The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by aulia khairunnisa, 2023-09-07 10:23:54

tes

bismillah

Mekanisme Pembentukan Urin dan Pemeriksaan Makroskopik Urin Disusun Oleh: Aulia Khairunnisa PO714203221009


TujuanPembelajaran Mampu menjelaskan struktur dari ginjal Mampu menjelaskan mekanisme pembentukan urin Mampu menjelaskan pemeriksaan makroskopik urin Mampu menjelaskan komponen nefron dan fungsinya 1. 2. 3. 4.


Daftar Isi 2 5 8 10


Sistem Eksresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Zat ini dapat berupa karbon dioksida, urin, urea, keringat dan senyawa-senyawa lain yang bersifat toksik 1 SISTEM EKSRESI


2


AnatomiGinjal Ginjal merupakan organ eksresi pada manusia yang berbentuk biji kacang merah Setiap ginjal berhubungan dengan ureter, tabung yang membawa urin keluar ke kandung kemih Ginjal berwarna merah karena banyak darah yang masuk ke dalam ginjal Ginjal berjumlah dua dan terletak di kanan dan kiri tulang pinggang, yaitu didalam rongga perut pada dinding tubuh bagian belakang (dorsal) 3


StrukturGinjal 2 1 1. 2. 3. Bagian Luar : Korteks Renal Bagian Dalam : Medula Renal Rongga Ginjal : Pelvis Renal 3 Ginjal tersusun atas 1 – 1,5 juta alat penyaring yang disebut Nefron Nefron Kortikal yang Menyusun sekitar 85% nefron, terletak terutama di korteks ginjal Nefron Jukstamedulary yang memiliki lengkung Henle lebih Panjang yang meluas ke dalam medula ginjal Ginjal manusia terdiri atas 2 tipe Nefron. 1. 2. 4


5


Nefron merupakan satuan struktural dan fungsional ginjal karena nefron merupakan unit penyusun utama ginjal dan unit yang berperan penting dalam proses penyaringan darah Sebuah Nefron terdiri atas sebuah komponen penyaring atau badan malpighi yang dilanjutkan oleh tubulus/ saluran Setiap badan badan malpighi mengandung gulungan kapiler darah (Glomerulus) yang berada dalam kapsula bowman 6


Komponen Nefron Saluran Ginjal yang melengkung pada daerah medula yang menghubungkan tubulus proksimal dengan tubulus distal Merupakan gulungan kapiler yang dikelilingi kapsul epitel bernama Kapsula Bowman yang berfungsi sebagai penyaring Saluran yang berada setelah glomerulus dan berfungsi dalam proses reabsorpsi zat-zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh A C B D Tempat terjadinya reabsorbsi dan augmentasi yaitu proses pengeluaran zat-zat yang tidak diperlukan tubuh Saluran yang berfungsi untuk mengumpulkan urin yang selanjutnya akan dibawa ke pelvis renal Kapiler yang mengelilingi tubulus proksimal dan distal dan memberikan nutrisi dan oksigen ke korteks ginjal Kapiler yang mengelilingi lengkung Henle dan memberikan nutrisi dan oksigen ke medulla ginjal E F G A Glomerulus B Tubulus Proksimal C Lengkung Henle D Tubulus Distal E Tubulus Kolektivus F Kapiler Peritubular G Vasa Recta 7


8


Mekanisme Pembentukan Urin https://youtu.be/qpw945e3wZo?si=- wMF7eJeqaNyNCM1 9


10


Pemeriksaan Makroskopik Volume Urin Warna Urin Kejernihan Urin Buih Urin Berat Jenis Urin Bau Urin 11


