The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Sekolah Lapang (SL) Sistem Teknologi Tanam Padi Jajar Legowo (JARWO) Tahun 2022, dilaksanakan oleh Seksi Tanaman Pangan pada kelompok tani budidaya padi

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, 2022-11-11 02:57:57

SL SISTEM TEKNOLOGI TANAM PADI JAJAR LEGOWO

Sekolah Lapang (SL) Sistem Teknologi Tanam Padi Jajar Legowo (JARWO) Tahun 2022, dilaksanakan oleh Seksi Tanaman Pangan pada kelompok tani budidaya padi

Keywords: SL-JARWO

BIDANG TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

SEKOLAH LAPANG (SL) 1

SISTEM TEKNOLOGI TANAM PADI
JAJAR LEGOWO (JARWO)
TAHUN 2022

DINAS PBEidaRngTTaAnaNmaInAPaNngaKn dOanTHAortikPulAturDa DAinNas GPertanian Kota Padang

DADFTAAFRTAISRI ISI

1. BIDANG TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

1.1. Profil Bidang
1.2. Fungsi Bidang TPH
1.3. Latar Belakang
1.4. Tujuan
1.5. Sasaran
1.6. Ruang Lingkup Kegiatan
1.7. Pelaksanaan Kegiatan

2. TEKNIS PELAKSANAAN KEGIATAN SL – JARWO

2.1. Pertemuan Persiapan Monitoring/Evaluasi Pengembangan Teknologi Jajar Legowo
2.2. Pemberian Benih Bersertifikat dan Pupuk Urea, TSP dan KCL
2.3. Pembinaan dan Monitoring Kelompok Tani Jajar Legowo

3. TEKNIS BUDIDAYA JAJAR LEGOWO

3.1. Jajar Legowo (JARWO)
3.2. Persemaian
3.3. Penyiapan Lahan
3.4. Penanaman
3.5. Pemupukan
3.6. Pengairan
3.7. Penyiangan
3.8. Pengendalian Hama dan Penyakit (HPT)

4. PROSES ROGUING, PANEN DAN PASCA PANEN

4.1. Proses Roguing
4.2. Panen dan Pasca Panen

5. KEUNTUNGAN JAJAR LEGOWO

6. DAFTAR PUSTAKA

2

Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kota Padang

1. BIDANG TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

1.1. Profil Bidang TPH f. Melaksanakan evaluasi dam penyusunan
laporan pelaksanaan tugas Bidang
Peraturan Walikota Padang Nomor 86 Tanaman Pangan dan Hortikultura; dan

Tahun 2016 Bagian Keempat Bidang Tanaman g. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
Pangan dan Hortikultura Pasal 10 ayat (2) dan funsinya.

menyebutkan Bidang 1.3. Latar Belakang

Tanaman Pangan dan Penyuluhan pertanian memiliki peranan
yang sangat besar dalam rangka meningkatkan
Hortikultura mempunyai kualitas pelaku utama baik dari segi pengetahuan,
sikap dan keterampilan dalam melaksanakan
tugas membantu Kepala usaha tani. Agar penyuluhan pertanian
dilaksanakan secara efektif dan efisien
Dinas dalam melaksanakan diperlukan metode penyuluhan pertanian yang
tepat, salah satunya melalui sekolah lapang.
pembinaan, koordinasi, pengendalian,
Sekolah Lapang merupakan proses
pemantauan dan evaluasi kegiatan peningkatan pembelajaran non formal bagi petani untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya
produksi dan pengembangan tanaman pangan dalam mengenali potensi, menyusun rencana
usaha identifikasi dan mengatasi permasalahan,
dan hortikultura. mengambil keputusan dan menerapkan teknologi
yang sesuai dengan sumberdaya yang ada secara
1.2. Fungsi Bidang TPH sinergis dan berwawasan lingkungan sehingga
usaha tani lebih efisien berproduktifitas tinggi
Untuk menyelenggarakan tugasnya dalam dan berkelanjutan. Sekolah Lapang dipandang
Peraturan Walikota Padang Nomor 86 Tahun sebagai salah satu metode dalam proses belajar
2016 Bagian Keempat Bidang Tanaman Pangan mengajar yang cukup efektif karena sangat cocok
dan Hortikultura Pasal 10 ayat (3), Bidang sebagai metode pembelajaran bagi orang dewasa
Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai (Andragogi) karena sifatnya yang tidak formal,
tugas : proses pembelajaran dilakukan di lapangan
a. Menyusun kebijakan teknis di bidang dimana tersedia objek nyata.

