EMOSI
Bram Burmanajaya, SKM. M. Kep.
HAKIKAT EMOSI
Prinsip yang bisa kita pegang bahwa
emosi akan menjadi semakin kuat bila
diberi ekspresi fisik.
Gangguan emosional tidak akan
timbul, apabila orang dalam keadaan
sepenuhnya santai.
Gangguan
emosional tidak
akan timbul, apabila
orang dalam
keadaan
sepenuhnya santai.
Menurut Crow & Crow (1962)
mengartikan emosi sebagai
“ suatu keadaan yang bergejolak pada diri
individu yang berfungsi sebagai inter
adjusment (penyesuaian dari dalam)
terhadap lingkungan untuk mencapai
kesejahteraan dan keselamatan individu”.
Jalaluddin Rakhmat (1994)
“ Emosi memberikan bumbu
kepada kehidupan; tanpa emosi,
hidup ini kering dan gersang”.
emosi adalah
pembangkit
energi
(energizer).
Tanpa emosi,
kita tidak sadar
atau mati.
emosi adalah pembawa informasi ( messenger).
Bagaimana keadaan diri kita dapat diketahui dari
emosi kita.
emosi bukan saja pembawa informasi dalam
komunikasi intrapersonal, tetapi juga
pembawa pesan dalam komunikasi
interpersonal
emosi juga
merupakan
sumber informasi
tentang
keberhasilan kita
TEORI – TEORI EMOSI
1. Teori Emosi Dua – Faktor Schachter- Singer
2. Teori Emosi James – Lange
3. Teori “ Emergency”
Stimulus → pelarian (otonom Gairah) → Appraisal
→ Takut (perasaan sadar)
Stimulus → Brain (Aktivasi Thalamus) → pelarian
(Activating dari perubahan tubuh) → Takut (sadar
perasaan)
Stimulus → pelarian (Activating dari perubahan
tubuh viceral / otonom gairah) → Takut (sadar
perasaan)
TEORI EMOSI DUA – FAKTOR
(SCHACHTER- SINGER)
“ Teori Emosi Dua – faktor “
(psikologis dan fisiologis) Schacher-
Singer dikenal sebagai teori yang
paling klasik yang berorientasi pada
rangsangan.
Menurut Schachter dan Singer bahwa
emosi tertentu merupakan fungsi dari
reaksi- reaksi tubuh tertentu.
TEORI EMOSI JAMES- LANGE
Dalam teori ini disebutkan bahwa emosi
timbul setelah terjadinya reaksi fisiologik.
Menurut teori ini, emosi adalah hasil
persepsi seseorang terhadap perubahan-
perubahan yang terjadi pada tubuh sebagai
respons terhadap berbagai rangsangan yang
datang dari luar.
Cemburu buta, kisah asmara PNS di Aceh berujung bui
Kasus ini terjadi di Aceh, ada seorang laki-laki yang sebut saja I, I ini sedang
menjalin kasih dengan kekasihnya yang sebut saja dengan D. Mereka berdua
menjalin hubungan secara LDR, karena I bekerja di Sabang dan D tinggal di
Aceh. Hubungan mereka sudah terjalin cukup lama dan tanpa ada
percekcokan.
Awal mula kisah ini bermula ketika I hendak mengunjungi kekasihnya di
Aceh. I pun segera bergegas berangkat ke Aceh. Namun setelah sampai di
tujuan, I marah besar karena melihat D sedang dibonceng oleh laki-laki yang
sebut saja dengan R.
Setelah melihat kejadian tersebut, I dengan temannya sebut saja A, langsung
menghentikan mobilnya dan menghentikan motor R. Kemudian dengan
dibantu temannya, I memukul R dengan habis-habisan. I kemudian
memukul kepala R dengan helm, tak sampai disitu, I semakin tidak
terkendali menganiaya R hingga R pingsan. Kemudian pada malamnya, I
membuang R ke jurang.
Perbuatan yang dilakukan oleh I dan A ini dianggap sebagai percobaan
pembunuhan, karena I dan A memukul R hingga pingsan dan kemudian
membuangnya ke jurang.
