The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by SMAKSTASBY, 2022-10-07 18:52:44

contoh laporan hasil percobaan

contoh laporan hasil percobaan

SMA KATOLIK
SANTO STANISLAUS

KUMPULAN LAPORAN
HASIL PERCOBAAN

Hasil Karya : Tahun Pelajaran :
Kelas 12 2022 - 2023

Guru Pengajar : Lili Andajani, S.Pd, M.Pd

LAPORAN HASIL PENGAMATAN

Perkecambahan Kacang dan Padi

Dibuat oleh:
Theofanie Widya Marchellina

XII MIPA/20

SMAK Santo Stanislaus
Jl. Kalijudan 25 - 33 Surabaya

2022

Theofanie Widya M. – XII MIPA/20

I. Judul

Perkecambahan pada tanaman Kacang dan Padi

II. Rumusan Masalah

1. Apakah perkecambahan tanaman Kacang tergolong epigeal atau hipogeal?
2. Apakah perkecambahan tanaman Padi tergolong epigeal atau hipogeal?
3. Apakah perbedaan antara perkecambahan epigeal dengan hipogeal?

III. Tujuan Percobaan

1. Untuk mengetahui jenis perkecambahan pada tanaman Kacang.
2. Untuk mengetahui jenis perkecambahan pada tanaman Padi.
3. Untuk mengetahui perbedaan di antara perkecambahan epigeal dengan hipogeal.

IV. Teori

Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan,
khususnya tumbuhan berbiji. Dalam tahap ini, embrio di dalam biji yang semula
berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang
menyebabkan ia berkembang menjadi tumbuhan muda yang dikenal sebagai
kecambah. Berdasarkan posisi kotiledon dalam proses perkecambahan dikenal
perkecambahan hipogeal dan epigeal.

Perkecambahan Epigeal adalah sebuah proses perkecambahan yang ditandai
oleh pertumbuhan hipokotil dari biji tersebut memanjang, yang menyebabkan
kotiledon serta plumula dari biji tersebut terangkat ke atas permukaan tanah, sehingga
posisi kotiledon atau keping biji berada di atas tanah. Terangkatnya kotiledon ini
terjadi karena pada masa awal pertumbuhan embrio, bagian hipokotil tumbuh lebih
panjang daripada epikotil. Biasanya terjadi pada tumbuhan-tumbuhan berjenis dikotil,
contohnya kacang hijau (Phaseolus radiatus).

Perkecambahan Hipogeal adalah proses pertumbuhan yang ditandai dengan
terbentuknya bakal batang yang muncul ke permukaan tanah, namun kotiledon tetap
berada di dalam tanah. Hal ini terjadi karena pertumbuhan memanjang bagian epikotil
menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas permukaan
tanah. Sementara, kotiledon dari biji itu tetap berada di dalam tanah. Umumnya

Page | 2

Theofanie Widya M. – XII MIPA/20

perkecambahan hipogeal ini terjadi pada tumbuhan yang berjenis monokotil, seperti
jagung (Zea mays).

V. Hipotesis

1. Kacang tergolong ke dalam perkecambahan epigeal karena tanaman ini berjenis
dikotil.

2. Padi tergolong ke dalam perkecambahan hipogeal karena tanaman ini berjenis
monokotil.

3. Perbedaan perkecambahan epigeal dan hipogeal terletak pada posisi kotiledonnya.

VI. Alat dan Bahan

● Alat:
- Gunting/cutter
- Sendok plastik

● Bahan:
- 2 buah gelas plastik
- 2 biji benih kacang
- 6 biji benih padi
- Pupuk secukupnya
- Air
- Pot dan timba/ember

VII. Desain Percobaan

A. Tanaman Kacang
1. Menyiapkan alat dan bahan percobaan.
2. Membuat beberapa lubang pada alas gelas untuk wadah tanaman kacang.
3. Menuangkan tanah pupuk secukupnya pada wadah gelas, kemudian memberi
rongga di tengah tanah.
4. Meletakkan 2 biji benih kacang di dalam rongga dan menimbunnya kembali
dengan tanah pupuk.
5. Menyiram tanaman dengan air hingga permukaan tanah basah namun tidak
sampai tergenang. Menyiram tanaman kacang setiap hari secara rutin.

