Komunikasi Grafis Arsitektur dan Lansekap

44 Komunikasi Grafis Arsitektur dan Lansekap

Gambar 2.65
Sejajarkah garis panjang yang miring dalam gambar ini?

Gambar 2.66
Mana yang lebih besar titik hitam di atas. Sebelah kiri atau kanan?

c0uutepq nep uedep Lppqes p\7re^ sue6 5uelued qtqel 6uel eueyy
89'Z rEquec

Zqemeq qepqos nete sele qepqes 'sep lp ueppq lesaq qtqq 6uei eueyy
29'z requec

rnrlt.f, u.{ruf gsu1do.r4
uedlsraay utrp

uuu1ulsndra.1 trB?r[

XIft,\I

9V s+eJo tsottunwoy tseruesoJd z qeg

46 Komunikasi Grafis Arsitektur dan Lansekap

Segi empat di atas terbentuk dari garis lurus atau dari garis lengkung

LV

ueunepap 1uuepuu ueduep uotlod pqtus ueteqwe66ue4

Ft'e Jequec

NVNNVO3O gNIU3ON3U NVCNSO NOHOd'IOSWIS NVHVSU[VC9N3d 'V

SIJVHC'IOgINIS

d

48 Komunikasi Grafis Arsitektur dan Lansekap 3.

Proses Penggambaran

1. Langkah pertama, mulai dengan membuat lingkaran sesuai dengan ukuran skala yang

diinginkan.

2. Langkah kedua, menggambarkan garis berombak di sekitar garis batas lingkaran. Garis

ombak mengarah pada titik pusat lingkaran dan besaran ombak harus konsisten.
Bila garis ombak tidak menuju ke titik pusat, maka gambar menjadi kurang proporsional.
Demikian pula dengan besaran lingkaran ombak yang tidak konsisten.

Gars ornbak tidak tijak konsisten
ff enuiu tfrk pusal

Gambar 3.2
Contoh penggambaran simbol pohon dengan rendering dedaunan yang kurang proporsional

3. Langkah ketiga, mengisi lingkaran yang telah digambarkan garis ombaknya dengan tekstur
dedaunan yang mengarah pada titik pusat.

4. Langkah keempat, berikan tanda garis lurus ke arah titik pusat lingkaran.
5. Langkah kelima, kombinasi antara garis ke pusat dengan rendering tekstur dedaunan

membuat simbol pohon selesai dibuat.

9ro

Gambar 3.3
Beberapa contoh simbol pepohonan dengan perpaduan tekstur dedaunan

'resalos loquJ!s ,c
,9
'uErElourllesnd lrul qere ol snrnl srJP6lenquour 'euJlp\ Lle40ue1
'epp 6upA leqol srJE0 Ourdues !p sldlt stte6 lenqtuew 'pduee4 qe40ue1 I

'uere16url 0urlrle1as aI lnqosrol leqal sue0 uel0unqnq 'e6p4 qe46ue1 'e
'pnsleurp 0ueA ueuoqodad ;oqurs selrluaprepuel nele

uelelnq ue6uep rOur;esrp rlel-rlelas lnqosral ;eqe1sueO elelue t6 'uelel0utl reltlos !p snJnl
srreb nele uerelbur; seleq srreO rp>lr6ueuu ;eqe1 stteO ue>1teque06uaw 'enpol tle41ue1 'Z

'uelurburrp

6ueA e1e1s ueJnln ue6uap rensos ue.re16url lenquau ue6uep :.elr:.uu 'eweued t1e46ue1 't

uereque66uod sosord

ueunepap 1uuepuu eduel uoqod pqwp ueteqwe66ue4
,'e requec

q 1p

*

T

r'. --l-'.*-- "\

\ \\

\

'l

s

6

NVNNVOfO CNIHSONSU VdNVI NOHOd'IOgUIIS NVHVSUTVC9Nfd '8

6V suue pqurg E qeg d

50 Komunikasi Grafis Arsitefiur dan Lansekap

Gambar 3.5
Beberapa contoh simbol pohon tanpa rendering dedaunan

C. PENGGAMBARAN SIMBOL POHON DENGAN PERCABANGAN

2*

*

Gambar 3.6
Penggambaran simbol pohon dengan percabangan

ue1ueqeclad ue5uop ueuoqodod pqwp tloluoc edeloqag
z'e JEquec

'bueturq ryedas lnluoqroq uep tesolos loqLuls '9
'nlueq uerel0ur;sueO qnlueAuou snleLl ue6ueqectad srre6 ueqnlnlosal '1edwee4 qe40ue1 'V

