Kumpulan
Cerita Pendek Anak - Anak
Disusun Oleh :
Maulida Farakh Anggita - A510190119 /4C
MONYET BERBULU PUTIH
Dahulu kala disebuah hutan yang lebat jauh dari pemukiman penduduk, hiduplah
beraneka macam hewan didalamnya. Ada singa sang raja hutan, harimau, kancil, gajah, si
cantik angsa, monyet, dan masih banyak lagi. Mereka semua hidup rukun berdampingan
dengan di pimpin oleh sang raja hutan yakni Maharaja Singa yang perkasa dan bijaksana.
Suatu hari monyet, angsa, kancil, gajah, dan harimau sedang bermain bersama di
lembah hutan, mereka sangat bergembira saat kancil sedang mendongengkan cerita kepada
mereka. Karena kancil sedang bercerita burung merak yang sangat cantik parasnya maka
gajah pun dengan spontan berbicara bahwa burung merak yang diceritakan sang kancil itu
sama cantiknya dengan si cantik angsa. Mendengarkan perkataan tersebut monyet yang
merasa dirinya juga cantik layaknya burung merak yang diceritakan oleh kancil pun ikut
menanggapi ucapan gajah
“Wahai gajah yang kau katakan itu benar memang angsa itu cantik, tetapi ada yang
lebih cantik dari angsa di hutan ini”. Ucap sang monyet kepada gajah.
Lantas gajahpun menganggapi ucapan sang monyet.
“Siapakah itu monyet hewan yang lebih cantik dari angsa di hutan ini?”. Mendengar
pertanyaan dari sang gajah lalu monyet pun tersipu malu dan segera menjawab dengan
percaya diri dan dengan suara yang lantang
“AKULAH ORANG TERCANTIK DI HUTAN INI” dan tak lupa diakhiri dengan
senyuman bangga yang menyertainya. Mendengar ucapan dari monyet semua orang yang ada
di sana tertawa terbahak-bahak terutama sang gajah, bahkan gajah juga berkata
“Wahai monyet sadarlah, jangan terlalu percaya diri kau itu, jelas-jelas dihutan ini
yang paling cantik itu adalah si cantik angsa. Lihatlah bulu angsa yang putih bersih cantik,
bukan seperti rambutmu yang hitam dan sangat jelek itu”. Mendengar perkataan dari gajah
maka monyet sangat sedih hatinya bagai tersayat-sayat beribu pisau di hatinya, dan dengan
menangis akhirnya monyet pergi meninggalkan teman-temannya.
Melihat hal tersebut kancil merasa bersalah dan kasihan dengan sang monyet karena
ceritanya monyet jadi bahan olok-olok teman-temannya. Sendangkan gajah dan teman-
teman lainnya tetap saja masih menertawakan ucapan dari monyet tadi. Monyet disepanjang
jalan terus menangis memikirkan ucapan dari sang gajah tadi yang sangat menyakitkan untuk
dirinya. Sudah lelah berjalan akhirnya sang monyet berhenti dan tetap menangis
sesenggukan, dan dia tertelap tidur karena kecapekan menangis sepanjang jalan.
1
Monyet Berbulu Putih
Ke esokan harinya saat monyet membuka mata dia dibuat kaget karena tiba - tiba
dihadapannya ada kancil yang sedang memandangi dirinya. Melihat hal tersebut kancil
tertawa dan segera meminta maaf kepada monyet, dan sebagai ucapan maaf kancil akan
membantu monyet selama sehari full ini. Mendengar hal tersebut monyet tersenyum dan
mendapatkan ide bahwa dia akan meminta kancil mencarikan batu gamping yang telah
ditumbuk halus untuk kemudian ditaburkan dirambut sang monyet agar rambut monyet
berubah warna menjadi putih dan dapat cantik seperti angsa. Kancil hendak menolak
permintaan gila dari monyet tetapi karena dia sudah berjanji untuk membantu monyet
sehari full ini jadi dia dengan pasrah menyetujui dan segera mencari batu gamping. Setelah
sudah menyiapkan batu gamping halus sesuai dengan permintaan monyet, akhirnya kancil
membantu menaburkan batu gamping halus tadi ke rambut sang monyet. Setelah selesai
sang monyet begitu senang dan segera berlalu meninggalkan kancil tak lupa sambil
berterimakasih kepada kacil. Karena tingkah monyet yang mencurigakan akhirnya kancil
menyusul monyet.
Ternyata monyet pergi keteman-temannya yang kemarin menertawakannya dan
menganggapnya jelak itu, seraya berkata
“Hai teman-teman lihatlah sekarang rambutku sudah berwarna putih dan cantik
seperti angsa” ucapnya. Lantas hal tersebut tentu saja kembali mengundang tawa dan
ejekan dari teman-temannya pasalnya monyet jadi seperti badut yang tiba-tiba berubah
menjadi putih.
Melihat hal tersebut monyet kembali menangis dan kancilpun segera menghampiri
monyet untuk menengangkannya.Ternyata dari kejauhan sang Maharaja Singa melihat dan
memantau anak-anak remaja itu, dan segera menghampiri mereka.
“Kenapa kalian senang sekali mengejek monyet sampai dia menangis seperti itu,
tidakkah kalian lihat bahwa monyet itu sudah cantik dengan bulu hitamnya yang menawan.
Ingat bahwa setiap hewan itu diciptakan dengan bentuk yang berbeda-beda dan bentuk
yang sempurna sehingga kita tidak boleh mengejek atau mengolok-olok bentuk tubuh hewan
lainnya, sampai sini paham?” Ucap sang Maharaja Singa kepada segerombolan anak-anak
remaja itu yang diangguki oleh semuanya. Lalu teman-teman monyet yang tadi mengejeknya
meminta maaf kepada monyet dan dimaafkan dengan senang hati oleh monyet.
2
KESERAKAHAN BERUANG
Suatu hari didalam hutan lebat yang berada di afrika terdapat goa yang nyaman.
Goa tersebut gelap dan terdapat seekor beruang yang sangat besar. Beruang itu bernama
Haga dan memiliki hobi makan. Ia sangat suka makan-makanan yang berbau daging baik
daging ayam, burung, bahkan kijang. Setiap habis makan-makanan daging ia sangat suka
meminum madu asli dari hutan. Setiap ia mencari madu, beruang selalu menyimpannya di
wadah gentong untuk stok setiap hari.
