i E-MODUL BIOLOGI SMA KELAS XI “STOMATA & TRIKOMA DAUN TANAMAN KOMODITAS UTAMA PERTANIAN KABUPATEN JEMBER” Penyusun: Istifani Dr. Sulifah Aprilyah H., S.Pd., M.Pd. Kuswati, S.Pd., M.Si. Validator: Dra. Pujiastuti, M.Si. Dr. Bea Hana Siswati, S.Pd., M.Pd. Nanik Nurhayati, S.Pd. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2023
ii DAFTAR ISI PENYUSUN...................................................................................................................... i DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii DAFTAR GAMBAR....................................................................................................... iii GLOSARIUM ................................................................................................................. iv PENDAHULUAN............................................................................................................ 1 A. Identitas Modul .................................................................................................. 1 B. Kompetensi Dasar .............................................................................................. 1 C. Deskripsi Modul................................................................................................. 1 D. Petunjuk Penggunaan Modul ............................................................................. 1 KEGIATAN PEMBELAJARAN...................................................................................... 3 A. Tujuan Pembelajaran.......................................................................................... 3 B. Uraian Materi ..................................................................................................... 3 C. Rangkuman ...................................................................................................... 13 D. Penugasan ........................................................................................................ 15 E. Latihan Soal...................................................................................................... 15 EVALUASI..................................................................................................................... 16 A. Penilaian Diri ................................................................................................... 16 B. Kunci Jawaban dan Pembahasan Soal ............................................................. 16 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 17
iii DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Letak epidermis pada daun ............................................................................. 4 Gambar 2. Struktur stomata daun..................................................................................... 5 Gambar 3. Tipe-tipe stomata ............................................................................................ 6 Gambar 4. Perbedaan trikoma glandular dan non glandular ............................................ 7 Gambar 5. Stomata daun tembakau Na-Oogst ................................................................. 8 Gambar 6. Stomata daun tembakau kasturi...................................................................... 8 Gambar 7. Trikoma daun tembakau Na-Oogst................................................................. 9 Gambar 8. Trikoma daun tembakau kasturi ..................................................................... 9 Gambar 9. Stomata daun edamame .................................................................................. 9 Gambar 10. Trikoma daun edamame.............................................................................. 10 Gambar 11. Stomata daun okra ...................................................................................... 10 Gambar 12. Trikoma daun okra.......................................................................................11 Gambar 13. Stomata daun kopi robusta...........................................................................11 Gambar 14. Stomata daun kakao.................................................................................... 12 Gambar 15. Trikoma daun kakao ................................................................................... 12