'(seqcuetq fuepuoces) enpol 0ueqec qere nlnueu srrebrp
(saqcuetq fueuet) 6wwer-0ur1uer uErIr1106 'eupln bueqec sr:e6 qele aI lenqlp $eqcueq
fuepuocas) Bnpal bueqec elulnfuelag '@etlcueq fuewUd) erueln Oueqec re6eqes lenqlp
ledep lesnd lrilt qere e1 srreO 'sya;duo>1 qrqal 6uel ue6ueqecled Inlun 'e6pa4 qe46ue1 'e

'eOrilOas Inluaquoul ue0ueqecred qere lnluaq
e1rI ueluereslp t]lqol 'lesnd Irlr] t{eJe a1 uebueqecrad srreO uplqequlel 'enpot qe>16ue1 'Z

'uelurburrp 6uer(

efpls uernln ue6uep rensas nlupq ueJpl6url lenqrueur ue0uap 'r.'r'w 'eueuad tley1uel 'L

uerequre66uad sosord
L9 suer? loquls e qeg

52 Komunikasi Grafis Arsitektur dan Lansekap

D. PENGGAMBARAN SIMBOL POHON BERJENIS EVERGREEN

l'

\*,_,-

Gambar 3.8
Penggambaran simbol pohon berienis evergreen
Proses Penggambaran

1. Langkah peftama, mulai dengan membuat garis lingkaran bantu sesuai dengan ukuran

skala yang diinginkan.

2. Langkah kedua, menggambarkan garis berombak dan bergerigi di sekitar garis batas

lingkaran ke arah luar. Garis ombak mengarah pada titik pusat lingkaran dan besaran
ombak harus mempunyai irama.

a. Bila garis ombak bergerigitidak menuju ke titik pusat, maka gambar menjadi kurang

proporsional. Demikian pula dengan besaran lingkaran ombak bergerigi yang terlalu
konsisten.

Gambar 3.9
Contoh penggambaran simbol pohon berjenis evergreen yang kurang proporsional

ueeJ1)e^e 5uuepuu ueuoqoded pqws qoluoc edeteqag
0!'8 rBqurBc

'lenqlp tesolas uoqod loquts
lenqurau rbrra6req lequo sue6 ue6uep tesnd e1 sue6 plplue tsputquol 'ewlp)t qe>16ue1 'b

'uelel6utllesnd Itltl qele aI snlnlsue6 ppuel ueluoq'ledwaot qe40ue1 ,e

sllue pqwls e qeq

54 Komunikasi Grafis Arsitektur dan Lansekap

BEBERAPA CONTOH LAINNYA DARI PENGGAMBARAN

SIMBOL POHON

gsu.=<*.ss"-r\\ilT'\ll'fl'rl/1,'+, ;r- *,ildtt
*s
W-*.-^ .r^:\S' RUItlIIT

%h*,*s$n'"

STDHRHANA

'JnlEJal uEp uolstsuol ueouop eq pilued nete snJry \e6el
ppJed suej upouap nlueq srJeo enp EreluE tp uptoeq qpltst nelv

i'rnlplol uep uolsrsuol ue0uop aq ocqJnc nele Jwl6u1-Je46w1ew

sr;e6 ue6uep nlueq slre6 enp Elelup rp uerbeq qeltst nplv

.I!Pq

Ouern1 rpefueu teque6 'uolstsuol uep lnleJol lpptl lEquolaq

srre6 elrg 'Jnlelal uep uolstsuol uebuep eq pedollecs nele

,leqwoJaq srreb ue0uap nlueq srre6 enp BJpluE rp uerOeq qelrs;

