The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

a. PI1 Diktat Pemrograman Dasar X RPL Semester Gasal Th. Pel 2021-2022_Iddha Aryanti

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by desi.bpdikjur, 2021-12-22 04:07:55

a. PI1 Diktat Pemrograman Dasar X RPL Semester Gasal Th. Pel 2021-2022_Iddha Aryanti

a. PI1 Diktat Pemrograman Dasar X RPL Semester Gasal Th. Pel 2021-2022_Iddha Aryanti

D. Latihan

Jawablah soal latihan dibawah ini dengan baik dan benar!

1. Hitunglah operasi aritmatika di bawah ini!

a. 9 + 2 * 3 / 6 c. 25 / 3 =

b. ( 5 + 4 ) * 2 / 3 d. 9 % 2 =

2. Jika nilai A = 2, B = 2 dan C = 6, maka hitunglah operasi logika di bawah ini!
a. A + 4 < 10 && B > A + 5 && C – 3 >= 4
b. A + 4 < 10 || B > A + 5 || C – 3 > 4

E. Tugas
Buatlah program yang ada dalam penjelasan materi di atas!

71

KEGIATAN BELAJAR 6
STRUKTUR KONTROL PERCABANGAN

A. Kompetensi Dasar
3.6 Menerapkan struktur kontrol percabangan dalam bahasa pemrograman
4.6. Membuat kode program struktur kontrol percabangan

B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa memliki kemampuan untuk:
3.6.1. Menjelaskan statement/perintah untuk kontrol percabangan
3.6.2. Menerapkan statement/perintah untuk kontrol percabangan tidak
bersyarat
3.6.3. Menerapkan statement/perintah untuk kontrol percabangan sederhana
3.6.4. Menerapkan statement/perintah untuk kontrol percabangan bertingkat
3.6.5. Menerapkan statement/perintah untuk kontrol percabangan bersarang
4.6.1. Membuat aplikasi percabangan tidak bersyarat
4.6.2. Membuat aplikasi percabangan sederhana
4.6.3. Membuat aplikasi percabangan bertingkat
4.6.4. Membuat aplikasi percabangan bersarang

C. Materi Pembelajaran
Pernyataan percabangan pada pemrograman digunakan untuk

memecahkan persoalan untuk mengambil suatu keputusan diantara sekian
pernyataan yang ada, dimana sebuah instruksi (pernyataan) akan dilaksanakan
jika sebuah kondisi/persyaratan terpenuhi.

1. Pernyataan If
Pernyataan if mempunyai pengertian ”jika kondisi bernilai benar, maka
pernyataan akan dikerjakan dan jika tidak memenuhi syarat maka

72

program akan mengabaikan pernyataan”. Dari pengertian tersebut
diatas maka dapat dilihat diagram alir seperti pada gambar 6.1.

Gambar 6.1. Diagram Alir If

Bentuk umum dari pernyataan if adalah :

if (kondisi)
Pernyataan;

Penulisan kondisi harus di dalam kurung (……) dan berupa ekspresi
boolean (hasil logika true atau false, dan pernyataan dapat berupa sebuah
pernyataan tunggal, pernyataan majemuk atau pernyataan kosong.
Jika pemakaian if diikuti dengan pernyataan majemuk, bentuk
penulisannya sebagai berikut:

if (kondisi) {
Pernyataan1;
Pernyataan2;
...;

}

2. Pernyataan If – Else
Pernyataan if mempunyai pengertian, “ jika kondisi bernilai benar, maka
pernyataan-1 yang akan dieksekusi dan jika tidak memenuhi syarat maka
akan dieksekusi pernyataan-2”.

73

Dari pengertian tersebut dapat dilihat di diagram alir pada gambar 6.2.

Gambar 6.2. Diagram Alir If-Else

Bentuk umum dari pernyataan if-else adalah:

if (kondisi)
Pernyataan-1;

else Pernyataan-2;

Pada Gambar 6.2, diagram alir if-else pernyataan-1 dan pernyataan-2
dapat berupa sebuah pernyataan tunggal, pernyataan majemuk atau
pernyataan kosong. Jika if- else diikuti dengan pernyataan majemuk,
bentuk penulisannya adalah :

if (kondisi) {
Pernyataan1;
...;

else {
Pernyataan2;
...;

}

3. If – Else Bertingkat
Bentuk If-Else dapat digunakan secara bertingkat. Ada beberapa bentuk
If-Else bertingkat, antara lain nested if dan if – else if.

74

a. Nested If

Nested if merupakan bentuk pernyataan if yang ada di dalam

pernyataan if yang lain. Disebut juga if bersarang. Eksekusinya

memperhatikan pernyataan if yang mewadahi pernyataan if yang

ada.

