The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by kak_hasto, 2023-11-12 10:45:46

Bertahan Hidup di Alam Bebas (Naskah)

Oleh: Harmasto Hendro Kusworo

Keywords: Survival,Basic Survival,Survival Dasar,Pramuka Survival,Survival Scout

Bertahan Hidup di Alam Bebas | 45 Gambar 38. Tumbuhan jambu-jambuan (Myrtaceae) Begonia adalah tanaman yang banyak dijumpai di hutan. Tanaman ini mempunyai ciri-ciri berdaun asimetris seperti jantung, berwarna hijau (beberapa jenis mempunyai warna merah), mempunyai rasa masam. Pada tangkai yang masih muda, tanaman ini dapat dikonsumsi dengan cara mengupas kulit batangnya terlebih dahulu.


Bertahan Hidup di Alam Bebas | 46 Gambar 39. Begonia Jika menemukan tumbuhan keladi, dianjurkan untuk berhati-hati. Karena beberapa jenis tanaman keladi, getah pada umbinya dapat menyebabkan gatal di mulut dan bibir. Jika ingin menguji beresiko gatal atau tidak, dapat dicoba dengan jumlah kecil dahulu. Untuk mengonsumsi tumbuhan iles-iles (Amorphophallus sp.) saat survival, disarankan agar mencari tanaman lain yang layak dimakan saat itu. Meski pada saat ini, tanaman iles-iles ini sedang dalam pengembangan untuk menjadi komoditas tepung yang bernilai ekonomis.


Bertahan Hidup di Alam Bebas | 47 Gambar 40. Tanaman Amorphophallus sp. Tumbuhan merambat yang dapat dikonsumsi dapat dilihat secara visual dengan bentuk lilitan atau rambatan di tanaman lain yang searah jarum jam. Tanaman yang mempunyai pola lilitan seperti ini dapat kita temui pada tanaman gembili (Dioscorea aculeata), tanaman gembolo (Dioscorea bulbifera), tanaman ubi rambat. Jika arah lilitannya berlawanan arah jarum jam (terlebih jika mempunyai batang berduri), biasanya tanaman ini mengandung zat yang beresiko pada kesehatan kita jika dikonsumsi. Tanaman gadung (Dioscorea hispida) mempunyai ciri yang sama. Dan


Bertahan Hidup di Alam Bebas | 48 tanaman ini mengandung racun, walau tetap dapat dimakan setelah melalui proses pengolahan khusus. Gambar 41. Umbi gadung (Dioscorea hispida) Tanaman tebu dan bambu, dapat dimanfaatkan untuk bekar survival. Tebu dapat dimanfaatkan air perasannya sebagai minuman dan ampas batanya dapat digunakan untuk bahan bakar api unggun atau memasak. Sedangkan pada bambu, pangkal tunasnya atau sering disebut rebung, dapat dimanfaatkan sebagai sayur. Selain buah markisa (Passiflora sp.) dan sirsak (Annonaceae), buah senggani (Melastoma sp.), arbei hutan (Rubus), dan anggur hutan pun dapat dimakan.


Bertahan Hidup di Alam Bebas | 49 Keluarga pakis-pakisan juga dapat digunakan alternatif pengganti makanan. Gambar 42. Pucuk tanaman keluarga pakis Dari beragam tetumbuhan, ada yang perlu mendapat perhatian lebih ketika kita bertemu dengan keluarga jamur-jamuran. Dalam literatur, terdapat lebih dari 38.000 jenis jamur di seluruh dunia. Dan tidak seluruhnya layak dimakan. Ada jamur-jamur yang tidak layak dimakan disebabkan kandungan racun yang ada di dalamnya. Letak perbedan jamur yang layak dan tidak layak dimakan biasanya terdapat pada ciri-ciri fisik seperti bentuk, warna, dan tempat tumbuhnya.


