The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Portofolio Prakerin TKJ TA Regional IV Semarang
nama :
1. Destiana Rakhmawati
2. Ivalda Febi Abellia

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by ivaldafebiabellia, 2021-03-31 10:27:30

Portofolio Prakerin TKJ

Portofolio Prakerin TKJ TA Regional IV Semarang
nama :
1. Destiana Rakhmawati
2. Ivalda Febi Abellia

LAPORAN
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

di PT. Telkom Akses Regional IV Jateng DIY

DISUSUN OLEH :
1. Destiana Rakhmawati ( 3103119237 )
2. Ivalda Febi Abellia ( 3103119258 )
KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER & JARINGAN

ANGKATAN XXVII
SMK TELKOM SANDHY PUTRA PURWOKERTO

TAHUN PELAJARAN 2020/2021

I

LEMBAR PENGESAHAN
Laporan ini diajukan dan disahkan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan PKL
dan digunakan untuk memenuhi syarat kenaikan ke Kelas XII, di SMK Telkom
Purwokerto

Hari : Kamis
Tanggal : 18 Maret 2021

Mengetahui, Menyetujui,
Pimpinan Instansi Pembimbing Instansi

( Kawit Waluyo ) ( Fauzan Eka Saputra )

II

LEMBAR PENGESAHAN
Laporan ini diajukan dan disahkan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan PKL
dan digunakan untuk memenuhi syarat kenaikan ke Kelas XII, di SMK Telkom
Purwokerto

Hari :
Tanggal :

Mengetahui, Menyetujui,
Kepala Sekolah Pembimbing Sekolah

(.....................................) (.....................................)

III

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penyusun panjatkan atas kehadirat Allah SWT
yang atas Rahmat dan Karunia-Nya sehingga laporan hasil pelaksanaan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
Laporan ini diajukan sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban penyusun
dalam melaksanakan PKL dan sebagai salah satu syarat untuk kenaikan kelas
di SMK Telkom Purwokerto.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Tidak lupa juga
penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penyusun dalam menyelesaikan laporan ini baik secara moril
maupun secara
materiil, yaitu :

1. Orang tua tercinta yang selalu memberikan semangat dan dukungan
kepada kami dalam keadaan apapun.

2. Bapak Kawit Waluyo selaku Mgr. Human Capital Management yang telah
memberikan kesempatan kepada kami untuk dapat melaksanakan PKL di
tempat yang beliau pimpin.

3. Bapak Wiwid Widiyantoro, S.Si. M.Pd selaku Kepala SMK Telkom
Purwokerto.

4. Bapak Putra Utama Eka Sakti, ST selaku Ketua Kompetensi Keahlian
Teknik Komputer dan Jaringan SMK Telkom Purwokerto.

5. Bapak Dwi Mukti Wibowo, S.Kom selaku Koordinator PKL yang
telah membantu kami selama proses pelaksanaan PKL.

6. Bapak Bintang Nugraha S.Kom selaku pembimbing sekolah yang telah
membimbing kami dalam menyusun laporan ini.

IV

7. Bapak Fauzan Eka Saputra selaku pembimbing instansi yang telah membantu
dan membimbing kami selama pelaksanaan PKL.

8. Bapak/Ibu karyawan PT.Telkom Akses Regional IV Jateng DIY yang telah
menjadi kawan dan membantu kami selama pelaksanaan PKL.

9. Bapak/Ibu guru dan karyawan SMK Telkom Purwokerto yang tidak
dapat kami sebutkan satu persatu.

10. Teman – teman yang telah banyak membantu dan seluruh civitas
akademika SMK Telkom Purwokerto.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.

Purwokerto, 10 Maret 2021

Destiana Rakhmawati
Ivalda Febi Abellia

V

DAFTAR ISI

LAPORAN.................................................................................................... 19I
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................. II
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................ 19III
KATA PENGANTAR................................................................................19IV
DAFTAR ISI.............................................................................................. 19VI
DAFTAR GAMBAR...............................................................................19VIII
DAFTAR TABEL...................................................................................... 19IX
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... 33X
DAFTAR FOTO KEGIATAN...................................................................34XI
BAB I......................................................................................................... 3412
PENDAHULUAN......................................................................................3412

A. Latar Belakang PKL..........................................................................3412
B. Dasar Hukum PKL............................................................................ 3414
C. Tujuan PKL....................................................................................... 3416
D. Manfaat PKL.....................................................................................3417
E. Waktu Pelaksanaan PKL................................................................... 3418
F. Metode Pengumpulan Data................................................................3718
BAB II.........................................................................................................3720
PEMBAHASAN UMUM........................................................................... 3720

A. Sejarah PT. Telkom Akses Regional Jateng...................................3720
B. Struktur Organisasi PT. TA Regional Jateng ................................ 3726
C. Kepegawaian PT. TA regional Jateng............................................. 3729

VI

BAB III........................................................................................................... 3733
PEMBAHASAN KHUSUS........................................................................... 3733

A. Uraian Tempat Divisi........................................................................34
B. Uraian Pelaksanaan Pekerjaan.........................................................374
1) Divisi Construction.......................................................................... 374
2) Divisi Inventory dan Aset Management ......................................... 377
C. Atmosfir dan Budaya Kerja............................................................. 379
BAB IV...........................................................................................................3842
PENUTUP...................................................................................................... 3842
A. KESIMPULAN.............................................................................. 3842
B. SARAN - SARAN..........................................................................3843
1) Sekolah........................................................................................... 3843
2) Perusahaan..................................................................................... 3843
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................3843
LAMPIRAN .................................................................................................. 3845

VII

DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 1.1 Kantor TA Regional Jateng………………………………… 9
2. Gambar 1.2 Logo Telkom Indonesia…………………………………… 14
3. Gambar 1.3 Struktur TA Regional Jateng………………………………. 15
4. Gambar 1.4 Struktur Divisi Sekdiv & Purel Regional IV Jateng………. 16
5. Gambar 1.5 Struktur CDC TA Regional IV Jateng…………………….. 20
6. Gambar 2.1 Pembuatan BOQ di Ms. Excel………………………………24
7. Gambar 2.2 Pembuatan dan rekap ODP…………………………………24
8. Gambar 2.3 Pembuatan dan rekap SPBU …………………….............. 25

VIII

DAFTAR TABEL
1. Tabel 1.1 Pekerja TA Regional IV berdasarkan jenis kelamin…………. 18
2. Tabel 1.2 Pekerja TA Regional IV berdasarkan tingkat pendidikan…….18
3. Tabel 1.3 Pekerja TA Regional IV berdasarkan lama bekerjanya……… 19
4. Tabel 2.1 Pelaksanaan Prakerin Divisi Construction…………………… 26
5. Tabel 2.2 Pelaksanaan Prakerin Divisi Inventory dan Aset……………. 28