' (uelndunrer) qeueg dnlnuad ueueuel
uelreqtueOrp lppuor.l Oue[ eare eped nlueq sueO re6eqes srdrl
ueOuep snrn;:elelas nele lepred sue6lenquuetl ue6uep qellelny\

Guzaoc oNnoacl dntnNSd NVyltvNVr NVUVEUtvccNrd 'ir

99 saue pqurls e qeg

56 Komunikasi Grafis Arsitektur dan Lansekap

Atau isilah bagian di antara dua garis bantu dengan garis pararel
enam puluh deraiat dan berlawanan pada garis bantu lainnya
dengan konsisten dan teratur.

Atau isilah bagian di antara dua garis bantu dengan garis bebas
alau irregular line dengan konsisten dan teratur.

F. PENGGAMBARAN SUSUNAN BATUALAM DAN GRAVEL

Untuk menggambar susunan batu alam yang berbentuk kotak,
cobalah mulai dengan membuat garis-garis bantu horizontal dan
vertikal secara acak.

Melalui garis bantu tersebut, gambarlah bentuk batu alam kotak
tersebut. Perhatikan jarak (spasi) antara batu alam, jangan terlalu
jauh dan tidak teratur.

'ueueurled

sruof uenleq-n]pq uplrpque66ueur ln]un elnd uerlrruoo

-n! 'uolstsuol rcpll lBnq!p ledep (lerol) seqeq uBnlEq uErnIn
epEd 'seqaq lerol uenteq-nlBq sruoluEllEqtrPorp e6n[1edep nely
.o.Y n

too

'U -o

o

'seqaq lnluaqroq 6ue^ rue;e uBnlEq-nlEq
srualueilequP60uoLu Intun uElnlelrp lEdep p6nleLuPs 6uer( 1eg

'lnqasrol ueniPq erelue rp

Jnlslal uelLlPqureilp lPdEp uep nlPq sruaf uelEpoquou In]un

L9 s!]etg loqwls e qeg

58 Komunikasi Grafis Arsitektur dan Lansekap

G. PENGGAMBARAN SUSUNAN BATU BATA DAN PAPAN SEBAGAI DINDING

Untuk menggambar susunan batu bata berbentuk
kotak, cobalah mulai dengan membuat garis-garis
bantu horizontal dengan jarak yang teratur.

Melalui garis bantu tersebut, gambarlah bentuk
batu bata kotak tersebut. Perhatikan jarak (spasi)
antara batu bata, jangan terlalu jauh dan tidak
teratur.

Untuk membedakan jenis batu bata dapat

ditambahkan tekstur di antara batuan tersebut.

Hal yang sama Juga dapat dilakukan untuk
menggambarkan jenis batu-batuan alami yang

berbentuk bebas.

'ueuEUtlPd stuaI

uBnlEq-nleq ue4equlEoouaut Inlun plnd uetltuao

(;ero1) spqoq 'uolstsuol lpptl .lEsenqqtopqlEledJEopl
uenleq uelnln eppd

upnleq-nlpq srua[ ue4reque6rp ebnl ledep nely

69 slple toqw6 e qeg

60 Komunikasi Grafis Arsitektur dan Lansekap
H. PENGGAMBARAN POTONGAN SIMBOL POHON (DENGAN MENAMPILKAN ARSIR

DEDAUNAN)

Langkah pertama adalah membuat
garis bantu tiPis sesuai dengan

bentuk tajuk Pohon Yang ingin

digambar.

Langkah ked ua, menggambarkan

garis berombak tebal atau
scalloped line di sekitar garis

batas lingkaran ke arah dalam.
Garis ombak mengarah Padatitik
pusat lingkaran dan besaran
ombak harus memPunYai irama.
Bila garis ombak tidak menuju ke
titik pusat, maka gambar menjadi
kurang proporsional.

