The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by sriyani.spd, 2021-07-04 04:02:34

KURSUS MAHIR LANJUTAN

EBOOK KML-dikonversi

SRIYANI

GUDEP SDN PESU I KWARAN MAOSPATI

KURSUS MAHIR LANJUTAN
2021

Daftar isi

1 Fundamental Gerakan Pramuka
2 Problematika dan Dinamika Pembinaan Pramuka Penggalang
3 Strategi Pengembangan Gudep Pembinaan Pramuka yang Dinamis dan Progresif

(Penggalang)
4 Struktur Organisasi Gudep
5 SYARAT KECAKAPAN KHUSUS & TANDA KECAKAPAN KHUSUS
6 Ragam Ketrampilan Pramuka Penggalang
7 Pesan dan kesan
8 Penutup

PENDAHULUAN

Kegiatan pengautan karakter di sekolah yng dianggap mampu mendidik akrakter siswa
adalah kegiatan ekstrakurikuler pramuka. Hal ini juga telah diatur dalam kurikulum 2013
menyatakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler pramuka merupakan kegiatan ekstrakurikuler
yang wajib ada di sekolah.

Berbagai aktifitas yang menyenangkan dan menarik dapat menjadi bagian dari cara Gerakan
Pramuka untuk membentuk karakter diri individu. Pendidikan kepramukaan merupakan
proses pendidikan luar lingkungan sekolah dan di luar keluarga dalam bentuk kegiatan
menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka
dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan (PDK dan MK) yang sasaran
akhirnya pembentukan watak.

Pendidikan dalam Gerakan Pramuka adalah proses pendidikan sepanjang hayat yang
berkesinambungan dengan sasara menjadi manusia bertaqwa, berbudi pekerti luhur,
mandiri, memiliki kepedulian tinggi terhadap nusa bangsa, masyarakat dan lingkungannya,
alam seisinya, bertanggung jawab serta berpegang teguh pada nilai dan norma masyarakat.

Dari situ saya sangat setuju jika pendidikan pramuka menjadi ekstra wajib disekolah. Jika
kelak semua siswa menjadi anggota gerakan pramuka kemudian memahami, mengamalkan
dalam kehidupan sehari-hari isi dari Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka, Inshaa Allah ia akan
menjadi pribadi yang tangguh, disiplin, jujur, menghargai, cinta tanah air, bermanfaat bagi
diri sendiri, bangsa dan negara.

1 Fundamental Gerakan Pramuka

1. Definisi dari istilah Pramuka, Pendidikan Kepramukaan, Kepramukaan dan Gerakan
Pramuka
2. Tujuan Gerakan Pramuka ( Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)
3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan ( SKU, SKK, SPG )
4. PDK dan MK (PDK= Prinsip Dasar Kepramukaan , MK= Metode Kepramukaan )
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
6. Pengembangan Karakter SESOSIF
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
8. Indikator Ketercapaian Tujuan ( Happy, Healthy, Helpful, Handycraft )
9. Tujuan Akhir (Hidup Bahagia, Mati Bahagia )
Tentang Fundamental Gerakan Pramuka tersebut dapat dijabarkan sbb :

1. Definisi

a. Pramuka adalah setiap warga negara Indonesia yang secara sukarela aktif dalam
pendidikan Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
b. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan
akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
c. Kepramukaan adalah proses pendidikan nonformal di luar lingkungan sekolah dan diluar
linkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah,
praktis yang dilakukan di alam terbuka denga Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode
Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur
(SK Kwarnas No. 231 Tahun 2017)
d. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan
pendidikan Kepramukaan.
2. Tujuan Gerakan Pramuka ( Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)
Di dalam Anggara Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka hasil dari Munas
Gerakan Pramuka Tahun Nomor 07/MUNAS/2018 tertulis bahwa Gerakan Pramuka
bertujuan untuk membentuk setiap pramuka:

1. Memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik,
taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, berkecakapan hidup,
sehat jasmani, dan rohani;

2. Menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi masyarakat yang baik dan berguna, yang
dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama
bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian
terhadap sesama hidup dan alam lingkungan.

3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan ( SKU, SKK, SPG )
▪ Kurikulum pendidikan kepramukaan disusun dan ditetapkan oleh Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka dan mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan.
▪ Kurikulum pendidikan kepramukaan untuk peserta didik disusun sesuai jenjang yang
ada dalam pendidikan kepramukaan.

▪ Kurikulum pendidikan kepramukaan peserta didik terdiri atas:
▪ Kurikulum umum yang disebut sebagai syarat kecakapan umum (SKU); dan
▪ Kurikulum khusus yang disebut sebagai syarat kecakapan khusus (SKK).
▪ Kurikulum garuda yang disebut sebagai syarat pramuka garuda (SPG).

▪ SKU merupakan kurikulum pendidikan untuk mencapai tingkat tertentu dalam setiap
jenjang.

▪ SKK merupakan kurikulum pendidikan untuk memperoleh keterampilan tertentu yang
berguna bagi pribadi maupun dalam pengabdian masyarakat.

▪ SPG merupakan kurikulum pendidikan untuk mencapai tingkat Pramuka Garuda
dalam setiap jenjang.

Dengan demikian, maka SKU, SKK, dan SPG adalah hak peserta didik, hal ini merupakan
Raport bagi peserta didik, ddan juga Raport bagi pembina. Karena salah satu indikator
keberhasilan seorang pembina dalam membina adalah mampu mengantarkan peserta
didiknya menempuh SkU, SKK, hingga SPG.

4. PDK dan MK (PDK= Prinsip Dasar Kepramukaan , MK= Metode Kepramukaan )
a. 4 PDK (Prinsip Dasar Kepramukaan), meliputi:

▪ Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
▪ Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya;
▪ Peduli terhadap diri pribadinya; dan
▪ Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.
b. 8 MK (Metode Kepramukaan), meliputi:
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. Belajar sambil melakukan;
3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
4. Kegiatan yang menarik dan menantang;
5. Kegiatan di alam terbuka;
6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
8. Satuan terpisah antara putra dan putri.

5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
▪ Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem Among.
▪ Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta
didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik
antarmanusia.
▪ Sistem Among memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan
diri dengan bimbingan orang dewasa melalui prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
▪ Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
▪ Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan; dan
▪ Tutwuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan ke arah
kemandirian yang lebih baik.

Penyelenggaraan pendidikan kepramukaan dikemas dengan menggunakan Kiasan
Dasar yang bersumber dari sejarah perjuangan dan budaya bangsa.

▪ Kiasan dasar adalah simbol-simbol yang digunakan dalam penyelenggaraan
pendidikan kepramukaan.

▪ Penggunaan kiasan dasar, sebagai salah satu unsur terpadu dalam pendidikan
kepramukaan, dimaksudkan untuk mengembangkan imajinasi, sesuai dengan usia dan
perkembangan, yang mendorong kreatifitas, dan keikutsertaan peserta didik dalam
setiap kegiatan pendidikan kepramukaan.

▪ Kegiatan pendidikan kepramukaan harus dikemas dalam kiasan dasar yang
disesuaikan dengan minat, kebutuhan, situasi, dan kondisi peserta didik.

▪ Kiasan dasar disusun dan dirancang untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan
kepramukaan untuk setiap golongan yang pelaksanaannya tidak memberatkan peserta
didik bahkan dapat memperkaya pengalaman.

6. Pengembangan Karakter SESOSIF
Di dalam SKU, SKK, dan SPG mengandung inti SESOSIF, yaitu : Spiritual, Emosional,
Sosial, Intelektual, dan Fisik.
Yang kesemuanya itu ditumbuhkembangkan dalam diri seorang pramuka. Keterpaduan
kelima area pengembangan diri itu akan mengantarkan sang Pramuka menjadi generasi
bangsa yang unggul.

7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
a. Ketrampilan Kepramukaan , diantaranya: keterampilan menali/ tali temali, keterampilan
menggunakan isyarat dan sandi, keterampilan memasak, upacara, membaca alam, dst.
b. Teknik Kepramukaan, meliputi: Latihan perkemahan, penjelajahan, orientasi medan,
mendaki gunung, dan setrusnya adalah teknik kepramukaan.