pertanian tanaman pangan dan hortikultura, Sekolah Lapang banyak mengajarkan hal
pemasaran, serta pegolahan hasil pertanian; baru yang bermanfaat bagi petani dan penyuluh.
b. Menyusun tata cara pemberian Harapannya dengan meningkatnya kualitas
rekomendasi usaha di bidang tanaman sumber daya manusia pertanian, produktivitas
pangan, hortikultura serta penyajian pertanian bisa meningkat dan kesejahteraan
informasi komoditi potensial; petani bisa terangkat.
c. Menyusun pentunjuk operasional
pengolahan serta pembinaan dan
pengawasan mutu hasil olahan;
d. Melaksanakan pebinaan teknis di bidang
tanaman pangan, hortikultura, serta
pemasaran dan pengolahan hasil pertanian;
e. Menyusun petunjuk teknis, inventarisasi,
dan klasiifikasi budidaya tanaman pangan
dan hortikultura;

3

Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kota Padang

Kota Padang adalah kota yang sedang berkurang, memudahkan melakukan pemupukan,
tumbuh dan berkembang menuju kota pengaturan air dan saluran pengumpul keong.
metropolitan. Salah satu sektor yang berperan
dalam pembangunan ekonomi masyarakat di 1.4. Tujuan
Kota Padang adalah sektor pertanian. Upaya
untuk mengsinkronkan program pertanian Tujuan kegiatan Sekolah Lapang (SL)
berbasis perkotaan adalah dengan melakukan Sistem Tanam Padi Jajar Legowo adalah :
kegiatan intensifikasi. Seperti yang sama-sama 1. Meningkatnya Sumber Daya Manusia
kita ketahui sangat sulit untuk melakukan
perluasan lahan pertanian/ekstensifikasi di (SDM) dan Keterampilan petani dalam
perkotaan. Bahkan dari tahun ke tahun lahan pelaksanaan penanaman padi dengan
pertanian di Kota Padang semakin menyusut. sistem tanam jajar legowo 2:1;
Secara kasat mata telah terjadi alih fungsi lahan 2. Meningkatnya produksi dan produktivitas
dari lahan pertanian ke perumahan/kantor atau padi 60 Kw/Ha.
industri.
1.5. Sasaran
Kegiatan intensifikasi dapat dilakukan
dengan menerapkan penanaman padi dengan Adapun sasaran dari Pengembangan Jajar
metode Tanam Jajar Legowo melalui pendekatan Legowo antara lain adalah :
Tanam Jajar Legowo. PTS adalah cara budidaya 1. Adanya peningkatan Sumber Daya
tanaman padi yang intensif dan efisien dengan
berbasis pada 3 (tiga) pengelolaan yaitu Manusia (SDM) petani tanaman pangan
pengelolaan tanah yang sehat, pengelolaan pada sentra produksi terutama dalam
tanaman yang efisien, dan pengelolaan air yang penerapan teknologi Jajar Legowo;
hemat. Dengan metode ini dapat dicapai produksi 2. Peningkatan Pendapatan dan kesejahteraan
8 – 10 Ton/Ha (sementara produksi rata-rata padi petani.
di Kota Padang Tahun 2021 dengan cara tanam
konvensional menurut angka statistik baru ± 1.6. Ruang Lingkup
50,43 Kw/Ha. Untuk mencapai peningkatan
produksi padi di tahun 2023 ini maka Dinas Rincian metologi Pengembangan Jajar
Pertanian Kota Padang melaksanakan kegiatan Legowo adalah sebagai berikut :
Sekolah Lapangan Pengembangan Teknologi 1. Pembuatan Petunjuk Teknis (Juknis) oleh
Jajar Legowo.
Panitia Pelaksana Kegiatan Dinas Pertanian
Metode tanam padi secara Jajar Legowo Kota Padang;
(2:1 atau 4:1) menyebabkan sinar matahari lebih 2. Pertemuan Sekolah Lapang;
banyak sampai ke tanaman sehingga proses 3. Pemberian benih bersertifikat dan pupuk
fotosistesis oleh daun tanaman akan semakin Urea, TSP dan KCL;
tinggi yang menyebabkan bobot buah menjadi 4. Pembinaan dan monitoring kelompok tani
lebih berat. Keuntungan lain tanam Jajar Legowo Jajar Legowo.
adalah mengurangi kemungkinan serangan hama
dan penyakit karena lahan relatif terbuka 1.7. Pelaksanaan Kegiatan
sehingga kelembaban di areal pertanaman
Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan Juknis
dari Dinas Pertanian Kota Padang. Sebagai
pelaksana kegiatan adalah Dinas Pertanian Kota
Padang dan Kelompok Tani yang akan menerima
kegiatan ini di Kota Padang.