iv GLOSARIUM Adaksial : Bagian permukaan atas daun Abaksial : Bagian permukaan bawah daun Derivat : Turunan atau bentuk modifikasi dari epidermis Epidermis : Jaringan yang terletak paling luar dari tubuh atau organisme Komoditas : Bahan atau sumber daya mentah hasil bumi yang digolongkan sesuai mutunya biasanya untuk diperdagangkan M (Magnification) : Perbesaran pada penampang mikroskop Sekresi : Proses pengeluaran zat oleh kelenjar yang masih digunakan kembali atau masih bermanfaat Stomata : Celah atau lubang pada jaringan epidermis tumbuhan yang dibatasi oleh sel penjaga, berperan sebagai tempat pertukaran gas Trikoma : Penonjolan epidermis berupa rambut-rambut yang memiliki struktur dan fungsi bervariasi pada tumbuhan Varietas : Kelompok tanaman dari suatu jenis atau spesies yang memiliki karakteristik tertentu
1 PENDAHULUAN I. Identitas Modul Mata Pelajaran : Biologi Kelas : XI Judul Modul : Stomata dan Trikoma Daun Tanaman Komoditas Utama Pertanian Kabupaten Jember II. Kompetensi Dasar 3.2 Menganalisis keterkaitan antara struktur sel pada jaringan tumbuhan dengan fungsi organ pada tumbuhan 4.2 Menyajikan data hasil pengamatan struktur jaringan dan organ pada tumbuhan. III. Deskripsi Modul Modul ini dapat digunakan sebagai tambahan referensi pembelajaran mengenai jaringan tumbuhan khususnya karakteristik antomi tumbuhan berupa derivat stomata dan trikoma. Selain itu penyusunan modul ini juga merupakan bentuk pembelajaran kontekstual berbasis kedaerahan, karena mengambil contoh dari keadaan atau sumber daya diwilayah masing-masing. Pembelajaran pada topik jaringan tumbuhan juga memerlukan kegiatan praktik untuk mengamati karakteristik tanaman melalui pengamatan mikroskopis, sehingga pada modul ini juga dilengkapi petunjuk pembuatan preparat replikasi dengan prosedur sederhana. Media pembelajaran modul ini disusun menyesuaikan perkembangan teknologi yaitu dengan mengkonversinya menjadi bentuk elektronik berupa e-modul berbasis flipbook sehingga dan keterjangkauannya mudah dan lebih praktis. IV. Petunjuk Penggunaan Modul Untuk mencapai kompetensi dan tujuan pembelajaran yang ditargetkan, maka ikuti langkah-langkah berikut yang dapat dilakukan selama mempelajari materi pada e-modul ini: 1. Baca dan pahami kompetensi yang akan dipelajari, serta cermati pula tujuan pembelajaran dari kegiatan pembelajaran 2. Baca dan pahami uraian materi dengan baik, jika menemukan kesulitan maka diskusikan dengan teman-teman dan kepada guru
2 3. Jika uraian materi yang disajikan belum cukup memberikan informasi yang dibutuhkan, maka Anda bisa mengakses materi terkait pada rujukan yang terdapat pada daftar putaka, selain itu carilah juga referensi lainnya yang dapat menunjang kegiatan belajar dan penugasan 4. Apabila dalam mempelajari materi ditemukan beberapa kata sulit, maka Anda dapat mencari makna kata tersebut dalam glosarium yang terdapat di bagian awal e-modul ini 5. Rangkuman materi akan mempermudah Anda untuk menemukan poin penting materi yang disajikan dan menyimpulkan materi di akhir kegiatan pembelajaran 6. Kerjakan soal latihan yang disediakan secara mandiri setelah mempelajari uraian materi, guna mengukur pemahaman dan evaluasi keberhasilan belajar Anda. Soal latihan juga disedikan dalam bentuk kuis interaktif yang dapat diakses melalui kode QR yang ada 7. Periksalah hasil latihan soal yang telah dikerjakan dengan pembahasan kunci jawaban dalam e-modul ini. Apabila masih terdapat yang salah, maka pelajari lagi materi terkait dan perbaiki kesalahan Anda. 8. Apabila hasil latihan soal evaluasi mencapai 80% benar, maka Anda dianggap berhasi menguasai materi pada e-modul ini 9. Setelah berhasil menguasai materi yang disajikan, ikuti langkah-langkah pada petunjuk pembuatan preparat replikasi yang disajikan untuk melakukan kegiatan praktik pengamatan karakteristik stomata dan trikoma daun tanaman komoditas utama pertanian Kabupaten Jember