8. Indikator Ketercapaian Tujuan ( Happy, Healthy, Helpful, Handycraft )
a. Happy (bergembira ria, suka, rela, ikhlas, dan bersyukur)
b. Healthy ( sehat jasmani rohani)
c. Helpful (suka menolong)
d. Handycraft (berkarya, produktif, dan kreatif serta inovatif)

9. Tujuan Akhir (Hidup Bahagia, Mati Bahagia )
Dari keseluruhan kegiatan Kepramukaan , sesungguhnya apabila dihayati dan dilaksanakan di
kehidupan sehari-hari, maka dapat diraih hidup bahagia, matipun bahagia

2 Problematika dan Dinamika Pembinaan Pramuka Penggalang

Dalam mugus tidak perlu formal. Musyawarah gugus depan diarahkan ke visi misi.
Visi dan rencana-rencana gudep disampaikan, sehingga seluruh peserta rapat memberikan
tanggapan dan saran. Di SD karena lebih banyak siaga maka fokus ke pramuka siaga, untuk
penggalang hanya pengenalan dan penggalang ramu.
Ada beberapa problematika pembinaan pramuka di gugus depan;
1. Jumlah guru yang ada dengan yang sudah mengikuti KMD, perlu ditingkatkan.
(kebanyakan beralasan bahwa mengikuti kursus menjadi tambahan beban tugas-tugas guru).
Mewacanakan kegiatan kursus yang menyenangkan. Pembinaan yang bergembira, biasanya
terkendala dana, perlu berbincang dengan unsur yang lain, kwaran/kwarcab/pusdiklat.
Penyelesaian tidak dengan tongkat kepemimpinan tetapi dengan PDK/Prinsip Dasar
Kepramukaan. Sehingga menjadi gudep yang unggul (SDM, administrasi, keuangan, sarpras,
kegiatan, proses, kemitraan/kehumasan, prestasi).
2. Program dimasa pandemik. Melihat program-program yang sudah direncanakaan, kemudian
merechedule, memilih dan dikelola sesuai protokol kesehatan. Sesuaikan program dengan
aturan dari pemerintah daerah. Memilih lokasi yang tepat, menyesuaikan jumlah anggota yang
dibina. Mengelola kegiatan dengan rumah berlatih, atau dengan kegiatan sejenis di lokasi
masing-masing tetapi didokumentasikan. Misal saat kondisi banjir, maka anggota supaya
melakukan kegiatan kebersihan secara mandiri. Atau saat perawatan jenazah, anggota diminta
belajar secara langsung saat ada pemulasaraan jenazah.
3. Tidak ada acara berkumpul sehingga tidak ada upacara pembukaan latihan. Walaupun
begitu jangan pernah berhenti menanamkan cinta tanah air dengan tetap mengenalkan simbol-
simbol pemersatu bangsa. Walaupun secara online tetap ada penugasan melalui GCR.
4. Tidak ada tatap muka maka tetap bisa dengan penugasan Quiziz misalnya.
5. Tidak bisa pionering secara langsung, bisa dengan memanfaatkan fasilitas video. Peserta
melakukan pionering divideokan diunggah ke media sosial.
6. Pembina merasa cukup dengan wawasan yang dimiliki maka perlu mengosongkan ilmu
yang dipunyai diisi dengan keilmuan/wawasan kepramukaan yang masih sangat banyak. Cara
mengosongkan dengan mengalirkan ilmu wawasannya untuk anggota kemudian mengisi
kembali dengan wawasan terbaru.
7. Lupakan masa lalu dan songsong masa depan.

3 Strategi Pengembangan Gudep Pembinaan Pramuka yang Dinamis dan Progresif
(Penggalang)

Pramuka sangat tepat untuk pembinaan generasi dalam hal pendidikan karakter. Agar
generasi menjadi lebih baik. Karena di dalam kepramukaan kegiatannya menyenaangkan,
pendidikannya di ruang terbuka, sehingga terekspreikan dengan bebas. Pramuka tepat untuk
pendidikan karakter karena metodenya berbeda dengan pendidikan secara umum. Media
pendekatannya juga pada ranah ketrampilan dan sosial. Efek bagi generasi muda menjadi kuat
secara mental dengan tri satya dan dasadarmanya. Tentu jika diimplementasikan akan menjadi
generasi yang berkarakter.
Pengelolaan gudep harus terarah dan teratur. Bagaimana strategi pengelolaan gudep dan
pembinaan pramukaa penggalang. Permasalahan yang ada pada penggalang, emosinya labil,
pengaruh kelompok, sedang mencari identitas diri, suka berpetualang. Maka kita harus encari
solusi agaar gudep berjalaan baik dan mantaap.
Materi pendidikan kepramukaanya harus disesuaikan. Enam kewajiban tri satya, kewajiban
terhadap tuhan, thd negara, thd pancasila, thd menolong sesama, thd dasadarma. Pembekalan
kepada penggalang diberikan ketrampilan dasar dan pengembangan. Syarat materi, bernilai
kebangsaan. Strateginya; perencanaan-pengorganisasian-pelaksanaan-pengendalian.
Kasus-kasus penggalang; perubahan sikap yang harus diarahkan agar tetap di dalam rel.
Nasehat orang tua kadang tidak diperhatikan, lebih percaya dengan teman kelompok.
Membully teman, mencintai lawan jenis, membutuhkan kehangatan keluarga, dan dukungan
emosional keluarga. Maka rancangan kegiatan disesuaikan dengan kondisi penggalang.
Siklus pengelolaan gudep. Menentukan visi misi, dibentuk pengurus dan rencana kerja.
Menghasilkan program-program yang dilaksanakan secara administratif dan terdokumentasi.
Program harus sesuai dengan perkembangan mental peserta didik. Kasus di Turi Jogjakarta,
kejadian susur sungai pada penggalang, seharusnya bukan untuk penggalang tetapi penegak.
Program jangan dipaksakan, misal sosial ekonomi level menengah tetapi programnya mahal,
ya tidak jadi.
Sasaran pendidikan karakter adalah mentransfer ilmu, mendidik (mentransfer nilai-nilai)
sehingga diharapkan peserta didik memiliki IQ, EQ, SQ yang bagus. Karena kita sebagai guru
maka kita harus memberi keteladanan dan mengapresiasi/penghargaan. Tidak memberikan
beban kepada peserta didik. Apa guna susah, susah itu tak ada gunanya. Memulai dari yang
mudah-mudah; menghafal dasadarma, melaksanakan dasa pertama (mengahafal suratan,
sholat dsb).
Tahapan pembentukan karakter; pengetahuan-pemahaman-pembiasaan-meyakini-dilakukan-
dipertahankan. Sehingga tercetak generasi yang mulia. Imtaq akan menghasilkan peserta didik
yang berakhlaq mulia. Orang tua aakan berbangga jika memiliki anak yang shalih-shalihah
dan beraakhlaq. Karena harapan orang tua adalah anak-anaknya ketika orang tua sudah tiada.
Akhlaq mulia akan mendasari kecerdasan otak/pikir dan hati/rasa, serta raga/sehat.
Strategi pendekatan pola keluarga; kompak, etiket, peduli, kreatif. Aktualita karakter utama
sebgai hasil pendidikan karakter. Secara individu muncul perilaku jujur berani cinta tanah air.
Pola pembinaan yang progresif dan dinamis. Progresif artinya selalu bergerak maju berproses
sehingga menjadi sempurna. Dinamis terus bersemangat, bergerak dan berkembang. Gudep
juga harus progresif dan dinamis. Aktifitas gudep bukan hanya saat ada lomba tetapi secara

reguler terus berkegiatan. Aktifitas gudep dengan melakukan kegiatan dilanjutkan dengan
pengamatan kemudian merefleksi dan mengulangi

Organisasi gugus depan, Dewan satuan dan Adminitrasi (kak ikhsan)
Gudep adalah kesatuan organik dalam Gerakan Pramuka yang merupakan wadah untuk
berhimpun anggota
Gerakan Pramuka.

• Anggota putera dan puteri dihimpun dalam Gudep (satuan) yang terpisah dan merupakan
Gudep yang berdiri sendiri.

• Gudep sebagai wadah keanggotaan bagi peserta didik dapat berpangkalan di:

1) Lembaga pendidikan, seperti; Sekolah, Kampus Perguruan Tinggi, Asrama, Pesantren,
Masjid, Gereja,Vihara.

2) Kelurahan/desa dan rukun warga (RW).

3) Instansi pemerintah dan swasta.

4) Perwakilan RI di luar negeri. Gudep yang berpangkalan seperti tersebut di atas disebut
Gudep Wilayah.

• Gudep dikoordinasikan, dibina, dan dikendalikan oleh Kwartir Ranting, kecuali gudep yang
berpangkalan di Kampus Perguruan Tinggi pembinaan dan pengembangannya dilakukan oleh
Kwartir Cabang

• Setiap Gudep menggunakan nomor yang diatur oleh Kwartir Cabang, kecuali gudep yang
ada di Perwakilan diatur oleh Kwartir Nasional.

• Gudep Putra bernomor ganjil, sedangkan Gudep Putri bernomor genap.

