BUKAN HANYA BUKU SEBAGAI JENDELA DUNIA
SEKARANG INI, JUGA INTERNET
SIAPKAN DIRI MENGHADAPI ERA 5.0
Semua berawal dari adanya pandemi di seluruh negara, dimulailah
semua kegiatan saat pandemi pembelajaran berlangsung secara daring
/PJJ dengan menggunakan berbagai macam aplikasi pendukung,
seperti google classroom, zoom, Kahoot, dan lain-lain. Penggunaan
media aplikasi ini membutuhkan wawasan lebih dari para tenaga
pendidik, untuk itu peran sekolah dan tenaga pengajar dalam society
5.0 berfokus pada tenaga kerja manusianya cakap dan berbasis
teknologi
AWAL MULA MENUJU SOCIETY 5.0
Society 5.0 diartikan sebagai
sebuah konsep masyarakat yang
berpusat pada manusia dan
berbasis teknologi.
SOCIETY 5.0
Dalam menghadapi society 5.0
masyarakat harus siap beradaptasi
dengan kemampuan berpikir tingkat
tinggi atau Higher Order Thinking Skills
(HOTS).
MASYARAKAT MENGHADAPI SOCIETY 5.0
Tiga kemampuan utamanya :
1. Kemampuan memecahkan masalah
2. Kompleks, kemampuan berpikir
secara kritis.
3. Kemampuan untuk berkreasi.
TIGA KEMAMPUAN UTAMA
Pendidikan memiliki peran yang penting dalam
perkembangan Society 5.0 yaitu untuk
memajukan kualitas SDM. Karena itu diperlukan
pendidikan mengenai kecakapan hidup abad 21
atau lebih dikenal dengan istilah 4C (Creativity,
Critical Thinking, Communication, Collaboration).
DALAM DUNIA PENDIDIKAN
Peran sekolah dan tenaga pengajar berperan
penting dalam society 5.0 karena kegiatan
pembelajaran tidak hanya berfokus pada satu
sumber seperti buku, melainkan tenaga pendidik
berkembang untuk menerima informasi dari
berbagai sumber seperti internet dan media sosial.
PERAN SEKOLAH DAN GURU DI SOCIETY 5.0
Bagaimana pun juga peran guru tidak tergantikan oleh
teknologi, sebab ada peran guru yang tidak ada di
teknologi diantaranya interaksi secara langsung di kelas,
ikatan emosional guru dan siswa, penanaman karakter
dan modeling/ teladan guru,”
PERAN GURU TAK TERGANTIKAN