The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by permadhi, 2019-12-23 18:04:09

IPS-KelasVII-Waluyo

IPS-KelasVII-Waluyo

38. Suatu tindakan dikatakan berdasarkan motif 3. Tunjukkan bukti-bukti bahwa masyarakat
sosial apabila bertujuan untuk . . . . berburu dan meramu tingkat lanjut sudah
a. membantu sesama mengenal kepercayaan!
b. mencapai keuntungan
c. menekan biaya serendah-rendahnya 4. Mengapa manusia yang hidup pada masa
d. memperoleh teknik usaha yang efisien berburu dan meramu tingkat awal biasanya
memilih padang rumput dan semak belukar
39. Jika lokasi produksi tidak strategis maka produsen untuk tempat tinggal?

akan memboroskan biaya . . . . 5. Apakah perbedaan antara zaman prasejarah
dengan zaman sejarah?
a. iklan c. angkut
6. Jelaskan proses terjadinya interaksi sosial!
b. sewa d. bahan baku
7. Mengapa proses sosialisasi selalu terus ber-
40. Contoh penerapan prinsip ekonomi dalam langsung selama individu tersebut masih hidup?
kehidupan siswa adalah . . . .
a. mencatat di sobekan kertas 8. Bagaimana cara kamu bersosialisasi dengan
b. memperbanyak koleksi pensil orang lain dalam kegiatan sehari-hari? Sebutkan
c. meminjam buku pelajaran teman lima contoh cara tersebut!
d. menabung untuk membeli buku pelajaran
9. Mengapa sumber daya manusia perlu di-
B. Jawablah pertanyaan dengan tepat! tingkatkan kualitasnya? Bagaimanakah caranya?

1. Mengapa gempa bumi sering terjadi di 10. Jelaskan tentang motif ekonomi distributor!
Indonesia?

2. Sebutkan satu bentuk kenampakan alam yang
terbentuk dari proses sedimentasi! Jelaskan pula
proses pembentukannya!

94 Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII

• Manfaat peta, atlas, dan globe untuk mendapatkan informasi keruangan.
• Cara membuat sketsa dan peta wilayah yang menggambarkan objek geografi.
• Kondisi geografis penduduk.
• Gejala-gejala yang terjadi di atmosfer dan hidrosfer, serta dampaknya terhadap

kehidupan.

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII 95

98° 102° 106°

4° 4°

2° 2°

0° 0°

2° 2°

98° 102° 106°

Sumber: www.menlh.go.id

Gambar 4.1 Wilayah banjir di Sumatra dapat diketahui dengan
mengamati peta daerah rawan banjir Sumatra.

Manusia selalu berusaha mengenali lingkungan- Peta juga dapat digunakan sebagai alat promosi
nya. Bahkan, sejak zaman purba manusia melakukan- kekayaan alam, misalnya objek wisata alami.
nya. Pengenalan diawali dengan mengunjungi tempat-
tempat baru. Tidak sedikit kesulitan yang ditemui Bencana yang melanda Indonesia, tidak banyak
dalam menjangkau suatu tempat. merugikan apabila kita telah mengenali kondisi
lingkungan. Tampaknya hal ini mulai disadari oleh
Manusia menggunakan peralatan dan cara masyarakat Indonesia. Kini, peta daerah rawan
dalam mengenali lingkungannya dengan membuat bencana sudah banyak dibuat meskipun belum
peta. Peta telah berkembang menjadi alat untuk lengkap. Gejala-gejala di geosfer yang menimbulkan
mengenali lingkungan dan potensinya. bencana alam telah dikenali dan dipetakan. Potensi
banjir, tanah longsor, dan gempa bumi di suatu daerah
Kekayaan alam yang melimpah perlu dikenali dan telah dipetakan. Dengan demikian, masyarakat
dimanfaatkan. Kekayaan alam bisa dimanfaatkan mengetahui daerah rawan bencana alam dan
untuk menunjang kehidupan penduduk. Di sini, peta keadaan lingkungan wilayahnya.
berfungsi sebagai media inventarisasi kekayaan alam.