Bertahan Hidup di Alam Bebas | 50 Gambar 42. Jamur Amanita muscaria Jamur beracun biasanya mempunyai ciri-ciri mencolok, seperti bau yang tidak sedap. Hal itu karena kandungan asam sulfat atau amonia pada jamur tersebut sangat pekat. Secara umum juga dapat kita temui pada jamur yang beracun dengan ciri payung jamurnya berwarna merah dan berbintik putih, tempat tumbuhnya berada di daerah yang banyak kotoran hewannya. Secara fisik pun dapat mudah hancur ketika dipegang. Getah jamur beracun pun akan meninggalkan efek warna biru atau sejenisnya ketika diiris dengan pisau atau alat yang terbuat dari perak. Hal ini disebabkan kandungan sianida atau sulfida didalam jamur sangat


Bertahan Hidup di Alam Bebas | 51 tinggi. Bahkan sendok perak atau aluminum pun akan berubah menjadi kehitaman ketika sesaat setelah dicelupkan pada masakan jamur beracun. Tidak cukup dengan itu, biasanya akan meninggalkan jejak atau noda kuning jika dicampurkan dengan nasi. Jenis jamur yang dapat dimakan adalah jamur kuping dengan ciri fisik payungnya berwarna coklat. B. Membuat Perangkap Teknik untuk bertahan hidup dengan mengandalkan potensi alam yang ada, dapat pula kita gunakan dalam perburuan menu daging hewan. Teknik membuat perangkap ini sebenarnya sudah menjadi warisan dari zaman purba. Karena teknologi begitu pesat berkembang, seringkali kita terlupa dengan hal-hal yang membutuhkan kejelian dan keterampilan. Salah satunya tentang teknik perburuan. Tetapi tidak ada salahnya kita mempelajari teknik tersebut. Tinggal bagaimana kita memilih dan mendapatkannya. Untuk tanaman, kita dapat menggunakan teknik survival memilih tumbuhan. Sedang untuk hewan, kita dapat menangkapnya dengan membuat perangkap.


Bertahan Hidup di Alam Bebas | 52 Ada berbagai jenis perangkap dan berbagai teknik membuat perangkap. Biasanya kita membuat perangkap untuk menangkap hewan, baik burung, hewan darat, maupun ikan. Dan teknik membuat perangkap ini pun harus diperhitungkan kekuatan jebakannya. Jangan sampai buruan kita lepas hanya karena teknik yang kota gunakan tidak atau kurang kuat dan tepat. Ada beberapa jenis perangkap yang secara umum terbagi menjadi perangkap ringan dan perangkap mematikan yang disesuaikan dengan hewan yang di kehendaki. Perangkap ringan menggunakan media tali, senar, kawat, dan sejenisnya, sedangkan perangkap mematikan menggunakan bahan yang lebih beresiko tinggi benda tajam. 1. Perangkap Ringan Gambar 44. Perangkap sederhana


Bertahan Hidup di Alam Bebas | 53 Gambar 45. Spring snare Gambar 46. Baited spring snare


Bertahan Hidup di Alam Bebas | 54 Gambar 47. Baited spring leg snare Gambar 48. Spring tension snare


Bertahan Hidup di Alam Bebas | 55 Gambar 49. Roller spring snare Gambar 50. Double spring snare


Bertahan Hidup di Alam Bebas | 56 Gambar 51. Toggle and bait release snare 2. Perangkap Mematikan Gambar 52. Balance log


Bertahan Hidup di Alam Bebas | 57 Gambar 53. Toogle and bait release deadfall trap Gambar 54. Figure 4 deadfall trap


Bertahan Hidup di Alam Bebas | 58 Gambar 55. Spring spear trap Gambar 56. Pig spear trap


Bertahan Hidup di Alam Bebas | 59 Gambar 57. Baited spring spear trap Gambar 58. Bow trap


Bertahan Hidup di Alam Bebas | 60 Gambar 59. Baited hole noose 3. Penanganan Hewan Buruan Ketika melukai atau membunuh hewan buruan, ada kalanya masih dapat membahayakan. Sebelum mendekati untuk menangani hewan tersebut, periksa dahulu kondisi hewan buruan. Gunakan tombak atau ujung pisau untuk memeriksa atau menyentuh otot utama dan leher hewan tersebut. Untuk membawa hewan buruan yang berukuran besar ke base camp, dapat digunakan cara berikut sekaligus cara mengulitinya.