4 Struktur Organisasi Gudep

Sebagaimana lampiran Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 231 Tahun
2007 Tentang Petunjuk Penyelenggaraan Gudep Gerakan Pramuka terdiri atas komponen-
komponen yang antara lain :
 Majelis Pembimbing Gugusdepan (Mabigus)
 Ketua Gugusdepan
 Pembina Gugusdepan
 Tim Pembina Perindukan Siaga, Pasukan Penggalang, Ambalan Penegak, dan Racana

Pandega
 Perindukan Siaga, Pasukan Penggalang, AmbalanPenegak, dan Racana Pandega
 Dewan Kehormatan Gudep
 Badan Pemeriksa Keuangan Gudep

Adapun contoh tentang Administrasi Satuan meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Permintaan pendaftaran anggota untuk peserta didik
2. Daftar Induk Anggota Gerakan Pramuka Gugusdepan
3. Administrasi Keuangan Gugusdepan
4. Daftar Inventaris Gugusdepan
5. Buku Tamu Gugusdepan
6. Laporan Semester Data dan Kegiatan Gugusdepan
7. Catatan Peristiwa-Peristiwa Penting (Logbook)
8. Program Kerja Tahunan Gugusdepan
9. Catatan Pribadi Anggota Gerakan Pramuka
10. Program Kerja 4 Bulan Perindukan Siaga
11. Program Kerja 4 Bulan Pasukan Penggalang
12. Program Kerja Ambalan Penegak
13. Program Kerja Racana Pandega
14. Program Latihan Mingguan

Contoh Program Kegiatan Peserta Didik
Program Kegiatan Peserta Didik menyesuaikan jenjang golongannya yaitu Siaga,
Penggalang, Penegak, dan Pandega (S, G, T, D). Dalam menyusun Program Kegiatan untuk
peserta didik, Pembina sebaiknya melibatkan peserta didik. Pembina menghimpun berbagai
jenis kegiatan bermutu dan menarik yang diinginkan oleh peserta didik. Berikut contoh
Program Kegiatan Peserta Didik golongan Penggalang.

1. Program Kegiatan Tahunan
PROGRAM TAHUNAN

No. Kegiatan Bulan Ket

1 Juli 2 Agust 3 Sept 4 Okt 5
Nov 6 Des

1. 2. 3. 4. Musyawarah v vv V vvv
5. 6. 7. Pasukan / Dewan v v vv
Galang Geladian
Pemimpin Regu / v
Dianpinru Lomba
Tingkat Jambore
Giat ikut serta
berbagai lomba
Pembinaan
pencapaian

SKU/SKK/SPG
Perkemahan

2. Program Kegiatan Bulanan
Program Bulanan

NO BULAN MATERI KETERANGAN

1. JULI Kode Kehormatan Pramuka Dilaksanakan 4 pertemuan
PBB Pengetahuan umum Lagu – dan Pembinaan pencapaian
SKU/SKK
lagu pramuka
Dilaksanakan 4 pertemuan
Lambang Gerakan Pramuka dan Pembinaan pencapaian
Toleransi, Hak Perlindungan SKU/SKK
Anak Dianpinru Perlombaan
2. AGUSTUS antar regu/ Giat Lomba Dilaksanakan 4 pertemuan
dan Pembinaan pencapaian
Patriotisme Bendera kebangsaan SKU/SKK

Indonesia Pengetahuan Umum, Dilaksanakan 3 pertemuan
3. SEPTEMBER PHBN Lagu – lagu pramuka dan Pembinaan pencapaian
SKU/SKK
Pancasila Perlombaan antar regu
4. OKTOBER Persami/ Pelantikan DG Dilaksanakan 4 pertemuan
dan Pembinaan pencapaian
Struktur Gerakan Pramuka SKU/SKK
Isyarat / sandi dan Morse
Perlombaan antar regu/LT 1 Dilaksanakan 3 pertemuan
5. NOPEMBER Lagu – lagu pramuka dan Pembinaan pencapaian
SKU/SKK
Tanda pengenal Gerakan
Pramuka Kerajinan pramuka Dilaksanakan 4 pertemuan
6. DESEMBER PBB dan Pembinaan pencapaian
SKU/SKK/SPG
7. JANUARI Kolone tongkat Mata angin dan
kompas Kepahlawanan Lagu – Dilaksanakan 3 pertemuan
dan Pembinaan pencapaian
lagu pramuka SKU/SKK/SPG

Simpul dan ikatan Kesehatan, Dilaksanakan 4 pertemuan
Olah Raga Seni , Ketrampilan dan Pembinaan pencapaian
8. FEBRUARI benda bekas SKU/SKK/SPG

9. MARET Lambang negara RI Alat Dilaksanakan 4 pertemuan
dan Pembinaan pencapaian
Komunikasi Penghayatan Dasa SKU/SKK/SPG
Darma Lagu – lagu pramuka

10. APRIL Salam pramuka Patriotisme Giat
Lomba Lagu – lagu pramuka

11. MEI Struktur Gerakan Pramuka Dilaksanakan 4 pertemuan
Isyarat / sandi / Morse dan Pembinaan pencapaian
Perkemahan/ Persami SKU/SKK/SPG
Perlombaan antar regu/ Jambore

12. JUNI Tanda pengenal Gerakan Dilaksanakan 3 pertemuan
Pramuka PBB tongkat Lagu – dan Pembinaan pencapaian
SKU/SKK/SPG
lagu pramuka

3. Program Kegiatan Mingguan/ Program Latihan
PROGRAM LATIHAN PASUKAN PENGGALANG

WAKT MATA PETU

NO U TUJUAN ACARA ALAT GAS

POKOK SKU PENGGANT
I

Tiang,

bendera,

Meningkatkan teks

jiwa Upacara Pancasila,

14.30 – patriotisme Pembukaan Dasa Darma,

1 14.45 peserta didik Latihan – Apel peluit

PBB ( 5

gerakan di

tempat dan 5

Meningkatkan gerakan

jiwa berjalan ) : Peluit,
14.45 – kedisiplinan siap, hormat,

2 15.00 peserta didik istirahat 27 sama tongkat

Kode

Kehormatan

Pramuka

Penanaman Penggalang

sikap dan Dasa Darma

watak budi dan Teks dasa
15.00 – pekerti pada penghayatann

3 15.30 peserta didik ya 12 sama darma

Menanamkan Permainan

rasa kekompakan

persahabatan regu, kanan-

15.30 – antar peserta kiri, maju-

4 15.45 didik mundur – sama Peluit

Pengetahuan

Menanamkan umum

15.45 – jiwa ( Kepahlawan Gb. Pahlaw

5 16.15 kepahlawanan an ) – sama an

Meningkatkan

jiwa Upacara

16.15 – patriotisme Penutupan

6 16.30 peserta didik Latihan – Apel s.d.a

1. SKU, sebagai alat pendidikan, merupakan rangsangan dan dorongan bagi para
pramuka untuk memperoleh kecakapan-kecakapan yang berguna baginya, untuk
berusaha rnencapai kemajuan, dan untuk memenuhi persyaratan sebagai anggota
Gerakan Pramuka.

2. SKU disusun menurut pembagian golongan usia pramuka yaitu golongan siaga,
golongan penggalang, golongan penegak dan golongan pandega.

3. SKU untuk golongan siaga terdiri dan 3 tingkat, yaitu: tingkat siaga mula.tingkat
siaga bantu dan tingkat siaga tata.

4. SKU untuk golongan penggalang terdiri dari 3 tingkat, yaitu; tingkat penggalang
ramu, tingkat penggalang rakit dan tingkat penggalang terap.

5. SKU untuk golongan penegak, terdini dan 2 tingkat, yaitu;tingkat penegak bantara.
dan tingkat penegak laksana.

6. SKU untuk golongan pandega, terdini dan satu tingkat saja:ialah tingkat pandega.
TKU dimiliki peserta didik dengan jalan melalui bentuk ujian - ujian yang dilakukan
secara perseorangan

5 SYARAT KECAKAPAN KHUSUS & TANDA KECAKAPAN KHUSUS
1. SKK adalah syarat kecakapan khusus berupa kecakapan, kepandaian, kemahiran,
ketangkasan, keterampilan, dan kemampuan dibidang tertentu, yang lain dan
kemampuan umum yang ditentukan dalam SKU.
2. SKK dipilih seorang pramuka sesuai dengan bakat dan minatnya.
3. TKK sebagai alat pendidikan, merupakan rangsangan dan dorongan bagi para
pamuka untuk memperoleh kecakapan, dan keterampilan yang berguna bagi
kehidupan dan penghidupannya sesuai dengan bakat dan keinginannya sehingga dapat
mendorong semangat menjadi wiraswastawan di masa mendatang.
4. TKK didapatkan setelah meyelesaikan ujian-ujian SKK yang bersangkutan.
5. TKK dikelompokkan mcnjadi 5 bidang:
a. Bidang Agama, Mental, Moral, Spiritual, Pembentukan Pribadi dan Watak,
warna dasar TKK KUNING.
b. Bidang Patriotisme dan Seni Budaya, warna dasar TKK MERAH.
c. Bidang Keterampilan dan Teknik Pembangunan, warna dasar TKK HJJAU.
d. Bidang Ketangkasan dan Kesehatan, warna dasar TKK PUTIH

e. Bidang sosial, Perikemanusiaan, Gotong royong, Ketertiban Masyarakat,
Perdamaian Dunia dan Lingkungan Hidup, warna dasar TKK BIRU.