4

Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kota Padang

a2. . TEKNIS PELAKSANAAN KEGIATAN SL – JARWO

2.1. Pertemuan Persiapan/Monitoring Sosialisai Kegiatan SL-JARWO
/Evaluasi Pengembangan Teknologi Pemberian Benih Bersertifikat
Jajar Legowo
Pemberian Benih Pupuk Urea, TSP dan KCL
Pertemuan SL dilakukan pada kelompok tani
binaan Dinas Pertanian Kota Padang di tiga kecamatan,
yaitu Kecamatan Pauh, Kecamatan Kuranji, dan
Kecamatan Bungus Teluk Kabung. Kegiatan pertemuan
SL yang dilakukan adalah sosialisasi mengenai kegiatan
SL, penerapan teknologi Jajar Legowo, dan manfaat dari
penerapan teknologi ini. Kegiatan ini dilaksanakan mulai
dari bulan Februari s/d Agustus 2022.

2.2. Pemberian Benih Bersertifikat dan
Pupuk Urea, TSP dan KCL

Pemberian benih bersertifikat dan pupuk kepada
kelompok tani yang bertujuan untuk peningkatan
produktivitas, produksi, penurunan losses hasil panen.
Kegiatan penyerahan bantuan benih dan pupuk kelompok
tani dilakukan pada bulan Maret 2022.

2.3. Pembinaan dan Monitoring
Kelompok Tani Jajar Legowo

Pembinaan dan monitoring adalah kegiatan yang
dilakukan oleh petugas Dinas Pertanian Kota Padang dan
termasuk Koordinator, Petugas Penyuluh Lapangan
(PPL), POPT, PPT dan/atau petugas lainnya sesuai
dengan kebutuhan di lapangan dalam melakukan
pengawalan dan pendampingan, guna lebih
mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan. Kegiatan ini
dilakukan secara berkala dengan hadir di lokasi kegiatan
dalam rangka pemberdayaan kelompok tani sekaligus
memberikan bimbingan kepada kelompok tani dalam
penerapan teknologi dan pengendalian hama terpadu.
Perjalanan dinas dalam daerah pembinaan, dan
monitoring dilakukan pada bulan Februari s/d Desember
2022.

5

Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kota Padang

3. TEKNIK BUDIDAYA JAJAR LEGOWO (JARWO)

3.1. Jajar Legowo (JARWO)

Sistem tanam jajar legowo adalah pola bertanam yang berselang-seling antara dua atau lebih
(biasanya dua atau empat) baris tanaman padi dan satu baris kosong. Istilah Legowo di ambil dari bahasa
jawa, yaitu berasal dari kata ”lego” berarti luas dan ”dowo” berarti memanjang. Legowo di artikan pula
sebagai cara tanam padi sawah yang memiliki beberapa barisan dan diselingi satubarisan kosong.

