The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by suviyah 2, 2021-02-27 04:26:20

KUMPULAN CERPEN KELAS XI MIPA 2

KUMPULAN CERPEN KELAS XI MIPA 2

Keywords: LITERARY

Melia

Melia, gadis kecil kelas lima SD. Dia anak yang pandai dan rajin bersekolah. Walaupun
Melia dibesarkan oleh keluarga yang terbilang kurang mampu, keinginannya untuk
bersekolah sangat tinggi. Walaupun selepas sekolah Melia harus ikut orang tuanya menjadi
pemulung, tidak lupa dia selalu membawa buku pelajaran untuk dibacanya.

Suatu ketika tahun ajaran baru dimulai, Melia kini naik ke kelas enam SD. Dia mendapat
kesempatan berada di kelas unggulan, berkumpul dengan siswa-siswi pintar lainnya.
Disitulah Melia merasa minder dan dikucilkan oleh teman-temannya. Banyak buku pelajaran
yang harus dibeli. Namun orang tua Melia yang sebagai pemulung tak cukup punya uang
untuk membeli buku baru.

Hanya sedikit teman yang mau bergaul dengannya. Alasan mereka Melia bau sampah dan
anak pemulung. Ejekan itu tak jarang membuatnya menangis. Beruntung Rudi dan Dimas
mau meminjamkan buku pelajarannya kepada Melia. Namun, tetap saja tidak bisa dibawa
pulang, karena Rudi dan Dimas juga pasti membutuhkannya. Akhirnya buku itu dipinjam
oleh Melia di saat teman-temannya sedang beristirahat di kantin. Karena ketekunan dan
kegigihannya dalam belajar, Melia kini telah lulus menjadi seorang sarjana ekonomi karena
beasiswa dan memiliki beberapa toko sembakau.

Nama : Alivia Ayu Wardani
Kelas : XI MIPA 2

Foto :

Musuh Menjadi Sahabat

Hai, perkenalkan namaku Tiara, saat ini aku sedang belajar dibangku sekolah menengah
pertama. Pada suatu hari, sekolahku kedatangan dua orang murid baru, murid baru tersebut
adalah anak dari kepala sekolah dan murid baru yang satu lagi adalah teman baiknya.
Kebetulan mereka sekelas denganku dan temanku yang bernama Yola, ketika
memperkenalkan diri mereka terlihat sangat sombong, aku dan temanku sangat tidak suka
dengan sikapnya dan cara berbicaranya. “hai, perkenalkan nama gua Kirana dan ini teman
gua bernama Karin” begitulah cara Ia mempekenalkan diri.

Ketika bel masuk berbunyi, aku mengajak Yola untuk segera masuk kekelas. Ketika sampai
dikelas terdapat semua anak kelas sedang berkumpul dimeja Kirana, aku penasaran dan
mencoba untuk mencari tahu dengan ikut juga berkumpul ternyata, Kirana sedang
mempamerkan benda yang Ia beli diluar negeri. “dasar sombong! Kalau nanti benda itu
hilang, nangis gak berhenti” ucapku dalam hati. Akhirnya, bu Lia masuk kekelas untuk
mengajarkan kami.

Bel istirahat berbunyi, aku dan Yola segera kekantin untuk memesan bakso dan minuman
yang biasa kami beli, ketika kami sedang asyik makan tiba-tiba ada seorang anak yang
berteriak “kalian boleh beli apa saja, biar nanti aku yang akan membayar”. Ternyata, yang
mengatakan itu adalah Kirana, Yola mengatakan “sombong banget kamu! Lebih baik kamu
simpan uang pemberian dari ayahmu untuk kamu pakai bila perlu, bukan untuk
mempamerkan kekayaan mu!”. Aku pun menyuruh Yola diam dan tidak memperdulikan apa
yang Kirana lakukan, tetapi Kirana tidak sedang dengan adanya kami disana dan Ia
mengatakan “kalau kalian mau, gak apa-apa. Biar aku saja yang membayar karena aku tahu
bahwa kalian itu hanya iri kepadaku”. Aku dan Yola hanya diam saja agar Kirana merasa
senang dengan perbuatannya itu.

Ketika pelajaran b indonesia, bu guru membentuk beberapa kelompok yang terdiri dari empat
orang, kelompok itu memiliki tugas untuk membuat presentasi tentang keadaan alam
Indonesia secara geografis. “kelompok terakhir adalah Kirana, Yola, Tiara, dan Ajeng”. Aku
merasa tidak suka dan protes kepada buguru untuk merubah anggota kelompok, tetapi bu
guru menolak dan mengatakan bahwa aku dan Yola sebagai siswa yang aktif dikelas harus
mengajarkan sesuatu kepada dua orang murid baru yang akan menjadi keluarga baru
disekolah kita.

Ketika sedang mengerjakan tugas yang diberikan guru, Ajeng dan Kirana hanya bermain dan
berkata “kerjainnya yang bener dong! Nanti kalau hasilnya jelek gimana? Nanti aku dan
Kirana bisa kena omelan juga sama bu guru” begitulah ata Ajeng. Aku dan Yola hanya diam
dan menganggap perkataannya hanya angin yang lalu. Ketika tugas kami sudah selesai, aku
menulis anggota kelompok. Ketika kelompok kami mulai mempresentasikan hasil kerja
kelompok kami, bu guru heran kenapa disana hanya tertulis namaku dan nama Yola saja,
sedangkan nama Kirana dan Ajeng tidak tertulis. Aku hanya menjawab “tugas ini hanya aku
dan Yola yang mengerjakan sedangkan mereka hanya asyik dengan pekerjaannya, mereka
hanya bercanda dan hanya bisa menyuruh kami melakukannya”.

Setelah pulang sekolah, aku dan Yola pulang dengan jalan kaki dan ketika ditengah
perjalanan kami bertemu dengan Kirana yang pulang dengan menaiki mobil yang dikendarai
oleh sopir pribadi. “dasar orang miskin! Tadi mengejekku dan kalian tidak tahu diri, kalian
saja pulang dengan berjalan kaki”ucapnya. “dasar sombong! Aku sumpahin kamu semoga
besok kamu dihukum oleh guru karena kelakuanmu” ucap Yola.

