inventaris, dan sebagainya.
Aset saat ini biasanya mendapatkan kode dari 100 hingga 149, tetapi sekali lagi tidak ada aturan
keras untuk hal yang sama. Aset tetap, di sisi lain, mendapatkan kode dari 150 hingga 199.
8
Kewajiban
Setiap dana yang dimiliki perusahaan kepada pihak luar merupakan kewajiban. Ada berbagai
jenis kewajiban, seperti kewajiban lancar, kewajiban tidak lancar, dan lainnya.
Misalnya, setiap organisasi memiliki kewajiban penggajian yang melacak pajak yang dipotong
dari gaji karyawan dan ditahan hingga dibayarkan kepada Pemerintah. Kewajiban tersebut
termasuk pajak lokal, dan bagian pajak yang dibayarkan oleh karyawan seperti Jaminan Sosial
dan BPJS.
Adapun nomor kode akun yang digunakan untuk kewajiban yaitu 200 hingga 299.
Penghasilan
Ini adalah pendapatan yang dihasilkan perusahaan dari operasi sehari-hari, seperti biaya
profesional, produk yang dijual, dan biaya yang dapat diganti, dan sebagainya. Penomoran akun
untuk penghasilan yakni 400 hingga 499.
Harga Pokok Penjualan (HPP)
Ini termasuk biaya bahan baku, biaya pengiriman untuk mengangkut bahan baku ke gudang,
biaya pengiriman dengan mengirimkan barang ke pelanggan, dan sebagainya.
Beban atau Biaya Overhead
Biaya overhead atau biaya tetap adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan walaupun
tidak menghasilkan apa-apa, misalnya telepon, asuransi, utilitas, dan lain-lain.
Selain itu, jenis akun lain termasuk Beban Lain-Lain, Pendapatan Lain-lain, dan sebagainya
8. Pengertian Persamaan Dasar Akuntansi
Persamaan dasar akuntansi adalah sebuah perhitungan yang bertujuan untuk
memproyeksikan hubungan antara hutang, harta, dan modal yang dimiliki oleh perusahaan.
Adapun prinsip yang selalu dipegang dalam akuntansi adalah adanya keseimbangan antara
pemasukan dan pengeluaran. Kemudian, kedua hal tersebut perlu dianalisis lebih mendetail
dengan persamaan dasar akuntansi di mana digunakan juga untuk menilai keampuan perusahaan
dalam mengelola keuangan. Oleh karena itu, harta atau aset yang dimiliki oleh perusahaan harus
seimbang dengan liabilitas atau kewajiban. Ini menunjukkan semua aset perusahaan diperoleh
baik pendanaan dari utang atau ekuitas. Misalnya ketika sebuah perusahaan baru dibangun, aset
pertama yang dibeli berasal dari dana yang diterima dari investor atau dari pinjaman (utang).
Dengan demikian semua aset perusahaan yang berasal dari kreditor atau investor disebut
kewajiban dan ekuitas.
9
Rumus contoh persamaan dasar akuntansi adalah sebagai berikut:
Aset = Kewajiban + Ekuitas
atau bisa juga berupa:
Harta (Aktiva) = Hutang + Modal (Pasiva)
Seperti yang Anda lihat, sisi aset setara dengan jumlah kewajiban dan ekuitas pemilik. Ini
masuk akal jika kerangka berpikirnya adalah kewajiban dan ekuitas pada dasarnya hanya sumber
pendanaan bagi perusahaan untuk membeli aset. Persamaan ini umumnya ditulis dengan posisi
kewajiban yang ditempatkan lebih dahulu sebelum ekuitas pemilik. Karena utang terhadap
kreditur harus dilunasi terlebih dahulu sebelum investor ketika perusahaan mengalami
kebangkrutan.
9. Proses akuntansi
Proses dalam akuntansi Seperti disebutkan sebelumnya, proses dalam akuntansi adalah terdiri
dari mencatat, meringkas, menganalisa, dan melaporkan data. Berikut penjelasannya: 1.
Mencatat Hal terpenting dalam proses akuntansi adalah pencatatan transaksi yang terjadi dalam
bisnis. Proses ini, umumnya dikenal sebagai pembukuan, melibatkan pencatatan dan
memasukkan transaksi ke dalam pembukuan. Dalam sebuah proses akuntansi, akuntansi
biasanya dilakukan untuk tujuan akuntansi rinci dan merupakan laporan untuk menyajikan data
dalam bentuk laporan keuangan akhir. 2. Meringkas Secara umum, untuk sebuah data mentah
adalah hasil pencatatan transaksi dan dianggap tidak terlalu penting. Data mentah ini tidak terlalu
berpengaruh pada proses pengambilan keputusan. Baca juga: Harga Cabai Naik, Berikut Harga
Pangan di Jakarta Hari Ini Namun, peran penting seorang akuntan untuk menggunakan data
mentah, mengelompokkan menjadi beberapa kategori, serta menerjemahkannya. Sehingga,
proses yang biasa terjadi adalah mencatat transaksi, lalu meringkasnya. 3. Melaporkan Semua
kegiatan yang dilakukan dalam perusahaan menjadi tanggung jawab manajemen. Setiap
wirausahawan perlu mengetahui berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan dan bagaimana
perusahaan membelanjakan uangnya. Dalam hal ini, pengusaha biasanya menerima laporan
keuangan perusahaan yang dikirim setiap bulan. Pada saat yang sama, ada juga laporan tahunan
yang merangkum semua kegiatan perusahaan. 4. Menganalisa Terakhir, menganalisa merupakan
proses akhir yang penting dalam akuntansi. Setelah merekam dan meringkas, tentunya kita perlu
menarik kesimpulan. Di sinilah peran penting sebuah manajemen untuk memeriksa poin antara
positif dan negatif.
10
Tahap pengidentifikasian Bukti Transaksi/Bukti Neraca Lajur
Pencatatan
Tahap Jurnal Umum Laporan Keuangan
pencatatan/Recording Buku Besar - Laporan laba rugi
- Laporan perubahan
Tahap Neraca saldo
penggolongan/Classificatio Jurnal penyesuaian modal
- Neraca
n Jurnal Penutup
Tahap Menutup Buku Besae
penggolongan/Classificatio Neraca Saldo setelah
n penutupan
Jurnal Pembalik
Tahap
pengikhtisaran/Summarizing 11
Tahap Pelaporan/Reporting
Siklus akutansi adalah suatu proses data
akutansi menjadi laporan keuangan
BUKTI TRANSAKSI JURNAL UMUM BUKU BESAR NERACA SALDO
JURNAL PENYESUAIAN
LAPORAN KEUANGAN JURNAL PENUTUP
12
10. Analisis akuntansi
Analisis akuntansi adalah kegiatan yang dilakukan sebelum seorang yang akan melakukan
analisis keuangan atas laporan keuangan perusahaan. Analisis akuntansi dilakukan karena
beberapa faktor berikut ini.
Standar akuntansi, dalam standar akuntansi terdapat prinsip-prinsip yang menyebabkan
laporan keuangan tidak mencerminkan realitas ekonomi yang ada. Akibatnya laporan keuangan
tidak mencerminkan keadaan sebenarny. Contohnya penggunaan prinsip historical cost dalam
akuntansi menyebabkan aktiva dinilai berdasarkan nilai pada saat perolehan padahal nilainya
saat ini sudah berubah.
