The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by permadhi, 2020-01-10 22:15:50

Konsep Metafora Dalam Arsitektur

Konsep Metafora Dalam Arsitektur

Keywords: Konsep,Metafora,Arsitektur

38

Amerika Serikat (dimana bangunan tersebut pernah mendapat
penghargaan Award dari American Institute of Architects ketika
ia didesain pada 1951), pada pukul 15.32 tanggal 15 Juli 1972,
dinyatakan bahwa arsitektur modern telah mati dan lahirlah
arsitektur periode Zaman Postmodern, artinya zaman pasca
modern.

Dalam periode Zaman Postmodern lahir pula bentuk-
bentuk arsitektur beraliran “dekonstruktivis”. Dekonstrusi
dalam arsitektur pertama kali menjadi perhatian publik adalah
pada saat diselenggarakannya pameran dengan tema
“Deconstructivist Architecture” di Museum of Modern Art, New
York, tanggal 23 Juni – 30 Agustus 1988, yang diorganisir oleh
Philip Johnson dan Mark Wigley. Dalam pameran ini
ditampilkan karya-karya tujuh arsitek: Frank O. Gehry, Daniel
Libeskind, Rem Koolhaas, Peter Esienman, Zaha M. Hadid, Coop
Himmelblau, dan Bernard Tschumi.

Bentuk arsitektur metafora pada periode Zaman
Postmodern dapat disebutkan beberapa yang fenomenal, yaitu
sebagai berikut:

• Dancing House (Prague, Czech Republic)
• University of Phoenix Stadium, (Glendale, Arizona,

USA)
• Guangzhou Opera House, (Guangzhou, China)
• Musée des Confluences, (Lyon, France)
• Art Science Museum, (Singapore)
• Word Trade Center Transportation Hub, (New York

City, USA)
• Cibertecture, (Mumbai, India)
• Jewish Museum Berlin (Berlin, Germany)

39
• Kertajati International Airport (Jawa Barat,

Indonesia)
Nationale Nederlanden (Prague, Czech Republic)
Nationale Nederlanden, karya Frank O. Gehry adalah
tempat kantor, restoran, galeri, dan pusat konferensi. Bangunan
Nationale Nederlanden, yang dikenal sebagai “Dancing House”
atau kadang-kadang “Fred and Ginger”, adalah salah satu
landmark paling signifikan di Praha dan jelas merupakan bagian
paling terkenal dari arsitektur Ceko pasca-1989.
Bentuk arsitektur bangunan merupakan bentuk metaforis
yang berupa tarian yang dilakukan oleh “Fred” and “Ginger”.
Bangunan ini juga sekaligus mencerminkan konsep “maskulin”
dan “feminine”.[Gambar 3.22 dan Gambar 3.23].

Gambar 3.22 Nationale Nederlanden.
[https://www.seepraha.com, akses 8 April 2019]

40

Gambar 3.23 Tarian “Fred” dan “Ginger” dan konsep maskulin-feminin.
[https://tocapu2017.wordpress.com, akses 13 Desember 2018]

University of Phoenix Stadium, (Arizona, USA)
University of Phoenix Stadium didesain oleh arsitek Peter
Eisenman, dan mulai dibangun pada tahun 2003 dan dibuka
2006. Stadion berkapasitas 63.400 ini adalah yang pertama di
Amerika Utara yang memiliki atap yang dapat dibuka dan
bidang yang dapat dipindahkan.
Bentuk arsitektur metafora diperlihatkan pada bentuk
luar stadion (eksterior) yang mewakili laras kaktus, tanaman
yang sangat khas dari gurun di mana ia berada. Begitulah cara
arsitek menemukan untuk menghubungkan bangunan besar
dengan lingkungan khas seperti gurun Arizona. Meskipun
dirancang menyerupai barel kaktus, ia lebih sering dikatakan
terlihat seperti pesawat ruang angkasa alien karena bentuknya
yang seperti cakram perak.[Gambar 3.24 dan Gambar 3.25].

41

Gambar 3.24 University of Phoenix Stadium.
[https://twitter.com, akses 8 April 2019]

Gambar 3.25 Barel Kaktus.
[https://sp.depositphotos.com, akses 8 April 2019]

42

Guangzhou Opera House, (Guangzhou, China)
Guangzhou Opera House didesain oleh arsitek Zaha
Hadid. Bangunan ini terdiri dari dua massa terpisah, keduanya
dilapisi panel granit triangulasi - satu abu-abu dan satu putih.
Bangunan abu-abu berisi gedung opera utama, serta ruang
latihan dan ruang lobi yang megah. Sementara, bangunan yang
putih memiliki teater kecil untuk pertunjukan non-opera
Bentuk arsitektur metafora diperlihatkan oleh kedua
bentuk bangunan – yang besar dan yang kecil – yang mengambil
bentuk dua kerikil yang terletak di aliran sungai yang
permukaannya diperhalus oleh erosi. [Gambar 3.26 dan Gambar
3.27]. Guangzhou (dahulu dikenal sebagai Kanton) adalah salah
satu kota besar di Tiongkok, dengan sejarah panjang dan budaya
yang unik. Terletak di Delta Sungai Mutiara, kota ini dulunya
merupakan gerbang Cina ke dunia, yang berfungsi sebagai pusat
utama perdagangan internasional negara itu.