• peta • kondisi geografis
• atlas • kondisi penduduk
• globe • atmosfer
• objek geografi • hidrosfer

96 Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII

Dalam usaha mengenali karakteristik wilayah, peta menjadi panduan
bagi manusia. Dengan peta kamu dapat bercerita tentang tempat tinggalmu,
bentuk lahan di daerahmu, dan jarak antara tempat tinggalmu dengan kota
lain maupun kenampakan-kenampakan unik yang ada di sekitar tempat
tinggalmu.

A. Peta

Peta banyak sekali jenisnya. Beberapa peta menunjukkan batas
administrasi seperti negara, provinsi, maupun informasi yang bersifat umum
lainnya. Ada juga peta yang menunjukkan lokasi sumber daya alam, industri,
persebaran penduduk, flora, fauna, dan masih banyak lagi. Dari peta
semacam ini kamu dapat memperoleh informasi lebih spesifik (khusus).
Mari kita pelajari pengelompokan peta.

1. Jenis Peta
Jenis peta dapat dibedakan sebagai berikut.

a. Berdasarkan Isi Peta
Berdasarkan isi yang disajikan, peta dibedakan menjadi peta umum

(peta dasar) dan peta khusus (peta tematik). Bagaimana membedakan
kedua jenis peta ini? Cobalah lihat peta Indonesia. Pada peta Indonesia
tergambar kenampakan sungai, nama-nama kota, batas-batas wilayah,
nama kepulauan, dan sebagainya. Perhatikan peta berikut ini!

95° BT 100° 110° 120° 130° 140° BT

Laut Cina Selatan SAMUDRA PASIFIK

Pangkalan Laut Sulawesi
brandan
S.Berau Tarakan
Prapat
P.Bintan
Dumai

Umbilin P.Singkep Tanjung P.Waigeo 0°
P.Bangka Steenkool
Martapura Tembagapura
Plaju/ P.Belitung Laut Banda
S.Gerong Jawa 10° LS
Simau

Bukitasam Sinta Laut P.Buton

Arjuna

Cikotok
Sukabumi

U Skala 1:50.500.000 Tulungagung

SAMUDRA HINDIA AUSTRALIA

Keterangan:

: Minyak Bumi : Emas : Pasir Besi
: Aluminium : Perak : Timah Putih
: Aspal : marmer : Tembaga
: Bauksit : mangan : Intan
: Batu bara : nikel

Sumber: Dokumen Penulis

Gambar 4.2 Peta tambang.

Peta tambang di atas selain menggambarkan wilayah negara
Indonesia juga menunjukkan persebaran bahan tambang di Indonesia.
Berarti, ada informasi lain yang hendak ditonjolkan pada peta tersebut.
Sekarang kita bandingkan peta kepadatan penduduk berikut ini dengan
peta tambang. Keduanya sama-sama menggambarkan wilayah negara
Indonesia, tetapi isi dari kedua peta sangat berbeda. Peta tambang berisi
persebaran bahan tambang, sementara itu peta kepadatan penduduk
menyajikan kepadatan penduduk suatu wilayah.

Peta umum yang digunakan sebagai dasar untuk membuat peta
tematik disebut sebagai peta dasar. Contohnya, peta Indonesia bisa
digunakan dasar untuk membuat peta bencana alam dan peta
kepadatan penduduk. Dengan demikian, peta Indonesia yang kamu
gunakan tersebut selain sebagai peta umum, juga disebut peta dasar.

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII 97

b. Berdasarkan Objek Peta
Berdasarkan sifat objek yang disajikan, peta dapat dibedakan

menjadi peta dinamis dan peta stasioner (tetap). Perhatikan peta di
bawah ini!

Banda
Aceh

Medan

Pekanbaru Tanjungpinang Manado Sofifi
Pontianak
Padang Samarinda Gorontalo
Pangkalpinang Palu

