The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Ramdani Syahfitri, 2023-08-05 13:41:45

Laporan observasi II

Laporan observasi II

LAPORAN HASIL OBSERVASI PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN II iSMA NEGERI 1 BESITANG Disusun Oleh: Ramadani Syahfitri, S.Pd (9223610309) PPG PRAJABATAN GELOMBANG II PENDIDIKAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


ii HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) PPG PRAJABATAN 2022 GELOMBANG II DI SMAN 1 BESITANG Nama : Ramadani Syahfitri Bidang Studi : Ekonomi Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Medan Telah melaksanakan observasi PPL PPG Prajabatan Gelombang II di SMAN 1 Besitang dari tanggal 9 Mei 2023 sampai dengan tanggal 12 Mei 2023. Laporan observasi ini telah disetujui dan memenuhi syarat. Besitang, 12Mei 2023 Mengetahui, Disetujui Plt. KepalaSekolah Guru Pamong NurAzizah, S.Pd Sri Harianti, S.Pd NIP.19781211 200604 2012 Dosen Pembimbing Lapangan Dr. H. Muhammad Yusuf, M. Si NIP. 19610815 198703 1 001


iii KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dan penyusunan laporan observasi PPG Prajabatan ini dapat berjalan dengan lancar. Laporan ini disusun sebagai hasil observasi pembelajaran di SMAN 1 Besitang. Dalam pelaksanaan PPL sampai dengan penyusunan laporan PPL, banyak pihak yang telah membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan sehingga tak lupa penyusun menyampaikan terima kasih kepada: Syukur teriring doa penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Rahmat-Nya penulis bisa melalui rangkaian kegiatan program pengenalan lapangan satuan pendidikan di SMAN 1 Besitang dengan lancar danpenuh kesan sehingga dimudahkan dalam proses penyusunan laporan ini. Penyusunan laporan hasil observasi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan penugasan LMS Prajabatan dalam mata kuliah PPL 1 yang telah diprogramkan oleh kemendikbud bekerjasama dengan Universitas Negeri Medan yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa pendidikan dalam melatih diri dengan melaksanakan kegiatan observasi karakteristik peserta didik, telaah modul ajar/RPP, observasi pelaksanaan pembelajaran, hasil wawancara dan observasi lingkungan belajar. Oleh karena itu, Penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada : 1. Prof. Dr. Syamsul Gultom, M.Kes, selaku Rektor Universitas Negeri Medan 2. Dr.H. Muhammad Yusuf , M.Si, selaku Dosen Pembimbing Lapangan 3. Nurazizah, S.Pd selaku Plt Kepala sekolah SMAN 1 Besitang 4. Lailan Khairiah, S.Pd selaku PKS Bidang Kurikulum 5. Sri Harianti, S.Pd selaku Guru Pamong Mata Pelajaran Ekonomi 6. Bapak dan Ibu selaku Staf Pegawai di SMAN 1 Besitang Tak lupa juga penulis memohon maaf kepada semua pihak yang telah di repotkan selama proses PPL berlangsung, karena tak bisa dipungkiri bahwa pasti selalu ada yang mengorbankan waktunya untuk membimbing penulis, membantu memenuhi keperluan ketika ada acara, dan lain sebagainya, kemudian selama pelaksanaan PPL ini pastilah ada satu dua atau tak terhitung kesalahan yang penulis lakukan, semoga Tuhan Yang Maha Esa lapangkan hati bapak ibu untuk memaafkan. Penulis, Ramadani Syahfitri, S.Pd


iii DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN i ii iii 1 A. Latar Belakang 1 B. Tujuan Observasi 2 C. Manfaat Observasi 2 D. Sasaran Observasi 4 BAB II HASIL OBSERVASI 5 A. Hasil Observasi 5 1. Observasi Karakteristik Peserta Didik 5 2. Observasi Pelaksanaan Pembelajaran 5 3. Observasi Kegiatan Ekstrakulikuler 5 B. Analisis Hasil Observasi 6 1. Analisis Karakteristik Peserta Didik 6 2. Analisis Pelaksanaan Pembelajaran 8 3. Analisis Kegiatan Ekstrakulikuler 9 C. Faktor Penghambat dan Pendukung Pelaksanaan Observasi 10 1. Faktor Pendukung Pelaksanaan Observasi 10 2. Faktor Penghambat Observasi 10 BAB III PENUTUP 11 1. Kesimpulan 11 2. Refleksi 12 3. Rencana Tindak Lanjut 12 LAMPIRAN 14


1 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan adalah suatu program kegiatan akademik yang wajib dilaksanakan mahasiswa/i PPG Prajabatan Universitas Negeri Medan yang mencakup observasi sekolah, observasi lingkungan belajar, dan observasi proses belajar mengajar. Praktik pengalaman lapangan ini adalah salah satu mata kuliah wajib yang dilaksanakan pada semester II oleh mahasiswa PPG Prajabatan di Universitas Negeri Medan. Mahasiswa/i program PPG Pra-Jabaatan yang merupakan calon-calon guru di masa depan tentunya membutuhkan pengalaman serta latihan untuk menjadi guru yang profesional dan berkepribadian, maka sebelum menjalankan tugas tersebut seorang guru harus memiliki bekal ilmu yang memadai. Dengan kegiatan PPL ini, mahasiswa diharapkan dapat memperoleh bekal untuk kegiatan selanjutnya atau latihan sebelum benar-benar menjadi guru atau tenaga pendidik. Kegiatan PPL ini merupakan kegiatan lanjutan bagi mahasiswa/i yang telah mengambil mata kuliah pada program PPG Prajabatan. Dengan melaksanakan program ini mahasiswa/i diharapkan memiliki pengetahuan, keterampilan, nilai, sikap serta pola tingkah laku sesuai profesinya, dan ulet didalam penyelenggaraan pendidikan Pada kegiatan ini mahasiswa harus melaksanakan observasi manajemen sekolah, observasi lingkungan sekolah, dan observasi proses belajar mengajar. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa PPL dapat lebih mengetahui dan mengenal kondisi sekolah dan peserta didik.