3 KEGIATAN PEMBELAJARAN “Stomata Dan Trikoma Daun Komoditas Utama Pertanian Kabupaten Jember” I. Tujuan Pembelajaran Setelah kegiatan pembelajaran, diharapkan peserta didik dapat: 1. Menganalisis keterkaitan antara struktur sel pada jaringan tumbuhan dengan fungsi organ tumbuhan, khususnya pada derivat epidermis berupa stomata dan trikoma pada daun tanaman komoditas utama pertanian Kabupaten Jember. 2. Melalukan kegiatan pengamatan struktur jaringan tumbuhan berupa derivat epidermis stomata dan trikoma daun tanaman komoditas utama pertanian Kabupaten Jember II. Uraian Materi Keragaman tumbuhan pada setiap wilayah di Indonesia berbeda-beda. Mengingat Indonesia merupakan negara agraris, sehingga sumber daya hayati menjadi komoditas sektor pertanian yang berkontribusi besar dalam menunjang perekonomian negara (Ayun et al., 2020). Setiap wilayah memilki komoditas tanaman yang utama atau yang diunggulkan, serta memiliki karakteristik yang bervariasi. Seperti Kabupaten Jember yang dilaporkan bahwa ±50% persen dari keseluruhan total luas wilayahnya merupakan lahan pertanian, selain itu mayoritas kegiatan perekonomian masyarakat Kabupaten Jember didukung oleh kegiatan pertanian (Rizani et al., 2017). Komoditas utama Kabupaten Jember yang populer di kalangan masyarakat yaitu tembakau (Nicotiana tabacum), bahkan kota Jember juga dijuluki sebagai kota Tembakau karena banyak sekali petani dan lahan tembakau di wilayah ini. Terdapat beberapa varietas tembakau unggulan di Kabupaten Jember, seperti tembakau Na-Oogst, Kasturi dan White Bruley (Pratama et al., 2018). Selain tembakau juga ada komoditas unggulan kedelai edamame (Glycine max L. Merr.) dan okra (Abelmoschus esculentus). Hal ini didukung pula dengan adanya kawasan industri seperti PT. Mitratani Dua Tujuh dan PT. Gading Mas Indonesia Teguh yang menjadi pusat produksi dan pengolahan komoditas edamame dan okra bahkan sampai menyentuh pasar internasional (Hasanah et al., 2021). Komoditas unggulan lainnya yang populer di kalangan masyarakat Jember yaitu kopi (Coffea sp.) dan kakao (Theobroma cacao), didukung pula dengan adanya kawasan agroindustri
4 dan wisata edukasi yaitu Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka). Komoditas utama atau unggulan di suatu wilayah yang populer dikalangan masyarakat tadi, dapat dimanfaatkan sebagai sumber pembelajaran yang bersifat kedaerahan, sehingga proses pembelajaran dapat lebih bermakna (Eurika & Hapsari, 2017). Contohnya seperti pada materi Jaringan Tumbuhan khususnya mengenai derivat epidermis berupa stomata dan trikoma. A. Epidermis Jaringan epidermis merupakan struktur penyusun anatomi tubuh tumbuhan yang letaknya paling luar, fungsinya yaitu untuk melindungi jaringan dibawahnya dari lingkungan luar. Epidermis terdapat diseluruh tubuh tumbuhan tepatnya dilapisan sel-sel paling luar yang menutupi permukaan bagian tumbuhan seperti akar, bunga, buah, biji, batang dan daun (Ramdhini et al., 2021). Pada organ daun, jaringan epidermis terdapat pada permukaan atas dan bawah daun (Gambar 1), dimana terdiri dari selapis sel yang rapat. Jaringan epidermis dapat mengalami modifikasi dan membentuk derivat epidermis. Modifikasi epidermis umumnya bertujuan untuk menjalankan fungsi tertentu seperti untuk pertukaran gas, perlindungann diri, sekresi dan penyimpanan CaCO3, pengaturan penguapan dan tekanan kadar air dalam tanaman serta yang lainnya (Wahyuni et al.,2019). Gambar 1. Letak epidermis pada daun (Raven et al., 2010) Derivat epidermis merupakan bentuk spesifik atau struktur tambahan pada jaringan epidermis dimana macam-macam derivat epidermis antara lain yaitu stomata dan trikoma). Setiap jenis tumbuhan umumnya memiliki struktur anatomi daun yang sama, namun pada struktur sel epidermis bisa berbeda-beda begitu pula derivat yang dimilikinya. Perbedaan ciri derivat epidermis seperti stomata dan trikoma ini umumnya dapat digunakan sebagai bahan identifikasi untuk