Jambi Manokwari

Palangkaraya Mamuju Jayapura

Bengkulu Palembang Banjarmasin Ambon
Ujung Pandang Kendari
Bandar
lampung

JAKARTA

Serang Semarang
Bandung

Yogyakarta Surabaya Denpasar

U Mataram

Kupang

Skala 1:44.400.000

Keterangan: 101_150 501_1.000
0_50 151_500 > 1.000
51_100

Sumber: Bumi dan Permukaannya Sumber: Dokumen Penulis
Gambar 4.4 Peta tiga dimensi.
Gambar 4.3 Peta kepadatan penduduk.
Sumber: Dokumen Penulis
Gambar 4.5 Peta dalam komputer. Peta kepadatan penduduk di atas menyajikan kepadatan penduduk
tahun 2005. Informasi pada peta ini setiap tahun pasti berubah karena
jumlah penduduk setiap tahun selalu berubah. Peta yang
menggambarkan objek yang tidak tetap atau selalu berubah dikatakan
sebagai peta dinamis. Peta yang menggambarkan objek yang tetap
dikatakan sebagai peta stasioner, seperti peta negara, provinsi, maupun
peta administrasi.

c. Berdasarkan Bentuk Peta
Pada peta-peta di depan atau peta yang kamu lihat pada

atlasmu disajikan pada bidang datar atau kertas. Peta semacam
ini disebut peta biasa atau peta datar. Jika kamu melihat peta
di samping, kamu akan memperoleh kesan relief yang berbeda-
beda. Kesan ini dapat ditangkap karena gambar tersebut
disajikan dalam kenampakan tiga dimensi. Peta semacam ini
disebut peta relief atau peta timbul.

Hal ini berbeda dengan peta di samping, yang tidak
tampak kesan tiga dimensi. Peta tersebut merupakan suatu
peta yang disajikan pada komputer yang disebut peta digital.
Peta digital ini juga dapat dicetak menjadi peta biasa yang
disajikan pada bidang datar atau kertas. Atas dasar perbedaan
bentuk inilah peta dibedakan menjadi peta datar atau peta
biasa, peta relief atau peta timbul, dan peta digital.

d. Berdasarkan Skala Peta
Peta berdasarkan skala dibedakan sebagai berikut.

1) Peta kadaster, skala 1:100 – < 1:5.000.
2) Peta skala besar, skala 1:5.000 – < 1:250.000.
3) Peta skala sedang, skala 1:250.000 – < 1:500.000.
4) Peta skala kecil, skala 1:500.000 – < 1:1.000.000.
5) Peta skala geografi, skala > 1:1.000.000.

98 Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII

Tahukah kamu mengapa berbagai ukuran skala peta dikelompokkan
menjadi beberapa jenis? Adakah pengaruhnya terhadap isi peta?
Sebenarnya sebuah kelengkapan isi peta dipengaruhi oleh beberapa
hal. Salah satunya adalah tingkat kebutuhan pengguna peta. Jika sebuah
peta hanya akan digunakan untuk kebutuhan sederhana, peta tersebut
dapat dibuat sederhana asal tujuan utama bisa terpenuhi. Dengan
demikian, peta itu dapat dibuat dengan skala kecil karena informasi
yang akan disampaikan tidak detail. Selain kebutuhan pengguna, bidang
cetak peta pun turut berperan dalam penentuan skala peta. Jika bidang
cetak peta kurang, peta dicetak dengan sistem penomoran sheet seperti
pada peta topografi Indonesia maupun peta rupa Bumi Indonesia.

2. Manfaat Peta

Penggunaan peta tergantung pada jenis dan pembaca peta. Peta
topografi yang skalanya kecil dapat memberikan gambaran secara luas
tentang muka Bumi yang digambarkan dalam peta. Sementara itu, peta
tematik atau khusus digunakan untuk menyajikan tema tertentu. Misalnya
peta persebaran penduduk, peta iklim, dan peta persebaran flora. Secara
umum, peta dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal seperti di bawah ini.

a. Penunjuk Arah, Letak, Luas, Jarak, dan Bentuk Permukaan Bumi
Informasi arah dapat kamu peroleh dengan menggunakan

komponen penunjuk arah. Lihatlah komponen peta yang lain! Dengan
menggunakan skala, kamu dapat mengetahui jarak antardua tempat
dan menghitung luas suatu wilayah.

b. Alat Informasi
Peta mengandung banyak informasi. Informasi itu ditampilkan

dalam bentuk simbol-simbol. Berbagai macam informasi dapat kamu
baca berdasarkan simbol-simbol dan keterangannya pada peta.

c. Alat Pembelajaran
Kamu dapat belajar mengenai wilayah-wilayah yang ada di

permukaan Bumi dengan menggunakan peta. Peta merupakan salah
satu alat pembelajaran. Peta digunakan dalam beberapa mata pelajaran,
seperti geografi dan sejarah.