Bertahan Hidup di Alam Bebas | 61 Gambar 60. Cara menangani hewan buruan C. Teknik Memancing Untuk bertahan hidup di alam bebas, ada teknik memancing yang memang seringkali dipelajari dan dipraktikkan. Selain itu, berburu hewan air ini memang menyenangkan. Ada beberapa teknik untuk menangkap ikan ini demi mencukupi protein dalam tubuh kita. Terlebih letak kita membuat kemah atau bivak selalu mendekati sumber air.


Bertahan Hidup di Alam Bebas | 62 Berikut akan dijelaskan melalui gambar-gambar perlengkapan untuk menangkap ikan sebagai sarana bertahan hidup di alam bebas. Membuat perangkap dengan sengaja menyempitkan alur air sungai. Karena sifat ikan yang berenang melawan arus, celah pintu jebakan dipasang di sisi bawah aliran sungai. Penyempitan alur dapat menggunakan batu, kayu, atau rintangan lain yang dapat menghambat laju renang ikan agar masuk dalam perangkap yang telah dibuat. Selain itu, dapat juga menambahkan bubu di pintu masuk jebakan. Gambar 61. Beragam jenis jebakan ikan


Bertahan Hidup di Alam Bebas | 63 Gambar 62. Perangkap bubu Gambar 63. Perangkap ikan dengan penghalang mata tombak di pintunya


Bertahan Hidup di Alam Bebas | 64 Selain itu, dapat juga membuat sendiri atau memanfaatkan sarana yang ada untuk membuat mata kail, yaitu dengan memanfaatkan tusuk gigi, peniti, duri tangkai tanaman, duri tulang, paku, atau pun duri pohon. Gambar 64. Teknik mengikat mata kail Gambar 65. Mata kail hasil improvisasi Cara mengikat mata kail pun dapat dilakukan dengan beberapa teknik. Sedangkan untuk membuat pemberat kail, dapat memanfaatkan kaleng minuman ringan maupun koin.


Bertahan Hidup di Alam Bebas | 65 Gambar 66. Beberapa jenis pelampung kail hasil improvisasi Untuk umpan, dapat menggunakan umpan buatan maupun umpan hidup. Umpan buatan dapat berupa bulu ayam atau angsa, sedangkan umpan hidup dapat berupa cacing, belalang, atau bahkan ikan kecil. Gambar 67. Umpan buatan dan umpan hidup


Bertahan Hidup di Alam Bebas | 66 Gambar 68. Kail sentak


Bertahan Hidup di Alam Bebas | 67 BAB 4 KETERAMPILAN BERKEMAH A. Mendirikan Kemah Kemah merupakan tempat untuk berlindung sementara di alam terbuka. Teknik berlindung ini dapat kita buat dengan mendirikan tendi seperti teknik yang sudah umum kita kenal. Akan tetapi ada beberapa hal yang tidak memenuhi syarat mendirikan tenda ketika kita tidak memiliki atau bahkan mengalami kerusakan tenda. Salah satu teknik membuat kemah adalah dengan teknik bivak. Bivak ini biasanya dibuat sangat sementara, misalnya dalam peristirahatan ketika melakukan penjelajahan di alam bebas (nomaden). Karena bivak biasanya terbuat dari ranting tumbuhan atau jas hujan, ada beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam pembuatan bivak, yakni: Pendirian bivak harus memperhatikan arah angin. Sebab hal ini akan mengganggu, apalagi ketika terjadi hujan. Kejadian yang tidak kita kehendaki adalah jika


Bertahan Hidup di Alam Bebas | 68 hujan tersebut masuk terbawa angin mengarah ke dalam bivak. Prinsip awal dalam mendirikan kemah atau bivak adalah pada titip tinggi atau tertinggi. Hal ini untuk menghindari genangan air jika terjadi hujan atau jika terjadi air pasang ketika kita membuat kemah atau bivak di pinggir sungai. Hal yang perlu diperhatikan berikutnya adalah untuk mendirikan tenda atau bivak sedekat mungkin dengan sumber air, bukan pinggir sungai. Karena sumber air akan lebih aman dibandingkan pinggir sungai yang sewaktu-waktu dapat meluap atau bahkan datangnya binatang buas atau berbahaya. Mendirikan tenda atau bivak di sekitaran semak atau pohon yang rendah akan lebih aman dibandingkan di bawah pohon yang sudah mati walaupun ia masih berdiri tegak. Karena hal itu akan berpotensi menimpa kita. Hal berikutnya yang perlu diperhatikan adalah jangan mendirikan tenda atau bivak di tempat yangh menjadi perlintasan hewan buas. Karena sewaktu-waktu


