The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by siskaainunfebrianti, 2021-12-09 03:22:20

Teks Ceramah

Teks Ceramah

Analisis Teks Ceramah Berdasarkan Tujuh
Syarat Tekstualitas, Acuan, Struktur dan

Kebahasaan.

Siska Ainun Febriyanti 195030077
Rifa Nurjanah 195030097

Pengertian Teks Ceramah

Teks ceramah adalah teks dengan sekumpulan paragraf yang mengandung
informasi, suatu hal, atau pengetahuan untuk disampaikan kepada khalayak
ramai. Teks ceramah biasanya mengandung pesan yang berisi petunjuk,
nasihat atau petuah. Ceramah bisa dilakukan baik secara langsung maupun
melalui media komunikasi dan digital. Apabila disampaikan secara langsung,
maka ceramah dilakukan di tempat tertentu seperti kelas, tempat ibadah, aula
atau lapangan terbuka dan penceramah berdiri di depan orang yang
mendengarkan. Sedangkan jika disampaikan secara tidak langsung, maka
ceramah dilakukan melalui media atau sarana komunikasi yang telah
disepakati.

7 Syarat Tekstualitas

1 Kohesi 4 Keberterimaan

2 Koherensi Memberikan
3 Maksud 5 Informasi

Pengirim 7 Intertekstualitas
Situasi
6 Pengujaran

Analisis Acuan

1 Tekstual 2 Situasional

Struktur Teks Ceramah
01 Pengenalan isu
02 Rangkaian Argumen
03 Penegasan Ulang

Kebahasaan Teks Ceramah

2

Teks ceramah menggunakan kata 3
1 yang menunjukan hubungan
Teks ceramah menggunakan
argumentasi. kata persuasif.
Teks ceramah menggunakan kata
ganti orang pertama dan kata
ganti orang kedua jamak sebagai

sapaan.

Teks Ceramah

7 Syarat Tekstualitas

1. Kohesi/kepaduan,
“Gejala yang sama terlihat pula pada penggunaan bahasa oleh para politisi kita, misalnya ketika
melontarkan kritik terhadap kebijakan pemerintah. Tanggapan-tanggapan mereka terdengar pedas,
vulgar, dan beberapa di antaranya cenderung provokatif.”
Kalimat tersebut termasuk kedalam kategori kalimat kohesi karena pada kata mereka di kalimat
kedua mengacu kepada para politisi.
2. Koherensi
Pada teks ceramah terdapat kalimat yang berhubungan antar kalimatnya, seperti:”Bapak-bapak dan
Ibu-ibu yang berbahagia. Pemilihan kata-kata oleh masyarakat akhir-akhir ini cenderung semakin
menurun kesantunannya dibandingkan dengan zaman saya dahulu ketika kanak-kanak. Hal tersebut
tampak pada ungkapan-ungkapan pada banyak kalangan dalam menyatakan pendapat dan
perasaannya, seperti ketika berdemonstrasi ataupun rapat-rapat umum.” paragraf kedua menunjukan
keterkaitanya dengan kalimat pertama.

7 Syarat Tekstualitas

3. Maksud Pengirim
Pada teks ceramah ini pengirim bermaksud untuk mempengaruhi orang lain, ditunjukan pada
paragraf terakhir yaitu: “Berbahasa santun seharusnya sudah menjadi suatu tradisi yang dimiliki oleh
setiap orang sejak kecil. Anak perlu dibina dan dididik berbahasa santun. Apabila dibiarkan, tidak
mustahil rasa kesantunan itu akan hilang sehingga anak itu kemudian menjadi orang yang arogan,
kasar, dan kering dari nilai-nilai etika dan agama. Tentu saja, kondisi itu tidak diharapkan oleh
orangtua dan masyarakat manapun.”
4. Keberterimaan
Keberterimaan pada teks ceramah ini yaitu pendengar bisa menerima informasi dengan baik karena
seseorang yang berbicara dengan pendengar berada di tempat yang mendukung dan pembicara
menyampaikan ceramah dengan baik karena bahasa yang digunakan mudah dimengerti.
5. Memberikan Informasi
Dalam teks ceramah ini memberikan informasi kepada pendengar tentang gejala bahasa di berbagai
kalangan.

7 Syarat Tekstualitas

6. Situasi Pengujaran
“Kita pun tentu gelisah sebagai orang tua. Kita sering menyaksikan kebiasaan berbahasa anak-anak
dan para remaja yang kasar dengan dibumbui sebutan-sebutan antarsesama yang sangat miris untuk
didengar.” kalimat diatas adaah situasi pengujaran kepada pendengar di kalangan masyarakat agar
masyarakat berbahasa dengan santun.
7. Intertekstualitas
Teks ceramah tercipta atas permasalahan yang saat ini sedang terjadi mengenai berbahasa dari
berbagai kalangan.