Tiga bulan telah berlalu, entah kenapa aku dan Yola semakin dekat dengan Kirana dan Ajeng,
kami sekarang sudah sering belajar dan bermain bersama. Mungkin karena kami selalu
mendapat kelompok yang sama, sikap dan kelakuan Kirana dan Ajeng telah berubah, mereka
telah menjadi baik dan kelakuan sombong mereka tidak ada lagi. Pada suatu hari, kami
berempat kekantin bersama dan memesan mie ayam dan es teh manis. Ketika kami selesai
makan, kami mengobrol sebentar. Ajeng pun mengatakan “aku ingin berlibur ke puncak dan
aku ingin mengajak kalian”. “mungkin aku tidak ikut” ucapku. “ayolah ikut aja, sekarang kita
kan teman dan kita juga semakin dekat akhir-akhir ini” kata Kirana. Akhirnya aku pun setuju
untuk ikut dengan mereka.

Ketika sedang liburan, kami sering mengabadikan foto berempat, kami juga selalu
menjalankan aktivitas bersama. “kompak banget kalian, bisa sampai tua nih kompak nya”
kata mama Ajeng. Ketika kami pulang dan kembali masuk sekolah, teman-teman merasa
bingung dan heran dengan kedekatan kami berempat dan kebersamaan kami berempat. Kini
aku merasa bahwa kami sudah berteman, dan bahkan bersahabat.

Pelajaran yang dapat kita ambil dari cerpen tadi adalah tidak selamanya musuh itu adalah
musuh dan tidak selamanya seseorang akan selalu bermusuhan, kadang musuh yang bisa
membuat kita menyadari akan persahabatan.

Nama: Aulia Astagina

Kelas: XI MIPA2

Foto :

Surat dari Haidar

embun tersenyum menatap taman bunga yang indah disamping rumahnya, dulu di taman itu
embun dan haidar selalu berjalan jalan melihat sesuatu yang indah. sehingga dikala sedang
merindukan haidar yang telah dua tahun tak pernah pulang karena terhalang pekerjaannya.

masih dalam mengingat kenangan itu bersama haidar, tiba tiba bu ningsih menghampiri nya “
maaf bu, ini ada kiriman surat dari bapak pos tadi ” begitu embun menerima surat itu, bu
ningsih pun berlalu. sudah tak sabar untuk membuka surat tersebut, ia langsung membuka
suratnya. pada saat membuka surat tersebut senyuman yg diwajahnya terukir kembali.

sepucuk surat ini dikirimkan oleh haidar, air mata menetes tanpa diminta. tanganpun bergetar
seketika karena membaca surat tersebut. ternyata, selama ini haidar bermain dibelakangnya.
tak rela kehilangan haidar, cinta yang dikira nya untuk bahagia ternyata malah menyakitinya.

Nama : Cinta Aulia Fatkhan
Kelas : XI MIPA 2
Foto :

HINAAN YANG BERUJUNG KEBERHASILAN

Namanya dita. Dita dari keluarga yang bisa di bilang kurang mampu dalam segi ekonomi,
ayah nya bekerja sebagai buruh harian lepas dan ibunya sebagai ibu rumah tangga dia
sekarang berusia 16 tahun satu tahun lagi dia lulus dari SMA.Keluarganya setiap hari
mendapatkan cacian dari tetangga sekitar rumahnya karna dia bercita-cita ingin melanjutkan
kan sekolah nya sampai Perguruan tinggi negri, namun setiap hari orang-orang mencaci
maki nya dengan segala kata" Yang mereka ucapkan dengan ucapan yg selalu merendahkan
keluarganya.

Yang paling dia ingat yaitu ketika orang-orang mengucapkan "Anak orang miskin sepertimu
masa ingin masuk Perguruan tinggi negeri " Kadang ucapan itu membuat harapan dita sedikit
goyah namun dia selalu teringat oleh prinsip hidup nya yg selalu dia pegang teguh, setiap
hari dia belajar untuk masuk Perguruan tinggi negri yang dia inginkan dan dia juga sambil
mempersiapkan biaya dengan cara dia membuat usaha kecil-kecilan.

Hari kelulusan pun telah tiba dita mendapatkan peringkat kedua tertinggi di sekolahnya dan
itu bisa menjadi modal untuk masuk ke perguruan tinggi negeri namun dia memikirkan
bagaimana biaya yg akan dikeluarkan untuk kuliah nya nanti, akhirnya dia membuat usaha
kecil " Lan untuk membiayai kuliah nya namun tetangga sekitar rumahnya selalu mengejek
dia, dengan ucapan yang tidak mengenakan hati namun dia selalu tabah walau dalam hatinya
dia terluka akan ucapan-ucapan tetangganya.

Pada suatu hari dia mencoba masuk ke perguruan tinggi negri namun dia tidak bisa masuk
karna biaya yg terlalu mahal, namun dia tidak pantang menyerah dia tetap berusaha untuk
mencari Perguruan tinggi yg bisa menerimanya, beberapa hari kemudian setelah mencari
Perguruan tinggi negeri yg dia ingin kan akhirnya di mengambil akses beasiswa untuk masuk
pengurungan tinggi negri tersebut dan dita pun masuk Perguruan tinggi negri.Setelah
menunggu beberapa tahun akhirnya dia menjadi serjana dan orang-orang Pun tidak lagi
menganggap dia rendah lagi bahkan tetangga yg dulu mengejek dia sekarang memuji dia
karna kerja kerasnya.

Nama: Diyana ameliya
Kelas: XI MIPA 2
Foto :

Kegagalan

Aku adalah seorang pria dengan ambisi yang besar cuku besar untuk berdiridi puncak
Jika ditanya seberapa besar usahaku maka aku aku akan menjawab “NOL”
Ya ku akui ambisi berdiri di puncak memang sebuah tujuan yang gila dan bodohnya
Aku menganggap itu sebuah hal yang mudah,Ya ini bisa dibilang kesombongan yang didasari
Dengan kebodahan ya ku akui ini.Seiring berjalan nya waktu pikranku muli logis dan melihat
kenyataan secara mendalam dan aku sadar aku sangat bodoh dan ini kegagalan terbesarku
Aku gagal dalam memahami siapa diriku?,Dimana diriku?,Seberapa kuat aku?,Seberapa
lemah Aku?.

Aku pun mulai berjuang dalam mengembangkan diriku dengan cara menaklukan jalan besar
Dan lagi lagi aku bersikap bodoh dan sombong.Bodoh karna aku langsung menantang
sesuatu Yang besar tanpa melihat peluangku berhasil dan apa yang aku dapat kan.Sombong
karna aku merasa cukup kuat untuk melakukan ini.