Bertahan Hidup di Alam Bebas | 69 binatang buas tersebut akan melewati lintasan tersebut menuju sumber air. Jenis bivak pun terbagi menjadi 2 jenis, yaitu: Bivak alam: pohon (pucuk), daun-daun, gua (lubang). Bivak modern (ponco). Jenis-jenis bivak yang dapat dibuat: 1. Bivak standar adalah bivak yang dengan tali diikat dan di rentangkan antara dua pohon pada sisinya kemudian di atasnya dilapisi parasut. 2. Bivak sisi terbuka yaitu mendirikan tenda atau bivak dengan bahan ranting dan dedaunan sebagai atap dan dan berfungsi sebagai penghangat. Sedangkan satu sisi bivak sengaja dibuat terbuka Gambar 69. Bivak memanfaatkan pepohonan


Bertahan Hidup di Alam Bebas | 70 Gambar 70. Bivak memanfaatkan lubang di tanah Gambar 71. Bivak memanfaatkan lubang di tanah dan ranting pohon


Bertahan Hidup di Alam Bebas | 71 Gambar 72. Bivak memanfaatkan ponco atau jas hujan Gambar 73. Bivak bersandar


Bertahan Hidup di Alam Bebas | 72 Gambar 74. Membuat bivak dengan ponco B. Membuat Api Survival mustahil dilakukan tanpa peranan api. Mematangkan makanan, membuat penerangan, mengusir binatang buas, menghangatkan badan, menjadikan api sebagai kode penyelamatan adalah sebagian kecil dari fungsi apai di alam terbuka. Dalam membuat api perlu diketahui 3 syarat, yaitu udara, bahan bakar, dan sumber panas. Satu syarat di atas tidak terpenuhi maka tidak akan terjadi pembakaran. Pilih tempat dekat shelter atau bivak yang kering,


Bertahan Hidup di Alam Bebas | 73 terlindung dari angin, dan dibersihkan dahulu dari serasah atau bahan lain yang mudah terbakar di sekitarnya untuk mencegah kebakaran. Dalam menyalakan api khususnya di daerah yang lembab, persiapkan tipe bahan sebagai berikut: 1. Pemantik. Pemantik ini dapat berupa korek api atau pun pemantik batang magnesium. Sistem tradisional pun dapat kita gunakan dua batu yang kita adu untuk mendapatkan percikan api. 2. Pemancing api. Biasanya pemancing ini dapat berupa lumut kering, sabut kelapa, dedaunan kering, rantingranting kering, atau kayu yang diserut menjadi serpihan-serpihan kecil sehingga mudah untuk dinyalakan ketika awal membuat api. 3. Bahan pembakaran. Bahan ini biasanya terbuat dari kayu ketika api mulai terbentuk membesar dari pemancing api.


Bertahan Hidup di Alam Bebas | 74 Gambar 75. Membuat serpihan kayu untuk membuat api Ketika kita berada di tengah hutan yang lembab bahkan sering basah, akan sering terbuang banyak pemantik atau lilin agar api tetap menyala. Namun ada beberapa cara yang dapat ditempuh untuk mendapatkan api dan ini membutuhkan ketekunan dan kesabaran yang lebih. Cara-cara yang dapat dilakukan diantaranya: 1. Membuat api dengan memanfaatkan kaca pembesar dan sinar matahari. Titik fokus dari sinar matahari akan menimbulkan panas tinggi dan akan menimbulkan api. 2. Cara purba yang satu ini sangat membutuhkan ketekunan. Mengesekkan kayu/bambu dengan


Bertahan Hidup di Alam Bebas | 75 kayu/bambu (keduanya harus kering) hingga gesekan tersebut menimbulkan panas. Pada titik gesekan tersebut kemudian diselipkan pemancing api (lumut kering, serutan serbuk kayu, sabut, atau sejenisnya) hingga terbakar. 3. Memukulkan batu dengan batu dan atau batu dengan parang atau golok hingga menimbulkan percikan api. Langkah ini akan menimbulkan kegaduhan akibat suara benturan tersebut. C. Memasak Setelah dapat membuat api maka pengetahuan memasak dalam survival juga perlu untuk dipelajari. Memasak dalam survival adalah memberikan perlakuan terhadap bahan yang tersedia di alam untuk dimanfaatkan (dimakan). Tujuan dari memasak diantaranya mengadakan sterilisasi, membuat bahan makanan agar mudah dicerna, menambah kenikmatan, dan lain-lain. Jika kita tak membawa atau tidak mempunyai peralatan masak standar, ada beberapa cara yang dapat kita gunakan agar kita tetap dapat memasak makanan kita.


