The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by suharnowo05, 2023-03-07 22:15:30

BUAH RAMBUTAN 1

BUAH RAMBUTAN 1

BUAH RAMBUTAN (Foto: Internet www.kampustani.com) Penulis: M. Rio Fani Buah rambutan dihasilkan dari tanaman Nephelium Lappaceum, masih satu keluarga dengan kelengkeng, leci dan matoa. Buah rambutan berbentuk bulat warnanya mulai dari hijau, kuning hingga merah. Daging buah berwarna putih cenderung bening. Buah yang telah matang rasanya manis hingga asam manis. Bagian yang bisa dimakan hanya daging buah, sedangkan kulit dan bijinya tidak bisa dimakan. Rambutan termasuk dalam buah tropis, diyakini berasal dari Asia Tenggara. Pohon rambutan banyak dibudidayakan di Indonesia, Thailand dan Malaysia. Nama rambutan diambil dari kata “rambut” istilah dalam bahasa Melayu yang berarti bulu. Buah rambutan mengandung arti buah yang berbulu. Nama tersebut sesuai dengan bentuk kulit buahnya yang ditumbuhi duri halus menyerupai bulu. Dalam bahasa Inggris buah ini disebut dengan nama yang sama, yakni rambutan.


Asal Usul Rambutan Rambutan merupakan tanaman asli kepulauan Asia Tenggara, mencakup Indonesia dan Malaysia. Dari kawasan ini menyebar ke negara tetangganya seperti Thailand, Vietnam dan Filipina. Berdasarkan penelitian Grant T. McQuate “Field Infestation of Rambutan Fruits by Internal-Feeding Pests in Hawaii” melalui Entomological Society of America, tanaman ini tidak hanya di tanam di Asia Tenggara. Rambutan ditanam di Australia, Amerika Selatan, Amerika Tengah, Kepulauan Karibia, Kepulauan Hawai, Florida, India dan Srilangka. Rambutan mulai menyebar ke berbagai penjuru dunia pada abad ke-20, terutama ke daerah Australia, Amerika dan Afrika yang memiliki iklim tropis. Tidak ada catatan rinci mengenai perkembangan awal budidaya rambutan. Diketahui tanaman rambutan yang ada di Thailand dibawa dari Malaysia sekitar 100 tahun yang lalu. Dari penelitian H. D. Tindall berjudul “Rambutan Cultivation”, jika di Filipina, rambutan mulai diperkenalkan sejak pada tahun 1913–1914 dari biji asal Indonesia. Pada tahun 1939 tercatat biji rambutan dari Jakarta dengan nama populer Maharlika dibawa ke Filipina. Hingga saat ini tanaman ini menjadi induk bagi rambutan yang dikembangkan secara komersial di Filipina. Klasifikasi Tanaman Tanaman rambutan memiliki nama ilmiah Nephelium lappaceum L., termasuk dalam suku Sapindaceae. Suku Sapindaceae terdiri lebih dari 1000 spesies. Dari penelitian Setiawan Dalimartha pada tahun 2005, buahbuahan lain yang satu suku dengan rambutan antara lain buah leci, buah lengkeng dan buah matoa. Buah rambutan dalam bahasa Inggris disebut rambutan atau pulasan, dalam bahasa Spanyol disebut ramustan atau mamon chino, dan dalam bahasa Perancis disebut ramboutan. Di Indonesia sendiri buah ini memiliki banyak sebutan diantaranya rambot, rambuteun, jailan, folui, bairabit, banamaon, beriti, sag along, maliti, puson, rambutan, rambusa, barangkasa, bolangat, balatu, balatung, walatu, walungas, lelamun, toleang.


Habitat Tumbuh Rambutan merupakan tanaman tropis, suhu yang dikehendaki tanaman ini ada pada kisaran 22–35ºC dengan curah hujan 2000–3000 mm per tahun. Pohon rambutan tidak tahan terhadap suhu dingin, pada suhu kurang dari 4°C tanaman ini tidak akan bertahan lama. Kalaupun bertahan pasti mengalami kerusakan yang parah. Habitat yang cocok untuk tanaman ini adalah dataran rendah daerah tropis dengan ketinggian sekitar 30–500 meter di atas permukaan laut. Pada ketinggian lahan kurang dari 30 meter produksi buahnya kurang begitu baik. Keadaan tanah yang disukai rambutan adalah tanah gembur dan sedikit berpasir dengan tingkat keasaman pH 5,5–7. Namun, tanaman ini masih bisa tumbuh pada tanah yang kurang subur dan memiliki drainase yang buruk, asalkan bukan tanah tergenang. Editor: Miftahul Zannah


Click to View FlipBook Version