'6ueIeq-6ueIeq >1e1e ue>1lrseq0ueu
lnlun urplrLl eurem uersJe uebuep ueunepop
Iequlo sueO rsr6uew pdwae1 qe46ue1

'tesnd

1r1r1eped qere0uau 6ueA ueunepop rnlslal
ueDuep elulequo sueb uelrequeOrp qe;a1
0uer{ uerel0ur; rsrDueu 'e611e4 t1e4Aue1

';euors;odo.rd 0uern1

rpefueu reque6 eleu '1esnd Illll ol nlnueu.r
lepll lequo srreO epg 'elueJr rBAunduau
snreq leqLuo uelesoq uep ue:e16ur;
lesnd lrlrl eped qere6uorx )iequo srree

t.9 slele loquls e qeg

Komunikasi Grafis Arsitektur dan Lansekap

PENGGAMBARAN POTONGAN SIMBOL POHON (DENGAN MENAMPILKAN STRUK.
TUR BATANG DAN RANTING)
Langkah pertama adalah membuat

garis bantu tipis sesuai dengan
bentuk tajuk pohon yang ingin

digambar.

Langkah kedua membuat per-

cabangan mulai dari batang, cabang,
dan ranting. Harus tetap mengikuti
garis bantu.

'6ur1uel uep'0ueqec'Oue1eq
Prelue ueleqalol ueepeqrad
uelrloquloru e6r1a1 qe16ue1

e9 saer, loqwls c qeg

Komunikasi Grafis Arsitekur dan Lansekap

J. PENGGAMBARAN POTONGAN SIMBOL POHON BERJENIS EVERGREEN

Langkah pertama adalah membuat garis
bantu tipis sesuai dengan bentuk tajuk
pohon ienis evergreen, yailu segitiga.

Langkah kedua, menggambarkan garis
berombak tebal atau scalloped line di
sekitar garis batas segitiga ke arah dalam.

Langkah ketiga, mengisi bidang segitiga
dengan arsir horizontal pararelatau dapat
juga mengisi dengan arsir garis ombak
yang sejajar.

Langkah keempat, memberikan bayang-
bayang di antara garis horizontal paralel
atau garis ombak sejajar.

:J..,.f-,:___j::+*11+ n/[ey re6e4
'l:.'=:

lE-.;;w.r-a::

--

PleS nlEg loquol tuBlv nlBg loqual

+/iFrr,F*

r-* 2

eJEuo3 sluor uoqod

BQ'"4
o"'q5ooo

.D

uotlod

ffiffiffimffi.IBIUAS uBruBuBl

YVdUTVT NVO NVONOIOd UVSI'TVO 'Y
99 slpte pquls e qeg

66 Komunikasi Grafis Arsitektur dan Lansekap
L. GAMBAR SIMBOL GRAFTS LAINNYA

h ,/r
UTARA H
-
ilMA

200 3s0 400

L9

ueJeq we 6 6 uad etueu ad qe4 6 ue1

l'r requPc

'pueLloil! uplpun6ladtueu ledep ue6uecuer erd deqel nele desuol deqel eslels
lenquJau Inlun 'nluBq sue0 nele ren; stteb lenqutaul ueOuep EFw'ewelJad qe16ue1

SIJVHC SfSOUd

@r*il**ilY FY1&t x

Komunikasi Grafis Arsitektur dan Lansekap

Langkah kedua, tebalkan bagian elemen perkerasan (dinding rumah, pagar pembatas,
batas atap, dan sebagainya).

Gambar 4.2
Langkah kedua penggambaran

ueJequed1uad e\le>t qes16ue1

e', rPquP9

{nssur
nluId

'er{urebeqes uep'LleunJ setal ueelnur.red Du;rapuoJ 'uoloq ueseteltad buttapuat nele (lndunt
$upapuel ;esru) buecue.rrp $ue[ qeue] uEEInured eped 6utlepuet ueluoq 'e64e>1qe>10ue1

sueJ? sesoJd , qeg

70 Komunikasi Grafis Arsitektur dan Lansekap

Langkah keempat, perjelas gambar rendering simbol pohon sesuai dengan jenis pohon
yang ada. Bedakan rendering simbol pohon satu dengan lainnya.