Bertahan Hidup di Alam Bebas | 76 1. Kaleng bekas dapat kita gunakan dengan cara melihat kelayakannya kemudian kita bersihkan tepi kalengnya dari sisa bukaan yang berpotensi melukai dan kita dapat membersihkannya. 2. Bambu pun dapat kita gunakan untuk memasak. Beberapa ruas batang bambu dapat kita ambil kemudian kita bersihkan lubangnya dari serbuk sisa bambu. Pembatas pada ruas bambu dapat kita lubangi kecil dan kita sisakan pada ruas terbawah agar tetap tertutup. Kemudian kita dapat isi ruas paling bawah dengan air, ruas kedua kita kosongkan, dan ruas teratas kita isi dengan makanan. Kemudian kita bakar pada sisi bambu dengan cara memiringkan di atas bara api. Teknik ini sangat mirip dengan mengukus. 3. Memasak dengan menggali lubang di tanah, buatlah lubang di tanah secukupnya. Lalu daun tersebut dialasi dengan daun yang lebar yang bisa menahan air. Masukkan beras yang telah di cuci dan direndam beberapa saat ke lubang tersebut. Tutup beras tersebut dengan daun yang telah kita sediakan. Kita juga dapat menempatkan beberapa bahan makanan seperti umbi-umbian di dalam lubang tersebut.


Bertahan Hidup di Alam Bebas | 77 Kemudian tutup kembali dengan tanah. Setelah itu, buatlah api unggun di atas gundukan tanah tersebut. Tunggu beberapa saat, lalu kita buka lubang tadi dan selanjutnya nasi siap untuk dimakan. 4. Kelapa muda pun dapat kita gunakan untuk memasak. Kupas sedikit di pangkal kelapa untuk kemudian kita lubangi sedikit. Beras yang sudah dicuci bersih dapat kita masukkan ke dalam kelapa tadi dengan tetap menggunakan air kelapa sebagai bahan campuran masakan beras. Kemudian panggang kelapa tersebut di atas bara api. Beberapa saat akan terlihat hasilnya. Berbagai cara dapat kita gunakan untuk mendapatkan makanan yang dimasak. Sebagai survivor, kita akan dapat menemukan beragam cara untuk tetap bertahan hidup.


Bertahan Hidup di Alam Bebas | 78 Gambar 76. Memasak dengan mengubur makanan di bawah api unggun Gambar 77. Memasak dengan cara menanam batu membara/panas


Bertahan Hidup di Alam Bebas | 79 Gambar 78. Mengukus dengan memanfaatkan bambu Gambar 79. Teknik membuat tungku api


Bertahan Hidup di Alam Bebas | 80 Gambar 80. Teknik-teknik memasak


Bertahan Hidup di Alam Bebas | 81 GLOSARIUM Andalan : Istilah “Andal” memiliki makna yang dapat dipercaya untuk mengemban amanah. Istilah Andalan juga digunakan untuk melabeli pengurus Gerakan Pramuka dari Kwartir Nasional hingga Kwartir Ranting. Bivak :suatu tempat di mana seseorang dapat berlindung yang sifatnya sementara (darurat) guna terlindung dari cuaca buruk serta memberi rasa aman. Gerakan Pramuka : Sebuah organisasi yang diberikan hak melakukan pendidikan nonformal di Indonesia. Jebakan (Trap) : Jebakan atau perangkap adalah alat untuk menangkap hewan atau pun manusia. Kwarnas :Kwartir Nasional (Kwarnas) adalah satuan organisasi yang mengelola Gerakan Pramuka Nasional. Kwartir :Kwartir adalah pusat pengelolaan Gerakan Pramuka yang dipimpin secara kolektif oleh


Bertahan Hidup di Alam Bebas | 82 pengurus kwartir yang terdiri atas para andalan dengan susunan seorang ketua, beberapa wakil ketua merangkap ketua bidang, seorang sekretaris, seorang bendahara, dan beberapa orang anggota. Padvinder :Istilah ini berasal dari bahasa Belanda yang mempunyai arti “scout” atau “kepanduan”. Pramuka :Berasal dari istilah “Praja Muda Karana” yang berarti “pemuda yang sarat dengan karya”. Survival Kit : Perlengkapan dasar untuk bertahan hidup di alam bebas.


