......................................................... ......................................................... ......................................................... ......................................................... ......................................................... ......................................................... Nama Kelompok 1. 2. 3. 4. 5. 6. LKPD "ALAT UKUR" LKPD "ALAT UKUR" Permainan Tradisional Egrang Bathok EvaSetyawati,S.Si. Nurul TriRahayu,S.Pd. Penyusun: 1. 2. SMANEGERI 1SLEMAN TAHUNPELAJARAN2023/2024 Fase E
Peserta didik mampu melakukan penyelidikan terkait pengukuran beserta nilai ketidakpastian tunggal melalui percobaan pembuatan egrang batok kelapa secara kritis dan akurat. Peserta didik mampu menganalisis data hasil pengukuran besaran fisis melalui diskusi kelompok dengan tepat. Peserta didik mampu memahami nilai budaya dan pemahaman konsep pengukuran pada permainan tradisional egrang batok kelapa Tujuan Pembelajaran 1. 2. 3. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK Fase E CAPAIAN PEMBELAJARAN Peserta didik mampu mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan keterampilan proses dalam pengukuran, perubahan iklim dan pemanasan global, pencemaran lingkungan, energi alternatif, dan pemanfaatannya. Dasar Teori Egrang batok adalah salah satu bentuk permainan tradisional yang telah ada sejak zaman dahulu di berbagai daerah di Indonesia. Egrang batok terbuat dari dua potong batok kelapa yang dilubangi kemudian disusun horizontal dan diikat dengan tali. Pemain akan berjalan menggunakan egrang tersebut dengan cara melangkah pada bagian tengah batok yang digantung tali di kakinya. Permainan egrang batok memiliki nilai budaya yang mendalam karena melibatkan aspek tradisional, kreativitas, serta keterampilan motorik dalam menjaga keseimbangan dan mengendalikan langkah pada egrang. Belajar sambil bermain Egrang Batok Kelapa Egrang batok memiliki peran penting sebagai salah satu komponen dalam beberapa mekanisme atau alat. Pengukuran dimensi dan toleransi pada egrang batok menjadi aspek kritis dalam proses produksi dan perakitan. Praktik pengukuran tersebut melibatkan berbagai jenis alat ukur, termasuk mikrometer skrup dan jangka sorong.
Mikrometer sekrup dapat digunakan untuk mengukur diameter bagian-bagian egrang batok maupun ketebalan permukaan dengan ketelitian sampai 0,01 mm, Sedangkan jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur besarnya diameter luar pada egrang batok dengan ketelitian 0,1 mm. Pada prinsipnya cara pembacaan kedua alat ini sama yaitu dengan menjumlahkan nilai pada skala utama dan skala noniusnya, dengan nilai ketidakpastiannya adalah setengah dari skala terkecil masing-masing alat ukur. Keakuratan dan ketepatan pengukuran dari kedua alat ini berperan penting dalam memastikan kesesuaian dan keselarasan pembuatan egrang batok yang berkualitas. Jika pengukuran dimensi dan toleransi tidak akurat, dapat menyebabkan masalah dalam keselarasan dan keandalan egrang batok, sehingga mempengaruhi kinerja dari mekanisme atau alat secara keseluruhan. Oleh karena itu, kesalahan dalam pengukuran dimensi dan toleransi harus dihindari dengan cermat dan akurat dalam proses produksi dan perakitan egrang batok. Berikut alat ukur panjang yang dapat digunakan dalam pengukuran saat pembuatan egrang batok : a. Mikrometer Sekrup Ketidakpastian Pengukuran Tunggal Pelaporan Hasil Pengukuran x=(x±Δx) Keterangan : x = Hasil Pengukuran Δx = Ketidakpastian Pengukuran Fase E Sumber: https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/26/003800369 /cara-membaca-mikrometer-sekrup Sumber: https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/26/ 003800369/cara-membaca-mikrometer-sekrup b. Jangka Sorong