2 Kegiatan ini berdasarkan koordinasi pelaksanaan antara mahasiswa sebagai calon pendidik, dosen pembimbing, kepala sekolah, dan pihak-pihak sekolah yang terkait dalam pelaksanaan PPL. B. Tujuan Observasi Tujuan observasi adalah untuk mengetahui kondisi sekolah secara mendalam agar mahasiswa PPG Prajabatan dapat menyesuaikan diri pada pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan di sekolah. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam observasi itu adalah lingkungan fisik sekolah, sarana prasarana sekolah, dan kegiatan belajar mengajar secara umum. Dengan melakukan observasi, mahasiswa akan mampu beradaptasi dengan lingkungan sekolah baik saat proses pembelajaran maupun kegiatan diluar proses pembelajaran. Selain itu, dapat menambah pengetahuan serta pengalaman pendahuluan sebelum melaksanakan tugas mengajar yaitu kompetensi-kompetensi profesional yang dicontohkan oleh guru pembimbing di dalam kelas, dan juga agar mahasiswa mengetahui lebih jauh administrasi yang dibutuhkan oleh seorang guru untuk kelancaran kegiatan belajar-mengajar. Dalam hal ini mahasiswa harus dapat memahami beberapa hal mengenai kegiatan pembelajaran di kelas seperti membuka dan menutup pelajaran, mengelola kelas, merencanakan pengajaran, menyusun program semester, mengetahui metode mengajar yang baik, karakteristik peserta didik, media yang dapat digunakan. Selain itu pada pelaksanaan PPL II ini mahasiswa juga melakukan kegiatan non akademik seperti ikut serta dalam kegiatan ekstrakulikuler C. Manfaat Observasi Program PPL II ini diharapkan bermanfaat bagi Mahasiswa, sekolah mitra SMA Negeri 1 Besitang, dan Universitas Negeri Medan. Berikut dijabarkan manfaat observasi : 1. Manfaat bagi mahasiswa Mahasiswa diharapkan: a. Mendapatkan pengalaman, melihat secara langsung suasana sekolah, dan penghayatan tentang kultul sekolah, dan ekstrakulikuler. b. Mendapatkan pengalaman secara langsung melalui observasi tentang membangun kompentensi dibidang pedagogik, kepribadian, dan sosial. c. Memperoleh pengalaman pengembangan diri untuk penguatan dan peningkatan interdisipliner diri.


3 d. Melatih mahasiswa agar memiliki kemampuan mengajar disekolah dan mampu menghadapi berbagai macam karakteristik peserta didik. e. Meperoleh keterampilan melaksanakan pembelajaran dikelas maupun mengelola kelas. f. Berkesempatan untuk mempersiapkan diri sebagai guru profesional dan berdedikasi penuh terhadap dunia pendidikan g. Mahasiswa berkesempatan sebagai motivator, fasilitator bagi peserta didik dalam pembelajaran. 2. Manfaat bagi SMAN 1 Besitang SMAN 1 Besitang diharapkan mampu: a. Menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan antara SMAN 1 Besitang dan Universitas Negeri Medan b. Berkesempatan dalam menciptakan guru yang professional c. SMAN 1 Besitang mendapat hal-hal yang positif dari kegiatan PPL antara lain: pemikiran, tenaga, ilmu, dan teknologi dalam merencanakan dan melaksanakan program pengembangan sekolah 3. Manfaat bagi Universitas Negeri Medan Universitas Negeri Medan diharapkan: a. Mendapatkan informasi tentang kultur dan lingkungan sekolah b. Mengetahui tentang keadaan sekolah pada saat sebelum dan sesudah pembelajaran berlangsung dikelas. c. Mendapatkan masukan yang berguna untuk penyempurnaan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja. d. Membangun sinergitas antara SMAN 1 Besitang dan Universitas Negeri Medan dalam menciptakan lulusan yang bermutu. e. Adanya umpan balik antara mahasiswa dengan SMAN 1 Besitang mengenai kompetensi akademik yang dapat dikembangkan di kampus maupun disekolah.


4 D. Sasaran Observasi Pelaksanaan observasi PPL ini berlangsung selama 4 hari efektif dimulai sejak tanggal 9 Mei 2023 sampai dengan tanggal 12Mei 2023. Waktu pelaksanannya dimulai dari pukul 07.30 WIB sampai dengan 14.00 WIB. Adapun pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) tersebut bertempat di SMAN 1 Besitang. Kegiatan observasi meliputi observasi karakteristik peserta didik dan observasi proses belajar mengajar di kelas, dan jga observasi kegiatan ekstrakulikuler di sekolah.


5 BAB II HASIL OBSERVASI A. Hasil Observasi 1. Observasi Karakteristik Peserta Didik Berdasarkan Observasi yang telah dilakukan, hasil observasi dapat saya simpulkan bahwasanya budaya sekolah, budaya kelas, keterlibatan peserta didik, kesiapan siswa, perkembangan emosi, social dan moral/spiritual sudah dijalankan dengan semestinya oleh sekolah maupun tenaga pendidik kepada peserta didik di SMAN 1 Besitang. Sebahagian besar siswa sudah mematuhi aturan, nilai nilai, norma dan kesepakatan kelas antar guru dan siswa sehingga kegiatan pembelajaran sudah berjalan dengan baik dan telah menerapkan nilai-nilai profil pelajar pancasila dalam proses pembelajaran. Meskipun ada beberapa atau sekelompok siswa yang masih perlu diarahkan untuk bisa berperilaku dan bersiakap baik sesuai dengan nilai-nilai pancasila dengan pemberian nasehat, peringatan, maupun punishement yang tegas kepada peserta didik agar mendapat efek jera serta mengajak orang tua berdiskusi untuk membimbing anak tersebut kearah yang lebih baik. 2. Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Melihat hasil observasi yang dilakukan terhadap pelaksanaan pembelajaran di kelas yang dapat saya simpulkan adalah bahwa Pelaksanaan Pembelajaran di dalam kelas yang saya observasi sudah efektif, guru dan peserta didik memiliki interaksi yang cukup baik, guru dapat mengelola kelas dengan baik, dan menjawab serta memenuhi kebutuhan belajar siswa berdasarkan kebutuhan peserta didik. Meskipun ada beberapa siswa yang kurang interaktif tetapi dalam pembelajaran Guru selalu berusaha untuk membangkitakn motivasi belajar anak untuk bisa aktif dalam pembelajaran dan memberikan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan di dalam kelas. 3. Observasi Kegiatan Ekstrakulikuler Berdasarkan pengamatan dan wawancara saya dengan PKS kesiswaan yang juga bertindak sebagai Pembina OSIS SMA Negeri 1 Besitang, Kegiatan ekstrakulikuler di sekolah sangat beragam sesuai minat bakat siswa contohnya ekskul keolahragaan seperti futsal dan volley, kemudian ada ekskul Pramuka, ekskul Paskibraka. selain itu di sekolah juga ada organisasi keagamaan seperti PA dan Rohis sebagai wadah siswa dalam mengembangkan diri dan melatih jiwa kepemimpinan siswa melalui kegiatan berorganisasi. Menurut PKSKesiswaan SMA Negeri


