Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Best Practice
Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi,

Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam

Pembelajaran

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SD Inpres
Pakuure Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam
Materi Perkembangbiakan Generatif Tumbuhan

Oleh
Wulan Mercy Wulur, S.Pd

Lokasi :
SD INPRES Pakuure

30 Agustus 2022 (Aksi 1)
13 September 2022 (Aksi 2)

Penulis :
Wulan Mercy Wulur, S.Pd

Situasi:

Pada proses pembelajaran yang dilakukan didalam kelas
6 SD Inpres Pakuure ditemukan berberapa permasalahan

yang mengakibatkan siswa kurang berminat dalam
mengikuti proses pembelajaran bahkan mempengaruhi

hasil belajar siswa. Permasalahan yang ditemukan
adalah kurangnya penggunaan model pembelajaran yang
menarik dalam hal ini model pembelajaran inovatif serta

kurangnya penggunaan media pembelajaran yang
berbasis teknologi.



Pentingnya penerapan praktik pembelajaran ini
dibagikan adalah

1. dapat menumbuhkan bahkan mengembangkan
kreativitas dalam diri siswa. Semakin kreatif maka
semakin tinggi juga tingkat stimulasi siswa sehingga
berdampak positif dalam proses belajar mereka.
2. Dengan adanya praktik pemeblajaran ini maka akan
terjadi perbaikan dalam proses pembelajaran, serta
dapat menjadi referensi bagi rekan sesama guru dan
sebagai refleksi untuk perbaikan pembelajaran kedepan.
3. Guru dan peserta didik mendapatkan pengalaman
yang baru dalam proses pembelajaran. Baik pengunaan
model pemeblajaran inovatif erta penggunaan media

pembelajaran berbasis teknologi oleh guru serta
pembelajaran yang menarik diterima oleh siswa.



Yang menjadi peran saya sebagai guru atau pendidik

dalm pembelajaran ini adalah Guru dapat mejadi
fasilitator serta motivator dalam memberikan materi

pembelajaran kepada peserta didik.

Dengan inovasi pembelajaran maka guru
dapat menciptakan suasana pembelajaran
yang kondusif, aktif, dan kreatif sehingga

menumbuhkan motivasi pada diri siswa
untuk terlibat secara aktif didalam proses

belajar yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran itu

sendiri.

Tantangan :

Dalam mencapai tujuan tersebut,
beberapa tantangan yang dihadapi antara

lain :
1. Guru belum menguasai penggunaan
model pembelajaran pembelajaran yang
bervariasi dan relevan dengan kebutuhan

peserta didik.
2. Peserta didik tidak terbiasa dengan
model pembelajaran yang mengharuskan
mereka untuk berperan aktif dalam proses

pembelajaran.
3. Motivasi belajar siswa yang rendah
4. Kurangnya pemanfaatan TPACK dalam

proses pembelajaran.
5. Pemilihan media ajar yang terbatas oleh

guru atau Guru kurang tepat memilih
media pembelajaran yang sesuai dengan

materi ajar.
6. Kondisi kelas yang kurang mendukung

Yang terlibat dalam
proses pembelajaran ini

adalah
Guru dan peserta didik

aksi

Untuk menghadapi tantangan-tantangan
tersebut seorang guru melakukan langkah-

langkah berikut ini:
1. Guru harus belajar baik secara mandiri
maupun mengikuti pelatihan-pelatihan untuk

meningkatkan pengetahuan mengenai
modelmodel pembelajaran inovatif yang sesuai
dengan karakter peserta didik. Guru diharapkan

selalu meningkatkan kreativitas dan perlu
mencoba model pembelajaran baru agar dapat

menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan. Salah satu model pembelajaran

yang penulis coba terapkan di kelas adalah
Problem Based Learning (PBL).



2. Peserta didik dibiasakan dalam penggunaan
model-model pembelajaran inovatif seperti

Problem Based Learning yang menuntut mereka
untuk berperan aktif dalam proses
pembelajaran.



3. Penggunaan media ajar harus membantu
peserta didik dalam meningkatkan pemahaman

mereka dalam pelajaran Ilmu Penghetahuan
Alam seperti laptop, LCD, internet, video
pembelajaran dan lainnya.

4. Guru harus mendesain ruang kelas
dengan baik, mulai dari kebersihan,
kerapian, keindahan/tata kelas sehingga

minat dan motivasi belajar siswa
meningkat dan pembelajaran berlangsung

dengan nyaman.



Strategi apa yang digunakan:
Dalam hal ini strategi yang digunakan

yaitu dengan penggunaan model
pembelajaran inovatif dalam hal ini PBL,
pendekatan saintifik dan TPACK (video

pembelajaran) dalam menyampaikan
materi kepada peserta didik

Adapun prosesnya mengikuti
langkah/sintaks/fase dari model

pembelajarn PBL, yakni :
1) Orientasi peserta didik pada masalah;



2) Mengorganisasikan peserta didik untuk

belajar;



3) Membimbing penyelidikan individu
maupun kelompok;



4) Mengembangkan dan menyajikan hasil
karya; dan



5) Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah.