Atas perbuatannya itu, Ilham kini harus berurusan dengan hukum dan menginap di
balik jeruji Lapas Kajhu, Aceh Besar. JPU dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) Aceh
mendakwa Ilham dan Aulia dengan Pasal 338 jo Pasal 53 ayat (1) jo Pasal 55 ayat (1)
ke-1 KUHPidana.
Analisa kasus (pembahasan):
Contoh kasus diatas termasuk dalam contoh emosi James Lange karena I melihat
pacarnya sedang dibonceng oleh cowok lain yang mana hal tersebut termasuk dalam
stimulus dan kemudian stimulus tersebut langsung membuat I tidak banyak berpikir
dan langsung memukul R yang mana hal tersebut masuk dalam runaway (autonomic
arousal) dan setelah itu, I ketakutan atas perbuatan yang telah ia lakukan, maka dari
itu I membuang R ke jurang, hal tersebut masuk dalam fear (conscious feeling).
Ada banyak macam-macam emosi, yaitu :
Common Sense
Stimulus → Fear (Concious feeling) → Runaway (Autonomic arousal)
James Lange
Stimulus → Runaway (Activating of viceral bodily changes/autonomic arousal) →
Fear (Concious feeling)
Cannon Bard
Stimulus → Brain (Activation of Thalamus) → Runaway (Activating of bodily
changes) → Fear (Concious feeling)
Schatcher
Stimulus → Runaway (Autonomic Arousal) → Appraisal → Fear (concious feeling)
Stimulus → pelarian (otonom Gairah) → Appraisal → Takut (perasaan sadar)
TEORI “ EMERGENCY” CANNON
Cannon mengatakan bahwa karena gejolak
emosi itu menyiapkan seseorang untuk
mengatasi keadaan yang genting, orang-
orang primitif yang membuat respons
semacam itu bisa survive dalam hidupnya.
Macam-Macam Emosi
APA ITU CINTA?
Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang
kuat dan ketertarikan pribadi.
Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik
yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih
dan kasih sayang.
Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan
aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain,
berupa pengorbanan diri, empati, perhatian,
memberikan kasih sayang, membantu, menuruti
perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan
apapun yang diinginkan objek tersebut.
Menurut Erich Fromm, ada empat syarat untuk
mewujudkan cinta kasih, yaitu:
Perasaan
Pengenalan
Tanggung jawab
Perhatian
Saling menghormati
Takut adalah suatu tanggapan emosi terhadap ancaman.
Takut adalah suatu mekanisme pertahanan hidup dasar yang
terjadi sebagai respons terhadap suatu stimulus tertentu,
seperti rasa sakit atau ancaman bahaya
KEMARAHAN
Marah adalah suatu emosi yang secara fisik
mengakibatkan antara lain peningkatan
denyut jantung, tekanan darah, serta tingkat
adrenalin dan noradrenalin
DEPRESI
Depresi adalah suatu kondisi yang lebih dari suatu keadaan
sedih, bila kondisi depresi seseorang sampai menyebabkan
terganggunya aktivitas sosial sehari-harinya maka hal itu
disebut sebagai suatu Gangguan Depresi
PENYEBAB SUATU KONDISI
DEPRESI MELIPUTI:
Faktor organobiologis karena ketidakseimbangan
neurotransmiter di otak terutama serotonin
Faktor psikologis karena tekanan beban psikis,
dampak pembelajaran perilaku terhadap suatu situasi
sosial
Faktor sosio-lingkungan misalnya karena kehilangan
pasangan hidup, kehilangan pekerjaan, paska
bencana, dampak situasi kehidupan sehari-hari
lainnya
GEJALA-GEJALA DEPRESI
Keadaan emosi depresi/tertekan sebagian besar waktu dalam
satu hari, hampir setiap hari, yang ditandai oleh laporan
subjektif (misal: rasa sedih atau hampa) atau pengamatan orang
lain (misal: terlihat seperti ingin menangis).