Bentuk umum dari pernyataan ini adalah:

if (kondisi1)

if (kondisi2)

Pernyataan;

else //untuk kondisi1

Pernyataan;

else //untuk kondisi2

Pernyataan;

b. If – Else If

Bentuk ini merupakan penggunaan bentuk if else secara majemuk.
Pernyataan if pada else if akan dieksekusi jika hasil pernyataan if

sebelumnya bernilai false.
Bentuk umum dari pernyataan ini adalah:

if (kondisi1) {
Pernyataan...;
...;

}
else if (kondisi2) {

Pernyataan...;
...;
}
else {
Pernyataan...;
...;
}

75

4. Pernyataan Switch – Case
Bentuk switch – case merupakan pernyataan yang dirancang khusus untuk
menanggani pengambilan keputusan yang melibatkan sejumlah atau
banyak alternatif. Pernyataan switch – case ini memiliki kegunaan yang
sama seperti if – else bertingkat, tetapi dengan kondisi yang bertipe
karakter atau integer.
Bentuk umum dari pernyataan ini adalah sbb:

switch (ekspresi) {
case konstanta1:
pernyataan1;
break;
case konstanta2:
pernyataan2;
break;
case konstanta3:
pernyataan3;
break;
...
case konstanta-n:
pernyataan-n;
break;
default:
pernyataan-umum;

Setiap cabang akan dijalankan jika syarat nilai konstanta terpenuhi dan
default akan dijalankan jika semua cabang diatasnya tidak terpenuhi.
Pernyataan break menunjukkan setelah eksekusi pernyataan, maka
program akan keluar dari switch. jika pernyataan ini tidak ada, maka
program akan diteruskan ke cabang-cabang yang lainnya.

76

D. Latihan
Silahkan kalian coba buat program seperti di bawah ini!

E. Tugas
Sebuah toko dengan nama ”BERKAH BAROKAH” dalam melayani pembeli,
mempunyai ketentuan dalam memberikan potongan harga. Besarnya potongan
harga dari pembelian barang adalah sebagai berikut:
a). Jika total pembelian barang kurang dari Rp 75.000, maka potongan yang

diterima sebesar 10% dari total pembelian.
b). Jika total pembelian barang lebih atau sama dengan Rp 75.000 s.d.

Rp 100.000, maka potongan yang diterima sebesar 20% dari total pembelian.
c). Jika total pembelian barang lebih dari Rp 100.000, maka potongan yang

diterima sebesar 30% dari total pembelian.
d). Konsumen ingin anda membuatkan program dengan mencantumkan juga

label toko, nama kasir dan pembeli.
Buatlah program untuk menyelesaikan masalah di atas!

77

KEGIATAN BELAJAR 7
STRUKTUR KONTROL PERULANGAN

A. Kompetensi Dasar
3.7 Menerapkan struktur kontrol perulangan dalam bahasa pemrograman
4.7. Membuat kode program struktur kontrol perulangan

B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa memliki kemampuan untuk:
3.7.1. Menjelaskan statement/perintah untuk perulangan
3.7.2. Menerapkan statement/perintah untuk kontrol perulangan sederhana
3.7.3. Menerapkan statement/perintah untuk kontrol perulangan bersarang
4.6.5. Membuat aplikasi perulangan sederhana
4.6.6. Membuat aplikasi perulangan bersarang

C. Materi Pembelajaran
1. Definsi Perulangan

Dalam bahasa C++ tersedia suatu fasilitas yang digunakan untuk
melakukan proses yang berulang-ulang sebanyak keinginan kita. Misalnya
saja, bila kita ingin menginput dan mencetak bilangan dari 1 sampai 100
bahkan 1000, tentunya kita akan merasa kesulitan. Namun dengan struktur
perulangan proses, kita tidak perlu menuliskan perintah sampai 100 atau
1000 kali, cukup dengan beberapa perintah saja.

Struktur perulangan dalam bahasa C mempunyai bentuk yang
bermacam- macam. Sebuah/kelompok instruksi diulang untuk jumlah
pengulangan tertentu. Baik yang terdifinisikan sebelumnya ataupun tidak.
Struktur pengulangan terdiri atas dua bagian :
a. Kondisi pengulangan yaitu ekspresi boolean yang harus dipenuhi untuk

melaksanakan pengulangan;
b. Isi atau badan pengulangan yaitu satu atau lebih pernyataan (aksi) yang

akan diulang.

78

2. Statement For
Struktur perulangan for biasa digunakan untuk mengulang suatu proses

yang telah diketahui jumlah perulangannya. Dari segi penulisannya, struktur
perulangan for tampaknya lebih efisien karena susunannya lebih simpel dan
sederhana.

Pernyataan for digunakan untuk melakukan looping. Pada umumnya
looping yang dilakukan oleh for telah diketahui batas awal, syarat looping dan
perubahannya.