Tahukah kalian permainan tradisional pada Gambar di atas? Coba ingat-ingat kembali, pernahkah kalian memainkannya di waktu kecil? Permainan egrang batok merupakan salah satu permainan tradisional yang banyak dijumpai di wilayah Nusantara dengan berbagai macam alat yang digunakan. Beberapa jenis permainan egrang antara lain egrang bambu dan egrang tempurung kelapa atau di Jawa Barat disebut dengan egrang bakiak batok. Di daerah Sulawesi Selatan, permainan egrang batok kelapa dikenal dengan nama Majjeka, yang berasal dari kata jeka yang artinya jalan, sedangkan di Jawa Tengah biasa disebut dengan egrang bathok. Permainan egrang bathok ini sering ditemui pada saat lomba perayaan hari kemerdekaan Indonesia bahkan sering ditampilkan dalam sebuah pertunjukan seni tari. Cara memainkan egrang batok sangat sederhana, yaitu dengan menjepit tali egrang dengan jempol kaki layaknya ketika memakai sandal jepit. Kemudian kedua tangan memegang tali seirama menariknya ketika kaki melangkah. Namun apakah semudah itu dalam menggunakannya? Mengapa banyak pemain yang terjatuh saat memainkannya? Bagaimana pembuatan egrang bathok dapat memiliki ukuran yang presisi sehingga pemain tidak mudah terjatuh? Saat bermain egrang, salah satu hal krusial adalah kekuatan batok kelapa. Bagaimana cara mengukur ketebalan batok yang tepat sehingga egrang memiliki daya dukung optimal dan mampu menahan beban pengguna dengan baik? Bagaimana cara menentukan diameter batok yang ideal sehingga mengurangi risiko cedera akibat pegangan yang terlalu kecil atau besar? Untuk mengetahui cara pembuatan egrang batok kelapa dengan jelas, silahkan scan barcode di samping! A. Orientasi Masalah Sumber : http://soloevent.id/permainan-tradisional-bikinbocah-bocah-ceria/ Pembuatan egrang batok
Mari silahkan bergabung bersama kelompok masing-masing untuk berdiskusi Fase E B. Orientasi Penyelidikan Lakukan percobaan sesuai dengan petunjuk percobaan Jawab semua pertanyaan yang telah disajikan dikaitkan dengan kajian pustaka/ dasar teori Lakukan secara kolaborasi untuk menumbuhkan sikap gotong royong, kreatif dan bernalar kritis. Petunjuk Penyelidikan 1. 2. 3. Alat Tulis Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Batok Kelapa Tali Jangka Sorong Mikrometer Sekrup Meteran/ mistar Gunting Alat dan Bahan : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. C. Penyelidikan Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan Memilih dan menyeleksi batok yang akan digunakan sebagai egrang batok yang memiliki ukuran sama menggunakan alat ukur Mengukur panjang tali dan diameter luar batok menggunakan mistar/ meteran Mengukur diameter dalam lubang batok menggunakan jangka sorong (baca skala utama terlebih dahulu kemudian baru skala nonius yang segaris dengan skala utama dikalikan dengan ketelitiannya) Langkah Percobaan Membuat Egrang Batok
Batok Panjang Tali (cm) Diameter dalam Batok (ukuran celah) (cm) Diameter luar Batok (cm) Ketebalan Batok (mm) 1 2 3 4 5 6 Batok Panjang Tali (cm) Diameter dalam Batok (cm) Diameter luar Batok (cm) Ketebalan Batok (mm) 1 2 Mengukur ketebalan batok menggunakan mikrometer sekrup (baca skala utama yang berada pada samping kiri kemudian baca skala nonius yang segaris dengan skala utama dikalikan dengan ketelitiannya) Mencatat hasil pengukuran pada tabel pengamatan LKPD yang telah disediakan Menghitung ketidakpastian pengukuran tunggal pada batok yang akan digunakan D. Penyajian Hasil b. Pelaporan hasil pengukuran tunggal x=(x±Δx) a. Mencari Panjang, diameter dan Ketebalan Batok
Bagaimana kalian mempertimbangkan penggunaan alat ukur untuk mengukur bagian-bagian pada egrang batok? Berdasarkan hasil pengukuran dan pelaporannya, bagaimana kalian memaknai setiap hasil yang didapatkan? 1. Jawab : 2. Berdasarkan hasil pengukuran diameter batok, apakah terdapat kisaran diameter yang paling umum dijumpai pada batok kelapa? Bagaimana diameter dalam maupun luar batok dapat mempengaruhi kenyamanan saat bermain egrang? Jawab: 3. Bagaimana tinggi egrang terkait dengan panjang tali yang digunakan? Apakah terdapat panjang tali yang paling nyaman bagi anak-anak saat bermain egrang Jawab : Fase E D. Analisis Pemecahan Masalah
4. Bagaimana variasi ketebalan batok kelapa pada potongan-potongan yang diukur? Adakah perbedaan signifikan dalam ketebalan antara potongan-potongan tersebut? Jawab : 5. Bagaimana dampak variasi ketebalan batok, diameter batok, dan panjang tali terhadap keamanan penggunaan egrang oleh anak-anak? Jawab: D. Analisis Pemecahan Masalah E. Kesimpulan