Page | 3

Theofanie Widya M. – XII MIPA/20

6. Mengamati proses perkecambahan pada tanaman kacang selama
beberapa
minggu secara berkala.

7. Melakukan pindah tanam terhadap tanaman kacang ke pot setelah tanaman
tumbuh semakin tinggi.

B. Tanaman Padi
1. Menyiapkan alat dan bahan percobaan.
2. Menuangkan tanah pupuk secukupnya pada wadah gelas, kemudian
menyiramnya dengan air hingga tanah pupuk menjadi basah.
3. Meletakkan 6 biji benih padi ke dalam tanah pupuk basah.
4. Menyiram tanaman dengan air hingga permukaan tanah pupuk sedikit
tergenang. Menyiram tanaman kacang setiap hari secara rutin.
5. Mengamati proses perkecambahan pada tanaman padi selama beberapa
minggu secara berkala.
6. Melakukan pindah tanam terhadap tanaman padi ke timba/ember setelah
tanaman semakin tinggi dan tumbuh anakan.

VIII. Data Hasil Pengamatan

A. Tanaman Kacang

Hari ke-6 Hari ke-15 Hari ke-21

Page | 4

Theofanie Widya M. – XII MIPA/20

Hari ke-23

B. Tanaman Padi

Hari ke-6 Hari ke-15 Hari ke-21

Hari ke-23

IX. Analisis Data

A. Tanaman Kacang
Pada tanaman kacang, setelah 6 hari kotiledonnya sudah mulai nampak namun

belum terangkat dari tanah dan hipokotilnya belum memanjang. Pada hari ke-15,
hipokotil dari tanaman ini sudah memanjang, diikuti oleh terangkatnya kotiledon
serta plumula biji kacang di atas tanah. Pada waktu ini tanaman harus dipindah
tanam agar dapat bertumbuh dan berkembang dengan leluasa. Setelah tanaman

Page | 5

Theofanie Widya M. – XII MIPA/20

kacang berumur lebih dari 20 hari, hipokotilnya akan semakin menjulang ke atas,
tegak, dan membawa kotiledon terangkat semakin jauh dari permukaan tanah.

B. Tanaman Padi
Pada tanaman padi, epikotil atau bakal batangnya akan mulai terbentuk

sehingga plumulanya terangkat setelah kurang lebih 10 hari sejak benih disebar,
tetapi kotiledonnya tetap berada di dalam tanah. Namun waktu yang perlukan
setiap benih padi tidak sama, bergantung pada faktor-faktor internal dan eksternal
yang memengaruhinya. Pada hari ke-15, epikotil tumbuh semakin tinggi dengan
disertai oleh terbentuknya anakan daun. Tanaman padi pada masa ini dapat
dipindah tanam ke dalam timba/ember. Setelah berumur lebih dari 20 hari,
tanaman yang dipindah tanam akan kembali tegak dan bertumbuh serta
berkembang semakin tinggi.

X. Kesimpulan

Jadi, perkecambahan tanaman Kacang tergolong epigeal, karena tanaman ini
berjenis dikotil serta ditandai oleh memanjangnya hipokotil yang menyebabkan
kotiledon dan plumula dari biji tersebut terangkat ke atas permukaan tanah.
Sedangkan, perkecambahan tanaman Padi tergolong hipogeal, karena tanaman ini
tergolong monokotil dan ditandai oleh terbentuknya bakal batang (epikotil) yang
muncul ke permukaan tanah, namun kotiledon tetap berada di dalam tanah.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa, perbedaan pada perkecambahan epigeal
dan hipogeal terletak pada posisi kotiledonnya. Di mana pada perkecambahan epigeal,
kotiledonnya akan tumbuh di atas permukaan tanah, sedangkan pada perkecambahan
hipogeal, letak kotiledonnya tetap berada di dalam permukaan tanah. Selain
perbedaan posisi kotiledonnya, jenis perkecambahan juga dapat diamati dari
memanjangnya hipokotil atau epikotilnya.