Bertahan Hidup di Alam Bebas | 83 BAHAN PUSTAKA 1. Patah Tumbuh Hilang Berganti, 40 Tahun Gerakan Pramuka; Kwarnas; 1987. 2. Modul Kursus Pembina Mahir Tingkat Dasar (KMD) IV Nasional Sako Pramuka Sekolah Islam Terpadu; Jaringan Sekolah Islam Terpadu; 2013. 3. Wiseman, John; The SAS Survival Handbook; Harvill. 4. Drake, Peter. G.; Practical Camping Handbook. 5. Modul Training For Trainer Pandu Sekolah Islam Terpadu; Jaringan Sekolah Islam Terpadu; 2006.


Bertahan Hidup di Alam Bebas | 84 Referensi Internet 1. www.wikipedia.org 2. www.likethisya.com 3. www.pramukanet.org 4. www.forumpramuka-inhil.blogspot.com 5. www.infokepramukaan.blogspot.com 6. www.slideshare.net 7. www.rizal-scout-mania.blogspot.com 8. www.musik-petualangan-rimba.blogspot.com 9. www.library.usu.ac.id 10. www.idsurvival.com 11. www.adventure.howstuffworks.com 12. www.rachdie.blogdetik.com 13. www.pramukaayee.wordpress.com 14. www.e-pramuka.blogspot.com 15. www.andywrx.wordpress.com 16. www.survivaloutdoorskills.com 17. www.belantaraindonesia.org 18. www.ebcoolmac.wordpress.com 19. www.facebook.com 20. www.hutantropis.com 21. www.smasapalablitar.blogspot.com


Bertahan Hidup di Alam Bebas | 85 22. www.survival491m.blogspot.com 23. www.survivalindonesia.wordpress.com 24. www.pecintaalam.net 25. www.military-military.blogspot.com 26. www.artofmanliness.com 27. www.academia.edu 28. www.youtube.com 29. www.oltlo.blogspot.com 30. www.pramukaumy.wordpress.com 31. www.santijehannanda.wordpress.com 32. www.lawalataipb.org 33. www.eastjava.com Sumber Gambar 1. The SAS Survival Handbook 2. http://airlambang.files.wordpress.com 3. http://f1.ehive.com 4. http://www.schijndelse.nl 5. http://bubuhanbanjar.files.wordpress.com 6. http://www.ruangpublik.com 7. http://santijehannanda.files.wordpress.com 8. http://1.bp.blogspot.com


Bertahan Hidup di Alam Bebas | 86 9. http://stat.ks.kidsklik.com 10. http://lowcostscience.org 11. http://kitchenpantryscientist.com 12. http://howcanido.co.uk 13. http://2.bp.blogspot.com 14. http://maya321.student.umm.ac.id 15. http://inchsurvival.com 16. http://johnxsafaris.files.wordpress.com 17. http://www.my-rainforest-adventures.com 18. http://thesurvivalistsenclave.com 19. http://jamesminshall.com 20. http://s3.frank.itlab.us 21. http://lh4.ggpht.com 22. http://upload.wikimedia.org 23. http://baltyra.com 24. http://www.missouribotanicalgarden.org 25. http://diperta.jabarprov.go.id 26. http://foodfreedom.files.wordpress.com 27. http://upload.wikimedia.org 28. http://www.wilderness-survival.net 29. http://www.endalldisease.com 30. http://www.survivalnewsonline.com


Bertahan Hidup di Alam Bebas | 87 31. http://warriorpublications.files.wordpress.com 32. http://i.telegraph.co.uk 33. http://www.outdoorlife.com 34. http://www.survivalprimer.com 35. http://photobucket.com


Click to View FlipBook Version