Nah, agar kamu lebih memahami manfaat suatu peta dan cara
memanfaatkannya, ikutilah penjelasan manfaat tiap komponen peta berikut.

a. Mata Angin
Ingatlah selalu arah-arah yang ditunjukkan oleh mata angin. Tanpa

memahami arah mata angin, kamu tidak bisa mengetahui arah dengan
kompas. Ingatlah ketika kamu menghadap sinar matahari pada pagi
hari berarti kamu menghadap ke timur. Selain dapat dinyatakan dengan
arah, besarnya sudut dalam derajat dapat digunakan untuk
menunjukkan arah. Arah utara dinyatakan dengan 0°, sesuai dengan
arah putaran jam, besarnya arah yang lain dinyatakan mulai 0° hingga
360°.

b. Garis Lintang dan Garis Bujur
Letak suatu tempat pada peta dinyatakan dengan koordinat, salah

satunya dengan koordinat garis lintang dan garis bujur. Garis lintang
yang membelah Bumi menjadi utara selatan sering disebut latitude.
Garis bujur yang membagi Bumi menjadi barat dan timur dikenal dengan
longitude.

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII 99

c. Simbol
Kenampakan Bumi pada peta digambarkan dengan simbol. Berikut

ini beberapa jenis simbol pada peta.

Bentuk Piktorial Wujud Simbol Huruf/Angka
Simbol Geometrik
Titik gedung S gedung
Garis sekolah gedung sekolah
Bidang pelabuhan sekolah
pelabuhan P pelabuhan
mercusuar
mercusuar M mercusuar

jalan batas BBB BBB B B Batas
kereta api hutan
sungai
deretan
perkotaan

sawah sawah SS S: sawah
hutan hutan S H: hutan
perkebunan perkebunan P: perkebunan
H SS

H P
P

HP

P

Sumber: Dokumen Penulis

Gambar 4.6 Berbagai jenis simbol.

d. Administrasi atau Nama-Nama Geografi
Nama-nama tempat perlu dicantumkan sebagai petunjuk pada

peta, walaupun sebetulnya nama sendiri tidak tampak di permukaan
Bumi. Suatu peta menjadi sebuah peta buta dan tidak bisa dimanfaatkan
apabila tidak mencantumkan nama objek geografi yang digambarkan.
Kaidah penulisan huruf untuk nama geografi seperti berikut ini.
1) Nama tempat, biasanya berwarna hitam, tetapi dapat pula berwarna

kelabu.
2) Nama bentang alam seperti pegunungan, perbukitan dengan tipe

huruf miring berwarna hitam.
3) Nama perairan atau perwujudan air dengan tipe miring berwarna

biru.

Penulisan nama geografi secara jelas dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.1 Tata Cara Penulisan Nama-Nama Geografi

No. Huruf Besar Tegak Huruf Besar Miring Huruf Kecil Tegak Huruf Kecil Miring

1. Nama negara. Lautan Kota Sungai
2. Pembagian administrasi Laut Desa Bentuk pantai.

(provinsi). Sungai besar. Hutan Pulau kecil.
3. Pulau-pulau besar.
4. Kota-kota besar.

e. Garis Kontur dan Simbol Warna
Pada peta kenampakan gunung sering kamu kenali dengan lambang

. Bagaimana kenampakan lembah diketahui pada peta? Nah,
kenampakan gunung dan lembah dapat kamu ketahui melalui pola
garis kontur. Garis kontur adalah garis yang menunjukkan tempat-tempat
yang memiliki ketinggian sama. Garis-garis kontur pada peta membentuk
pola yang menunjukkan besar, tinggi, dan kemiringan lereng dari gunung
maupun lembah. Sebagai contoh, garis-garis kontur yang rapat
menunjukkan lereng terjal, garis yang renggang menunjukkan lereng
landai. Gunung memiliki pola garis kontur membulat. Semakin ke tengah
nilai konturnya semakin besar dan ketinggiannya bertambah.

100 Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII






















































































Click to View FlipBook Version