Aku belajar dari kesalahan ku kegagalan ku yang kemarin dan aku mencoba tujuan yang kecil
Aku cukup percaya diri terhadap tujuan kecil ini karna pengalamanku dan aku di kalahkan
Tujuanku,Aku kemudian mecoba lagi tujuan kecil lagi aku menggunakan tips dari
kekalahanku kemarin untuk menjadi senjataku untuk mengalahkan tujuan kecilku ini dan aku
gagal lagi aku Dikalahkan oleh tujuanku karna aku terlalu merendahkan diriku.

Semua kegagalan itu membuat ku tak percaya diri dan aku melarikan diri dengan cara
beralasan Ingin beristrirahat dan tanpa ku sadari aku tertinggal sangat jauh itu membuatku
muak dan Membuatku membara dan tak ingin di kalahkan oleh yang lain dan aku mencoba
lagi aku Mencoba mengembangkan diriku dan aku berhasil di depan mereka semua dan aku
Memalingkan mataku ke arah yang dibelakangku dan tanpa sadar aku terjatuh karna tak
fokus Pada jalanku itu adalah kegagalanku yang paling bodoh.

Aku mencoba membangun ulang diriku dan mulai dari nol dari awal ku mengembangkan diri
ku lagi dengan menghilangkan kebodohanku dan mulai berpikir fokus untuk maju ke depan
tanpa mempedulikan apapun hanya fokus untuk keuntunganku sendiri.

Nama : Feri Ardiansyah
Kelas : XI MIPA 2
Foto :

Liburan Kenaikan Kelasku

Pembagian rapot telah dilaksanakan kemarin di sekolahku. Aku dinyatakan naik ke kelas XI
dengan nilai yang lumayan baik. Walaupun aku tak masuk rangking, tapi aku tetap bahagia
karna bagiku yang lebih penting adalah aku bisa naik kelas dan tak dapat remidi. Akhirnya
aku pun dapat menikmati liburan panjang dengan bahagia.

Namun tak ku sangka liburan ku tertunda karna covid 19 padahal aku sudah siapkan barang-
barangku sejak jauh-jauh hari untuk liburan tahun ini. hari demi hari sudah aku lewati
bersama ibuku dirumah Hari-hari liburan pun cuman bisa kulewati di rumah aja. Sebenernya,
aku pengen sesekali pergi ke luar rumah, ntah itu sendiri atau sama teman. Tapi sayangnya,
Ibuku melarang dan aku pun malahan disuruh bantu-bantu setiap pekerjaan rumah. Kalaupun
aku pergi ke luar rumah, biasanya cuman ke pasar saja, itu pun juga ditemenin oleh Ibu.

Tak terbayang olehku virus ini tak kunjung reda dan tak kunjung usai sampai saat ini aku
masih tetap di rumah.Ibuku berkata bahwa aku gak boleh keluar rumah karena Ibu pengen
ngajarin cara mengurus rumah, masak, nyuci, dan menyetrika baju selama libur sekolah ini.
Ibu mengajariku hal-hal itu supaya aku bisa mandiri kalo suatu saat nanti aku kuliah atau
kerja di perantauan.Selain ngajarin hal-hal itu, Ibu juga ingin agar aku fokus belajar di rumah
buat nyambut ujian nasional dan beberapa ujan lain yang bakal aku jalani nanti. Jujur aja,
sebenernya aku ingin nolak apa yang Ibu suruh kepadaku. Tapi, apa boleh buat, aku cuman
bisa terima dan ikut aja apa yang Ibu kasih tau ke aku.

Nama: Firda komalasari

Kelas: XI MIPA 2

Foto :

HIDUP ITU SINGKAT

Pada suatu hari ada sebuah mobil berwarna merah berhenti dipinggir jalan. Sang
pengendara mobil tersebut bernama Tania. Perempuan yang bekerja sebagai sekretaris di
salah satu perusahaan terkenal di Indonesia. Tania melihat ada seorang nenek yang sedang
mencari botol bekas di tempat sampah dekat apotek. Terlihat sangat jelas diwajahnya bahwa
nenek tersebut merasakan lelah. Akhirnya Tania memutuskan untuk menghampiri nenek itu
dan membawakan makanan serta minuman. "Nenek" Panggil Tania. "Iya kenapa Nak" Balas
nenek tersebut sambil menengok ke arah Tania. "Ayok Nek kita duduk sebentar" Ajak Tania.
Akhirnya Tania dan Nenek tersebut duduk di pinggir jalan. "Nek, ini saya ada makanan serta
minuman untuk Nenek" Ucap Tania. "Terimakasih banyak Nak". Jawab Nenek tersebut
sambil tersenyum ke arah Tania. "Iya Nek sama-sama". Tania membalas senyuman Nenek
tersebut. "Sepertinya kamu mau berangkat ke kantor ya Nak?" Tanya Nenek tersebut. "Iya
Nek saya mau berangkat ke kantor" Jawab Tania. "Yasudah sebaiknya kamu berangkat
sekarang, nanti bisa terlambat Nak" Ucap nenek tersebut mengingatkan. "Iya Nek, kalau
begitu saya pamit dulu ya Nek" Pamit Tania kepada Nenek tersebut. Akhirnya Tania
memutuskan untuk meninggalkan Nenek tersebut dan menuju ke kantor.

Keesokan harinya, Tania dan temannya yang bernama mira sedang memakan makanan di
dekat jalan. Pada saat itu ada seorang anak berusia 10 tahun yang sedang melihat ke arah
Tania. Merasa ada yang memperhatikan, sontak membuat Tania menghentikan makannya dan
melihat anak kecil tersebut. Akhirnya Tania mengajak anak tersebut untuk makan bersama
dengannya.

Setelah selesai makan, Tania dan Mira memutuskan untung pulang. Di perjalanan Mira
bertanya kepada Tania. "Tania, kemarin aku melihat mu memberikan makanan kepada
seorang nenek dijalan. Dan hari ini kau mengajak anak jalanan makan bersama kita. Mengapa
kau melakukan itu semua?" Tanya Mira kepada Tania. "Hidup itu singkat Mira. Jadi
manfaatkanlah waktu itu dengan perbuatan yang bermanfaat" Jawab Tania. Mendengar
jawaban Tania membuat Mira bangga kepada Temannya itu. Meskipun Tania terlahir dari
keluarga yang berada, namun ia tetap rendah hati dan selalu menolong orang-orang yang
sedang kesusahan.