Page | 6

LAPORAN HASIL PENGAMATAN

“JENIS PERKECAMBAHAN PADA TANAMAN
PADI DAN KACANG”

Penyusun:
Agnes Pricillia Raharjo (XII MIPA / 01)

SMA KATOLIK ST STANISLAUS
Jl. Kalijudan No. 25-33, Surabaya

2022

I. JUDUL

Laporan Hasil Pengamatan Jenis Perkecambahan Pada Tanaman Padi dan Kacang

II. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah tanaman padi termasuk jenis perkecambahan hipogeal/epigeal?
2. Apakah tanaman kacang termasuk jenis perkecambahan hipogeal/epigeal?

III. TUJUAN PENGAMATAN

1. Untuk mengetahui tanaman padi termasuk jenis perkecambahan hipogeal/epigeal.
2. Untuk mengetahui tanaman kacang termasuk jenis perkecambahan hipogeal/epigeal.

IV. TEORI

Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan embrio pada
tanaman. Perkecambahan dimulaiaa dengan proses penyerapan air ke dalam sel-sel pada
biji, sehingga menyebabkan enzim bekerja. Enzim memecah bahan kompleks menjadi
bahan sederhana yang diperlukan untuk pertumbuhan. Bagian dari kecambah yang
terdapat di dalam biji, misalnya plumula dan radikula. Plumula tumbuh dan berkembang
menjadi batang dan daun, sedangkan radikula menjadi akar. Cadangan makanan bagi
embrio tersimpan dalam kotiledon, yakni bakal daun yang terbentuk pada embrio.

Berdasarkan letak kotiledon pada saat berkecambah, perkecambahan pada tanaman
dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu hipogeal dan epigeal.

1. Perkecambahan Hipogeal
Hipo dalam bahasa Yunani berarti bawah, maka perkecambahan hipogeal adalah
pertumbuhan biji di mana kotiledonnya tetap berada di bawah tanah. Dilansir dari
Biology Discussion, perkecambahan hipogeal terjadi saat epikotil (sumbu embrio
atau bakal batang di atas kotiledon) memanjang dan mendorong plumula (bakal
daun) ke atas keluar dari tanah. Pemanjangan epikotil tersebut membuat tunas
plamula naik ke atas tanah, sedangkan kotiledon tetap berada di bawah tanah.
Perkecambahan hipogeal biasanya terjadi pada tanaman monokotil seperti padi,
jagung, gandung, kacang polong, dan juga kelapa.

2. Perkecambahan Epigeal
Epi dalam bahasa Yunani berarti atas, maka perkecambahan epigeal adalah
pertumbuhan biji di mana kotiledonnya naik ke atas atau ke permukaan tanah.
Perkecambahan epigeal terjadi saat hipokotil (sumbu embrio atau bakal batang di
bawah kotiledon) memanjang ke atas. Pemanjangan hipokotil mendorong kotiledon
yang ada di atasnya, sehingga kotiledon keluar bersama dengan plumula (bakal
daun) dan berada di permukaan tanah. Perkecambahan epigeal terjadi pada beberapa
tanaman dikotil, antara lain papaya, labu, kapas, bawang, bunga matahari, kacang,
labu, dan jarak.

V. HIPOTESIS

1. Tanaman padi termasuk jenis perkecambahan hipogeal.
2. Tanaman kacang termasuk jenis perkecambahan epigeal.

VI. ALAT DAN BAHAN

Alat

Gunting Sendok plastik Spidol permanen
(1 buah) (1 buah) (1 buah)

Bahan

Benih padi Benih kacang Gelas plastik
(5 butir) (3 butir) (1 buah)

Botol plastik Pupuk organik Pupuk kompos
(1 buah) (1 sak) (1 sak)

Air Pot lubang diameter 25 cm Ember diameter 22 cm
(secukupnya)
(1 buah) (1 buah)

VII. DESAIN PERCOBAAN

1. Menyiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan untuk menanam.
2. Merendam benih padi dan kacang dalam air bersih kurang lebih 1x24 jam sebelum

digunakan untuk menanam.
3. Memotong botol plastik menjadi 2 bagian sehingga membentuk gelas menggunakan

gunting, sebagai wadah menanam padi.

