The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by sssep1609, 2024-03-17 23:14:56

Modul SMARTTREN 2024A

Modul SMARTTREN 2024A

Modul SmartTren Ramadan 2024 SMA PGRI RUMPIN


Mukadimah Segala puji hanya milik Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Saw. utusan Allah yang diutus sebagai rahmat bagi semesta alam. Ramadan, bulan penuh keberkahan dan ampunan, telah kembali kepada kita. Sebuah waktu yang penuh dengan potensi spiritual dan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah swt.. Modul ini dirancang untuk menjadi panduan bagi guru dan peserta didk dalam menjalani Ramadan dengan penuh keberkahan. Dengan penekanan pada ibadah, etika, dan spiritualitas, kami berharap modul ini akan membantu memperdalam pengalaman Ramadan, memperkuat hubungan spiritual dengan Allah swt.., dan membimbing menuju perubahan yang positif dalam kehidupan sehari-hari. Kami berdoa agar Allah swt. menerima segala amal ibadah kita selama bulan Ramadan ini, mengampuni dosa-dosa kita, dan memberkahi kita dengan keberkahan yang tak terhingga. Semoga modul ini menjadi sumber inspirasi dan panduan yang berharga bagi kita semua dalam meniti perjalanan spiritual selama kegiatan Smarttren Ramadan.


DAFTAR ISI MUKADIMAH DAFTAR ISI AKHLAK TAJWID HADIS SIRAH NABAWIYAH UKHUWAH/SOSIALISASI


AAKKHHLLAAKK 1


Menaati segala perintah-Nya Hal pertama yang harus dilakukan seorang muslim dalam beretika kepada Allah SWT adalah dengan mentaati segala perintah-perintah–Nya. Allah SWT–lah yang telah memberikan segala-galanya pada hambanya. Beribadah kepada Allah Melaksanakan perintah Allah untuk menyembah-Nya sesuai dengan perintah-Nya. Seorang muslim beribadah membuktikan ketundukkan terhadap perintah Allah. Berzikir kepada Allah Mengingat Allah dalam berbagai kondisi, baik diucapkan dengan mulut maupun dalam hati. Berdoa kepada Allah Memohon apa saja kepada Allah. Do’a merupakan inti ibadah, karena ia merupakan pengakuan akan keterbatasan dan ketidakmampuan manusia, sekaligus pengakuan akan kemahakuasaan Allah terhadap segala sesuatu. Tawakal Tawakal untuk Allah, yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah dan menunggu hasil kerja atau menunggu dari suatu keadaan. Tawakal bukan berarti meninggalkan kerja dan usaha, dalam surat Al-Mulk ayat 15 dijelaskan, bahwa manusia di syariatkan berjalan di muka bumi utuk mencari rizki dengan berdagang, bertani dan lain sebagainya. Tawadu’ Tawadu Yaitu hati yang rendah di hadapan Allah. Mengakui bahwa kita adalah makhluk yang hina di hadapan Allah Yang Maha Kuasa, oleh karena itu tidak layak jika hidup dengan angkuh dan sombong, tidak mau memaafkan orang lain, dan pamrih dalam melakukan ibadah untuk Allah. Ridho terhadap ketentuan Allah SWT Etika berikutnya yang harus dilakukan seorang muslim terhadap Allah SWT, adalah ridho terhadap segala ketentuan yang telah Allah berikan pada dirinya. Seperti ketika ia dilahirkan baik dari keluarga yang berada maupun keluarga yang kurang mampu, bentuk fisik yang Allah SWT berikan padanya, atau hal-hal lainnya. Karena pada hakekatnya, sikap seorang muslim senantiasa yakin terhadap apaun yang Allah SWT berikan padanya. Baik yang berupa kebaikan, atau berupa keburukan. Akhlak kepada Allah dan Rasul 2


Keutamaan Berbakti Kepada Orang Tua Beberapa keutamaan berbakti kepada kedua orang tua seperti yang sudah dijelaskan dalam Hadits tentang berbakti kepada orang tua di atas. Memudahkan segala urusan dan segala kesulitan yang sedang dialami akan hilang dengan cara bertawasul kepada Allah melalui perantara berbakti kepada kedua orang tua Melancarkan rezeki dan memanjangkan umur Sebagai wasilah masuk surganya Allah Sebagai pelebur dosa Mendapatkan kemuliaan dari Allah Mendapatkan pahala yang berlimpah Itulah beberapa Hadits tentang berbakti kepada orang tua dan juga keutamaan yang akan kita dapatkan. Karena sejatinya berbakti dan berbuat baik kepada kedua orang tua adalah kewajiban yang harus kita lakukan sebagai umat muslim. Akhlak kepada Orang tua Hadits tentang berbakti kepada orang tua tentunya menjadi pengingat bagi kita bahwa betapa pentingnya berbuat baik dan patuh terhadap perintah orang tua. Islam menganjurkan agar umat muslim menghormati kedua orang tuanya sebagai bentuk syukur atas segala kebaikan yang sudah diberikan kepada kita. Begitu banyak pengorbanan yang kedua orang tua kita lakukan maka dari itu sudah menjadi kewajiban bagi seorang anak untuk berbakti kepada mereka. Hadits Tentang Berbakti Kepada Orang Tua Sebagai salah satu perantara yang menjadikan kita masuk surga, maka Allah memberikan penjelasan dalam Hadits tentang berbakti kepada orang tua. Hadits menjadi sumber hukum Islam setelah Al-Qur’an. Ridho Allah SWT Bergantung Ridho Orang Tua َواِلَدْيِن اَل ِرَضا ِهَّللَا ِفي ِرَضا َاْل لَّنِبِّي صىل هللا عليه وسلم َق َوَعْن َعْبِد ِهَّللَا ْبِن ُعَم َر َرِضَي ُهَّللَا َعْنُهَما َعْن َا َحاِكُم ْل لِّتْرِمِذُّي, َوَص َّح َحُه ِاْبُن ِحَّباَن َوا ْخ َرَجُه َا َواِلَدْيِن َأ .َوَس َخُط ِهَّللَا ِفي َس َخِط َاْل Diwajibkannya seorang anak untuk berbakti kepada orang tua, menyayangi dan berbuat baik kepada mereka dengan tulus dan ikhlas adalah karena setiap keridhoan yang Allah berikan kepada kita tidak lain karena orang tua juga Ridho terhadap kita. “Ridho Allah SWT bergantung dari Ridho kedua orang tua dan murka Allah SWT bergantung dari kemurkaan kedua orang tua.” (HR. Tirmidzi, Hakim, Ibnu Hibban). Dahulukan Berbakti Kepada Ibu Menghormati kedua orang tua wajib tanpa syarat apa pun, karena kedua orang tua telah berjasa dalam kehidupan kita, mereka telah melahirkan, merawat dan juga membesarkan dengan kasih sayang yang penuh. Dalam Islam kedudukan keduanya mempunyai perbedaan, di mana berbakti kepada ibu adalah yang paling utama. 3