Dalam akuntansi banyak menggunakan estimasi yang ditentukan oleh manajemen.
Adakalanya estimasi yang dilakukan tidak akurat sehingga menyebabkan angka dalam laporan
keuangan menjadi salah atau tidak mencerminkan realitas ekonomi.
Karakteristik kualitatif laporan keuangan telah ditetapkan dalam kerangka dasar
penyusunan dan penyajian laporan keuangan, namun diantara karakteristik kualitatif sering
terdapat benturan. Sebagai contoh penggunaan konsep reliable dan relevance. Jika
mengutamakan reliable maka prinsip historical cost lebih reliable karena harga perolehan dapat
diverifikasi, namun nilainya tidak menunjukkan nilai ekonomis terkini aset tersebut sehingga
kehilangan relevansi.
Earning management merupakan praktek yang membuat laporan keuangan dapat bias
karena disajikan menurut tujuan dari penyusunnya. Earning manajemen adalah tindakan yang
dibolehkan karena masih berdasarkan standar ataupun tindakan yang dilarang karena melanggar
standar dalam upaya manajemen mengatur kinerja keuangan untuk tujuan memenuhi kontrak
atau ketentuan tertentu.
Mengingat kelemahan tersebut, maka sebelum laporan keuangan dianalisis harus
dilakukan penyesuaian-penyesuaian angka-angka laporan keuangan. Kegiatan ini disebut
recasting karena kita menyusun ulang laporan keuangan sebelum analisis rasio dan analisis yang
lain dilakukan.
11. Jurnal Umum
Dilihat secara etimologi, kata jurnal berasal dari bahasa Prancis yaitu Jour, yang berarti
hari. Istilah ini juga kerap dikenal dengan sebutan general journal. Yakni sebuah catatan transaksi
berbagai aktivitas yang disusun secara kronologis.
13
Adapun jurnal umum adalah sebuah jurnal yang digunakan untuk mencatat berbagai
aktivitas transaksi keuangan dari sebuah bisnis atau usaha dalam periode tertentu untuk
memudahkan pengelolaan keuangan internal dan eksternal.
Selain itu, jurnal umum juga bisa disebut sebagai jurnal yang digunakan untuk
mengakumulasi catatan di jurnal khusus. Adapun jurnal khusus meliputi jurnal pendapatan,
pembelian, penerimaan kas, hingga pembayaran kas.
Tujuan Pembuatan Jurnal Umum
Setelah mengetahui penjelasannya, tentunya Anda juga harus mengerti tujuan dibuatnya jurnal
umum. Dengan jurnal ini, Anda dapat mengidentifikasi dan mengelola segala hal terkait dengan
transaksi keuangan. Beberapa hal itu adalah:
• Mengidentifikasi seluruh aktivitas transaksi yang dilakukan.
• Menentukan nilai transaksi.
• Mengidentifikasi dampak ekonomi dari transaksi yang terjadi.
• Memudahkan pemindahan dampak transaksi pada akun yang sesuai.
Dari uraian tersebut muncul gambaran, bahwa jurnal umum lebih banyak dibantu pembuatannya
dengan menggunakan software pembukuan. Sistem pembukuan perusahaan jasa lebih sering
digunakan dibanding perusahaan dagang. Itu karena pencatatan transaksi perusahaan jasa lebih
bersifat kronologis.
Prinsip Dasar Membuat Jurnal Umum
Agar menghasilkan pencatatan keuangan yang sistematis dalam sebuah jurnal, ada beberapa
prinsip pembuatan jurnal yang harus diperhatikan. Prinsip jurnal akuntansi tersebut di antaranya:
• Mengidentifikasi segala bukti transaksi keuangan yang terjadi di perusahaan. Bukti ini
meliputi nota, kwitansi, memo, invoice, dll.
• Mengidentifikasi akun yang paling terpengaruh dari transaksi tersebut, setelah itu buat
klasifikasi ke dalam jenis modal, harta, atau utang.
• Mengetahui adanya pengurangan atau penambahan pada akun yang berhubungan dengan
transaksi
• Memutuskan apakah akan dilakukan kredit atau debit pada akun yang dimaksud.
• Mencatat transaksi ke jurnal umum berdasarkan bukti transaksi.
Fungsi Jurnal Umum
Berdasarkan pengertiannya, maka secara umum fungsi dari jurnal ini adalah sebagai
medium pencatatan keuangan yang disusun secara sistematis dan kronologis selama periode
tertentu.
14
Sementara dalam praktiknya, jurnal umum memiliki sejumlah fungsi penting seperti berikut ini:
1. Fungsi Historis
Semua transaksi yang dibuat dalam jurnal ini akan disusun berdasarkan periodenya.
Jurnal tersebut menggambarkan aktivitas harian perusahaan yang dilakukan berurutan dan terus-
menerus. Singkatnya, fungsi historis merupakan fungsi yang mengacu pada pencatatan harian
yang kronologis dan sistematis.
2. Fungsi Pencatatan
Umumnya, jurnal ini akan menampung semua transaksi umum yang terjadi dalam suatu
bisnis atau perusahaan. Dengan begitu, segala aspek transaksi seperti biaya, perubahan modal,
pendapatan, dan kekayaan harus dicatatkan lebih dulu ke dalam jurnal umum.
3. Fungsi Analisis
Meski terlihat seperti buku catatan keuangan harian, nyatanya untuk menginput data pada
jurnal umum tidak bisa dilakukan sembarangan. Setiap record transaksi jurnal ini harus
merupakan hasil analisis serta mengidentifikasi transaksi ke dalam kredit/debit yang meliputi
klasifikasi akun serta nilai transaksinya.
4. Fungsi Instruksi
Selain yang telah disebutkan, jurnal umum memiliki fungsi instruksi yang menjadikannya
berbeda dengan catatan keuangan biasa. Fungsi ini terletak pada proses input data dalam
pembukuan besar. Ini menandakan bahwa pencatatan di jurnal bukan sekadar dokumen transaksi
saja, namun juga berisi petunjuk penentu kredit atau debit.
5. Fungsi Informasi
Dengan bentuknya menyerupai catatan, jurnal umum memang memuat sejumlah
informasi detail terkait catatan transaksi perusahaan yang pernah terjadi. Dalam jurnal ini, pihak
internal dan eksternal perusahaan dapat menemukan berbagai informasi relevan terkait
pengelolaa keuangan.
Manfaat Penggunaan Jurnal Umum
Jurnal umum dalam akuntansi bisa digunakan oleh perusahaan dagang dan juga jasa.
Mengacu pada rincian sejumlah fungsi di atas, maka jurnal ini memiliki manfaat secara umum
bagi perusahaan, di antaranya:
15
• Untuk menemukan informasi terkait penambahan atau pengurangan suatu prakiraan
dalam pengelolaan keuangan.
• Untuk mengetahui jumlah pencatatan suatu perkiraan atau lebih.
• Untuk mengidentifikasi jumlah yang dikenai debit atau kredit, yang mana jumlahnya
harus seimbang.
• Untuk mengetahui jumlah keseluruhan yang sudah diunggah ke jurnal buku besar sesuai
tanda referensi nomor perkiraan.
• Untuk mengetahui jumlah keseluruhan yang sudah diunggah ke jurnal buku besar sesuai
tanda referensi rincian pekerjaan.