5 mengetahui taksonomi dari tumbuhan tersebut dan sebagai kunci determinasi pengelompokan tumbuhan (Lukitasari et al., 2017). B. Stomata Stomata merupakan salah satu derivat epidermis dimana wujudnya berupa celah pada epidermis yang dibatasi oleh dua sel khusus yaitu sel penutup atau sel penjaga (Gambar 2). Sel penutup dikelilingi oleh beberapa sel yang disebut dengan sel tetangga, dimana sel tersebut memiliki bentuk yang seragam namun berbeda dengan sel epidermis lainnya, peran dari sel tetangga yaitu sebagai pengatur perubahan osmotik sel penjaga yang menyebabkan gerakan membuka dan menutup serta mengatur lebar celah stomata (A’yuningsih, 2017). Stomata terdapat pada semua bagian tumbuhan namun paling banyak ditemukan pada bagian daun, hal ini berkaitan dengan fungsinya bagi tumbuhan yaitu sebagai tempat pertukaran gas serta sebagai pengatur laju atau besar kecilnya transpirasi (Ramdhini et al., 2021). Gambar 2. Struktur stomata daun (Tjitrosomo, 2018) Berdasarkan letak stomatanya, daun tanaman secara umum dibagi menjadi: • Hipostomatik: stomata ditemukan pada permukaan bawah daun saja • Epistomatik: stomata ditemukan pada permukaan atas daun saja • Amfistomatik: stomata terdapat di kedua permukaan daun Struktur dari sel stomata membentuk susunan atau pola tertentu yang bervariasi sehingga menyebabkan terdapat beberapa tipe stomata, dimana antara satu spesies dengan yang lainnya dapat memiliki tipe stomata yang berbeda meskipun berasal dari genus yang sama (Wahyuni & Chatri, 2021). Penggolongan tipe stomata seperti menurut Metcalfe & Chalk berdasarkan jumlah dan susunan sel-sel penyusun stomata (Gambar 3), antara lain yaitu:
6 • Tipe Anomositik yaitu ketika sel penutup dikelilingi oleh sel tetangga yang tidak dapat dibedakan ukuran dan bentuknya dengan sel epidermis lainnya • Tipe Anisositik yaitu ketika sel penutup dikelilingi oleh 3 – 4 sel tetangga yang bentuk serta ukurannya berbeda dan tidak beraturan • Tipe Parasitik yaitu ketika sel penutup dikelilingi oleh dua sel tetangga yang posisinya sejajar dengan celah stomata • Tipe Diasitik yaitu ketika sel penutup dikelilingi oleh dua sel tetangga yang posisinya seolah memotong celah stomata karena dinding selnya membentuk sudut siku-siku terhadap sumbu membujur stomata • Tipe Aktinositik yaitu ketika setiap sel penutup dikelilingi oleh sel tetangga yang menyebar • Tipe Siklositik yaitu ketika sel penutup dikelilingi oleh empat atau lebih sel penjaga yang tersusun melingkar seperti cincin di sekitar celah stomata • Tipe Gramineae yaitu ketika sel penutup dikelilingi oleh sepasang sel tetangga yang sejajar satu sama lainnya dengan poros stomata, biasanya ditemukan pada tumbuhan rumput-rumputan seperti Padi (Oryza sativa), Jagung (Zea mays) dan yang lainnya, Gambar 3. Tipe-tipe stomata (Metcalfe & Chalk dalam Khan & Zaki, 2019)