Baris tanaman (dua atau lebih) dan
baris kosongnya (setengah lebar di
kanan dan di kirinya) disebut satu unit
legowo. Bila terdapat dua baris tanam
per unit legowo maka disebut legowo
2:1, sementara jika empat baris tanam
per unit legowo disebut legowo 4:1,
dan seterusnya. Jarak tanam dua baris
terpinggir pada tiap unit legowo lebih
rapat dari pada baris yang ditengah
(setengah jarak tanam baris yang di
tengah), dengan maksud untuk
mengkompensasi populasi tanaman
pada baris yang dikosongkan. Pada
baris kosong, di antara unit legowo,
dapat dibuat parit dangkal (berfungsi untuk mengumpulkan keong mas, menekan tingkat keracunan besi
pada tanaman padi atau untuk pemeliharaan ikan kecil). Pada penerapannya, perlu diperhatikan tingkat
kesuburan tanah pada areal yang akan ditanami. Jika tergolong subur, maka disarankan untuk menerapkan
pola tanaman sisipan hanya pada baris pinggir (legowo tipe 2). Hal ini dilakukan untuk mencegah
kerebahan tanaman akibat serapan hara yang tinggi. Sedangkan pada areal yang kurang subur, maka
tanaman sisipan dapat dilakukan pada seluruh barisan tanaman, baik baris pinggir maupun tengah (legowo
tipe 1).

3.2. Persemaian

Luas persemaian adalah 4% dari luas areal pertanaman pupuk
organik secukupnya dan pupuk kimia yang digunakan untuk
persemaian adalah Urea, SP-36 dan KCL masing-masing dengan
takaran 15 g/m2. Benih direndam terlebih dahulu selama 24 jam,
kemudian ditiriskan dan diperam selama 24 jam baru disebar.

6

Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kota Padang

3.3. Penyiapan Lahan 3.5. Pemupukan

Tanah dibajak dan digenangi selama dua Pemupukan dilakukan sesuai dengan status
hari dan dikeringkan selama tujuh hari, lalu hara masing-masing lokasi setelah dilakukan uji
proses yang sama diulang kembali. Terakhir, analisa tanah dan spesifikasi lokasi. Pupuk dasar
tanah digaru untuk melumpurkan dan meratakan diberikan pada umur 7 – 10 HST, pupuk susulan
tanah serta untuk menekan pertumbuhan gulma urea diberikan sesuai dengan kebutuhan tanaman
(lahan disemprot dengan herbisida pratumbuh). yaitu dengan menggunakan Bagan Warna Daun
(BWD).
3.4. Penanaman

Penanaman dilakukan pada saat bibit
berumur 14 – 21 hari, satu bibit perlubang.
Dengan cara Jajar Legowo 2:1, menggunakan
jarak tanam (25x25) cm antar rumpun dalam
baris, 12,5 cm jarak dalam baris, dan 50 cm
sebagai jarak antar barisan/lorong atau ditulis
(25x12,5x50) cm. Hindarkan penggunaan jarak
tanam yang sangat rapat, misalnya (20x20) cm,
karena akan menyebabkan jarak dalam baris
sangat sempit. Dengan pola tanam ini, seluruh
barisan tanaman akan mendapat tanaman sisipan.

Sumber Gambar : BPP Pilangkenceng

Langkah operasional pengukuran warna daun

dengan BWD :

1. Pilih secara acak 10 rumpun tanaman sehat pada
hamparan yang seragam, lalu pilih daun teratas
yang telah membuka penuh pada satu rumpun;

2. Taruh bagian tengah daun diatas BWD dan
bandingkan warnanya. Jika warna daun berada
diantara 2 skala, gunakan nilai rata-ratanya,
misal, nilai 3,5 untuk warna antara 3 dan 4;

7

Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kota Padang

3. Sewaktu mengukur dengan BWD jangan penyakit tanaman atau merusak produk hasil
menghadap sinar matahari; tanaman (McKinnon AC et al, 2018).
Kemampuan cendawan ini menjadikannya salah
4. Lakukan pengukuran pada waktu yang sama dan satu musuh alami penyebab penyakit bagi
oleh orang yang sama pula; serangga (Meyling & Jørgen, 2007).