IX

DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran I. Surat Keterangan……………………………………………… 45
2. Lampiran II. Daftar Hadir…………………………………………………..46
3. Lampiran III. Agenda Kegiatan…………………………………………….47
4. Lampiran IV. Blanko Nilai…………………………………………………49

X

DAFTAR FOTO KEGIATAN
1. Gambar 2.4 Training E-Recon v.10................................................................. 29

XI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang PKL

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Pasal 1 angka (1) menyatakan bahwa pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pada Standar Proses Pendidikan Menengah Kejuruan (PMK) dinyatakan
bahwa proses pembelajaran pada PMK diarahkan untuk mencapai tujuan
yang dikembangkan berdasarkan profil lulusan yaitu: (1) beriman,
bertakwa, dan berbudi pekerti luhur; (2) memiliki sikap mental yang kuat
untuk mengembangkan diri secara berkelanjutan; (3) menguasai ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni serta memiliki keterampilan sesuai
dengan kebutuhan pembangunan; (4) memiliki kemampuan produktif
sesuai dengan bidang keahliannya baik untuk bekerja pada pihak lain
atau berwirausaha, dan (5) berkontribusi dalam pembangunan industri
Indonesia yang kompetitif menghadapi pasar global.

Proses Pembelajaran diselenggarakan dengan berbasis
aktivitas secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan
memotivasi peserta didik. Selain itu proses pembelajaran juga
memberikan ruang untuk berkembangnya keterampilan abad 21 yaitu
kreatif, berfikir kritis, penyelesaian masalah, kolaborasi, dan komunikasi
yang memberikan peluang bagi pengembangan prakarsa dan
kemandirian sesuai dengan minat, bakat, dan perkembangan psikologis

12

peserta didik. Karakteristik proses pembelajaran disesuaikan dengan

karakteristik program keahlian yang berada pada bidang keahlian yang

dilakukan di sekolah/madrasah, di dunia kerja (Dunia Usaha dan Dunia

Industri, disingkat DUDI)), atau gabungan dari

keduanya. Pelaksanaan proses pembelajaran melibatkan DUDI

terutama melalui model penyelenggaraan Praktik Kerja

Lapangan. Praktik Kerja Lapangan yang selanjutnya disebut PKL

adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan di DUDI dan/atau

lapangan kerja lain untuk penerapan, pemantapan, dan peningkatan

kompetensi. Pelaksanaan PKL melibatkan praktisi ahli yang

berpengalaman di bidangnya untuk memperkuat pembelajaran dengan

cara pembimbingan peserta didik saat praktik kerja lapangan.

Penyelenggaraan PKL merupakan bagian dari
pelaksanaan pembelajaran pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

yang melibatkan masyarakat, khususnya dunia kerja, tujuan utamanya
selain untuk memperkuat penguasaan kompetensi teknis sesuai dengan

Kompetensi Keahliannya juga dimaksudkan untuk memberikan
kesempatan kepada peserta didik menghayati dan mengamalkan untuk

menginternalisasi nilai nilai positif “keduanikerjaan”, dalam rangka
membangun pribadi peserta didik yang berkarakter. Hal tersebut sesuai

dengan Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan
Pendidikan Karakter (PPK), khususnya pada Pasal 6 yang menyatakan

bahwa “Penyelenggaraan PPK pada Satuan Pendidikan jalur Pendidikan
Formal dilakukan secara terintegrasi dalam kegiatan intrakurikuier,

kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

Pengintegrasian PPK dalam pelaksanaan PKL sangat penting
karena diharapkan dapat mendukung dalam membangun dan membekali

peserta didik menjadi generasi emas Indonesia Tahun 2045 dengan jiwa
Pancasila dalam menghadapi dinamika perubahan di masa depan.

Pelaksanaan PKL harus dirancang dan dilaksanakan dengan
mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan karakter

13

diantaranya adalah nilai-nilai jujur, disiplin, bekerja keras, kreatif,
mandiri, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, komunikatif, peduli
lingkungan, peduli sosial, dan bertanggung-jawab.

Program PKL sangat penting dalam rangka memberikan
bekal kemampuan nilai-nilai positif kepada peserta didik, oleh karena itu
perlu dibuat suatu pedoman yang betul-betul dapat dihjadikan acuan oleh
semua
yang terlibat dalam pelaksanaanya, sesuai dengan pernyataan pada Pasal
4 Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah yang dinyatakan
bahwa pelaksanaan pembelajaran di DUDI berupa Praktik Kerja
Lapangan diatur lebih lanjut oleh Direktorat Jendral terkait.

B. Dasar Hukum PKL

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan.

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010
tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan.

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2015
tentang Pembangunan Sumber Daya Industri.

5. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).

14

6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017
tentang Penguatan Pendidikan Karakter.

7. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi
Sekolah Menengah Kejuruan dalam Rangka Peningkatan Kualitas
dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia.

8. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 03/M-IND/PER/1/2017
tentang Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Menengah
Kejuruan Berbasis Kompetensi yang Link and Match dengan Industri.

9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 36 tahun 2016
tentang Penyelenggaraan Pemagangan di Dalam Negeri.

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun
2016 tentang Standar Komptensi Lulusan Pendidikan Menengah
Kejuruan. 11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Menengah Kejuruan.

11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun
2016 tentang Standar Proses Pendidikan Menengah Kejuruan.

12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun
2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Menengah Kejuruan

13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 60 Tahun
2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan/
Madrasah Aliyah Kejuruan.

14. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah Kemendikbud Nomor 4678/D/KEP/MK/2016 tentang
Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan.

15. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah Kemendikbud Nomor 130/D/KEP/KR/2017 tentang
Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan.

C. Tujuan PKL

15

Program PKL disusun bersama antara SMK dan DUDI yang
menjadi Institusi/Industri Pasangan (IP) dalam pelaksanaan PKL untuk
memenuhi kebutuhan peserta didik sebagai peserta PKL, sekaligus
merupakan wahana berkontribusi bagi DUDI terhadap upaya
peningkatan kualitas pendidikan di SMK. Tujuan PKL antara lain
sebagai berikut.
1. Memberikan pengalaman kerja langsung (real) kepada peserta

didik dalam rangka menanamkan (internalize) iklim kerja positif
yang berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja.
2. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membangun
dan mengambangkan kepribadiannya yang berkarajter sesuai dengan
nilai- nilai positif yang tumbuh dan diperlukan oleh masyarakat,
khususnya di dunia kerja yang ditekuni.
3. Menanamkan etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk
memasuki dunia kerja sesuai tuntutan pasar kerja global.
4. Memenuhui hal-hal yang belum dipenuhi di sekolah agar
mencapai keutuhan standar kompetensi lulusan.
5. Mengaktualisasikan salah satu bentuk aktivitas dalam
penyelenggaraan Model Pendidikan Sistem Ganda (PSG) antara
SMK dan Institusi Pasangan yang memadukan secara sistematis dan
sistemik program pendidikan di sekolah (SMK) dan program
pelatihan penguasaan keahlian di dunia kerja (DUDI).

