MODUL AJAR
SERVIS BULUTANGKIS
A. PERMAINAN BULUTANGKIS
Permainan bulutangkis sangat populer seperti permainan
sepak bola. Namun, berbeda dengan permainan sepak bola,
permainan ini memiliki gerak dominan antara lengan dan kaki.
Gerakan tersebut telah menjadikan keterampilan tertentu untuk
dapat memainkan kok dan raket. Permainan bulutangkis adalah
permainan yang bersifat individual yang dapat dilakukan dengan
cara satu lawan satu atau dua lawan dua dengan menggunakan
raket sebagai alat pemukul dan kok sebagai objek pukul. Lapangan
permainan berbentuk persegi empat dan dibatasi oleh net untuk
memisahkan antara daerah permainan sendiri dan daerah
permainan lawan. Tujuan utama permainan ini ialah mengumpulkan
angka hingga mencapai angka 21. pemain yang dapat
mengumpulkan poin hingga 21 terlebih dahulu maka dialah
pemenangnya. Untuk memenangi permainan, setiap pemain harus
memiliki beberapa keterampilan dasar permainan bulutangkis.
Berikut beberapa teknik permainan bulutangkis yang harus dikuasai
oleh setiap pemain bulutangkis.
1. Peraturan permainan
Peraturan permainan yang berlaku dalam permainan
bulutangkis harus sesuai dengan peraturan IBF. Kebijakan ini tidak
hanya berlaku bagi perlengkapan dan peralatan yang digunakan
1
saja, tetapi partai yang berkepentingan pun harus mengikutinya.
Misalnya, produsen peralatan.
a. Pemain
Pemain dalam permainan bulutangkis dibedakan menjadi
beberapa partai. Partai-partai tersebut, yaitu partai tunggal dan
ganda. Partai tersebut berlaku untuk putra dan putri. Namun, pada
partai ganda terdapat ganda campuran.
b. Ukuran lapangan
Ukuran lapangan dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 1. Lapangan Bulutangkis
Ukuran lapangan bulutangkis berbentuk persegi panjang.
Panjang = 13,40 meter
Lebar = 6,10 meter
Lebar garis lapangan = 4 cm
c. Net
Tiang net dipasang tepat di tengah ujung garis samping
lapangan. Net terbuat dari tali halus dengan warna gelap. Tinggi
2
tiang 1,55 meter. Lebar net 0,75 meter. Panjang net 6,10 meter.
Puncak net diberi batasan putih selebar 7,5 cm.
Gambar 2. Net bulutangkis
d. Shuttle (kok)
Kok terbuat dari bahan sintetis, yaitu gabus dan bulu angsa.
Jumlah bulu yang tertancap pada gabus ialah 16 bulu. Panjang bulu
yaitu 62-70 mm. berat kok 4,74-5,50 gram.
Gambar 3. Shuttlecock
e. Raket
Raket terbuat dari bahan yang keras tetapi tidak kaku,
misalnya besi atau fiber. Bagian raket terdiri atas lima bagian, yaitu
pegangan, area yang dipasang senar, kepala, batang, dan leher
raket. Panjang raket tidak boleh lebih dari 68 cm dan lebar 23 cm.
3
Permukaan yang dipasang senar panjangnya tidak lebih dari 28 dan
lebarnya 22 cm.
Gambar 4. Raket bulutangkis
2. Pegangan raket (grip)
Salah satu keterampilan dasar bulutangkis yang sangat
penting dan harus dikuasai oleh setiap pemain bulutangkis ialah
pegangan raket. Cara dan keterampilan pegangan raket yang benar
merupakan modal penting untuk dapat bermain bulutangkis.
Pegangan raket yang benar merupakan dasar untuk
mengembangkan dan meningkatkan semua jenis pukulan dalam
permainan bulutangkis. Keterampilan pegangan raket dalam
permainan bulutangkis dibedakan menjadi dua, yaitu pegangan
forehand dan pegangan backhand.
4
a. Pegangan forehand
Cara melakukannya pegangan forehand sebagai berikut.
1) Pegang raket dengan tangan kiri, kepala raket menyamping.
Pegang raket dengan cara seperti "jabat tangan". Bentuk "V"
tangan diletakkan pada bagian gagang raket.