12. Buku Besar?
Yang dimaksud dengan buku besar akuntansi (general ledger) adalah suatu kumpulan
akun-akun yang digunakan untuk meringkas transaksi yang telah dicatat dalam jurnal.
Buku besar akuntansi perusahaan juga dapat diartikan sebagai sebuah tahapan catatan
terakhir dalam akuntansi atau book of final entry yang menampung ringkasan data yang sudah
dikelompokan atau diklasifikasikan yang berasal dari jurnal.
Buku ini berisi tentang perkiraan-perkiraan yang mengikhtisarkan pengaruh adanya
transaksi keuangan terhadap perubahan sejumlah akun. Akun akun yang tercatat di dalamnya
merupakan akun akun yang berbeda seperti akun aktiva, kewajiban, dan modal perusahaan.
Penting diingat bahwa banyaknya jumlah perkiraan yang dibutuhkan/dicatat perusahaan berbeda-
beda, karena tergantung kepada kekayaan dan keuangan perusahaan, jenis kegiatan, volume
transaksi dan informasi yang diinginkan perusahaan. Fungsi setiap akun-akun yang terdapat di
buku besar akuntansi perusahaan berbeda sesuai dengan kondisi perusahaan masing-masing.
Data dalam ledger akuntansi belum terperinci karena akun terkadang tidak
mencerminkan data secara rinci, seperti rekening utang, piutang, dan persediaan barang dagang.
Untuk melihat rekening-rekening tersebut diperlukan rekening lain yang dikelompokkan dalam
suatu buku atau kumpulan kartu-kartu yang disebut buku besar pembantu atau subsidiary ledger.
Tujuan Sistem Buku Besar Umum
1. Untuk dapat mencatat semua transaksi akuntansi secara akurat dan benar.
2. Untuk dapat memposting transaksi-transaksi ke akun yang tepat.
3. Untuk dapat menjaga keseimbangan debet dan kredit pada akun.
4. Untuk bisa mengakomodasi entry jurnal penyesuaian yang dibutuhkan.
16
5. Untuk dapat menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya dan tepat waktu untuk setiap
periode akuntansi.
Bentuk – Bentuk Buku Besar
1. Bentuk T
Bentuk T adalah salah satu buku besar yang berbentuk huruf T. Buku besar ini merupakan sebuah
buku besar yang paling sederhana dan paling banyak digunakan, biasanya untuk keperluan suatu
analisis transaksi dan keperluan menjelaskan mekanisme penggunaan akun dalam pelajaran
akuntansi.
2. Bentuk Skontro
Bentuk Skontro adalah salah satu buku besar berbentuk sebelah-menyebelah atau disebut 2 kolom.
Buku besar ini juga merupakan buku besar bentuk T yang lebih lengkap.
17
3. Bentuk Staffel
Bentuk Staffel adalah salah satu buku besar berbentuk halaman dan memiliki lajur saldo. Buku
besar ini juga dapat dibedakan menjadi dua, yaitu buku besar 3 kolom (memiliki lajur saldo
tunggal) dan buku besar 4 kolom (memiliki lajur saldo rangkap).
18
13. Laporan Neraca Saldo (Trial Balance)?
Pengertian neraca saldo adalah suatu laporan yang berisi seluruh jenis nama akun beserta
saldo total dari setiap akun yang disusun secara sistematis sesuai dengan kode akun yang
bersumber dari buku besar perusahaan pada periode tertentu.
Pada dasarnya, neraca saldo atau trial balance merupakan lembar kerja yang disiapkan
secara manual atau diotomatisasikan oleh sistem akuntansi yang mencantumkan semua akun dari
buku besar pada akhir periode akuntansi (akhir bulan, akhir kuartal atau akhir tahun).
Adanya laporan ini dapat Anda gunakan sebagai patokan agar tidak melakukan kesalahan
saat posting atau pemindahbukuan ke kolom debit dan kredit buku besar.
19
Neraca saldo juga merupakan tahapan keempat dalam menyiapkan informasi keuangan.
1 Menyiapkan sumber dokumen
2 Mengumpulkan transaksi pada jurnal
3 Memposting ke buku besar
4 Menyusun neraca saldo
5 Menyusun jurnal penyesuaian
6 Membuat neraca lajur perusahaan dagang
7 Membuat laporan keuangan
Neraca saldo yang tidak seimbang menandakan adanya kesalahan pada saat pencatatan
jurnal yang biasanya disebabkan oleh beberapa hal seperti kesalahan menghitung saldo akun,
penempatan akun kredit dan debit, dan lain-lain.
14. Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat ketika ada perubahan saldo pada suatu akun
dan harus disesuaikan ke dalam buku besar perusahaan pada akhir siklus akuntansi dengan
tujuan untuk mencatat pendapatan atau beban yang tidak diakui untuk periode tersebut. Jurnal ini
dibuat dalam proses pencatatan perubahan saldo dalam akun sehingga saldo mencerminkan
jumlah yang sebenarnya.
Secara umum, manfaat yang diberikan yaitu menetapkan saldo catatan akun buku
besar pada akhir periode, serta menghitung pendapatan dan beban selama periode tertentu.
Ketika sebuah transaksi dimulai dalam satu periode akuntansi dan diakhiri pada periode
selanjutnya, laporan ini diperlukan untuk mencatat transaksi tersebut dengan benar. Hal ini dapat
mengacu pada pelaporan keuangan yang mengoreksi kesalahan yang dilakukan sebelumnya
dalam periode akuntansi.
Salah satu tujuan dibuatnya jurnal penyesuaian adalah untuk mengubah transaksi tunai
menjadi metode akuntansi akrual. Akuntansi akrual didasarkan pada prinsip pengakuan
pendapatan yang berusaha mengakui pendapatan pada periode perolehannya, bukan pada
20
periode penerimaan kas. Sebagai contoh, coba asumsikan sebuah perusahaan konstruksi memulai
konstruksi dalam satu periode tetapi tidak menagih pelanggan hingga pekerjaan selesai dalam
enam bulan. Perusahaan konstruksi perlu melakukan jenis jurnal ini pada setiap akhir bulan
untuk mengakui pendapatan 1/6 dari jumlah yang akan ditagih pada titik enam bulan. Lalu perlu
Anda ketahui juga proses penjurnalan ini akan lebih mudah dengan bantuan aplikasi Akuntansi
seperti Mekari Jurnal.
Berikut contoh tabel cara menyelesaikan jurnal penyesuaian
Cara membuat jurnal penyesuaian sebenarnya mudah kok, yang perlu
diperhatikan adalah mengetahui perilaku transaksi yang terjadi.
Dan mengetahui aturan debet kredit dalam akuntansi juga penting sebagai dasar
menyusun ayat jurnal penyesuaian ini.
21
15. Kertas Kerja
Kertas kerja adalah sebuah catatan yang harus dimiliki serta wajib untuk dibuat sebelum
melakukan proses penyusunan sebuah laporan keuangan. Kertas kerja adalah tempat
pencatatan neraca saldo pada keuangan perusahaan, di dalam penggolongan akun buku besar serta
penyesuaian. Bentuknya Kertas Kerja yang kan dibuat secara berlajur-lajur. Kertas kerja dapat
disebut juga sebagai neraca lajur.
