SENI KETOPRAK KHAS PATI Bahan Ajar untuk Peserta didik SD Kelas IV Disusun oleh: Nur Laila Musfirah SENI KETOPRAK KHAS PATI Bahan Ajar
Melalui penayangan video, peserta didik yang terdapat dalam flipbook, peserta didik dapat menganalisis seni teater ketoprak di Pati. (C4) 1. Melalui penayangan video, peserta didik yang terdapat dalam flipbook, peserta didik dapat menyimpulkan hasil seni teater ketoprak di Pati. (C5) 2. Melalui kegiatan diskusi dengan kelompok, peserta didik dapat mengidentifikasi seni teater ketoprak di Pati. (P1) 3. CAPAIAN PEMBELAJARAN Peserta didik mampu menceritakan sebuah karya dengan kosakata seni teater yang telah dipelajari. TUJUAN PEMBELAJARAN
PANDUAN PENGGUNAAN Berdoalah sebelum dan sesudah membaca bahan ajar ini. 1. 2.Membaca panduan penggunaan bahan ajar ini. Membaca materi dengan kesiapan sungguhsungguh. 3. Terapkanlah materi yang dibaca pada pembelajaran dan soal. 4. PANDUAN PENGGUNAAN
Pengertian Seni Teater Seni teater adalah sebuah seni drama yang menampilkan perilaku manusia dengan gerak, tari, dan nyanyian yang disajikan lengkap dengan dialog dan akting. Seni teater salah satunya yaitu ketoprak. Ketoprak adalah kesenian rakyat yang komplit, karena dalam kethoprak memuat berbagai unsur kesenian lainnya. Dalam suatu pementasan kethoprak didalamnya ada unsure karawitan, tari, dagelan, tembang, tata artistik bahkan seni peran berkolaborasi untuk memainkan sebuah lakon. Pengertian Seni Ketoprak
CIRI-CIRI KETOPRAK Dialognya menggunakan Bahasa Jawa. Tema ceritanya dari dongeng dan legenda Jawa. Memiliki alur yang berbeda namun makna aslinya tidak pernah hilang. Durasinya lama, minimal empat jam pertunjukan.
KETOPRAK KHAS PATI Pementasan kesenian ketoprak dilakukan menggunakan unggah ungguh bahasa Jawa sebagai ciri khas yang paling menonjol. Tak hanya itu, biasanya kesenian ketoprak juga dimainkan dengan iringan gamelan Jawa yang merdu sehingga kebudayaan Jawa dalam pementasan ini terasa sangat kental. Umumnya pertunjukan ini menyajikan kisah atau cerita legenda khas Jawa seperti Ramayana dan Mahabharata. Meski begitu, pertunjukan ini tetap diminati penonton khususnya masyarakat Jawa karena jalan cerita dan pemainnya yang berhasil mengemas cerita dengan unik dan menghibur.
Saat ini, ada sekitar 40 grup yang masih eksis dan melayani tanggapan (permintaan pementasan) di antaranya Cahyo Mudho, Langen Marsudi Rini, Bangun Budoyo, Ronggo Budoyo, Dwijo Gumelar, Konyik Cs, Manggala Budaya, Cahyo Gumelar, Laras Budoyo, Sapta Mandala, Kridho Carito, Wahyu Budoyo, Siswo Budoyo, Pati Utomo, dan sebagainya. KETOPRAK KHAS PATI
Ketoprak kampung berdiri di kampung atau desa dengan anggota warga setempat. Mereka mendirikan grup ketoprak dengan tujuan sederhana, yaitu untuk mengisi pentas saat ada acara-acara desa, seperti sedekah bumi atau sedekah laut. Pada perkembangannya grup ketoprak kampung tidak bisa berkembang karena hanya mengandalkan pementasan di kampung, tidak ada target yang jelas, dan manajemen organisasinya tidak diatur dengan rapi. KETOPRAK KHAS PATI
KETOPRAK KHAS PATI Berkaitan dengan tema dan lakon kethoprak di wilayah Pati, para seniman kethoprak di atas menyatakan hal yang senada. Ada beberapa lakon yang seringkali dimainkan, yaitu: Syekh Jangkung, Ontran-ontran Cirebon, Geger Palembang, Bedhahing Ngerum, Sultan Agung Tani, Lulang Kebo Landoh, Ondho Rante, dan Maling Kapa, Maling Kentiri.
KETOPRAK KHAS PATI https://youtu.be/gZlcvbNX _ h8?si=7tnnJbn-PthmRg8C KETOPRAK KHAS PATI
TERIMA KASIH