Di suatu saat ketika Haga pulang berburu dari hutan, Haga melihat pohon yang dekat
sekali dengan tebing yang tingginya kurang lebih 50 meter. Ia melihat segerombolan sarang
lebah yang sangat banyak sekali sampai-sampai ia menetas air liur saat melihatnya. Ia
membayangkan betapa banyaknya air manis tersebut jika di bawa pulang dan santapnya
seorang diri. Disaat Haga membayang ingin menyantap madu tersebut tiba-tiba muncul
segerombolan lebah yang menyegat bokong haga dari belakang. Haga berteriak dan lari
terbirit-birit sambil menahan rasa sakit sengatan lebah tersebut.
Sesampainya di rumah haga langsung mengoles bokongnya dengan madu yang berada
di dalam gentong. Saat membuka gentong haga kaget lantaran madu persediannya mulai
menipis. Haga lalu mengambil sedikit madu dan mengoleskannya ke bokong bekas tersengat
oleh lebah tadi. Setelah mengoleskan madu tersebut, ia langsung pergi kekamar mandi untuk
mandi. Saat Haga mandi, ia memikirkan cara untuk mencuri madu-madu tersebut dari
segerombolan lebah yang sangat banyak tadi.
Terbesit di kepala sebuah ide untuk mengusir lebah tersebut dengan menyemprotkan
air, menggunakan asap, bahkan menebang pohon. Setelah mandi haga melanjutkan tidur
untuk mengembalikan stamina karena seharian berburu. Keesokan paginya haga pun segera
mempersiapkan alat alat yang digunakan untuk mencuri madu. Haga mencoba pergi kesungai
untuk mengambil air. Setelah sampai di sungai haga mengambil air itu dengan satu buah
ember yang di bawa. Setelah penuh haga pun pergi kesarang lebah.
Sesampai di tempat lebah, lebah mengetahui bahwa beruang datang dengan membawa
satu ember. Lalu lebahpun memberitahukan informasi tersebut kepada ratu lebah.
Lebah : ratu lebah ada bahaya !
Ratu lebah : bahaya apa itu ?
Lebah : hamba melihat seekor beruang membawa satu ember berisi air dan
menuju kesini.
Ratu lebah : mengapa dia membawa ember berisi air ?
Lebah : seperti beruang ingin mengambil madu-madu kita.
Ratu lebah : baiklah sengat beruang tersebut jangan beri ampun!
Akhirnya para lebah melakukan perintah ratu untuk menyengat beruang tersebut.
Sesampainya beruang di sarang lebah dari belakang terdapat segerombolan lebah yang ingin
menyegat beruang. Beruang dengan sigap langsung mengguyur lebah tersebut dengan air
yang berada di ember. Namun ternyata lebah yang lain datang dari arah depan dan langsung
menyengat si beruang. Sontak beruang kaget dan tersengat oleh lebah. Beruang pun lari
kedalam goa. Saat di dalam goa beruang mengambil kain yang beri minyak tanah lalu
melilitkannya ke batang kayu lalu membakarnya. Setelah di bakar cukup lama akhirnya kayu
tersebut padam dan mengeluarkan asap. 3
Keserakahan Beruang
Haga lalu pergi lagi ke sarang lembah sambil membawa kayu yang penuh asap tiba-tiba
muncul hujan yang cukup lebat dan deras. Melihat kondisi cuaca yang tidak mengmungkinkan
hagapun kembali lagi kedalam goa. Setelah hujan sudah reda beruang pergi lagi kesarang
lebih. Beruang membawa sebilah kapak untuk menebang pohon yang terdapat sarang lebah.
Sesampainya di sarang lebah. Lebah ternyata sudah menyiapkan jebakan berupa lubang yang
di tutupi dedauan kering. Dan pada akhirnya haga menginjak perangkap yang telah dibuat
oleh lebah. Beruang jatuh tersungkur kedalam lubang dan berteriak minta tolong.saat haga
berteriak datanglah ratu lebah dan berkata
Ratu lebah : mengapa kamu datang kesini dengan membawa kapak?
Haga : maafkan aku ratu lebah sebenarnya aku hanya ingin madu darimu.
Ratu lebah : lalu mengapa kau tidak meminta dengan baik-baik?
Haga : maafkan aku sebenarnya aku mau semua madu itu. Maaf aku terlalu
serakah.tapi tolonglah aku yang sekarang terperangkap di lubang ini.
Ratu lebah lalu menyuruh para lebah untuk mengikatkan ujung tali di pohon dan melemparkan
ujung tali yang tersisa kedalam lubang agar beruang dapat keluar dari lubang tersebut.
Sesudah keluar beruang meminta maaf dan tidak akan mengulanginya lagi.
Lalu ratu lebah memberikan sebagian madunya kepada beruang. Akhirnya beruang dan
lebah hidup damai berdampingan.
4
SI KUNING CERIA
Di suatu pedesaan, yaitu desa Kembang terdapat sebuah perkebunan yang asri 5
dan indah. Kebun itu memiliki banyak jenis tumbuhan dan bunga-bunga yang bermekaran.
Pemilik perkebunan itu ialah keluarga bapak Hendra. Banyak orang yang selalu berkunjung di
kebun itu untuk melihat berbagai jenis bunga. Dari orang asli desa itu sendiri maupun orang-
orang dari kota. Hingga akhirnya perkebunan itu dijadikan sebuah tempat wisata. Ketika ada
pengunjung yang bukan asli desa itu dan hendak masuk ke kebun tersebut, mereka harus
membayar dengan uang sebanyak sepuluh ribu untuk biaya perawatan perkebunan.
Banyaknya jenis tanaman dan bunga yang ada di kebun tersebut membuat banyak orang
berdatangan untuk melihat secara langsung. Terutama pada bagian jenis bunga-bunga yang
indah dan juga ada berbagai jenis bunga yang jarang ditemui, seperti bunga mawar hitam,
bunga Anggrek ungu, bunga Lilac, bunga Lavender, bunga Melati, bunga Mawar dengan
berbagai jenis dan warna serta yang tak pernah sepi dikunjungi ialah bunga Matahari. Petak
bunga Matahari ini sangat ramai dikunjungi karena bunganya yang mekar indah dan warna
kuning yang cerah memberikan kesan kebahagiaan.