Fungsi Kertas Kerja
Kertas kerja akan dibuat karena dapat memperingkas suatu laporan keuangan melalui pada
fungsinya. Berikut fungsi kertas kerja, Kertas kerja berfungsi sebagai alat yang dapat untuk
memperingkas dalam penyususnan alam suatu laporan keuangan dengan secara manual, akan
tetapi bukan bagian dari catatan suatu akuntansi secara formal, Kertas kerja berfungsi menjadi
sebagai pokok acuan untuk mengoreksi pada buku besar yang disamakan, diseimbangkan dan
ditata secara rapih berdasarkan penyususnan sebuah laporan keuangan.
Tujuan Menyusun Kertas Kerja
Setelah kita dapat memahami dari fungsi kertas kerja, maka berikutnya adalah tentang apa saja
tujuan dari menyusun kertas kerja ini. dalam penyusunan kertas kerja ini mempunyai berbagai
macam tujuan sebagai adalah sebagai berikut:
• Untuk Membantu atau memperingkas dalam proses menyusun laporan keuangan pada
perusahaan.
• Mengurangi jika ada suatu kesalahan-kesalahan yang mungkin akan terjadi atau dapat
terjadi selama proses menyusun kertas kerja,
• mengoreksi terhadap keakuratan pada proses perhitungan yang telah dilakukan.
Jenis-jenis Kertas Kerja
Seperti yang telah kita pahami sebelumnya membuat kertas kerja tentang apa saja tujuan
dari kertas kerja ini dibuat. Tentu saja dalam proses pembuatan kertas kerja ini juga mempunyai
bentuk yang dapat memudahkan atau memperingkas dalam menyusun sebuah laporan keuangan.
Berikut ini adalah beberapa bentuk dari kertas kerja perusahaan.
1. Bentuk Laporan Kertas Kerja Enam Kolom (Tiga Kolom Berganda)
Bentuk Enam Kolom atau bentuk Tiga Kolom Berganda biasanya bentuk ini jarang sekali
digunakan. Pada bentuk kertas kerja dengan bentuk enam kolom atau juga tiga kolom berganda
ini terdapat pada bagian kolom neraca saldo debit dan kredit, pada bagian kolom rugi atau laba,
pada bagian kolom neraca debit dan kredit.
22
• Contoh Laporan Kertas Kerja Dalam Bentuk Enam Kolom
2. Bentuk Laporan Kertas Kerja Delapan Kolom (Empat Kolom Berganda)
Adapun bentuk dalam kertas kerja dengan delapan kolom atau empat kolom. berganda ini terdapat
atas kolom neraca saldo “debit dan kredit”, dengan kolom penyesuaian “debit dan kredit”, kolom
laba atau rugi “debit dan kredit”, pada kolom neraca “debit dan kredit”.
• Contoh Laporan Kertas Kerja Dalam Bentuk Delapan Kolom
3. Bentuk Laporan Kertas Kerja Sepuluh Kolom (Lima Kolom Berganda)
Adapun bentuk dari kertas kerja dengan sepuluh kolom atau lima kolom secara berganda
terdapat atas kolom neraca saldo “debit dan kredit, kolom dengan penyesuaian “debit dan kredit:,
kolom dengan neraca saldo dapat kita sesuaikan dengan “debit dan kredit”, pada kolom laba atau
rugi “debit dan kredit”, pada bagian kolom neraca “debit dan kredit”.
23
• Contoh Laporan Kertas Kerja Dalam Bentuk Sepuluh Kolom
4. Bentuk Laporan Kertas Kerja Dua Belas Kolom (Enam Kolom Berganda)
Adapun bentuk pada Laporan Kertas Kerja dua betas pad bagian kolom atau enam kolom
secara berganda terdapat atas kolom neraca saldo “debit dan kredit”, pada bagian kolom
penyesuaian “debit dan kredit”, pada bagian kolom neraca saldo dapat disesuaikan dengan “debit
dan kredit”, pada bagian kolom rugi atau laba “debit dan kredit”, pada bagian kolom laporan modal
“debit dan kredit”, pada bagian kolom neraca “debit dan kredit”.
• Contoh Laporan Kertas Kerja Dalam Bentuk Dua Belas Kolom
Supaya kamu dapat lebih memahami terkait tentang kertas kerja. maka kamu harus benar-benar
perhatikan dalam contoh laporan kertas kerja sebagai berikut. pada tahap ini akan memberi contoh
terkait sebuah neraca sisa atau neraca pada saldo Mesin Cetak Printer PT Anugerah Abadi Group.
24
Data yang sudah diperoleh pada akhir bulan, 31 Mei tahun 2004 untuk dapat penyesuaian
sehingga laporan diperoleh sebagai berikut.
• Perlengkapan yang masih tersedia dengan biaya sebesar Rp 400.000.00.
• Sewa telah dibayar di muka sebesar Rp 1.800.000,00. Pada akhir bulan Mei 2000 sehingga
pada ruangan kerja karyawan telah digunakan sepenuhnya selama satu bulan.
• Penyusutan yang telah terjadi pada peralatan sebesar 15% per tahun.
25
Cara Membuat Kertas Kerja
Terdapat beberapa cara untuk penyusunan dalam kertas kerja atau cara dalam membuat atau
menuliskan terkait dengan pembuatan kertas kerja ini, cara ini adalah cara yang sangat mudah
secara umum dan dapat digunakan untuk membuat kertas kerja. Pada tahapan – tahapnya dapat
dilihat seperti.
• Pada posisi alas kertas kerja, dapat kamu tuliskan dengan memberi nama sebuah
perusahaan, kertas kena periode tertentu.
• Lalu kamu Tuliskan nomor perkiraan beserta nama perkiraan buku besar pada kolom
masing-masing dan besar jumlah saldo pada catatan buku besar yang telah dibukukan ke
dalam neraca sisa.
• Jurnal penyesuaian yang telah kamu buat, dalam isi angka – angkanya yang telah
dibukukan serta dimasukan kedalam kolom jurnal penyesuaian dengan memberi nama
perkiraan yang sesuai dengan bunyi jurnal penyesuaian, hal ini dilakukan supaya pada
jumlah saldo-saldo-nya yang terdapat pada setiap masing-masing perkiraan harus dapat
sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya.
• Angka-angka yang terdapat di bagian kolom neraca sisa setelah melalui proses panjang
ditambah dengan “dijumlah” atau telah dikurangi dengan jumlah angka-angka yang
terdapat di dalam pada bagian kolom jurnal penyesuaian, kemudian telah dimasukan dalam
neraca sisa setelah penyesuaian.
16. Jurnal Penutup
Pengertian jurnal penutup (closing entries) adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode
akuntansi untuk menutup akun-akun nominal sementara. Akibat penutupan ini, saldo akun-akun
tersebut akan menjadi 0 (nol) pada awal periode akuntansi.
Akun yang ditutup adalah akun nominal dan akun pembantu modal. Komponen yang
termasuk sebagai akun nominal adalah pendapatan dan beban, sedangkan akun pembantu
modal adalah prive dan ikhtisar laba/rugi. Setelah jurnal penutup diposting ke setiap akun,
maka yang tersisa adalah perkiraan riil (assets, liabilities, capital/equity).
26
Tujuan dan Fungsi Pembuatan Jurnal Penutup
Berikut adalah beberapa tujuan dan fungsi pembuatan jurnal penutup (closing entries):
1. Menutup saldo yang terdapat pada semua perkiraan sementara, sehingga perkiraan
tersebut menjadi 0 (nol).