D. Manfaat PKL
1. Manfaat bagi peserta didik
a. Mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang telah diperoleh
di sekolah.

16

b. Menambah wawasan mengenai dunia kerja khususnya
berupa pengalaman kerja langsung (real) dalam rangka menanamkan
iklim kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil
kerja.

c. Menambah dan meningkatkan kompetensi serta menamkan etos
kerja yang tinggi sesuai budaya industri.

d. Memperkuat kemampuan produktif sesuai dengan kompetensi keahlian
yang dipelajari.

e. Mengembangkan kemampuan sesuai dengan bimbingan/
arahan pembimbing industri dan dapat berkontribusi kepada dunia
kerja.

f. Memperkuat kepribadiannya yang berkarater sesuai dengan
tuntutan nilai-nilai yang tumbuh dari budaya industri.

2. Manfaat bagi sekolah
a. Terjalinnya hubungan kerja sama yang saling menguntungkan
antara sekolah dengan duni kerja (DUDI).
b. Meningkatkan kualitas lulusan melalui pengalaman kerja
langsung selama PKL.
c. Meningkatkan relevansi dan efektivitas program sekolah
melalui sinkronisasi kurikulum, proses pembelajaran, teaching factory,
dan pengembangan sarana dan prasarana praktik berdasarkan
hasil pengamatan di tempat PKL.
d. Merealisasikan program penguatan pendidikan karakter
berbasis masyarakat secara terencana dan implementatif, khususnya
nilai-nilai karakter budaya industri sebagai salah satu bentuk
implementasi Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang
Peningatan Pendidikan Karakter.
e. Meningkatkan kualitas lulusan.

3. Manfaat bagi dunia kerja

17

a. Dunia Kerja (DUDI) lebih dikenal oleh masyarakat,
khususnya masyarakat sekolah sehingga dapat wahana dalam promosi
produk.

b. Adanya masukan yang positif dan konstruktif dari SMK
untuk perkembangan DUDI.

c. Dunia kerja/DUDI dapat mengembangkan proses dan atau
produk melalui optimalisasi peserta PKL.

d. Mendapatkan calon tenaga kerja yang berkualitas sesuai
dengan kebutuhannya.

e. Meningkatkan citra positif DUDI karena dapat berkontribusi
terhadap dunia pendidikan sebagai implementasi dari Instruksi
Presiden Nomor 9 Tahun 2016.

E. Waktu Pelaksanaan PKL

Pelaksanaan PKL di PT. Telkom Akses Regional Jawa Tengah
dilaksanakan mulai tanggal 16 Desember 2019 sd 14 Maret 2020.
Sedangkan untuk jam kerja yang diterapkan di PT. Telkom Akses
Regional Jawa Tengah adalah setiap hari Senin-Jum’at pukul 08.00 –
17.00.
F. Metode Pengumpulan Data

Dalam rangka menyusun laporan pelaksanaan PKL ini, maka
diperlukan data yang digunakan sebagai bahan dalam penyusunan
laporan. Pada kesempatan kali ini, penyusun mengumpulkan data
dengan cara :

Studi Pustaka
Studi kepustakan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti

untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah
yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-
buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan

18

disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan,
ensiklopedia dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun
elektronik lain.

Sebelum penelitian sangat penting sebab dengan melakukan
kegiatan ini hubungan antara masalah, penelitian-penelitian yang
relevan dan teori akan menjadi lebih jelas. Selain itu penelitian akan
lebih ditunjang, baik oleh teori-teori yang sudah ada maupun oleh bukti
nyata, yaitu hasil-hasil penelitian, kesimpulan dan saran.

Ada beberapa macam sumber informasi yang dapat digunakan
peneliti sebagai bahan studi kepustakaan diantaranya sebagai berikut:
a. Jurnal Penelitian

Dalam jurnal ini beberapa hasil penelitian terpilih diterbitkan
sehingga dapat digunakan sebagai acuan begi perkembangan ilmu
pengetahuan yang baru.
b. Buku

Buku merupakan sumber informasi yang sangat penting karena
sebagian bidang ilmu yang erat kaitannya dengan penelitian
diwujudkan dalam bentuk buku yang ditulis oleh seorang penulis
yang berkompeten di bidang ilmunya.
c. Surat Kabar Dan Majalah

Media cetak ini merupakan sumber pustaka yang cukup baik
dan mudah diperoleh di mana-mana.
d. Internet

Kemajuan teknologi membawa dampak yang sangat signifikan
di bidang informasi, para peneliti dapat langsung mengakses
intrernet dan mendapatkan informasi yang diinginkan dari berbagai
negara dengan sangat cepat.

19

BAB II
PEMBAHASAN UMUM

A. SEJARAH PT. TELKOM AKSES REGIONAL JAWA TENGAH

Gambar 1.1 Kantor TA Regional Jateng
1. Sejarah PT. Telkom Akses Regional Jateng

Telkom berawal dari tahun 1856, tepatnya tanggal 23 oktober 1856,
yang ditahun 2017 dimana, Telkom menyediakan pelayanan
pengoperasian telegram elektromagnetik di Indonesia di saat itu. Telkom
menjadi penyedia pelayanan komunikasi berupa telegram pertama di
Indonesia yang dapat menghubungkan kota Batavia (Jakarta) dengan kota
Buitenzorg (Bogor) oleh pemerintah kolonial belanda. Kemudian pada
tahun 1884, Pemerintak kolonial Belanda mendirikan perusahaan swasta
yang menyediakan layanan pos dan telegrap dari domestic hingga
internasional. Layanan telepon mulai di perkenalkan di Indonesia pada
tahun 1882 hingga pada tahun 1906 layanan telepon disediakan oleh
perusahaan swasta sebagai lisensi pemerintah selama 25 tahun. Hingga di
awal abad 20, tepatnya tahun 1906 Pemerintak Kolonial Belanda
mengendalikan seluruh layanan pos dan telekomunikasi Indonesia.

