The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Guna menjaga khazanah iman, Gereja merumuskan pokok-pokok imannya yang tertuang dalam Syahadat. Pokok-pokok iman dan ajaran Gereja Katolik diringkaskan dalam rumusan-rumusan singkat yang mudah diingat. Silakan membacanya dan merenungkannya. Tak salah juga jika dihafal. Sebab manfaatnya sungguh besar

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by joememet20, 2022-04-26 09:13:37

IMAN KATOLIK

Guna menjaga khazanah iman, Gereja merumuskan pokok-pokok imannya yang tertuang dalam Syahadat. Pokok-pokok iman dan ajaran Gereja Katolik diringkaskan dalam rumusan-rumusan singkat yang mudah diingat. Silakan membacanya dan merenungkannya. Tak salah juga jika dihafal. Sebab manfaatnya sungguh besar

Keywords: ajaran iman katolik

POKOK-POKOK AJARAN KATOLIK

Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak
kita lihat. Karena iman kita dibenarkan (Gal 2:16b; Rm 3:28); diselamatkan (2Tim 3:15). Oleh akan Kristus
kita memperoleh pengampunan dosa dan mendapatkan bagian dalam kebahagiaan yang ditentukan untuk
orang-orang yang dikuduskan (Kis 26:18b).

Guna menjaga khazanah iman, Gereja merumuskan pokok-pokok imannya yang tertuang dalam
Syahadat. Pokok-pokok iman dan ajaran Gereja Katolik diringkaskan dalam rumusan-rumusan singkat
yang mudah diingat. Silakan membacanya dan merenungkannya. Tak salah juga jika dihafal. Sebab
manfaatnya sungguh besar.

1. SYAHADAT PARA RASUL (Syahadat Singkat)
Pada bagian yang dicetak miring, diucapkan sambil membungkuk (atau menundukan kepala). Khusus
pada Hari Raya Natal, berlutut.

Aku percaya akan Allah,
Bapa yang mahakuasa,
Pencipta langit dan bumi.

Dan akan Yesus Kristus,
Putra-Nya yang tunggal, Tuhan kita,

yang dikandung dari Roh Kudus,
dilahirkan oleh Perawan Maria;
yang menderita sengsara
dalam pemerintahan Pontius Pilatus
disalibkan, wafat, dan dimakamkan;
yang turun ke tempat penantian
pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati;
yang naik ke surga,
duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang mahakuasa;
dari situ Ia akan datang
mengadili orang yang hidup dan yang mati.
Aku percaya akan Roh Kudus,
Gereja Katolik yang kudus,
persekutuan para kudus,
pengampunan dosa,
kebangkitan badan,
kehidupan kekal. Amin.

2. SYAHADAT NIKEA-KONSTANTINOPEL (Syahadat Panjang)
Pada bagian yang dicetak miring, diucapkan sambil membungkuk (atau menundukan kepala). Khusus
pada Hari Raya Natal, berlutut.

Aku percaya akan satu Allah,
Bapa yang mahakuasa,
pencipta langit dan bumi,

dan segala sesuatu yang kelihatan
dan tak kelihatan.
Dan akan satu Tuhan Yesus Kristus,
Putra Allah yang tunggal.

Ia lahir dari Bapa sebelum segala abad,
Allah dari Allah,
Terang dari Terang,
Allah benar dari Allah benar.

Ia dilahirkan, bukan dijadikan,
sehakikat dengan Bapa;
segala sesuatu dijadikan oleh-Nya.
Ia turun dari surga
untuk kita manusia
dan untuk keselamatan kita.
Ia dikandung dari Roh Kudus,
dilahirkan oleh Perawan Maria,
dan menjadi manusia.
Ia pun disalibkan untuk kita
waktu Pontius Pilatus.
Ia menderita sampai wafat dan dimakamkan.
Pada hari ketiga Ia bangkit
menurut Kitab Suci.
Ia naik ke surga
duduk di sisi Bapa.
Ia akan kembali dengan mulia,
mengadili orang yang hidup dan yang mati;
kerajaan-Nya takkan berakhir.
Aku percaya akan Roh Kudus,
Ia Tuhan yang menghidupkan;
Ia berasal dari Bapa dan Putra.
Yang serta Bapa dan Putra
disembah dan dimuliakan;
Ia bersabda dengan perantaraan para nabi.
Aku percaya akan Gereja
yang satu, kudus, katolik dan apostolik.
Aku mengakui satu pembaptisan
akan penghapusan dosa.
Aku menantikan kebangkitan orang mati
dan hidup di akhirat. Amin.