Nama : Hofifah
Kelas : XI MIPA 2
Foto :

"Aku dan Akhir Persahabatanku"

Ada sebuah persahabatan yg harus terpisah ditengah kehidupan,pada suatu hari aku pergi
sekolah dan aku berangkat bersama temanku bersama aisyah waktu itu aku duduk dibangku
kelas 2 sd/mi darul ulum dan aku dipanggil kavita, ketika aku naik ke kelas 3 aku
menemukan sahabat yang sangat baik dia bernama nia dan nisa kami bersahabat dengan akur
dan waktu itu aku suka banget menyanyi dan nisa sangat suka aku menyanyi dan suatu hari
aku bilang ke nia dan nisa klo aku akan pindah sekolah, dan nia, nisa sedih nisa tambah lebih
sedih dan ketika aku pindah, waktu itu aku duduk dibangku kelas 4 dan aku dipanggil cavita,
aku duduk bertiga dengan nur dan mbak fiya, dan aku ketika kelas 4 sering tidak masuk
karena penyakit yg kuderita sejak kecil jadi aku tidak masuk sekolah hamper 2 bulan dan
ketika aku masuk aku duduk dikelas 5 dan ternyata ada murid baru namanya sofi dan ganang,
aku sebenarnya tidak terlalu dekat dengan sofi, namun ketika pulang aku, sofi dan zalfa
belum dijemput dan ketika itu kami menunggu di kelurahan dan zalfa pun sudah dijemput
dan tinggal aku dan sofi dan kami berbincang-bincang: sofi:hai! Cavita : hai juga ! Sofi :
nama kamu siapa Cavita : cavita,kalo kamu Sofi : aku sofi Dan kami terus berbincang –
bincang hingga kami menjadi sahabat. Dan persahabatan kami bertambah dengan adanya
cindy ,dan ketika kelas 6 ada tour kami duduk bertiga aku,sofi dan cindy ,dan hal yg paling
enyedihka ketika haflah /wisuda purna siswa ketika itu aku sedih mungkin kah aku bias
bertemu sofi dan hari terakhir bertemu sofi ketika ambil ijazah aku sedih banget .

Dan ketika aku duduk dibangku kelas 7 ,aku bingung mencari aku kelas 7 apa. Dan bel pun
berbunyi katanya yg belum tau kelasnya ke musholla dan ada anak Tanya ke aku itu tadi pak
hasul yg anak nama depannya a belum disebut ya, aku jawab belum ,emang namamu siapa,
dia jawab astrid .dan pak hasul bilang kalau aku kelas 7 H dan aku menuju kelasku dan satu
bangku 1 kursi dan ada anak datang lagi ternyata itu anak yg tadi namanya astrid, karena
kursinya Cuma satu aku berbagi tempat duduk sama astrid dan dia tiba-tiba ngomong kamu
anak yg tadi ya kok ninggal aku,aku jawab maaf kan aku tadi disuruh langsung ke kelas ,dan
guru menyuruh anak lain mengambilkan kursi dan kita pun duduk bersama,pertama aku lihat
astrid tu alay banget dan aku dipanggil vita oleh teman-teman.

Hari esok nya ada anak duduk sama aku namun dia bukan astrid katanya dia namanya nabila,
dan lama kelamaan nabila bilang dia mau duduk sama devina dan astrid duduk sama aku dan
tak lama kemudian astrid bilang kalo dia akan pindah ke wonosobo jawa tengah dan pertama
aku biasa aja dan astrid pun menyingkat nama persahabatan ini vad ,dan astrid menulis nama
VAD di meja guru agar aku bias mengingatnya selalu, astrid baik banget sama aku dia selalu
lindungin aku dari anak-anak yg gangguin aku,astrid itu lucu,apalagi dia baik,pada saat tidak
ada pelajaran kan astrid bawa laptop astrid memutar lagi goyang oplosan seru banget banyak

anak yg ikut joget , dan pada suatu hari ada perlombaan bola folly aku
astrid,devina,nabila,ony ngerumpi disana dan tiba-tiba speaker sekolah berbunyi memanggil
astrid 7 H dan devina mengantar astrid ke bk ,aku kira mungkin skhun ,dan speaker
sekolahan berbunyi para siswa disuruh masuk kelas masing-masing dan aku,nabila ony
bertemu astrid astrid bilang sekarang dia mau pindah sekolah dan air mataku menangis deras
,aku memeluk astrid aku gak Mau lepasin astrid,dan ketika astrid pergi aku tetap menangis
sampai hafalah surat an-naas sampai az-zalzalah keliru baca ayat kursi dan setelah pulang
sekolah kan hujan aku hujan hujanan sambil menangis deras mengikuti derasnya air hujan yg
turun ,dan tiba-tiba hp ku berbunyi astrid sms menggunakan nomor hp barunya aku
senang,namun aku tetap menangis. Dalam waktu 2 minggu libur sekolah aku tetap
menangis,dan hari pertama sekolah devina dan nabila malah royok an duduk sama
aku,teman-teman juga baik sama aku mereka buat aku senang dan tidak nangis lagi namun
ada juga yg bikin aku kesel gara-gara nanyain dimana astrid,aku sayang sama astrid dan aku
kangen dia ,makannya hari senin kan piket nya astrid.aku gantiin astrid ,karena aku sedih
harus berpisah dengan astrid.

Nama : Linda Jayanti

Kelas : XI MIPA 2

Foto :

Drama kehidupan

Seorang pria tak dikenal berjalan menyusuri sebuah jalan yang tampak ramai dengan wajah
kusut.
Sepertinya baru saja mengalami masalah keluarga atau mungkin.... percintaan? Yah, siapa
yang tahu.

"Dia selingkuhanku, kamu pikir kamu saja yang bisa selingkuh? mati saja kamu sana!" teriak
gadis pada mantan kekasihnya lalu melirik pria asing di sampingnya.

"Hidup tetaplah drama yang diproduseri oleh Tuhan. kamu gak bisa menolak takdir." Dan
dari situlah awal drama hidup barunya dimulai.

Nama : M Fauzan Novandra
Kelas : XI MIPA 2
Foto :

KEJAR MIMPI

Syakila perempuan yang selalu bilang bahwa dirinya tidak berguna, selalu gagal dalam hal
percobaan, dan selalu pesimis jika dihadapi tantangan. Syakila suka sekali dengan desain-
desain dan cita-cita dia ingin menjadi desainer. Tapi ia selalu merasa dirinya tidak akan bisa
menjadi seperti itu. Ia ingin sekali raih mimpi itu, semua dukungan sudah ia dapatkan dari
kedua orangtua, kakak, dan sahabat-sahabatnya.