Murid harus menunjukkan rasa berterima kasih terhadap guru. Sebab, melalui itulahia mengetahui apa yang harus dilakukan dan dihindarinya, sehingga memperoleh keselamatan dunia akhirat. Meskipun guru menyampaikan informasi yang sudah diketahui Murid, ia harus tetap bersikap menunjukkan rasa ingin tahu terhadap informasi tersebut. Murid tidak mendatangi guru tanpa izin lebih dahulu, baik guru sedang sendiri maupun bersama orang lain. Jika telah minta izin dan tidak memperoleh jawaban yang berkenan maka sebaiknya tidak mengulang untuk minta izin. Jika ragu apakah guru mendengarm suaranya atau tidak, ia boleh mengulanginya maksimal tiga kali. Murid harus sopan di depan guru. Misalnya, duduk bersila dengan tawaduk, tenang, diam, posisi duduk sedapat mungkin berhadapan dengan guru, serta atensif terhadap terhadap perkataan guru sehingga tidak membuat guru mengulangi perkataan. Tidak dibenarkan berpaling muka atau menoleh tanpa keperluan jelas, terutama saat guru berbicara kepadanya. Murid berkomunikasi dengan guru harus secara sopan santun dan lemah lembut. Ketika guru keliru, baik khilaf atau karena tidak tahu, sementara Murid mengetahuinya, ia harus menjaga perasaan guru agar tidak terlihat perubahan wajahnya. Hendaknya ia menunggu sampai guru menyadari kekeliruannya. Apabila setelah menunggu tidak ada indikasi guru menyadari kekeliruan, Murid boleh mengingatkannya secara halus dan tidak menyinggung perasaan. Murid tidak boleh menjawab pertanyaan guru meskipun ia mengetahuinya, kecuali guru memberi isyarat untuk menjawabnya. Akhlak kepada guru Setiap murid wajib mencintai, menghormati, dan memperlakukan guru dengan sebaik-baik perlakuan. Sesungguhnya guru adalah setiap orang yang telah mengajari kebenaran agama dan menerangkan ilmu yang bermanfaat serta telah membentuk karakter mulia. Guru dalam konteks ini bisa jadi guru di sekolah, guru mengaji di rumah, dan siapa pun yang telah mengajari seseorang suatu ilmu yang bermanfaat dalam kehidupan. Ilmu tidak akan bisa diperoleh secara sempurna, kecuali dengan diiringi sifat tawaduk murid terhadap gurunya. Keridaan guru terhadap murid akan membantu proses penyerapan ilmu. 4


Berikut ini Hadits yang berisi perintah untuk berbuat baik terhadap sesama makhluk hidup yang dinukil dari sahabat Abu Ya’la Syaddad bin ‘Aus, Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah telah menetapkan perbuatan baik atas segala sesuatu. Jika kalian membunuh maka berlakulah baik dalam hal tersebut. Jika kalian menyembelih berlakulah baik dalam hal itu, hendaklah kalian mengasah pisaunya dan menyenangkan hewan sembelihannya.” – Riwayat Shahih Muslim. Hadits tersebut menyampaikan perintah atau anjuran untuk berbuat baik pada sesama makhluk hidup ciptaan Allah, bahkan berbuat kebaikan terhadap hewan maupun tumbuhan dan lingkungan alam sekitar. Disebutkan bahwa meskipun dalam melaksanakan penyembelihan terhadap hewan, manusia juga harus tetap memperhatikan kemaslahatan hewan tersebut. Ini menunjukkan bahwa Islam adalah Rahmatan Lil’alamin adalah benar adanya. Berbuat Baik Terhadap Tetangga dan Teman Contoh Hadits berbuat baik selanjutnya adalah sebagai berikut: “Dari Abdullah bin Amr ra, bahwa Nabi Saw bersabda, “Sebaik-baik sahabat di sisi Allah adalah mereka yang paling baik kepada sahabatnya dan sebaik-baik tetangga di sisi Allah adalah mereka yang paling baik kepada tetangganya.” – Hadits Riwayat At-Tirmidzi. Hadits di atas adalah sabda Rasulullah kepada umatnya untuk senantiasa memelihara hubungan baik dengan orang terdekat, baik itu teman, sahabat, tetangga, kolega, termasuk keluarga. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan wasilah dari orang lain. Tidak hanya sebatas itu, level keikhlasan yang tertinggi adalah ketika kamu bisa melakukan kebaikan kepada tetangga dan teman adalah semata-mata karena perintah Allah SWT dan bukan demi mendapat balasan atau pujian dari manusia lain. Akhlak kepada sesama makhluk 5


TAJWID 6


MAKHORIJUL HURUF Sebelum itu kita perlu mempelajari Huruf Hijaiyah dan Makhraj Hurufnya, dalam penjelasan ini kita akan mempelajari tentang Makhorijul Huruf yang harus dan dianjurkan sekali bagi umat muslim untuk mempelajari ini karena untuk kelancaran dalam membaca Al Quran maupun berbahasa Arab. Apabila kita membaca Al Quran dan ada salah pelafalan dalam membaca, itu akan membuat arti sebuah kata berubah. Oleh karena itu kita belajar tentang Makhraj agar huruf yang kita lafalkan tepat pada tempat keluarnya. Apa Itu Makhorijul Huruf? Makhorijul Huruf terdiri atas 2 kata dalam Bahasa Arab yaitu makharij dan huruf yang artinya tempat keluar, menurut istilah adalah tempat keluarnya huruf – huruf pada saat huruf itu diucapkan atau di lafalkan. Jenis-Jenis Makhorijul Huruf Makhorijul Huruf terbagi menjadi 5 (lima) jenis yaitu sebagai berikut. 1. Al-Jauf ( الجوف( Yang artinya rongga tenggorokan dan rongga mulut. Tempat keluarnya huruf hijaiyah yang ada pada rongga tenggorokan dan rongga mulut. Pada jenis ini huruf yang tempat keluarnya terletak di sini ada 3 bunyi atau ada 3 huruf, alif ( ا ,( wawu mati ( و ( dan ya’ .(ي) mati Alif dan huruf sebelumnya ada yang di fathah. Contoh : ويَغ َلَمااَ Wawu mati dan huruf sebelumnya ada yang di dhammah. Contoh : واْ ْوُل ُق Ya’ mati dan huruf sebelumnya ada yang di kasroh. Contoh : نَديِمِحاَ 2. Al-Halqu ( الحلق( Makhorijul Huruf berikutnya adalah Al-Halqu yang artinya tenggorokan atau kerongkongan. Tempat keluarnya huruf hijaiyah yang terletak pada tenggorokan atau kerongkongan. Pada jenis huruf halqi ini ada 3 pembagian sebagai berikut. 7