6. TKK dibedakan atas tingkatan-tingkatan sebagai benkut:
a. Pramuka siaga : Hanya satu tingkat, berbentuk segitiga (puncaknya di
bawah) dengan panjang sisi 3 cm. dan tinggi 2 cm.
b. Pramuka penggalang, penegak dan pandega terdapa 3 tingkatanTingkat
Tingkat Purwa berbentuk Iingkaran dengan garis tengah 2,5 cm dan
dikelilingi bingkai 2 mm.
Tingkat Madya.berbentuk bujur sangkar dengan ukuran sisi 2,5 cm,
dikelilingi bingkai 2 mm.
Tingkat Utama Berbentuk segi lima beraturan dengan ukuran sisi
masingmasing 2 cm dikelilingi bingkai 2 mm.
Yang membedakan tingkatan pada TKK Penggalang, Penegak dan Pandega,
ialah:Warna bingkai TKK Penggalang MERA.H., Wama bingkai TKK
Penegak - Pandega KUNING.

7. TKK yang dimiliki seorang Pramuka harus terjamin bahwa kecakapan yang
dimilikinya dapat dipertanggungjawabkan.

Tanda Pramuka Garuda
1. Seorang yang telah merye1esaikan SPG disebut sebagai PRAMUKA
GARUDA ialah seorang pramuka yang dapat menjadi teladan dan berhak
menyandang Tanda Pramuka Garuda (TPG).

2. SPG/TPG disediakan sesuai dengan golongan usia.
3. Yang membedakan TPG siaga, penggalang, penegak, pandega ialah

warna dasar TPG
TPG siaga warna dasar HIJAU.
TPG penggalang warna dasar MERAH
TPG penegak warna dasar KUNING
TPG pandega warna dasar COKLAT.

4. SPG siaga dapat ditempuh oleh pramuka siaga TATA.
5. SPG penggalang dapat ditempuh oleh pramuka penggalang

TERAP.
6. SPG penegak dapat ditempuh oleh pramuka penegak LAKSANA.
7. SPG Pandega dapat ditempuh oleh pramuka pandega. yang

memiliki syarat-syarat tertentu.
8. Pemegang TPG berkewajiban:

Menjaga nama baik pribadi dan meningkatkan
kemampuananya agar tetap dapat menjadi teladan, baik bagi
Pramuka maupun bagi anak-anak dan pemuda lainnya.

Mendorong, membantu dan menggiatkan teman-teman
Pramuka lainnya untuk memenuhi syarat-syarat Pramuka Garuda.

SIAPA PENGUJI SKU, SKK DAN SPG ?
1. Penguji SKU adalah pembina pramuka atau pmbantu pmbina pamuka yang langsung

membina pramuka yang diuji.
2. Penguji SKK adalah TIM yang terdiri dan 2 orang yaitu:

Pembina pamuka atau pembantu pembina yang langsung membina pramuka
yang diuji.

eorang yang dianggap ahli dalam bidang kecakapan tertentu yang ditempuh
oleh pramuka yang bersangkutan. Penguji ahli dapat berasal dan dalam maupun
dari luar Gerakan Pramuka.
3. Penguji SPG ialah: TIM yang diangkat oleh ketua kwartir, yang terdiri dari pembina
satuannya. pembina gugusdepan, andalan, orangtua dan tokoh masyarakat setempat.
Khusus untuk gugudepan di luar negeri tim penguji dapat diangkat oleh Ketua Majelis
Pembimbing Gugusdepan.
TUGAS PEMBINA PRAMUKA BERKAITAN SKU SKK SPG
1. Pembina pramuka harus membantu memberi motivasi, mendorong, agar peserta
didik tidak terlalu lama berada dalam tingkat yang diperolehnya masing-masing
mereka harus segera menyelesaikan SKU berikutnya.
2. Pembina pramuka selalu mendorong supaya peserta didik pemilik TKK selalu
membina diri sehingga kecakapannya tetap bermutu, dan memotivasi terus menerus
agar mereka memiliki TKK - TKK yang lain.
3. Pembina pramuka berkewajiban untuk dapat memberi keterangan tertulis yang
sesungguhnya tentang diii peserta didik, utamanya bagi mereka yang dicalonkan
sebagai pramuka garuda.

CARA MENGUJI SYARAT KECAKAPAN UMUM & SYARAT KECAKAPAN
KHUSUS

1. Ujian dilaksanakan secara perorangan, satu demi satu, tidak secara berkelompok.
Seandainya terdapat mata ujian yang dilakukan secara herkelompok, misalnya baris-
berbaris, berkebun, dll. penilaian tetap dijalankan perorangan.

2. Mata ujian ditentukan oleh peserta didik yang diuji (tidak harus berurutan), dan
dilaksanakan dalam bentuk praktek secara praktis.

3. Waktu ujian ditentukan sesuai dengan kesepakatan antara pembina / pembantu
pembina dengan yang diuji.

4. Penguji hendaknya berusaha agar proses ujian itu juga dirasakan oleh peserta didik
sebagai proses pendidikan yang menyenangkan dan dapat meningkatkan pengetahuan
dan pengalamannya.

5. Penguji hendaknya memperhatikan batas-batas kemampuan mental, pisik dan
intelegensia, emosi dan jiwa sosial pramuka yang diuji.

6. Penguji hendaknya memperhatikan ikhtiar, ketekunan, dan kesungguhan yang sudah
dijalankan oleh yang teruji.

7. Penguji membubuhkan paraf/ tanda tangannya pada daftar mata ujian (SKU) milik
Pramuka yang diuji setelah ujian tersebut dinyatakan lulus.

CARA MENGUJI SYARAT PRAMUKA GARUDA
1. Penilaian atas calon pramuka garuda dilakukan perorangan.
2. Dalam memberikan penilaian seorarig calon pramuka garuda, Timpenilai wajib
memperhatikan:
Keadaan lingkungan setempat.
Keadaan dan sifat calon Pramuka Garuda.
Keterangan tertulis dari pihak-pihak yang mempunyai sangkut paut dengan
kegiatan calon pramuka garuda.
3. Penilaian dilakukan dengan cara:
Wawancara langsung.
Pengamatan lngsung.
Meneliti dari hasil laporan atas calon pramuka garuda baik yang tertulis
maupun lisan.
4. Penyematan TKU, TKK maupun TPG dilakukan pada upacara resmi.
5. Ketentuan dan tempat pemakaian TKU, TKK, TPG.
TKU untuk pramuka siaga dan pramuka penggalang ditempatkan pada lengan
baju sebelah kiri, sedang TKU untuk pramuka penegak dan pandega disematkan
di pundak kiri dan kanan
TKK baik untuk pamuka saga, penggalang, penegak/ pandega ditempel di
lengan baju sebelah kanan, paling banyak 5 buah, sedang TKK-TKK yang
didapat lainnya ditempel pada tetampan (sejenis selendang yang digunakan
khusus untuk penempelan TKK).
TPG. Ada dua macam :
a. TPG dari logam digantungkan dimuka dada dengan pita berwama merah
putih yang dikalungkan di leher, dipakai pada upacara resmi.
b. Pada kegiatan sehari-hari dipakai TPG harian dari kain ditempelkan di dada
sebelab kanan, di atas saku, di atas bintang tahunan, tigor, tiska, dan lain-lain.

KESIMPULAN
Pelaksanaan SKU/TKU. SKK/TKK, SPG/TPG dalam kepramukaan berfungsi sebagai alat
pendidikan dan sekaligus merupakan perwujudan dan penerapan metode kepramukaan, oleh
karena itu pembina pramuka hendaknya tidak putus-putusnya untuk memberikan motivasi
dan stimulasi kepada peserta didik untuk menyelesaikan SKU, menyelesaikan SKK-SKK
yang dapat mengembangkan minat dan bakat peserta didik, dan menyelesaikan SPG sehingga
menjadi pramuka garuda yang akan dapat menjadi teladan rekan-rekannya.

