The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

BAHAN AJAR KURIKULU MERDEKA UNTUK SISWA KELAS VII

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Hedia Rizki, 2023-11-28 00:55:43

CERITA FANTASI BERSUMBER CERITA RAKYAT JAMBI

BAHAN AJAR KURIKULU MERDEKA UNTUK SISWA KELAS VII

Keywords: #ebookbahanajar

Oleh Laila Masrura Menulis Cerita Fantasi Bersumber Cerita Rakyat Jambi SMP/MTS Kelas VII


Ayo Belajar Menulis Teks Cerita Fantasi dan Mengenal Cerita Rakyat Jambi Untuk SMP Kelas 7 Penulis : Laila Masrura Ilustrasi, Tata Letak : Hedia Rizki Desain Sampul : Hedia Rizki Ukuran Buku : 21 x 28 cm Diterbitkan oleh Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Jambi Tahun 2023 410 MAS A MASRURA, Laila, Ayo Belajar Menulis Teks Cerita Fantasi dan Mengenal Cerita Rakyat Jambi untuk SMP Kelas 7 oleh Laila Masrura. Jambi: Universitas Jambi. 2023. 1. Ayo Belajar Menulis Cerita Fantasi dan Mengenal Cerita Rakyat Jambi I. Judul II. Masrura, Laila Halaman Hak Cipta i


Kata Pengantar Puji syukur ke hadirat Allah Swt. karena hanya dengan rahmat serta hidayah-Nya buku ini dapat penulis selesaikan tepat pada waktunya. Selawat serta salam semoga senantiasa juga tercurahkan untuk Nabi Muhammad Saw. Penulisan buku ini dapat selesai berkat dorongan serta bantuan berbagi pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Irma Suryani dan Bapak Rustam, dua sosok dosen pembimbing yang telah memberikan waktu, tenaga, pikiran, dan motivasinya untuk menyelesaikan buku ini sebagai produk luaran dari tesis. Ucapan terima kasih yang tidak terhingga juga penulis sampaikan kepada Universitas Jambi yang memberikan dukungan fasilitas, tenaga pendidik yang kompeten, dan kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu serta menggali pengalaman sedalamdalamnya. Terima kasih juga penulis sampaikan untuk para validator, guru, siswa, yang telah menelaah dan banyak memberi masukan. Tidak lupa, terima kasih kepada keluarga, temanteman, dan berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu. Akhir kata, penulis sadar bahwa karya sederhana ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis menanti segala masukan dari para pembaca yang budiman. Semoga buku ini bermanfaat dan memberi semangat untuk terus menjelajahi ilmu. Amin. Jambi, 28 Oktober 2023 Kata Pengantar ii


PETUNJUK SAJIAN ISI BUKU Buku ini disajikan dalam beberapa bagian, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Bagian awal berupa sampul buku, halaman hak cipta, kata pengantar, petunjuk sajian isi buku. Bagian inti memuat esensi-esensi pembelajaran teks cerita fantasi yang berupa berbagai kegiatan pembelajaran dan latihan-latihan. Bagian akhir buku berupa daftar pustaka dan biografi penulis. Mengingat betapa pentingnya bagian inti buku, lembar ini akan akan memberikan gambaran awal tentang sajian bagian inti buku. Pada Unit 1 berisi tentang pengetahuan konseptual teks cerita fantasi. Kegiatan yang ada di Unit 1, meliputi mengidentifikasi alur cerita fantasi, kemudian peserta didik menuliskan ulang alur tersebut. Sampul unit menggunakan gambar Candi Muara Jambi yang menjadi ikon Provinsi Jambi yang menjadi ilustrasi buku menulis cerita fantasi bersumber cerita rakyat Jambi. Peta Pembelajaran berisi gambaran pemetaan materi yang disajikan dalam pembelajaran teks cerita fantasi yang berpedoman pada kurikulum dan disajikan secara sistematis. Petunjuk Sajian Buku iii