Analisis Acuan

1. Acuan Tekstualitas
Acuan tekstualitas pada teks ceramah ini terdapat pada paragraf enam yaitu:
“Pergaulan global dan pertukaran informasi juga membawa pengaruh pada pergeseran budaya,
khususnya berkaitan dengan nilai-nilai kesantunan itu. Fenomena demikian menyebabkan para
remaja dan anggota masyarakat lainnya gampang dalam berbahasa. Pada akhirnya mereka memiliki
kaidah berbahasa yang mereka anggap bergengsi, tanpa mengindahkan kaidah bahasa yang
sesungguhnya.Acuan tekstual pada paragraf ini adalah “mereka” pada kalimat kedua yang megacu
pada remaja dan anggota masyarakat.
2. Acuan Situasional
“Padahal sebelumnya, pada zaman pemerintahan Orde Baru.”
Pada kalimat diatas terdapat kata “zaman pemerintahan Orde Baru” yang menunjukan situasi/waktu.

Struktur Teks Ceramah

A. Pengenalan Isu
“Pemilihan kata-kata oleh masyarakat akhir-akhir ini cenderung semakin
menurun kesantunannya dibandingkan dengan zaman saya dahulu ketika
kanak-kanak. Hal tersebut tampak pada ungkapan-ungkapan pada banyak
kalangan dalam menyatakan
pendapat dan perasaannya, seperti ketika berdemonstrasi ataupun rapat-rapat
umum. Kata-kata mereka kasar atau bertendensi menyerang. Tentu saja, hal itu
sangat menggores hati yang menerimanya.”
Paragraf diatas menunjukan kutipan pengenalan isu pada teks cerama pertama.

Struktur Teks Ceramah

B. Rangkaian Argumen
“Nilai-nilai kesantunan berbahasa dalam beragama juga merupakan salah satu
kewajiban manusia yang bentuknya berupa perkataan yang lembut dan tidak
menyakiti orang lain. Kesantunan dipadankan dengan konsep qaulan karima
yang berarti ucapan yang lemah lembut, penuh dengan pemuliaan,
penghargaan, pengagungan, dan penghormatan kepada orang lain. Berbahasa
santun juga sama maknanya dengan qaulan ma’rufa yang berarti berkata-kata
yang sesuai dengan nilai-nilai yang diterima dalam masyarakat penutur.”
Paragraf diatas menunjukan kutipan argumen pada teks ceramah diatas.

Struktur Teks Ceramah

C. Penegasan Ulang
“Berbahasa santun seharusnya sudah menjadi suatu tradisi yang dimiliki oleh
setiap orang sejak kecil. Anak perlu dibina dan dididik berbahasa santun. Apabila
dibiarkan, tidak mustahil rasa kesantunan itu akan hilang sehingga anak itu
kemudian menjadi orang yang arogan, kasar, dan kering dari nilai-nilai etika dan
agama. Tentu saja, kondisi itu tidak diharapkan oleh orangtua dan masyarakat
manapun.”
Paragraf diatas menunjukan kutipan penegasan ulang pada teks ceramah
pertama.

Kebahasaan Teks Ceramah

A. Teks ceramah menggunakan kata ganti orang pertama dan kata ganti orang
kedua jamak sebagai sapaan, diantaranya sebagai berikut:
- kata sapaan pembicara yang ditujukan kepada orang banyak yaitu bapak-
bapak, dan ibu-ibu. (terdapat diparagraf pertama) “Bapak-bapak dan Ibu-ibu
yang berbahagia, Pemilihan kata-kata oleh masyarakat akhir-akhir ini cenderung
semakin menurun kesantunannya dibandingkan dengan zaman saya dahulu
ketika kanak-kanak.”
- ketika pembicara melibatkan pendengarnya, pembicara menggunakan kata
ganti kita.
“Gejala yang sama terlihat pula pada penggunaan bahasa oleh para politisi kita”
(terdapat di paragraf kedua).

Kebahasaan Teks Ceramah

B.Teks ceramah menggunakan kata yang menunjukan hubungan argumentasi.
“Oleh karena itu, pendidikan etika berbahasa memiliki peranan yang sangat
penting.”
(terdapat di paragraf 10).

C.Teks ceramah menggunakan kata persuasif
“Berbahasa santun seharusnya sudah menjadi suatu tradisi yang dimiliki oleh
setiap orang sejak kecil.” (terdapat pada paragaf terakhir).

Kesimpulan

Setelah dilakukan analisis pada teks ceramah tersebut,
dapat disimpulkan bahwa setiap teks ceramah memiliki
beberapa syarat tersktualitas dan acuannya. Teks
ceramah ini merupakan teks yang bermaksud untuk
memberi nasihat sekaligus mengajak atau mempengaruhi
pendengar atau pembacanya.

Referensi

https://passinggrade.co.id/teks-ceramah-agama-islam-tentang-
kejujuran/

Bahasa Indonesia SMA-MA/SMK-MAK Kelas XI (Kemdikbud,
2017).

Kosasih, E.2019 22 Jenis Teks dan Strategi Pembelajarannya
SMA/ MA/ SMK. Bandung: Yrama Widya.

Terima Kasih


Click to View FlipBook Version