20

Pada tahun 1961, separuh dari layanan telekomunikasi ini
dialihkan kepada perusahaan milik Negara. Di tahun 1965, pemerintah
Indonesia memisahkan antara layanan pos dan telekomunikasi kedalam
dua perusahaan milik Negara yang berbeda, PN Pos dan Giro (sekarang
Pos Indonesia) dan PN Telekomunikasi Indonesia. Di tahun 1974, PN
(Perusahaan Negara) dibagi menjadi dua perusahaan milik Negara, yaitu
Perusahaan Umum Telekomunikasi (perumtel) merupakan penyedia
layanan telekomunikasi domestic internasional serta PT. Industri
Telekomunikasi (“PT.INTI”) yang bergerak sebagai pembuat perangkat
telekomunikasi. Dan di tahun 1980, bisnis ini diambil oleh pihak Indosat
(PT. Indonesian Satellite Corporation). (Sumber: Laporan Tahunan PT.
Telkom Tahun 2016) Kemudian di tahun 1991, Perumtel mengalami
perubahan status yang menjadi Perserotan Terbatas (P.T) milik Negara
dengan nama perseroan PT. Telekomunikasi Indonesia yang biasa di sebut
masyarakat Telkom. Kemudian ada pembagian wilayah operasi bisnis
hingga dua belas wilayah yang di kenal dengan witel (wilayah
telekomunikasi). Setiap witel memiliki komitmen yaitu bertanggung jawab
penuh terhadap aspek bisnis di wilayahnya masing-masing, mulai dari
penyedia layanan telepon hingga manajemen dan keamanan properti.
Kemudian di tahun 1995, Telkom merubah pembagian wilayah operasi
dari dua belas wilayah menjadi tujuh wilayah yang kemudian disebut
menjadi divisi regional. Divisi regional meliputi :

• Divisi I Sumatera

• Divisi II Jakarta

• Divisi III Jawa Barat

• Divisi IV Jawa Tengan dan DIY

• Divisi V Jawa Timur

• Divisi VI Kalimantan

• Divisi VII Indonesia Bagian Timur (Papua dan sekitarnya)

21

Di Setiap divisi, memiliki witel yang jumlahnya ditentukan oleh
masing-masing regional. Untuk Divisi Regional IV Jateng dan DIY
memiliki delapan witel. Wilayah-wilayah Telkom Regional IV meliputi :
Witel Semarang, Witel Solo, Witel Kudus, Witel Purwokerto, Witel
Pekalongan, Witel Yogyakarta dan Witel Magelang.

Tahun 1999, perusahaan industri telekomunikasi mengalami
perubahsn dengan skala yang besar. Sebab, dalam UU No. 36 (Undang
Undang Telekomunikasi) berlaku efektif pada bulan September tahun
2000 yang berisi tentang pedoman mengatur reformasi industri
telekomunikasi yang bertujuan agar adanya persaingan yang sehat dalam
bidang infocomm.

Telkom memiliki komitmen untuk mempertahankan di lingkungan
industri yang sampai saat ini kompetitif, Pada tahun 2009, Telkom
bertransformasi dari perusahaan Infocomm menjadi perusahaan TIME
(Telekomunikasi, Infomasi, Media, Edutainment) dengan
mempertahankan warisan perusahaan dan siap untuk bersaing dengan
sehat. Tahun 2012, PT. Telekomunikasi melakukan reconfiguring terhadap
jenis perusahaannya, yang berawal TIME yang ditetapkan tahun 2009,
kemudian menjadi TIMES (Telekomunikasi, Informasi, Media,
Edutainment dan Services). Telkom Di tahun 2016, merupakan perjalanan
PT. Telkom untuk menuju ke perusahaan digital telco dengan melakukan
transformasi organisasi dari sebelumnya TIMES, menuju model terbaru
yaitu Customer Facing Unit(CFU) dan Functional Unit (FU). Transformasi
tersebut akan membuat Telkom menjadi lebih ramping dan lincah dalam
beradaptasi dengan gejolak perubahan industri telekomunikasi yang sangat
cepat. Organisasi yang baru juga diharapkan dapat meningkatkan dari segi
efisiensi dan efektivitas dalam menciptakan customer experience yang
berkualitas.

2. Profil Umum PT Telkom Indonesia Regional IV Jateng & DIY

22

Telkom Group adalah satu-satunya BUMN telekomunikasi serta
penyelenggara layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di
Indonesia. Telkom Group melayani jutaan pelanggan di seluruh
Indonesia dengan rangkaian lengkap layanan telekomunikasi yang
mencakup sambungan telepon kabel tidak bergerak dan telepon nirkabel
tidak bergerak, komunikasi seluler, layanan jaringan dan interkoneksi
serta layanan internet dan komunikasi data. Telkom Group juga
menyediakan berbagai layanan di bidang informasi, media dan
edutainment, termasuk cloud-based and server-based managed services,
layanan e-Payment dan IT enabler, e-Commerce dan layanan portal
lainnya.

Berikut penjelasan portofolio bisnis Telkom:

 Telecommunication Telekomunikasi merupakan bagian bisnis legacy
Telkom. Sebagai ikon bisnis perusahaan, Telkom melayani
sambungan telepon kabel tidak bergerak Plain Ordinary Telephone
Service (”POTS”), telepon nirkabel tidak bergerak, layanan
komunikasi data, broadband, satelit, penyewaan jaringan dan
interkoneksi, serta telepon seluler yang dilayani oleh Anak Perusahaan
Telkomsel. Layanan telekomunikasi Telkom telah menjangkau
beragam segmen pasar mulai dari 17 17 pelanggan individu sampai
dengan Usaha Kecil dan Menengah (“UKM”) serta korporasi.

 Information Layanan informasi merupakan model bisnis yang
dikembangkan Telkom dalam ranah New Economy Business (“NEB”).
Layanan ini memiliki karakteristik sebagai layanan terintegrasi bagi
kemudahan proses kerja dan transaksi yang mencakup Value Added
Services (“VAS”) dan Managed Application/IT Outsourcing (“ITO”),
e-Payment dan IT enabler Services (“ITeS”).

 Media Media merupakan salah satu model bisnis Telkom yang
dikembangkan sebagai bagian dari NEB. Layanan media ini

23

menawarkan Free To Air (“FTA”) dan Pay TV untuk gaya hidup
digital yang modern.

 Edutainment Edutainment menjadi salah satu layanan andalan dalam
model bisnis NEB Telkom dengan menargetkan segmen pasar anak
muda. Telkom menawarkan beragam layanan di antaranya Ring Back
Tone (“RBT”), SMS Content, portal dan lain-lain.

 Services Services menjadi salah satu model bisnis Telkom yang
berorientasi kepada pelanggan. Ini sejalan dengan Customer Portfolio
Telkom kepada pelanggan Personal, Consumer/Home, SME,
Enterprise, Wholesale, dan Internasional. Sebagai perusahaan
telekomunikasi, Telkom Group terus mengupayakan inovasi di sektor-
sektor selain telekomunikasi, serta membangun sinergi di antara
seluruh produk, layanan dan solusi, dari bisnis legacy sampai New
Wave Business. Untuk meningkatkan business value, pada tahun 2012
Telkom Group mengubah portofolio bisnisnya menjadi TIMES
(Telecommunication, Information, Media Edutainment & Service).
Untuk menjalankan portofolio bisnisnya, Telkom Group memiliki
empat anak perusahaan, yakni PT. Telekomunikasi Indonesia Selular
(Telkomsel), PT. Telekomunikasi Indonesia International (Telin), PT.
Telkom Metra dan PT. Daya Mitra Telekomunikasi (Mitratel).