Gambar 3.26 Guangzhou Opera House.
[http://sqmegapolis.wikia.com, akses 27 Desember 2018]

43

Gambar 3.27 Batu kali yang menjadi inspirasi bentuk arsitektur
Guangzhou Opera House.

Musée des Confluences, (Lyon, France)
Musée des Confluences didesain oleh “Konsultan” Coop
Himmelblau. Desain bangunan menampilkan tiga komponen
utama: ‘the plinth’, ‘the crystal’ dan ‘the cloud’. Terletak di
bawah pintu masuk utama museum, “auditorium yang lapang”,
ruang rapat dan area teknis. Di atas, “kristal” berlapis kaca
sepenuhnya berorientasi ke kota, menyambut pengunjung dan
melayani sebagai ruang publik yang mengundang. dalam area
ini, panel kaca besar dipasang di dalam rangka baja, membanjiri
ruang internal dengan siang hari. kontras dengan kontur yang
tepat dari “kristal”, “awan” telah dibangun menyerupai sebuah
pesawat ruang angkasa yang ditempatkan di atas bangunan.
Bentuk arsitektur metafora diperlihatkan pada bangunan
yang menyerupai kristal dan awan yang berpadu menyerupai
sebuah pesawat ruang angkasa. [Gambar 3.28 dan Gambar 3.29].

44

Gambar 3.28 Musée des Confluences.
[https://www.geocaching.com, akses 8 April 2019]

Gambar 3.29 Gambar Diagramatik Konstruksi “Crystal” dan “Cloud”.
[http://www.coop-himmelblau.at, akses 31 Desember 2018]

45
Art Science Museum, (Singapore)
Art Science Museum didesain oleh arsitek Moshie Safadie.
Bangunan yang menampung 21 galeri ini merupakan bagian dari
kompleks Marina Bay Sands Casino and Resort di Singapura
yang dibuka pada tahun 2011.
Bentuk arsitektur Art Science Museum menyerupai bunga
teratai yang sedang mekar. oleh karenanya, bangunan yang
metaforis ini juga dikenal dengan Lotus Flower Art Science
Museum.[Gambar 3.30 dan Gambar 3.31].
Art Science Museum mengambil pendekatan berpikiran
maju untuk penggunaan sumber daya alam. Air hujan yang
terperangkap di mangkuk besar yang dibentuk oleh atap disaring
dan digunakan untuk fasilitas kamar kecil.

Gambar 3.30 Art Science Museum.
[Sumber Foto: Dokumentasi Ashadi, 2017]

46

Gambar 3.31 Bunga teratai yang sedang mekar.

Word Trade Center Transportation Hub, (New York
City, USA)
World Trade Center Transportation Hub didesain oleh
arsitek Santiago Calatrava dan dibuka pada 3 Maret 2016.
Bangunan ini adalah stasiun terminal pada sistem PATH.
Terletak di kompleks World Trade Center, di dalam kawasan
Financial District di Manhattan, New York City.
Bentuk arsitekturnya sangat unik dan metaforis; ia jelas
merupakan personifikasi dari burung yang sedang terbang, bisa
jadi posisi burung terbang yang baru saja dilepaskan dari
genggaman tangan atau posisi burung terbang yang ingin
mendarat di suatu permukaan atau dahan pohon.[Gambar 3.32-
3.34].

47

Gambar 3.32 Word Trade Center Transportation Hub.
[https://www.govtech.com, akses 9 April 2019]

Gambar 3.33 Personifikasi burung yang dilepas terbang.
[https://www.archdaily.com, akses 9 April 2019]

48

Gambar 3.34 Burung terbang (posisi mungkin ingin hinggap?)
[https://my.lovepik.com, akses 9 April 2019]

Cibertecture, (Mumbai, India)
Desain Cybertecture menawarkan sistem intelijen
provokatif di India dengan kantor Cybertecture. Konsep untuk
bangunan paling inovatif ini terinspirasi oleh melihat dunia
dalam hal planet yang menjadi ekosistem yang memungkinkan
kehidupan berevolusi. Konsep untuk bangunan ini agak seperti
planet bumi, di mana ekosistem berkelanjutan berasal dari
cybertecture terintegrasi dan mulus yang berkembang untuk
memberikan penghuni gedung ruang terbaik untuk bekerja. Di
dalam gedung, akan ada serangkaian inovasi sistem seperti
“kesehatan cybertecture” yang dirancang untuk melacak
kesehatan penduduk termasuk tekanan darah dan berat badan.
Data yang dikumpulkan dapat diambil dan dikirim ke dokter jika
dianggap perlu.

