SAKU BUKU
KPBU
KERJASAMA PEMERINTAH
DENGAN BADAN USAHA
DITULIS OLEH
MEDHA ANDIKA PRABOWO
DIREKTORAT PELAKSANAAN
PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR
PERMUKIMAN
DIREKTORAT PELAKSANAAN 2
PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR
PERMUKIMAN
Apa itu
KPBU?
4
DIREKTORAT PELAKSANAAN 5
PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR
PERMUKIMAN
DIREKTORAT PELAKSANAAN 6
PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR
PERMUKIMAN
SEKTOR PROYEK KPBU
PUPR
Sumber Daya Air
Meliputi sub sektor bendungan,
pembangkit listrik tenaga air (PLTA),
multipurpose dam dan tanggul laut.
Jalan dan Jembatan
Meliputi sub sektor jalan tol, jalan
non tol dan sub sektor jembatan.
Perumahan
Meliputi sub sektor rumah susun.
Permukiman
Meliputi sub sektor SPAM,
persamphana, persampahan WTE
dan pengolahan air limbah.
DIREKTORAT PELAKSANAAN 7
PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR
PERMUKIMAN
DIREKTORAT PELAKSANAAN 8
PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR
PERMUKIMAN
KPBU
SOLICITED
KPBU
UNSOLICITED
KPBU SOLICITED &
UNSOLICITED
01
SKEMA KPBU SOLICITED
PERENCANAAN PENYIAPAN TRANSAKSI MANAJEMEN
PELAKSANAAN
Identifikasi Studi Dokumen Tandatangan
Pendukung Perjanjian Konstruksi
KPBU dan Operasi
Proyek Pendahuluan
Pemantauan
OBC FBC Proses Pengadaan Financial dan evaluasi
Dukungan Close Pelaksanaan
Perjanjian
OUTPUT Pemerintah
Studi Prastudi Kelayakan Dokumen Pengadaan
Pendahuluan Dokumen Lingkungan dan Persetujuan Dukungan
Daftar Prioritas Dokumen Pendukung Proyek Pemerintah
Proyek KPBU Pengajuan Dukungan Perjanjian KPBU
Pemerintah dan Penjaminan Perjanjian Penjaminan dan
STAKEHOLDER Pengajuan Penetapan Lokasi Regres
PJPK PJPK Kemenko PJPK KPPIP PJPK
Bappenas Bappenas Perekonomian Bappenas LKPP Bappenas
Kemenko Perekonomian Kemenkeu (KPPIP) Kemenkeu BUPI K/L Sektor
(KPPIP) K/L Sektor Lembaga K/L Sektor BUPI
Legislatif BUP
BUPI
11
SKEMA KPBU UNSOLICITED
INISIASI PENYIAPAN TRANSAKSI MANAJEMEN
PELAKSANAAN
Pemrakarsa proyek Badan Usaha Tandatangan
mengajukan proposal Pemrakarsa Perjanjian Konstruksi
dan dokumen pra-studi menyerahkan FS KPBU dan Operasi
kelayakan (FS) ke PJPK
Konstruksi
Evaluasi dokumen Evaluasi Penerbitan Pengadaan Financial dan Operasi
Pra-FS untuk FS Close
mendapatkan Surat
persetujuan Persetujuan
Badan Usaha Tandatangan
Pemrakarsa Perjanjian
menyerahkan FS KPBU
Evaluasi Penerbitan Pengadaan Financial
FS Surat Close
Persetujuan
21
KPBU SOLICITED
Pelaksanaan tahapan KPBU meliputi Tahap
Perencanaan, Tahap Penyiapan, Tahap
Transaksi dan Tahap Manajemen Pelaksanaan
Perjanjian KPBU.
Perencanaan
Penyusunan Rencana Anggaran Dana
Tahap Perencanaan. Pada tahapan ini
pemrakarsa menyusun rencana anggaran
untuk kegiatan di tahap perencanaan
Identifikasi dan Penetapan KPBU. Pada
tahapan ini Pemrakarsa menyusun Studi
Pendahuluan dan Konsultasi Publik hal ini
dilakukan untuk memperoleh pertimbangan
mengenai manfaat dan dampak KPBU
terhadap kepentingan masyarakat
Konsultasi Publik. Konsultasi Publik pada
tahap ini dilakukan oleh Pemrakarsa dengan
berkoordinasi dengan Simpul KPBU untuk
memperoleh pertimbangan dari masyarakat
dan para pemangku kepentingan terkait
manfaat dan dampak dari penyelenggaraan
KPBU.