Suatu ketika ia mencoba untuk membuat rancangan gaun pesta, ia coba untuk mendesain dan
merancang gaunnya. Tapi, Coach atau guru pembimbing dia selama ini mengkritik hasil
karya Syakila, dan membuat Syakila merasa patah semangat. Yang Coach katakan, “Syakila,
desainmu kenapa terlihat semakin buruk? Ini sudah sering dipasaran gaun pesta yang seperti
ini, kamu tidak ada fikiran yang lebih bagus lagi dari pada ini? Yang orang jarang jumpai.
Dan menarik perhatian orang-orang untuk melihat desain kamu!”

Syakila hanya menghela nafas kasar ia seperti sudah lelah dengan semua ini. Saat pulang
kerumah, Mamahnya yang melihat Syakila lesu akhirnya menghampirinya, “ada apa nak?
Kenapa lesu begini?” Tanya sang Mamah

“Syakila tidak apa-apa Mah, Cuma ada masalah sedikit tadi di bimbingan.” Jawab Syakila

“coba cerita ke Mamah apa masalah sedikitnya itu?”

Syakila menceritakan semua sampai yang ia dikritik oleh Coachnya. Mamahnya tersenyum
mendengar semua penuturan anaknya.

“tidak usah dipikirkan, ucapan Coach jadikan pelajaran dan tidak ada salahnya juga kamu
mencoba lagi. Usaha terus ya sayang, Mamah doakan kamu supaya cepat raih mimipimu ini.”

“semangat jangan lemes gitu, katanya mau jadi desainer.” Sambungnya, sambil mengepalkan
tangannya keudara.

Syakila menghembuskan nafas dengan kasar sambil berkata “SEMANGAT”

Bimbingan desain akan segera dimulai semua murid bimbingan sudah siap untuk mencoba
desain kembali. Dan Syakila sudah siap untuk mencoba hal yang baru lagi dengan semangat
yang membara dan dalam hati selalu berkata, “kamu pasti bisa Syakila, semangat, semangat,
semangat.”

Tak lama kemudian hasil penilaian desain oleh Coach, dan ini giliran Syakila.

Lama diperhatikan desainnya oleh Coach , Syakila merasa gugup,tiba-tiba ia terserang tidak
percaya diri. Namun seketika,

“ini bagus sekali Syakila, ini benar-benar keren, belum ada gaun yang seperti ini, kamu
hebat. Pertahankan lagi ya Syakila. Kamu pasti bisa apa yang kamu inginkan. Semangat

terus, dan buat lagi yang belum pernah orang-orang bikin atau jumpai ingat itu.” Sambil
menunjuk Syakila dengan tersenyum
“baik Coach. Terimakasih.” Jawab Syakila dengan tersenyum lebar.
Senyum belum juga luntur hingga ia sampai rumah.
“MAAHH…..” teriak Syakila
“ada apa sayang?” Tanya Mamah Syakila
“aku akhirnya dapat penilaian yang bagus Mah, aku seneng banget.” Ucap Syakila sambil
memeluk Mamahnya.
Dan kedua perempuan berbeda usia tersebut pun saling berpelukan dan tidak melunturkan
senyuman dan kebahagiaannya.

Nama : NOVALAS SAFITRI
Kelas : XI MIPA 2
Foto :

Yakinlah dengan dirimu sendiri

Hai, nama ku ayla. Aku berasal dari keluarga yang bisa di bilang kurang mampu. Aku tinggal
di rumah yang sederhana bersama ibu dan 3 adik ku. Ayah ku sudah meninggal 5 tahun yang
lalu karena kecelakaan, kini yang harus mencari nafkah adalah aku dan ibu ku.

Ibu ku membuat gorengan setiap hari, lalu ia jual di sekitar desa. Uang yang didapat dari hasil
menjual gorengan ibu tidak cukup untuk menafkahi kita berlima. Adik ku masih bersekolah,
ada yang sma, smp dan juga sd, sedangkan aku kini sudah lulus sma.

Setelah ayah ku meninggal, aku harus membantu perekonomian keluarga. Meskipun aku baru
lulus sma, aku terus mencoba mencari pekerjaan apa saja yang bisa menerima ku. Dan
bersyukur nya ada toko yang menerima ku untuk bekerja di sana. Setidaknya penghasilan ku
bisa untuk menambah kebutuhan pokok keluarga.

Di dalam hatiku, aku ingin sekali berkuliah. Melanjutkan studi ku ke jenjang yang lebih
tinggi, namun perekonomian ku tidak mendukung. Tapi aku tidak menyerah begitu saja.
Selagi aku memiliki waktu senggang, aku selalu belajar dan mengerjakan latihan-latihan soal.

Aku percaya dan yakin meskipun aku dari keluarga yang tidak mampu, aku pasti bisa untuk
berkuliah seperti hal nya orang lain. Lalu aku mencoba mengikuti program beasiswa,
mungkin saja aku bisa mendapatkan beasiswa untuk kuliah ku.

Besok adalah hari dimana aku mengikuti tes untuk masuk perguruan tinggi negeri, aku takut
tapi aku harus yakin dan percaya pada diriku sendiri bahwa aku bisa melakukan nya. Ada
banyak orang yang akan bersaing denganku untuk masuk ke perguruan tinggi. Pikir ku
"waahh.. Banyak sekali, pokoknya aku harus bisa masuk perguruan tinggi ini" semangat ku
selalu membara, karena aku ingin sekali berkuliah.

Setelah selesai tes, entahlah aku tidak yakin dengan hasilnya tapi aku sangat berharap untuk
bisa masuk perguruan tinggi negeri ini.

Beberapa hari kemudian, pengumuman tes akan segera di umumkan. Aku sangat takut, aku
selalu berdoa dan yakin insyaallah allah akan memberi jalan untuk hamba nya yang berjuang
dengan keras.

Dan tidak di sangka, aku lulus tes dan masuk ke perguruan tinggi itu, yang lebih membuat ku
senang adalah aku juga mendapatkan beasiswa untuk kuliah ku. Aku sangat senang sekali
karena dengan begitu aku tidak menjadi beban bagi keluarga ku. Yang harus aku lakukan
adalah belajar hingga lulus dan menjadi sarjana. Agar aku bisa menaikkan perekonomian
keluarga ku, dan membuat hidup keluarga ku lebih layak.