3. HUKUM KASIH (Mrk 12:30-31)
Ketika ditanya, “Hukum manakah yang paling utama?” Yesus menjawab:

a. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dengan segenap akal
budimu, dan dengan segenap kekuatanmu.

b. Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

4. SEPULUH PERINTAH ALLAH (Dekalog)
Tradisi Gereja yang setia kepada Kitab Suci dan yang mengikuti teladan Yesus, selalu mengakui
keunggulan Kesepuluh Perintah Allah serta pentingnya sebagai pedoman hidup beriman. Orang-orang
Kristen diwajibkan untuk mengamalkannya. (KKGK 438). Sepuluh perintah ini dapat dibaca dalam versi asli
di dalam kitab Keluaran (20:1-17) dan kitab Ulangan (5:1-21).

Akulah Tuhan, Allahmu,
1. Jangan menyembah berhala, berbaktilah kepada-Ku saja, dan cintailah Aku lebih dari segala sesuatu.
2. Jangan menyebut Nama Tuhan Allahmu dengan tidak hormat.
3. Kuduskanlah hari Tuhan.
4. Hormatilah ibu-bapamu.
5. Jangan membunuh.
6. Jangan berzinah.
7. Jangan mencuri.
8. Jangan bersaksi dusta tentang sesamamu.
9. Jangan mengingini istri sesamamu.
10. Jangan mengingini milik sesamamu secara tidak adil.

5. LIMA PERINTAH GEREJA
1. Rayakanlah hari raya yang disamakan dengan hari Minggu.
2. Ikutlah Perayaan Ekaristi pada hari Minggu dan hari raya yang diwajibkan, dan janganlah melakukan

pekerjaan yang dilarang pada hari itu.
3. Berpuasalah dan berpantanglah pada hari yang ditentukan.
4. Mengaku dosalah sekurang-kurangnya sekali setahun.
5. Sambutlah Tubuh Tuhan pada Masa Paskah.

6. KAIDAH EMAS
Peganglah patokan ini dalam hubungan dengan semua manusia tanpa kecuali.

Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada
mereka. (Mat 7:12)

7. DELAPAN SABDA BAHAGIA Mat 5:3-12

Tak cukup tidak berdosa saja. Tuhan menghendaki supaya kita berbuat baik. Dengan berbuat baik, kita

disebut ‘berbahagia’.

1. Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah,
karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.

2. Berbahagialah orang yang berdukacita,
karena mereka akan dihibur.

3. Berbahagialah orang yang lemah lembut,
karena mereka akan memiliki bumi.

4. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.
5. Berbahagialah orang yang murah hati,

karena mereka akan beroleh kemurahan.

6. Berbahagialah orang yang suci hatinya,
karena mereka akan melihat Allah.

7. Berbahagialah orang yang membawa damai,
karena mereka akan disebut anak-anak Allah.

8. Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebe-naran, karena merekalah yang punya Kerajaan
Surga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya, dan kepadamu difitnahkan
segala yang jahat. Bersukacita dan bergembi-ralah, karena upahmu besar di surga.

8. TUJUH SAKRAMEN KUDUS
Supaya kita dapat hidup suci, Kristus datang kepada kita dalam tanda-tanda yang kelihatan, yaitu dalam
sakramen-sakramen kudus. Ia hadir dalam tanda-tanda itu untuk memberi kekuatan serta rahmat.
1. Sakramen Baptis / Sakramen Permandian
2. Sakramen Krisma / Sakramen Penguatan
3. Sakramen Ekaristi
4. Sakramen Tobat / Rekonsiliasi.
5. Sakramen Pengurapan orang sakit.
6. Sakramen Imamat
7. Sakramen Perkawinan.

9. SYARAT-SYARAT SAKRAMEN TOBAT
Melalui baptisan kita telah menjadi anak Allah. Jika kita kehilangan kesucian yang diperoleh dalam

sakramen baptisan, kita dapat memperolehnya kembali dengan memenuhi syarat-syarat ini:
1. Pemeriksaan batin.
2. Sesal dan tobat.
3. Niat teguh untuk memperbaiki kesalahan.
4. Pengakuan dosa yang jujur dan lengkap.
5. Penitensi.