Selama kondisi terpenuhi, maka pernyataan akan terus dieksekusi.
Bentuk umum perulangan for adalah sebagai berikut :

For ( inisialisasiNilai; SyaratPerulangan; PerubahanNilai )
{
Statement yang akan diulang;
}

• Ungkapan1 merupakan statement awal (inisialisasi)
• Ungkapan2 merupakan kondisi/syarat perulangan dilakukan
• Ungkapan3 merupakan statement control untuk perulangan
• Statement merupakan pernyataan/perintah yang dijalankan jika syarat

terpenuhi.

for(a=1;a<=5;a++) {
cout<<”Hello \n”
}

Perintah diatas menampilkan kalimat “Hello” sebanyak 5 baris.
Tanda “a=1” adalah nilai awal variabel a. Tanda “a<=5” syarat pengulangan.
Tanda “a++” kondisi pengulangan.
Perintah di bawah ini menampilkan abjad Z – A :

for(huruf=‟Z‟;huruf>=‟A‟;huruf--)
Cout<<Abjad ”<<huruf<<”\n”;

Perhatikan perintah operator --, operator – digunakan untuk decrement
Contoh lain :

for (angka = 1; angka <= 6; angka+=2)
cout << “Isi dari angka = “ << angka << endl;

79

}

Perintah di atas akan menampilkan angka 1, 3, 5. Mengapa terjadi
demikian? Perhatikan perintah angka+=2 !

Di bawah ini adalah program untuk mencetak bilangan genap yang kurang dari
n (n diperoleh dari input).

#include <iostream.h> #include <conio.h>
void main(){
int bil, n;
cout << “Masukkan n = “;
cin >> n;
for (bil = 0; bil < n; bil++)
if (bil % 2 == 0) cout << bil << “ ”;
}

3. Statement While
Perulangan WHILE banyak digunakan pada program yang terstruktur.

Perulangan ini banyak digunakan bila jumlah perulangannya belum diketahui.
Proses perulangan akan terus berlanjut selama kondisinya bernilai benar (≠0)
dan akan berhenti bila kondisinya bernilai salah (=0).
Berikut gambaran umumnya:

while (syarat pengulangan)
statement yang dijalankan;
statement control:

}

Dua perintah di bawah ini adalah identik.
a. for (a=1; a<=5; a++){

cout <<”Hello \n”;
}

b. a=1;

while (a<=5){
cout <<”Hello \n”; a++;
}

80

Contoh program di bawah ini digunakan untuk menjumlahkan sejumlah data
angka. Angka yang akan dijumlahkan diinputkan satu-persatu. Proses
pemasukan data angka akan berhenti ketika dimasukkan angka –1. Setelah
itu tampil hasil penjumlahannya.

#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main(){

int data, jumlah,cacah;
jumlah = 0;
data = 0;
cacah = 0;
while (data != -1)

cout << “Masukkan data angka : “;
cin >> data; jumlah += data; cacah++;
cout << “Jumlah data adalah : “ << jumlah” << endl; cout <<
“Rata-rata : ” << jumlah/cacah;
}

Kondisi dalam WHILE juga dapat menggunakan operator logika. Misalnya:

while((kondisi 1) && (kondisi2))
{

Blok Pernyataan;
}

4. Statement Do-While
Perintah DO ... WHILE hampir sama dengan WHILE sebelumnya.

Gambaran secara umum:

do
{

Blok Pernyataan;
}
while(kondisi);

81

Perbedaan dengan WHILE sebelumnya yaitu bahwa pada DO WHILE
statement perulangannya dilakukan terlebih dahulu baru kemudian di cek
kondisinya. Sedangkan WHILE kondisi dicek dulu baru kemudia statement
perulangannya dijalankan. Akibat dari hal ini adalah dalam DO WHILE
minimal terdapat 1x perulangan. Sedangkan WHILE dimungkinkan
perulangan tidak pernah terjadi yaitu ketika kondisinya langsung bernilai
FALSE.
Contoh:

a = 1; do
cout << “Hello world \n”;
a++;

while(a==0);

Perintah di atas akan muncul satu buah Hello World. Bandingkan dengan
yang berikut ini:

a = 1;
while(a==0)

cout << “Hello world \n”;
a++;
}

Perintah di atas sama sekali tidak menampilkan Hello World, karena
kondisinya langsung FALSE.

82

D. Latihan
Buatlah program untuk menampilkan bilangan genap dari besar ke kecil
dengan batas awal dan batas akhir bilangan dengan menggunakan
perulangan WHILE.

E. Tugas
Buatlah program untuk mencetak kata seperti dibawah ini dengan
menggunakan perulangan WHILE atau FOR.

83

DAFTAR PUSTAKA
Munir, Rinaldi, 2011. Algoritma dan pemrograman dalam bahasa Pascal dan

C. Informatika Bandung.
Dhidi Pambudi Dwi Maryono, 2014. Pemrograman Dasar. Jakarta:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Frieyadle, 2006. Panduan Pemrograman C++. Yogyakarta: Andi.
Muhammad Zarlis & Handrizal. 2007, Bahasa Pemrograman, Konsep & Aplikasi

Dalam C++. Medan: USU Press.
Munir, Rinaldi. 2011. Algoritma dan Pemrograman dalam Bahasa Pascal dan C.

Bandung: Informatika.

84


Click to View FlipBook Version