Suatu hari, perkebunan pak Hendra dikunjungi oleh anak-anak dari sekolah dasar kota
Jakarta untuk berpariwisata. Di perkebunan itu anak-anak melihat berbagai macam tanaman
dan diajarkan untuk berlatih cara menanam serta merawat tanaman/bunga yang baik dan
benar. Anak-anak tersebut memperhatikan pak Hendra dengan baik cara menanam bunga
Matahari. Dalam menanam bunga Matahari ini, pak Hendra menjelaskan bahwa ada beberapa
tahap,
“Baik anak-anak, supaya bunga Matahari yang kita tanam dapat tumbuh dengan baik,
maka kita juga harus menanamnya dengan benar.”
“Pertama, kita harus siapkan dahulu bahan peralatannya. Ada pot, sekop, tanah, dan
bibit bunga Matahari tentu saja. Kedua, masukkan tanah menggunakan sekop kedalam pot.
Tetapi jangan sampai full, cukup setengah pot saja. Kemudian, langkah ketiga masukkan bibit
bunga Matahari itu dan terakhir tambahkan lagi tanah ke dalam pot hingga penuh agar bunga
Matahari itu dapat berdiri tegak dan tumbuh dengan baik. Dan jangan lupa untuk menyiram
bunga Matahari ini dua hari sekali, bisa dilakukan pagi hari ataupun sore hari.”penjelasan pak
Hendra.
Anak-anak mempraktikan cara menanam bunga Matahari itu dengan baik, kemudian
ada salah satu anak yang menjadi pusat perhatian pak Hendra. Anak itu bernama Dita.
Setelah mengamati cara menanam bunga Matahari, eskpresi dari wajah Dita berubah. Dari
yang awalnya tampak ceria, tiba-tiba ekspresi wajahnya menjadi sedih dan lebih banyak
diam. Hingga akhirnya, pak Hendra mendekati Dita dan bertanya,
“apakah kamu mengalami kesulitan dalam menanam bunga ini, nak?”. Dita terkejut dan
menjawab,
“Oh tidak pak. Saya bisa melakukannya.”.
“Jika kamu bisa melakukannya, mengapa raut wajahmu seperti merasakan
kesedihan?” tanya pak Hendra.
“Ketika saya melihat bunga Matahari ini, saya teringat oleh kakek saya. Dulu kakek
pernah memberikan bunga Matahari yang indah untuk saya. Tetapi sayangnya bung aitu
sekarang sudah rusak dan mati karena tidak saya jaga dengan baik.
Si Kuning Ceria
Sebab itulah saya menjadi sedih.
” Jelas Dita. “Oh jadi begitu.. Jangan bersedih Dita.. Tenang saja, setelah kamu
selesai menanam, bunga Matahari ini akan jadi milikmu” jawab pak Hendra dengan
tersenyum.
“Bapak serius? Apakah saya harus membayar bunga ini? Jika iya, berapa harga bunga
ini, pak?” tanya Dita dengan kegirangan.
“Hahaha kamu tidak perlu membayar. Bunga ini bapak berikan kepadamu gratis tanpa
biaya apapun.. tetapi kamu harus janji kepada bapak.” Penjelasan pak Hendra.
“Janji apaitu pak?”tanya Dita.
Kemudian pak Hendra menjawab, “Kamu harus berjanji untuk merawat bunga
Matahari ini dengan baik dan benar. Tidak lupa untuk memberi pupuk, membasmi hama serta
menyiramnya sesuai dengan langkah-langkah yang bapak jelaskan tadi. Bagaimana, setuju
tidak?”. Dengan rasa bahagia Dita menjawab,
“Baik pak, siappp.. saya akan merawat bunga ini dengan sangat baik. Saya berjanji
tidak melakukan kesalahan yang sama..”.
“Oke baiklah.. Kalau begitu selesaikan dulu itu menanam bunganya..” kata pak Hendra.
“Iya pak, siap. Terima kasih pak Hendra, Terima kasih atas pemberian bunga Matahari
ini..” kata Dita yang terharu dan bahagia.
“Iya sama-sama.. Nah, begitu dong ceria kembali.. Sama seperti bunga Matahari ini
yang cantik dan ceria seperti kamu, nak”. Dita pun tersenyum dan tersipu malu.
“Yasudah lanjutkan. Kamu sudah hampir tertinggal dari teman-temanmu” kata pak
Hendra.
“Baik pak, siap” jawab Dita. Setelah acara penanaman itu selesai, Dita dan teman-
temannya kembali ke Bus untuk pulang. Ekspresi Dita tidak berubah setelah diberi bunga
Matahari oleh pak Hendra, ceria dan bahagia
6
KURA - KURA DAN KELINCI
Di tepi Sungai di suatu hutan, hiduplah sekumpulan binatang. 7
Binatang-binatang itu tinggal di Desa Animal. Desa tersebut di huni oleh kura-
kura,kelinci,gajah, tupai dan hewan-hewan lainnya. Suatu saat, kura-kura bersama gajah
sedang berjalan menyusuri hutan sembari mencari makan. Tepat nya mereka berdua akan
pergi ke kebun makanan milik gajah. Gajah dan kura berjalan bersama sambil bercanda ria,
namun setengah perjalanan kura-kura merasa lelah karena perjalanan yang jauh dan kura
yang jalannya sangat lambat.
“ ayo lah kura lama sekali kamu” ucap gajah yang tidak menghiraukan kura yang sedang
kelelahan.
“ aku lelah sekali gajah apakah kebun mu masih jauh?” sahut kura sambil bernafas
terengah-engah.
“ masih sedikit lagi..ayolah kura sebentar lagi!!” jawab gajah dengan nada keras,sambil
menunggu kura yang tengah berhenti karena lelah.
Setelah lama mereka beristirahat, mereka melanjutkan perjalanan nya ke tempat kebun
buah milik gajah. Pohon pisang sudah terlihat di mata gajah yang sebenarnya masih jauh
sekali dilihat oleh kura yang badannya kecil dari gajah.
“ wah sudah hampir sampai kura, ayo cepat!!” seru gajah kepada kura yang jalannya
masih dibelakang gajah. Gajah tidak bisa menunggu kura yang sangat lambat jalannya. Lalu,
gajah berjalan lebih dulu untuk sampai ke kebunnya. Gajah terkejut saat sampai di kebun
pisang miliknya itu, tkarena seluruh pisang telah habis dimakan oleh tupai dan kelinci yang
sangat rakus.