10. TIGA KEUTAMAAN ADIKODRATI
1. Iman (Fides)
2. Harapan (Spes)
3. Kasih (Caritas)

11. EMPAT KEUTAMAAN MORAL
1. Kebijaksanaan (Prudentia)
2. Keadilan (Iustitia)
3. Ketangguhan (Fortitudo)
4. Kesahajaan / tahu batas (Temperantia)

12. LIMA KEUTAMAAN INTELEKTUAL
1. Akal budi (Intellectus)
2. Pengetahuan (Scientia)
3. Paham (Sapientia)
4. Kebijaksanaan (Prudentia)
5. Kesenian (Ars)

13. TIGA PERBUATAN BAIK YANG UTAMA
1. Doa.
2. Puasa.
3. Amal.

14. TIGA NASIHAT INJILI
1. Kemiskinan sukarela.
2. Kemurnian seumur hidup.
3. Ketaatan demi kasih Kristus.

15. TUJUH KARUNIA ROH KUDUS
1. Kebijaksanaan (Sapientia)
2. Pengertian (Intellectus)
3. Pengetahuan (Scientia)
4. Nasihat (Consilium)
5. Kekuatan (Fortitudo)
6. Kesalehan (Pietas)
7. Ketakwaan (Timor)

16. DUA BELAS BUAH ROH KUDUS
1. Kasih (Caritas)
2. Sukacita (Gaudium)
3. Damai (Pax)
4. Kesabaran (Patientia)
5. Kemurahan hati (Benignitas)
6. Kebaikan (Bonitas)
7. Kelapangan hati (Longanimitas)
8. Kelembutan hati (Mansuetudo)
9. Kepercayaan (Fides)
10. Kesopanan (Modestitas)
11. Pengendalian diri (Continentia)
12. Kemurnian (Castitas)

17. TUJUH KEUTAMAAN POKOK
1. Rendah hati
2. Murah hati
3. Murni
4. Mengasihi
5. Tahu batas
6. Sabar
7. Rajin dan bersemangat

18. TUJUH CACAT JIWA UTAMA
1. Sombong (Superbia)
2. Tamak (Avaritia)
3. Tidak sopan (Luxuria)
4. Iri hati (Invidia)

5. Rakus dalam makanan dan minuman (Gula)
6. Marah (Ira)
7. Malas (Acedia)

Cacat jiwa adalah kebalikan keutamaan, yaitu kecenderungan-kecenderungan yang menumpulkan suara
hati dan membujuk manusia untuk berbuat dosa. Semua cacat jiwa itu dapat dihimpun seputar tujuh dosa
yang biasa disebut dosa utama.

19. ‘ANAK-ANAK’ CACAT JIWA UTAMA
1. Anak-anak kesombongan: Keangkuhan, ambisi, gila hormat, bualan, kemunafikan, perselisihan,

ketidaktaatan.
2. Anak-anak ketamakan: Kekerasan hati, kekhawa-tiran atau keinginan berlebihan akan benda

duniawi, kekerasan dalam mendapatkan harta, kelicikan, penipuan.
3. Anak-anak ketidaksopanan: Kebutaan hati, ketidak-bijaksanaan, ketidakteguhan, cinta diri dan

kebencian akan Allah, keterikatan pada masa kini dan kengerian terhadap masa mendatang.
4. Anak-anak keirihatian: Kebencian, sungut, fitnahan, kesusahan karena keberhasilan sesama,

sukacita karena kegagalan sesama.
5. Anak-anak kerakusan: Ketumpulan otak, kebiasaan bicara banyak, kesukaan akan lelucon yang tidak

pantas, kegembiraan yang tidak wajar, ketidaksopanan segala jenis.
6. Anak-anak kemarahan: Keberangan, kepongahan, bicara keras, hujah, caci maki, perkelahian.
7. Anak-anak kemalasan: Kelambanan dalam melaksa-nakan perintah, ketidak-pedulian akan hal-hal

terlarang, ketawaran hati, keputusasaan mengenai kesela-matan sendiri.

20. TAHUN GEREJAWI
1. Masa Adven. Dimulai pada sore menjelang hari Minggu I Adven hingga sore menjelang hari raya

Natal. Hari Minggu I Adven merupakan awal Tahun Liturgi Gereja, jatuh pada hari Minggu ke-4 (hitung
mundur) sebelum hari raya Natal.
2. Masa Natal. Dimulai pada sore menjelang hari raya Natal hingga hari Minggu Baptisan Tuhan [antara

7-13 Januari].
3. Masa Prapaskah. Dari hari Rabu Abu hingga misa Kamis Putih.
4. Masa Trihari Suci. Dimulai pada misa Perjamuan Terakhir (Kamis Putih) hingga sore hari raya

Paskah.
5. Masa Paskah. Dimulai pada hari raya Paskah hingga hari raya Pentakosta (50 hari sesudah Paskah).
6. Masa Masa biasa. Dimulai pada hari Senin sesudah hari Minggu Baptisan Tuhan hingga hari Rabu

Abu; dan, dari hari Senin sesudah hari raya Pentekosta hingga sore menjelang hari Minggu I Adven.