7 C. Trikoma Trikoma merupakan salah satu derivat epidermis berupa rambut-rambut yang tumbuh dari sel epidermis dengan tipe, bentuk, susunan dan fungsi yang bermacam-macam. Pembentukan trikoma diawai dengan adanya tonjolan pada epidermis, dimana tonjolan tersebut dapat tumbuh menjadi struktur multiseluler dan mengalami modifikasi bentuk selama pertumbuhannya (Hanik, 2019: 68). Trikoma biasanya terdapat di permukaan luar hampir seluruh organ tumbuhan (Ramdhini et al., 2021: 111). Secara umum peran trikoma bagi tumbuhan antara lain yaitu: sebagai pelindung dari serangga, herbivora dan patogen, untuk mengurangi laju transpirasi, membantu penyerapan air dan mineral dari tanah, membantu pengeluaran zat perekat polen dan mengeluarkan sekret serta sebagai tempat tersimpannya metabolit sekunder (Ratnaeni, 2015). Berdasarkan sel penyusunnya trikoma dapat dibedakan menjadi trikoma uniseluler dan trikoma multiseluler, sedangkan berdasarkan fungsi sekresi atau ada tidaknya kelenjar trikoma dibedakan menjadi 2 tipe yaitu trikoma glandular dan trikoma non glandular (Gambar 4). a. Trikoma Glandular, disebut juga rambut kelenjar yaitu apabila selnya memiliki kelenjar dan fungsi sekresi, bentuk trikoma glandular biasanya memiliki bulatan kelenjar pada ujungnya b. Trikoma non glandular, disebut juga rambut biasa atau rambut pelindung yaitu apabila sel penyusunnya tidak memiliki kelenjar dan fungsi sekresi, bentuk trikoma non glandular tidak memiliki bulatan kelenjar melainkan ujungnya runcing seperti rambut atau duri Non glandular Glandular Gambar 4. Perbedaan trikoma glandular dan non glandular (Tissier, 2012)
8 D. Stomata dan Trikoma Daun Tanaman Komoditas Utama Pertanian Kabupaten Jember Pengamatan karakteristik stomata dan trikoma dapat dilakukan dengan menggunakan metode pembuatan preparat replikasi menggunakan kuteks bening. Berikut ini merupakan stomata dan trikoma yang ditemukan pada tanaman komoditas utama pertanian Kabupaten Jember: 1) Daun Tembakau (Nicotiana tabacum) Stomata: Tipe Anisositik (sel penutup dikelilingi oleh 3 – 4 sel tetangga yang bentuk serta ukurannya berbeda dan tidak beraturan) Jenis daun: Amfistomatik (stomata terdapat di permukaan abaksial dan adaksial) Permukaan adaksial (M = 40x10) Permukaan abaksial (M = 40x10) Gambar 5. Stomata daun tembakau Na-Oogst; (A) Stomata tipe anisositik, (B) Celah stomata, (C) Sel penjaga Permukaan adaksial (M = 40x10) Permukaan abaksial (M = 40x10) Gambar 6. Stomata daun tembakau kasturi; (A) Stomata tipe anisositik, (B) Celah stomata, (C) Sel penjaga Trikoma: Glandular Bentuk: long capitate multiseluler atau bertangkai panjang bersel banyak Fungsi: mensekresikan sekret/zat yang dimanfaatkan sebagai bahan baku rokok A B C 20 µm 20 µm 20 µm 20 µm A B C
9 Permukaan adaksial (M = 20x10) Permukaan abaksial (M = 20x10) Gambar 7. Trikoma daun tembakau Na-Oogst; (A) Trikoma glandular, (B) Ujung trikoma glandular, (C) Tangkai trikoma glandular, (D) Pangkal trikoma glandular Permukaan adaksial (M = 40x10) Permukaan abaksial (M = 40x10) Gambar 8. Trikoma daun tembakau kasturi; (A) Trikoma glandular, (B) Ujung trikoma glandular, (C) Tangkai trikoma glandular, (D) Pangkal trikoma glandular 2) Daun Kedelai Edamame (Glycine max. L. Merr.) Stomata: Tipe Parasitik (sel penutup dikelilingi oleh dua sel tetangga yang posisinya sejajar dengan celah stomata) Jenis Daun: Amfistomatik (stomata terdapat di permukaan abaksial dan adaksial) Permukaan adaksial (M = 40x10) Permukaan abaksial (M = 100x10) Gambar 9. Stomata daun edamame; (A) Stomata tipe parasitik, (B) Celah stomata, (C) Sel penjaga 20 µm A B C 10 µm 50 µm A B C D A B C D
10 Trikoma: Non glandular Bentuk: long stalked conical atau rambut sederhana bertangkai panjang dan menyerupai jarum Fungsi: mengurangi penguapan dan sebagai perlindungan diri Permukaan adaksial (M = 10x10) Permukaan abaksial (M =10x10) Gambar 10. Trikoma daun edamame; (A) Trikoma non glandular, (B) Ujung trikoma, (C) Tangkai trikoma, (D) Pangkal trikoma 3) Daun Okra (Abelmoschus esculentus) Stomata: Tipe Parasitik (sel penutup dikelilingi oleh dua sel tetangga yang posisinya sejajar dengan celah stomata) Jenis Daun: Amfistomatik (stomata terdapat di permukaan abaksial dan adaksial) Permukaan adaksial (M = 40x10) Permukaan abaksial (M = 40x10) Gambar 11. Stomata daun okra; (A) Stomata tipe parasitik, (B) Celah stomata, (C) Sel penjaga Trikoma: Non glandular Bentuk: Forked conical atau rambut sederhana menyerupai jarum bercabang/ menggarpu Fungsi: mengurangi penguapan dan sebagai perlindungan diri 20 µm 20 µm A B C