DIREKTORAT PELAKSANAAN
13
PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR
PERMUKIMAN
Pengambilan Keputusan. Keputusan lanjut
atau tidak lanjutnya rencana KPBU
diputuskan pada tahapan ini berdasarkan
hasil pemeriksaan kesesuaian Studi
Pendahuluan dan hasil Konsultasi Publik
serta masukan dari Simpul KPBU.
Penyusunan Daftar Infrastruktur KPBU.
Pengkategorian KPBU. Dalam penyusunan
Daftar Infrastruktur KPBU, proyek KPBU
dikategorikan berdasarkan tingkat kesiapan
yang terdiri dari KPBU siap ditawarkan dan
KPBU dalam proses penyiapan
Kegiatan Pendukung. Kegiatan pendukung
yang dapat dilakukan pada tahapan
perencanaan ialah kegiatan terkait dengan
kajian lingkungan hidup dan kegiatan
terkait dengan pengadaan tanah
Penyiapan
Pada Tahap Penyiapan, Pemrakarsa membentuk
Tim KPBU untuk menyiapkan proyek KPBU
dalam Penyediaan Infrastruktur PUPR yang
dikerja samakan dan dapat dibantu oleh Badan
Penyiapan. Tahap Penyiapan terdiri dari kegiatan:
DIREKTORAT PELAKSANAAN 14
PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR
PERMUKIMAN
Penganggaran dana Tahap Penyiapan.
Pemrakarsa memastikan ketersediaan
anggaran pada Tahap Penyiapan. Anggaran
ini sekurang-kurangnya mencakup
pengadaan Badan Penyiapan (apabila
diperlukan), penyusunan Prastudi Kelayakan,
Penyusunan Dokumen Kajian Lingkungan
(bila diperlukan), penyusunan dokumen
Kajian Pembebasan Lahan dan Permukiman
Kembali (bila diperlukan), penyusunan
rancangan Dokumen Pengadaan,
Penyusunan rancangan Dokumen Perjanjian
Kerja sama dan penyusunan dokumen
pendukung lainnya.
Penyiapan Kajian Prastudi Kelayakan.
Pemrakarsa dibantu Simpul KPBU menyusun
Kajian Prastudi Kelayakan yang terdiri dari
Kajian Awal Prastudi Kelayakan dan Kajian
Akhir Prastudi Kelayakan. (satu tahap/dua
tahap).
Konsultasi Publik. Konsultasi Publik yang
dilaksanakan pada Tahap Penyiapan
dilaksanakan oleh Pemrakarsa, atau dapat
didelegasikan kepada Tim KPBU
berkoordinasi dengan Simpul KPBU.
DIREKTORAT PELAKSANAAN
15
PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR
PERMUKIMAN
Penjajakan Minat Pasar (Market Sounding).
Penjajakan Minat Pasar (Market Sounding)
dilaksanakan oleh Pemrakarsa, atau dapat
didelegasikan kepada Pemrakarsa
berkoordinasi dengan Simpul KPBU.
Penjajakan Minat Pasar dilakukan untuk
memperoleh masukan dan tanggapan
terhadap KPBU dari calon investor, Badan
Usaha di bidang konstruksi, dan/atau Badan
Usaha/ Lembaga/ Institusi/ organisasi
nasional maupun internasional di bidang
keuangan
Kegiatan Pendukung (bila diperlukan).
Pengajuan Dukungan dan/atau Jaminan
Pemerintah, Kegiatan terkait Kajian
Lingkungan Hidup, Pengajuan Penetapan
Lokasi untuk KPBU, Dokumen lainnya.
Transaksi
Dokumen-dokumen yang dihasilkan dalam Tahap
Penyiapan, Pemrakarsa menerbitkan Surat
Pernyataan bahwa proyek KPBU layak secara
teknis, ekonomi, dan finansial. Setelah memenuhi
Tahap Penyiapan, selanjutnya Pemrakarsa
melaksankan Tahap Transaksi.