21. BULAN-BULAN SUCI SEPANJANG TAHUN

1. Januari : Bulan Nama Yesus

2. Februari : Bulan Sengsara Yesus

3. Maret : Bulan Santo Yosef

4. April : Bulan Ekaristi

5. Mei : Bulan Santa Perawan Maria

6. Juni : Bulan Hati Yesus yang Mahakudus

Bulan Liturgi Nasional

7. Juli : Bulan Tubuh & Darah yg Mahakudus

8. Agustus : Bulan Hati SP Maria yang mulia.

9. September : Bulan Bunda Maria Berdukacita
Bulan Kitab Suci Nasional
10. Oktober
11. November : Bulan Rosario Suci
12. Desember : Bulan Jiwa-jiwa di Api Penyucian
: Bulan Kanak-kanak Yesus

22. HARI-HARI SUCI SEPANJANG PEKAN

1. Senin : Hari Trinitas yang Mahakudus

2. Selasa : Hari Roh Kudus

3. Rabu : Hari para Malaikat dan semua Orang Kudus

4. Kamis : Hari Ekaristi yang Mahakudus

5. Jumat : Hari Hati Yesus yang Mahakudus

6. Sabtu : Hari Santa Perawan Maria.

24. TATA TERTIB HIDUP ORANG KATOLIK

Apa saja yang Anda lakukan, lakukanlah itu demi mengasihi Allah dan sesama.
1. Setelah bangun dari tidur, buatlah tanda salib dan persem-bahkanlah seluruh hari kepada Allah. Bila

mungkin, ikutilah perayaan ekaristi setiap hari.
2. Laksanakanlah dengan setia dan rajin tugas kewajiban Anda.
3. Ingatlah bahwa Allah itu Maha Tahu. Ia selalu melihat dan mendengar Anda. Ia mengenal pikiran Anda

yang paling rahasia. Maka taatlah kepada-Nya.
4. Berdoalah sebelum dan sesudah makan. Jangan makan tanpa batas.
5. Anda boleh mencari hiburan untuk menjadi segar kembali. Tetapi, hiburan itu hendaknya Anda cari

pada saat yang sesuai, dan hendaknya Anda terlibat di dalamnya secara wajar. Jangan mengambil
bagian dalam pesta pora dan jangan ikut serta dalam himpunan orang yang tidak benar tingkah
lakunya. Jauhkanlah orang-orang yang demikian.
6. Ramahlah terhadap setiap orang. Jangan menyinggung perasaan orang lain. Jangan merugikan nama
ataupun harta sesama. Kendalikanlah lidah. Bicaralah benar. Jangan mendengarkan atau pun
meneruskan perkataan atau cerita yang buruk, fitnah, makian, dan sebagainya. Hindarilah
kesempatan-kesempatan yang dapat menjerumuskan Anda ke dalam dosa.
7. Tanggunglah derita dengan sabar. Jangan mengeluh dalam kesulitan-kesulitan yang Anda hadapi.
Menderita karena kasih kepada Allah menghasilkan pahala. Karena itu jangan menyimpan rasa benci
atau rasa ingin membalas dendam. Jika Anda disengsarakan tanpa alasan yang serius, bertahanlah
dengan rendah hati.
8. Ingatlah bahwa Anda wajib merayakan hari-hari suci. Gereja adalah rumah Allah dan pintu menuju
keselamatan. Jika pada hari Minggu Anda tidak pergi ke gereja tanpa alasan yang serius, Anda
merugikan diri sendiri dan umat beriman lain.
9. Terimalah sesering mungkin sakramen ekaristi. Sekali sebulan akukanlah dosa Anda. Takutilah
hilangnya rahmat Allah, tetapi jangan takut terhadap kematian. Seandainya Anda telah berdosa berat
sesalilah secepatnya dosa itu. Berdoalah, “Tuhan Yesus, kasihanilah aku!” Lalu sesegera mungkin
pergilah kepada imam untuk mengaku dosa.
10. Ingatlah akan kematian dan akhir hidupmu. Segala sesuatu akan berlalu di dunia ini. Karena itu
bersahabatlah dengan Tuhan dan berdoalah senantiasa. Berdoa-lah pula untuk mereka yang sudah
meninggal dunia dan mintalah Tuhan agar Anda berpulang kelak dengan hati yang bersih (1Tes 4:3)


Click to View FlipBook Version