49
Analogi dengan bentuk bangunan adalah bentuk planet
yang indah untuk "mendarat" di situs di Mumbai. Bentuk
arsitekturnya adalah yang melambangkan optimisme tentang
masa depan dan abad ke-21. Bentuk “planet” simbolis
selanjutnya diperluas untuk memenuhi lantai dasar ditambah 13
tingkat ruang kantor yang berasal dari bangunan berbentuk
“Telur”. “Telur” ini lebih berorientasi dan condong miring
untuk menciptakan bahasa visual yang kuat.
[https://www.nbmcw.com, akses 9 April 2019][Gambar 3.35 dan
Gambar 3.36].

Gambar 3.35 Cibertecture
[https://www.nbmcw.com, akses 9 April 2019]

50

Gambar 3.36 Cibertecture berangkat dari bentuk telur
[http://yansk.blogspot.com, akses 9 April 2019]

Bentuk bangunan menyerupai sebuah telur yang
diposisikan agak miring. Bangunan ini dikenal pula dengan
Cbertecture Egg. Bentuknya yang unik menjadikannya salah satu
ikon kota Mumbai.

Jewish Museum Berlin (Berlin, Germany)
Jewish Museum Berlin, yang dibuka untuk umum pada
tahun 2001, didesain oleh arsitek Daniel Libeskind. Keseluruhan
komposisi bangunan adalah Bintang Daud yang terdistorsi,
dengan kekosongan “lurus” yang menjalar di sepanjang
bangunan. Metafora bangunan ini menggunakan fragmentasi,
kekosongan, dan disorientasi. Unsur paling jelas dari eksterior
bangunan adalah Bintang Daud yang terfragmentasi dari mana

51
rencana itu berasal. Ini dikombinasikan dengan kontras garis
lurus dari kekosongan, yang dapat dilihat dari atas dalam bentuk
elemen atap. Libeskind menyatakan, “Satu adalah garis lurus,
tetapi dipecah menjadi banyak fragmen, yang lain adalah garis
berliku-liku, tetapi terus tanpa batas”.

Bentuk arsitektur metaforis bangunan Jewish Museum
Berlin adalah fragmentasi “Bintang Daud” yang diwujudkan
segmen-segmen dari bagian-bagian bangunan, yang secara
keseluruhan terkesan terpatah-patah mengikuti garis lurus
tertentu. Bentuk metaforisnya dapat dikategorikan sebagai
metafora abstrak (intangible metaphor)[Gambar 3.37].

Gambar 3.37 Jewish Museum Berlin

[http://www.indiana.edu, akses 16 Desember 2018]

52

Kertajati International Airport (Jawa Barat,
Indonesia)
Kertajati International Airport berlokasi di Kertajati,
Majalengka, Jawa Barat, dan dirancang secara bersinergi oleh
secara bersinergi antara PT. Penta Rekayasa dengan
PT. Arkonin.
Bandar udara yang diresmikan operasinya pada tanggal
24 Mei 2018 ini memiliki landasan pacu tunggal sepanjang 2.500
meter dan akan diperpanjang hingga 3.000 meter. Bandar udara
baru ini berfungsi sebagai penyangga untuk membantu
memudahkan lalu lintas udara di Bandar Udara Internasional
Soekarno-Hatta di Jakarta. Bandar udara ini memiliki kapasitas
total hingga 29 juta penumpang setiap tahun, dengan banyak
ruang untuk ekspansi. Bandar udara ini juga akan
mengoperasikan terminal kargo dengan perkiraan resmi pada 1,5
juta ton kargo.
Bandara Kertajati mengusung desain yang menggunakan
elemen-elemen estetis yang mengadopsi kearifan budaya lokal
Jawa Barat, yaitu Tari Merak. Tarian ini merupakan tarian
selamat datang yang biasanya dilakukan untuk menyambut
tamu agung yang masuk ke wilayah Jawa Barat. Secara filosofis,
burung merak adalah simbol dari kemegahan, keunikan,
keindahan, serta karakter dari negara Indonesia. Burung merak
dipilih menjadi ikon Bandara Kertajati karena merupakan salah
satu fauna langka asal Indonesia. Simbolisasi ekor-ekor merak
yang indah memberikan kesan kemegahan Bandara
Internasional Kertajati, Majalengka.
Implementasinya terlihat pada fasad dan bentuk atapnya
yang berbentuk mengalir, serta di beberapa elemen utama dan
pendukung di dalam bandara, terutama pada gedung terminal

53
utama penumpang. Rancangan bangunan ekor merak terlihat
mencolok terpasang di bagian atap gedung Bandara Kertajati,
Majalengka. Bulu ekor burung merak yang indah menjadi
penyambutan kepada para pengunjung di Bandara Internasional
Jawa Barat. Dua sangkar burung merak disediakan oleh pihak
bandara sebagai ikon penyambutan pengunjung Bandara
Internasional Kertajati.

Bentuk arsitektur metafora Bandara Kertajati
diperlihatkan oleh bentuk terminal penumpang yang sekilas
menyerupai burung merak, terutama bagian ekornya.[Gambar
3.38-3.42].