2) Tiga jari, yaitu jari tengah, jari manis, dan kelingking
menggenggam raket, sedangkan jari telunjuk agak terpisah.
3) Letakkan ibu jari di antara tiga jari dan telunjuk.
Gambar 5. Teknik pegangan forehand
b. Pegangan backhand
Untuk backhand grip, geser "V" tangan ke arah dalam.
Letaknya di samping dalam. bantalan jempol berada pada
pegangan raket yang lebar.
5
Gambar 6. Teknik pegangan backhand
3. Footwork
Footwork adalah gerakan kaki yang berfungsi sebagai
penyangga tubuh untuk menempatkan badan dalam posisi yang
memungkinkan untuk melakukan gerakan pukulan yang efektif.
Untuk dapat memukul dengan posisi baik, seorang pemain harus
memiliki kecepatan gerak. Kecepatan gerak kaki tidak dapat dicapai
jika gerakan kaki tidak teratur.
4. Hitting position
Posisi memukul bola atau kerap disebut preparation. Waktu
sekian detik yang ada pada masa persiapan ini juga dipakai untuk
menentukan pukulan apa yang akan dilakukan. Karena itu, posisi
persiapan ini sangat penting dilakukan dengan baik dalam upaya
menghasilkan pukulan berkualitas.
5. Servis
Servis merupakan pukulan pertama untuk mengawali
permainan bulutangkis. Selain itu, servis juga dilakukan setelah
6
bola mati. Apabila terjadi kesalahan dalam servis maka akan
menguntungkan lawan diantaranya poin untuk lawan bila servis
menyangkut atau gerakan servis salah. servis yang tanggung untuk
ganda sehingga menyebabkan lawan dapat merusak pertahanan
kita dengan pengembalian dari servis yang susah dicapai oleh kita.
Oleh karena itu, teknik ini harus mendapat perhatian utama
sebelum memberikan teknik yang lain dalam permainan
bulutangkis.
Dalam permainan bulutangkis, terdapat tiga jenis servis, yaitu
servis pendek, servis tinggi, dan flick atau servis setengah tinggi.
Namun, biasanya servis digabungkan ke dalam jenis atau bentuk
yaitu servis forehand dan backhand. Masing-masing jenis ini
bervariasi pelaksanaanya sesuai dengan situasi permainan di
lapangan.
a. Servis forehand
1) Servis forehand pendek
Servis pendek bertujuan untuk memaksa lawan supaya tidak
dapat melakukan serangan, sehingga lawan dipaksa berada dalam
posisi bertahan. Cara melakukannya adalah sebagai berikut :
a) Kok harus dipukul dengan ayunan raket yang relatif pendek.
b) Saat perkenaan kepala (daun) raket dan kok, posisi siku dalam
keadaan bengkok, untuk menghindari penggunaan tenaga
7
pergelangan tangan, dan perhatikan peralihan titik berat badan
Anda.
Gambar 7. Servis forehand pendek
2) Servis forehand tinggi
Servis forehand tinggi biasanya digunakan dalam permainan
tunggal. Cara melakukannya sebagai berikut :
a) Kok harus dipukul dengan menggunakan tenaga penuh agar kok
melayang tinggi dan jatuh tegak lurus di bagian belakang garis
lapangan lawan.
b) Saat memukul kok, kedua kaki dibuka selebar bahu dan kedua
kaki senantiasa kontak dengan lantai.
Gambar 8. Servis forehand tinggi
8
c) Perhatikan gerakan ayunan raket. Lakukan dengan sempurna
serta diikuti gerak peralihan titik berat badan dari kaki belakang
ke kaki depan yang harus berlangsung kontinu dan harmonis.
d) Konsentrasi sebelum memukul kok.
b. Servis backhand
Servis ini biasanya digunakan dalam permainan ganda. Cara
melakukannya sebagai berikut :
1) Salah satu kaki di depan, ujung kaki kanan mengarah ke
sasaran yang diinginkan.
2) Kedua kaki terbuka selebar pinggul, lutut dibengkokkan. Sikap
badan tetap rileks dan konsentrasi.