Pada unit 3, berisi tentang analisis ciri kebahasaan teks cerita bahasa, yang meliputi penggunaan majas sarkasme dan penggunaan kalimat langsung dan tak langsung. Pada unit 4, berisi tentang menulis teks cerita fantasi secara sederhana. Kemudian, menuliskan teks cerita fantasi dalam bentuk komik. Pada Unit 2, peserta didik akan menganalisis karakter teks cerita fantasi dan kekuatannya. Lalu, membandingkan penokohan dalam ceita fantasi. Pada bagian akhir buku disajikan uji kompetensi yang merupakan sarana mempraktikkan pembelajaran menulis cerita fantasi bersumber cerita rakyat Jambi. Petunjuk Sajian Buku iv


DAFTAR ISI Lembar Hak Cipta .......................................................................................... I Kata Pengantar ............................................................................................. ii Petunjuk Sajian Isi Buku ............................................................................. iii Daftar Isi ........................................................................................................ v Sampul Unit .................................................................................................. Vi Peta Konsep .................................................................................................... Vii Unit 1 Mari Mengenal Teks Cerita Fantasi .................................................. 1 Unit 2 Menganalisis Karakter Teks Cerita Fantasi dan Kekuatannya ...... 7 Unit 3 Menganalisis Ciri Kebahasaan Teks Cerita Fantasi ......................... 13 Unit 4 Menulis Teks Cerita Fantasi ............................................................. 18 Uji Kompetensi .............................................................................................. Refleksi ......................................................................................................... Karya Siswa ................................................................................................. 30 32 34 Daftar Pustaka .............................................................................................. 36 Tentang Penulis ............................................................................................ 37 Daftar Isi v


Mengenal Jambi, Menemukan Karakter Diri yang Beradat Sampul Unit vi


Unit 1. Mari Mengenal Teks Cerita Fantasi Unit 2. Menganalisis Karakter Teks Cerita Fantasi dan Kekuatannya UnitC


t 4. Menulis Teks Cerita Fantasi Unit 3. Menganalisis Ciri Kebahasaan Teks Cerita Fantasi Uji Kompetensi Peta Konsep Peta Konsep vii


1 UNIT 1 MARI MENGENAL TEKS CERITA FANTASI Teks cerita fantasi merupakan cerita yang bersifat khayalan atau imajinatif. Biasanya tokoh dalam cerita fantasi memiliki keahlian atau kekuatan tertentu. Tokohnya dapat berupa dewa-dewi, raksasa, makhluk ajaib, atau manusia dengan kesaktiannya. Tentunya tokoh-tokoh tersebut tidak ada dalam kehidupan nyata. Cerita fantasi juga dapat berisi khayalan kejadian pada masa depan. Cerita jenis ini disebut futuristik. Pada unit 1 ini, kalian akan menempuh dua kegiatan belajar. Dari dua kegiatan tersebut, kalian diharapkan dapat mengidentifikasi alur dan menuliskan ulang alur cerita fantasi. Mengidentifikasi Alur dalam Cerita Fantasi Elemen Membaca Bacalah teks cerita fantasi berikut! Duplikat Rangkayo Hitam Oleh: Laila Masrura Sepanjang jalan mengekori Pak Duha dari ruang guru hingga ke kelas, tak terhitung banyaknya Azam menggigit bibir bawah sembari meremas kedua tangan. Sesekali dia juga menelan liur. “Jangan gugup begitu, santai saja.” Pak Duha menoleh pada Azam, beliau melebarkan senyum ramah. Azam berusaha mengendalikan diri. Dia tersenyum agak kaku sambil mengangguk. Sejatinya, yang ditakutkan Azam adalah perundungan di sekolah, sebab di sekolah lamanya, dia selalu mendapat perundungan karena kulitnya gelap. Langkah Pak Duha berhenti di kelas paling ujung. Awalnya kelas tersebut agak riuh, tetapi lekas diam ketika Pak Duha mengucapkan salam dan melangkah masuk. Azam ikutan masuk. Dia menatap ragu-ragu ke segala penjuru kelas. Lagi-lagi, dia mendapati penghuni kelas yang tak memiliki kulit sehitam dirinya. Dalam hati, dia memohon semoga tak ada yang mengejeknya. Sumber: https://pngwing.com/id/free-png-aluwg “Ayo perkenalkan diri kamu, Zam.” Azam mengangguk, lekas dia memperkenalkan diri sambil berdiri di samping Pak Duha. Kegiatan 1