6 Ragam Ketrampilan Pramuka Penggalang
Keterampilan Kepramukaan berdasarkan ranah pengembangannya dapat dikelompokkan
menjadi lima sebagai berikut.
1. Keterampilan spiritual
2. Keterampilan emosional
3. Keterampilan sosial
4. Keterampilan intelektual
5. Keterampilan fisik

Keterampilan Kepramukaan Penggalang
Pembina Penggalang adalah motivator dan penggerak kegiatan kepramukaan yang harus
bersemangat dalam mendidikkan nilai-nilai dan keterampilan kepramukaan.
Materi pokok keterampilan Pembina yang hendaknya disampaikan kepada
Penggalang adalah sebagai berikut.

1. Upacara Penggalang, meliputi : (a) Upacara Pembukaan dan Penutupan Latihan. (b)
Upacara Pelantikan Penggalang. (c) Upacara pndah golongan, (d) Upacara penerimaan
anggota baru.

2. Berbagai Sandi lanjutan : (a) morse bendera, morse lampu, morse yang dipadukan
dengan senam, sandi rumput (b) semaphore lanjutan (c) sandi ordinat, (d) sandi A.N,
(e) Sandi Cina, (g) dll.

3. Kompas dan peta : (a) menentukan titik tuju atau ordinat, pengukuran derajad. (b)
membuat peta topografi kota, propinsi, negara; dan peta pita. dll

4. Pionering : (a) aplikasi – kegunaan tiap-tiap simpul. Simpul tambat, simpul palang,
simpul Inggris, simpul kursi, simpul anyam. (b) membuat menara, sesek, jembatan, dll.

5. Baris-berbaris.
6. Menaksir tinggi, menaksir kecepatan arus, sungai, menaksir berat.
7. Mempelajari cuaca.
8. Berbagai permainan Penggalang : (a) Permainan untuk regu. (b) permainan untuk

pasukan. (c) permainan besar.
9. Mendirikan berbagai jenis tenda.
10. Senam dan olahraga untuk Penggalang.
11. Lagu-lagu dan tarian untuk Penggalang.
12. Hiking, climbing, rowing, roaming, rafting, exloring/wisata mengenal alam bagi

Penggalang.
13. Kepemimpinan penggalang : (a) Pembentukan Pemuka Regu, menentukan Pratama. (b)

Pembentukan dan rapat-rapat dewan Penggalang. (c) Rapat Dewan Kehormatan
Penggalang. (d) Gladian pemimpin Regu. (e) Gladian Pemimpin Satuan.
14. Jenis-jenis pertemuan Penggalang : (a) Lomba Tingkat, (b) Jambore
15. Kemah bakti Penggalang
16. Pengisian SKU, SKK, dan SPG Penggalang.
Praktek kepramukaan penggalang adalah keterampilan yang paling kaya dan bervariasi di
antara keterampilan kepramukaan golongan lainnya.

Praktek Simulasi Mugus

• Musyawarah Gerakan Pramuka adalah forum tertinggi dalam Gerakan Pramuka, ditingkat
kwartir/ gugus depan

• Musyawarah Gerakan Pramuka ditingkat Nasional diselenggarakan setiap 5 tahun sekali.

• Musyawarah Gerakan Pramuka ditingkat Daerah diselenggarakan setiap 5 tahun sekali.

• Musyawarah Gerakan Pramuka ditingkat Cabang diselenggarakan setiap 5 tahun sekali.

• Musyawarah Gerakan Pramuka ditingkat Ranting diselenggarakan setiap 3 tahun sekali.

• Musyawarah Gerakan Pramuka ditingkat Gugus depan diselenggarakan setiap 2 tahun
sekali.

• Musyawarah Gudep (Mugus) merupakan kekuasaan tertinggi terletak dalam setiap Gugus
depan.

• Pembina Gudep menyelenggarakan Mugus sekali dalam 2 (dua) tahun berdasarkan
AD/ART GP BAB VI pasal 46 tahun 2018 tentang Musyawarah dan menjabat sebagai
Pemimpin Mugus.

• Peserta Mugus terdiri dari para Pembina Pramuka, para Pembantu Pembina, perwakilan
Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega.

• Acara pokok Mugus adalah:

1) Pertanggungjawaban Pembina Gudep selama masa baktinya termasuk
pertanggungjawaban keuangan.

2) Rencana kerja Gudep untuk masa bakti berikutnya.

3) Pemilihan Pembina Gudep baru.

4) Pertanggungjawaban keuangan Gudep selama masa baktinya yang dibuat oleh Pembina
Gudep dengan bantuan seorang ahli administrasi keuangan.

Majelis Pembimbing Gugusdepan

• Majelis Pembimbing Gugusdepan (disingkat Mabigus), adalah suatu badan dalam Gudep
yang memberi bimbingan, bantuan moril, organisatoris, material dan finansial, serta
konsultasi kepada gudep yang bersangkutan.

• Mabigus terdiri atas :

– Seorang Ketua
– Seorang Wakil Ketua
– Seorang Sekretaris
– Seorang Ketua Harian (apabila diperlukan)
– Beberapa orang anggota

• Ketua Gudep secara ex-officio anggota Mabigus
• Mabigus mengadakan rapat koordinasi dan konsultasi

dengan Pembina Gudep sekurang-kurangnya sekali dalam empat bulan.

• Ketua Gudep dipilih dari salah satu Pembina Pramuka yang ada dalam gugusdepan yang
bersangkutan. Pemilihannya dilakukan saat Musyawarah Gugusdepan (Mugus).

• Ketua Gudep dipilih oleh Mugus untuk satu kali masa jabatan. Masa bakti Ketua Gudep
maksimal 2 (dua) periode secara berturut-turut.

• Satu periode jabatan Ketua Gudep berdasarkan AD/ART Keputusan Musyawarah Nasional
X Gerakan Pramuka tahun 2018 adalah 2 tahun.

• Ketua Gudep juga dapat merangkap sebagai Pembina Satuan.

Tugas dari Pembina Gudep antara lain:

• Meningkatkan jumlah dan mutu anggota Gerakan Pramuka

• Membina dan mengembangkan organisasi, perlengkapan dan keuangan Gudep.

• Menyelenggarakan pendidikan kepramukaan
di dalam Gudepnya.

• Pembina Gudep dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Musyawarah
Gudep (Mugus).

Tim Pembina Satuan terdiri atas :

• Tim Pembina Perindukan Siaga (Tim Pembina Siaga) terdiri atas satu orang Pembina Siaga
dibantu oleh tiga orang Pembantu Pembina Siaga.

• Tim Pembina Pasukan Penggalang (Tim Pembina Penggalang) terdiri atas satu orang

Pembina Penggalang dibantu oleh tiga orang Pembantu Pembina Penggalang.

• Tim Pembina Ambalan Penegak (Tim Pembina Penegak)

• Racana Pandega dibina oleh seorang Pembina Pandega dan bila perlu dapat dibantu oleh
satu orang Pembantu Pembina Pandega

1. Perindukan Siaga.

 Perindukan Siaga idealnya terdiri atas antara 18-24 Pramuka Siaga yang dibagi menjadi 3-
4 kelompok kecil yang disebut Barung

 Barung adalah kelompok teman sebaya usia antara 7- 10 tahun yang disebut Pramuka
Siaga.

 Satu barung jumlah anggotanya yang terbaik terdiri atas 6 Pramuka Siaga

 Tiap barung memakai nama warna yang dipilih sendiri dengan bantuan Pembina Pramuka,
seperti Barung Merah, Barung Putih,dll.

 Barung tidak memakai bendera barung, karena pelaksanaan kegiatan Pramuka Siaga pada
umumnya dilaksanakan di tingkat perindukan dan hanya berupa permainan singkat dan
spontan

2. Pasukan Penggalang

 Satu Pasukan Penggalang idealnya terdiri atas 24 - 32 Pramuka Penggalang, yang dibagi
menjadi 3-4 kelompok yang disebut Regu.

 Satu regu jumlah anggotanya yang terbaik adalah 6 - 8 Pramuka Penggalang.

 Anggota Pramuka Penggalang adalah golongan muda yang berumur 11-15 tahun.

 Pembentukan regu dilakukan oleh para Pramuka Penggalang sendiri. Pembina dan
Pembantu Pembina tidak ikut menanganinya, kecuali bila diperlukan dapat ikut membantu.

 Keanggotaan regu bersifat tetap dan mempunyai keterikatan yang kuat.