Gambar 4.4
Langkah keempat penggambaran

ueJeqwedduad ewr p>1 qe>16ue1

9'' JequPc

{s3rur
nlud

qBtunJ

u?un0upg

' (ue6ue[eq Lle:e ueurepoq
Epuoq nles Lloloq 1epr1) qerees snreq ue6ue[eg 'epuaq t00ut1 ue6uap rensos snreq 6ue{eq

-Ouerteq 0ue[ue6 'Iupuorrt qrqel 6ueA .requreO uellrseq6ueu uele lul leH '(eAure0eqes uep
'qeLunJ ueunDueq 'burpurp 'ueuoqoded) epuaq 0ue{eq-6uer(eq ueluoquaw'eulqal qelOuel

saer, sasord , qeg

CONTOH GRAFIS

72

\eues ueueuel ueleqwe,1ued
z'9 rPquE5)

qeuq dn1nued ueweuel $ uorqod ueuteuey (g

ftresog Xewas ueweueg

,,'--datt!no Jesog slte6 (7 pile Wn$ (t
| 1.I,, .r ,

EL saelo qouoc a qeg

74 Komunikasi Grafis Arsitektur dan Lansekap

Gambar 5.3
Penggambaran komposisi tanaman

sUeO sldll pqat selsuawl
t'9 requec

i fiuaq

i reuaq i #usq \Epll

sller? qotuoc a qeq

76 Komunikasi Grafis Arsitektur dan Lansekap

tidak benar ! benar !

-Nf-n'-?Ee

t..-b a

tidak kontras

->.

tidak benar benar !

'*-+

Gambar 5.5
Pen ggam baran kel o m pok tan aman

selluo4 Joplel uullleqtedueul ueduep ueJequeaauad
9'9 rEquP9

nqwe6 lrriflffifglifi*

i teuaq xepll

#

i teuacl i )euaq \epll
se4uorl !e$u epe \epll

i teuaq i teuocl \epll

LL sau9 qouoc a qeq

78 Komunikasi Grafis Arsitektur dan Lansekap

B.pH

i#,ffi

Gambar 5.7

8'9 rPqtueg
6L sller? qotuoc a qeg

*'8"'rR;;.ruIIs'Ij AIlr'|gr",.f.ilMd

GAMBAR RENCANA
TAPAK

A. APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN GAMBAR RENCANA TAPAK

Pengertian:

1. Gambar rencana tapak adalah gambar dua dimensional dari semua elemen material yang

terdapat di dalam tapak yang direncanakan secara keseluruhan.

2. Suatu Tapak (Site) yang dilihat atau diproyeksikan dari arah atas atau dari udara terhadap

objek atau elemen materialyang terdapat dalam tapak.

Gambar 6.1
Contoh gambar rencana tapak

80

\edel euecueJ Jeqweo LlotuoC
e'9 rPquE9

t'..-*.#!rry*-

\edel eueouil Eqwe5 qowoC
z'9 requEc

L8 \edel euecuea Eqweg g qeg

82 Komunikasi Grafis Arsitektur dan Lansekap

B. MENGAPA DIPERLUKAN ADANYA GAMBAR RENCANATAPAK
1. Untuk memperlihatkan perbedaan antara elemen asal (eksisting) dan elemen yang
2. d irencanaka n (p Ian n in g/d esig n) .

Rencana tapak merupakan dasar/patokan/pedoman bagi perencanaan/perancangan

3. gambar tahap rinci selanjutnya.
Berfungsi sebagai gambar komunikasi antara sesama perancang/arsitek lansekap,
komunikasi dengan pemberitugas, komunikasi dengan pelaksana proyek terhadap bentuk-
bentuk elemen.