3. Visi dan Misi PT Telkom Regional IV Jateng & DIY
i. Visi
“ To be the king of digital in the region”

ii. Misi

“Lead Indonesian digital inovation and globalization”
4. Logo PT. Telkom

24

Gambar 1.2 Logo Telkom Indonesia

Arti dari simbol-simbol logo tersebut yaitu:

a. Expertise : makna dari lingkaran sebagai simbol dari kelengkapan
produk dan layanan dalam portofolio bisnis baru TELKOM yaitu
TIME (Telecommunication, Information, Media & Edutainment.)

b. Empowering : makna dari tangan yang meraih ke luar. Simbol ini
mencerminkan pertumbuhan dan ekspansi ke luar.

c. Assured : makna dari jemari tangan. Simbol ini memaknai sebuah
kecermatan, perhatian, serta kepercayaan dan hubungan yang erat.

d. Progressive : kombinasi tangan dan lingkaran. Simbol dari
matahari terbit yang maknanya adalah perubahan dan awal yang
baru.

e. Heart : simbol dari telapak tangan yang mencerminkan kehidupan
untuk menggapai masa depan.

Filosofi Warna :

a. Merah : Berani, Cinta, Energi, Ulet Mencerminkan spirit Telkom
untuk selalu optimis dan berani dalam mengahadapi tantangan
dan perusahaan.

b. Putih : Suci, Damai, Cahaya, Barsatu Mencerminkan spirit
Telkom untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa.

c. Hitam : Warna dasar Melambangkan kemauan besar.

25

d. Abu : Warna transisi Melambangkan teknologi.
B. STRUKTUR TELKOM AKSES REGIONAL JAWA TENGAH

Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya melakukan kerja sama
yang baik antar orang yang ada di dalam perusahaan untuk mencapai
tujuan tertentu. Semakin banyak yang dilakukan dalam suatu organisasi,
makin kompleks pula hubungan-hubungan dalam pelaksanaan kegiatan
tersebut.

Untuk menggambarkan hubungan kerja sama antara masing-
masing kegiatan atau fungsi, maka dibuat struktur organisasi sehingga
jelas batasbatas wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing
bagian sesuai dengan posisinya.

Gambar 1.3 Struktur TA Regional Jateng
26

Struktur Divisi Sekdiv & Purel Regional IV Jateng

Gambar 1.4 Struktur Divisi Sekdiv & Purel
Regional IV Jateng

Job Description
1. Manager Sekdiv & Purel Telkom Regional IV Jateng & DIY

Bertanggung jawab atas terselenggaranya hubungan baik dan
komunikasi terhadap mitra kerja maupun pihak eksternal lainnya
demi tercipta citra perusahaan yang baik. Serta bertanggung jawab
atas special events yang terselenggara, publikasi yang dimuat di
media cetak maupun online, membina hubungan baik kepada para
investor & rekan kerja, dan meneliti & mengevaluasi program-
porgram yang berkelanjutan dan telah dijalankan dengan maksud
untuk menciptakan kesuksesan tujuan perusahaan. Tugas-tugas
Manager Sekdiv & Purel meliputi :

a. Memastikan pemenuhan kebutuhan informasi internal dan

eksternal secara transparan dan bertanggung jawab sehingga
mampu menjaga citra positif melalui kerja fungsi Special Events,

27

Media Relations, Employee Relations, dan Community
Relations

b. Memastikan terciptanya kepedulian perusahaan terhadap nilai-

nilai dan fenomena social melalui penyelengara pengendalian
dan program kerja fungsi komunikasi dan iklan layanan
masyarakat.

c. Memastikan terintegrasinya program pembentukan corporate

image, promosi produk, customer education dan sosialisasi
kebijakan Perusahaan kepada masyarakat melalui
penyelenggaraan dan program kerja fungsi Sponsorship berjalan
secara efektif.
2. Public Relations Officer Telkom Regional IV Jateng & DIY

Sebagai perwakilan perusahaan untuk menjalin hubungan baik
kepada pihak eksternal maupun internal antara lain dengan pimpinan,
rekan kerja, dan wartawan. Tugas-tugas Public Relations Officer
meliputi :

a. Mereview dan mengusulkan rekomendasi penggunaaan media

komunikasi eksternal dan internal.

b. Menetapkan content yang akan dikomunikasikan ke pihak

internal dan eksternal serta media yang akan digunakan.

c. Menentukan kepastian penerimaan atau penolakan kunjungan

pihak luar dan mengkoordinasikannya dengan unit terkait.

d. Menetapkan keikutsertaan, materi, jadwal dan priortas dalam

penyelenggaran event oleh pihak luar.
3. Administration Secretary Officer Telkom Regional IV Jateng &

DIY
Merencanakan, dan mengelola pelaksanaan communication

and relations dalam rangka meningkatkan hubungan baik serta
reputasi dan saling pengertian dengan masyarakat serta

28

lembaga/instansi. Tugas-tugas Administration Secretary Officer
meliputi :

a. Merencanakan, mengatur dan mengawasi pelaksanaan special

events agar dapat terlaksana sesuai rencana.

b. Sebagai perantara antara pimpinan dengan bawahan, serta

melaksanakan korespondensi.

c. Menyiapkan bahan-bahan keterangan kepada pimpinan sesuai

dengan kebutuhan pimpinan dalam rapat maupun kegiatan
lainnya.
C. KEPEGAWAIAN TELKOM AKSES RERGIONAL JATENG
1. Data Pekerja PT Telekomunikasi Indonesia Regional IV Jateng &
DIY

Table 1.1 Tabel pekerja TA Regional IV berdasarkan jenis kelamin

Table 1.1 Tabel pekerja TA Regional IV berdasarkan tingkat pendidikan
29

Berdasarkan tabel di atas, jumlah mayoritas pekerja PT.
Telekomunikasi Indonesia Regional IV berdasarkan tingkat pendidikan
adalah S1 dan S2 yaitu sebanyak 57% dan 16,4%.

Table 1.3 Tabel pekerja TA Regional IV berdasarkan lama bekerja
Berdasarkan tabel di atas, jumlah mayoritas pekerja pekerja PT.

Telekomunikasi Indonesia Regional IV berdasarkan lama bekerja
adalah > 20 tahun sebanyak 51,2 %

2. Community Development Center PT. Telkom Akses
Community Development dibentuk pada tahun 2003 untuk

dapat melaksanakan beban Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
(PKBL). PKBL 38 merupakan bentuk nyata program Corporate Social
Responsibility (CSR) Telkom serta merupakan pelaksanaan dari
peraturan Menteri BUMN Nomor : PER-05/ MBU/2007 tanggal 27
April 2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara
dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, pada Bab II pasal 2
ayat (2) yang berbunyi :”Perseroan Terbuka dapat melaksanakan
Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan dengan berpedoman
pada peraturan ini yang di tetapkan berdasarkan keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS)”. Telkom sebagai BUMN terlibat
secara aktif dalam pemberdayaan komunitas melalui Unit Community
Development Center (“CDC”). Pada posisi strategis tersebut, CDC

30

mengemban peran antara lain sebagai pemegang mandat pengelola
PKBL.Program CSR dilaksanakan serta dikelola oleh PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk melalui Unit Community Development
Center(CDC) setiap Divisi Regional. Pelaksanaan program PKBL ini
serentak dilaksanakan oleh PT. Telekomunikasi Indonesia Regional I
sampai dengan Regional VII dibawah komando oleh unit CDC yang
diatur oleh Organisasi Direktorat Human Capital baik tugas, wewenang
dan tanggung jawab unit CDC.