“ ayo tupai habiskan semua pisang ini,sebelum gajah datang!” ucap kelinci kepada tupai
sambil mengendap-endap. Gajah sangat marah ketika seluruh pisang nya habis
“ ha apa ini mengapa pisang ku habis semua” ucap gajah yang sangat sedih. Kura-kura
akhirnya sampai dikebun pisang milik gajah itu.
“ada apa gajah mengapa kau menangis,bukan kah ini kebun mu ayo kita makan ”ajak
kura yang tidak tahu bahwa seluruh pisang telah habis.
”apa kau tidak lihat seluruh pisang ku habis” sahut gajah dengan nada sedih dan
menangis.
“ maafkan aku gajah,ini karena kau menungguku berjalan sangat lambat dan akhirnya
kebun mu sudah hancur” ucap kura dengan sedih.
Akhirnya setelah kenyang merampas seluruh pisang milik gajah, kelinci dan tupai pun keluar
dari kebun itu dan melihat gajah yang sedang menangis.
“ hahaha, terimakasih ya gajah, aku sudah kenyang” ucap kelinci yang rakus sambil
membawa pisang yang belum dimakannya itu.
“ wah iya aku juga kenyang terimakasih ya gajah, kebun pisang mu ini sangat luas buah
nya juga manis”, tambah tupai dengan licik.
Gajah tidak menyangka bahwa buah pisang miliknya dirampas oleh kelinci dan tupai.
“jahat sekali kau tupai,kelinci, ini kebun milikku”, seru gajah dengan nada tinggi. “
jahat sekali kalian merampas kebun gajah” tambah kura dengan nada kecewa.
“ ini semua karena kalian lambat, apalagi kamu kura lambat sekali jalannya” seru
kelinci yang mengejek kura. Gajah tidak tega melihat kura yang dihina oleh kelinci,
Kura - Kura dan Kelinci
“ hey jangan seperti itu, dia tidak licik sepertimu kelinci!!” sahut gajah yang membela
kura.
“kalau aku jalannya lambat memang kenapa?” jawab kura dengan penuh percaya diri.
Kelinci dan Tupai yang sangat licik itu mengajak kura-kura untuk bertanding lari, karena
kelinci tahu bahwa kelinci yang akan menang.
“Bagaimana kalau kita lomba lari saja kura,Pasti kau takut kan? Ahaha” ajak Kelinci
penuh dengan kesombongan.
“siapa takut, aku terima tantanganmu”, jawab kura dengan penuh percaya diri.
“ kalau aku menang kebun gajah jadi milikku, dan jika kau yang menang maka aku tak
akan merampas kebun mu”, ujar tegas kelinci. Gajah dengan lantang menjawab
“baiklah jika itu maumu, jangan kau hina sahabatku lagi” tegas gajah yang sangat
dendam kepada kelinci.Tiba saatnya perlombaan dimulai, kura,kelinci,tupai, gajah dan
penghuni desa animal lainnya sudah ditempat garis start lari. Kelinci dengan sombong
mengatakan “sudahlah kura menyerah saja”, “tidak akan!” tegas kura.
“ayo kelinci kau pasti bisa” seru tupai yang licik itu. Gajah yang menghitung
perlombaan itu “1..2..3…”.
Kura dan Kelinci mulai berlari dan ditengah lomba,kelinci yang sombong itu berhenti sejenak
karena kura-kura yang tidak kunjung menyusul kelinci.
“ lama sekali kura-kura itu,lebih baik aku istirahat dan tidak mungkin dia bisa menang”
ucap sombong Kelinci.
“ aku pasti menang, aku pasti menang” ucap kura sambil kelelahan. Kura-kura melihat
kelinci yang sedang tidur dibawah pohon,
“ sombong sekali kau kelinci,lihat saja aku pasti menang” akhirnya kura-kura
selangkah lagi sampai garis finish, dan kelinci terbangun mendengar gajah dan hewan lainnya
teriak histeris melihat kura.
Kelinci yang sombong itu berlari sangat kencang mengejar kura, tetapi kura berhasil
menginjak garis finish. Kura-kura menang dan kelinci dan juga tupai mereka saling menepati
janjinya yang tidak akan merampas kebun pisang milik gajah. Akhirnya Gajah, Kura, Kelinci
dan Tupai menjadi akur dan bersahabat.
8
KISAH ADI DAN SEORANG PENGEMIS
Di sebuah desa kecil yang jauh dari kota-kota besar, tinggallah seorang laki-laki
yang bernama Adi bersama keluarga kecilnya. Adi memiliki seorang istri dan dua anak yang
harus adi nafkahi. Sayangnya saat itu sedang terjadi hujan yang terjadi beberapa hari
berturut-turut yang menyebabkan adi kesulitan untuk mencari uang demi memberi makan
istri dan kedua anaknya. Persediaan makanan pun dirumah sudah habis dan tidak cukup untuk
hidup dihari esoknya. Kemudian istri adi menghampiri adi dengan membawa 5 singkong yang
didapatnya dari kebun belakang. Dan istri adi pun berkata bahwa persediaan bahan makanan
habis, hanya tersisa 5 buah singkong ini yang diambilnya dikebun belakang rumah. Adi
menyuruh sang istri intuk memasak singkong tersebut agar anak-anaknya bisa makan
terlebih nanti, adi memikirkan bagaimana caranya agar adi mendapatkan uang untuk
membelikan makan keluarganya. Adi memutuskan keluar untuk mecari uang dan membeli
bahan makanan walaupun sedang hujan.
Ketika hendak keluar membuka pintu rumah, tiba-tiba ada seorang pengemis yang
mengetuk pintu rumah adi. Melihat pengemis yang sudah tua dan renta serta kelaparan
membuat adi tidak tega dan memberikan 5 buah singkong yang sudah dimasak sang istri
kepada seorang pengemis tersebut, pengemis menerima 5 buah singkong dan mengembalikan
2 buah singkong kepada adi. Seorang pengemis meminta adi untuk memberikan 2 buah
singkong tersebut untuk dimakan oleh kedua anaknya.
Setelah seorang pengemis tersebut berterimakasih dan pergi meninggalkan adi,
secara ajaib 2 buah singkong yang dipotong tersebut yang setiap potongnya menghasilkan 5
buah singkong yang baru begitupun seterusnya. Alhasil keluarga adi tidak lagi kekurangan
bahan makanan untuk kehidupan sehari-harinya, bahkan adi bisa menanam sisa singkong
untuk dijadikan bahan panen adi nanti, dan sisanya adi berikan kepada tetangga dan orang
yang kurang mampu.