2. Agar saldo akun modal menunjukkan jumlah yang sesuai dengan keadaan pada akhir
periode, sehingga saldo akun modal akan sama dengan jumlah modal akhir yang
dilaporkan di neraca.
3. Memisahkan transaksi jurnal pendapatan dan beban agar tidak bercampur dengan jumlah
nominal dari pendapatan dan beban pada tahun selanjutnya.
4. Menyajikan neraca awal periode berikutnya setelah dilakukan penutupan buku.
5. Mempermudah ketika dilaksanakan pemeriksaan, karena telah dilakukan pemisahan
transaksi yang terjadi antara periode sekarang dengan transaksi pada periode akuntansi
selanjutnya.
6. Menyajikan informasi keuangan yang sebenarnya (riil) dari suatu perusahaan setelah
dilakukan penutupan buku. Akun yang sesungguhnya terdiri atas harta, kewajiban
dan ekuitas.
17. Laporan Keuangan
Pengertian laporan keuangan adalah sebuah catatan informasi keuangan suatu perusahaan
dalam satu periode akuntansi tertentu yang dapat digunakan untuk menggambarkan situasi
kinerja usaha atau perusahaan tersebut. Di dalamnya berisi pencatatan transaksi baik itu transaksi
pembelian, penjualan, maupun transaksi bisnis lainnya yang bernilai ekonomi dan moneter.
Laporan bisnis perusahaan ini biasanya akan dibuat dalam periode tertentu saja,
apakah dibuat setiap sebulan sekali, setiap satu tahun sekali, atau setiap periode tertentu
tergantung dari kebijakan perusahaan. Biasanya perusahaan membuatnya ketika periode
akuntansi perusahaan mereka memasuki akhir.
27
Jenis-Jenis Laporan Keuangan
Setidaknya ada 4 macam financial statement yang sering dipakai untuk melakukan analisis
terhadap kondisi keuangan perusahaan, yaitu:
1. Laporan Laba Rugi (profit and lost statement)
Laporang laba rugi adalah suatu laporan yang menjelaskan tentang kinerja keuangan suatu entitas
bisnis dalam satu periode akuntansi. Di dalam laporan ini terdapat informasi mengenai unsur-unsur
pendapatan dan beban perusahaan sehingga diketahui laba atau rugi bersih.
2. Laporan Perubahan Modal (capital statement)
Laporan perubahan modal adalah jenis laporan yang di dalamnya terdapat informasi tentang
perubahan modal atau ekuitas perusahaan pada periode tertentu. Laporan ini dapat memberikan
informasi seberapa besar terjadi perubahan modal dan apa saja yang menyebabkan terjadinya
perubahan tersebut.
3. Laporan Neraca (balance sheet)
Laporan neraca adalah laporan yang menjelaskan informasi kondisi keuangan suatu entitas bisnis
pada tanggal tertentu. Dari laporan ini kita dapat mengetahui berapa jumlah aktiva (harta, aset),
kewajiban (utang), dan ekuitas perusahaan.
4. Laporan Arus Kas (cash flows)
Laporan arus kas adalah financial statement suatu entitas bisnis yang dipakai untuk menunjukkan
aliran masuk dan keluar kas perusahaan pada suatu periode akuntansi. Laporan ini juga menjadi
alat pertanggungjawaban cash flows selama periode pelaporan.
28
BAB III
STUDY KASUS
PT SETIA ANI merupakan perusahaan manufactur pembuatan briket batu bara.
briket batu bara terdiri dari bahan baku batu bara,tanah liat dan tapioka.
berikut ini transaksi yang terjadi dibulan januari 2020
jan 21. transaksi di bank
2 penerimaan pembayaran piutang usaha Rp 115.000.000
3 pembayaran utang ke supplier batu bara atas pembelian di bulan desember 2019 Rp 30.000.000
5 penerimaan pembayaran piutang usaha Rp 15.000.000
5 pembayaran gaji karyawan Rp 29.400.000
6. pembayaran tagihan listrik bulan desember 2019 sebesar Rp 800.000
6 pembayaran tagihan air bulan desember 2019 400.000
7 penerimaan pembayaran piutang usaha 40.000.000
8 membayar utang bank Rp 1.000.000
10 pembelian bbm dan oli Rp 500.000 secara tunai
15 pembelian sparepart mesin Rp 2.000.000 secara tunai
17 pembelian elektrik mesin Rp 200.000 secara tunai
20 pembayaran asuransi untuk tahun 2020 Rp 2.400.000
21 pembayaran utang suplier tanah liat Rp 15.000.000
26 pembelian alat tulis kantor Rp 500.000 secara tunai
27 penerimaan uang muka dari customer Rp 10.000.000
transaksi di kas
18. perjalanan dinas luar kota bagian pemasaran Rp 200.000
20 bensin untuk pengiriman barang Rp 500.000
21 memebri sumbangan atas meninggalkan keluarga salah satu karyawan Rp 300.000
transaksi terkait persediaan
25 selama bulan januari PT Setia ani membeli bahan baku secara kredit
bahan baku qty(kg) harga amount
batu bara 20,000 1,200 24,000,000
tanah liat 15,000 850 12,750,000
tapioka 10,000 3500 35,000,000
Total 45,000 71,750,000
27 selama bulan januari PT setia ani memakai bahan baku untuk di proses produksi
bahan baku qty(kg) harga amount
batu bara 18,000 1,200 21,000,000
tanah liat 10,000 850 8,500,000
tapioka 6,000 3500 21,000,000
29
Total 34,000 51,100,000
JURNAL UMUM
PT SETIA ANI
JURNAL UMUM
PER DESEMBER 2020
Tgl no akun deskripsi ref Debit kredit
transaksi di bank
2 110200 Bank 115.000.000
30.000.000
110300 piutang usaha 17.000.000 115.000.000
29.400.000 30.000.000
3 210100 hutang usaha lokal 800.000 17.000.000
29.400.000
110200 Bank 400,000 800.000
40,000,000
5 110200 Bank 1,000,000 400,000
40,000,000
110300 piutang usaha 100,000 1,000,000
500,000
5 210200 biaya mesin harus dibayar -gaji 2,000,000 100,000
200,000 500,000
110200 Bank 2,400,000 2,000,000
15,000,000 200,000
6 210400 biaya mesin harus dibayar -listrik 500,000 2,400,000
15,000,000
110200 Bank
6 210300 biaya mesin harus dibayar air
110200 Bank
7 110200 Bank
110300 piutang usaha
8 210600 hutang bank jangka panjang
110200 Bank
8 710100 beban bunga
110200 Bank
10 110800 persediaan bbm dan oli