3. Al-Lisan (اللسان( Artinya al-lisan adalah lidah. Tempat keluarnya huruf hijaiyah yang terletak pada lidah ada 18 huruf. Berdasarkan 18 huruf tersebut dapat dikelompokkan ke 10 makhraj, berikut adalah makhraj-makhraj tersebut. Pangkal lidah dan mulut pada bagian belakang adalah huruf qof ( ق .( Artinya, huruf qof ( ق ( ini keluar dari bagian pangkal lidah dekat area kerongkongan yang diimpitkan ke area langit-langit mulut area belakang. 1. Pangkal lidah area tengah dan langit-langit mulut area tengah, adalah huruf kaf ( ك .( Artinya, tempat keluar bunyi kaf ada dari pangkal lidah di depan makhroj huruf ( ق ( qof, yang diimpitkan ke langit-langit di mulut area tengah. Dua huruf hijaiyah tersebut qof ( ق ( dan kaf ( ك ,( pada umumnya disebut LAHAWIYAH ( لهوية (artinya huruf-huruf sebangsa anak mulut atau telak lidah. 2. Tengah-Tengah Lidah adalah huruf Jim ( ج ,( syin ( ش ( dan ya’ ( ي .( Artinya, huruf-huruf itu keluar dari area tengah-tengah lidah tepat dan menepati bagian langit-langit mulut yang tepat di atasnya tiga huruf ini lazim disebut SYAJARIYAH ( شجرية ( artinya huruf-huruf sebangsa tengah lidah. 3. Tepi Lidah adalah huruf dlod ( ض .( Artinya, huruf ini keluar tepat di tepi lidah ( boleh tepi lidah kanan atau kiri ) sehingga sambung dengan makhrajnya huruf lam ( ل ) serta menepati graham. Huruf dlod ini disebut JAMBIYAH ( جنبية ( yang artinya adalah huruf sebangsa tepi lidah. 4. Ujung tepi lidah adalah huruf lam ( ل .( Artinya, bunyi huruf ini keluar dari tepi lidah ( kanan/kiri ) sampai penghabisan ujung lidah dan menepati dengan area langit-langit mulut area atas. 5. Ujung lidah adalah huruf nun ( ن .( Artinya, huruf nun ( ن ( keluar dari lidah bagian ujung (setelah makhrojnya lam), bagiannya lebih masuk sedikit ke bagian dasar lidah daripada huruf lam ( ل ,( serta menepati dengan area langit-langit mulut atas. 6. Ujung lidah tepat adalah huruf Ra’ ( ر .( Artinya huruf ra’ ( ر ( keluar dari lidah tepat pada bagian ujung (setelah makhrojnya nun) areanya lebih masuk sedikit ke bagian dasar lidah daripada nun ( ن ,( serta menepati pada bagian langit-langit mulut atas. Ketiga huruf ini lam, nun, ra’ lazimnya disebut DZALQIYAH ( ذلقية ( artinya huruf-huruf sebangsa ujung lidah tepat. 7. Kulit gusi atas adalah huruf dal ( د ,( ta ( ت ,( tha’ ( ط .( Artinya, huruf tersebut keluar dari lidah bagian ujung dan menepati dengan pangkal dua gigi seri yang atas. Huruf tersebut lazim disebut NATH’IYAH artinya huruf-huruf sebangsa kulit gusi atas. 8. Runcing Lidah adalah huruf shod ( ص ,( sin ( س ,( za ( ز .( Artinya, huruf tersebut keluar dari lidah bagian ujung dan menepati dengan pangkal dua gigi bawah. Huruf tersebut lazimnya disebut ASLIYAH artinya huruf sebangsa runcing lidah. 9. Gusi adalah huruf dho ( ظ ,( tsa ( ث ,( dza ( ذ .( Artinya, huruf tersebut keluar dari lidah bagian ujung dan menepati dengan ujung dua gigi seri yang atas. Huruf ini lazimnya disebut LITSaw.IYAH yang artinya huruf sebangsa gusi. 10. 8


4. Asy-Syafatain ( الشفتين( Asy-Syafatain artinya adalah dua bibir. Ini adalah tempat keluarnya (suara) huruf hijaiyah yang terletak pada kedua bibir. Huruf-huruf yang termasuk dalam huruf Asy Syafatain ialah fa’ ( ف ,( wawu ( و ,( ba ( ب ,( mim ( م .( Penjelasannya adalah sebagai berikut. Fa’ keluar dari bagian dalamnya bibir area bawah dan menepati dengan ujung dua gigi seri yang ada di atas. Wawu, ba, mim, keluar dari antara dua bibir (antara bibir atas dan bawah). Kecuali, untuk huruf wawu bibir membuka, sedangkan huruf mim dan ba bibir membungkam. Huruf itu disebut SYAFAWIYAH artinya huruf sebangsa bibir. 5. Al-Khaisyum ( الخيشوم( Al-Khaisyum yang artinya adalah pangkal hidung. Al-khaisyum adalah tempat keluarnya (suara) huruf hijaiyah yang tempatnya terletak di jalur hidung dengan ghunnah atau suara dengung. Adapun huruf huruf ghunnah seperti mim dan nun, ketentuannya adalah sebagai berikut. Nun bertasydid ( ن.( ّ Mim bertasydid ( م.( ّ Nun sukun yang dibaca idghom bi ghunnah, iqlab, dan ikhfa haqiqi. Mim sukun yang bertemu dengan mim atau ba. Contoh Makhorijul Huruf Berikut contoh Makhorijul Huruf menurut jenisnya. Al-Jauf (الجوف( ْوا, َحاِمِديَن : Contoh ْوُل ُق َمااَل َغَوي, Al – Halqu (الحلق( الَمْغُضْوب : Contoh َغْي ِر Al – Lisan (اللسان( ق, ك, ج, ش, ي, ض, ل, س, ز, ن, ص, ذ, ث, د, ر, ط huruf unsur mengandung yang Ayat : Contoh Asy – Syafatain (الشفتين( َمن َبخل : Contoh Al – Khaisyum (الخيشوم( ُصٌّم ُبكٌم : Contoh 9


Mempelajari tajwid memiliki urgensi yang sangat besar bagi setiap muslim yang ingin membaca Al-Qur'an dengan benar dan menghormati kandungan suci Al-Qur'an. Berikut adalah beberapa alasan mengapa mempelajari tajwid sangat penting: Menghormati Kalamullah: Al-Qur'an adalah firman Allah SWT yang suci dan mulia. Dengan mempelajari tajwid, seseorang dapat membaca Al-Qur'an dengan penuh rasa hormat dan penuh kehati-hatian, sesuai dengan keagungan kandungan yang terkandung di dalamnya. Menghindari Kesalahan dalam Membaca: Tanpa pengetahuan tajwid, kemungkinan besar seseorang akan melakukan kesalahan dalam membaca AlQur'an. Kesalahan dalam membaca bisa mengubah makna dari ayat tersebut, yang dapat mengganggu pemahaman yang sebenarnya. Dalam tajwid, tanda baca digunakan untuk membantu memperjelas cara membaca AlQur'an dengan benar. Berikut beberapa tanda baca yang sering digunakan dalam tajwid: Tanda baca Harakat Harakat (Arab: حركات ,dibaca harakaat) atau yang disebut juga tanda tasykil merupakan tanda baca atau diakritik yang ditempatkan pada huruf Arab untuk memperjelas gerakan dan pengucapan huruf tersebut. Tanda baca harakat, berkaitan erat dengan cara pengucapan huruf. Tanda baca Waqaf Tanda baca waqaf terkait dengan cara harus berhenti, boleh berhenti, boleh dilanjut atau harus dilanjut .Waqaf dari sudut bahasa artinya berhenti atau menahan, manakala dari sudut istilah tajwid ialah menghentikan bacaan sejenak dengan memutuskan suara di akhir perkataan untuk bernapas dengan niat ingin menyambungkan kembali bacaan. 1. Waqaf Lazim/Tam Adalah waqaf yang menunjukkan kesempumaan lafaz dan makna yang terkandung dalam suatu ayat. oleh karena itu, walib hukumnya untuk berhenti (waqaf). Waqaf ini dilambangkan dengan huruf (م( 2. Waqaf Jaiz Waqaf ini terbagi menjadi tiga baglan: pertama waquaf kafi adalah tanda yang membolehkan untuk mewaqafkan bacaan atau mewasholkannya, namun lebih ditekankan untuk waqaf. Waqaf inidilambangkandengan(قال.(Kedua, waqaf tasawi, adalah tanda yang membolehkan untuk mewaqafkan bacaan atau mewasholkannya. Waqaf ini dilambangkan dengan (ج .(Ketiga, waqaf hasan adalah tanda yang membolehkan untuk mewaqafican bacaan atau mewasholkannya, namun lebih ditekankan untuk washal. Waqaf ini dilambangkan dengan (صلى.( TANDA BACA 10


3 Waqaf Muraqabah Adalah tanda waqaf yang menandakan boleh waqaf di salah satu tanda dari waqaf ini, namun tidak dibenarkan wayaf di kedua tanda tersebut. Waqaf ini dilambangkan dengan titik tiga (…). 4. Waqaf Mamnu' Adalah tanda waqaf yang menandakan tidak boleh berhenti pada tanda tersebut. Waqaf ini dilambangkan dengan (ال.( 5. Saktah Lathifah Adalah tanda yang membolehkan untuk berhenti sejenak tanpa menarik napas. Waqaf ini dilambangkan dengan ( س( 11