DIREKTORAT PELAKSANAAN 16
PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR
PERMUKIMAN
Konsultasi Pasar (Market Consultation).
Konsultasi Pasar dilakukan oleh Panitia
Pengadaan untuk mengetahui kepastian
minat Badan Usaha terhadap proyek KPBU
dengan mereviu hasil Penjajakan Minat Pasar
(Market Sounding) yang dilakukan pada
Tahap Penyiapan/ melakukan diskusi dalam
forum Badan USaha
Penetapan Lokasi KPBU. Pengadaan Badan
Usaha Pelaksana hanya bisa dilakukan
setelah proyek KPBU memperoleh penetapan
lokasi untuk tanah yang belum tersedia.
Pendagaan Badan Usaha Pelaksana
(Tender Preparation). Pelaksanaan
Pengadaan Badan Usaha Pelaksana
dilaksanakan oleh Panitia Pengadaan sesuai
dengan peraturan kepala lembaga yang
menyelenggarakan urusan pemerintah di
bidang kebijakan pengadaan barang/jasa
pemerintah (LKPP). Selambat-lambatnya
dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak
ditetapkan pemenang lelang (Bid Award) oleh
PJPK, Badan Usaha Pelaksana harus telah
didirikan secara sah oleh Pemenang Lelang.
DIREKTORAT PELAKSANAAN 17
PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR
PERMUKIMAN
Penandatanganan Perjanjian KPBU (PPP
Agreement Signing). Perjanjian KPBU
mengatur ketentuan mengenai manajemen
pelaksanaan KPBU. Dalam hal ini, Perjanjian
KPBU akan ditandatangani oleh PJPK dengan
Badan Usaha Pelaksana dan akan berlaku
efektif setelah semua Persyaratan
Pendahuluan yang ditetapkan dalam
Perjanjian KPBU telah dipenuhi oleh masing-
masing pihak. *(Seluruh ketentuan yang
terdapat pada Perjanjian KPBU, termasuk
masukan dan/atau revisi terhadap Perjanjian
KPBU dipersiapkan pada Tahap Penyiapan).
Pemenuhan Pembiayaan (Financial Close)
oleh Badan Usaha Pelaksana. Dalam jangka
waktu paling lambat 12 (dua belas) bulan
setelah Badan Usaha Pelaksana
menandatangani perjanjian KPBU, Badan
Usaha Pelaksana harus telah memperoleh
pemenuhan pembiayaan atas proyek KPBU.
Jangka waktu tersebut dapat diperpanjang
selama 6 (enam) bulan oleh PJPK apabila
kegagalan memperoleh pembiayaan bukan
disebabkan oleh kelalaian Badan Usaha
Pelaksana.
DIREKTORAT PELAKSANAAN
18
PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR
PERMUKIMAN
Pemenuhan pembiayaan yang bersumber dari
pinjaman dinyatakan telah terlaksana apabila:
1.Telah ditandatanganinya perjanjian
pinjaman untuk membiayai seluruh atau
salah satu tahapan KPBU; dan
2.Sebagian pinjaman telah dapat dicairkan
untuk memulai pekerjaan konstruksi.
Setelah pemenuhan pembiayaan oleh Badan
Usaha Pelaksana, maka Badan Usaha
Pelaksana dapat memulai tahap konstruksi
dan melaksanakan tahap operasi selama masa
konsesi sebagaimana disepakati dalam
Perjanjian KPBU, sesuai ruang lingkup
pekerjaan dan/atau pelayanan yang dikerja
samakan atau diperjanjikan dengan Badan
Usaha Pelaksanaan.
Sebaliknya, apabila dalam jangka waktu
tersebut Badan Usaha Pelaksana tidak dapat
memenuhi pemenuhan pembiayaan
disebabkan:
DIREKTORAT PELAKSANAAN 19
PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR
PERMUKIMAN
1.Ketidakmampuan Badan Usaha Pelaksana
memenuhi kewajibannya maka Perjanjian
KPBU berakhir dan jaminan pelaksanan
berhak dicairkan oleh PJPK;
2.Ketidakmampuan PJPK memenuhi
kewajibannya, maka Perjanjian KPBU
berakhir dan jaminan pelaksanaan
dikembalikan kepada Badan Usaha
Pelaksana.