6 1 Besitang sekolah sangat terbuka terhadap ide, gagasan maupun masukan terhadap program ekskul yang akan diadaka sekolah, pihak guru, Pembina ekskul, Pembina OSIS, dan siswa melalui OISI dapat berkomuikasi kepada pihak sekolah mengenai ekskul apa yang akan dibuat dan kegiatan eksku apa saja yang akan dilaksanakan baik di sekolah maupun di luar sekolah. Berdasarkan hasil observasi kami beberapa ekskul hanya aktif menjelang event tertentu. begiu pula kegiatan organisasi keagamaan kegiatan tidak terjadwal setiap pekan. B. Analisis Hasil Observasi Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 2023 sampai dengan 12 Meii 2023, penulis merangkum hasil dari poin poin observasi secara umum sesuai kondisi dan realitas di sekolah, sehingga dapat jabarkan sebagai berikut : 1. Pada Lampiran 1 ANALISIS KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK a. Budaya Sekolah Situasi sekolah aman dan menjamin kemerdekaan siswa secara fisik maupun secara psikis, serta lingkungan sekolah nyaman dan sejuk karena terhindar dari hiruk pikuk jalan raya dan ditanami pepohonan. Lingkungan belajar mendukung keaktifan dan kemandirian siswa Sekolah menerapkan budaya penekanan karakter pada siswa yaitu salah satunya Senyum, Sapa, Salam, yang wajib dilakukan setiap harinya didepan pintu gerbang sekolah Sekolah menerapkan sistem kehadiran tepat waktu yang terstruktur Lingkungan sekolah mendukung kegiatan ekstrakurikuler dan non ekstrakurikuler yang aktif dan terus menerus diberdayakan Sarana dan prasarana disekolah sudah kategori baik dan mendukung keterlaksanaan proses pembelajaran Profil pelajar Pancasila dihidupkan dalam sekolah yang berupa dimensi beriman dan bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, kebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif. Profil pelajar Pancasila ini dilaksanakan secara tersirat.


7 b. Budaya Kelas (secara umum) Adanya kesepakatan kelas yang dibangun oleh guru dan siswa sebelum pembelajaran berlangsung. Kesepakatan ini sudah dirancang jauh hari dan ditinjau berdasarkan kebermanfaatan maupun dari sisi larangan untuk siswa, dilaksanakan secara diskusi poin poinnya dan dilaksanakan wajib tanpa terkecuali oleh guru maupun siswa Siswa setiap memulai pembelajaran selalu diwajibkan memberi hormat pada guru dan berdoa Guru didalam kelas sudah menekankan nilai-nilai profil pelajar Pancasila kepada peserta didik yang mencakup dimensi Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, Berkebinekaan global, Bergotong royong, Mandiri, Bernalar kritis dan Kreatif, pelaksanaannya juga secara tersirat dan mengutamakan penguatan berakhlak mulia yang dikesinambungkan dengan pendidikan kharakter. Adanya selalu gambar presiden dan wakil, gambar pahlawan, gambar garuda Pancasila, dan gambar bersifat kebangsaan lainnya yang mendukung tata ruang kelas Penekanan sopan santun, kejujuran dan bertutur kata dikelas selalu diutamakan Guru selalu memperhatikan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik siswa c. Keterlibatan peserta didik (secara umum) Didalam setiap kelas, selalu ada dijumpai 3 kategori siswa. Yang pertama siswa yang aktif, tanggap dan kritis dalam belajar, yang kedua adalah tipe siswa yang pasif namun sebenarnya pintar, yang ketiga adalah pasif dan pemahaman yang rendah. Dijumpai pada setiap kelas, siswa yang kategori 3 adalah siswa yang paling sering mengganggu temannya sehingga kosentrasi siswa lainnya pecah dan terganggu Peserta didik yang aktif terlihat ada yang ambis yang terkontrol, dan ada yang semi ambis. Keterlibatan yang paling kentara adalah dengan adanya bentuk bertanya, memberikan pendapat, mengkritik dan memberi saran pada temannya saat presentasi dan diskusi kelompok d. Identifikasi kesiapan siswa (secara umum) Guru sudah melakukan pengecekan kesiapan siswa dalam belajar dari segi psikis dan emosional maupun dari segi pengetahuan. Pengecekan dilakukan dengan asesmen