C. APAKAH YANG BIASANYA DITAMPILKAN DALAM GAMBAR RENCANA TAPAK

Hal-hal atau bagian yang tampak dalam rencana tapak adalah

1. garis pembatas suatu bidang atau objek bangunan (rumah, teras, dan sebagainya);
2. garis yang menunjukkan jalan masuk kendaraan ataupun manusia;
3. jalan setapak;
4. pagar pembatas;
5. vegetasipohon, perdu, semak, rerumputan.

D. BAGAIMANA MENGGAMBARKAN OBJEK DALAM GAMBAR RENCANA TAPAK

UNTUK MEMBEDAKAN SATU DENGAN LAINNYA

Gambarkan garis batas atau rendering suatu obyek dengan jenis atau tipe yang berbeda.
Lihat contoh di bawah ini.

Garis Batas Jalan

-tr*.t*.txtixatrar rr l;r r Garis Tapak
Garis Batas pagar
rt r:r; r r rr t:r. r: I rl;:l

Garis Batas Trotoar

r n: Garis Batas Jalan Mobil

Garis Batas Bangunan

.-ar"

x* 1.1

*

rAf
Garis Simbol Pohon

08

plldeC Sn p eLuo1 ueunaueq uedap 4edwel leqwee

l'z JPqurBc

,'/Ae!A ueld nele
1edeleuecud/ueQ oils rlelrtsr ueOuap leualrp delesue; uB6uecueled ruelep sele 4edwe1

'6ue4e1aq 4edutel nele
'6wdwes 4edutel'uedap 4edwel Llplrlst lpuoltp 'uetltruop ue0ua6 '6ue1e1eq nele 'Durdues
'uedap Lfere rlpp leqrlrp 6ue[ leuorsuoturp Enp In]uaq uelep JBque6 tplepe 4eduet )eqweg

NVN]NHVONId 'V

)vdl,ltvl uvgl,ltvc

Komunikasi Grafis Arsitektur dan Lansekap

B. FUNGS! GAMBAR TAMPAK DALAM PERANCANGAN ARSITEKTUR LANSEKAP
1. Untuk memberikan gambaran terhadap tinggi dan bentuk elemen asal (eksisting) ataupun

elemen yang direncanakan dari permukaan tanah.
2. Di samping itu, memberikan gambaran tinggi dan bentuk elemen yang dilihat dari beberapa

arah.

?AMPAK OEPAN

T&nilFAK $A[fiptHS
' Gambar 7.2

Presentasi gambar tampak depan dan tampak samping

)auueld '\cel!L.lilv

adecspuel 'pa1Llclv - suo^als rc\Jed puepdoC lplwqcs lq u1paq '4edwe1 nqwe6 tlotuoC

e'z lEqurBc

mwfi3c xv*ffivn

HVdS* XVdIltY.L

98 >1edwe1 reqwee I qeg

86 Komunikasi Grafis Arsitektur dan Lansekap

C. PROSES GAMBAR TAMPAK ATAS/DENAH, TAMPAK DEPAN DAN TAMPAK SAMPING

Untuk membuat gambar tampak, maka kita harus mengetahui dan menguasai prinsip-
prinsip teknik proyeksi gambar. Teknik proyeksi pada dasarnya adalah membuat gambar tiga
dimensi (misal suatu objek benda) menjadi gambar dua dimensi. Melaluiteknik proyeksi, akan
diperoleh tiga bentuk tampak gambar, yaitu 1) tampak dari arah atas, 2) tampak dari arah
depan, dan 3) tampak dariarah samping.

I;
TAillp&N AT&$

r* tt

Y&WAN $AMHH&

Gambar 7.4
Sebuah benda kubus dilihat dari semua sudut

'e6nI uelrslefotdrp qela1 0ue[ upJnln ue6uep requrebral uele 'n1urd nele e;epuef
uor.uolo lMrutoul 6ue[ 6urpurp ueroeq e4ew'(ue1d rco11) rcsep Lleuop ue>1.requre66uauj Inlun

tnpns enuos lJep leLlllp snqDl epueq qenqos
g'z requrPc

$.$$\

qvlv

r;dry

sep >1edwe| uebuep lnqoslp tnllalrsre uelep 'Lpuep Jeqweb uebuap pqasrp eOnl
0ueptg 'euPS 6ueA ue.rnln ue6uep ledure r6es
Pserq nEle 'sele qeJe rsle{ord uep lesereq 6ueri
tOes Oueprq qpnqas requre6 rDefueu
ledue ue>1e