 Setiap regu memiliki nama yang dipilih sendiri oleh anggotanya. Regu putra menggunakan
nama binatang dan regu putri menggunakan nama bunga atau tumbuh-tumbuhan.

 Setiap regu memiliki bendera regu yang bergambar sesuai dengan nama regu dan menjadi

ciri khas yang menandai regu tersebut. Bendera regu dipegang oleh Pemimpin Regu dengan
tongkat setinggi 160 cm dengan ukuran bendera 25 cm x 35 cm.

Badan Pemeriksa Keuangan Gugusdepan adalah badan independen yang dibentuk

Musyawarah Gugusdepan dan bertanggungjawab kepada Musyawarah Gugusdepan.

15 Penysunan Administrasi Gugus Depan

Buku-buku administrasi Gudep meliputi:
 Buku Induk
 Buku Perencanaan Kegiatan Latihan Mingguan
 Buku Absen
 Buku Kas Keuangan
 Buku Inventaris
 Buku Agenda Surat Masuk/Surat Keluar
 Buku Ekspedisi
 Buku Catatan Rapat
 Buku Log (Catatan/peristiwa penting)
 Buku Tamu
,

Keberhasilan kepramukaan itu dapat dilihat dari bagaimana kegiatannya di Gugusdepan,
bahwa maju atau mundurnya kepramukaan pun dapat dilihat pula dari bagaimana kegiatan di
gugusdepan. Oleh karena itu, Gugusdepan hendaknya:

 Memiliki Rencana Kerja yang mantap

 Memiliki Program Kerja yang praktis

 Didukung Pembina Pramuka yang berkualitas

 Bersama Mabigus dan tokoh masyarakat mengusahakan dukungan fasilitas dan dana
kegiatan.

 Pembina Gudep secara berkala mengadakan pengarahan dan koordinasi dengan Pembina
Satuan.

Penyusunan Rencana dan Media Membina Pramuka Penggalang
Untuk melaksankan kegiatan di gugusdepan sebaiknya mempunyai perencanaan pembinaan
yang tepat sehingga hasilnya bisa diukur dan sesuai dengan harapan kita. .

RENCANA PELAKSANAAN PEMBINAAN ( RPP ) PRAMUKA PENGGALANG

Nama Sekolah :

Mata Pelajaran : Kepramukaan (Penggalang)

Kelas / Semester : VI / 1

Pertemuan ke :1

Alokasi Waktu : 2 x 60 menit

Standar Kompetensi : Memahami pengertian dan pengamalan Tri satya dan Dasa darma.

Kompetensi Dasar : 1. Menjelaskan Tri satya

2. Menjelaskan Dasa Darma

Indikator :

1. Siswa dapat menyebutkan isi Tri Satya.

2. Siswa dapat menyebutkan contoh-contoh pengamalan tri satya dan dasa darma dalam

kehidupan sehari-hari.

3. Siswa dapat menyebutkan perbuatan-perbuatan yang melanggar tri satya dan dasa

darma

A. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa memahami isi tri satya dan dasa dharma.

2. Siswa menyebutkan contoh-contoh pengamalan tri satya dan dasa dharma dalam

kehidupan sehari-hari.

3. Siswa menyebutkan perbuatan-perbuatan yang melanggar tri satya dan dasa darma.

B. Materi Ajar

KODE KEHORMATAN GERAKAN PRAMUKA

Kode kehormatan di kalangan Gerakan Pramuka, terdiri atas janji (satya) yang berupa

Trisatya dan ketentuan moral (darma) berupa Dasa Dharma.

TRISATYA

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:

1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan

mengamalkan Pancasila.

2. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat.

3. Menepati Dasa dharma.

DASA DARMA
Di dalam Dasa Darma, ada banyak sikap hidup sehari-hari, seperti:
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

a. Menjalankan ibadah menurut agam dan kepercayaannya masing-masing
b. Patuh dan berbakti kepada orangtua
c. Sayang kepada saudara, dsb.
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
a. Menjaga kebersihan lingkungan
b. Ikut menjaga kelestarian lingkungan
c. Membantu fakir misin, anak terlantar, dan orag tua, dsb.
3. Patriot yang sopan dan kesatria.

a. Mengikuti upacara bendera

b. Ikut serta dalam bela Negara

c. Belajar di sekoalah dengan baik, dsb.

4. Patuh dan suka bermusyawarah

a. Patuh kepada orang tua, guru, dan pembina.

b. Berusaha mufakat dalam musyawarah

c. Tidak mengambil keputusan yang tergesa-gesa tanpa bermusyawarah, dsb.

5. Rela menolong dan tabah

a. Berusaha menolong orang yang terkena musibah

b. Tabah dalam menghadapi musibah dan kesulitan

c. Tidak banyak mengeluh dan tak mudah putus asa, dsb.

6. Rajin, terampil dan gembira.

a. Selalu hadir dalam pelatihan pramuka

b. Dapat membuat berbagai macam kerajianan

c. Selalu riang gembira dalam setiap melakukan kegiatan atau pekerjaan

tersebut.

7. Hemat, cermat dan bersahaja.

a. Tidak boros dan bersikap hidup mewah

b. Teliti dalam melakukan sesuatu

c. Bersikap hidup sederhana, tidak berlebih-lebihan, dsb.

8. Disiplin berani dan setia

a. Selalu menepati waktu yang ditentukan

b. Mendahuukan kewajiban dari pada hak

c. Tidak pernah ragu-ragu dalam bertindak, dsb.

9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.

a. Menjalankan segala sesuatu dengan sikap bersungguh-sungguh

b. Tidak pernah mengecewakan orang lain

c. Bertanggung jawab dalam setiap tindakan,dsb.

10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.

a. Berusaha untuk berkata baik dan benar dan tidak pernah berbohong

b. Tidak pernanh menyusahkan atau mengganggu orang lain.

c. Berbuat baik kepada orang tua, dsb.

Kode Kehormatan Pramuka terdiri atas :

a. SATYA PRAMUKA, merupakan janji yang diucapkan secara suka rela oleh seorang

calon anggota Gerakan Pramuka setelah memenuhi persyaratan keanggotaannya.

b. DARMA PRAMUKA, adalah alat proses pendidikan diri yang progesif untuk

mengembangkan budi pekerti luhur juga sebagai landasan gerak Gerakan Pramuka

untuk mencapai tujuan pendidikan melalui Kepramukaan yang kegiatan mendorong

Pramuka manunggal dengan masyarakat, bersikap demokratis, saling menghormati,

memiliki rasa kebersamaan dan kegotong royong.

Kode kehormatan Gerakan Pramuka untuk masing-masing golongan usia itu berbeda-beda

disesuaikan dengan perkembangan rohani dan jasmani masing-masing golongan anggota

gerakan Pramuka, yaitu: : janji → DWI SATYA
1. Siaga (7-10 tahun)

: Darma → DWI DARMA

2. Penggalang (11-15 tahun) : janji → TRI SATYA
3. Penegak (16-20 tahun)
4. Pandega (21-25 tahun) : Darma → DASA DARMA
5. Anggota Dewasa
: janji → TRI SATYA

: Darma → DASA DARMA

: janji → TRI SATYA

: Darma → DASA DARMA

: janji → TRI SATYA

: Darma → DASA DARMA

C. Metode Pembelajaran

1. Ceramah

2. Diskusi

3. Tanya jawab

D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan awal (Waktu: 30 menit)

a. Upacara penggalang

b. Presensi

2. Kegiatan inti (Waktu: 60 menit)

a. Pembina menjelaskan tentang tri satya dan dasa dharma

b. Pembina menyebutkan isi tri satya dan dasa dharma

c. Pembina dan siswa bersama-sama menyebutkan contoh-contoh pengamalan tri satya

dan dasa darma

d. Pembina menginstruksikan kepada siswa untuk menghafalkan tri satya dan dasa

dharma

1. Istirahat ( Waktu : 15 menit )

4. Kegiatan akhir (Waktu : 45 menit)

a. Pembina mengecek hafalan siswa dengan cara siswa mengucapkan tri satya dan dasa

dharma tanpa melihat teks

b. Pembina menyimpulkan materi

c. Upacara penutupan

E. Sumber Belajar

1 Buku materi Bina Satuan 2013

2 Buku saku.

F. Penilaian

Bentuk instrumen: SOAL

1. Sebutkan janji tri satya yang ke tiga!

2. Sebutkan dasa dharma yang ke enam!

3. Sebutkan contoh-contoh pengamalan dasa darma yang ke enam dalam kehidupan

sehari-hari!

4. Sebutkan perbuatan-perbuatan yang melanggar tri satya!

5. Usia berapakah golongan penggalang sesuai dengan perkembangan rohani dan

jasmani masing-masing anggota gerakan pramuka!