3) Ayunan raket relatif pendek, sehingga kok hanya didorong
dengan bantuan peralihan berat badan dari belakang ke kaki
depan, dengan irama gerak kontinu dan harmonis.
4) Arahkan bola dengan tepat.
Gambar 9. Servis backhand
9
Selain cara melakukan servis backhand di atas terdapat tiga
fase gerak, yakni sikap awal, pelaksanaan, dan sikap akhir.
1. Sikap Awal
Gambar 10. Sikap Awal Servis Backhand
Sikap awal untuk melakukan servis backhand sama dengan
melakukan servis forehand. Satu-satunya perbedaan adalah posisi
tangan. Pemain yang akan melakukan servis backhand berdiri di
belakang garis servis dan lapangan bulutangkis yang digunakan
hanya sebelah. Tangan yang memegang raket harus berada dalam
posisi backswing, dengan tangan dan pergelangan tangan yang
menekuk. Grip atau genggaman raket menggunakan grip
handshake atau genggaman pistol. Posisi berdirinya kaki
direnggangkan di depan dan dibelakang. Bola dipegang pada
ketinggian pinggang, berat badan berada pada kaki belakang.
Menurut Tony Grace (2004:27) menjelaskan bahwa, “Tangan yang
memegang raket ada dalam posisi backswing, dan pergelangan
tangan ditekukkan”.
10
2. Pelaksanaan
Gambar 11. Pelaksanaan Servis Backhand
Saat melepaskan bola, berat badan dipindahkan dari kaki
belakang ke kaki depan dan tangan di tarik ke bawah untuk
melakukan kontak dengan bola di bawah ketinggian pinggang.
Menurut Tony Grace (2004:27) mengemukakan bahwa, “Kontak
terjadi pada ketinggian paha. Saat tangan yang menggenggam
raket maju kearah depan, gerakan pergelangan tangan hanya
sedikit atau tidak bergerak sama sekali, karena bola hanya di
dorong melewati net bukan di pukul, sehingga bola bergerak rendah
di atas net”.
Gambar 12. Lapangan untuk tes Service Backhand
11
3. Sikap Akhir
Menurut Tony Grace (2004:27) mengemukakan bahwa,
“Gerakan akhir servis pendek dengan raket mengarah ke atas dan
lurus dengan servis atau gerakan bola, raket diarahkan di atas
depan bahu yang tidak memegang raket, kemudian pinggul dan
bahu di putar”.
Gambar 13. Gerakan Lanjutan Servis Backhand
Rangkuman
Permainan bulutangkis adalah permainan yang bersifat
individual yang dapat dilakukan dengan cara satu lawan satu atau
dua lawan dua dengan menggunakan raket sebagai alat pemukul
dan kok sebagai objek pukul. Lapangan permainan berbentuk
persegi empat dan dibatasi oleh net untuk memisahkan antara
daerah permainan sendiri dan daerah permainan lawan. Tujuan
utama permainan bulutangkis ialah mengumpulkan angka sampai
21 poin. Pemain yang dapat mengumpulkan poin tersebut terlebih
dahulu maka dialah pemenangnya. Beberapa teknik dasar yang
harus dikuasai setiap pemain bulutangkis, antara lain pegangan
12
raket, footwork, hitting position, servis, dan berbagai pukulan dari
berbagai posisi. Salah satu keterampilan dasar bulutangkis yang
sangat penting dan harus dikuasai oleh setiap pemain bulutangkis
ialah pegangan raket. Teknik pegangan raket dalam permainan
bulutangkis dibedakan menjadi dua, yaitu pegangan forehand dan
pegangan backhand. Footwork adalah gerakan kaki yang berfungsi
sebagai penyangga tubuh untuk menempatkan badan dalam posisi
yang memungkinkan untuk melakukan gerakan pukulan yang
efektif. Posisi memukul bola atau kerap disebut preparation. Waktu
sekian detik yang ada pada masa persiapan ini juga dipakai untuk
menentukan pukulan apa yang akan dilakukan. Servis backhand
biasanya digunakan dalam permainan ganda. Cara melakukan
servis backhand di atas terdapat tiga fase gerak, yakni sikap awal,
pelaksanaan, dan sikap akhir.
13