4. Melubangi bagian bawah gelas plastik, sebagai wadah menanam kacang.
5. Memasukkan pupuk organik kurang lebih setengah gelas menggunakan sendok

plastik pada kedua gelas plastik tersebut.
6. Membasahi pupuk pada kedua gelas menggunakan air.
7. Melubangi bagian tengah pupuk menggunakan tangan untuk memasukkan benih.
8. Memasukkan 5 butir benih padi pada gelas yang tidak berlubang dan 3 butir benih

kacang pada gelas yang berlubang.
9. Meratakan pupuknya hingga benih-benih tersebut tertimbun dengan sempurna.
10.

Menuliskan nama tanaman dan nama penanam pada masing-masing gelas
menggunakan spidol agar tidak tertukar.
11. Menambahkan air pada gelas padi hingga airnya tampak menggenang.
12. Menyirami kedua tanaman tersebut secara rutin.
13.

Memindahkan kedua tanaman tersebut ke dalam wadah yang lebih besar ketika
sudah mulai tumbuh tinggi, tanaman padi ke ember plastik dan tanaman kacang ke
pot berlubang.
14. Menambahkan pupuk kompos pada kedua pot tersebut sebagai tambahan nutrisi.
15. Meletakkan kedua tanaman yang telah dipindahkan tadi di tempat yang teduh
terlebih dahulu.
16. Memindahkan kedua tanaman tersebut ke tempat yang lebih banyak terkena cahaya
matahari setelah 1x24 jam.
17. Menyirami secara rutin dan mengamati terus pertumbuhan kedua tanaman tersebut.

VIII. DATA HASIL PENGAMATAN Waktu Keterangan
1. Padi Hari ke-1 Benih padi mulai ditanam
No. Gambar

1.

2. Hari ke-6 Padi mulai tumbuh dan
plumula telah nampak di

permukaan tanah.

3. Hari ke-21 Padi sudah tumbuh cukup
tinggi, sekitar 10 cm

sehingga perlu dipindahkan
ke pot tanpa lubang yang
lebih besar.

2. Kacang Gambar Waktu Keterangan
No. Hari ke-1 Benih kacang mulai ditanam
1.

2. Hari ke-4 Tanaman kacang mulai

tumbuh dan kotiledon sudah

nampak terangkat ke atas

permukaan tanah

3. Hari ke-9 Tanaman kacang mulai

tumbuh tinggi, sekitar 10

cm di atas permukaan tanah,

serta sudah mulai tumbuh

daun.

4. Hari ke-14 Tanaman kacang sudah

tumuh cukup tinggi, sekitar

18 cm sehingga harus

dipindahkan ke dalam pot

berlubang yang lebih besar.

5. Hari ke-21 Tanaman kacang sudah

dapat beradaptasi dengan

kondisi lingkungan yang

baru sehingga daunnya

tumbuh lebih lebat lagi.

IX. ANALISIS DATA

1. Padi
Berdasarkan hasil pengamatan pada masa awal pertumbuhan, ketika tanaman padi
sudah mulai nampak yakni hari ke-6, tidak terlihat adanya kotiledon yang ikut
terangkat ke atas tanah. Hal ini menandakan bahwa jenis perkecambahan yang
dialami oleh tanaman padi adalah perkecambahan hipogeal. Pada jenis
perkecambahan ini akan terjadi pertumbuhan memanjang dari epikotil biji yang
membuat plumula dari biji tersebut muncul ke permukaan tanah, sementara
kotiledonnya tetap berada di dalam tanah. Selain itu, sesuai dengan dasar teori,
perkecambahan hipogeal memang biasanya akan terjadi pada tumbuhan monokotil.
Berkenaan dengan itu, padi merupakan salah satu tumbuhan monokotil.