KUNCI JAWAB

1. Menepati dasa darma

2. Rajin, terampil dan gembira

3. selalu hadir dalam latihan pramuka, dapat membuat berbagai macam kerajianan,

selalu gembira setiap melakukan kegiatan

4. tidak melaksanakan ibadah shalat, malas tidak mau belajar, tidak mau menolong

orang lain, dll.

5. Usia anggota penggalang 11-15 tahun

Pedoman Penilaian

No Kriteria Penilaian Skor Bobot

1. Lengkap 3

2. Kurang lengkap 2
3. Tidak lengkap 5

1

Perhitungan nilai akhir dalam skala 0 -100 adalah sebagai berikut:
Perolehan skor

Nilai akhir =
X skor 100 = ….
Skor maksimum (5)

.....................................................

..............

Mengetahui,

Kepala Sekolah Pembina Pramuka

Hari ke 4

1. Definisi

Manajemen Risiko adalah penggunaan sistematik dari kebijakan dan proses manajemen yang

dirancang untuk mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi serta memberikan perlakuan

pada risiko, dan mengembangkan budaya dalam Gerakan Pramuka untuk mempertimbangkan

dengan cermat kesempatan potensial dan juga efek negatif.

Perlakuan Terhadap Risiko yang dimaksud disini adalah seleksi dan implementasi pilihan-

pilihan yang tepat untuk berhubungan dan melakukan tindakan penanggulangan risiko.

Manajemen Risiko merupakan sebuah proses baku yang terdiri atas langkah-langkah, yang

ketika dilakukan dalam urutan-urutan tertentu, memungkinkan perbaikan yang

berkesinambungan dalam proses perencanaan, pelaksanaan maupun dalam pengambilan

keputusan, kebijakan manajemen risiko akan dianalisis paling tidak satu kali dalam

setahun.

Tujuannya adalah Menanggulangi berbagai akibat negatif baik secara moril maupun materiil

dalam pelaksanaan kegiatan di lingkungan Gerakan Pramuka, baik dalam skala kecil

(kegiatan gugusdepan) maupun skala besar (kegiatan cabang, daerah, maupuan nasional).

Kebijakan Manajemen Risiko dalam Gerakan Pramuka untuk melengkapi proses yang telah

ada, serta untuk memastikan bahwa risiko yang terkait dengan aktivitas yang dilakukan dapat

disadari dan dikelola dengan baik.

Sasarannya adalah jaminan rasa aman bagi semua peserta kegiatan dan menghapuskan risiko

terhadap nyawa, cedera, material, maupun finansial, sehingga citra Gerakan Pramuka tetap

dapat terpelihara.

1. Pilihan Tindakan terhadap Risiko

Pilihan terhadap risiko adalah:

1. Menghindari risiko

2. Mengurangi munculnya kecenderungan risiko

3. Mengurangi konsekuensi

4. Memindahkan risiko

5. Mempertahankan risiko

1. Menghindari Risiko

Kadang-kadang sebuah risiko akan dapat dihindari dengan cara tidak meneruskan aktivitas

yang memiliki kecenderungan untuk menghasilkan risiko. Bisa juga dengan menunda

keputusan yang tidak dapat dihindari.

▪ Mengurangi Munculnya Kecenderungan Risiko

Terdapat berbagai tindakan yang dapat mengurangi atau mengontrol

kecenderungan munculnya risiko seperti: Kebijakan dan prosedur, Audit, kepatuhan,

pengawasan dan kontrol proses serta program, Manajemen proyek, Penjaminan kualitas,

manajemen, dan standar, Program pelatihan terstruktur, Supervisi, dll.

▪ Mengurangi Konsekuensi

Persiapan untuk mengurangi, mengontrol atau meredakan konsekuensi dari suatu kejadian

risiko dapat dipergunakan untuk membuat risiko tertentu menjadi lebih dapat diterima. Hal-

hal berikut mungkin dapat mengurangi atau mengontrol konsekuensi dari sebuah risiko:

1. Perencanaan kemungkinan-kemungkinan.

2. Pengaturan/kondisi terstandar.

3. Perencanaan skema pengendalian.

4. Hubungan masyarakat yang baik dan tepat waktu, dll

▪ Memindahkan Risiko

Memindahkan risiko melibatkan pihak lain yang menanggung atau berbagi beberapa bagian

dari risiko. Mekanisme pengalihan risiko meliputi penggunaan kontrak dan pengaturan

asuransi.

▪ Mempertahankan Risiko

Sesudah risiko dikurangi atau dialihkan, Risiko Residual mungkin tetap ada. Harus dibuat

perencanaan untuk mengelola konsekuensi dari Risiko-risiko Residual ini.

Risiko mungkin juga dapat tertinggal dengan tidak sengaja, misalnya risiko tingkat rendah

yang dipertimbangkan, dapat diterima Gerakan Pramuka untuk melanjutkan aktivitasnya,

atau ketika terdapat kegagalan untuk mengidentifikasi dan/atau secara tepat mengalihkan atau

melakukan intervensi terhadap risiko.

Secara ideal, tanggung jawab untuk melakukan tindakan terhadap risiko seharusnya

dilakukan oleh pihak-pihak yang dapat mengontrol risiko dengan cara terbaik. Tanggung

jawab harus disetujui di antara pihak-pihak yang terlibat pada saat kesempatan paling awal

Catatan :

Perlu diketahui pula bahwa kehadiran pembina pramuka itu mutlak dalam mendampingi

peserta didik dalam kegiatan Pramuka.

Hal ini sejalan juga dengan ketentuan yang telah dijelaskan dalam Keputusan Kwartir
Nasional Gerakan Pramuka Nomor: 231 Tahun2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan
Gugus Depan Gerakan Pramuka, pada Bab 3, diantaranya terdapat penjelasan bahwa:

1. Perindukan Siaga idealnya terdiri atas antara 18-24 Pramuka Siaga yang dibagi
menjadi 3-4 kelompok kecil yang disebut Barung.

Dalam satu Perindukan Siaga didampingi oleh satu Pembina Siaga dan 3 pembantu
Pembina Siaga.
Jika terdapat jumlah peminat untuk menjadi Pramuka Siaga cukup banyak, gudep dapat
mempertimbangkan untuk membentuk Perindukan baru.

1. Barung adalah kelompok teman sebaya usia antara 7-10 tahun yang disebut Pramuka
Siaga.

2. Satu barung jumlah anggotanya yang terbaik terdiri atas 6-8 Pramuka Siaga.
3. Pembentukan barung dilakukan oleh para Pramuka Siaga sendiri, dengan bantuan

Pembina dan Pembantu Pembina Pramuka Siaga.
4. Tiap barung memakai nama yang dipilih sendiri dengan bantuan Pembina Pramuka,

dari warna seperti Barung Merah, Barung Putih.
▪ Pasukan Penggalang idealnya terdiri atas 24 – 32 Pramuka Penggalang yang dibagi

menjadi 3-4 kelompok yang disebut regu.
Dalam satu Pasukan Penggalang didampingi oleh satu Pembina Penggalang dan 2
Pembantu Pembina Penggalang.
Jika terdapat jumlah peminat untuk menjadi Pramuka Penggalang cukup banyak, gudep dapat
mempertimbangkan untuk membentuk Pasukan baru.
a) Regu adalah kelompok belajar interaktif teman sebaya usia antara 11-15 tahun yang
disebut Pramuka Penggalang.
b) Satu regu jumlah anggotanya yang terbaik adalah 6 – 8 Pramuka Penggalang.
c) Pembentukan regu dilakukan oleh para Pramuka Penggalang sendiri.
d) Setiap regu memiliki nama yang dipilih sendiri oleh anggotanya. Regu putra menggunakan
nama binatang dan regu putri menggunakan nama bunga atau tumbuh-tumbuhan.

▪ Ambalan Penegak idealnya terdiri atas 12-32 Pramuka Penegak yang dibagi menjadi
3-4 kelompok yang disebut Sangga.

Dalam satu Ambalan Penegak didampingi oleh satu Pembina Penegak dan 1 Pembantu
Pembina Penegak.
Jika terdapat jumlah peminat untuk menjadi Pramuka Penegak cukup banyak, gudep dapat
mempertimbangkan untuk membentuk Ambalan baru.