2 Beruntungnya, tidak ada teman sekelas yang mengejek Azam saat perkenalan. Mereka hanya menjawab salam dan mendengarkan Azam. Kemudian, Pak Duha meminta Azam duduk di bangku dekat dinding baris keempat, saf kedua. Azam dan teman-teman mengikuti pelajaran Matematika yang dibawakan Pak Duha dengan tenang. Agak aneh sebenarnya bagi Azam. Sebab, di sekolah lama, dia tidak pernah mendapati kelas setenang itu. Usai mata pelajaran berakhir, Pak Duha meninggalkan kelas. Barulah semuanya berubah. Suasana kelas langsung riuh. “Oi, Hitam, siapa namamu tadi? Ah, lupakan, kupanggil hitam saja!” Anak lakilaki yang duduk di bangku belakang maju ke dekat Azam hanya untuk meledek. Di akhir kata dia tambahkan tawa yang mengundang tawa dari satu kelas. Jantung Azam langsung berdebar, dia kesal. Kedua tangan Azam mengepal, dia berusaha menahan kekesalan. “Kenapa? Ngga suka? Loh emang benar kalau kau hitam, mau apa? Harus kupanggil putih?” Anak laki-laki berbadan paling besar di kelas itu lagi-lagi mengundang tawa seisi kelas. “Sini, serahkan uang bangku lima ribu dulu, baru kau aman hari ini.” Azam langsung mengerutkan kening. Sementara teman di sebelah Azam segera menyikut dan berbisik, “Kasih aja, kalau ngga nanti kamu akan diserang gengnya.” Azam tak paham. Di sekolah lamanya, perundungan hanya sebatas penghinaan verbal, tak sampai ada yang meminta uang seperti ini. Meski begitu, demi menjaga emosinya, dia merogoh saku celana dongker dan memberikan selembar uang sepuluh ribu. “Wah, diminta lima ribu, ngasih sepuluh. Bagus-bagus!” “Aku ngga punya uang lima ribu, kasih saja kembaliannya.” “Enak aja!” Anak laki-laki itu tertawa sambil merampas uang dari tangan Azam, kemudian mengucapkan terima kasih dengan senyum miring. Setelah anak laki-laki itu meninggalkan kelas, teman sebangku Azam buka suara. Ternyata, anak laki-laki tadi adalah tukang palak. Namanya Iwan dan hobi meminta uang ke siswa-siswa yang terlihat lemah. Banyak sekali murid-murid yang menjadi korban palak Iwan, tetapi tak satu pun yang berani mengadu pada guru. Sebab, jika mengadu, pulang sekolah akan langsung dibuat babak belur dan sekolah akan menjadi neraka sepanjang hidupnya. “Ada yang begitu? Kenapa nggak bilang ke ortu dan pindah sekolah aja?” “Pindah sekolah? Iwan kepala geng se-SMP di Jambi sini, di tiap sekolah ada anak buahnya, mau pindah ke mana? Ke kampung baru aman, tuh.” Sebenarnya Azam tahu, sekolah di kampung juga tidak aman. Sebab, di tempat kampungnya berasal, juga ada kasus perundungan. Satu dua kali, kemudian menjadi acap kali. Sebab tak bisa melawan, Azam jadi harus terus menerus merelakan uang jajannya diambil Iwan. Alhasil, dia selalu kelaparan di sekolah.