11 Permukaan adaksial (M = 10x10) Permukaan abaksial (M = 10x10) Gambar 12. Trikoma daun okra; (A) Trikoma non glandular, (B) Ujung trikoma, (C) Tangkai trikoma, (D) Pangkal trikoma 4) Daun Kopi Robusta (Coffea canephora) Stomata: Tipe Parasitik (sel penutup dikelilingi oleh dua sel tetangga yang posisinya sejajar dengan celah stomata) Jenis Daun: Hipostomatik (stomata terdapat di permukaan abaksial saja) Permukaan abaksial (M = 40x10) Permukaan abaksial (M = 100x10) Gambar 13. Stomata daun kopi robusta; (A) Stomata tipe parasitik, (B) Celah stomata, (C) Sel penjaga Trikoma: Tidak memiliki trikoma Hal ini dikarenakan karakter morfologi daun kopi yang memiliki permukaan halus atau licin mengkilap, sehingga tidak ditemukan adanya derivat epidermis berupa trikoma. 5) Daun Kakao/Coklat (Theobroma cacao) Stomata: Tipe Anomositik (sel penutup dikelilingi oleh sel tetangga yang tidak dapat dibedakan ukuran dan bentuknya dengan sel epidermis lainnya) Jenis Daun: Hipostomatik (stomata terdapat di permukaan abaksial saja) 20 µm A B C 10 µm D A C B
12 Permukaan abaksial (M = 20x10) Permukaan abaksial (M = 40x10) Gambar 14. Stomata daun kakao; (A) Stomata tipe parasitik, (B) Celah stomata, (C) Sel penjaga Trikoma: Non glandular Bentuk: Stellate atau bintang Fungsi: mengurangi penguapan dan sebagai perlindungan diri Permukaan adaksial (M = 20x10) Permukaan abaksial (M = 20x10) Gambar 15. Trikoma daun kakao; (A) Trikoma non glandular stellate, (B) Ujung trikoma, (C) Pangkal trikoma E. Petunjuk Pengamatan Stomata dan Trikoma (Metode Replikasi) Alat dan Bahan; • Mikroskop • Gunting/Cutter • Silet • Kaca benda dan kaca penutup • Kamera handphone • Daun tanaman yang akan diidentifikasi • Kuteks bening • Aquadest/air 20 µm A C B 50 µm 50 µm 50 µm A B C
13 Langkah Kerja: 1) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan 2) Mengambil daun yang akan diidentifikasi dengan cara memotong bagian tangkainya 3) Membersihkan bagian adaksial daun menggunakan tisu dengan hati-hati agar tidak merusak jaringan epidermis di permukaan daun. 4) Melapisi permukaan daun dengan kuteks bening dengan mengenai bagian helaian dan tulang daun. 5) Mengeringkan kuteks bening pada permukaan daun selama ± 40 menit. 6) Mengambil lapisan kuteks menggunakan selotip bening pada bagian helaian dan tulang daun. 7) Merekatkan selotip bening yang berisi lapisan kuteks pada kaca benda. 8) Melakukan pengamatan menggunakan dilakukan mikroskop mulai dari perbesaran terkecil (4x10). 9) Mendokumentasikan hasil pengamatan mikroskop menggunakan kamera handphone 10) Mengamati ciri atau karakteristik yang kemudian mencatat hasilnya pada lembar pengamatan. III. Rangkuman • Setiap wilayah di Indonesia memiliki komoditas yang diunggulkan seperti pada Kabupaten Jember yaitu meliputi tembakau (Nicotiana tabacum L.), kedelai edamame (Glycine max L. Merr), okra (Abelmoschus esculentus), kopi robusta (Coffea canephora) dan kakao atau coklat (Theobroma cacao L.). • Komoditas utama atau unggulan di suatu wilayah yang populer dikalangan masyarakat tadi, dapat dimanfaatkan sebagai sumber pembelajaran yang bersifat kedaerahan, sehingga proses pembelajaran dapat lebih bermakna • Jaringan epidermis yaitu merupakan struktur penyusun anatomi tubuh tumbuhan yang letaknya paling luar, fungsinya yaitu untuk melindungi jaringan dibawahnya dari lingkungan luar. • Jaringan epidermis dapat mengalami modifikasi dan membentuk derivat epidermis yang bertujuan untuk menjalankan fungsi tertentu