Dari kejadian tersebut adi mengajarkan kepada anak-anaknya betapa indahnya
berbagi kepada sesama apa lagi kepada orang yang membutuhkan. Bahkan disaat sedang
kesusahan pun jika membatu orang lain pasti akan mendapatkan balasan yang berkali lipat
dalam bentuk apapun yang tidak ketahui dan tidak kita duga.
Oleh karena itu adi selalu mengajarkan kepada keluarganya untuk jangan segan
membantu orang lain yang sedang kesusahan dan berusaha untuk membantu sebisa
mungkin sesuai dengan kemampuan yang kita miliki.
9
KEONG EMAS
Pada zaman dahulu kala ada seorang Raja yang mempunyai dua orang putri. Putri
itu bernama Galuh Ajeng dan Candra Kirana. Suatu hari, raja hendak menikahkan Candra
Kirana dengan Raden Inu Kertapati. Mendengar hal itu, Galuh Ajeng menjadi marah. Ternyata,
diam-diam Galuh Ajeng juga menyukai Raden Inu. Karena kesal, Galuh Ajeng meminta penyihir
mengubah Candra Kirana menjadi keong emas. Lalu, Galuh Ajeng membuang keong tersebut ke
laut.
Hari demi hari berlalu. Keong emas tanpa sengaja tersangkut di jala nelayan. Nelayan
itu ternyata seorang nenek,
“Wah, keong ini cantik sekali. Aku akan membawanya pulang,” pikir si nenek.
Sesampainya di rumah, keong emas diletakkan di atas tempayan. Keesokan harinya, nenek itu
kembali mencari ikan.
Ketika pulang, alangkah terkejutnya si nenek. Di meja makan sudah tersedia berbagai
makanan lezat. Hal yang sama terus berulang. Setiap kali si nenek pulang dari laut, di meja
makan selalu tersedia makanan. Akhirnya, si nenek pura-pura pergi ke laut. Sebenarnya, dia
bersembunyi dan mengintip di luar rumah. Dia sangat terkejut melihat keong emas berubah
menjadi seorang gadis yang cantik. Gadis itu sedang memasak.
“Siapakah engkau sebenarnya, gadis cantik?” tanya si nenek sambil masuk ke rumah.
“Aku adalah putri yang dikutuk menjadi keong emas,” kata Candra Kirana yang kaget
melihat si nenek. Sementara itu, Raden Inu terus mencari Candra Kirana. Setelah berjalan
jauh, akhirnya dia tiba di sebuah desa nelayan. Raden Inu merasa sangat haus. Dia pun
mendatangi sebuah rumah untuk minta minum. Dari balik jendela, dia melihat Candra Kirana
sedang memasak.
Akhirnya, kutukan Candra Kirana hilang. Kutukan tersebut hilang karena dia sudah
ditemukan oleh kekasihnya yaitu Raden Inu. Raden Inu lalu membawa pulang Candra Kirana.
Sesampainya di Kerajaan, mereka akhirnya melangsungkan acara pernikahan dan hidup
bahagia.
10
KANCIL DAN SIPUT
Suatu hari di sebuah hutan, ada seekor siput yang yang sedang mencari makan. 11
Dia sudah berkeliling cukup lama, dan akhirnya dia menemukan sebuah pohon jambu yang
buahnya sangat banyak. Siput itu menunggu dibawah pohon jambu, berharap ada buah yang
jatuh. Setelah cukup lama, ada buah jambu yang jatuh dan letaknya jauh dari siput. Saat
siput berjalan mendekati buah, buah tersebut sudah diambil oleh burung. Siput merasa
kesal, tapi apalah daya, ia memang berjalan sangat lambat. Kemudian siput menunggu lagi, dan
ada buah jambu yang jatuh, tapi hal itu terulang lagi dan kali ini diambil oleh seekor kura-
kura. Siput merasa sangat marah. Kemudian dia menunggu lagi sambil waspada dan berusaha
mengingatkan hewan lain bahwa itu adalah buah miliknya.
Setelah beberapa saat siput melihat buah jambu yang akan jatuh, dan bersamaan
dengan itu, siput melihat seekor kancil yang berjalan mengarah ke buah jambu yang akan
jatuh. Siput berteriak
“heii kancil, itu buahku jangan kau makan” kata siput sekuat tenaga. Tapi kancil tidak
mendengarnya, akhirnya siput menggelundungkan tubuhnya kearah jambu dan jambu
tersebut malah menancap di cangkang siput. Siput berusa memanggil kancil agar tidak
memakan jambu tersebut, karena ada cangkangnya yang menancap. Tapi kanciltidak bisa
mendengarnya, akhirnya kancil menggigit buah jambu dan cangkang siput tapi. Siput
berteriak sangat keras, dan kancil langsung melepaskan gigitannya. Cangkang siput itu
berlubang karena gigitan kancil, kemudian siput marah-marah.
“ Hai kancil, apakah kau tidak mendengarku? Lihat cangkangku jadi berlubang karena
mu. Aku dari tadi di sini menunggu buah jatuh untuk ku makan tapi semuanya diambil oleh
hewan-hewan itu dan mengataiku labat” (ujar siput sambil menangis)
“ Maaf siput, aku tidak bisa mendengarmu, tapi kenapa kau harus marah kau kan
memang lambat”. (ujar kanci sambil tersenyum)
“ Oh, kau mengataiku lambat, kalau begitu aku akan menantang mu untuk berlomba lari
besok di tengah hutan”. (ujar siput sambil berteriak dengan perasaan marah)
“Kau menantangku lomba lari? Apakah kau yakin, tapi aku akan menerima
tantanganmu”. (ujar kancil sambil tertawa)
Keesokan harinya semua penghuni hutan datang untuk melihat pertandingan lomba
antara kancil dan siput. Kemudian mereka bersiap-siap dan langsung berlari. Saat itu siput
menggelundungkan tubuhnya lagi, dan kancil sampai kewalahan karena siput ternyat begitu
cepat. Sampai di dekat garis finish, kancil keheranan kenapa siput bisa begitu cepat dan
dengansekuat tenaga kancil berlari tapi siput berhasil memenangkan pertandingan itu. Kancil
sangat bingung dan kecewa karena diabisa kalah dengan siput yang mencari makan saja
berkali-kali di ambil oleh hewan lain karena begitu lambat.