Pada Tahap Transaksi dapat dilakukan kegiatan
pendukung (bila diperlukan), berupa:
Kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan
hidup
Kegiatan yang berkaitan Pengadaan Tanah
dan Permukiman Kembali
Manajemen Pelak
sanaan
Perjanjian Kerja Sama
Manajemen Pelaksanaan Perjanjian KPBU
dilaksanakan dengan tujuan memastikan
penyediaan jasa/layanan, serta pelaksanaan hak
dan kewajiban masing-masing PJPK dan Badan
Usaha Pelaksana telah terpenuhi.
DIREKTORAT PELAKSANAAN 20
PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR
PERMUKIMAN
Dalam tahapan ini, Unit Manajemen KPBU
membantu PJPK untuk mengawasi dan
mengendalikan jalannya pelaksanaan KPBU
sesuai dengan ketentuan yang disepakati dan
tercantum dalam Perjanjian KPBU, yang
dilakukan pada 4 (empat) masa:
1.Pra-Konstruksi. Manajemen pelaksanaan
pada saat Masa Prakonstruksi terhitung sejak
terpenuhinya pemenuhan pembiayaan
(financial close) hingga dimulainya Masa
Konstruksi. Unit Manajemen KPBU pada
masa ini bertugas melaksanakan
pengawasan pelaksanaan Perjanjian KPBU di
dalam Masa Prakonstruksi untuk memastikan
kegiatan Masa Konstruksi dapat terlaksana.
2.Konstruksi. Manajemen pelaksanaan pada
saat Masa Konstruksi terhitung sejak
dimulainya konstruksi sampai dengan proyek
KPBU beroperasi secara komersial. Unit
Manajemen KPBU melaksanakan manajemen
pelaksanaan atas:
DIREKTORAT PELAKSANAAN 21
PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR
PERMUKIMAN
Rancangan fasilitas baru atau penjelasan
atas pelayanan yang akan disediakan;
Penggabungan fasilitas baru dengan
fasilitas yang telah ada;
Hak untuk menyampaikan permasalahan
terkait dengan kegagalan dan
ketidakmampuan Badan Usaha Pelaksana
untuk memenuhi Perjanjian KPBU;
Penundaan atau perubahan jadwal
konstruksi;
Variasi desain konstruksi, apabila diminta
oleh PJPK;
Pemantauan atas kesesuaian
perencanaan teknik dengan pelaksanaan
konstruksi;
Permasalahan mengenai tenaga kerja;
dan
Risiko yang ditanggung oleh PJPK.
3. Operasi Komersial. Manajemen pelaksanaan
pada saat Masa Operasi Komersial terhitung
sejak KPBU beroperasi secara komersial
sampai dengan berakhirnya jangka waktu
Perjanjian KPBU.
DIREKTORAT PELAKSANAAN 22
PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR
PERMUKIMAN
Unit Manajemen KPBU melaksanakan
manajemen pelaksanaan terhadap:
Pelaksanaan Perjanjian KPBU; dan
Pemantauan standar kinerja/layanan
sesuai dengan Perjanjian KPBU.
Dalam hal pemantauan pelaksanaan
pemberian penjaminan pada Masa Operasi
Komersial, Simpul KPBU melakukan
koordinasi dengan PT PII.
4. Masa Berakhirnya Perjanjian KPBU.
Menjelang Masa Berakhirnya Perjanjian
KPBU, Unit Manajemen KPBU
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
Pengalihan kembali aset kepada PJPK;
Perjanjian KPBU harus mengatur secara
spesifik kondisi proyek yang dikehendaki
pada saat jangka waktu Perjanjian KPBU
berakhir dan KPBU dialihkan kepada
PJPK;
Setiap sektor/subsektor memiliki
karakteristik yang berbeda, oleh karena itu
diperlukan pertimbangan terhadap situasi
dimana keadaan Infrastruktur secara fisik
DIREKTORAT PELAKSANAAN 23
PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR
PERMUKIMAN
dan ekonomi sudah tidak layak lagi
sehingga diperlukan rehabilitasi atau
renovasi; dan
Kesiapan pemerintah untuk mengelola
proyek KPBU setelah berakhirnya
Perjanjian KPBU.