Gambar 3.38 Salah satu jenis burung merak, yang memiliki ekor indah.
[https://steemit.com, akses 27 April 2019]

54

Gambar 3.39 Konsep bentuk Bandara Internasional Kertajati, Jawa Barat,
Indonesia.

Gambar 3.40 Bentuk Terminal Penumpang Bandara Internasional Kertajati,
Jawa Barat, Indonesia; ia menyerupai burung merak.
[https://www.jpnn.com, akses 27 April 2019]

55

Gambar 3.41 Detail Fasad Terminal Penumpang Bandara Internasional
Kertajati, Jawa Barat, Indonesia; ia menyerupai ekor burung merak.
[Dokumentasi Ashadi, 2019]

Gambar 3.42 Detail Elemen Fasad Terminal Penumpang Bandara Internasional
Kertajati, Jawa Barat, Indonesia.
[Dokumentasi Ashadi, 2019]

56

BAB 4
CONTOH DESAIN ARSITEKTUR TUGAS

AKHIR MAHASISWA

Dalam lima tahun terakhir, Program Studi Arsitektur
Universitas Muhammadiyah Jakarta, menuntut kepada
mahasiswa, dalam kegiatan Tugas Akhir, untuk tidak sekedar
menyelesaikan permasalahan-permasalahan arsitektural saja,
tetapi juga bagaimana menerapkan konsep-konsep perancangan
tertentu yang “berbau” filosofis seperti konsep-konsep ikonik,
simbolik, metafora, analogi, bangunan pintar, tradisionalitas,
modernitas, postmodernitas, dan lainnya, dalam desain Tugas
Akhirnya.

Berikut adalah beberapa contoh desain arsitektur Tugas
Akhir mahasiswa Program Studi Arsitektur Universitas
Muhammadiyah Jakarta, yang mencoba menerapkan konsep
metafora dalam desainnya:

• Pengembangan Kawasan Media City RCTI di Jakarta,
oleh Ahmad Nurfakih (NIM: 2011460013).

• Sport Center di Jakarta, oleh Bram Arnes (NIM:
2010460012).

• Pusat Apresiasi Musik Kontemporer di Jakarta Utara,
oleh Abdillah Luthfi Hawari (NIM: 2012460083).

57

58

• Kantor Perwakilan Schlumberger di Jakarta, oleh
Muhammad Roby (NIM: 2014460057).

4.1 Pengembangan Kawasan Media City RCTI, Jakarta

a. Deskripsi Singkat
Pengembangan perluasan studio RCTI perlu dilakukan
dengan memperluas lahan sekitarnya. Dari site existing 10 Ha
diperluas menjadi ±36 Ha untuk kebutuhan penunjang
kegiatan bisnis. Pengembangan bangunan kawasan terhadap
studio existing RCTI dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu
pengembangan secara horizontal dan secara vertikal.

Pengembangan studio RCTI ke arah horizontal
mempunyai kekurangan yaitu berpengaruh pada kebutuhan
jumlah lahan yang lebih luas, perubahan dilakukan pada
fasade bangunan existing agar menyatu dengan desain
bangunan baru dengan tetap mempertahankan penggunaan
denah yang lama. Kelebihannya adalah bangunan-bangunan
baru bisa dijadikan background dari studio RCTI.

Pengembangan studio RCTI ke arah vertikal berarti massa
bangunan existing tetap dipertahankan, massa bangunan kantor
sewa di letakkan di atas massa bangunan studio RCT existing,
penggunaan struktur kolom yang ditinggikan pada bangunan
studio existing sehingga bangunan tersebut bisa dipertahankan.
Pengembangan secara vertikal mempunyai keuntungan salah
satunya adalah lahan yang diperlukan tidak terlalu banyak
karena bangunan kantor sewa dibuat di atas bangunan studio
existing RCTI. Namun mempunyai kekurangan yaitu view
bangunan hotel akan terhalang oleh bangunan kantor sewa
tersebut.

59

Untuk menunjang kegiatan bisnis di kawasan Media
City RCTI, Jakarta Barat maka perlu dilakukan pemilihan
kebutuhan bangunan yang bisa memfasilitasi kegiatan bisnis
tersebut, yaitu hotel, apartemen, mall, perkantoran sewa,
fasilitas pelatihan, dan ampiteater, di samping studio RCTI
yang sudah ada.

b. Konsep Bentuk Arsitektur
Konsep gubahan massa dan bentuk arsitektur bangunan utama
Media City RCTI (Studio RCTI) adalah sesuatu yang unik, yang
merupakan bentuk metaforis dari logo RCTI – berupa burung
rajawali [Gambar 4.1].

Bangunan studio RCTI berada di bagian tengah dan
depan kawasan, dan sekaligus menjadi ikon kawasan. Sementara
bangunan tinggi: hotel, apartemen, dan kantor sewa menjadi
latar belakang bangunan studio RCTI, sebuah komposisi yang
nampak anggun.