8 diagnostic namun tidak secara tersurat melainkan tersirat Guru melakukan pengelompokan siswa berdasarkan kesiapan belajar dan gaya belajarnya yang terdeteksi dari asesmen diatas Guru melakukan pendekatan umpan balik pada siswa untuk memastikan pembelajaran sudah berlangsung dengan efektif dan efisien atau tidak e. Perkembangan emosi (secara umum) Guru sudah memberikan rasa aman dan nyaman kepada siswa, baik secara fisik maupun psikis Seluruh siswa dikategorikan memiliki emosional yang normal dan baik sesuai tahapan perkembangannya Guru memberi penekanan punishmen apabila ada penyimpangan yang terjadi dikarenakan pengolahan emosi siswa yang tidak terkendali (contoh : berantam dikelas) f. Perkembangan sosial (secara umum) Guru lebih memberi penekanan dalam karakter dan budi pekerti Guru akan membentuk kelompok belajar yang sudah disesuaikan oleh kharakteristik siswa Guru memfasilitasi siswa dalam penanganan kelompok belajar g. Perkembangan moral/spiritual (secara umum) Berfokus pada pendekatan budi pekerti dan penanaman karakter Hal yang dilakukan guru dalam pembentukan nilai spiritual adalah berdoa sebelum memulai pembelajaran dan mengingatkan untuk beribadah pada saat waktunya ibadah 2. Pada Lampiran 3 ANALISIS PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Pelaksanaan pembelajaran secara garis besar di beberapa kelas : Peserta didik benar-benar telah belajar tentang topik pembelajaran, jikalaupun ada yang tidak memperhatikan, masih sebahagian besar yang memperhatikan daripada yang tidak memperhatikan. Tipikal siswa yang butuh perhatian khusus memang ada di setiap kelas, jadi hal ini dianggap normal dan hanya perlu pendekatan khusus kedepannya untuk mengatasinya yaitu penerapan merdeka belajar terpadu Dalam hal menyikapi siswa yang tidak disiplin, ataupun yang menyebabkan keributan


9 dan ketidakefektifan kelas, Guru memberikan penekanan disiplin (teguran keras, atau ancaman BP) kepada siswa tersebut sehingga adanya efek jera kepada siswa dan bisa mengikuti pembelajaran dengan baik seperti teman temannya yang lain Usaha guru dalam mendorong peserta didik yang tidak aktif untuk belajar adalah dengan sering bertanya kepada siswa, untuk menguji apakah siswa menyimak pembelajaran atau tidak. Sejauh yang penulis lihat metode tersebut masih dalam kategori berhasil Usaha guru membentuk peserta didik yang mengalami kesulitan adalah memberi penguatan akan materi yang tidak dipahami siswa, memberikan kesempatan siswa untuk bereksplorasi dengan apa yang diketahuinya serta memberikan evaluasi agar memastikan kesulitan siswa sudah selesai atau perlu penekanan tambahan Guru pamong memberikan pemahaman dan pengertian kepada siswa agar bisa tetap kondusif selama pembelajaran sekalipun sudah memahami secara total materi yang diajarkan Guru memberi penekanan dan pengauatan kepada siswa tersebut agar ilmu yang sudah ia pahami semakin terpatri dengan lekat Guru memberikan peniilaian yang transparan dan serta merta memberikan nilai keaktifan (selain nilai kognitif yang umum) yang tinggi pada siswa tersebut Guru melakukan modifikasi sesuai kebutuhan dan menyesuaikan sesuai kemampuan dan kondisi kelas Modifikasi tersebut sudah sesuai situasi kelas dan peserta didik, dikarenakan secara berkala RPP tersebut memiliki prinsip kebermaknaan yang dalam artian harus benar benar memusatkan pada fungsi RPP itu bagi jangka panjang siswa dalam pembelajaran terpadu 3. ANALISIS KEGIATAN EKSTRAKULIKULER Berdasarkan observasi dan wawancara saya dengan PKS kesiswaan yang juga bertindak sebagai Pembina OSIS SMA Negeri 1 Besitang, Kegiatan ekstrakulikuler di sekolah sangat beragam sesuai minat bakat siswa contohnya ekskul keolahragaan seperti futsal dan volley, kemudian ada ekskul Pramuka, ekskul Paskibraka. selain itu di sekolah juga ada organisasi keagamaan seperti PA dan Rohis sebagai wadah siswa dalam mengembangkan diri dan melatih jiwa kepemimpinan siswa melalui kegiatan berorganisasi. Menurut PKSKesiswaan SMA Negeri 1 Besitang sekolah sangat terbuka terhadap ide, gagasan maupun masukan terhadap program ekskul yang akan diadaka sekolah, pihak guru,


10 Pembina ekskul, Pembina OSIS, dan siswa melalui Osis dapat berkomuikasi kepada pihak sekolah mengenai ekskul apa yang akan dibuat dan kegiatan eksku apa saja yang akan dilaksanakan baik di sekolah maupun di luar sekolah. Berdasarkan hasil observasi kami beberapa ekskul hanya aktif menjelang event tertentu. begitu pula kegiatan organisasi keagamaan kegiatan tidak terjadwal setiap pekan. hanya sebagian kecil saja siswa yang mau mengikuti ekstrakulikuler. sekolah juga tidak mewajibkan setiap siswa mengikuti ekstrakulikuler. kurangnya minat siswa mengikuti ekstrakulikuler membuat ekstrakulikuler tidak berkembang dengan baik. kegiatan hanya difokuskan apabila ada event atau perlombaan tertentu. C. Faktor Pendukung Dan Penghambat Pelaksanaan Observasi Dalam pelaksanaan observasi ini, mahasiswa menemukan beberapa factor pendukung dan penghambat diantaranya : 1. Faktor Pendukung Sekolah memfasilitasi observer dalam melakukan setiap proses observasi di sekolah. Manajemen sekolah bersikap koperatif dan memberikan pernyataan sesuai fakta yang ada dalam satuan pendidikan. Setiap komponen yang diwawancara menyediakan waktu untuk observer dapat melakukan observasi melalui wawancara. Guru pamong memberikan keleluasaan bagi observer dalam melakukan observasi di dalam kelas. Guru pamong memberikan RPP yang digunakan di dalam kelas untuk di observasi. Kepala sekolah, wakil kepala kepala sekola, guru pamong beserta guru-guru memberikan akses untuk observer melakukan observasi di lingkungan sekolah. 2. Faktor Penghambat Faktor penghambat pelaksanaan observasi adalah : Setiap komponen manajemen sekolah yang akan diwawancara tidak memiliki waktu luang yang sama dikarenakan harus mengajar di dalam kelas sehingga wawancara dilaksankan dengan waktu yang terpisah.