5. Jika lebih 5 dari 10 warna daun yang diamati Bahan dan Alat :
berada dalam batas kritis, yaitu dibawah skala 4, Starter Bakteri, Amoxicillin 1 butir, Panci,
maka tanaman perlu segera diberi pupuk N Gelas Ukur, Pisau, Kompor, Kentang 1 kg, Gula
susulan sesuai dengan target hasil yang ingin 250 gr, Galon plastik, Air 1 Liter.
dicapai. Pada tingkat hasil yang ingin di capai Untuk 1 Ha sawah
sebesar 5 ton/ha (GKG), takaran pupuk urea
susulan yang diperlukan adalah 50 kg/ha. Cara Kerja :
1. Pilih kentang yang bermutu baik dan sehat;
Selanjutnya setiap peningkatan target hasil 2. Kupas kentang, kemudian cuci bersih dan
sebesar 1 ton/ha, diperlukan urea tambahan 25 kg urea
/ha. Dengan BWD akan diketahui seberapa kebutuhan diiris tipis-tipis;
dosis pupuk yang diperlukan bagi tanaman. 3. Irisan kentang masukkan kedalam panci

3.6. Pengairan yang telah diberi air;
4. Rebus irisan kentang sampai empuk (jika
Sejak tanam hingga seminggu kemudian, air
perlu tersedia secara cukup untuk mendukung dirasakan hambar);
pertumbuhan akar tanaman. Ketinggian air sekitar 2 – 3 5. Saring rebusan kentang dan ambil
cm untuk mendorong pertumbuhan anakan baru.
ekstraknya, masukkan ekstrak kentang ke
3.7. Penyiangan dalam galon, tambahkan gula pasir
kemudian masak dengan api kecil sampai
Penyiangan dilakukan untuk membebaskan gula larut;
tanaman dari gangguan gulma dan kemungkinan 6. Dinginkan ekstrak kentang gula tersebut
tercampurnya biji gulma dalam benih yang akan dan campur dengan cara membolak-balik
dihasilkan. Penyiangan dilakukan sedikitnya dua atau galon plastik;
tiga kali sebelum pemupukan atau tergantung keadaan 7. Masukkan stater/isolat/biang Bakteri dan
gulma. amoxicillin sebagai booster.
8. Inkubasikan selama 5-7 hari.
3.8. Pengendalian Hama dan
Penyakit (HPT) Ketentuan Pemakaian :
1. Takaran pemakaian 250 ml diisikan untuk
Pengendalian hama dan penyakit
menggunakan konsep PHT (Pengendalian Hama 1 tangki penyemprotan;
Terpadu) adalah konsep pengendalian yang 2. Pengaplikasiannya dimulai saat dari
efektif dan ramah lingkungan. Pengendalian ini
dapat menggunakan agen hayati yaitu beauveria persemaian, 10 HST dilakukan pemupukan
bassiana. Beauveria bassiana merupakan salah dan penyiangan serta penyemprotan
satu cendawan yang ditemukan pada tanah yang beauveria bassiana. Penyemprotan juga
menguntungkan bagi berbagai tanaman. dilakukan pada 40 HST.
Cendawan ini memiliki kemampuan untuk
menginfeksi beragam ordo serangga yang
menjadi hama tanaman tanpa menyebabkan

8

Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kota Padang

4. 1.PRTOESKEAS JRAOJGAURING , PANEN DAN PASCA PANEN

LEGO WO)