Gambar 4.1 Burung Rajawali.
[https://www.youtube.com, akses 28 April 2019]

60

c. Gambar Grafis dan Gambar 3D
[Gambar 4.2-4.9]

Hotel

Mall & kantor Apartemen
sewa

Studio RCTI

Gambar 4.2 Gambar Block Plan.
[Dokumen Tugas Akhir-Ahmad Nurfakih, PS Arsitektur UMJ, 2015]

Gambar 4.3 Gambar Denah Lantai Dasar Bangunan Studio RCTI.
[Dokumen Tugas Akhir-Ahmad Nurfakih, PS Arsitektur UMJ, 2015]

61

Gambar 4.4 Gambar Denah Lantai Atas (lt. 9 dan 10) Bangunan Studio RCTI.
[Dokumen Tugas Akhir-Ahmad Nurfakih, PS Arsitektur UMJ, 2015]

Gambar 4.5 Gambar Potongan Bangunan Studio RCTI.
[Dokumen Tugas Akhir-Ahmad Nurfakih, PS Arsitektur UMJ, 2015]

Gambar 4.6 Gambar Tampak Depan Bangunan Studio RCTI.
[Dokumen Tugas Akhir-Ahmad Nurfakih, PS Arsitektur UMJ, 2015]

62

Gambar 4.7 Gambar Tampak Depan Kawasan.
[Dokumen Tugas Akhir-Ahmad Nurfakih, PS Arsitektur UMJ, 2015]

Gambar 4.8 Model Grafis Sistem Struktur Bangunan Studio RCTI.
[Dokumen Tugas Akhir-Ahmad Nurfakih, PS Arsitektur UMJ, 2015]

63

Gambar 4.9 Gambar 3D Kawasan.
[Dokumen Tugas Akhir-Ahmad Nurfakih, PS Arsitektur UMJ, 2015]

4.2 International Sport Center di Jakarta
a. Deskripsi Singkat
Perencanaan dan perancangan International Sport Center di
Jakarta ini diharapkan menjadi salah satu ikon baru di Jakarta;
yang sekaligus bisa menjadi monumen sejarah bangsa Indonesia.

Perencanaan dan perancangan International Sport Center
ini di fokuskan pada penataan dan pengolahan bentuk-bentuk
arsitektural yang memiliki kaidah dan citra yang ingin
diwujudkan dalam fisik bangunan dan penempatan massa serta
sirkulasi pada kawasan pusat olahraga internasional. Bangunan
yang masuk dalam cakupan desain diantaranya adalah: stadion
sepak bola, lapangan tenis outdoor, lapangan bulu tangkis
indoor, lapangan olahraga basket indoor, lapangan olahraga voli
outdoor, kolam renang indoor, lapangan futsal, dan fasilitas-

64

fasilitas pelengkap lainnya. Sebagai bangunan utama adalah
stadion sepak bola.

Perencanaan dan perancangan International Sport Center
di Jakarta ini menerapkan pola massa majemuk dengan
pertimbangan bahwa kegiatan dalam sport center ini terdiri
dari kelompok kegiatan yang berbeda-beda dan masing
masing mempunyai daerah privasi sendiri-sendiri dengan
fungsinya yang berbeda pula. Penempatan massa bangunan
menjadikan massa bangunan stadion utama sebagai pusat
orientasi dari massa bangunan lainnya.

b. Konsep Bentuk Arsitektur
Penataan massa bangunan secara keseluruhan mengambil
bentuk lambang burung garuda Pancasila (lambang Dasar
Negara Republik Indonesia). Bentuk arsitektur stadion sepak
bola, yang merupakan massa bangunan utama, mengambil
bentuk metafora bunga melati. Bunga melati merupakan “puspa
bangsa”, sebagai lambang kesucian, yang banyak dikaitkan
dengan berbagai kebudayaan etnik di negeri ini [Gambar 4.10
dan Gambar 4.11].

65

Gambar 4.10 Pola Massa Bangunan menyerupai bentuk Lambang Burung
Garuda (Lambang Dasar Negara Republik Indonesia).

[Dokumen Tugas Akhir-Bram Arnes, PS Arsitektur UMJ, 2014]

66

Bunga melati

Gambar 4.11 Bentuk Bangunan Stadion Sepak Bola menyerupai bentuk bunga
melati (bunga “puspa bangsa Indonesia”).