Nama : Nurul Istiqomah

Kelas : XI MIPA 2

Foto :

Impian

Namaku Putri, aku hidup di dalam keluarga yang bisa dibilang tidak berkecukupan. Tapii,
aku mempunyai banyak sekali impian yang harus aku wujudkan

Salah satu impian yang ingin sekali aku wujudkan adalah merubah perekonomian keluarga
ini menjadi lebih baik lagi. Iya, agar tidak tetap didalam garis kesusahan

Setelah lulus SMA aku akan melanjutkan ke salah satu universitas ternama, universitas
indonesia. Mengambil jurusan kedokteran dan aku akan menjadi seorang dokter nantinya

Iya kalian benar, itu hanya sebatas impianku. Kuliah disitu tidak semudah yang kita
bayangkan, selain butuh otak yang cerdas, uang pun diperlukan karna mengingat kuliah
kedokteran sangatlah mahal

Andai bisa memilih, aku mau kondisi ekonomi keluargaku tidak seperti ini. Tapi yasudahlah,
yang harus ku pikirkan sekarang adalah bagaimana cara agar aku bisa mencapai impian-
impian ku itu dan merubah perekonomian keluargaku kelak

Berdoa dan terus berusaha, hanya itu yang bisa aku lakukan. Setiap hari, aku selalu mengisi
kekosongan waktuku untuk belajar. Membaca banyak sekali materi dan dilanjutkan dengan
mengisi latihan soal untuk mengasah kemampuanku, itu yang terus aku lakukan setiap
harinya

Selain itu, aku juga menabung untuk persiapan masuk universitas itu. Karna aku paham betul,
masuk ke universitas tersebut butuh uang yang banyak. Karna itu, aku menabung untuk
sedikit meringankan beban orang tuaku. Waktu istirahat disekolah pun aku gunakan untuk
membaca buku, jadi uang saku ku selalu tersisa dan aku tabungkan

Banyak sekali nyinyiran yang aku dapatkan dari orang- orang disekitarku yang tidak yakin
aku akan berhasil meraih mimpi- mimpiku itu

" kamu jangan mimpi deh "

" kamu harus sadar akan kondisi keluarga, jangan terlalu banyak bermimpi "

" mimpimu hanya sekedar mimpi, tidak akan pernah menjadi kenyataan "

Hahaha, itu semua sudah bosan kudengar di telingaku. kalimat itu sudah menjadi asupan
hidupku. Tidak apa-apa, mereka bebas berpendapat apapun, toh omongan mereka itu tidak
akan merubah takdir hidup yang sedang aku perjuangkan ini

Sebuah dukungan juga doa selalu orang tuaku berikan. Sungguh, Itulah yang membuat aku
kuat dan semangat untuk terus mengajar semua impianku

Hingga tiba saat nya kelulusan sekolah, aku adalah salah satu siswa dengan nilai kelulusan
tertinggi disekolah

Setelah itu tiba pula waktunya untuk mengikuti SBMPTN di universitas indonesia, walau aku
lulus dengan nilai tertinggi disekolah, itu tidak cukup membuat tenang diriku

Universitas indonesia ini adalah salah satu universitas ternama, sudah pasti calon maba nya
dari mana- mana dan semua orang nya mempunyai otak yang cerdas

Tapi lagi- lagi keberuntungan berpihak kepadaku. aku diterima menjadi maba di universitas
yang aku impikan!!! Satu impianku sudah tercapai

Singkat cerita setelah menghabiskan beberapa waktu untuk menimba ilmu di universitas
indonesia, impianku untuk menjadi seorang dokter pun juga terwujud

Semua karna usaha. Memang ya, nyatanya usaha tidak akan mengkhianati hasil. Hinaan dan
nyinyiran orang- orang sekarang berubah menjadi sebuah pujian

Setelah aku berhasil meraih impianku untuk jadi seorang dokter ini, aku mempunyai gaji
yang bisa dibilang besar nominalnya, dan alhamdulillah aku benar- benar bisa merubah
perekonomian keluargaku ke perekonomian yang lebih baik

Tidak ada lagi kata susah dalam kehidupanku, semua tercukupi. Intinya, jangan pernah malu
atau takut dalam bermimpi, asal ada usaha untuk mencapainya, pasti itu semua akan terwujud

Nama : Rizka Hidayati

Kelas : XI MIPA 2

Foto :

Teman Baru

Namaku rita,aku adalah siswa pindahan dari sekolah SMA 1jakarta.Padi malam hari mama
memanggilku dan akupun menemui mama di ruang tamu.pada saat di ruang tamu mama
mulai bicara"nak mulai minggu depan kamu pindah sekola ya nak,karena papa ada pekerjaan
di luar kota jadi kamu harus pindah sekolah juga"aku sangat kaget ketika mendengarnya
karena aku tidak ingin pindah kemanapun karena aku sangat nyaman tinggal di sini dan aku
tidak mau meninggalkan dua sahabat yang aku sayangi.ketika aku ingin protes ke mama
mama bilang "nak kamu harus nurut ya karena ini masalah pekerjaan papa,dan kamu akan
pindah di salah satu sekolah di bandung namanya SMA 3 Bandung"dan aku pun akhirnya
menuruti mama.Mama menyuruhku untuk menyicil barang barang mulai dari sekarang.

Seminggu kemudian,aku pun berangkat ke bandung dan sebelum berangkat aku
berpamintan kepada sahabat ku yang paling aku sayangi dan mereka pun kaget
mendengarnya,dan aku berjanji akan selalu mengingat mereka dan selalu saling mengabari
dengan sahabatku.setelah perjalanan jauh akhirnya aku dan keluargaku sampai di
bandung,dan setelah sampai rumah mama menyuruhku untuk menyimpan pakaian pakaian ke
lemari dari koper.Pada saat setelah makan malam,mama bilang"nak kamu sekarang istirahat
karena besok sudah mulai sekolah"dan aku pun istirahat ke kamar yang ada di lantai
atas.pada pagi hari akupun langsung bersiap siap ke sekolah baruku di antar oleh papa,pada
saat di perjalanan papa bilang"nak yang pintar ya di sekolah baru nya,semoga kamu bisa
cepat mendapat teman baru"dan aku pun menjawab"iya pa"setelah 20 menit perjalanan
akupun sampai di sekolah baru ku dan aku berpamitan dengan papa dan aku pun sampai di
depan gerbang sekolah yang bertuliskan SMA N 3 BANDUNG.Dan di situ ada satpam yang
menyapaku"nak,anak baru ya?dan aku pun menjawab"iya pak"dan aku pun meminta bantuan
nya untuk menunjukan dimana ruang guru untuk mengantar ku ke kelas ku.