HADIS 12


Definisi Hadis Hadits menurut bahasa artinya baru. Hadits juga-secara bahasa-berarti "sesuatu yang dibicarakan dan dinukil", juga “sesuatu yang sedikit dan banyak". sedangkan menurut istilah, hadits adalah: Apa yang disandarkan kepada Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, baik berupa ucapan, perbuatan, penetapan, sifat, atau sirah beliau, baik sebelum kenabian atau sesudahnya. Sedangkan menurut ahli ushul fikih, hadits adalah perkataan, perbuatan, dan penetapan yang disandarkan kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam setelah kenabian. Hadîs adalah salah satu sumber ajaran Islam yang menduduki posisi kedua setelah alQurân. Posisi hadîts menjadi sangat signifikan ketika ia berfungsi sebagai penjelas ayat-ayat al-Qurân, bahkan menetapkan hukum-hukum yang tidak diatur dalam alQurân. Hal ini sebagaimana tersebut dalam al-Qurân: ُروَن ُهْم َيَتَف َّك ْيِهْم َوَلَعَل َل ِزَل ِإ ْيَك الِّذْك َر ِلَتبِهَّن ِللَّناِس َما ُن َل ِإ َنا وأنَزْل "Dan aku turunkan al-Qurân kepadamu (Muhammad) agar kamu menjelaskan kepada mereka apa-apa yang diturunkan untuk mereka agar mereka mau berfikir". (QS.alNahl: 44) hadis: tata cara shalat Shalat adalah ibadah yang utama dan berpahala sangat besar. Banyak hadits-hadits yang menerangkan hal itu, akan tetapi dalam kesempatan ini kita cukup menyebutkan beberapa di antaranya sebagai berikut: 1. Ketika Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam ditanya tentang amal yang paling utama, beliau menjawab: "Shalat pada waktunya". (Muttafaq 'alaih) 2. Sabda Rasulullahshallallaahu alaihi wasallam : "Bagaimana pendapat kamu sekalian, seandainya di depan pintu masuk rumah salah seorang di antara kamu ada sebuah sungai, kemudian ia mandi di sungai itu lima kali dalam sehari, apakah masih ada kotoran yang melekat di badannya?" Para sahabat menjawab: "Tidak akan tersisa sedikit pun kotoran di badannya." Bersabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam: "Maka begitu pulalah perumpamaan shalat lima kali sehari semalam, dengan shalat itu Allah akan menghapus semua dosa." (Muttafaq 'alaih) 13


Dalam buku Shahih bukhari muslim dijelaskan bahwa hadis tenatng tata cara shalat sebagai beikut BAB: SUNNAH MENGANGKAT KEDUA TANGAN DI DEPAN BAHU KETIKA TAKBIRATUL IHRAM, RUKU', I 'TIDAL, DAN KETIKA BANGKIT DARI TASYAHHUD AWAL اَم ِفي الَّص َالِة َرَفَع َق ْيِه َوَسَّلَم ِإَذا ْيُت َرُسوَل ِهَّللا َصىَّل ُهللا َعَل َأ اَل: “ َر َعْن َعْبِد ِهَّللا ْبِن ُعَم َر َرِضَي ُهَّللا َعْنُهَما، َق ، ِع َسُه ِمَن الُّرُكو ْأ ، َوَيْفَعُل َذِلَك ِإَذا َرَفَع َر ِع ا َحْذَو َمْنِكَبْيِه، َوَكاَن َيْفَعُل َذِلَك ِحيَن ُيَكِّب ُر ِللُّرُكو ُكوَن َيَدْيِه َحَّتى َي َيْفَعُل َذِلَك ِفي الُّس ُجوِد “ )رواه البخاري ومسلم( َوَيُقوُل: َسِمَع ُهَّللا ِلَمْن َحِمَدُه، َو َال Abdullah bin Umar Ra. berkata: "Aku pernah melihat Rasulullah jika berdiri shalat beliau mengangkat kedua tangan di depan bahunya ketika takbiratuiihram, ruku', dan ketika bangkit dari ruku' (i'tidal) sambil membaca: 'Sami'a Allahu iiman hamidahu' (Allah mendengar siapa yang memuji kepada-Nya) dan tidak mengangkat kedua tangannya ketika bersujud." (Dikeluarkan oleh Bukhari pada Kitab ke-10, Kitab Adzan bab ke-84, bab mengangkat kedua tangan apabila bertakbir dan jika hendak ruku' serta ketika mengangkat kepala dari ruku') BAB: MEMBACA TAKBIR SETIAP BANGKIT DAN TURUN KECUALI KETIKA I'TIDAL (BANGUN DARI RUKU'), MAKA MEMBACA: SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH ي َّألُذَبْه ُكْم َص َالًة ِب َرُسوِل ِّن ِإ اَل: َق ِإَذا اْنَص َرَف. ِيَكَبٌر كَّلَما َخَفَض َوَرَفَع َف ي ِبِهْم َف ِّل َّنُه َكاَن ُيَص ِبي ُه َرْب َرَة َأ َحِدْيُث َأ ْيِه َوَسَّلَم )أخرجه البخاري في:١٠ كتاب األذان: ١١٥ باب إتمام التكبير في الركوع( ي ُهَّللا َعَل ِّل هللا َص Abu Hurairah a ketika mengimami bertakbir tiap bangkit dan turun, setelah selesai dia berkata: "Aku contohkan kepadamu shalatnya Rasulullah Saw." (Dikeluarkan oleh Bukhari pada Kitab ke-10, Kitab Adzan bab ke-115, bab menyempumakan takbir dalam ruku') BAB: WAJIB MEMBACA AL-FATIHAH PADA SETIAP RAKA'AT, BILA TIDAK BISA DAN TAK MUNGKIN BAGINYA MEMPELAJARINYA, MAKA BOLEH MEMBACA AYAT LAIN YANG MUDAH ِكَتاِب ْل َحِة ا ِبَفاَت ْأ اَل: َال َص َالَة ِلَم ّْن َلْم َيْق َر ْيِه َوَسَّلَم َق َّن َرُسوَل ِهَّللا َصىَّل ُهَّللا َعَل َحِدْيُث ُعَباَدَة ْبِن الَّصاِمِت َأ (أخرجه البخاري في: كتاب األذان: ٩٥ باب وجوب القراءة لإلمام والمأموم في الصلوات كلها) Ubadah bin As-Shamit ra. berkata: "Rasulullah Saw. bersabda: 'Tidak sah shalat orang yang tidak membaca Al-Fatihah.'" (Dikeluarkanoleh Bukhari pada Kitab ke-10, Kitab Adzan bab ke-95, bab wajibnya membaca bagi imam dan makmum dalam setiap shalat) 14


BAB: MENGIKUTI IMAM DAN MELAKUKANNYA SESUDAH IMAM اَل: َسِمَع ُهَّللا ِلَمْن َحِمَدُه َلْم َق ِإَذا َم َف ْيِه َو ََّس ي َخْلَف الَّنِبُي َصىَّل ُهَّللا َعَل ِّل اَل: ُكَّتا ُنَص ِزٍب َق َب َراِء ْبِن َعا ْل َحدْبُث ا ْيِه َوَسَّلَم َجْبَهَتُه َعىَل ا َألْرِض َحٌد بَّزا َطْه َرٌة َحَّتى َيضَع الَنِبُّي َصىَّل ُهَللا َعَل َيْحِن َأ (أخرجه البخاري في: ١٠ كتاب األذان: ١٣٣ باب الجود عىل سبعة أعظم) Al-Barra' bin 'Azib ra. berkata: "Kami shalat di belakang Nabi Saw., jika beliau membaca: 'Sami' Allahu lima hamidahu,' maka tiada seorang pun yang membengkokkan punggungnya sampai Nabi Saw. meletakkan dahinya ke tanah.' (Dikeluarkan oleh Bukhari pada Kitab ke-10, Kitab Adzan bab ke-133, bab sujud dengan tujuh tulang) BAB: BACAAN SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH DAN AAMIIN اَل اِإلَماُم َسمَع ُهَّللا ِلَمْن َحِمَدُه َفُقوُنوا: َق ِإَذا اَل: ْيِه َوَسَّلَم َق َّن َرُسوَل ِهَّللا َصىَّل ُهَّللا َعَل ِبي ُه َرُي َرَة َأ َحِدْيُث َأ ِبِه ُه َما َتَقَّدَم ِمْن َذْن َل ْلَم َالِئَكِة ُغِف َر ْوَل ا ُه َق ْوُل َفَق َق َّنُه َمْن َوا ِإ َحْمُد َف ْل ُهَّم َرَبَنا َوَلَك ا َّل ال (أخرجه البخاري في: ١٠ كتاب األذان: ١٢٥ باب فضل اللهم ربنا ولك الحمد) Abu Hurairah ra. berkata: "Rasulullah Saw. bersabda: 'Jika imam membaca: 'Sami'allahu liman hamidah, maka bacalah: 'Rabbana walakal hamdu.' Maka siapa yang bacaannya bertepatan dengan bacaan Malaikat, diampuni semua dosanya yang telah lalu.'* (Dikeluarkan oleh Bukhari pada Kitab ke-10, Kitab Adzan bab ke- 125, bab keutamaan membaca do'a 'wahai Rabb kami dan bagimu segala pujian') 15