[Dokumen Tugas Akhir-Bram Arnes, PS Arsitektur UMJ, 2014]

67

c. Gambar Grafis dan Gambar 3D
[Gambar 4.12-4.17]

Gambar 4.12 Gambar Denah Lt. Dasar Stadion Sepak Bola.
[Dokumen Tugas Akhir-Bram Arnes, PS Arsitektur UMJ, 2014]

Gambar 4.13 Gambar Denah Lt. 4 Stadion Sepak Bola.
[Dokumen Tugas Akhir-Bram Arnes, PS Arsitektur UMJ, 2014]

68

Gambar 4.14 Gambar Potongan Memanjang Stadion Sepak Bola.
[Dokumen Tugas Akhir-Bram Arnes, PS Arsitektur UMJ, 2014]

Gambar 4.15 Gambar Tampak Atas Stadion Sepak Bola.
[Dokumen Tugas Akhir-Bram Arnes, PS Arsitektur UMJ, 2014]

69

Gambar 4.16 Gambar 3D International Sport Center.
[Dokumen Tugas Akhir-Bram Arnes, PS Arsitektur UMJ, 2014]

Gambar 4.17 Gambar 3D Stadion Sepak Bola.
[Dokumen Tugas Akhir-Bram Arnes, PS Arsitektur UMJ, 2014]

70

4.3 Pusat Apresiasi Musik Kontemporer di Jakarta Utara
a. Deskripsi Singkat
Keistimewaan atau keunikan Pusat Apresiasi Musik
Kontemporer di Jakarta Utara ini adalah kombinasi antara
konser panggung, pendidikan musik, galeri seni musik, media
televisi dan radio yang saling terintegrasi satu sama lainnya
dengan ruang lingkup Internasional, karena di Jakarta belum
adanya kapasitas untuk mewadahi keseluruhan tentang seni
musik di Jakarta, dengan massa bangunan bertemakan ikonik
semiotika dan berkonsep metafora.

Massa bangunan tunggal menjadi pilihan dalam
perencanaan dan perancangan Pusat Apresiasi Musik
Kontemporer ini, dengan pertimbangan bahwa kondisi dan
potensi tapak yang berada di pantai, dan sifat dan fungsi utama
bangunan.

b. Konsep Bentuk Arsitektur
Sesuai dengan rencana desain konsep perencanaan dan
perancangan, Pusat Apresiasi Musik Kontemporer di Jakarta
Utara diperlukan pemilihan bentuk dasar yang paling sesuai
memperlihatkan karakter tema ikonik semiotika dan berkonsep
metafora.

Konsep bentuk bangunan menyerupai binatang air:
keong, dan bertemakan: “snail flew towards the ocean while
singing”. Sebuah desain bangunan berbentuk binatang keong,
memiliki podium yang bentuknya seperti “melayang di udara”,
dan perletakan kolom yang menonjol pada selubung transparan
(kaca), mengkombinasikan sebuah nada menjadi simphoni dan
terkesan seperti “keong yang berjalan/terbang menuju lautan
sambil bernyanyi”.[Gambar 4.18].

71

Gambar 4.18 Binatang keong menjadi acuan bentuk metafora.
[Dokumen Tugas Akhir-Abdillah Luthfi Hawari, PS Arsitektur UMJ, 2016]

c. Gambar Grafis dan Gambar 3D
[Gambar 4.19-4.24]

Gambar 4.19 Gambar Block Plan.
[Dokumen Tugas Akhir-Abdillah Luthfi Hawari, PS Arsitektur UMJ, 2016]

72

Gambar 4.20 Gambar Denah Lt 1 dan Situasi.
[Dokumen Tugas Akhir-Abdillah Luthfi Hawari, PS Arsitektur UMJ, 2016]

Gambar 4.21 Gambar Potongan.
[Dokumen Tugas Akhir-Abdillah Luthfi Hawari, PS Arsitektur UMJ, 2016]

73

Gambar 4.22 Gambar 3D Eksterior.
[Dokumen Tugas Akhir-Abdillah Luthfi Hawari, PS Arsitektur UMJ, 2016]

Gambar 4.23 Gambar 3D Eksterior.
[Dokumen Tugas Akhir-Abdillah Luthfi Hawari, PS Arsitektur UMJ, 2016]

74

Gambar 4.24 Gambar 3D Interior Auditorium Ruang Konser.
[Dokumen Tugas Akhir-Abdillah Luthfi Hawari, PS Arsitektur UMJ, 2016]

4.4 Kantor Perwakilan Schlumberger di Jakarta
a. Deskripsi Singkat
Schlumberger (dibaca Slambersi) merupakan perusahaan
multinasional nomor satu di dunia yang bergerak di bidang
penyedia teknologi terkemuka untuk karakterisasi, pengeboran,
produksi, dan pengolahan reservoir untuk industri minyak dan
gas bumi. Perusahaan ini didirikan oleh dua bersaudara Conrad
dan Marcel Schlumberger pada tahun 1927 di Prancis dan
berkantor pusat di sana hingga kini. Selain berkantor pusat di
Paris, Schlumberger juga mempunyai dua kantor regional yaitu
di Dubai (Asia) dan Houston (Amerika Serikat). Schlumberger
hadir di Indonesia sejak tahun 1987. Di Indonesia perusahaan ini
mengusung nama PT Schlumberger Geophysics Nusantara,
beralamat di Wisma Mulia Jalan Jenderal Gatot Soebroto No.42
Jakarta dengan Integrated Base di Kawasan Industri Terpadu
Cikarang Bekasi Jawa Barat.