Kemudian kelinci yang menjadi wasit ingin memberikan hadiah kepada siput, tapi
kelinci bingung harus menancapkan rangkaian bunga itu dimana. Kemudian kancil bilang
kepada kelinci bahwa dicangkang siput ada lubang dan bisa ditancapi rangkaian bungaitu.
Kelinci kebingungan lubang yang mana, dicangkang siput tidak ada lubang.
Kemudian kancil mengeceknya, ternyata benar di cangkang siput tidak ada lubang,
padahal kancil ingat betul kalau cangkang siput itu berlubang karena gigitannya. Kemudian
kancil meminta kelinci tidak memberikan hadiah itu dulu.
Kancil dan Siput
“Itu bukan siput yang menantangku lomba, siput yang menantangku lomba memiliki
lubang dicangkangnya”, ujar kancil. Kemudian kancil mengintrograsi siput, ternyata saat
berlomba lari tadi siput tidak sendiri, dia meminta bantuan teman-temannya dan berpencar
di sepanjang perlintasan lomba lari.
Siput melakukan itu semua karena tidak ingin menjadi ejekan hewan-hewan lain dan
mereka juga ingin mendapatkan makanan seperti hewan lain. Setelah mendengar semua kata-
kata siput, seluruh binatang di hutan itu bisa hidup berdampingan lagi, hewan-hewan lain juga
sering membantu siput saat mengambil makanan.
12
BANGAU SANG PENGHIANAT
Dahulu kala hiduplah seekor bangau yang memiliki sahabat seekor gagak dan 13
kepiting di tengah hutan. Gagak dan kepiting sangat mempercayai bangau. Suatu ketika
bangau menemui gagak untuk diajak mencari makan, namun datanglah seekor monyet yang
menyapa mereka sambil mengatakan bahwa gagak memiliki tubuh yang cantik, putih, dan
mengkilat. Ketika monyet memberikan pujian terhadap gagak, bangau merasa iri terhadap
pujian yang diberikan oleh monyet kepada gagak. Bangau tidak terima dan mengatakan
bahwa dirinya juga tidak kalah cantik, namun monyet lebih menyukai gagak.
Bangau pun bertanya kepada gagak ramuan apakah yang membuat dirinya bisa
memiliki tubuh yang cantik dan putih. Karena gagak memiliki sifat yang baik, ia pun
memberikan resep ramuan tersebut kepada bangau.Sesampainya di rumah, bangau mencoba
ramuan yang diberikan oleh gagak. Resep ramuan tersebut merupakan resep yang digunakan
gagak untuk mempercantik dirinya.
Keesokan harinya, bangau merasa ada perubahan pada dirinya. Ia merasa bahwa
tubuhnya semakin putih dan mengkilat. Ia menggunakan ramuan tersebut selama beberapa
hari agar tubuhnya semakin cantik. Terbesit dalam pikiran bangau untuk tidak akan
mengembalikan resep tersebut agar dirinya menjadi yang tercantik di hutan tersebut.
Beberapa hari kemuadian, gagak menghampiri ke rumah bangau untuk meminta
ramuan pemutih kembali. Setelah dipanggil gagak berulang kali, bangau baru menampakkan
dirinya. Gagak takjub dengan perubahan yang dialami oleh bangau. Gagak meminta kembali
ramuan pemutih kembali, tetapi ketika bangau mengambilkan ramuan ternyata ramuan
tersebut sudah dicamur dengan ramuan lainnya dan disiramkan kepada gagak sehingga
tubuh gagak berubah menjadi hitam. Gagak tidak terima akan pengkhianatan yang dilakukan
oleh sahabatnya, ia pun mengejar bangau hingga pergi jauh.
Setelah kejadian pengkhiatan kepada gagak, bangau pergi mencari makan ke danau.
Ia sangat kesal karena ikan-ikan yang hidup di danau sangat sulit ditangkap. Tiba-tiba ada
seekor kepiting yang menghampiri bangau yang ternyata sahabatnya dahulu sebelum ia
bersahabat dengan gagak. Kepiting mengatakan bahwa ikan-ikan yang ada di danau adalah
teman-temannya. Pemikiran licik bangau kembali, ia berpikiran untuk menipu kepiting. Ia
mengatakan kepada kepiting bahwa akan mencarikan tempat yang lebih luas dan memiliki
pemandangan indah. Kepiting memikirkan pendapat dari bangau dan membicarakannya
kepada ikan-ikan. Mereka pun menyetujuinya.
Keesokan harinya, bangau kembali ke danau untuk memindahkan ikan-ikan tersebut
ke tempat yang sudah disetujui dengan membawanya satu persatu. Namun, seekor kancil
tidak sengaja menemukan tulang-tulang ikan yang berserakan di hutan dan ia tidak sengaja
mendengarkan pembicaraan tersebut. Kancil pun ke danau ia mendapati kepiting dan
bertanya mengenai ikan-ikan yang dibawa oleh bangau. Kepiting menjelaskan semuanya yang
terkait, kemudian kancil menjelaskan semuanya kepada kepiting mengenai
pengkhianatannya bangau. Akan tetapi, kepiting tidak memercayainya dan ingin
membuktikannya sendiri.
Paginya, kepiting menanyakan keberadaan teman-temannya apakah dalam keadaan
baik-baik saja. Ia pun meminta kepada bangau untuk membawa menemui ikan, ditengah
perjalanan kepiting melihat tulang ikan berserakan.
Bangau Sang Penghianat
Kepiting tidak segan-segan menggigit ekor bangau sehingga jatuh ke tanah. Sayap bangau
hingga patah akibat gigitan kepiting dan tidak ada yang menolong. Dari sini dapat diambil
hikmahnya bahwa jadi orang harus setia kawan, bertanggung jawab, dan memiliki hati yang
baik janganlah merusak kepercayaan orang lain demi kepentingan sendiri.
14
SI JAMBUL
Aldo melamun di depan toples berisi seekor ikan cupang. Rendi sahabat terbaiknya,
baru saja pindah rumah. Sebelum pindah rumah Rendi menitipkan ikan cupang itu sebagai
perpisahan.