11 BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di sekolah SMAN 1 Besitang kami dapat simpulkan sebagai berikut: a. Observasi terdiri karekteristik peserta didik di SMAN 1 Besitang yang terdiri dari aspek budaya sekolah, budaya kelas, ketertiban peserta didik, indentifikasi kesiapan siswa, perkembangan emosi, perkembangan sosial, perkembangan moral/spilitual dapat di simpulkan bahwa peserta didik di SMAN 1 Besitang sudah cukup baik dalam mematuhi pelaturan yang ada pada dan SMAN 1 Besitang sebagain besar sudah sesuai dengan penerapan nilai propil pelajar Pancasila walau masih banyak juga yang belom susuai karena pada dasarnya pembelajaran di SMAN 1 Besitang masih negunakan kulikulum K13 sehinga masih butuh lebih banyak arahan dan bimbingan. b. Berdasarkan obeservasi Modul ajar Guru, yang dapat saya simpulkan adalah jika di tinjau dari kelengkapan Komponen Minumum penyususnan RPP sudah terpenuhi, perumusan Pembelajaan sudah memenuhi criteria SMART yaitu tidak menimbulkan penafsiran ganda dan mengandung perilaku hasil belajar, tujuan pembelajaran selaras dengan KI dan KD, konsep utama yang akan dipelajari tertera dengan jelas, konten pembelajaran tidak mengandung unsur SARA, kegiatan pembelajaran dirangkai secara jelas, runtut dan sesuai dengan alokasi waktu. c. Guru mata pelajaran mampu memfasilitasi peserta didik dalam mengeperesikan dirinya di dalam pembelajaran di sekolah. Pembelajaran di sekolah sedit banyak nya sudah mulai menerapkan kulikulum merdeka walau masih mengunakan kulikulum K13 tapi guru guru sudah banyak mengikutin pelatihan kulikulum merdeka sehinga sudah mulai mampu menerapkanya. d. Manejemen sekolah tersusun rapih dan terkondinir dengan baik sesuai dengan kebutuhan dan pelaksaan pebelajaran walau masih mengunakan system manual belom dalam bentuk digital. e. Lingkungan dan falilitas disekolah mulai dari pembelajaran hingan kebersihan dan fasilitas pendukung lainya tersediah lengkap dan tersusun dengan rapi.


12 2. Refleksi Setelah melakukan observasi selama kurang lebih tiga minggu di SMAN 1 Besitang, Sebagai calon pendidik yang profesional guru harus bisa menjadi teladan bagi siswa. Disisi lain, untuk menjadi guru yang professional, guru harus mampu memahami perannya dalam kegiatan pembelajaran dan menguasai kompetensi profesionalisme guru, yang meliputi kompetensi kognitif, afektif, dan psikomotor. Guru tidak hanya berperan sebagai pengajar tetapi juga sebagai pendidik. Sejatinya, guru merupakan fasilitator siswa dalam belajar, sehingga siswa dituntut untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, kelengkapan adminstrasi guru juga harus diperhatikan agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Hingga saat ini, tantangan bagi seorang guru dalam proses belajar mengajar khusunya mata pelajaran sejarah adalah mengubah pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa, yaitu mengajak siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran yang berbasis project. Harapannya ketika belajar sejarah, siswa tidak hanya mampu mengerti konsep, siswa juga harus mampu berfikir kritis melalui peristiwa sejarah dan kaitannya terhadap kehidupan sehari-hari. Sejauh ini, kebanyakan siswa beranggapan bahwa pelajaran sejarah itu sekedar menghapal, sehingga mereka tidak mengetahui kebermanfaatan apa yang dipelajari. Selama pelaksanaan PPL, pada Praktikan menyadari bahwa masih banyak kekurangan selama melakukan praktik mengajar. Hal tersebut antara lain penggunaan kata yang kurang tepat dalam proses belajar mengajar. Ketika mengajar di depan kelas, guru menjadi pusat perhatian siswa. Sehingga setiap ucapan dan perilaku guru akan diperhatikan oleh siswa. Khususnya untuk mata pelajaran sejarah pemilihan katakata itu sangatlah penting. Terkadang ada kata-kata yang tidak sengaja keluar dari mulut guru yang maknanya memiliki esensi yang kurang tepat dalam sejarah. Selain itu, pengelolaan kelas dan pengelolaan waktu ketika mengajar sangatlah penting agar tujuan pembelajaran tercapai sesuai dengan perencanaan pembelajaran yang telah disusun. 3. Rencana Tindak Lanjut Dalam usaha untuk mencapai keberhasilan yang baik dalam satuan pendidikan di SMAN 1 Besitang, maka kami mahasiswa PPL melakukan berbagai rencana tindak lanjut seperti: 1. Membuat dan Meningkatkan Mutu RPBK (Rencana Pelayanan Bimbingan dan Konseling), melakukan evaluasi terhadap laporan siswa yang bermasalah.


13 2. Membuat dan menciptakan ruangan belajar yang bersih dan sehat, meningkatkan kualitas kebersihan lingkungan sekolah yang baik, agar terciptanya suasana kondusif yang baik dalam kegiatan pembelajaran, dengan menerapkan jadwal piket kelas kepada siswa. 3. Menjalin komunikasi yang baik antara guru dan siswa agar terciptanya komunikasi yang terarah, seperti memberikan salam kepada guru dan masyarakat sekolah. 4. Mempelajari dan penyesuaian modul ajar untuk guru. 5. Menciptakan profil pelajar pancasila yang terbangun utuh ke enam dimensi pembentuknya, antara lain: Beriman, bertaqwa kepada tuhan yang maha esa dan berakhlak mulia Mandiri Bergotong royong Berkebinekaan global Bernalar kritis Kreatif 6. Membuat program dalam peningkatan literasi siswa, dengan beberapa upaya yang dapat dilakukan: Menambah buku pengayaan Membuat perpustakaan kelas Memanfaatkan media sosial untuk belajar dan berkolaborasi Memahami digital culture Belajar membaca efektif.