75

Selain itu keberadaan Kantor Perwakilan Schlumberger
sampai saat ini masih menempati gedung bersama atau kantor
sewa, sehingga eksistensi Schlumberger sebagai perusahaan
multinasional nomor satu di dunia yang terus mengembangkan
dan mengedepankan teknologi, kurang menarik perhatian
masyarakat. Faktor inilah yang mempengaruhi timbulnya
gagasan untuk merencanakan dan merancang Gedung Kantor
Perwakilan Shclumberger di Jakarta.

Penerapan konsep metafora yang mengacu bentuk
konstruksi pengilangan minyak lepas pantai, dapat menunjukan
eksistensi Schlumberger yang telah lama hadir di Indonesia dan
menarik perhatian, minat serta berdampak positif bagi
masyarakat, terutama dalam alih teknologi melalui pendidikan
di Schlumberger.

Gedung Kantor Schlumberger membutuhkan
penghubung yang mengintegrasikan dan mensinergikan antara
kegiatan Manajemen, Learning Center, Library dan sarana
pendukung lainnya dengan mengaplikasikan; common Area,
ruang rapat bersama, lounge, cafe dan sebagainya.

b. Konsep Bentuk Arsitektur
Gubahan bentuk dan komposisi massa bangunan menerapkan
konsep metafora dari bentuk konstruksi bangunan kilang
minyak lepas pantai (rig) yang berada diatas air (floating)
[Gambar 4.25].

76

Gambar 4.25 Konsep metafora dari bentuk konstruksi bangunan kilang minyak
lepas pantai diterapkan pada desain Kantor Perwakilan Schlumberger di Jakarta.

[Dokumen Tugas Akhir-Muhammad Roby, PS Arsitektur UMJ, 2018]

c. Gambar Grafis dan Gambar 3D
[Gambar 4.26-4.31]

Gambar 4.26 Gambar Block Plan.
[Dokumen Tugas Akhir-Muhammad Roby, PS Arsitektur UMJ, 2018]

77

Gambar 4.27 Gambar Denah Lt. Dasar dan Situasi.
[Dokumen Tugas Akhir-Muhammad Roby, PS Arsitektur UMJ, 2018]

Gambar 4.28 Gambar Tampak.
[Dokumen Tugas Akhir-Muhammad Roby, PS Arsitektur UMJ, 2018]

78

Gambar 4.29 Gambar Potongan.
[Dokumen Tugas Akhir-Muhammad Roby, PS Arsitektur UMJ, 2018]

Gambar 4.30 Gambar 3D Eksterior.
[Dokumen Tugas Akhir-Muhammad Roby, PS Arsitektur UMJ, 2018]

79

Gambar 4.31 Gambar 3D Eksterior.
[Dokumen Tugas Akhir-Muhammad Roby, PS Arsitektur UMJ, 2018]

80

DAFTAR PUSTAKA

Referensi
Antoniades, Anthoni C.
1992 Poetics of Architecture: Theory of Design, New York: Van

Nostrand Reinhold.

Aristotle
1902 Poetics, translated by S.H. Butcher: Global Grey ebooks

Rhetoric, translated by W. Rhys Roberts

Arnes, Bram
2014 “International Sport Center di Jakarta”, Skripsi/Tugas

Akhir, PS Arsitektur, Universitas Muhammadiyah
Jakarta.

Broadbent, Geoffrey
1980 The Deep Structures of Architecture, Signs, Symbols, and

Architecture, New York: John Wiley & Sons.

Budiman, Kris
2011 Semiotika Visual, Yogyakarta: Jalasutra.

81

82

Eco, Umberto
1980 Function and Sign: The Semiotics of Architecture, Signs,

Symbols, and Architecture, New York: John Wiley & Sons.

Hawari, Abdillah Luthfi
2016 “Pusat Apresiasi Musik Kontemporer di Jakarta Utara”,

Skripsi/Tugas Akhir, PS Arsitektur, Universitas
Muhammadiyah Jakarta.

Jencks, Charles
1977 The Language of Post-Modern Architecture, New York:

Rizzoli.
1980 The Architectural Sign, Signs, Symbols, and Architecture,

New York: John Wiley & Sons.

Lakoff,George & Johnsen, Mark
2003 Metaphors We Live By, London: The University of Chicago

Press.

MasterClass
2019 “Metaphor, Simile, and Analogy: Differences and

Similarities”,
https://www.masterclass.com/articles/metaphor-similie-
and-analogy-differences-and-similarities#what-is-a-
metaphor, akses 3 April 2019

Markoem, Muhadjir
2017 Semantik dan Pragmatik, Tangerang: Pustaka Mandiri.

83

Newmark, Peter
1988 Text Book of Translation, New York: Prentice Hall

International Ltd.

Nordquist, Richard
2018 “The Different Types of Metaphors”,

https://www.thoughtco.com/ways-of-looking-at-a-metaphor-
1691815, akses 3 April 2019.