Sesampai nya di ruang guru aku mengucapkan terimakasih kepada pak satpam yang
membantuku,dan akupun ingin mengetuk pintu yang bertuliskan"

Ruang Guru" dan tepat saat aku ingin membuka nya ada seorang guru yang bertanya"oh
kamu anak baru nya ya?dan aku menjawab"iya bu"dan guru perempuan itu mengantarku ke
kelas baruku.ketika sampai di kelas ibu guru mempersilahkan aku untuk mengenalkan
diri,dan aku pun mengenalkan diri "Hai semua,namaku rita puspita aku pindahan dari SMA 1
JAKARTA,semoga kalian mau berteman dengan ku,terimakasih"

Dan ibu guru menyuruhku untuk duduk di bangku belakang dan aku pun menuju meja yang
di maksud,dan ada siswa yang mengajak ku berkenal"hai nama ku rini katanya,dan dia pun
mempersilahkan aku duduk bersama nya.dan aku pun mengikuti pelajaran seperti biasa dan
pada saat jam istirahat tiba rini mengajak ku untuk pergi ke kantin dan aku menyetujui
nya,setelah itu pun kami kembali ke kelas untuk mengikuti pelajaran selanjut nya.hari demi

hari ku jalani aku sangat senang bisa sekolah dan mendapat teman yang sangat baik.dan aku
pun semakin dekat dengan rini,dan kami pun sering menghabiskan waktu bersama dan
akhirnya kami menjadi teman.Pada hari libur aku mengajak rini untuk menemui sahabat ku
yang ada di jakarta dan dia pun sangat antusias dan aku pun pergi dengan nya di antar oleh
papa dan mama.pada saat sampai dan bertemu sahabat ku aku sangat senang dan memeluk
sahabatku dan memperkenalkan rini sebagai teman baruku,dan akhir nya kami pun
menghabiskan waktu bersama di jakarta selama liburan.

Nama: Sekar Ayu

Kelas: XI MIPA2

Foto :

MAAFKAN AKU AYAH

Disebuah kota tinggalah keluarga harmonis. Mereka adalah keluarga yang memiliki
segudang harta. Keluarga ini cukup terkenal ramah, mereka memiliki anak perempuan satu
yang bernama jira. Keluarga ini juga tidak sombong, bahkan sering kali memberikan
makanan kepada anak yatim. Ibu arra dan pak agan sangat menyayangi jira. Mereka
sekeluarga sering pergi jalan-jalan ke luar kota ataupun ke luar negeri.

Pak agan memiliki perusahaan di beberapa tempat, dia juga sering pulang pergi luar kota
atau luar negeri. Sewaktu pak agan sedang dalam pekerjaan penting, maka dia pergi ke luar
negeri untuk beberapa bulan. Di rumahnya hanya ada bu arra dan jira saja, asisten pun sedang
pulang kampung karena ibunya sedang sakit. Beberapa bulan Kemudian pak agan tak pulang-
pulang juga. Sewaktu bu arra menghubunginya, selalu saja tidak aktif. Ternyata selang
beberapa waktu lalu, pak agan menikah lagi, dan bu arra pun terkejut, pak agan pulang ke
rumah membawa istri keduannya.

Bu arra selalu disiksa oleh pak agan dan istri keduannya. Jira pun diperlakukan seperti itu.
Pada waktu bu arra sedang disiksa, ia dilemparkan vas bunga di kepalanya hingga mengalami
pendarahan cukup serius, setelah dibawa ke rumah sakit ternyata nyawanya tidak tertolong.
Beberapa hari kemudian jira dijadikan pembantu dirumahnya, sama seperti alm. Ibunya jira
selalu disiksa. Sewaktu jira ingin memberikan kopi kepada ayahnya, Tak sengaja dia
menumpahkan kopi itu ke meja yang berisi beekas- berkas keeja ayahnya. Lalu pak agan pun
marah besar kepada jira. Jira pun dicambuk, dipukuli, ditampar. Istri pak agan hanya
mementingkan hartanya. Dikit demi sedikit harta pak agan semakin mengurang.

Jira yang tidak sengaja memecahkan jam tangan kesayangan ayahnya, dia berusaha
menggantikan jam tangan ayahnya yang rusak uang yang selama ini dia tabung tidak cukup
untuk membeli jam tangan ayahnya. Sampai ia pun rela bekerja di tempat cafe sekitar
rumahnya agar ia bisa memiliki uang, sewaktu uang sudah mencukupi jira pun membeli jam
tangan baru yang sama. Dia telat pulang kerumah, lalu ayahnya marah dan jira dilempar
asbak hingga mengenai kepalanya hingga ia meninggal. Lalu perusahaan pak agan bangkrut.
Istri keduannya pergi dengan lelaki lain. Karena pak agan sudah menyesal dengan keadaan
saat ini, sekarang dia tidak memiliki siapa-siapa lagi. Pak agan melihat kamar jira untuk
terakhir kalinya sebelum rumahnya disita, ternyata dibalik lemari ada jam tangan yang
diganti oleh jira, sehingga pak agan menangis kencang dengan sangat penyesalan.

Nama : Silviana

Kelas : XI MIPA 2
Foto :

ALANA
Aku ALANA
Gadis yang hidup dalam sebuah keluarga sederhana
Umurku 16 tahun
Aku sering berdiam diri di sudut ruangan

Aku sering merasa hampa ....
Sering merasa kesepian ....
Aku menghabiskan waktu dengan menatap layar handphone

Aku iri melihat mereka ...
Mereka yang tersenyum bahagia bersama keluarganya
Mereka nyaman dengan kehidupannya

Sedangkan aku ???
Sering merasa kesepian di dalam rumah
Orang tuaku sibuk dengan pekerjaannya

Aku rindu akan kasih sayang
Aku rindu dimana canda tawa itu ku habiskan bersama keluarga

Aku Rindu...

Nama : Sri Wahyuni
Kelas : XI MIPA 2
Foto :

RINDU DAN CUKA

Tiga bulan lebih bukanlah waktu yang singkat bagi perindu kampung halaman. Amukan
covid-19 membuat banyak orang menderita lahir & batin. Anjuran tak keluar rumah,
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Surat Ijin Keluar Masuk Jakarta, rapid /swab dan
surat ijin atasan keluar Jakarta bagi Pegawai Negeri, Jaksa, Polri dan KPK serta surat
pernyataan bagi yang bukan tersebut di atas diketahui Lurah setempat dan larangan mudik
menambah rindu semakin terkungkung. Armada Angkutan Darat dilarang membawa
penumpang dan tak ada pesawat udara yang beroperasi, menambah deretan bisul kerinduan
yang tak tahu kapan pecahnya. Tiada yang bermula tanpa akhir kecuali keberadaan Allah
yang maha abadi. Lamunan Ratih Pratiwi yang berprofesi sebagai Psikolog singgah pada
seorang lelaki yang pernah menjadi pasiennya. Mat Litak duda yang istrinya meninggal dunia
akibat menderita covid-19. Mat Litak stress berat, dalam rawatannya Mat Litak kembali
menemukan dirinya, semangat hidupnya kembali menyala. Berkat bantuan Tora, sahabat Mat
Litak, Ratih pergi ke Medan di saat PSBB transisi. Dia tahu, Hang Kilau, Tora dan Mat Litak
sehari PSBB transisi pulang Ke kampung halamannya.