2. Kacang
Berbeda dengan padi, berdasarkan hasil pengamatan pada masa awal pertumbuhan,
ketika tanaman kacang sudah mulai nampak yakni hari ke-4, dapat terlihat adanya
kotiledon yang ikut terangkat ke atas permukaan tanah. Hal ini menandakan bahwa
jenis perkecambahan yang dialami oleh tanaman kacang adalah perkecambahan
epigeal. Pada perkecambahan jenis ini akan terjadi pertumbuhan memanjang dari
hipokotil biji yang mengakibatkan plumula (calon daun) dan kotiledon muncul ke
permukaan tanah. Munculnya kotiledon ke atas permukaan tanah, memungkinkan
kotiledon untuk berfotosintesis menggantikan daun yang belum terbentuk. Selain itu,
sesuai dengan dasar teori, perkecambahan epigeal memng biasanya terjadi pada
tumbuhan dikotil. Berkenaan dengan itu, tanaman kacang merupakan salah satu
tumbuhan dikotil.

X. KESIMPULAN

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan terhadap tanaman padi dan kacang
selama 21 hari masa awal pertumbuhannya, dapat disimpulkan bahwa untuk mengetahui
jenis perkecambahan yang dialami suatu tanaman kita dapat memperhatikan ada atau
tidaknya kotiledon yang terangkat ke atas permukaan tanah. Padi terbukti termasuk
tanaman yang mengalami perkecambahan hipogeal sehingga hipotesis pertama diterima.
Selain itu, kacang juga terbukti termasuk tanaman yang mengalami perkecambahan
epigeal sehingga hipotesis kedua juga diterima.

LAPORAN PENGAMATAN PERKECEMBAHAN
HIPOGEAL DAN EPIGEAL PADA

TUMBUHAN PADI DAN TUMBUHAN KACANG

Penyusun: Vincentia Vernanda W.
Kelas/No: XII MIPA/22

SMA KATOLIK ST. STANISLAUS
Jl. Kalijudan 25-33 Surabaya
2021-2022

B. Rumusan Masalah

1. Apakah tumbuhan padi termasuk dalam perkecambahan hipogeal atau epigeal?
2. Apakah tumbuhan kacang termasuk dalam perkecambahan hipogeal atau epigeal?

C. Tujuan Percobaan

1. Untuk mengetahui tumbuhan padi termasuk perkecambahan hipogeal atau epigeal.
2. Untuk mengetahui tumbuhan kacang termasuk perkecambahan hipogeal atau epigeal.

D. Teori

Perkecambahan adalah proses pertumbuhan dan perkembangan embrio pada
tumbuhan. Perkecambahan diawali dengan proses penyerapan air ke dalam sel benih,
tempat enzim bekerja. Enzim memecah zat kompleks menjadi zat yang lebih sederhana
yang diperlukan untuk pertumbuhan. Plumula tumbuh menjadi batang dan daun,
sedangkan radikula tumbuh menjadi akar. Berdasarkan tipenya, perkecambahan dibagi
menjadi dua tipe, yaitu:
1. Perkecambahan Hipogeal

Hipo memiliki arti yaitu bawah dalam Bahasa Yunani. Maka perkecambahan
hipogeal ditandai dengan batang yang muncul ke permukaan tanah, tetapi kotiledon
tetap berada di dalam tanah yang terjadi karena bagian epikotil memanjang, sehingga
menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas permukaan
tanah. Contohnya kacang kapri, padi, dan jagung.

2. Perkecambahan Epigeal
Epi memiliki arti yaitu atas dalam Bahasa Yunani. Maka perkecambahan epigeal
ditandai dengan bagian hipokotil tumbuh memanjang, hal tersebut menyebabkan
kotiledon dan plumula terdorong ke atas permukaan. Contohnya kacang hijau, melon,
jarak, dan kacang tanah.

E. Hipotesis

Tumbuhan padi merupakan perkecambahan hipogeal, karena kotiledon tetap di dalam
tanah dan plumula menembus kulit biji yang akan muncul di permukaan tanah.
Sedangkan tumbuhan kacang merupakan perkecambahan epigeal, karena kotiledon
muncul di permukaan tanah dan plumula juga terdorong ke permukaan tanah.