Definisi Zakat Zakat adalah salah satu dari lima pilar utama dalam agama Islam dan merupakan kewajiban keuangan yang dikenakan kepada umat Muslim yang mampu untuk membersihkan harta seseorang dari sifat-sifat negatif seperti kekikiran, keserakahan, dan egoisme. Zakat merupakan ibadah yang mengandung unsur sosial, ekonomi, dan spiritual. Selain itu, zakat juga salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mendapatkan pahala dan keberkahan dari-Nya. Zakat mengandung harapan untuk mendapatkan berkah, membersihkan jiwa, serta menumbuhkan dan mengembangkannya dengan berbagai kebaikan, berasal dari kata "zaka" yang memiliki makna suci, baik, berkah, tumbuh, dan berkembang. Hukum Zakat Dalam Islam Hukum zakat dalam Islam adalah wajib bagi setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Hukum zakat ini didasarkan pada dalil-dalil dari Al-Quran dan Hadits, di antaranya adalah: Firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 43: “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’” Firman Allah SWT dalam surat At-Taubah ayat 103: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” BAB: SABDA NABI: "ISLAM DIBANGUN DI ATAS LIMA HAL." ْيِه َوَسَّلَم: ُبِنَي اِإلْسالُم َعىِل َخْمٍس: . اَل َرُسوُل ِهَّللا َصىَّل ُهَّللا َعَل َق اَل: َحِدْيُث اْبٍن ُعَم َر َرِضَّي ُهَّللا َعْنُهَما َق َحُّج َوَصَّوٍم َرَمَضاَن ْل بتاَء الَّزكاِة َوا َّن ُم َحَّمًدا َرُسوْل ِهَّللا َوِإقاَم الَّصالِة َوِإ نَه ِإاَّل ُهَّللا َوَأ ِإ ْن َال َشهاَدٍة َأ (أخرجه البخاري في: ٢ كتاب اإليمان: ٢ باب دعاؤكم إيمانكم) Ibnu Umar gs berkata: "Rasulullah i; bersabda: 'Islam didirikan di atas lima perkara: 1) Percaya bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad utusan Allah. 2) Mendirikan shalat. 3) Mengeluarkan zakat. 4) Haji ke Baitullah jika kuat melakukan perjalanan. 5) Puasa bulan Ramadhan.' (Dikeluarkan oleh Bukhari pada Kitab ke-2, Kitab Iman dan bab ke-2, bab do'a kalian adalah iman kalian) hadis: zakat 16


BAB: ZAKAT FITRAH ْو َصاًعا ِيْن َشِعي ٍر َأ ِفْط ِر َصاًعا ِمْن َتْم ٍر ْل َرَض َزَكاَة ا ْيِه َوَسَّلَم َف َّن َرُسوَل هِّللا َصىَّل ُهَّللا َعَل َأ َحِدْبُت اْبِن ُعَم َر يَن ِو ْلُمْسِل َّننى ِعْن ا ْو ُأ َأ ْو َعْبٍد َذَك ٍر َأ َعىَل ُكِّل ُح ّْر (أخرجه البخاري في: ٢٤ كتاب الزكاة: ٧١ باب صدقة الفطر عىل العبد وغيره من المسلمين) Ibnu ra. berkata: "Rasulullah Saw. telah mewajibkan zakat fitrah satu sha' kurma atau gandum bagi setiap orang merdeka atau budak, lelaki atau wanita, besar atau kecil dari kaum muslimin." (Dikeluarkan oleh Bukhari pada Kitab ke-24, Kitab Zakat bab ke71, bab kewajiban zakat fitrah bagi hamba sahaya dan kaum muslim lainnya) Asnaf (Golongan) Penerima Zakat Fakir: Orang yang sangat miskin dan tidak memiliki harta sama sekali atau harta yang dimilikinya tidak mencapai nisab. 1. Miskin: Orang yang miskin dan memiliki harta tetapi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. 2. Amil: Orang yang ditugaskan untuk mengumpulkan, mendistribusikan, dan mengelola zakat. 3. Muallaf: Orang yang baru masuk Islam atau cenderung masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk memperkuat imannya. 4. Riqab: Orang yang terbelenggu perbudakan atau hutang dan membutuhkan bantuan untuk membebaskan dirinya. 5. Gharimin: Orang yang berhutang untuk kepentingan umum atau mendesak dan tidak mampu membayar hutangnya. 6. Fisabilillah: Orang yang berjuang di jalan Allah SWT, seperti mujahidin, da’i, ilmuwan, pelajar, dan lain-lain. 7. Ibnu sabil: Orang yang sedang dalam perjalanan jauh dan kehabisan bekal atau mengalami kesulitan. 8. 17