3 Semula, ayah Azam tidak tahu. Akan tetapi, melihat anaknya pulang terus dalam keadaan lapar, akhirnya ayah Azam menanyai Azam. “Sepertinya, ini sudah saatnya,” ucap ayah Azam usai makan siang bersama. Azam tidak mengerti, kemudian Ayah mengajak Azam ke kamar. Di kamar, Ayah mengambil sebuah kotak dari dalam lemari, kemudian membuka kotak tersebut. “Ini warisan leluhurmu, kau adalah garis keturunan Rangkayo Hitam, Zam. Tak sepantasnya kau mendapat perundungan terus menerus di sekolah, tak sepantasnya anak-anak itu kita biarkan terus merundung. Kau harus maju untuk menghentikannya, Zam.” Kedua alis Azam terangkat, semakin tak mengerti. Akhirnya, Ayah duduk di kasur sambil memangku benda warisan tersebut dan mulai bercerita, “Ini keris Siginjai, keris yang dahulu dibuat untuk membunuh Rangkayo Hitam, tetapi justru menjadi wujud kekuasaan Rangkayo Hitam.” Cerita tentang Rangkayo Hitam yang berhasil mengalahkan empu pembuat keris, pun berhasil mengalahkan raja Mataram dan menjadi orang yang terkenal akan kesaktian, keberanian, kebijaksanaan, dan keadilannya mengalir dari mulut Ayah. Rangkayo Hitam juga sukses memperbaiki kerajaan ranah Minang, hingga akhirnya memutuskan berkelana untuk memperbaiki berbagai kerajaan. “Ini waktunya kamu untuk tidak lari dari masalah, kamu punya kesaktian yang sama dengan leluhurmu, Nak.” Azam tercengang. “Peganglah keris ini, rasakan kesaktianmu. Sebab, sejak dari dalam kandungan, almarhum ibumulah yang tahu betapa kamu mewarisi kesaktian Rangkayo Hitam.” Ayah pun mulai bercerita tentang almarhum ibu Azam yang meninggal dunia saat melahirkan Azam. Dulu, semasa mengandung, tendangan Azam dalam kandungan terasa amat kuat dan anehnya tidak membuat sakit. Kemudian, Ibu sering bercerita selain menendang, Azam terasa bergerak ke sana kemari dalam perut Ibu. Hal ini bahkan dibuktikan oleh hasil USG dan membuat kaget para dokter yang mereka temui. Tangan Azam kemudian memegang keris, merasakan getaran dan adanya energi yang begitu besar. Kemudian, dia membuka keris itu, tampaklah sinar keemasan, secara mengagetkan, keris itu kemudian bergerak melepaskan diri dari tangan Azam, menancap ke kepalanya, masuk hingga lenyap dari kepala Azam tanpa meninggalkan bekas luka. “Kau adalah duplikat Rangkayo Hitam.” Ayah menatap Azam dengan mantap. Azam menelan liur. Sejak itu, dia tak gemetar lagi pergi ke sekolah. Langkah Azam mantap. Ketika Iwan mulai meminta uang padanya, Azam langsung punya kekuatan untuk berani melawan. Perlawanan tersebut membuat Iwan dan teman-teman sekelas kaget. Azam kemudian berkelahi dengan Iwan, memicu kerusuhan dan Iwan babak belur. Mereka dipanggil ke ruang guru, Azam menceritakan semuanya dan


4 membuat Iwan mendapati kekesalan dan hukuman. Teman-teman kemudian memujamuja Azam dan banyak yang mendukungnya untuk melawan Iwan. Di lain sisi, Iwan justru mengumpulkan seluruh anggota gengnya, membuat pasukan untuk melawan Azam. Pada suatu kesempatan yang telah direncanakan, pasukan Iwan berusaha mengeroyok Azam, tetapi justru Iwan dan pasukannya yang babak belur. Kekuatan Azam dalam berkelahi sangat mantap hingga terkenal seantero Jambi. Sejak itu, tak ada lagi yang mampu melawan Azam. Seluruh anak-anak anggota geng Iwan, termasuk Iwan, tunduk dalam aturan Azam. Lantas, Azam membuat aturan untuk tidak ada lagi perundungan di semua sekolah yang ada di Jambi. Banyak anak-anak yang menyukai Azam dan berterima kasih. Kini, di rumah Azam, sering berdatangan kado-kado. Bahkan, pemimpin kota Jambi, memberikan penghargaan pada Azam sebagai murid teladan. Kemudian, jawablah pertanyaan di bawah ini! 1. Siapakah nama tokoh cerita Duplikat Rang Kayo Hitam? 2. Apa yang diinginkannya di awal cerita? 3. Bagaimana ia memenuhi keinginannya itu? 4. Menurut kalian, bagaimana perasaannya di akhir cerita? Cerita fantasi memiliki serangkaian kejadian berurutan yang menggambarkan awal, tengah, dan akhir. Serangkaian kejadian tersebut sering disebut dengan istilah alur. Tokoh dalam teks cerita fantasi memiliki masalah yang perlu diselesaikan. Biasanya masalah tersebut bermula saat tokoh tidak mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Masalah tersebut digambarkan sesuai struktur alur. Pada tahap awalan berisi pengenalan tokoh, latar, dan karakter cerita. Pada tahap tengah berisi tokoh yang menghadapi permasalahan. Pada tahap akhir, tokoh telah mendapatkan resolusi atau penyelesaian masalah. Menuliskan Ulang Alur dalam Cerita Fantasi Elemen Menulis Sekarang tuliskan ulang bagian cerita "Duplikat Rangkayo Hitam" dengan bahasa kalian sendiri. Manakah kejadian atau adegan yang menurut kalian menggambarkan bagian awal, tengah, dan akhir cerita? Lengkapi tabel di bawah ini. Bahas Teori Kegiatan 2