14 LAMPIRAN


15


16 DOKUMENTASI TAMBAHAN


17 Lampiran 1 LEMBAR OBSERVASI KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK Nama Mahasiswa PPG : Ramadani Syahfitri Kelas Sasaran Observasi : XI-IIS 3 Untuk Siklus Pembelajaran ( √ ) Terbimbing ( ) Mandiri, siklus ke ………. *Aspek sesuai dengan kebutuhan Tgl. Aspek yang diobservasi* Hasil observasi Budaya sekolah ● Apakah suasana sekolah mendukung pembelajaran dan interaksi yang optimal? ● Secara umum, apakah profil pelajar Pancasila dihidupkan dalam sekolah? Hasil observasi: Ruang kelas luas, bersih, tidak sesak pencahayaan cukup, sirkulasi udara baik, dan lingkungan kelas tidak berisik, bersih, jauh dari keramaian. terdapat interaksi yang baik antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa, pihak sekolah menolak tindakan perundungan . Profil pelajar pancasila dihidupkan melalui kegiatan belajar diawali dan diakhiri dengan doa, siswa juga difasilitiasi engan adanya mushola sebagai tempat ibadah, adanya kegiatan ROHIS dan PA (Pendalaman Alkitab) di sekolah kemudian proses belajar memancing siswa kreatif, mandiri, sikap siswa bernalar kritis.serta adanya kerjasama dan gotong royong dalam membersihkan kelas melalui jadwal piket yang telah ditentukan Interpretasi: Suasana sekolah yang jauh dari keramaian, tidak berisik membuat interaksi optimal dan nilai-nilai profil pelajar pancasila diterapkan dalam sekolah.


18 Budaya kelas ● Bagaimana guru dan peserta didik melakukan kesepakatan kelas? ● Bagaimana guru menekankan nilai-nilai profil pelajar Pancasila kepada peserta didik, Hasil observasi: Guru mendiskusikan hal-hal yang menjadi kesepakatan kelas setiap semester. kesepakatan kelas dibuat secara bersama-sama dan demokratis. kesepakatan kelas yang dibuat berkaitan dengan disiplin masuk kelas, disiplin mengumpul tugas, kesepakatan tentang penggunaan HP dimaa HP hanya boleh digunakan sesuai instruksi guru, kemudian asalah kerapian seragam siswa karena banyak didapatti terutama siswa laki-laki yang tidak memasukkan baju ke dalam celana serta masalah kerapaian rambut baik lakilaki ataupun perempuan. Guru menciptakan pembelajaran yang membuat siswa mampu belajar kreatif, mandiri dan aktif dalam pembelajaran. menanamkan nilai nilai ketuhanan damam pembelajaran seperti memulai dan mengakhiri pembelajaran dengan doa , saling menghargai pendapat serta berkerjasama dalam pembelajaran atau dalam menjaga kebershan kelas Interpretasi: Siswa dilibatkan membuat kesepakatan kelas sehingga diharapkan kesepakatan kelas dapat dijalankan bersama dengan penuh tanggung jawab, profil pelajara pancasila ditekankan dalam kegiatan pembelajaran baik intrakulikuler ataupun ekstrakulikuler


19 Keterlibatan peserta didik ● Apakah peserta didik terlibat aktif selama pembelajaran berlangsung? Dalam bentuk apa saja keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran ini? ● Jika iya, bagaimana guru memotivasi peserta didik untuk terlibat dalam pembelajaran? ● Jika tidak, mengapa peserta didik tidak termotivasi dalam pembelajaran? ● Apakah Anda menangkap antusiasme belajar dari para peserta didik? ● Apakah peserta didik aktif merespon pertanyaan guru selama pembelajaran berlangsung? Jelaskan Hasil observasi: Siswa terlibat dalam pembelajaran, siswa ikut dalam pembuatan kesepakatan kelas, siswa diberi kesempatan mengemukakan pendapat, bertanya, dan memberi solusi. Guru memberikan pertanyaan pemantik yang memancing siswa berpikir kritis Jam pelajaran ekonomi di jam pelajaran terakhir siswa sudah kurang fokus dan kelelahan siswa kurang antusias dalam belajar, menanggapi penjelasan guru dan bertanya pada materi yang kurang dipahaminya siswa kurang dapat merespon pertanyaan guru dan mengungkapkan apa yang diketahuinya. Interpretasi: Pembelajaran di kelas kurang aktif walaupun guru sudah berusaha melibatkan siswa, dikarekan minat serta pengetahuan awal siswa kurang maka interaksi dalam pembelajaran kurang maksimal Identifikasi kesiapan siswa ● Apakah di awal pembelajaran guru mengamati atau mengecek kesiapan peserta didik? Baik secara kondisi maupun secara materi yang akan diajarkan ● Apa yang dilakukan oleh guru saat mengetahui bahwa kompetensi awal peserta didik beragam? ● Bagaimana guru mendampingi setiap peserta didik agar mencapai tujuan pembelajaran? Hasil observasi: Iya, guru mengamati lingkungan kelas, megabsen siswa dan merefleksikan pembelajaran yang lalu sebelum memulai materi yang baru Menanyakan apa yang siswa ketahui tentang materi tersebut sebelum memulai pelajaran Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan melibatkan siswa serta menintruksikan siswa menjawab pertanyaan yang