Pada masa ini, Unit Manajemen KPBU
melakukan kegiatan-kegiatan diantaranya:
Mengevaluasi kesiapan pemerintah di
dalam mengelola proyek KPBU paska
berakhirnya Perjanjian KPBU;
Melakukan penilaian aset; dan
Melakukan proses pengalihan asset.
DIREKTORAT PELAKSANAAN 24
PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR
PERMUKIMAN
KPBU UNSOLICITED
Pelaksanaan tahapan KPBU atas prakarsa Badan
usaha (Unsolicited), meliputi Tahap Inisiasi,
Tahap Penyiapan, Tahap Transaksi dan Tahap
Manajemen Pelaksanaan Perjanjian KPBU.
Tahap Inisiasi
Calon Pemrakarsa baik berupa Badan Usaha
berbadan hukum Indonesia maupun berbadan
hukum asing dapat mengajukan prakarsa KPBU
dengan menyampaikan Surat Minat/ Letter of
Intent (LOI) untuk mengajukan usulan
pengembangan KPBU kepada PJPK disertai
dengan Dokumen Prastudi Kelayakan. PJPK
menilai Prastudi Kelayakan tersebut dengan
kriteria suatu proyek KPBU yang diprakarsai
Badan Usaha (unsolicited) harus memenuhi
persyaratan:
1.Terintegrasi secara teknis dengan rencana
induk pada sektor yang bersangkutan
2.Layak secara ekonomi dan finansial; dan
DIREKTORAT PELAKSANAAN 25
PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR
PERMUKIMAN
3.Badan Usaha yang mengajukan prakarsa
memiliki kemampuan keuangan yang
memadai untuk membiayai pelaksanaan
Penyediaan Infrastruktur PUPR,
4.Serta menilai kualifikasi Calon Pemrakarsa
dengan mengevaluasi kemampuan dann
rekam jejak Calon Pemrakarsa dalam
penyiapan, transaksi, pembiayaan,
pembangunan, pengoperasian, dan
pemeliharaan KPBU.
Berdasarkan hasil penilaian, PJPK membuat
keputusan:
Dalam hal PJPK memberikan persetujuan
atas Prastudi Kelayakan KPBU, PJPK
menerbitkan surat persetujuan yang memuat:
1) Hak esklusif Calon Pemrakarsa selama
jangka waktu tertentu untuk menyelesaikan
Studi Kelayakan KPBU;
2) Kewajiban untuk menyiapkan Studi
Kelayakan dan mematuhi tata cara KPBU
atas prakarsa Badan Usaha sesuai dengan
Panduan Umum;
3) Kewajiban untuk menyampaikan usulan
bentuk kompensasi.
DIREKTORAT PELAKSANAAN 26
PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR
PERMUKIMAN
Dalam hal Prastudi Kelayakan KPBU ditolak,
PJPK menerbitkan surat pemberitahuan
kepada Calon Pemrakarsa.
Tahap Penyiapan
Setelah memperoleh persetujuan Prastudi
Kelayakan dari PJPK, Calon Pemrakarsa
melanjutkan penyelesaian Studi Kelayakan
berserta lampirannya dan menyerahkannya
kepada PJPK. Kemudian, PJPK mengevaluasi
dan menilai secara mendalam Dokumen Studi
Kelayakan beserta lampirannya dengan kriteria
Layak secara hukum;
Layak secara teknis dan lingkungan;
Layak secara ekonomi dan finansial;
dan
Tidak memerlukan Dukungan
Pemerintah berupa kontribusi fiskal
dalam bentuk finansial, termasuk
dukungan sebagian konstruksi atau
dukungan kelayakan (Viability Gap
Fund/VGF). 27
DIREKTORAT PELAKSANAAN
PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR
PERMUKIMAN
Selain menilai Dokumen Studi Kelayakan, PJPK
juga mengevaluasi kualifikasi Calon Pemrakarsa
berdasarkan dokumen yang disampaikan.