110200 Bank
15 110900 persediaan sparepart
110200 Bank
17 111000 persediaan elektrik
110200 Bank
20 111100 asuransi dibayar dimuka
110200 Bank
21 210100 utang usaha lokal
110200 Bank
26 110700 persediaan atk
30
110200 Bank 10,000,000 500,000
27 110200 Bank 10,000,000
210500 uang muka penjualan 200,000 200,000
transaksi di kas 500,000 500,000
18 661400 beban perjalanan dinas luar kota-pemasaran
24,000,000 71,750,000
110100 kas 12,750,000
20 661500 beban perjalanan dinas dalam kota(bensin) 35,000,000 21,600,000
8,500,000
110100 kas 51,100,000 21,000,000
21 729999 beban lain-lain
110100 kas
transaksi terkait persediaan
25 110101 persediaan bahan baku-batu bara
110402 persediaan bahan baku tanah liat
110403 persediaan bahan baku tapioka
210100 hutang usaha lokal
27 110500 persediaan barang dalam proses
110401 persediaan bahan baku batu bara
110402 persediaan bahan baku tanah liat
110403 persediaan bahan baku tapioka
TOTAL 388.150.000 388.150.000
31
kas 110100
tgl keterangan ref Debit kredit Debit saldo
kredit
des saldo 200.000
18 500.000 10.000.000
20 300.000 9.800.000
21 9.300.000
9.000.000
piutang usaha ref Debit kredit Debit saldo
kredit
tgl keterangan
200.000.000
des saldo
2 115.000.000 85.000.000
5
7 17.000.000 68.000.000
31 jurnal penyesuaian
40.000.000 28.000.000
175.000.000 203.000.000
Bank 110200
tgl keterangan ref Debit kredit Debit saldo
kredit
des saldo
2 100.000.000
3
5 115.000.000 215.000.000
5
6 30.000.000 185.000.000
6
7 17.000.000 202.000.000
8
8 29.400.000 172.600.000
10
15 800.000 171.800.000
17
20 400.000 171.400.000
21
26 40.000.000 211.400.000
27
1.000.000 210.400.000
100.000 210.300.000
500.000 209.800.000
2.000.000 207.800.000
200.000 207.600.000
2.400.000 205.200.000
15.000.000 190.200.000
500.000 189.700.000
10.000.000 199.700.000
32
PT SETIA ANI
JURNAL PENYESUAIAN
PER DESEMBER 2020
Tanggal keterangan Debit Kredit
750.000
31 Biaya listrik-produksi 100.000 850.000
350.000
beban listrik adm & umum 100.000 450.000
1.875.000
biaya yang masih harus dibayar-listrik 1.875.000
1.050.000 1.350.000
31 biaya air produksi 2.906.250
300.000
beban air-adm&umum 2.906.250 99375
56.250
biaya masih harus dibayar -air 99.375 200.000
56.250 400.000
31 biaya penyusutan mesin-produksi 200.000 1.500.000
400.000 100.000
akumulasi penyusutan mesin 1.500.000 300.000
100.000
31 biaya penyusutan gedung-produksi 300.000 29.400.000
19.200.000 19.200.000
beban penyusutan gedung-adm&umum 7.000.000
3.200.000 750.000
akumulasi penyusutan -bangunan 19.200.000 350.000
6.225.000 1.875.000
31 beban penyusutan kendaraan -adm&umum 1.050.000
70.000.000 200.000
akumulasi penyusutan kendaraan 175.000.000 400.000
83.000.000 1.500.000
31 beban penyusutan peralatan-adm&umu 100.000
70.000.000
akumulasi penyusutan peralatan 175.000.000
83.000.000
31 beban penyusutan furniture adm&umum
akumulasi penyusutan furniture
31 biaya asuransi
asuransi dibayar dimuka
31 biaya bbm dan oli-produksi
persediaan bbm dan oli
31 biaya sparepart-produksi
persediaan sparepart
31 biaya elektrik-produksi
persediaan elektrik
31 beban atk-adm& umum
persediaan atk
31 biaya gaji-produksi
beban gaji-pemasaran
beban gaji adm & umum
biaya yang masih harus dibayar-gaji
31 persediaan barang dalam proses
biaya gaji-produksi
31 persediaan barang dalam proses
biaya listrik-produksi
biaya air-produksi
biaya penyusutan mesin-produksi
biaya penyusutan gedung-produksi
biaya asuransi- produksi
biaya bbm dan oli-produksi
biaya sparepart-produksi
biaya elektrik-produksi
31 persediaan barang jadi
persediaan barang dalam proses
31 piutang usaha 33
penjualan
31 harga pokok penjualan
persediaan barang jadi
NERACA LAJUR
PT SETIA ANI
NERACA LAJUR
Des-20
NO AKUN KETERANGAN NERACA SALDO JURNAL NS SEBELUM PENYESUAIAN JURNAL PENYESUAIAN NS SETELAH PENYESUAIAN LABA RUGI LAPORAN POSISI KEUANGAN
DEBIT DEBIT
DEBIT KREDIT KREDIT DEBIT KREDIT DEBIT KREDIT DEBIT KREDIT KREDIT
Rp 1.000.000,00
kas Rp 10.000.000,00 - 182.000.000,00 Rp 82.300.000,00 Rp 9.000.000,00 - Rp 9.000.000,00 Rp 9.000.000,00
bank 172.000.000,00 Rp - Rp Rp 199.700.000,00
piutang usaha Rp 100.000.000,00 Rp Rp 21.600.000,00 Rp 199.700.000,00 Rp Rp 199.700.000,00 Rp 203.000.000,00
persediaan bahan baku -batu bara 24.000.000,00 Rp 8.500.000,00 Rp - Rp Rp 8.400.000,00
persediaan bahan baku-tanah liat Rp 200.000.000,00 12.750.000,00 Rp 21.000.000,00 Rp 28.000.000,00 - 175.000.000,00 Rp 203.000.000,00 Rp 5.525.000,00
persediaan bahan baku-tapioka 35.000.000,00 Rp Rp - Rp Rp 17.500.000,00
persediaan barang dalam proses Rp 6.000.000,00 Rp 51.100.000,00 Rp 8.400.000,00 Rp Rp 8.400.000,00 Rp 16.525.000,00
persediaan barang jadi Rp Rp Rp Rp 12.000.000,00
persediaan atk Rp 1.275.000,00 Rp 500.000,00 Rp 5.525.000,00 Rp 5.525.000,00 Rp 300.000,00
persediaan bbm dan oli 500.000,00 Rp Rp Rp 250.000,00
persediaan sparepart Rp 3.500.000,00 Rp 2.000.000,00 Rp 17.500.000,00 Rp 17.500.000,00 Rp 655.000,00
persediaan elektrik 200.000,00 Rp Rp Rp 220.000,00
asuransi dibayar dimuka Rp 10.000.000,00 Rp 2.400.000,00 Rp 61.100.000,00 25.425.000,00 Rp 70.000.000,00 Rp 16.525.000,00 Rp 2.200.000,00
aset tetap-tanah Rp 70.000.000,00 Rp 83.000.000,00 Rp Rp 100.000.000,00
aset tetap-bangunan Rp 25.000.000,00 Rp 25.000.000,00 Rp Rp 12.000.000,00 Rp 360.000.000,00
akumulasi penyusutan bangunan Rp 300.000,00
aset tetap - mesin Rp 100.000,00 Rp 600.000,00 Rp 400.000,00 Rp 300.000,00 Rp