“Jambul” panggil Aldo pada ikan kesayangan Rendi itu,
“kapan ya, aku bisa main kelereng sama Rendi lagi”? Sebenarnya, Aldo tidak rela Rendi
pindah. Sudah sedari kecil mereka bertetangga dan selalu bermain bersama. Bahkan saat
Rendi akan berangkat, Aldo menangis kencang. Dia merajuk agar diperbolehkan ikut ke
rumah baru Rendi. Beberapa hari kemudian, air di dalam toples si Jambul sudah terlihat
keruh. Aldo memindahkan si Jambul ke dalam gayung berisi air bersih. Lalu,dia menyikat
toples si Jambul hingga bersih dan mengkilat, kemudian mengganti semua air keruh di
dalamnya. Aldo senang si Jambul berenang kembali di dalam toples yang bersih. Aldo
bertambah gembira karena mendapat pesan dari Rendi
“Aku akan mampir kerumahmu hari Minggu ini, sekalian mau kerumah Kakek,” tulis
Rendi pada sebuah pesan singkat.
Hari Minggu yang ditunggu-tunggu tiba. Begitu bangun Aldo langsung menengok si
Jambul. Namun sesuatu yang tidak diharapkan terjadi.
“JAMBUL” pekik Aldo. Wajahnya langsung berubah memucat. Dia sangat terkejut
melihat si Jambul sudah mengambang dipermukaan. HUHUHUHU…! Serunya
sedih.Menjelang siang, Rendi datang ke rumah Aldo. Begitu dia tiba, Aldo langsung
mengulurkan tangan dengan muram.
“Maafkan aku, Ren. Si Jambul …. mati…,” ucapnya lirih.Rendi terdiam dan terlihat
sedih, Dia juga merasa sedikit marah.
“Kenapa bisa mati, ikan kesayanganku?” tanya Rendi.“Maaf, Ren”. Ujar Aldo lagi. Dia
menyerahkan sebuah kantong penuh kelereng pada Rendi. Rendi membuka isi kantongnya.
“ini kan… emua kelereng milikmu, Do”. Akhirnya mereka berpelukan, menangisi
kematian si Jambul dan menguburkanya bersama.
Itulah peremanan sejati, selalu bergandeng tangan untuk menghadapi suka duka bersama.
15
SEMUT DAN BURUNG MERPATI
Pada suatu hari didalam hutan semut sedang berjalan-jalan mencari makan.
Saat sedang mencari makan semut merasa kehausan. Semut pun berjalan menuju sungai
untuk minum. saat sedang minum semut terpeleset kesungai.
“tolong” teriak semut, tetapi daerah sekitar sungai sangat sepi tidak ada binatang lain
disekitar. Semut terbawa arus sungai sambil terus berteriak. Dari kejauhan diatas sebuah
pohon seekor burung merpati melihat semut yang terbawa arus. Saat semut sudah dekat
dengan pohon burung merpati menjatuhkan sebuah daun dan berkata
“semut naiklah keatas daun” mendengar perkataan burung merpati semut pun
berusaha menggapai daun tersebut. Setelah kerja keras semut akhirnya ia dapat menaiki
daun. Daun pun menepi dan semutkan dapat selamat.
“ terimakasih merpati” ucap semut. Merpati pun terbang mendekati semut
“sama-sama semut, lain kali hati-hati ya. Aku pergi dulu” balas merpati yang langsung
terbang. Beberapa hari kemudian seorang pemburu datang kehutan. Di tengah perjalanan
sang pemburu melihat seekor burung merpati yang sedang hinggap diatas pohon. Tanpa
merpati sadari sang pemburu sudah mengarahkan pistol kepadanya.
Namun beruntung, dari balik pohon semut melihat kejadian tersebut. Semut pun
langsung berlari mendekati yang pemburu kemudian semut mengigit kaki sang memburu.
Pemburu pun berteriak kesakitan
”aarrghhh” sambil memegang kakinya. Mendengar teriakan tersebut merpati terkejut
dan terdasar bahwa pemburu sedang mengincarnya. Merpati langsung terbang menjauh.
Semut sangat gembira karena dapat membalas budi kepada burung merpati. Setelah kejadian
tersebut semut dan burung merpati menjadi sahabat yang akan selalu bersama baik dalam
suka maupun duka dan akan saling melindnyngi satu sama lain.
Dari cerita semut dan burung merpati kita dapat belajar untuk saling menolong bila
melihat orang kesusahan, jangan lupa mengucapkan terimakasih setelah diberi sesuatu oleh
orang lain, serta dila ada kesempatan balaslah budi orang yang telah menolong kita dengan
kemampuan yang kita miliki.
16
BAHU MEMBAHU CEGAH VIRUS CORONA
Pada suatu hari, di sebuah desa terdapat Kepala Desa yang sangat bijaksana.
Ia selalu melakukan sosialisasi tentang virus yang saat ini sudah mendunia, yakni Virus
Corona atau Covid-19. Kepala Desa selalu menghimbau warganya untuk tetap di rumah jika
tidak memiliki kepentingan mendesak dan menjaga jarak dengan warga yang lain.Keesokan
harinya, Kepala Desa sedang melakukan pengecekan ke setiap rumah warga. Tiba-tiba Bu
Rahma selaku ketua PKK mendatangi Kepala Desa.
“Pak, bagaimana ini pak? Warga sangat mengeluh dengan pandemi ini”, kata Bu Rahma.
“Ibu, virus ini dapat dicegah dengan kita tetap di rumah, menjaga jarak, dan menjaga
kesehatan kita. Dan jangan lupa memakai maskernya, Bu!” jawab Kepala Desa.
“Namun, persediaan masker di apotek sudah habis. Kami takut terjangkit, Pak!” jawab
Bu Rahma khawatir.KDesa berpikir apa yang harus ia lakukan. Terlintas dipikirannya untuk
membuat masker kain.
“Bu Rahma, saya punya ide. Bagaimana jika kita membuat masker dari kain saja. Ibu
sebagai ketua PKK di desa ini menghimbau anggota yang lain untuk membuat masker kain.
Nanti, alat dan bahan saya bisa siapkan”, jawab Kepala Desa dengan tegas.
Bu Rahma menyetujui hal tersebut, karena masker kain menggunakan alat dan bahan
yang mudah didapat.Pada hari Minggu pagi, Bu Rahma dan lima orang anggota lainnya
berkumpul di pendopo desa untuk membuat masker kain. Setelah itu, Kepala Desa berterima
kasih kepada Bu Rahma dan anggota lainnya yang telah bersedia membantu menyediakan
masker kepada warga-warga yang sulit mendapatkan masker.