Terdapat beberapa alternatif kompensasi yang
dapat diberikan kepada Badan Usaha
Pemrakarsa yaitu
nilai sebesar 10%(sepuluh persen),
pemberian hak untuk melakukan
penawaran oleh Badan Usaha
Pemrakarsa terhadap penawar terbaik
(right to match) sesuai hasil penilaian
dalam proses pelelangan,
dan pembelian prakarsa KPBU, antara
lain hak kekayaan intelektual yang
menyertainya oleh PJPK atau oleh
pemenang lelang. Pemberian
kompensasi dimaksud dicantumkan
dalam persetujuan PJPK.
DIREKTORAT PELAKSANAAN 28
PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR
PERMUKIMAN
Dalam hal kegiatan pendukung lainnya meliputi
pengadaan tanah, PJPK secara formal
menyiapkan proses pelaksanaan pengadaan
tanah dengan terlebih dahulu mengajukan
rancangan anggaran belanja untuk pengadaan
tanah kepada Menteri Keuangan untuk
memperoleh persetujuan dari DPR/DPRD dan
apabila diperlukan, PJPK menyerahkan Dokumen
Studi Kelayakan kepada PT PII untuk
memperoleh Jaminan Pemerintah sesuai dengan
mekanisme yang diatur melalui peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Tahap Transaksi
Tahap Transaksi pada KPBU atas prakarsa
Badan Usaha (unsolicited) berlaku sama dengan
Tahap Transaksi pada KPBU atas prakarsa
pemerintah (solicited). Namun demikian,
pelaksanaan Pengadaan Badan Usaha
Pelaksana atas Prakarsa Badan Usaha dilakukan
dengan mengikuti ketentuan tersendiri mengenai
Pengadaan Badan Usaha Pelaksana terhadap
KPBU atas prakarsa Badan Usaha yang diatur
DIREKTORAT PELAKSANAAN 29
PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR
PERMUKIMAN
oleh peraturan kepala lembaga yang
menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang
kebijakan pengadaan barang/jasa pemerintah.
Pada tahap ini terdapat dokumen-dokumen yang
harus dipenuhi oleh pemrakarsa, yaitu:
Dokumen Pra-FS,
Dokumen Amdal,
Dokumen rancangan pengadaan tanah,
Dokumen perjanjian penjaminan,
Dokumen perjanjian regres, dan
Dokumen FS.
Manajemen Pelaksanaan
Perjanjian KPBU
Tahap Manajemen Pelaksanaan Perjanjian KPBU
pada KPBU atas prakarsa Badan Usaha
(unsolicited) berlaku secara mutatis mutandis
terhadap ketentuan Tahap Manajemen
Pelaksanaan Perjanjian KPBU pada KPBU atas
prakarsa pemerintah (solicited). Baik KPBU atas
prakarsa pemerintah maupun Badan Usaha,
dalam pelaksanaannya harus dilandasi prinsip-
prinsip KPBU.
DIREKTORAT PELAKSANAAN 30
PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR
PERMUKIMAN
Prinsip dimaksud meliputi (i) kemitraan, yakni
kerja sama antara Pemerintah dengan Badan
Usaha dilakukan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan persyaratan
yang mempertimbangkan kebutuhan kedua belah
pihak; (ii) kemanfaatan, yakni Penyediaan
Infrastruktur yang dilakukan oleh Pemerintah
dengan Badan Usaha untuk memberikan manfaat
sosial dan ekonomi bagi masyarakat; (iii)
bersaing, yakni pengadaan mitra kerja sama
Badan Usaha dilakukan melalui tahapan
pemilihan yang adil, terbuka, dan transparan,
serta memperhatikan prinsip persaingan usaha
yang sehat;
DIREKTORAT PELAKSANAAN 31
PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR
PERMUKIMAN
Studi
Pendahuluan
dan Kajian
Prastudi
Kelayakan
STUDI PENDAHULUAN
Kajian Awal yang dilakukan oleh Menteri/Kepala
Lembaga/Kepala Daerah/direksi BUMN/direksi
BUMD untuk memberikan gambaran mengenai
perlunya penyediaan suatu Infrastruktur
tertentu serta manfaatnya apabila
dikerjasamakan dengan Badan Usaha Pelaksana
melalui KPBU
Studi Pendahuluan meliputi kajian tentang:
Analisis Kebutuhan (need analysis)
Kriteria Kepatuhan (compliance criteria)
Kriteria Faktor Penentu Nilai Manfaat Uang
(Value for Money) Partisipasi
Analisa potensi pendapatan dan skema
pembiayaan proyek; dan
Rekomendasi dan Rencana Tindak Lanjut
Permen PPN/Bappenas No.4 Tahun 2015 33
DIREKTORAT PELAKSANAAN
PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR
PERMUKIMAN
KAJIAN PRASTUDI
KELAYAKAN
Penyiapan Kajian Prastudi Kelayakan dilakukan
oleh PJPK. Dalam penyiapan kajian Prastudi
Kelayakan, PJPK dapat dibantu oleh Badan
Penyiapan yang pengadaannya dilakukan
berdasarkan Peraturan Kepala LKPP Nomor 19
Tahun 2015.