akumulasi penyusutan mesin Rp 1.500.000,00 Rp 200.000.000,00
aset tetap-kendaraan Rp 150.000,00 Rp 650.000,00 Rp 100.000,00 Rp 250.000,00
akumulasi penyusutan kendaraan - 200.000,00 Rp
aset tetap-peralatan Rp 155.000,00 Rp 2.155.000,00 - Rp 655.000,00
akumulasi penyusutan peralatan Rp 1.350.000,00
aset tetap-furniture Rp 120.000,00 Rp 320.000,00 - Rp 220.000,00
akumulasi penhyusutan furniture Rp 1.875.000,00
hutang usaha lokal - Rp 2.400.000,00 2.200.000,00
biaya masih harus dibayar-gaji
biaya masih harus dibayat-air Rp 100.000.000,00 100.000.000,00 100.000.000,00
biaya masih harus dibayar- listrik
uang muka penjualan Rp 360.000.000,00 360.000.000,00 360.000.000,00
hutang bank jangka panjang
modal Rp 81.000.000,00 Rp 81.000.000,00 Rp 82.350.000,00 82.350.000,00
laba rugi tahun sebelumnya 114.375.000,00
laba rugi tahun berjalan Rp 200.000.000,00 Rp 200.000.000,00 200.000.000,00
penjualan
diskon penjualan Rp 112.500.000,00 Rp 112.500.000,00 Rp 114.375.000,00
retur penjualan
harga pokok penjualan Rp 310.000.000,00 Rp 310.000.000,00 310.000.000,00
ikhtisar laba rugi
biaya gaji-produksi Rp 174.375.000,00 Rp 174.375.000,00 Rp 2.906.250,00 Rp 177.281.250,00
biaya bbm dan oli-produksi
biaya sparepart-produksi Rp 5.300.000,00 Rp 5.300.000,00 5.300.000,00 Rp 310.000.000,00
biaya elektrik-produksi Rp
biaya penyusutan gedung-produksi Rp 2.385.000,00 Rp 2.385.000,00 Rp 99.375,00 Rp 2.484.375,00 177.281.250,00
biaya penyusutan mesin-produksi - Rp 5.300.000,00 2.484.375,00
biaya air-produksi Rp 3.000.000,00 Rp 3.000.000,00 Rp 56.250,00 3.000.000,00 Rp
biaya listrik-produksi
biaya asuransi-produksi Rp 1.350.000,00 Rp 1.350.000,00 Rp 1.406.250,00
beban gaji-pemasaran
beban perjalanan dinas luar kota-pemasaran Rp 50.000.000,00 Rp 45.000.000,00 Rp 71.750.000,00 Rp 76.750.000,00 Rp 76.750.000,00
biaya perjalanan dinas dalem negri-bensin 29.400.000,00 10.000.000,00
beban gaji adm& umum Rp 29.400.000,00 Rp Rp 29.400.000,00 Rp 29.400.000,00
beban atk adm& umum 400.000,00 Rp 450.000,00
beban penyusutan gedung-adm& umum Rp 400.000,00 Rp 800.000,00 Rp 850.000,00 Rp 450.000,00
beban penyusutan kendaraan adm& umum
beban penyusutan peralatan adm& umum Rp 800.000,00 Rp Rp Rp 850.000,00
beban penyusutan furniture adm & umum 1.000.000,00
beban air-adm & umum Rp 10.000.000,00 Rp 10.000.000,00
beban listrik adm & umum Rp 11.000.000,00
beban bunga Rp 12.000.000,00 Rp Rp 500.000.000,00 Rp 11.000.000,00
beban lain-lain Rp 500.000.000,00 Rp 370.390.000,00
Rp 370.390.000,00 Rp 500.000.000,00
JUMLAH
LABA BERSIH Rp 370.390.000,00
Rp 175.000.000,00 Rp 175.000.000,00 Rp 175.000.000,00
Rp 83.000.000,00 Rp 83.000.000,00 Rp 83.000.000,00
Rp 19.200.000,00 Rp 19.200.000,00
Rp 400.000,00 Rp 400.000,00
Rp Rp
Rp 1.500.000,00 Rp 1.500.000,00
Rp 100.000,00 Rp 100.000,00
Rp Rp
Rp 1.050.000,00 Rp 1.050.000,00
Rp 1.875.000,00 Rp 1.875.000,00
Rp Rp
Rp 350.000,00 350.000,00
750.000,00 750.000,00
Rp 200.000,00 200.000,00
Rp 7.000.000,00
Rp Rp 7.000.000,00 Rp 7.000.000,00
Rp 200.000,00 Rp 200.000,00 Rp Rp 200.000,00 Rp 200.000,00
Rp 500.000,00 Rp 500.000,00 Rp Rp 500.000,00 Rp 500.000,00
Rp Rp Rp
Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00 Rp 3.200.000,00
Rp 300.000,00 Rp 300.000,00 Rp 300.000,00
300.000,00 Rp 300.000,00 Rp 300.000,00
1.339.750.000,00 Rp Rp Rp
2.906.250,00 Rp 2.906.250,00 Rp 2.906.250,00
99.375,00 Rp 99.375,00 Rp 99.375,00
56.250,00 Rp 56.250,00 Rp 56.250,00
100.000,00 100.000,00 Rp 100.000,00
100.000,00 100.000,00 Rp 100.000,00
1.551.736.875,00 Rp 100.000,00
Rp 100.000,00 Rp 100.000,00 1.551.336.875,00 Rp Rp 300.000,00
Rp 300.000,00
1.334.600.000,00 Rp 300.000,00 Rp 1.339.750.000,00 Rp 98.161.875,00
76.838.125,00
Rp 1.334.600.000,00 Rp 388.150.000,00 Rp 388.150.000,00 Rp 392.911.875,00 Rp 392.911.875,00 Rp Rp 175.000.000,00 Rp 1.450.575.000,00 Rp 376.490.625,00
Rp 76.838.125,00
34
LAPORAN LABA RUGI
PT SETIA ANI
LAPORAN LABA RUGI
Des-20
PENJUALAN BERSIH 175000000
-
retur penjualan -
diskon penjualan Rp 175.000.000,00
penjualan bersih
HARGA POKOK PENJUALAN 25000000
Persediaan bahan baku awal 70000000
harga pokok produksi
barang tersedia untuk dijual Rp 95.000.000,00
persediaan barang jadi akhir -Rp 12.000.000,00
harga pokok penjualan
laba kotor Rp 83.000.000,00
Rp 92.000.000,00
BEBAN OPERASIONAL 7000000 7.700.000,00
Beban pemasaran 200000
beban gaji pemasaran 500000
beban perjalanan dina luar kota Rp
beban perjalanan dinas dalam kota-bensin
Total beban pemasaran 3200000 7.161.875,00
beban adm &umum 300000
beban gaji adm-umum 300000
beban atk adm &umum
beban penyusutan gedung-adm&umum 2906250
beban penyusutan kendaraan adm & umum 99375
beban penyusutan peralatan &umum 56250
beban penyusutan furniture & umum
beban air adm & umum 100000
beban listrik adm & umum 100000
beban bunga 100000
total biaya adm & umum
TOTAL BEBAN OPERASIONAL Rp
BEBAN DILUAR USAHA
Beban lain-lain Rp 14.861.875,00
TOTAL BEBAN DILUAR USAHA
LABA(RUGI) BERSIH USAHA Rp 300.000,00 300.000,00
Rp 76.838.125,00
Rp
35
LAPORAN PERUBAHAN MODAL & LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
PT SETIA ANI
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
31-Jan-20
Saldo laba 1 januari 2020 370.390.000
laba neto januari 2020 76.838.125
dividen tunai januari 2020 -
saldo laba 31 januari 2020 447.228.125
PT SETIA ANI
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
Des-20
Persediaan barang dalam proses awal 10.000.000
BAHAN BAKU 76.525.000
86.525.000