Gambar 1.5 Struktur CDC TA Regional Jateng
Pimpinan CDC yaitu Senior General Manager yang memiliki
hubungan dengan koordinasi dengan unit bisnis Telkom. Setiap
Regional, baik dari Regional I hingga VII memiliki satu Pimpinan CDC
(Senior General Manager) yang di bawahi oleh Direktur Human Capital
Management (Human Resources) yang di bantu oleh bidang sekretariat,
membantu proses surat menyurat masuk dan keluar.
Pimpinan CDC ini memiliki empat manajer. Diantaranya :
a. Bidang Kemitraan yang bertugas untuk mengatur segala program
kegiatan pemberian pinjaman modal kepada mitra binaan, mulai
dari proses pendaftaran hingga pengembalian pinjaman.
b. Bidang Bina Lingkungan bertugas untuk mengatur program bina
lingkungan, seperti pendidikan dan bencana alam.

31

c. Bidang Keuangan yang bertugas untuk mengatur keuangan dan
finansial program PKBL secara keseluruhan.

d. Bidang Prandal (Perencanaan dan Pengendalian) yang bertugas
untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap program PKBL
yang di jalankan.

3. Unit Customer Care PT. Telkom Akses Regional 4

PT. Telkom Customer care atau Pelayanan pada PT. TELKOM
sendiri berarti proses penanganan calon pelanggan atau pelanggan
mulai dari penawaran, penjualan, penyampaian informasi, penerimaan
dan penyelesaian pengaduan, pemeliharaan loyalitas pelanggan serta
pemenuhan keinginan dan kebutuhan pelanggan atau dengan perkataan
lain adalah penanganan pelanggan / calon pelanggan mulai dari prajual,
penjualan sampai purna jual. Unit customer care yang terdapat pada PT.
Telkomunikasi dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian Service
Assurance, Customer Handling, dan Retention and Loyalty. Service
Assurance yaitu mereka yang bertugas memberikan pelayanan kepada
pelanggan yang datang langsung ke Plasa Telkom, baik untuk
melakukan pemasangan produk Indihome (Telepon, Internet, UseeTv),
mengadukan keluhan gangguan, melakukan cabut layanan, dan yang
lainnya. Sedangkan untuk Customer Handling adalah mereka yang
bertugas untuk melakukan pelayanan penanganan keluhan pelanggan
via call atau caring, sama halnya dengan tugas service assurance tetapi
dalam customer handling tidak bertatap langsung dengan pelanggan.
Dan untuk Retention and Loyalty adalah mereka yang bertugas untuk
memberikan pelayanan terbaik yang diharapkan oleh pelanggan bahkan
melebihi harapan mereka sehingga terbentuk loyalitas pelanggan.

32

BAB III

PEMBAHASAN KHUSUS

A. URAIAN TEMPAT DIVISI

Pada pelaksanaan PKL di PT. Telkom Akses Regional Jawa Tengah,
kami ditempatkan di divisi yang berbeda, yaitu Divisi Construction oleh
Destiana Rakhmawati dan Divisi Inventory dan Aset oleh Ivalda Febi
Abellia.

1. Divisi Construction
Pada pelaksaan Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) di PT. Telkom

Akses Regional Jawa Tengah, praktikan ditempatkan di unit kerja Divisi
Construction. Hal tersebut berhubungan dengan administrasi proyek.
Administrasi pelaksanaan proyek merupakan suatu system instruksi
laporan evaluasi koreksi secara terus menerus dari suatu proyek dan juga
merupakan pelaksanaan berlangsung dan akan ditangani secara khusus.

Proyek konstruksi berkaitan dengan upaya pembangunan suatu
bangunan dalam batasan waktu, biaya dan mutu tertentu. Proyek
konstruksi selalu memerlukan resources ( sumber daya ) yaitu man
( manusia ), material ( bahan bangunan ), machine ( peralatan ), method
( metode pelaksanaan ), money ( uang ), information ( informasi ) dan
time ( waktu ).

Berikut adalah tugas – tugas yang diberikan kepada praktikan di
unit kerja Divisi Construction :
a. Pembuatan Bill of Quantity ( BOQ ) FTTH
b. Pembuatan TOS dan rekap STTF
c. Pembuatan dan Rekap SPBU
2. Divisi Inventory dan Aset

Tugas atau pekerjaan yang dilakukan di bagian bidang Inventory
and Asset Management yaitu mengelola asset dan persedian di

33

perusahaan PT. Telkom akses, seperti material jaringan dan material non
jaringan.

Selama melaksanakan PKL di PT Telkom Akses, penulis diberikan
penugasan di Divisi Inventory and Asset Management sebagai berikut.
a. Mengupdate dan menginput Work Order Indibox di google document.

b. Menscan BA Rekon.

c. Mengkompulir BA Rekon Regional 4.

d. Stock Opname NTE di aplikasi SCMT (Supply Chain Management

Tools).

B. URAIAN PELAKSAAN PEKERJAAN
1. Jenis dan Bentuk Kegiatan Magang

Kegiatan praktek kerja lapangna (PKL) atau magang dilakukan di
perusahaan PT Telkom Akses. Sesuai dengan hasil selama proses PKL,
maka penulis ingin menjelaskan proses PKL yang sudah dilakukan pada
tanggal 14 Desember 2020 s.d 16 Maret 2021. Proses kerja dilakukan mulai
hari Senin s.d Jum’at dan jam kerja dimulai dari 08.00 s.d 17.00 WIB.
2. Prosedur Kerja
1) Divisi Construction

Dalam perencanaan sebuah proyek konstruksi selalu dibutuhkan
nilai estimasi untuk mewujudkan proyek konstruksi tersebut. Nilai
estimasi itu menjadi sebuah anggaran yang di detailkan dalam bentuk
Bill of Quantity (BOQ). BOQ sendiri adalah daftar item pekerjaan yang
akan dilaksanakan dan kuantitas yang dibutuhkan. Karena itu pada hari
pertama prakerin, praktikan diarahkan untuk mempelajari beberapa hal
terkait Bill of Quantity (BOQ) yang dipandu oleh Pak Andry selaku
pembimbing.

Pada minggu pertama praktikan memulai pekerjaan dengan
membuat file Bill of Quantity (BOQ) pada Ms. Excel.

34

Gambar 2.1 Pembuatan BOQ di Ms. Excel
Pada minggu kedua dan ketiga, praktikan diberi tugas untuk
pembuatan dan rerkapitulasi ODP. ODP atau Optical Distribution Point
adalah perangkat terminasi akhir kabel distribusi dan terminasi awal
penggunaan kabel drop yang menghubungkan kabel fiber optic ke rumah –
rumah pemasang telepon dan internet. Selain itu, praktikan diberi tugas
untuk pembuatan TOS STTF-1 2021.