Kajian Awal Prastudi Kajian Akhir Prastudi
Kelayakan terdiri dari Kelayakan terdiri dari
kajian: penyempurnaan data
1. Hukum & dengan kondisi terkini
kelembagaan dan pemutakhiran atas
2. Teknis kelayakan dan kesiapan
3.Ekonomi & Komersial KPBU yang sebelumnya
4.Lingkungan & Sosial telah tercakup dalam
5.Bentuk KPBU kajian awal Prastudi
6. RIsiko Kelayakan, termasuk
7.Dukungan & Jaminan penyelesaian hal-
Pemerintah halyang perlu
8.Masalah yang perlu ditindaklanjuti.
ditindaklanjuti
DIREKTORAT PELAKSANAAN 34
PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR
PERMUKIMAN
Fasilitas
Dukungan
Pemerintah
dan
Penjaminan
PROJECT DEVELOPMENT
FUND (PDF)
Merupakan Fasilitas yang disediakan kepada
PJPK guna membantu PJPK dalam
meningkatkan efektivitas pelaksanaan
penyiapan dan/atau pelaksanaan transaksi
Proyek KPBU, guna memenuhi kualitas dan
waktu yang ditentukan.
Dasar Hukum Peraturan Menteri
keuangan No 73/PMK/08/2018
Tujuan: Ruang Lingkup:
1.Menyelaraskan dan 1.Penyiapan Proyek
mengintegrasikan (Penyiapan Prastudi
proses penyediaan Kelayakan, Kajian
fasilitas fiskal oleh dan/atau dokumen
Menteri Keuangan pendukungnya
untukproyek KPBU 2. Pendampingan
2. membangun Transaksi
standar kajian dan (Pengadaan BUP,
dokumen yang Penandatanganan
dibutuhkan dalam Perjanjian KPBU,
penyiapan dan/atau Financial Close)
pelaksanaan
transaksiProyek
KPBU. 3396
VIABILITY GAP FUND
(VGF)
Dukungan Pemerintah dalam bentuk kontribusi
fiskal yang bersifat finansial berupaya kontribusi
atas Sebagian biaya konstruksi yang diberikan
pada Proyek Kerja Sama yang sudahmemiliki
kelayakan ekonomi namun belum memiliki
kelayakan finansial
Dasar Hukum
PMK No 223/PMK.011/2012
PMK No 143/PMK.011/2013
PMK No 170/PMK.08/2015
PMK No 170/PMK.08/2015
Bentuk: Tujuan:
1. Meningkatkan
1.Belanja Negara yang Kelayakan Finansial
Proyek KPBU
diberikan dalam bentuk 2. Meningkatkan
Kepastian Pengadaan
tunai kepada Proyek Proyek Kerja Sama
dan Pengadaan
Kerja Sama badan Usaha
3.Mewujudkan layanan
2.VGF yang diberikan publik yang terjangkau
oleh masyarakat
tidak mendominasi
37
seluruh biaya
konstruksi proyek,
selain biaya pengadaan
tanah dan insentif
perpajakan
3.Dapat diberikan setelah
mendapat persetujuan
DPRD
DIREKTORAT PELAKSANAAN 38
PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR
PERMUKIMAN
PENJAMINAN
INFRASTRUKTUR
Proyek KPBU selain harus layak secara ekonomi
dan finansial juga harus memperhatikan
bankability/kelayakan kredit (creditworthiness),
Pada umumnya pinjaman pada proyek KPBU
dilakukan dengan skema project finance di mana
sumber pembayaran kewajiban pinjaman berasal
dari revenue stream dari proyek KPBU.