5 Tabel 1 Menuliskan Ulang Alur dalam Cerita Fantasi Bagian Kejadian atau Adegan Awal Masalah apa yang dialami tokoh? Apa keinginannya? Tengah Apa saja rangkaian usaha yang ia lakukan atau kejadian yang ia alami untuk menyelesaikan masalahnya tersebut? 1. 2. 3. Akhir Apakah tokoh utama mendapatkan apa yang ia inginkan atau ia mengubah dirinya/keinginannya sendiri? Cerita fantasi “Duplikat Rangkayo Hitam” terinspirasi dari cerita rakyat Jambi Rangkayo Hitam. Bahkan, sebagian orang memandang bahwa Rangkayo Hitam merupakan karakter yang nyata dalam kehidupan, lho! Agar pengetahuan kalian bertambah, kalian perlu membaca sinopsis cerita rakyat Rangkayo Hitam berikut. Rangkayo Hitam Alkisah, pada zaman dahulu, di Negeri Jambi ada pohon kelapa gading yang hanya memiliki empat buah kelapa. Keempat buah kelapa itu dianggap sakral dan kokoh, karena tidak kunjung jatuh dari pohonnya. Pada akhirnya, karena sudah semakin tua, pohon kelapa gading itu pun tumbang. Namun, secara ajaib, keempat buah kelapa itu berubah menjadi manusia. Satu buah kelapa menjadi perempuan, dan sisanya menjadi seorang laki-laki. Mereka tumbuh dengan kesaktian dan kekuatannya masing-masing sehingga berhasil menguasai beberapa tempat. Kakak tertua menjadi penguasa di Kerajaan Mataram. Sementara anak kedua, Datuk Temenggung, menjadi raja di Negeri Jambi. Orang ketiga adalah Tiang Bungkuk yang menguasai Ranah Minang, dan terakhir, Puteri Mayang Mengurai yang konon menikah dengan raja di negeri lain. Datuk Temenggung terkenal paling pandai dalam mengelola Kerajaan sehingga memiliki kekayaan yang melimpah. Kemudian, ia menikah dengan seorang putri cantik dan mereka telah dikaruniai lima orang anak. Mereka adalah Orang Kayo Pinagi, Orang Kayo Hitam, Orang Kayo Gemuk, Orang Kayo Padataran, dan Putri Pinang Masak. Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=2YAS8dVWoE 8&t=26s Dengan menganalisis cerita fantasi di atas, kalian berlatih menjelaskan perubahan lebih terperinci tentang alur cerita. Bahas Cerita Rakyat