Nurfakih, Ahmad
2015 “Pengembangan Kawasan Media City RCTI, Jakarta”,

Skripsi/Tugas Akhir, PS Arsitektur, Universitas
Muhammadiyah Jakarta.

Nurhadi, Muhammad
2018 “Museum Bahari di Tegal”, Skripsi/Tugas Akhir, PS

Arsitektur, Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Ricoeur, Paul
2012 Teori Interpretasi, terjemahan, Yogyakarta: IRCiSoD.

Roby, Muhammad
2018 “Kantor Perwakilan Schlumberger di Jakarta”,

Skripsi/Tugas Akhir, PS Arsitektur, Universitas
Muhammadiyah Jakarta.

Snyder, James C.; Catanese, Anthony J.
1991 Pengantar Arsitektur, Jakarta: Penerbit Erlangga.

84

Tjahjono, Gunawan
2001 Kajian Semiotik dalam Arsitektur, Semiotik Mengkaji

Tanda dalam Artifak, Jakarta: Balai Pustaka.

Internet
http://annualreport.id/info/bni-bangun-gedung-baru-berkonsep-
green

http://architecturalvisits.com/en/2016/01/21/twa-flight-center-jfk-
airport/

http://blog.naver.com/PostView.nhn?blogId=partlycloudy&logNo
=221319594993&parentCategoryNo=&categoryNo=68&viewDa
te=&isShowPopularPosts=true&from=search

http://coomaraswamy.blogspot.com/2011/01/philips-pavilion.html

http://designingsound.org/2014/09/29/sonic-architecture/

https://en.wikipedia.org/wiki/Metaphor

https://en.wikipedia.org/wiki/TWA_Flight_Center

https://en.wikipedia.org/wiki/Philips_Pavilion#Construction

https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Keong-emas.jpg

https://files1.structurae.de/files/photos/5256/2016-08-
24/dsc02628.jpg

85

http://galihdegal.blogspot.com/2017/01/kritik-arsitektur-gedung-
teater-keong.html

http://gotourismbystevanysu.blogspot.com/2017/11/keliling-
indonesia-dalam-satu-hari.html

https://my.lovepik.com/image-500773473/fast-flying-bird.html

https://teematoe.wordpress.com/2013/03/25/redefining-design-
redesigning-the-fine/

https://tocapu2017.wordpress.com/2017/10/04/frank-owen-gehry

https://travel.detik.com/dtravelers_stories/u-1512604/main-gong-
di-goa-gong-pacitan/2

https://sp.depositphotos.com/22000031/stock-photo-golden-
barrel-cactus.html

http://sqmegapolis.wikia.com/wiki/File:RealWorld_Guangzhou_O
pera_House.jpg

https://steemit.com/animals/@ratnaasik/hewan-yang-terancam-
punah-di-indonesia

https://twitter.com/pennstatefball/status/947150496749576193

86

http://ww1.pix-hd.com/?sub1=5e3d83cc-598e-11e9-8d66-
a285e4d48ad0

http://www.alluringworld.com/notre-dame-du-haut/

https://www.archdaily.com/381166/calatrava-to-build-world-s-
most-expensive-transportation-

https://www.architectural-review.com/essays/typology/typology-
opera-houses/8653735.article

https://www.concertgebouw.be/en/lecture-philips-pavilion-58

http://www.coop-himmelblau.at/architecture/projects/musee-des
confluences

https://www.designingbuildings.co.uk/wiki/Piano_Building

https://www.geocaching.com/geocache/GC7BA0Q_musee-des-
confluences?guid=862119cc-f885-4e0d-9a36-2ec1d34003ea

https://www.govtech.com/fs/World-Trade-Center-Transportation-
Hub-Shows-We-Need-to-Think-Smart-Not-Big.html

http://www.indiana.edu/~iucdp/MollmanProject3Final.pdf

https://www.interiordesign.net/articles/13801-eero-saarinen-s-
twa-flight-center-and-bell-laboratories/

https://www.invaluable.com/blog/baroque-art-rococo-art/

87

https://www.planetware.com/granada/alhambra-hill-e-and-
ah.htm

https://www.jpnn.com/news/hari-ini-bandara-kertajati-layani-
penerbangan-internasional

https://www.kepogaul.com/ruangpena/cerita-rakyat-keong-mas/

https://www.nbmcw.com/product/other-products/25-
articles/architects-project-watch/612-the-cybertecture-egg-new-
jewel-in-mumbai.html

https://www.pinterest.com/barrystormassoc/architecture-
alhambra/

https://www.pinterest.com/pin/304767099767823202/

https://www.sacurrent.com/the-daily/archives/2012/01/20/the-
texas-sized-monster-bird-that-created-a-huge-flap-back-in-1975

https://www.seepraha.com/en/photo?name=prague-dancing-
house

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/03/pengenalan-jenis-
jenis-metafora-dalam-semantik.html

https://www.stayatbase.com/sydney/must-dos-in-sydney/


Click to View FlipBook Version