Terjadinya risiko yang bersumber dari/menjadi
tanggung jawab pihak PJPK dapat berdampak
negatif terhadap investasi badan usaha atau
mengganggu revenue stream yang pada akhirnya
mengganggu pembayaran kewajiban pinjaman
kepadalender.
Dasar Hukum
Peraturan Presiden No 78 Tahun 2020
PMK No 260/PMK.011/2010
PMK No 8/PMK.08/2016
Penjaminan Infrastrukturadalah pemberianjaminan
atas KewajibanFinansial PJPK berupa kewajibanuntuk
membayarkompensasi finansialkepada Badan Usaha
atas terjadinya RisikoInfrastruktur yang
menjaditanggung jawab pihak PJPK.
DIREKTORAT PELAKSANAAN 39
PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR
PERMUKIMAN
Menteri Keuangan dapat ikut serta dalam
penjaminaninfrastruktur atas proyek yang memenuhi
kriteria untuk dijamin dalam kondisi:
Kekayaan yang dimiliki PT PII tidak mencukupi untuk
melakukanpenjaminan sesuaiusulanpenjaminan, namun
penjaminantersebutberdasarkan hasil evaluasi PT PII perlu
dilakukan untuk mencapaitujuan penjaminaninfrastruktur;
Tidak terdapatkerja sama PT PII dengan lembaga multilateral
maupunpihak lainnyayang mempunyaimaksud dan tujuan
sejenis, atau dalam hal terdapat kerja sama, fasilitasyang
tersedia tidak mencukupi, tidak memadaiatau tidak
sesuaiuntuk mendukung pelaksanaanpenjaminan oleh PT PII;
atau
Upaya untuk memenuhikecukupan kekayaan PT PII belum
dapat dilakukansedangkan pengadaan badan usaha sudah
tidak dapat ditundalagipelaksanaannya.
Mekanisme regres tidak berlaku dalam
PenjaminanPemerintah di mana Kementerian/Lembaga
menjadi PJPK
DIREKTORAT PELAKSANAAN 40
PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR
PERMUKIMAN
Pengembalian
Investasi
AVAIBILITY PAYMENT
Pembayaran Ketersediaan Layanan (Avaibility
Payment) Merupakan pembayaran secara berkala
oleh Menteri/Kepala Lembaga kepada Badan Usaha
Pelaksana atas tersedianya layanan infastruktur yang
sesuai dengan kualitas dan/atau kriteria sebagaimana
ditentukan dalam PerjanjianKPBU.
Dasar Hukum
Peraturan Presiden No 38 Tahun 2015
PMK No 260/PMK.08/2016
Permendagri No.96 Tahun 2016
Tujuan
1.memastikan ketersediaan layanan yang berkualitas
kepada masyarakat secara berkesinambungan;
2.mengoptimalkan nilai guna anggaran PJPK (value
for money).
Prinsip
1.Kemampuan Keuangan Negara
2.Kesinambungan Fiskal; dan
3.Pengelolaan Risiko Fiskal
42
USER PAY
Skema user charge atau user fees payment adalah
skema dalam proyek KPBU di mana proyek
mendapatkan pendanaan dan pengembalian
investasi yang berasal dari pungutan atas
pemakaian oleh pengguna terhadap layanan yang
disediakan oleh badan usaha.
Dasar Hukum
Peraturan Presiden No 38 Tahun 2015
Proyek infrastruktur yang biasanya dilaksanakan
memakai skema user charge/user pay adalah
proyek yang bisa secara lebih mudah dan jelas
menghasilkan pendapatan (revenue) termasuk
karena perkiraan pemakai yang tinggi sehingga
risiko permintaan bisa dikelola oleh pihak badan
usaha swasta.
DIREKTORAT PELAKSANAAN 43
PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR
PERMUKIMAN
Perbandingan User Pay
dan Avaibility Payment
DIREKTORAT PELAKSANAAN 44
PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR
PERMUKIMAN
INFORMASI
LEBIH LANJUT
Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan
Umum dan Perumahan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Jl. Raden Pattah 1 No.1, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
(021) 7262535 pupr_pembiayaan
www.pembiayaan.pu.go.id
45