Pemeriksaan Volume Urin Volume urin bergantung pada banyaknya air yang dieksresi ginjal. Air merupakan penyusun utama tubuh sehingga jumlah yang dieksresikan biasanya ditentukan oleh keadaan hidrasi tubuh. Faktor yang memengaruhi volume urin mencakup asupan cairan, kehilangan cairan dari sumber bukan ginjal, variasi dalam sekresi hormon antidiueretik, dan perlunya mengeksresikan lebih banyak zat padat terlarut seperti glukosa dan garam Mengukur jumlah urin bermanfaat untuk ikut menentukan adanya gangguan faal ginjal, kelainan dalam kesetimbangan cairan badan dan berguna juga untuk menafsirkan hasil pemeriksaan kuantitatif dan semi kuantitatif dengan urin Prinsip pemeriksaan volume urin : Volume urin diukur dengan gelas ukur dan hasil dibaca setinggi miniskus bawah Cara Kerja 1.Masukkan urin kedalam gelas ukur secara perlahan agar tidak berbusa 2.Baca volume urin setinggi miniskus bawah Nilai Rujukan •Urin Sewaktu : Tidak ada nilai normalnya •Urin 24 Jam : 1200 - 1500 mL 12


Pemeriksaan Warna Urin Warna urin beragam, dari hampir tidak berwarna hingga hitam. Variasi tersebut dapat disebabkan oleh fungsi metabolic normal, aktivitas fisik, materi yang dikonsumsi, atau kondisi patologis Warna kuning urin disebabkan oleh adanya pigmen yang dinamakan urokrom. Urokrom adalah produk metabolisme endogen, dan dalam kondisi normal tubuh menghasilkan urokrom pada laju konstan. 13


Penyebab Warna Pada Urin Warna Penyebab Hijau Kuning Zat warna normal dalam jumlah yang besar: Urobilin, Urochrome Zat warna abnormal : Bilirubin Obat-obat dan diagnostika: Santonin dan PSP (kuningdalamsuasanaasam), riboflavin (denganfluoresensihijau) Zatwarnanormal dalam jumlah besar: Indikan Obat-obatdan diagnostika: methylene blue, evan’sblue Kuman-kuman: Ps. Aeruginosa (B. pyocyaneus) Merah Zat warna normal dalam jumlah yang besar: Urobilin, Uroerythrin Zat warna abnormal : Hemoglobin, Porfirin, Porfobilin Obat-obatdan diagnostika: Santonin, PSP amidopyrine, congored, dan BSP (merah dalam suasana lindi) Kuman –kuman B. prodigiosus Zat warna normal dalam jumlah besar: urobilin Zat warna abnormal : bilirubin, hematin, porfobilin Cokelat Coklat tua atau hitam Zat warna normal dalam jumlah yang besar: Indikan Zat warna abnormal : alkapton, melamin Zat normal dalam jumlah besar: Fosfat, urat Zat abnormal : pus, getah prostat, chylus, zatzat lemak, bakteri Serupa Susu 14


Pemeriksaan Bau Urin Urin yang baru dikeluarkan mempunyai bau aromatic samar. Saat specimen didiamkan, bau ammonia menjadi lebih menonjol karena terjadi pemecahan urea menjadi amoniak. Kemungkinan Penyebab Bau Urin Bau Penyebab Aromatik Busuk seperti amonia Buah, Manis Sirop Mapel Seperti tikus Tengik Kaki Berkeringat Kubis Normal Dekomposisi bakteri, Infeksi saluran kemih Keton, (Diabetes Melitus, Kelaparan, Muntah) Mapelsyrup urine disease Fenilketonuria Tirosinemia Asidemia Isovalerat Malabsorpsi Metionin Prinsip Pemeriksaan : Urin dibau dengan panca Indera hidung Cara Kerja : •Masukkan sampel urin kedalam beaker glass •Dekatkan ke hidung dan kibaskan tangan kearah hidung 15