persediaan bahan baku awal-batu bara 6.000.000
persediaan bahan baku awal-tanah liat 1.275.000
persediaan bahan baku -tapioka 3.500.000
pembeliaan bahan baku batu bara 24.000.000
pembelian bahan baku tanah liat 12.750.000
pembelian bahan baku tapioka 35.000.000
persediaan bahan baku yang tersedia di roduksi 82.525.000
-8.400.000
persediaan bahan baku akhir-batu bara -5.525.000
-17.500.000
persediaan bahan baku akhir-tanah liat 51.100.000
19.200.000
persediaan bahan baku akhir-tapioka
6.225.000
total biata bahan baku
BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG 400.000
BIAYA OVERHEAD PABRIK 1.500.000
biaya bbm dan oli-produksi
biaya sparepart-produksi 100.000
biaya elektrik-produksi 1.050.000
biaya penyusutan gedung-produksi 1.875.000
biaya penyusutan mesin - produksi
biaya air-produksi 350.000
biaya listrik-produksi 750.000
biaya asuransi-produksi 200.000
total biaya overhead pabrik
total biaya produksi bulan januari 2019
total biaya HPP
36
LAPORAN ARUS KAS
PT SETIA ANI
LAPORAN ARUS KAS
31-Jan-20
Arus kas dari aktifitas operasi
laba bersih 76.838.125
-3.000.000
kenaikan piutang usaha -2.400.000
-4.250.000
kenaikan persediaan bahan baku-batu bara -14.000.000
-6.525.000
kenaikan persediaan bahan baku-tanah liat 13.000.000
kenaikan persediaan bahan baku-tapioka -200.000
-100.000
kenaikan persediaan barang dalam proses -500.000
-100.000
penurunan persediaan barang jadi -2.200.000
6.286.875
kenaikan persediaan atk 26.750.000
kenaikan persediaan BBM dan oli 50.000
50.000
kenaikan persediaan sparepart 10.000.000
kenaikan persediaan elektrik
kenaikan asuransi dibayar dimuka
penyusutan
kenaikan hutang usaha lokal
kenaikan biaya masih harus dibayar-gaji -
kenaikan biaya masih harus dibayar-air
kenaikan biaya masih harus dibayar-listrik
kenaikan uang muka penjualan
arus kas bersih yang disediakan aktivitas operasi 99.700.000
Arus kas dari aktivitas investasi 0 -1.000.000
Arus kas dari aktivitas pendanaan 98.700.000
hutang bank jangka panjang -1.000.000 110.000.000
laba ditahan 0 208.700.000
kas bersih yang disediakan aktivitas pendanaan
kenaikan bersih kas
kas dan setara kas awal
kas dan setara kas akhir
37
NERACA
ASSET PT SETIA ANI Rp 76.750.000,00
ASSET LANCAR NERACA Rp 29.400.000,00
kas Rp
Bank PER 31 DESEMBER 2020 Rp 450.000,00
piutang usaha LIABILITAS Rp 850.000,00
persediaan bahan baku-batu bara LIABILITAS JANGKA PENDEK Rp 10.000.000,00
persediaan bahan baku-tanah liat 117.450.000,00
persediaan bahan baku-tapioka Rp 9.000.000,00 hutang usaha lokal Rp
persediaan barabg dalam proses Rp 199.700.000,00 biaya masih harus dibayar-gaji Rp 11.000.000,00
persediaan barang jadi Rp 203.000.000,00 biaya masih harus dibayar-air Rp 11.000.000,00
persediaan atk Rp 8.400.000,00 biaya masih harus dibayar-listrik 128.450.000,00
persediaan bbm dan oli Rp 5.525.000,00 uang muka penjualan Rp
persediaan sparepart Rp 17.500.000,00 TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK Rp 500.000.000,00
persediaan elektrik Rp 16.525.000,00 Rp 370.390.000,00
asuransi dibayar dimuka Rp 12.000.000,00 Rp 76.838.125,00
TOTAL ASSET LANCAR Rp 300.000,00 Rp 947.228.125,00
ASSET TIDAK LANCAR Rp 250.000,00 1.075.678.125,00
aset tetap-tanah Rp 655.000,00
aset tetap-bangunan Rp 220.000,00
akumulasi penyusutan-bangunan Rp 2.200.000,00
Asetvtetap-mesin Rp 475.275.000,00
akumulasi penyusutan -mesin
aset tetap-kendaraan LIABILITAS JANGKA PANJANG
akumulasi penyusutan-kendaraan Rp 100.000.000,00 Hutang bank jangka panjang
aset tetap -peralatan Rp 360.000.000,00 TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG
akumulasi penyusutan -peralatan -Rp 82.350.000,00 TOTAL LIABILITAS
aset tetap-furniture Rp 200.000.000,00
akumulasi penyusutan - furniture -Rp 114.375.000,00 EKUITAS
TOTAL ASET TIDAK LANCAR Rp 310.000.000,00 Modal
TOTAL ASSET -Rp 177.281.000,00 laba (rugi) tahun sebelumnya
Rp 5.300.000,00 laba ( rugi) tahun berjalan
-Rp 2.484.375,00 TOTAL EKUITAS
Rp 3.000.000,00 TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
-Rp 1.406.000,00
Rp 600.403.625,00
Rp 1.075.678.625,00
38
JURNAL PENUTUP
PT SETIA ANI
JURNAL PENUTUP
Des-20
Tanggal keterangan ref debit kredit
Rp 175.000.000,00
31 penjualan Rp 175.000.000,00
Rp 98.161.000,00
ikhtisar laba rugi Rp 83.000.000,00
Rp 7.000.000,00
31 ikhtisar laba rugi Rp
Rp 200.000,00
harga pokok penjualan Rp 500.000,00
Rp 3.200.000,00
beban gaji-pemasaran Rp 300.000,00
Rp 300.000,00
beban perjalanan dinas diluar kota-pemasaran Rp 2.906.250,00
Rp 99.375,00
beban perjalanan dinas dalam kota (bensin)-pemasaran Rp 56.250,00
Rp 100.000,00
beban gaji adm& umum Rp 100.000,00
Rp 100.000,00
beban atk adm & umum Rp 76.838.000,00 300.000,00
Rp
beban penyusutan gedung-adm&umum 76.838.000,00
beban penyusutan kendaraan adm & umum
beban penyusutan peralatan adm &umum
beban penyusutan furniture adm & umum
beban air adm & umum
beban listrik adm & umum
beban bunga
beban lain-lain
31 ikhtisar laba rugi
laba rugi bulan berjalan
39
DAFTAR PUSTAKA
https://www.jurnal.id/id/blog/contoh-jurnal-umum/
https://kamus.tokopedia.com/b/buku-besar/
https://accurate.id/akuntansi/pengertian-laporan-keuangan-contoh-dan-fungsinya/
https://novalio.id/blog/menyusun-kertas-kerja-beserta-work-sheet-untuk-memudahkan-membuat-
laporan-perusahaan/
https://manajemenkeuangan.net/persamaan-dasar-akuntansi/
https://www.detik.com/jabar/berita/d-6199373/jurnal-penyesuaian-adalah-contoh-dan-cara-
membuatnya-lengkap/amp\
40