Kepala Desa segera membagikan masker-masker tersebut ke rumah-rumah warga
yang dibantu oleh Pak Ego. Kepala Desa menghimbau untuk pemakaian masker kain ini
maksimal dipakai empat jam dan setelah dipakai harus dicuci dengan sabun. Tak hanya itu,
Kepala Desa juga melakukan penyemprotan disinfektan setiap seminggu sekali di rumah-
rumah warga.
Dengan penyemprotan disinfektan dapat mencegah Virus Corona. Hal-hal lain yang
juga dihimbau oleh Kepala Desa yaitu: tidak keluar rumah jika tidak mendesak, menjaga pola
hidup sehat, cuci tangan setelah memegang sesuatu, dan menjauhi tempat-tempat ramai.
Dengan itu, rantai penyebaran Virus Corona dapat diputuskan.
17
PEMERAH SUSU DAN EMBERNYA
Patty, seorang puteri pemerah susu memerah susu sapi dan memiliki dua ember
penuh susu krem segar. Dia meletakkan kedua ember susu di atas tongkat dan pergi ke pasar
untuk menjual susu. Saat dia mengambil langkah menuju pasar, dia terus memikirkan uang
yang akan dihasilkannya dari menjual susu. Kemudian dia berpikir tentang apa yang akan dia
lakukan dengan uang itu.Dia berbicara pada dirinya sendiri dan berkata,
“Setelah saya mendapatkan uang, saya akan membeli ayam. Ayam akan bertelur dan
saya akan mendapatkan lebih banyak ayam. Mereka semua bertelur, dan saya akan menjualnya
untuk lebih banyak uang. Lalu, aku akan membeli rumah di atas bukit dan semua orang akan iri
padaku.
“Dia sangat bahagia bahwa segera dia akan menjadi sangat kaya. Dengan pikiran-pikiran
bahagia ini, dia bergerak maju.Karena berjalan sambil berhayal, membuat Patty kurang hati-
hati dan tersandung lalu jatuh.
Kedua ember susu itu tumpah dan semua mimpinya hancur. Susu tumpah ke tanah, dan
yang bisa dilakukan Patty hanyalah menangis.
“Tidak ada lagi mimpi,” serunya bodoh!
MAWAR YANG SOMBONG
Sekali waktu, ada tanaman mawar yang indah di taman. Bunga mawar di taman itu
sangat bangga akan keindahannya. Namun, kecewa bahwa itu tumbuh di sebelah kaktus jelek.
Setiap hari, mawar akan menghina kaktus tentang penampilannya, tetapi kaktus tetap
diam.Semua tanaman lain di kebun berusaha menghentikan mawar dari menghina kaktus,
tetapi mawar itu terlalu angkuh oleh keindahannya sendiri untuk mendengarkan siapa pun.
Di suatu musim panas, sebuah sumur di kebun mengering dan tidak ada air untuk
tanaman. Mawar perlahan mulai layu.Dia melihat burung pipit mencelupkan paruhnya ke dalam
kaktus untuk mencari air. Dia kemudian merasa malu karena mengolok-olok kaktus selama ini.
Tetapi karena membutuhkan air, ia bertanya kepada kaktus apakah ia dapat memiliki air.
Kaktus yang baik setuju, dan mereka berdua melewati musim panas sebagai teman.
18
SEIKAT TONGKAT
Suatu ketika, tiga tetangga yang tinggal di sebuah desa mengalami kesulitan
dengan panen mereka. Masing-masing tetangga memiliki satu ladang, tetapi tanaman di
ladang mereka penuh dengan hama dan layu. Setiap hari, mereka akan datang dengan ide-ide
berbeda untuk membantu panen mereka. Yang pertama mencoba menggunakan orang-
orangan sawah di ladangnya, yang kedua menggunakan pestisida, dan yang ketiga membangun
pagar di ladangnya, semuanya sia-sia.Suatu hari, kepala desa datang dan memanggil ketiga
petani itu.
Dia memberi mereka masing-masing tongkat dan meminta mereka untuk
mematahkannya. Para petani bisa dengan mudah memecahkannya. Dia kemudian memberi
mereka seikat tiga batang, dan sekali lagi, meminta mereka untuk mematahkannya. Kali ini,
para petani berjuang untuk mematahkan tiga batang yang di jadikan satu, namun sia-sai
batang itu menjadi kuat karena bersatu. Kepala desa berkata,
“Bersama-sama, Anda lebih kuat dan bekerja lebih baik daripada Anda melakukannya
sendiri.
”Para petani mengerti apa yang dikatakan kepala desa.
Mereka mengumpulkan sumber daya mereka dan menyingkirkan hama dari ladang mereka
bersama-sama
RUBAH DAN ANGGUR
Pada hari musim panas, seekor rubah berkeliaran di hutan untuk
mendapatkan makanan. Dia sangat lapar dan putus asa mencari makanan. Dia mencari
kemana-mana, tetapi tidak bisa menemukan apa pun yang dia bisa makan.Perutnya
bergemuruh dan pencariannya berlanjut.
Segera dia mencapai kebun anggur yang sarat dengan anggur berair .Rubah melihat
sekeliling untuk memeriksa apakah dia aman dari para pemburu. Tidak ada orang di sekitar,
jadi dia memutuskan untuk mencuri anggur itu.Dia melompat tinggi dan tinggi, tetapi dia
tidak bisa meraih buah anggur. Buah anggur terlalu tinggi tetapi dia menolak untuk
menyerah. Rubah melompat tinggi ke udara untuk menangkap anggur di mulutnya, tetapi dia
kembali gagal. Dia mencoba sekali lagi tetapi gagal lagi.Dia mencoba beberapa kali lagi, tetapi
tidak dapat menjangkau. Hari mulai gelap dan rubah menjadi marah. Kakinya sakit, jadi dia
menyerah pada akhirnya.Saat berjalan pergi, dia berkata, “Aku yakin buah anggurnya
masam.”
19
TERIMAKASIH
SUDAH MEMBACA
20
E-Book ini merupakan kumpulan cerita pendek dari teman -
temanku untuk anak - anak. Banyak makna yang dapat di
petik dari cerita - cerita yang ada di dalamnya.
Maulida Farakh Anggita -
A510190119 /4C