Pemeriksaan Buih Urin Untuk mengetahui busa pada urin Buih pada urine normal berwarna putih. Jika urine mudah berbuih, menunjukkan bahwa urine tersebut mengandung protein. Sedangkan jika urine memiliki buih yang berwarna kuning, hal tersebut disebabkan oleh adanya pigmen empedu (bilirubin) dalam urine. Tujuan Pemeriksaan : Busa berwarna putih tidak hilang dalam waktu 5 menit berarti kemungkinan protein Busa berwarna kuning tidak hilang dalam waktu 5 menit berarti kemungkinan bilirubin Busa berwarna putih / kuning hilang dalam waktu 5 menit berarti protein dan bilirubin negatif Prinsip Pemeriksaan Berdasarkan perubahan warna pada busa, maka bila urine dikocok : Cara Kerja Adapun cara kerja dari pemeriksaan ini yaitu : 1.Masukkan 5 ml sampel urine ke dalam tabung reaksi, tutup dengan penyumbat tabung 2.Kocok kuat-kuat 3.Buka penyumbat tabung, baca hasil dalam waktu 5 menit 16


Kejernihan Urin Jernih Agak keruh Keruh Sangat Keruh seperti Susu Tidak terlihat partikulat, transparan Sedikit partikulat, tulisan mudah dilihat melalui urin Banyak partikulat, tulisan terlihat buram melalui urin Tulisan tidak dapat dilihat melalui urin Dapat endapan atu gumpalan Kejernihan adalah istilah yang merujuk pada transparansi atau turbiditas specimen urin. Kejernihan urin diuji pada keseluruhan tabung dengan Cahaya pantul tanpa latar belakang putih pada sikap serong. Pelaporan kejernihan mencakup jernih, agak keruh, keruh, sangat keruh dan seperti susu. Kejernihan Istilah Sel Epitel Skuamosa Mukus FosfatAmorf, Karbonat, Urat Semen, Spermatozoa Kontaminasi Feses Media KontrasRadiografik Bedak Tabur KrimVagina PenyebabNon Patologis Turbiditas Urin Sel Darah Merah Sel Darah Putih Sel Epitel Nonskuamosa Kristal Abnormal Bakteri Jamur Cairan Limfe Lemak Penyebab Patologis Turbiditas Urin Pemeriksaan Kejernihan Urin 17


Pemeriksaan Berat Jenis Urin Berat jenis (yang berbanding lurus dengan osmolalitas urin yang mengukur konsentrasi zat terlarut) mengukur kepadatan air seni serta dipakai untuk menilai kemampuan ginjal untuk memekatkan dan mengencerkan urin Berat jenis urin tergantung dari jumlah zat yang terlarut didalam urin atau terbawa didalam urin. BJ Plasma (tanpa protein) adalah 1.010. Bila ginjal mengencerkan urin (misalnya sesudah minum air) maka BJ kurang dari 1.010, bila ginjal memekatkan urin (sebagaimana fungsinya) maka BJ urin naik diatas 1,010 BJ berhubungan erat dengan diuresa, makin besar diuresa makin rendah berat jenisnya, dan sebaliknya makin pekat urin, makin tinggi berat jenisnya. Jadi berat jenis bertalian dengan faal pemekat ginjal 18


Pemeriksaan Berat Jenis Urin Bagian dari urinometer yang pada ruangnya memiliki udara, berperan sebagai pembatasan antara steam dan weight Bagian bawah dari urinometer yang berfungsi sebagai pemberat Ketika dimasukkan ke dalam gelas ukur yang berisi urin Bagian dari urinometer yang memiliki skala angka pada dindingnya, berfungsi untuk menentukan skala BJ pada urin yang diperiksa. Skala yang tertera mulai dari 1.000 sampai 1.060 Stem Float Weight BJ urin diperiksa dengan alat urinometer yang telah ditera dengan factor koreksi yang berhubungan dengan berat jenis air dan suhu pada saat pemeriksaan Prinsip Pemeriksaan Siapkan gelas ukur bersih dan kering Isi dengan urin sebanyak 2/3 volume Ukur temperature urin dalam gelas ukur tersebut dan dicatat Ukur berat jenis urin dengan memasukkan urinometer pada gelas ukur tersebut dan catat hasilnya 1. 2. 3. 4. Cara Kerja Perhitungan Bj Urine = Bj Sementara + T.Urine – T.Urinometer x 0,001 3 Nilai Rujukan Bj Urin Normal : 1.003 – 1.030 19


Thanks


Click to View FlipBook Version