SIRAH NABAWIYAH 18


Setelah wafatnya Siti Khadijah dan abu Tholib gangguan kaum Quraisyi semakin merajalela banyak umat muslim yang di ganggu dan di siksa dan berniat membunuh Nabi Muhammad Saw., sehingga Nabipun memutuskan untuk hijrah ke thaif bersama Zaid bin Haritsah. Di thaif Nabi menemui kaum tsaqif berharap kaum tersebut mau memberikan Nabi bantuan namun kaum tersebut malah memperlakukanya dengan kasar sehingga Nabipun kembali ke makkah. Di tahun ke-11 kenNabian Rosululla di datangi Malaikat Jibril dan memberikan kabar bahwa Allah memerintahkannya untuk mengatar Nabi Muhammad ke sidrotul muntahar dan pristiwa ini di kenal dengan peristiwa Isra wa mi'raj, Isra merupakan perjalanan Rosulullah dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha dan Mi'raj adalah naiknya Nabi muhammad ke sidrotul muntahar dan mendapatkan printah shalat untuk pertama kalinya. (Peristiwa ini tertuang dalam Qs. Al-Isra ) Pada usia 25 tahun Nabi muhammad menikah dengan seorang wanita putri sodagar arab yang bernama Siti khadijah binti khuwailid dan di karuniai anak bernama : Qasim bin muhammad, Abdullah bin Muhammad, Ruqayyah binti Muhammad, Ummu kultsum binti Muhamad dan Fatimah binti Muhammad. Pada usia 40 tahun Nabi Muhammad di angkat menjaadi Rosulul bertepatan dengan turunya wahyu pertamanya di gua hira (gua yang terletak di sebelah timur laut Masjidil haram, yang berad di jalur jalan thaif). Wahyu pertama itu tertuang dalam Qs. Al - Alaq ayat 1-5 dimana wahyu itu menerangkan tentang "Iqra" yang bermakna Bacalah. Nabi Muhammad lahir pada hari senin 12 rabi'ul awal tahun gajah (senin 20 April 571 M). Ibunda Nabi Muhammad Saw. bernama Siti Aminah binti Wahab dan ayahnya bernama Abdullah bin Abdul Muttalib bin Hashim. Sejak Rosulullah di dalam kandungan beliou sudah di tinggal ayahnya, sejak saat itu kakenya Abdul muttaliblah yang membantu Aminah merawatnya, Selain itu Rosulullah juga memiliki ibu susu bernama halimatus sa'diyyah yang berasal dari suku Hawazin (Arab pedalaman). Pada usia enam tahun ibunda Nabi Muhammad wafat dan meninggalkan kesedihan mendalam, kepengasuhan Nabi muhammad pun di ambil alih oleh kakenya abdullah, dan pada usia Nabi ke delapan tahun kakenya Abdullah wafat dan kepengasuhan Nabipun di ambil alih oleh pamanya yang bernama Abu talib. SIRAH NABAIWYAH Pada tahun ke-10 kenabian, Siti khodijah meninggal dunia, dan itu menimbulkan luka mendalam bagi Nabi Muhammad Saw. karena Siti Khodijah merupakan pendukung perjuangan dakwah terbaik, segala apa yang di milikinya iya berikan untuk perkembangan dakwah suaminya Nabi Muhammad Saw.. Sebulan kewafatan Kodijah Rosulullah kebali kehilangan orang terkasihnya yaitu pamanna Abu Thalib pun wafat, Rosulullah sangat berduka akan hal ini sehingga pada tahun itu di sebut sebagai tahun kesedihan karena di tahun itu dua orang terkasih Nabi meninggal. Setelah wafatnya Siti Khadijah dan abu Tholib gangguan kaum Quraisyi semakin merajalela banyak umat muslim yang di ganggu dan di siksa dan berniat membunuh Nabi Muhammad Saw., sehingga Nabipun memutuskan untuk hijrah ke thaif bersama Zaid bin Haritsah. Di thaif Nabi menemui kaum tsaqif berharap kaum tersebut mau memberikan Nabi bantuan namun kaum tersebut malah memperlakukanya dengan kasar sehingga Nabipun kembali ke makkah. 19


dalam perjalanan Rosulullah dan Abu Bakar sempat bersembunyi di Goa Tsur selama tiga hari tiga malam, selama bersembunyi Abdullah bin thufail memerintahkan Amir bin Fuhairah untuk membawakan Rosulullah dan Abu Bakar makanan dan susu. Di pagi hari saat Amir bin Fuhairah pergi untuk mengembalakan ternak di saat itu pula Rosulullah dan Abu Bakar pergi meninggalkan goa tsur untuk menuju ke madinah. Dalam menuju madinah Rosulullah dan Abu Bakar di temani oleh Abdullah bin Uraiqit dan Banu Du'il sebagai penujuk jalan. Di makkah kaum Quraisy mengadakan saimbar yang bertakjub barang siapa yang dapat membawa Nabi Muhammad SAW hidup atau mati maka akan di beri hadiah besar dan juga jabatan. Di tengah perjalanan menuju madinah, Rosulullah SAW. singgah du Quba, sebuah desa yang terletak di dua mil di selatan Madinah. Selama empat hari di Quba Rosulullah mendirikan sebuah masjid, dimana masjid tersebut menjadi masjid pertama yang dibangun dalam sejarah islam. Pada hari Jum'at pagi Rosulullah beserta ke tiga sahabatnya melajutka perjalanan ke perkampungan Bani Salim Bin Auf tepat pada waktu shalat jum'at, dan itulah shalat jum'at pertama dalam sejarah Islam. Rosulullah dan ketiga sahabatnya sampai di madinah pada Rabiul Awal dan langsung di sambut meriah oleh masyarakat madinah hingga di sepajang jalan DImasyarakat madinah bersorak gembira atas kedatangan Nabi Muhammad SAW dan sahabat-sahabatnya. Di madinah Rosulullah mulai membuat program kerja dan membangun sarana ibadah serta mempersodarakan antara kuam muhajirin dengan kaum anshar dan membuat perjanjian dengan penduduk madinah ( PiagamMadinah). Setelah pristiwa isra wa mi'raj perlakuan kaum Quraisy seakin membahayakan Nabi Muhammad dan kaum muslim dimana kaum Quraisy sudah mulai berani mengancam dan mnyiksa kaum muslimin agar mau keluar dari ajaran islam, maka dari peristiwa tersebut Allah SWT memerintahakan Nabi Muhammada dan kaum muslim hijrah ke madinah (hal ini tertuang dalam Qs. Al-Baqarah ayat 218). Berita hijrahnya Nabi Muhammad dan Kaum Muslim di ketahui oleh kaum Qurais sehinnga dalam perjalanya kaum muslimin menuju ke madinah banyak sekali gangguan dari kaum Quraisy hingga ancaman pembunuhan Nabi Muhammad SAW. MEMBANGUN MASJID Proses hijrah di lakukan secara sembunyi-sembunyi, pada awalnya beberapa kaum mulim mulai meninggalkan makkah untuk menuju madinah hal itupun di lakukan ber angsur-angsur hingga hanya menyisakan Nabi Muhammad, Abu Bakar dan Ali bin Abi thalib, di malam hari di saat keadaan sudah di rasa aman maka Rosulullah dan Abu Bakarpun pergi dari kediamanya meuju ke madinah sedangkan Ali bin Abi Thalib tetap tinggal hal ini bertujuan untuk mengecoh kaum Quraisy, benar saja pada malam itu kaum Quraisy berbondong-bondong menuju kediaman Nabi dan berniat untuk membunuhnya, namun ketika memasuki kamar Nabi di sanah hanya ada Ali bin Abi Thalib yang sedang tidur. Karna saimbara tersebut orang-orang berbondong-bondong mencari Nabi Muhammad SAW untuk menangkap dan membunuhnya, dan salah satu yang tertarik dengan saimbara itu adalah Suraqa bin Malik seorang pemburu yang handal, karena kemampuannya Suraqa dapa dengan mudah menemukan jejak Nabi Muhammad, Abu Bakar dan dua sahabatnya yang saat itu sedang isirahat dan mmenyatap perbekalanya. Dalam peroses pembutuntutanya kuda yang di kendarai Suraqa beberapakali tersungkur karna suroqa merupakan orang yang percaya kepada dewa dia meyakini bahwa akan terjadi hal yang tidak baik untuk itu iapun mengurungkan niatnya untuk membuntuti Nabi Muhammad dan kembali pulan ke makkah. MEMPERSAUDAKAN KAUM MUHAJIRIN DAN ANSHAR MEMBANGUN PUSAT EKONOMI (MENDIRIKAN PASAR) STRATEGI DAKWAH ROSULULLAH SAW DI MADINAH MEMBUAT PERJANJIAN 20