'sete qplaqos uep lpLltltp elrqede nluaual upJnrn ueouep ledule r6es epuaq lelqo qenqeS
'tut t,lemeq rp requeO uelrleqrad qoluoc reOeqeg

L8 >1edue1 reqwee I qeg

88 Komunikasi Grafis Arsitektur dan Lansekap

A

s *

A TAMPAK ATA$

-'rittt-,a?trr POTO],lOAN
TAMPAK T}A$AR
b

1;

-ti

I Hrnd 3rr$

trlVtll-l3$ l{ffiV IXVO I{VSHOTOd

unsn {*

r{YlSV rUV0 lJUYS

f-Mf-IO3Od fiYUY tUV0

r*vst{olsd

VUYTN

HYXY HVfi

HYSHOTOd

xYd30 Hlruv HV$HOIOd

m

4edwe1 reqweg I qeg

90 Komunikasi Grafis Arsitektur dan Lansekap

{.a ,t{ ." .,' l'.J, \Y ,Iti

vtt,1.,tt l't)r:' 4

7rt.:l a
tr .' '. ,i. I

,..r -l I

':t'r
"'|,?l;),,1
,

r

POTSNGAN

t6

p66uu qeunl ue0uDl0utl qeuop Jequee
l'8 reque9

at *
G.rn{n

t

V

fl{*

:Lloluoc re6eqas 'e

'buedtueued qenqas Inluoq urepp epuoq

qenqas nele ledel urelep qprp uep leq!llp 6ue{ ueOuepued ueledruew ue0uolod rcquteg 'Z

'qeuel uee>lnurad sele !p pperaq

Oue{ epueq nele ledel.renl qere upp }eqrlrp 0ue{ ue6uepued uelednrcw 4edue1)equreg 'L
'lnluoq reDeqes qelepe ueOuolod requue0 uep leduel requre6 eJelue ueepaqJad
'epuoq qenqas uer66urlal uep Intuaq uelleqrpedr.ueur e6nl

ue6uolod .reqtue6 '1edure1rcqureO ueOuep srualeg 'ue6uecuer nele epuoq qenqas Ouedtueued

ueOuolod ;r;o.rd uelrequeD0ueur 6ueA rsuaurp enp rcqure6 lnluoq qeppe ue0uolod rcqweg
NVN-INHVON=Id 'V

NVCNOIOd HVSU\IVC .:,,: n..-.i:-:*tr -::::'',*;

:: :-t: I a

trf1i*

=*ffif*P"!cl)?lw FY1+l tt

92 Komunikasi Grafis Arsitektur dan Lansekap

Gambar 8.2
Proyeksi tampak depak rumah tinggal

Gambar 8.3
Proyeksi potongan AA

Gambar 8.4
Proyeksi potongan BB

'sBlol lpr.lruol uple ledurEl lBquee 'g
'tenqtp ouE^

Ioho Oueprq eped ulpl lllll ue6uap er(uuer66urtol uplntuollp qelol6uer{ lr}rt uelDunqng 'L
'qeuop requeO urelep tedepret OuBA >lrlrl pnuios eped (9 rrpq) n1 uBInIp'] '9

'rleuel ueeynurad srreb seleq rrep rnlnDueu ue6uep lnqasJol >lrlrl uer66urlol uelnluol 'g
'qeupl uee>lnuued pluozrJoLl sueO seleq Ouoloueu e66urq qeuop

reque6 eped >1efoo spleq lllll dertes ue>16unqnqOueut 0ue{ sntn; 1e0e1n1ueq stteb qelleng 'n

'lenqlp lepueq 6ue[

leduel qere ue6uep refefas 'Llpupl ueelnuured Jesep seleq re6eqas p]uozuor{ sue0 qelleng 'e