14 • Stomata merupakan celah pada epidermis yang dibatasi oleh dua sel penutup atau sel penjaga. Fungsinya sebagai tempat pertukaran gas serta sebagai pengatur laju atau besar kecilnya transpirasi • Berdasarkan letak stomatanya, daun tanaman dibagi menjadi hipostomatik, epistomatik, dan amfistomatik • Tipe stomata dilihat dari susunan sel penjaga dan sel tetangganya dibedakan menjadi tipe anomositik, anisositik, parasitik, diasitik, aktinositik, siklositik, dan tipe graminae • Trikoma merupakan rambut-rambut yang tumbuh dari sel epidermis dengan tipe, bentuk, susunan dan fungsi yang bermacam-macam • Berdasarkan sel penyusunnya trikoma dapat dibedakan menjadi trikoma uniseluler dan trikoma multiseluler • Berdasarkan fungsi sekresi atau ada tidaknya kelenjar trikoma dibedakan menjadi 2 tipe yaitu trikoma glandular dan trikoma non glandular atau rambut pelindung • Daun tembakau (Nicotiana tabacum) baik varietas Na-Oogst maupun Kasturi memiliki tipe stomata anisositik dan termasuk daun amfistomatik. Sedangkan tipe trikomanya yaitu trikoma glandular dengan bentuk long capitate multiseluler • Daun kedelai edamame (Glycine max. L. Merr.) memiliki tipe stomata parasitik dan termasuk daun amfistomatik. Sedangkan tipe trikomanya yaitu trikoma non glandular dengan bentuk long stalked conical atau rambut sederhana menyerupai jarum • Daun okra (Abelmoschus esculentus) memiliki tipe stomata parasitik dan termasuk daun amfistomatik. Sedangkan tipe trikomanya yaitu trikoma non glandular dengan bentuk forked conical atau rambut sederhana menyerupai jarum bercabang • Daun kopi robusta (Coffea canephora) memiliki tipe stomata parasitik dan termasuk daun hipostomatik, dan tidak ditemukan trikoma di kedua permukaan daunnya • Daun kakao/coklat (Theobroma cacao) memiliki tipe stomata anomositik dan termasuk daun hipostomatik. Sedangkan tipe trikomanya yaitu trikoma non glandular dengan bentuk Stellate atau bintang
15 IV. Penugasan • Lakukanlah pengamatan stomata dan trikoma pada daun yang ada disekitar lingkungan rumah atau sekolah Anda! • Ikutilah langkah kerja seperti yang dijelaskan pada modul ini! • Identifikasi tipe stomata dan trikoma yang ditemukan beserta fungsinya dengan cara membandingkan hasilnya dengan penjelasan materi yang ada pada modul ini! • Tuliskan hasil pengamatan seperti pada tabel berikut ini: No. Nama Sampel Daun Permukaan Daun Tipe Stomata Tipe Trikoma Bentuk Trikoma Fungsi Trikoma 1. Sampel Daun 1 Abaksial Adaksial 2. Sampel Daun 2 Abaksial Adaksial dst File tabel pengamatan yang dapat diedit dapat di download pada link berikut ini: https://unej.id/DownloadTabelHasilPengamatan V. Latihan Soal Kerjakan latihan soal melalui kuis interaktif yang bisa diakses melalui kode QR berikut ini: Atau bisa diakses pada tautan berikut: https://unej.id/LatihanSoalEmodulIstifani
16 EVALUASI I. Penilaian Diri Lakukan penilaian diri untuk mengetahui seberapa jauh Anda memahami materi pada kegiatan pembelajaran di modul ini. Berikan tanda centang (v) pada kolom yang sesuai No Deskripsi Kompetensi Hasil Penilaian Diri Ya Tidak 1 Apakah Anda dapat menjelaskan pengertian derivat epidermis stomata dan trikoma? 2 Apakah Anda dapat menjelaskan perbedaan antara tipe-tipe stomata? 3 Apakah Anda dapat menjelaskan perbedaan antara tipe-tipe trikoma? 4 Apakah Anda dapat berhasil melakukan pengamatan dan identifikasi stomata dan trikoma menggunakan metode preparat replikasi? Jika Anda menjawa “Tidak” pada salah satu pertanyaan diatas, maka pelajari kembali modul ini. II. Kunci Jawaban dan Pembahasan Soal • Pembahasan dari Latihan soal dapat diakses melalui kode QR berikut ini: • Konversi skor tingkat penguasaan: 90 – 100 = baik sekali 80 – 89 = baik 70 – 79 = cukup < 70 = kurang • Apabila mencapai tingkat penguasaan 80 atau lebih, maka Anda dapat dikatakan telah menguasai materi pada modul ini. Apabila masih dibawah 80, maka Anda harus mempelajari kembali bagian yang masih belum dikuasai.