F. Alat dan Bahan

Dalam melakukan pengamatan perkecambahan hipogeal dan epigeal dibutuhkan alat
dan bahan sebagai berikut:

1. Alat
➢ 2 botol/gelas plastik
➢ Sendok plastik
➢ Gunting/cutter
➢ Spidol permanent

2. Bahan
➢ 5 biji tumbuhan padi
➢ 2 biji tumbuhan kacang
➢ 1 pupuk kandang/pupuk kompos
➢ Air secukupnya

G. Desain Percobaan

1. Menyiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Memberi nama masing-masing tumbuhan pada kedua botol plastik.

Tumbuhan Padi:
3. Mengambil pupuk kandang sebanyak ½ dari botol plastik dan meletekkan pupuk

kandang dengan merata di botol plastik.
4. Menyirami pupuk tersebut hingga menggenang.
5. Mengambil 5 biji tumbuhan padi dan menaburkannya di botol plastik yang berisi

pupuk kandang dan air yang sudah menggenang.
6. Menaruh botol plastik di tempat yang cukup terkena sinar matahari.
7. Menunggu selama beberapa hari dengan menyiram tumbuhan padi jika air sudah

tidak menggenang hingga tumbuh.
8. Mengamati apakah tanaman padi termasuk hipogeal atau epigeal.

Tumbuhan Kacang:
9. Mengambil pupuk kandang sebanyak ¾ dari botol plastik dan meletekkan pupuk

kandang dengan merata di botol plastik.
10. Mengambil 2 biji tumbuhan kacang dan menaburkannya di botol plastik yang sudah

diberi pupuk kandang.
11. Menutupi 2 biji tumbuhan kacang dengan mengambil pupuk kandang hingga ½ dari

botol plastik.

12. Menyiram tumbuhan kacang secara melingkar hingga terserap ke pupuk kandang.
13. Menaruh botol plastik di tempat yang cukup terkena sinar matahari.
14. Menunggu selama beberapa hari dengan menyiram tumbuhan kacang secara berkala

hingga tumbuh.
15. Mengamati apakah tumbuhan kacang termasuk hipogeal atau epigeal.

H. Data Hasil Pengamatan

Tumbuhan Padi

Mulai menanam 1 Agustus 2022 Terakhir diamati 17 Agustus 2022
Tumbuhan Kacang

Pertama diamati 2 Agustus 2022 Pertama diamati 2 Agustus 2022

Terakhir diamati 17 Agustus 2022 Terakhir diamati 17 Agustus 2022

I. Analisis Data

Dilihat dari data hasil pengamatan, tumbuhan padi dan tumbuhan kacang telah
menjelaskan tumbuhan tersebut termasuk tipe perkecambahan hipogeal atau epigeal.
Tumbuhan padi dan tumbuhan kacang ditanam di waktu yang sama, tetapi
perkecambahan keduanya berbeda.

Pada tumbuhan padi, kotiledon tidak terlihat dan terdapat di dalam tanah. Batang padi
muncul ke permukaan tanah karena epikotil memanjang, sehingga plumula keluar
menembus kulit biji dan muncul di permukaan tanah. Maka, tipe perkecambahan
tumbuhan padi adalah hipogeal.

Pada tumbuhan kacang, kotiledon muncul ke atas permukaan tanah dan terdapat di
batang kacang. Batang kacang dan plumula juga muncul ke permukaan tanah seperti
batang padi, tetapi disebabkan oleh hipokotil yang memanjang. Maka, tipe
perkecambahan tumbuhan kacang adalah epigeal.

Pada analisis data yang sudah dilakukan, hipotesis diterima.

J. Kesimpulan

Setelah melakukan pengamatan selama tiga minggu dapat disimpulkan bahwa
tumbuhan padi termasuk perkecambahan hipogeal, sedangkan tumbuhan kacang
termasuk perkecambahan epigeal.


Click to View FlipBook Version