Gambar 2.2 Pembuatan dan rekap ODP
Pada minggu keempat, praktikan diberi tugas untuk pembuatan
rekap SPBU.

35

Gambar 2.3 Pembuatan dan rekap SPBU

Berikut adalah penjelasan terperinci mengenai tugas yang
dikerjakan oleh praktikan selama berada di unit kerja Divisi Construction.

No Hari/Tanggal Uraian Kegiatan Minggu
ke

- Pembuatan BOQ DRM Feeder STO

kebumen
1 Selasa, 15-12 -2020 - Pembuatan BOQ Feeder Ultimate

Kartosuro

- Rekapitulasi file Normalisasi ODP 1
2
2 Rabu, 16 -12- 2020 - Rekapitulasi BOQ n Diagram Batang 3
Normalisasi ODP Gendong

3 Kamis, 17-12-2020 Pembuatan TOS STTF 1 2021

4 Jumat, 18-12-2020 Pembuatan TOS dan Rekap STTF 2021

5 Senin, 21-12-2020 Pembuatan TOS dan Rekap STTF 2021

6 Selasa, 22 -12-2020 Pembuatan TOS STTF 1 2021

7 Rabu, 23-12-2020 Pembuatan TOS STTF 1 2021

- Rekapitulasi TOS BOQ STTF-1 2021

8 Senin, 28-12 – 2020 Witel Semarang
- Rekapitulasi TOS BOQ Usulan STTF 1

Kudus

- Rekapitulasi TOS BOQ Usulan STTF 1

9 Selasa, 29-12-2020 2020
- Pembuaan TOS dan rekap STTF 2021

Purwokerto

36

10 Rabu, 30 -12- 2020 Rekapitulasi TOS STTF 1 Magelang

11 Kamis, 31-12-2020 Rekapitulasi TOS STTF-1 2021

12 Senin, 04-01- 2021 - Rekapitulasi PT2 R4-Magelang-SPBU
44-54401
4
- Rekapitulasi PT2 R4-Magelang-SPBU
SPBU Plan A

13 Selasa, 05- 01-2021 Rekapitulasi PT2 R4-Magelang-SPBU
SPBU Plan B

Table 2.1 Pelaksanaan Prakerin Divisi Construction

2) Divisi Inventory dan Asset Management

Selama melaksanakan PKL di PT Telkom Akses, penulis diberikan

penugasan di Divisi Inventory and Asset Management sebagai berikut.

a. Mengupdate dan menginput Work Order Indibox di google document.

b. Menscan BA Rekon

c. Mengkompulir BA Rekon Regional 4

d. Stock Opname NTE di aplikasi SCMT (Supply Chain Management

Tools )

Stock opname adalah bagian pekerjaan dari divisi Inventory and

Asset Management yaitu mengelola asset dan persedian di perusahaan PT.

Telkom Akses, seperti material jaringan dan material non jaringan. Dan

untuk mempermudah pekerjaan, mereka membuat aplikasi yang bernama

SCMT (Supply Chain Management Tools). Stock opname yang dilakukan

agar menyamakan barang fisik (barang yang ada digudang) dengan barang

yang ada di sistem.

Berikut adalah penjelasan terperinci mengenai tugas yang

dikerjakan oleh praktikan selama berada di Divisi Inventory dan Aset

Management.

No Hari/Tanggal Uraian Kegiatan

1. Senin, 14 Desember 2020 Update google docs Work Order (WO)
Indibox

37

2. Selasa, 15 Desember 2020 - Update google docs Work Order (WO)
Indibox
- Stock Opname di aplikasi SCMT
- Scan BA Rekon

3. Rabu, 16 Desember 2020 Update google docs Work Order (WO)
Indibox
- Stock Opname di aplikasi SCMT
- Scan BA Rekon

4. Kamis, 17 Desember 2020 - Update google docs Work Order (WO)
Indibox
- Stock Opname NTE di aplikasi SCMT
- Kompulir BA Rekon Regional 4

5. Jumat, 18 Desember 2020 - Update google docs Work Order (WO)
Indibox
- Stock Opname NTE di aplikasi SCMT
- Kompulir BA Rekon Regional 4

6. Senin, 21 Desember 2020 WFH : Training E-Recon V.10

7. Selasa, 22 Desember 2020 WFH : Training E-Recon V.10

8. Rabu, 23 Desember 2020 WFH : Cek data indibox

9. Senin, 28 Desember 2020 - Update google docs Work Order (WO)
Indibox
- Stock Opname NTE di aplikasi SCMT
- Kompulir BA Rekon Regional 4

10. Selasa, 29 Desember 2020 WFH : Cek data indibox

11. Rabu, 30 Desember 2020 WFH : Cek data indibox

Table 2.2 Pelaksanaan PKL Inventory dan Asset Management.

38

Gambar 2.4 Training E-Recon v.10

4. BUDAYA KERJA DI PT. TELKOM AKSES REGIONAL JATENG
Philosophy to be the Best: Always The Best Always the Best adalah

sebuah basic belief untuk selalu memberikan yang terbaik dalam setiap
pekerjaan. Always the Best memiliki esensi “Ihsan” yang dalam pengertian
ini diterjemahkan “terbaik”. Setiap insan Telkom Group yang memiliki
spirit Ihsan akan selalu memberikan hasil kerja yang lebih baik dari yang
seharusnya, sehingga sikap ihsan secara otomatis akan dilandasi oleh hati
yang ikhlas. Ketika setiap aktivitas yang dilakukan adalah bentuk dari
ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Philosophy to be the Best: Integrity,
Enthusiasm, Totality Always the Best menuntut setiap insan Telkom Group
memiliki integritas (integrity), antusiasme (enthusiasm), dan totalitas
(totality).

Principles to be the Star: Solid, Speed, Smart. Principles to be the Star
dari The Telkom Way adalah 3S yakni Solid, Speed, Smart yang sekaligus
menjadi core values atau great spirit Solid - Seluruh insan Telkom Group
harus memberikan yang terbaik (Always The Best) dan meningkatkan
soliditas 21 21 di antara seluruh insan Telkom Group sebagai satu Great
Team. Speed - Segenap insan Telkom Group harus bekerja cepat dalam
setiap kesempatan untuk memenangkan persaingan. Karena yang cepat akan