20 ada di buku cetak Interpretasi: Kesiapan siswa rendah terlihat dari partisipasi siswa yang rendah sehingga dalam pembelajaan guru lebih aktif daripada siswa Perkembangan emosi ● Sejauh mana kelas dan ruang pembelajaran lainnya menjadi ruang ekspresi diri yang sehat untuk peserta didik? ● Bagaimana guru merespons peserta didik yang belum bisa mengekspresikan diri dengan tepat? Hasil observasi: Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapat, menanggapi pernyataan teman dan memberikan kritik& saran dalam pembelajaran Guru memberikan pertanyaan pemantik untuk memancing nalar kritis siswa Interpretasi: Guru memberikan ruang untuk siswa mengemukakan pendapat dan mengekspresikan diri serta melibatkan setiap siswa dalam pembelajaran. Perkembangan social ● Secara umum, bagaimana guru membangun atmosfer yang mendukung peserta didik untuk mengembangkan kemampuan bersosialisasi? misalnya peka terhadap situasi sekitar, berempati, saling menghargai, serta berinteraksi dan berkomunikasi? ● Bagaimana guru memfasilitasi peserta didik dalam mengembangkan keterampilan sosial peserta didik dalam kegiatan belajar (contoh, kerja kelompok, mengerjakan proyek bersama)? Hasil observasi: Siswa diarahkan mengikuti organisasi keagamaann, organisasi Pramuka, dan ekstrakulikuler lainnya Guru membimbing siswa belajar dalam kelompok untu melatih sosialisasi dan kemampuan berdiskusi serta mengkomunikasikan hasil kerja kelompok di depan kelas Interpretasi: Guru memfasilitasi siswa bersosialisasi melalui pembelajaran di kelas dan kegiatan di luar kelas seperti organisasi dan ekstrakulikuler. Perkembangan moral/spiritual ● Apa saja yang dilakukan guru dalam membangun nilai-nilai integritas dan spiritual peserta didik? Hasil observasi: Guru menanamkan sikap jujur saat mengerjakan tugas Guru membuat kesepakatan


21 kelas mengenai waktu masuk dan mengumpulkan tugas tepat waktu Guru memperbolehkan siswa izin untuk sholat dzuhur Guru mengarahkan siswa mengikuti Rohis dan PA Interpretasi: Nilai integritas ditanamkan melalui kesepakatan kelas yang memuat tentang kedisiplinan jam masuk dan pengumpuan tugas, siswa diarahkan mengikuti organisasi keagamaan yang ada di sekolah seperti Rohis dan PA Kesimpulan : Berdasarkan hasil observasi saya di SMA Negeri 1 Besitang dapat disimpulkan bahwa lingkungan sekolah mendukung kegiatan belajar siswa, Lokasi sekolah yang jauh dari jaan raya dan keramaian membuat lingkungan sekolah tenang dan jauh dari kebisingan, interaksi sekolah baik terlihat dari hubungan guru dengan siswa, siswa dengan siswa yang baik saling menghormati, sopan santun , dan selama saya melakukan observasi tidak didapati siswa bertengkar. Mengetahui, Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong Medan, ……..……..……..…….. Dr. Muhammad Yusuf, M.Si NIP. 19610815 198703 1 001 Besitang, 12 Mei 2023 Sri Harianti, S.Pd


22 Lampiran 3 FORMAT LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (untuk Mahasiswa, DPL, DP sebagai Observer pada Kegiatan Lesson Study) Mata Pelajaran/Topik Ekonomi / Perdagangan Internasional Sekolah/ Kelas SMA Negeri 1 Besitang / XI –IIS 3 Nama Guru Model Sri Harianti, S.Pd Kompetensi Dasar Menjelaskan kebijakan perdagangan internasional Hal yang diobservasi Hasil Observasi (tuliskan apa yang terjadi dan alasannya) Bila Anda adalah guru di kelas tersebut, hal apa yang akan Anda lakukan berbeda? Apakah semua peserta didik benarbenar telah belajar tentang topik pembelajaran hari ini? Bagaimana proses mereka belajar? Belum semua peserta didik belajar topik pembelajaran hari ini padahal sudah disediakan buku cetak sehingga dalam pembelajaran guru aktif menjelaskan materi pembelajaran dan saat pembelajaran siswa kurang aktif . Saya akan mengintruksikan siswa membaca materi pelajaran sebelum pembelajaran dimulai, memberikan study kasus tentang topic pembelajaran saat tu dan mengintruksikan peserta didik berdiskusi dan mengemukakan pendapat dalam forum, diakhiri dengan memberikan kesimpulan dari topic tersebut. Peserta didik mana yang tidak dapat mengikut kegiatan pembelajaran pada hari ini? Peserta didik yang belum mempelajari materi pelajaran dirumah Memberikan penjelasan singkat mengenai topik pembelajaran Mengapa peserta didik tersebut tidak dapat belajar dengan baik? Menurut Anda apa penyebabnya dan bagaimana alternatif solusinya? Kurangnya minat dan motivasi belajar siswa karena jam pelajaran di akhir yaitu 12.30-14.00 dimana peserta didik merasa capek, gerah dan bosan. Memilih model pembelajaran yang menyenangkan bisa dengan diskusi kelompok, menonton video pembelajaran atau pembelajaran menggunakan quizziz Bagaimana usaha guru model dalam mendorong peserta didik yang tidak aktif untuk belajar? Apakah usaha tersebut berhasil Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik yang kurang aktif agar mau mengemukakan pendapat, usaha tersebut membuat siswa membaca bukunya dan menjawab pertanyaan guru. usaha tersebut kurang berhasil Meninjau sejauh mana kesiapan belajar peserta didik karena peserta didik yang memiliki pemahaman awal yang baik akan cenderung aktif dalam pembelajaran