1. Sangga adalah kelompok belajar interaktif teman sebaya usia antara 16-20 tahun yang
disebut Pramuka Penegak.

2. Satu sangga jumlah anggotanya yang terbaik adalah 4-8 Pramuka Penegak.
3. Pembentukan sangga dilakukan oleh para Pramuka Penegak sendiri.
Nama sangga dipilih di antara nama-nama Perintis, Pencoba, Pendobrak, Penegas dan
Pelaksana atau dipilih nama lain sesuai aspirasi mereka. Nama tersebut merupakan identitas
sangga dan mengandung kiasan dasar yang dapat memberikan motivasi kehidupan sangga.
Lomba Tingkat

Lomba Tingkat adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk perlombaan
baik beregu maupun perorangan atas nama regu. Lomba Tingkat biasa disingkat dengan LT.
Lomba Tingkat diselenggarakan dalam bentuk perkemahan.
Materi dalam Lomba Tingkat biasanya dikelompokkan dalam emmpat kelompok kegiatan
yang yaitu:

1. Agama, Mental, Spiritual dan Pembentukan Watak, yang meliputi; Ibadah, Siraman
Rohani dan upacara.

2. Ketangkasan, Olah raga dan Patriotisme, yang meliputi; olah raga, halang
rintang, pionering, aneka olah raga permainan berkelompok dan lainnya.

3. Kesehatan, Ketrampilan, seperti; penguasaan teknik ketrampilan (komputer,
memasak, fotografi), seminar, kebersihan lingkungan, Pengetahuan Kepramukaan,
Penjelajahan, sandi, semaphore, morse dan lainnya.

4. Seni dan Budaya, seperti; hasta karya dan kerajinan tangan, Pentas Seni, Api Unggun,
Gebyar Budaya, Peragaan busana dan lain sebagainya.

Tiap-tiap jenis kegiatan diambil tiga regu putra dan tiga regu putri terbaik sebagai
peraih tergiat I, tergiat II dan tergiat III. Dan regu dengan peraih emas terbanyak yang
kemudian ditetapkan sebagai Regu Tergiat Umum. Regu inilah yang menjadi juara
umum.
Contoh proposal Lomba Tingkat 1

PROPOSAL KEGIATAN
LOMBA TINGKAT I TAHUN 2021

A. Pendahuluan

Lomba Tingkat (LT) I adalah ajang kompetisi dan evaluasi terhadap hasil pembinaan
Penggalang di tingkat Gugus Depan. LT I diadakan memberi kesempatan kepada Penggalang
untuk bersaing sesama Penggalang menunjukan kemampuan terbaiknya.

LT I tahun 2021 diadakan selama satu hari, dengan peserta adalah seluruh Penggalang
Gugus Depan 08.039 – 08.040 yang dibagi dalam regu (3 orang/ regu). Masing-masing regu
akan mengerjakan materi-materi tugas. Hasil pengerjaan regu akan dinilai sehingga
mendapatkan Regu Terbaik I, II, dan III untuk Putra maupun Putri.

B. Tujuan Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan untuk mencapai tujuan, yaitu :
1. Evaluasi hasil pembinaan Penggalang selama Agustus 2020 – Mei 2021.
2. Ajang kompetisi Penggalang untuk menunjukan kualitas terbaik dirinya.
3. Uji Syarat Kecakapan Umum (SKU).

C. Tema Kegiatan

“Lomba Tingkat I Ajang Unjuk Prestasi Penggalang dalam Semangat Persaudaraan”

D. Pelaksanaan Kegiatan

LT I tahun 2021 akan diadakan pada :

Hari, tanggal : Sabtu, 19 Juni 2021
Waktu : Pukul 07.30 – 15.30 WIB

Tempat : .........................................

SUSUNAN ACARA

Waktu Kegiatan
07.00 – 07.30 cek in peserta
07.30 – 08.00 Pembukaan
08.00 – 10.00 Pos 1 : Jelajah Alam
10.00 – 11.00 Pos 2: Hasta Karya
11.00 – 12.00 Pos 3 : Tali temali
12.00 – 13.00 ISHOMA
13.00 – 13.30 Pengumuman Regu Terbaik
Persiapan Pelantikan Penggalang Ramu
13.30 - 13.45 Pelantikan Penggalang Ramu
13.45 – 15.00 Penutupan
15.00 – 15.20 Absensi
15.20 – 15.30 Sayonara
15.30….

E. Dewan Juri dan Peserta

Dewan Juri adalah anggota Pramuka dewasa yang dipilih sesuai kompetisinya untuk
memberikan penilaian terhadap hasil karya Penggalang.

Susunan Dewan Juri sebagai berikut :

No Nama Dewan Juri Jabatan Keterangan

1 SUWITO Koordinator Juri Pembina Gudep 08.039 –

08.040

2 ARIF SURYO N Koor. Juri Pos I ( Jelajah Pembina Gudep 08.039 –

Alam ) 08.040

3 INDAH DWI Koor. Juri Pos II ( Hasta Pembina Gudep 08.039 –

Karya ) 08.040

4 DEWI MASRURIN Koor. Juri Pos III ( Tali Pembina Gudep 08.039 –

temali ) 08.040

Peserta adalah Penggalang Gudep 08.039 – 08.040 tingkat Penggalang ( Penggalang

Ramu ) Pembagian peserta sebagai berikut :

Regu putra

Nomor Regu Nama Anggota Regu

- Putra Marten

- Yogi Alfiana
001

- Iqbal Majid

- Septian Dwi Cahya

- Aditya Rizky

003 - Rizky Tegar
- Faisal Winarto

- Resky Maulana

- Dandy Pahlevi

- Sultah Faiq
005

- Imam Ilyassa

- Bayu Daffa

Regu putri Nama Anggota Regu
Nomor Regu - Annisa Ramadhanti
002 - Virnia Afriliany
- Rini Agustini
004 - Mila Syehira
- Dini Meilani
006 - Chika Amelia
- Desi Amelia
- Anisa Nurul.H
- Feni Ikrommi
- Siluh Putu Manik
- Indri Pratiwi
- Rina Agustina
- Kurniasih Asih

F. Materi Kegiatan
Materi kegiatan meliputi :
1. Penjelajahan
2. Hasta Karya/ Ketrampilan
3. Pemetaan
4. Teknologi Informasi
5. Ketangkasan

F. Biaya Kegiatan

Biaya kegiatan LT1 sebagai berikut : Jumlah ( Rupiah )
NO Macam Biaya 24.000
1 Form jawaban @ Rp 1.000 x 4 x 6 24.000
2 Form nilai @ Rp 1.000x4x6 150.000
3 TISKA/ badge kegiatan @ Rp 5.000 x 30 150.000
4 Sertifikat kegiatan @ Rp 5000 x 30 600.000
5 Hadiah pemenang @ Rp 100.000 x 6 80.000
6 Konsumsi juri @ Rp 20.000 x 4 100.000
7 Akomodasi juri @ Rp 25.000 x 4 22.000
8 Air minum 1.150.000
Total

H. Penutup
Demikian yang dapat kami sampaikan. Besar harapan dukungan berbagai pihak demi
terlaksananya kegiatan yang telah direncanakan.

Lembar Pengesahan :

Pembina Gudep,

ARI SUSANTI
NIP. 198007032005012003

Mengetahui :

Pembina Pramuka, Wakasek Kesiswaan,
.................................. .........................................

Menyetujui :
Kepala ............................

.............................................

PESAN dan KESAN

Saya sangat senang sekali mengikuti Kursus Mahir Lanjutan ini. selain saya mendapatkan
ilmu saya juga mendapatkan teman baru. Meskipun selama kegiatan kami disibukkan
dengan tugas yang banyak tapi kami tetap bisa senang bisa bahagia. Sangat luar biasa sekali
saya berharab ada lanjutan setelah KML ini. saya juga berharap perbanyak jumlah
pesertanya. Dan sering mengadakan Kursus kursus seperti ini. trimakasih

PENUTUP

Demikian yang dapat saya sampaikan, kurang lebihnya saya mohon dimaafkan. Semoga apa
yang saya dapatkan dalam mengikuti kegiatan Kursus Mahir Lanjutan ini akan bermanfaat
untuk diri saya pribadi dan untuk anak didik saya. Saya berharap ada tahap selanjutnya
setelah KML ini. Sehingga pendidikan Kepramukaan di di gudep kami menjadi pendidikan
yang diharapkan dapat membentuk karekter anak didik kami. Dari situ saya sangat
setuju jika pendidikan pramuka menjadi ekstra wajib disekolah. Jika kelak
semua siswa menjadi anggota gerakan pramuka kemudian memahami,
mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari isi dari Tri Satya dan Dasa Darma
Pramuka, Inshaa Allah ia akan menjadi pribadi yang tangguh, disiplin, jujur,
menghargai, cinta tanah air, bermanfaat bagi diri sendiri, bangsa dan
negara.








Click to View FlipBook Version