'(ledet uedap
lepuaq leduet lequeb Eueul qele tJep uelnluol
upp nele Durdr-ues qere rrep) tenqlp 'Z
'se1e leduel Uep leLllllp 6ue[ qeuap teqr.ue6leng
't

)VdUIIVI UVEUTIVO IVNSYU=II,I W\NVO NVdVHVI 'C

'qeuel ueelnured uer66urte>l ueOuep delDueg 'qere e;e6es lrep leqlllp
6ue[ requre6 ue0uecuBr depet]ral se6nl uaquad epedel uetequeO ueluaquau Inlun

'e[uure;>1elqo uebuep

>1a[qo nele ueunOueq qenqos r66ur1 uernln nElB ueOurpueqrad eqels rnqelebuetu In]un

NVCNOIOd UVSUTVO NVYN'IHSdIO VdVCNfUU 'g

'ueutepaq Oue[ ueOuolod qere uep epoqroq

leqlUol 6ue[ >1eho ueleuarelrp lul lpH 'r'B uep e'B Jequlee elelue Inluoq ueepeqted tedep:al
'(g-g ue6uolod reqrueO epuel srreO epuel leqtl) Jnultl LleJp al Ouolodtp ledel 'r'B requeg

'0uecuerrp 6ue[ qeuel

ueelnured 6uedueued rayerel uep Inluaq eOnIlnseurrel le[qo uep uer66ut1e1 ueburpueqrad
uep uEJnIn ue>11eq;pedurou rur ueOuolod Jequrpe 'se;e[ leqt;tal uele qeunJ uplep uet6eq

eleu '(qeutnt ueunbueq rur lpr..l uelep) Ouo1odra1 6ue[ >1elqo uer6eq eped snsnqy 'ereln qere
al (V-V) uB6uolod ppuel seleq sr:eb rrep relnurp 'requte6tal upp teqrpol Oue[ >1atqo enuras
'uerlru.rop ue6ua6 'Ereln qeJe oI lerllllp 6ue[ ue6uo]od reque6 uelednteu 'e'B leque5

'uPlnlualrp qela1 6ueA ele1s

ue6uep tensas 'Lleuop requeO r"rep rsleAord ue>lednreur leduel requeg '1e[qo re0eqraq erelue
r66u4 ueepeqred ele1s uep ue0urpueqred leqr;tal 'uellluap ue6ue6 '(ledel Jenl tJep teLllllp

ue6uepued) uedep Llere rrep rs>1eAo.td lenq!p ueOunl6utg leduel ue6uepued t'g requeg

',,Ieduel reqtue6* LlellPnqlp

'eAuure;ep lp lolqo rrep Inluoq uep ue;66ut1e1 ueOutpueqted uelleqt;tedueu In]un
'tenqrp uele

,,ue6uolod reqr.ueO,, eueu LIEJB ol uellerjtuoduau lnqastolepuel'(tt-tt 't-t) e16ue opol nete

(g-g 'V-V lesrr.r.r) prnq opol rselou ueltJaq uep s;.re6 Epuel nele 'qeued Ppuel ueluaqlp ql[e/vl
ue0uolod qety 'efuue0uo]od Duedr.ueued ]enqlp uele 6ue[ Oueprq Ouolor.ueu sue0 ednreq
epuel ueluaqlp snreLl qpuap JEqure6 eped e4etr 'ueOuolod teque6 lenquau 1n1u6 'er(uuelep
Ip la[qo reOeqreq rrep uer06urlal uep lelqo lnlueq uel]eqtpaduteu lppt] 'qeuop lpquee
'se1e ledue1 Uep leqlllp lnqosrol Llpuo6 'e[uueure;eq tp uoqod uep 'ie0ed 'Inseut uele['qeunt
ueun6ueq ueOuap de10ue1 'Llpunr ueOun>10ur1 nlpns qeuap uelleqtUedtuoLu '!'g requIeC

'mluaq reOeqes sele rp requeb eped qoluoc uereJn

86 uebuotod )eqweg I qeg