17 DAFTAR PUSTAKA A’yuningsih, D. (2017). Pengaruh faktor lingkungan terhadap perubahan struktur anatomi daun. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi. Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta. Ayun, Q., S. Kurniawan, dan W. A. Saputro. (2020). Perkembangan konversi lahan pertanian di bagian negara agraris. VIGOR: Jurnal Ilmu Pertanian Tropika dan Subtropika. 5(2): 38-44. Eurika, N., dan A. I. Hapsari. (2017). Analisis potensi tembakau Na Oogst sebagai sumber belajar biologi. Jurnal Biologi dan Pembelajaran Biologi. 2(2): 11-22). Hanik, N. R. (2019). Anatomi Tumbuhan. Klaten: Lakeisha. Hasanah, U., P. A. Aziz, R. D. Jayati, W.W. Astuti, A. Taskirah, A. Liana, R.N. Nopiyanti, Luthfi, A. N. Veryani, A. N. Samsi, S. Vertygo, M. Z. A. Banna, dan N. D. P. Sulastri. (2021). Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan, Bandung: Media Sains Indonesia. Hasanuddin. (2017). Anatomi Tumbuhan. Banda Aceh: Syiah Kuala University Press. Khan, D., dan J. Zaki. (2019). The stomatal types in Sesbania bispinosa (Jacq.) W.F. Wight seedlings. International Journal Biotechnology. 16(4):1047-1061. Pratama, A. L. Y. S. Soetriono, dan J. Januar. (2018). Ther farm risk management of Besuki Na-Oogst tobaaco in Tanjungrejo village, Jember Regency. Agricultural Social Economic Journal. 18(1): 13-22. Ramdhini, R. N., A. I. manulu, I. P. Ruwaida, P. L. Isrianto, N, H. Panggabean, S. Wilujeng, I. Erdiandini, S. R. F. Purba, E. Sutrisno, I. L. Hulu, S. Purwanti, B. Utomo, D. R. Surjaningsih. (2021). Anatomi Tumbuhan. Medan: Yayasan Kita Menulis. Lukitasari, M., J. Widiyanto, H. V. Rohmah. 2017. Penyusunan ensiklopedia melalui identifikasi derivat epidermis daun ordo Solanales di Kawasan perkebunan sayur sarangan sebagai bahan ajar struktur dan fungsi jaringan tumbuhan. Prosiding Seminar Nasional SIMBIOSIS, Vol. 2. Rizani, A. (2017). Analisis potensi ekonomi di sektor dan subsektor pertanian, kehutanan dan perikanan Kabupaten Jember. Jurnal Ekonomi Pembangunan. 15(2): 137- 156.
18 Tissier, A. (2012). Trichome specific expression: promoters and their applications. Transgenic Plants – Advances and Limitations. 17(1): 353-378. Tjitrosomo, S. S. (2018). Botani Umum. Bogor: Departemen Botani Institur Petanian Bogor. Wahyuni, S. L., dan M. Chatri. (2021). Perbandingan tipe stomata dan trikoma daun Averrhoa blimbi L. dan Averrhoa carambola L. Prosiding SEMNAS BIO. Universitas Negeri Padang. Wahyuni, S., E. Purwanti, S. Hadi, dan D. Fatmawati. (2019). Anatomi Fisiologi Tumbuhan. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang Press.