Kehilangan minat atau rasa nikmat terhadap semua, atau
hampir semua kegiatan sebagian besar waktu dalam satu hari,
hampir setiap hari (ditandai oleh laporan subjektif atau
pengamatan orang lain)
Hilangnya berat badan yang signifikan saat tidak melakukan
diet atau bertambahnya berat badan secara signifikan (misal:
perubahan berat badan lebih dari 5% berat badan sebelumnya
dalam satu bulan)
Insomnia atau hipersomnia hampir setiap hari
Kegelisahan atau kelambatan psikomotor hampir setiap hari
(dapat diamati oleh orang lain, bukan hanya perasaan subjektif
akan kegelisahan atau merasa lambat)
Perasaan lelah atau kehilangan kekuatan hampir setiap hari
Perasaan tidak berharga atau perasaan bersalah yang berlebihan
atau tidak wajar (bisa merupakan delusi) hampir setiap hari
Berkurangnya kemampuan untuk berpikir atau berkonsentrasi,
atau sulit membuat keputusan, hampir setiap hari (ditandai oleh
laporan subjektif atau pengamatan orang lain)
Berulang-kali muncul pikiran akan kematian (bukan hanya
takut mati), berulang-kali muncul pikiran untuk bunuh diri
tanpa rencana yang jelas, atau usaha bunuh diri atau rencana
yang spesifik untuk mengakhiri nyawa sendiri
Perasaan (feeling) Secara fisiologis, perasaan berarti
ada dua macam pengindraan, sehingga merupakan
yaitu : salah satu fungsi tubuh untuk
mengadakan kontak dengan dunia
(Dirgagunarsa,
1996) luar.
Dalam arti psikologis, perasaan
mempunyai fungsi menilai,
yaitu penilaian terhadap suatu
hal.
Emosi berasal dari kata “emotus”
atau “emovere” yang artinya
mencerca (to stir up) yaitu sesuatu
yang mendorong terhadap sesuatu.
DESCARTES MENGEMUKAKAN
EMOSI DASAR ADA 6
Desire (keinginan)
Hate (benci)
Wonder (kagum)
Sorrow (kesedihan)
Love (cinta)
Joy (kegembiraan)
AGRESI SEBAGAI REAKSI
EMOSIONAL
AGRESI
Berkowintz,(1993) agresi adalah “ segala bentuk perilaku
yang di maksudkan untuk menyakiti seseorg baik secara
fisik atau mental”
Sarwono,1997 : 296 “ setiap prilaku yang merugikan atau
menimbulkan korban pada pihak orang lain dapat disebut
sebagai perilaku agresif ”
(Baron 1977, dalam koeswara, 1998) : “tingkah laku
individu yang ditujukan untuk melukai atau mencelakakan
individu lain yang tidak menginginkan datangnya tingkah
laku tersebut”
DEFINISI DARI BARON
MENGCAKUP 4 FAKTOR
Tingkah laku
Tujuan untuk melukai atau mencelakakan
Individu yang menjadi pelaku
Individu yang menjadi korban serta ketidak
inginan si korban menerima tingkah laku si
pelaku
AGRESI PADA ANAK
Agresi merupakan kekuatan hidup ( life
force ) dan energi yang bersifat
membangun dan menghancurkan.
Kekuatan ini adalah sesuatu yang
membuat bayi memiliki dan memegang
kehidupan dan yang bisa membuatnya
berteriak dan atau menangis bila ia
sedang lapar.
2 MACAM SEBAB YANG MENDASARI
TINGKAHLAKU AGRESIF PADA ANAK
Tingkah laku agresif yang dilakukan untuk
menyerang atau melawan orang lain. Di tandai
dengan kemarahan atau keinginan menyakiti
Tingkah laku agresif yang dilakukan sebagai
sikap mempertahankan diri terhadap
kesenangan dari luar
BEBERAPA PERATURAN UNTUK
MENGENDALIKAN EMOSI
(MAHMUD, 1990)
Hadapilah emosi tersebut
Jika mungkin tafsirkanlah kembali situasinya
Kembangkanlah rasa humor dan sikap
realistis
Atasilah secara langsung problem –problem
yang menjadi sumber-sumber emosi
TRIMAKASIH *_^