23 karena pada pembelajaran selanjutya peserta didik tersebut kurang aktif lagi Apakah pembelajaran berjalan dengan efektif? (Semua kegiatan yang diberikan bermakna untuk peserta didik, semua peserta didik terlibat aktif dan tidak ada yang idle) Pembelajaran kurang efektif, tidak semua peserta didik aktif dalam pembelajaran. hanya beberapa siswa yang berani mengemukakan pendapat Mengubah model pembelajaran agar semua peserta didik terlibat dan aktif dalam pembelajaran Bagaimana usaha guru membantu peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mencapai tujuan pembelajaran? Membimbing siswa membaca buku cetak yang sudah disediakan dan mengerjakan tugas-tugas, serta memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya pada materi yang tidak dipahaminya Meninjau karakteristik siswa sehingga dapat disesuaikan dengan model pembelajaran selanjutnya Bagaimana usaha guru dalam memfasilitasi peserta didik yang lebih cepat dari rata-rata kelas dalam mencapai tujuan pembelajaran? Memberikan kesempatan peserta didik mengemukakan pemahamannya di depan kelas Menggunakan model pembelajaran tutor sejawat, sehingga peserta didik yang cepat dapat membimbing atau mejadi tutor untuk peserta didik yang lambat atau kesulitan. manfaatnya agar siswa yang cepat dapat melatih komunikasi dan merefleksikan pemahamannya Apakah guru melakukan modifikasi dari modul ajar/RPP? Apakah modifikasi tersebut merupakan keputusan guru untuk merespons situasi kelas dan peserta didik? Guru tidak melakukan modifikasi dan cenderung menggunakan metode satu arah dalam pembelajaran Melakukan modifikasi Modul ajar apabila terjadi ketidaksesuaian modul dengan situasi pembelajaran di kelas. baik secara model pembelajaran atau alokasi waktu Pelajaran berharga apa yang Anda dapatkan dari pengamatan ini? Dari hasil pengamatan saya di kelas XI- IIS 3 pelajaran yang bisa saya ambil bahwa jam masuk dapat mempengaruhi konsentrasi peserta didik dimana jam pelajaran ekonomi di jam pelajaran terakhir 12.30- 14.00 membuat peserta didik merasa bosan, gerah, dan ingin segera pulang. Kesimpulan: Berdasarkan Observasi di kelas terlihat bahwa guru lebih aktif dalam pembelajaran, peserta didik memiliki kesiapan belajar rendah terlihat dari keaktifan di kelas yang rendah. solusi yang dapat dicoba yaitu menggunakan pembelajaran yang menyenangkan, menggunakan metode belajar berkelompok untuk berdiskusi, menunjukkan video pembelajaran, menggunakan aplkasi Quizziz


24 Catatan lain: Aspek-aspek lain yang dapat dicermati oleh observer antara lain difokuskan pada interaksi antar peserta didik dalam satu kelompok, interaksi peserta didik antar kelompok, interaksi peserta didik – guru, interaksi peserta didik – media/ sumber belajar, serta interaksi peserta didik – lingkungan.


25 Lampiran 8 HALAMAN PENGESAHAN JURNAL HARIAN MAHASISWA PPL II PROGRAM PPG PRAJABATAN Nama Mahasiswa Ramadani Syahfitri NIM 9223610309 Prodi Pendidikan Ekonomi Sekolah Lokasi PPL SMA Negeri 1 Besitang Nama Guru Pamong Sri Harianti, S.Pd Jumlah halaman .... Besitang, 12 Mei 2023 Mengetahui Kepala SMA Negeri 1 Besitang Nurazizah, S.Pd NIP. 19781211 200604 2012 *) Coret yang tidak sesuai


26 JURNAL HARIAN PESERTA PPG SELAMA PPL Minggu ke: 1 (05 Mei 2023) Hal yang dilakukan hari ini Dua pertanyaan penting hari ini: Jumat Rapat Koordinasi satuan pendidikan ( Mahasiswa PPG Prajabatan tidak dilibatkan) ----------------------------------------- Catatan & evaluasi diri: PPL minggu pertama di mulai 5 Mei 2023 dikarenakan adanya masalah surat pengantar dan perubahan jadwal dari LPTK PPL minggi pertama dengan agenda pengantaran mahasiswa PPG Prajabatan oleh dosen pembimbing lapangan, pengantaran dilaksanakan secara online dan diikuti oleh Plt Kepala sekolah, PKS Kurikulum selaku coordinator dan guru pamong sebagai pembimbing selama melakukan kegiatan praktik mengajar di sekolah mitra. Mengetahui Guru Pamong**) Sri Harianti, S.Pd **) Verifikasi oleh Guru Pamong dilakukan per 5 hari kegiatan


27 JURNAL HARIAN PESERTA PPG SELAMA PPL Minggu ke: 2 (09 Mei-12 Mei 2023) Hal yang dilakukan hari ini Dua pertanyaan penting hari ini: Selasa Berkoordinasi dengan guru pamong mengenai pembagian tugas mengajar Apa pertimbangan guru pamong dalam pemilihan kelas praktik mahasiswa ? Bagaimana guru pamong mensosialisasikan kepada siswa mengenai kegiatan pembelajaran kolaboratif dengan mahasiswa PPG ? Rabu Berdiskusi dengan PKS kesiswaan membahas tentang kegiatan OSIS dan ekstrakulikuler yang ada di sekolah Ekstrakulikuler apa saja yang terdapat di SMAN 1 Besitang ? Siapa saja penanggungjawab dalam kegiatan ekstraulikuler ? apa peran manajemen sekolah dalam pengembangan kegiatan ekstrakulikuler ? Kamis Mengikuti Kegiatan pada salah satu organisasi siswa di sekolah (ROHIS) Apa saja program kegiatan yang dilakukan organisasi Rohis ? Bagaimana Rohis berperan dalam mengembangkan diri siswa ? Jumat Pembagian tugas Non mengajar oleh PKS Kesiswaan meliputi kegiatan administrasi sekolah, petugas piket, kegiatan rapat dan lain- lain Kegiatan non mengjar apa saja yang dapat diikuti mahasiswa PPG di sekolah ? Bagaimana peran mahasiswa PPG dalam kegiatan manajemen sekolah ? Catatan & evaluasi diri: PPL Minggu ke-2 (09 mei – 12 mei) mahasiswa Melakukan observasi dan melakukan koordinasi kepada PKS Kurikulum sebagai coordinator PPL mengenai kegiatan non-mengajar di sekolah Mengetahui Guru Pamong**) Sri Harianti, S.Pd **) Verifikasi oleh Guru Pamong dilakukan per 5 hari kegiatan


Click to View FlipBook Version