Di pintu keluar Bandara Kualanamu, Ratih dijemput Marissa, istri Tora.

Kedatangan Ratih disambut mendung yang pekat. Sekali-sekali petir menyalak. Pertemuan di
Bandara tersebut begitu haru, mereka berpelukan mengabaikan protokol kesehatan. Ratih
kelihatan begitu lelah, wajahnya muram, tapi kecantikannya tak pudar. Gesitnya masih
kentara. Di seputar Tanjung Morawa, Marissa membelokkan kenderaannya ke Rumah Makan
Tahu Sumedang. Ratih tak menyangka di situ telah menunggu Tora, Mat Litak dan Hang
Kilau. Seperti Ratih, Mat Litak tak menduga Ratih muncul bersama Marissa. Tora dan Hang
Kilau meledek Mat Litak, “Mat, buah rindumu jatuh ke pelukanmu”, kata Hang Kilau. Merah
padam wajah Mat Litak. Tangannya dingin dan gemetar ketika bersalaman dengan Ratih. Dia
tak tahu, Ratih adalah putri kelahiran Medan. Jantungnya berdegup ketika Ratih tersenyum
duduk berhadapan dengannya. Suasana begitu kaku, Tora mengajak Marissa dan Hang Kilau
berpindah tempat duduk, jauh dari sahabatnya itu. Seakan memberi kesempatan supaya Mat
Litak dan Ratih bebas mencurahkan hati.

“Tora banyak cerita tentang dirimu, sudah lama dinda kenal dengan Marissa”, tanya Mat
Litak. Ratih membeberkan soal Marissa, teman satu Sekolah di SMP di jalan Pelajar Medan.
Pembicaraan mereka akhirnya sampai ke pucuk, “aku datang untukmu walau kutahu berat
bagimu mengambil keputusan”, dengan suara parau Ratih berterus terang. Mat Litak
tertunduk, dia sedang berpikir jawaban apa yang pas dia berikan. Mat Litak meminta waktu
untuk menjawab. Ratih tersenyum. Dia tahu Mat Litak tak bisa didesak untuk berbicara. Lima
belas menit kemudian dengan tenang Mat Litak mengatakan cintanya pada almarhumah

istrinya seperti rambut bersimpul mati. Ratih bergumam, “rinduku bercuka. Perih tapi aku
memaklumi sikapnya.”
“Ratih, aku tak bisa menipu diriku. Aku berhutang budi padamu. Mana tahu esok lusa Allah
membolak-balik pikiranku.”
Ratih menatap dalam gestur Mat Litak, dia melihat sinyal harapan masih bergetar.
Dan merekapun bubar di bawah hujan yang melebat. Ratih bersama Marissa bernostalgia hari
itu. Mat Litak mengabarkan pada ayahnya pertemuan tersebut.
Nama : Suci Nirmala Sari
Kelas : XI MIPA 2
Foto :

.

Kebahagiaan dalam kesedihan

Di sebuah kota hiduplah sebuah keluarga. Keluarga itu mempunyai anak bernama ciki.
Kehidupan dalam keluarga itu slalu dillit oleh hutang. Namun, keluarga itu tetap bersabar dan
bersyukur dengan keadaanya. Suatu hari ayahnya tak sengaja merusak mesin printer yang
ada dikantornya, lalu ayah dipecat oleh kepala kantor tersebut. Akhirnya ayah pulang dengan
wajah yang tak karuan dan menceritakan permasalahan itu kepada isrtinya.

Sementara itu, sepulang sekolah ciki terus memikirkan nilai rapotnya yang dibawah rata-rata,
ia takut akan dimarahi kedua orangtuanya. Ciki menghampiri ayah dan ibu, namun
didapatinya sedang bersedih. Sejak kejadian inilah ciki giat belajar agar bisa meraih cita-
citanya dan membantu permasalahan yang dihadapi kedua orang tuanya. Sejak saat itu pula,
ayahnya jatuh sakit karena memikirkan pekerjaan yang tak kunjung didapatkan.

Pada suatu hari, ciki sedang melaksanakan ujian kenaikan kelasnya. Demi meraih nilai yang
tinggi. Ia sudah rajin belajar dari jauh-jauh hari. Akhirnya, saat pembagian rapot ciki
mendapatkan apa yang diinginkanya, ia menjadi siswa dengan nilai terbaik dikelasnya. Ciki
sangat gembira dan bergegas pulang untuk menunjukkannya kepada kedua orangtuanya.
Namun, perasaan itu berubah menjadi kesedihan. Ia melihat ibunya sedang memeluk ayah
yang sudah tertutup kain kafan. Ciki pun meneteskan air matanya, betapa sedihnya ketika ia
ingin menunjukkan prestasinya tapi ayahnya sudah terlebih dulu tiada. Ciki tetap sabar dan
ikhlas menerima semua cobaan ini hingga suatu saat nanti ia bisa meraih cita-citanya dan
membahagiakan ayahnya di surga sana.

Nama : Uswatun Hasanah

Kelas : XI MIPA 2

Foto :

Aku rindu sosok Ayah

Aku adam
Sejak kecil aku hidup bersama nenek
Ibu ku meninggal saat usiaku 7bulan

Ayahku menikah lagi dengan seorang janda
Tapi aku tetap tinggal bersama nenek dan bibiku

sekarang aku sudah dewasa
Sejak kecil aku kurang mendapatkan kasih sayang Ayah

Aku jarang bertemu dengan ayah
Ibu tiriku kurang peduli dengan ku

Sampai akhirnya aku menikahi seorang wanita.
Setelah beberapa tahun, kami di karuniai seorang anak laki laki

Tapi setelah anak itu lahir
Istriku meninggalkan aku
karena keadaanku yang serba kekurangan.

Aku merasa hancur ....
Aku tak tau bagaimana lagi
Aku selalu teringat ayah
Aku ingin bersama ayah

Andai ayah tau ....
Andai ayah ada di sampingku
akan ku perbaiki semuanya
Aku ingin kasih sayang darimu ayah ....

Cepat kembali!!!
anak mu merindukanmu!!!

Nama : Waldan Kemal Pasha
Kelas : XI MIPA 2
Foto :


Click to View FlipBook Version