Mendengar di terimanya Nabi Muhammad SAW. di madinah dan perkembangan ajara Islam yang semakin pesat, membuat kaum kafir Quraisyi merasa geram dan mulai memberikan ancaman-ancamanya kepada kaum muslimin, hal ini menimbulkan pristiwa penyiksaan kepada pedagang-pedagang muslim oleh kaum Quraisy, mendengar pristiwa itu Rosulullah mulai memerinthkan kaum muslimin untuk menyergap Kafilah Abu Sufyan. Berita akan adanya penyergapan ini pun sampai kepada Kaum Kafir Quraisy sehingga mereka langsung menyiapkan 1000 orang guna menghadapi penyergapan dari Kaum Muslimin yang hanya berjumlah 300 orang. Pasukan Kaum muslimin yang di pimpin oleh Rosulullah SAW dan pasukan Kafiq Quraisy yang di pimpin Abu Jahalpun bentrok, saat itu kaum mulimin di berikan keunggulan karena mampu menguasai sumber air sehingga akan memutuskan pasokan air bagi kaum Quraisy, selain itu kaum muslimin mampu menguasai medan perang dengan sangat baik seperti memanfaatkan perbukitan untuk memantau musuh, memanfaatkan celah-celah bukit dan lain sebagainya, strategi ini yang membut kaum muslimin mampu mengungguli pasukan Kafir Qurais. Tepat siang hari sebanyak 50 orang pemipin Kafir Quraisy tewas dan sisa pasukan mundur kembali ke Makkah, sedangkan dari kaum muslimin hanya menewaskan 14 orang saja. Perang tersebut kemudian di sebut perang BADAR, perang yang mempertemukan 1000 orang pasukan Quraisy melawan 300 orang pasukan Muslimin. Perang Badar (17 Ramdhan 2 H) Perang Uhud (Syaban 3 H) Perang Khandaq (Syawal 5 H) Perang Mu'tah (8 H) Perang Hunai (8 safar 8 H) Perang Thaif Sejak kedatangan Rosulullah SAW. kemadinah kondisi madinah semakin lama semakin berkembang pesat hal ini karena datangya Rosulullah SAW membawa tatanan baru dalam berbagai lini, di mana tatanan ini mampu di terima dan di jalankan oleh orang- orang di madinah. Di madinah umat muslim dan non muslim mampu berdampingan dengan baik tanpa adanya propokasi atau radikalisasi, semua lini kompak dalammengembangkan berbagai sektor di madinah, hal ini karena adanya perjanjian yang Rosulullh buat antara kaum muslim dan non muslim yang ada di madinah. Mendengar di terimanya Nabi Muhammad SAW. di madinah dan perkembangan ajara Islam yang semakin pesat, membuat kaum kafir Quraisyi merasa geram dan mulai memberikan ancaman- ancamanya kepada kaum muslimin, hal ini menimbulkan pristiwa penyiksaan kepada pedagang-pedagang muslim oleh kaum Quraisy, mendengar pristiwa itu Rosulullah mulai memerinthkan kaum muslimin untuk menyergap Kafilah Abu Sufyan. Berita akan adanya penyergapan ini pun sampai kepada Kaum Kafir Quraisy sehingga mereka langsung menyiapkan 1000 orang guna menghadapi penyergapan dari Kaum Muslimin yang hanya berjumlah 300 orang. Pasukan Kaum muslimin yang di pimpin oleh Rosulullah SAW dan pasukan KafiqQuraisy yang di pimpin Abu Jahalpun bentrok, saat itu kaum mulimin di berikan keunggulan karena mampu menguasai sumber air sehingga akan memutuskan pasokan air bagi kaum Quraisy, selain itu kaum muslimin mampu menguasai medan perang dengan sangat baik seperti memanfaatkan perbukitan untuk memantau musuh, memanfaatkan celah-celah bukit dan lain sebagainya, strategi ini yang membut kaum muslimin mampu mengungguli pasukan Kafir Qurais. Tepat siang hari sebanyak 50 orang pemipin Kafir Quraisy tewas dan sisa pasukan mundur kembali ke Makkah, sedangkan dari kaum muslimin hanya menewaskan 14 orang saja. Perang tersebut kemudian di sebut perang BADAR, perang yang mempertemukan 1000orang pasukan Quraisy melawan 300 orang pasukan Muslimi. Dengan pertolongan Allah berbagai perang penaklukan berhasil di jalankan dengan baik, pada saat itu negara- negara arab yang terpecah mampu di satukan kedalamsatu kekuasaan yang mansyur. Sebagai seorang pemimpin Rosulullah mampu meningkatkan taraf kehiupan penduduk Arab, setelah behasil mempersatukan negara Arab Rosulullah mengajak para sahabat untuk menyempunaka agama dengan cara berhaji ke Baitulah (Ka'bah). Sepulang berhaji kesehatan Nabi muhammad mulai menurun, hingga di penghujung bulan safar Rosulullah mengalami demamtinggi, saat itu Rosulullah meminta izin agar di rawat oleh Aisyah (Istri Rosulullah). Meski sudah di rawat oleh istri tercintanya keadaan Nabi Muhammad tidak kujung membaik, hingga pada hari Senin, 12 Rabiul Awal tahun 11 Hijriah di usia 63 tahun Rosulullah pun Wafat. PEPERANGAN PADA MASA RASULALLAH 21


22 UKHUWAH/ SOSIALISASI


Toleransi sendiri dapat diartikan sebagai sikap saling menghormati, menghargai, membiarkan pandangan maupun kepercayaan yang berbeda atau bertentangan dengan diri sendiri sedangkan toleransi dalam beragama sendiri mengandung makna sikap saling menghargai antar pemeluk agama.Toleransi dalam beragama ini dapat diwujudkan dengan berbagai bentuk diantaranya menghormati agama yang diyakini oleh orang lain, tidak memaksakan keyakinan agama, dan tidak memandang rendah agama lain. Penerapan toleransi ini akan meminimalisir terjadinya konflik antar umat beragama serta mewujudkan persatuan dan kesatuan tanpa memandang perbedaan latar belakang agama. Disamping itu, dengan mengembangkan sikap toleransi sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, akan menciptakan kerukunan, menjaga stabilitas sosial, serta menjunjung tinggi keadilan dan kesetaraan antar umat beragama. Ukhuwah Insaniyah(Basyariyah), yaitu persaudaraan yang berlaku pada semua manusia secara universal tanpa membedakan ras, agama, suku dan aspek-aspek kekhususan lainnya. Persaudaraan yang diikat oleh jiwa kemanusiaan, maksudnya kita sebagai manusia harus dapat memposisikan atau mamandang orang lain dengan kasih sayang, selalu melihat kebaikannya bukan kejelekannya. Ikatan ini terletak dalam hati nurani kita. Jika mana nurani itu masih ada, hubungan persaudaraan itu akan tetap ada. Sebaliknya, jika nurani itu hilang maka rasa kemanusiaan maupun hubungan itu akan ikut hilang. Toleransi dalam beragama juga perlu dimaknai bahwa dalam bertoleransi bukan berarti ikut dalam kepercayaan orang lain akan tetapi bagaimana memperlakukan kepercayaan agama lain dengan baik tanpa mencampuri agama yang dianutnya. Selain itu, toleransi dalam beragama merupakan sikap yang tertanam dalam Pancasila sebagai dasar negara dimana terdapat nilai yang mengajarkan manusia untuk saling menghormati dan menghargai agama yang dianut setiap individu dengan mengembangkan konsep persaudaraan dalam kerukunan. Dalam membangun toleransi tersebut, warga negara Indonesia dapat membentuk forum atau organisasi untuk berdiskusi bersama mengenai masalah yang timbul akibat dari adanya perbedaan. 23 TOLERANSI BERAGAMA Tidak memandang rendah dan menyalahkan agama yang berbeda Tidak memandang rendah orang lain hanya karena agama mereka berbeda. Hindari memberikan komentar merendahkan yang hanya akan memecah belah persatuan. Tidak mengganggu atau merusak tempat ibadah orang lain. Contoh