Tahap 1

Orientasi peserta didik pada
masalah

siswa mengamati gambar mahkluk hidup
melalui ppt. (TPACK)

guru menyajikan gambar tumbuhan
Guru mengajukan pertanyaan, misalnya:

• Gambar apakah ini?
• Apa manfaatnya dalam kehidupanmu?
• Bagaimana jagung berkembangbiak?
Dengan bimbingan guru, siswa membahas

mengenai video yang telah diamati
(https://youtu.be/IeOvdEKjYEs) (TPACK)

Tahap 2
Mengorganisasikan peserta didik

Membagi siswa kedalam beberapa
kelompok kecil (Collaboration)

Masing-masing peserta didik dibagikan
LKPD

Siswa mengamati video
https://youtu.be/IeOvdEKjYEs
https://www.youtube.com/watch?

v=W0405_oO_qY tentang
perkembangbiakan generatif pada

tumbuhan. (TPACK)

Tahap 3
Membimbing penyelidikan individu dan

kelompok



 siswa mengumpulkan informasi untuk
memecahkan masalah menggunakan
materi ajar dan buku siswa (Critical
Thinking)
 Guru menjelaskan tugas yang perlu
dilaksanakan dan memastikan masing-

masing siswa memahami tugas yang harus
dilakukan

 siswa mengamati bagian–bagian bunga
sempurna berikut pada LKPD dalam

kelompok (critical thinking, Collaboration)

Tahap 4
Mengembangkan dan menyajikan hasil

karya



Guru membantu peserta didik dalam
merencanakan dan menyiapkan hasil

karya yang tepat. (Collaboration)
Siswa diminta menunjukkan hasil analisis
dengan menggambar bagian-bagian bunga
lengkap serta fungsinya pada tabel yang

ada di LKPD. (4C: Critical Thinking,
Cretivity)

Tahap 5
Menganalisis dan mengevaluasi proses

pemecahan masalah



Siswa menuliskan laporan tentang
perkembangbiakan generatif pada
tumbuhan berupa bagian-bagian bunga
dan fungsinya melalui LKPD (4C: Critical

Thinking, cretivity)
Siswa diberi kesempatan berbicara,
bertanya, dan menambahkan informasi
kepada siswa yang presentasi. (4C:Critical

Thinking, creativity)
Guru memberikan penghargaan kepada
kelompok yang menyajikan dengan baik

Refleksi Hasil
Dan

Dampak

Dari langkah-langkah yang telah
dilakukan,

penggunaan model pembelajaran Project
Based

Learning dan Problem Based Learning
memberikan

dampak dan hasil yang efektif dalam
pembelajaran,
sebagai berikut:

1. Suasana belajar menjadi lebih
menyenangkan,

sehingga peserta didik maupun pendidik
menikmati proses pembelajaran.

2. Motivasi belajar peserta didik semakin
meningkat sehingga tercipta pembelajaran

yang kolaboratif dan inovatif.
3. Dilihat dari hasil evaluasi pembelajaran

peserta didik lebih meningkat dari
sebelum

menerapkan model pembelajaran Problem
Based Learning.

Apakah hasil penerapan langkah-
langkah yang dilakukan tersebut

efektif?
Ya,..

Dilihat dari hasil akhir
pembelajaran yang diperoleh

siswa.
Pada pertemuan pertama memang

hanya sebagian dari siswa yang
mencapai nilai KKM yakni 48%.

Dikarenakan beberapa hal yang belum
dikuasai oleh guru bahkan dosebabkan

oleh siswa belum terbiasa dengan
penerapan model pembelajaran yang

baru.
Tapi pada saat pertemuan kedua terlihat

jelas hasil yang diperoleh siswa
mengalami peningkatana yang signifikan,
yakni 85% siswa mammpu mencapai nilai

KKM.

Respon yang diberikan oleh orang lain
terhadap langkah-langkah yang digunakan

dalam menjawab tantangan serta
permasalahan di atas adalah :
1. rekan sejawat terkait strategi
pembelajaran

yang dilakukan sangat positif dan tertarik
untuk mengadopsi keberhasilan dalam
pelaksanaan PPL 1 dan PPL 2.

2. Respon yang diberikan oleh siswa adalah
proses pembelajaran menjadi lebih
menarik dan menyenangkan.

3. Kepala sekolah memberikan respon
yang baik terkait poses pembelajaran yang

mengalami perubahan tersebut.
Pembelajaran yang berlangsung dapat

dicontohi oleh kelas-kelas yang lain

Faktor keberhasilan meningkatnya hasil
belajar

peserta didik dengan strategi
pembelajaran tersebut

karena model pembelajaran inovatif yang
digunakan

merupakan penerapan pembelajaran yang
berorientasi pada peserta didik (student
centered) sehingga peserta didik
termotivasi dan bersemangat
dalam belajar.

Pembelajaran yang diperoleh dari
keseluruhan

proses aksi adalah saya mendapat
feedback positif

baik dari peserta didik maupun guru
lainnya dengan

adanya penerapan model-model
pembelajaran inovatif

dalam pembelajaran. Selain itu saya
semakin

memahami bahwa sebagai guru tidak ada
kata

berhenti untuk belajar untuk
mengembangkan

potensi diri dalam kemajuan proses
belajar mengajar

baik dari segi model, netode, media ajar,
sistem

penilaian dan lainnya untuk
meningkatkan mutu dan
kualitas pendidikan.

Wulan Wulur
Guru SD

Profil Edukasi

lahir di Pakuure Dua pada tanggal Universitas Negeri Manado
25 Mei 1984. Mengenyam S1 PGSD
pendidikan sampai pada strata dua S2 Pendidikan Bahasa Indonesia
bergelar magister Pendidikan. Saat
ini bekerja sebagai guru pada SD Pengalaman
Inpres Pakuure,.
Guru :
Kontak SD Inpres Powalutan
SD Negeri Toyopon
081344908246 SStDudIniporeBsorPcaekluleure
[email protected]
Hobby
Bahasa
Menonton
Indonesia Jalan-jalan