39

mengalahkan yang lambat. Smart - Seluruh insan Telkom Group dituntut
bekerja smart, yaitu memahami tujuan yang ingin dicapai, menentukan
prioritas dan selalu mencari cara baru yang lebih baik untuk mencapai
tujuan. Practices to be the Winner : Imagine – Focus – Action Practices to
be the Winner dari The Telkom Way adalah IFA yakni Imagine, Focus,
Action sekaligus sebagai Key Behaviors. Sosialisasi budaya perusahaan
dilakukan dengan secara top down menetapkan Seluruh Pimpinan Unit
menjadi Role Model dan Penunjukkan Change Agent di setiap unit. Untuk
mengaktivasikan budaya perusahaan, telah ditetapkan Tahun 2015 sebagai
Tahun Budaya yang bertujuan menginternalisasikan budaya perusahaan
pada perilaku kerja karyawan sehari-hari. Program Tahun Budaya 2015
disusun dalam Calendar of Event Untuk memberikan persepsi yang sama
kepada para Change Agent, telah dilakukan program Culture Agent
Onboarding yang diikuti oleh seluruh Change Agent yang berjumlah 263
orang dari Telkom dan 85 orang dari entitas anak. Akselerasi kegiatan
aktivasi budaya dilakukan dengan membentuk Komunitas Aktivasi
Provokasi (“Kipas”) Budaya di setiap unit yang dikelola secara langsung
oleh para Role Model dan Change Agent unit terkait. Pada Tahun 2015 telah
terbentuk 147 Kipas Budaya. Kipas Budaya merupakan wadah atau media
yang digunakan untuk mengakselerasi implementasi The Telkom Way
dalam perilaku kerja sehari-hari yang diharapkan mampu menginduksi cara
kerja baru dan menciptakan suasana kerja yang penuh semangat,
menyenangkan dengan berpedoman The Telkom Way. Nama Kipas Budaya
ditetapkan sesuai kreativitas masing-masing unit secara fun dan
menyenangkan namun tetap etis dan santun. Monitoring kegiatan Kipas
Budaya di unit dilakukan 22 22 secara online menggunakan Telkom
Knowledge Management System yang dinamakan KAMPIUN.

Guna memotivasi keterlibatan karyawan dalam kegiatan aktivasi
budaya, pada Bulan Oktober dan Nopember dilakukan rangkaian kegiatan
Culture Festival yang bertujuan mengapresiasi unit atau karyawan yang
paling aktif mengaktivasikan budaya perusahaan The Telkom Way dalam

40

perilaku kerja karyawan di unitnya. Dalam kegiatan ini telah dipilih unit
sebagai The Most Admired Culture Activation Unit dan Karyawan sebagai
The Most Inspiring Role Model serta The Most Inspiring Culture Agent.

Dalam rangka mengevaluasi efektivitas implementasi budaya
perusahaan, telah dilakukan pengukuran Indeks Kesehatan Budaya
menggunakan Survei Entropi Budaya sejak tahun 2013/2014. Hasil Survei
Entropi pada Tahun 2014 adalah 9% dan pada Tahun 2015 tetap dapat
dijaga pada level PRIME atau SEHAT yaitu < 9%.Pada ajang Indonesia
Human Capital Study Award 2015 (IHCS Award 2015), Telkom menerima
Penghargaan Best of Human Capital Initiative on Culture Management yang
diserahkan oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia Saleh Husin di
Jakarta, 22 Oktober 2015.

41

BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Praktik kerja lapangan merupakan program mengimplementasikan
praktik di dunia kerja secara langsung yang diselenggarakan oleh SMK
Telkom Purwokerto sebagai kegiatan yang wajib diikuti oleh siswa kelas 11.

Dengan adanya kegiatan ini mahasiswa diharapkan dapat mengenal
secara langsung gambaran dari suatu lingkungan kerja di perusahaan atau
instansi dan dapat menerapkan teori-teori yang didapat dengan baik dan
benar saat penulis melakukan praktik di instansi atau perusahaan.

Selama penulis melaksanakan PKL di PT. TELKOM AKSES
penyusun merasa bangga bisa mendapatkan ilmu baru yang nantinya
sebagai bekal di dunia kerja nanti. Penyusun juga berterimakasih kepada PT.
TELKOM AKSES yang telah bersedia menerima penulis disaat pandemic
seperti ini. Setelah praktik di PT. TELKOM AKSES dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilakukan di Inventory and Asset

Management dan Divisi Construction PT. Telkom Akses Regional IV
Jateng & DIY, di Jl. Pahlawan No. 10 Gd Telkom Lantai 6 Utara
Semarang, Jawa Tengah.
2. Tugas yang diberikan kepada siswa sifatnya hanya membantu
kelancaran pelaksanaan operasional.
3. Siswa hanya menangani seperti memasukkan data, menscan,
mengupdate data, dan membantu stock opname di aplikasi.
4. Siswa diharuskan untuk memiliki sikap disiplin, melatih kemampuan
bersosialisasi dengan rekan rekan di kantor, dan mampu untuk
menyelesaikan masalah dengan cepat dan tepat.

42

B. SARAN
1. Sekolah
- Pihak sekolah diharapkan dapat memantau kegiatan siswa yang
sedang melaksanakan prakerin secara intensif sehingga segala
kesulitan dapat dipecahkan bersama.
- Setiap pembimbing yang ditunjuk sekolah sebaiknya dibekali
pengetahuan mengenai pekerjaan yang akan ditempati siswa
prakerin sehingga mampu memberikan pengetahuan secara umum
mengenai instansi perusahaan yang akan ditempatinya .
2. Perusahaan
Bagi pihak perusahaan supaya bisa memberikan pekerjaan
mengenai bidang Komputer Jaringan yang lebih. Sebagai bentuk
penggambaran dunia kerja dalam teknisi sehingga kelak penulis
memiliki pemahaman dan pengetahuan yang baik saat memasuki
dunia kerja. Serta bagi siswa yang di tempatkan diluar bidang
keahliannya diberikan wawasan dan pengetahuan tentang bidang baru
yang akan dijalaninya saat melaksanakan PKL.

43

DAFTAR PUSTAKA
Mnureri Pratama, 2016. Gambaran Umum PT Telkom Jateng Divre IV Regional.
Dikutip dari https://eprints.undip.ac.id/60887/2/BAB_II.pdf
Bromindo, 2019. Telkom Semarang.
Dikutip dari https://image.app.goo.gl/GFw57G6c6ttsQTdp9
AD Ega, 2017. Company Profile PT. Telkom Regional IV Jateng.
Dikutp dari https://eprints.undip.ac.id/61177/3/bab_2.pdf
PD Tita, 2017. Gambaran Umum PT Telkom Akses
Dikutip dari https://eprints.undip.ac.id/60216/3/bab_2.pdf
Samhis Setiawan, 2021. Studi Kepustakaan
Dikutip dari https://www.gurupendidikan.co.id/studi-kepustakaan/
D.Julian, 2017. Budaya Kerja PT Telkom Akses Regional IV Semarang
Dikutip dari https://eprints.undip.ac.id/61188/3/bab_2.pdf

44

LAMPIRAN

Lampiran 1
Surat Keterangan

45

Lampiran II
Daftar Hadir
Ket: untuk buan Januari-Maret libur

46

Lampiran III
Agenda Kegiatan

47

48

Lampiran IV
Blanko Nilai

49

50


Click to View FlipBook Version