Dalam menggunakan media sosial perlu adab bagi penggunanya. Apa saja adabnya, silahkan kalian simak penjelasan berikut ini. Niat yang baik Dalam agama Islam, kedudukan niat sangatlah penting, tidak hanya karena merupakan rukun dari suatu ibadah, tetapi niat akan membimbing kesadaran dan sikap seorang muslim dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Bahkan dengan nilai suatu perbuatan akan ditentukan sesuai dengan niatnya. Seperti ADAB BERMEDIA SOSIAL Memilih teman yang baik Dalam bermedia sosial, tentu kalian akan bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang dari berbagai negara. Pilihlah teman di media sosial yang baik untuk menambah silaturrahim, saling berbagi informasi yang baik, dan saling mengingatkan untuk melakukan perbuatan positif. Apabila ada teman di media sosial mengajak ke hal yang bertentangan ajaran agama dan norma sosial, maka kalian harus berani mengatakan TIDAK. Banyak kasus dalam pertemanan di media sosial, terjerumus ke perbuatan yang dilarang agama dan hukum yang berlaku di Indonesia. Meneliti fakta atau kebenaran informasi yang diterima Dalam berinteraksi media sosial, kalian pasti pernah menerima informasi dari teman, baik berupa teks/tulisan, foto atau video. Terkadang setelah menerima informasi tersebut, kalian ingin mengirim kembali informasi tersebut ke berbagai grup lain. Sebelum mengirim, teliti kebenaran beritanya. Meneliti kebenaran berita yang didapat dari media sosial merupakan hal yang paling utama. Saring sebelum sharing ke media sosial. Kebenaran ini akan menjadikan apa yang kalian sampaikan di medsos bisa dipertanggungjawabkan baik di dunia dan akhirat. Menyampaikan informasi tanpa rekayasa atau manipulasi Berita bohong atau hoax biasa dimulai dari mengedit, merekayasa dan memanipulasi informasi yang ada di dalam sebuah berita. Padahal hal ini dilarang dalam Islam. Maka sebagai muslim yang baik, hendaknya tidak merekayasa dan memanipulasi informasi. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan dalam Q.S. Al-Hajj/22: 30 di bawah ini: ْو ِر﴾ )الحج/٢٢ :٣٠) ْوَل الُّز َق ْوا ...َواْجَتِنُب "Jauhilah olehmu berkataan-berkataan dusta." 24


Contoh penerapan adab dalam menggunakan media sosial, diantaranya adalah a) dalam berinteraksi di media sosial, saling menghormati dan menghargai antaranggota grup atau netizen di media sosial b) menghindari update status atau mengupload berita berburuk sangka (su’udzan), mencari-cari kesalahan orang lain (tajassus), dan menggunjing orang lain (ghibah); c) gunakan media sosial yang sehat dengan mengupload status atau informasi di grup yang bermanfaat bagi anggota d) apabila dalam interaksi di media sosial ada perbedaan pendapat, anggota grup harus saling menghormati; e) tidak memproduksi dan menyebarkan berita bohong (hoax) dan ujaran kebencian (hatespeech) di media sosial. Dalam menggunakan media sosial, hindarilah bahasa yang menyinggung atau menyakiti atau menghina orang lain Menggunakan media sosial dengan bahasa yang menyinggung atau menyakiti atau mencaci-maki, atau menghina orang lain dapat menumbuhkan kebencian dan pertikaian dengan orang lain. Dengan kata lain segala bentuk perbuatan buruk harus dihindari dalam berinteraksi baik di dunia nyata ataupun di media sosial, seperti: menghasut, ujaran kebencian, menyebarkan Hikmah Adab Bermedia Sosial Ada beberapa hikmah yang akan kalian dapatkan apabila mematuhi adab dalam bermedia sosial, yaitu: a) Terhindar dari berita hoax; b) Mendapatkan kepercayaan dari orang lain; c) Orang lain merasa nyaman ketika melakukan silaturahmi di media sosial; d) Terjalin hubungan yang harmonis dengan sesama; 25


Ruang lingkup fiqih muamalah dapat dibagi menjadi dua: 1. Ruang Lingkup Al Muamalah Al adabiyah Yang termasuk ruang lingkup muamalah adabiyah meliputi saling meridai, tidak ada keterpaksaan dari salah satu pihak, hak dan kewajiban, penipuan, pemalsuan, kejujuran, Ijab dan qabul, dan sebagainya. 2. Ruang Lingkup Al Muamalah Al Adabiyah Ruang lingkup al muamalah al adabiyah adalah wakalah (perwakilan), rahn (gadai), kafalah wadh dhaman (jaminan & tangguhan), hiwalah (pengalihan utang), jatuh bangkit (taflis), batas bertindak (hajru), perkongsian (syirkal)), mudharabah (perjanjian profit & loss sharing), arah (sewa), al bar' (Jual beli). (Syafei, 2001). Objek Pembahasan fiqih Muamalah Pokok bahasan fiqih muamalah berkaitan dengan hubungan sosial dalam hal kebendaan atau mal. Hakikat hubungan ini menyangkut hak dan kewajiban antara satu orang dengan orang lain. Misalnya dalam jual beli, hak untuk menerima pembayaran atas barang yang dijual oleh mbeli. Penjual wajib menyerahkan barangnya, sedangkan pembeli wajih menyerahkan uangnya. Transaksi yang dilakukan dua pihak mengenai hak dan kewajiban telah diatur sedemikian rupa dalam fiqih muamalah. Jadi dengan dilakukannya hal tersebut dapat menjadikan dua orang yang melakukan transaksi memiliki rasa saling rela dan tidak ada salah satu pihak yang merasa dirugikan atau merugikan. Hukum asal dalam jual beli adalah halal (diperbolehkan), kecuali jika ada dalil yang menunjukkan keharamannya. Hal ini berdasarkan firman Allah : َبْيَع َوَحَّرَم ال ِّرَبا ْل َحَّل ُهَللا ا َوَأ Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. (QS. Al Baqarah : 275) Oleh karena itu, setiap komoditas berupa barang tetap seperti rumah, tanah, demikian pula hewan ternak, perkakas rumah tangga, makanan, pakaian, dan semisalnya, diperbolehkan untuk diadakan akad jual beli atasnya jika syarat-syaratnya MUAMALAH 1. Penjual dan Pembeli Melakukan Transaksi Secara Sadar dan Ridha Syarat pertama dalam jual beli dalam Islam adalah bahwa penjual dan pembeli harus melakukan transaksi dengan kesadaran dan ridha. Artinya, keduanya harus sepakat secara sukarela untuk melakukan transaksi tersebut tanpa ada paksaan atau tekanan dari pihak lain. Transaksi ini akan memberikan keadilan dan keberkahan dalam jual beli tersebut. Syarat Jual-beli 26


2. Adanya Akad atau Kesepakatan Jual Beli Antar Kedua Belah Pihak Syarat kedua adalah adanya akad atau kesepakatan jual beli antara penjual dan pembeli. Akad merupakan perjanjian yang dilakukan secara lisan atau tertulis yang menetapkan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan transaksi. Akad jual beli ini mengikat kedua belah pihak untuk melaksanakan kewajiban dan hak-hak yang telah disepakati. 3. Barang yang Dijual Dimiliki Penuh oleh Penjual Syarat selanjutnya adalah barang yang dijual harus dimiliki penuh oleh penjual. Hal ini berarti penjual harus memiliki hak kepemilikan yang sah atas barang yang akan dijual. Jual beli atas barang yang tidak dimiliki secara penuh oleh penjual akan dianggap tidak sah dalam Islam. Penjual harus memiliki hak untuk memindahkan kepemilikan barang kepada pembeli. 4. Objek yang Diperjual Belikan bukan Barang Haram atau Terlarang Syarat berikutnya adalah objek yang diperjual belikan haruslah barang yang halal. Barang yang dijual tidak boleh melanggar prinsipprinsip syariah dan tidak bertentangan dengan hukum Islam. Misalnya, jual beli barang haram seperti minuman keras, babi, atau barang curian. 5. Memiliki Harga yang Jelas Syarat terakhir adalah adanya harga yang jelas dalam transaksi jual beli. Harga harus ditentukan secara tegas dan tidak samar atau ambigu. Penjual dan pembeli harus sepakat mengenai harga. Ketentuan harga yang jelas memastikan keadilan dan menghindari keraguan atau perselisihan di kemudian hari. 27


Click to View FlipBook Version