4.1. Proses Roguing 4.2. Panen dan Pasca Panen

Tingkat kemurnian genetik yang tinggi Produksi benih padi masyarakat pematang
menjadi salah-satu syarat benih yang bermutu, gabah yang serempak untuk memperoleh mutu
oleh karena itu harus dilakukan proses roguing benih yang baik adalah tanaman telah mencapai
(seleksi) dengan benar dan dimulai sejak fase fase masak fisiologis yang ditandai dengan malai
vegetative sampai akhir pertanaman. Roguing menguning hingga 95% dan kadar air sekitar 18
dilakukan untuk membuang tanaman yang ciri- – 25%.
ciri morfologisnya menyimpang dari ciri-ciri
varietas tanaman yang diproduksi benihnya, Pengolahan benih bertujuan untuk
dilakukan sesuai dengan perkembangan meningkatkan mutu lot benih dengan cara
pertumbuhan tanaman seperti berikut ini: membuang kotoran dan memilahkan benih baik
1. Stadia vegetatif awal (35 – 45 HST); dari benih kurang baik. Pemeriksaan alat-alat
2. Stadia vegetatif akhir/anakan maksimum pengolahan harus dilakukan sebelum melakukan

(50 – 60 HST);
3. Stadia generatif awal/berbunga (85 – 90

HST);
4. Stadia generatif akhir/masak (100 – 115

HST).
Tanaman yang dibuang adalah tanaman
yang tumbuh di luar jalur/barisan,
tanaman/rumpun yang beda tipe pertunasan,
bentuk dan ukuran daunnya berbeda, warna kaki
atau helai daun dan pelepahnya berbeda, tipe
tumbuhannya menyimpang, tinggi yang

mencolok, bentuk dan ukuran daun benderanya pengolahan benih. Pengolahan benih mencakup
berbeda, berbunga terlalu cepat atau terlalu pengeringan, pembersihan, grading (bila perlu),
lambat, eksersi malai berbeda, dan bentuk ukuran dan pengemasan, serta penjemuran untuk
gabah berbeda, terlalu cepat matang, bentuk, menurunkan kadar air hingga mencapai 11 –

ukuran, warna dan ujung gabah (rambut/tidak 12%.
berambut) berbeda. Benih yang telah diproses dimasukkan ke

dalam karung baru dan diberi label yang jelas di
dalam dan di luar karung. Selanjutnya adalah

proses pengemasan yang dilakukan untuk
mempermudah penyaluran/transportasi, juga
bertujuan untuk melindungi benih selama
penyimpanan, terutama dalam mempertahankan

mutu benih dan menghindari serangan hama dan
penyakit.

9

Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kota Padang

54. . KPERUONSTEUSNRGOAGNUIJNAGJA, RPALNEEGNODWAON(PJAARSCWAOP)ANEN

Keuntungan Jajar Legowo

1. Terdapat ruang terbuka yang lebih lebar diantara dua kelompok barisan tanaman yang akan
memperbanyak cahaya matahari masuk ke setiap rumpun tanaman padi sehingga meningkatkan
aktivitas fotosintesis yang berdampak pada peningkatan produktivitas tanaman;

2. Sistem tanaman berbaris ini memberi kemudahan petani dalam pengelolaan usahataninya seperti:
pemupukan susulan, penyiangan, pelaksanaan pengendalian hama dan penyakit (penyemprotan).
Disamping itu juga lebih mudah dalam mengendalikan hama tikus;

3. Meningkatkan jumlah tanaman pada kedua bagian pinggir untuk setiap set legowo, sehingga
berpeluang untuk meningkatkan produktivitas tanaman akibat peningkatan populasi;

10

Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kota Padang

DAFTAR PUSTAKA

Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Pertanian. 2022. Perbanyakan Benih Padi di UPBS BPTP
Sumatera Barat. Kementerian Pertanian

Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian. 2020. Cara Menggunakan Bagan
Warna Daun (BWD). Kementerian Pertanian

Badan Litbang Pertanian. 2013. Jajar Legowo. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Kementerian Pertanian

Badan Litbang Pertanian. 2009. Pedoman Umum PTT Padi Sawah. Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian. Departemen Pertanian

11

Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kota Padang


Click to View FlipBook Version