6 Dari kelima anaknya, Orang Kayo Pinagi dan Orang Kayo Hitam adalah yang punya kekuatan dan kesaktian sama seperti Datuk Temenggung. Ketiga anak lainnya adalah manusia biasa, sama seperti ibu mereka. Orang Kayo Hitam mewarisi kepandaian dari ayahnya, Datuk Temenggung, dalam mengelola kerajaan. Negeri Jambi yang dipimpinnya pun sejahtera. Sayangnya, kesejahteraan tersebut membuat iri Kerajaan Mataram. Maka, Raja Mataram mengutus sembilan hulubalang. Tentu Orang Kayo Hitam berhasil melawannya. Ia pun dinobatkan sebagai Raja Mataram sementara. Sebelum akhirnya, tahtanya diserahkan kepada adiknya yang bernama Orang Kayo Padataran. Masalah tak berhenti muncul. Banyak ayam yang lehernya patah dan jantung pisang banyak yang terjatuh dari pohonnya sehingga masyarakat merugi. Setelah diusut, ternyata semua itu adalah ulah dari Tiang Bungkuk yang merupakan adik dari Datuk Temengungg. Setelah mengetahui fakta tersebut, tentu saja Orang Kayo Hitam tak tinggal diam. Ia lalu mendatangi Ranah Minang untuk menemui Tiang Bungkuk. “Pamanku, Tiang Bungkuk, kenapa kau tega mengacau Negeriku? Bukankah Negeri Jambi ini dulunya milik kakakmu, tak seharusnya kau mengacau,” ucap pemimpin Negeri Jambi itu. “Aku merasa kesal dengan Negeri Jambi. Kenapa semua rakyatnya tampak sejahtera,” ucapnya. “Kenapa Paman harus kesal? Seharusnya Paman bangga akan hal itu,” jawab pria bijak itu. “Bagaimana aku tak kesal. Bahkan, aku saja tak sanggup memimpin Ranah Minang yang hanya sekecil ini. Lihatlah rakyatku, semuanya sengsara dan hidup dengan serba kekurangan,” ucap Tiang Bungkuk. Ternyata, ia merasa iri karena tak bisa memimpin dengan baik. Bahkan, ia kalah dengan keponakannya sendiri. Karena merasa kasihan dengan pamannya, ia pun mencoba membantu memimpin Ranah Minang. Selama berbulan-bulan, ia membenahi segala undang-undang dan peraturan di negeri itu. Tiang Bungkuk pun belajar banyak darinya. Selama ia di Negeri Ranah Minang, Negeri Jambi dipimpin oleh Orang Kayo Gemuk. Setelah berhasil menyejahterakan Ranah Minang, ia lalu kembali ke Negeri Jambi. Tiang Bungkuk pun tak lagi mengacau di Negeri Jambi. Justru, ia terkadang mengirim beberapa hasil kekayaan di negerinya ke Negeri Jambi sebagai bentuk rasa terima kasih. Kabar kebijaksanaan Orang Kayo Hitam pun terdengar sampai negeri di segala penjuru. Hingga akhirnya, ada beberapa Raja yang meminta bantuan dan nasihatnya untuk memperbaiki negerinya. Karena itu, Orang Kayo Hitam menyerahkan kekuasaan Raja sepenuhnya pada sang adik, Orang Kayo Gemuk. Ia lalu berkelana dari satu kerajaan ke kerajaan lain untuk memperbaiki peraturan dan undang-undang untuk menyejahterakan rakyat. (Diadaptasi dari cerita rakyat Jambi untuk kepentingan pembelajaran)


7 UNIT 2 MENGANALISIS KARAKTER TEKS CERITA FANTASI DAN KEKUATAANYA Seperti yang telah kalian ketahui pada unit sebelumnya, cerita fantasi memiliki karakter atau tokoh dengan keahlian atau kekuatan tertentu. Pada unit 2 ini, kalian akan menempuh dua kegiatan belajar, yakni mengkaji penokohan dalam cerita fantasi dan membandingkan penokohan dalam cerita fantasi. Mengkaji Penokohan dalam Cerita Fantasi Elemen Memirsa Kegiatan 1 Sekarang saatnya menonton video pembacaan cerita fantasi berjudul “Percakapan Butir Padi”. Kalian dapat menonton dengan cara membuka Youtube lalu menuliskan pranala https://bit.ly/PercakapanButirPadi atau dapat juga memindai kode batang berikut. Setelah menuliskan pranala atau memindai kode batang, kalian akan menjumpai video seperti gambar berikut. Selamat menonton!


8 Sekarang tuliskan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di bawah ini, lalu bandingkan dengan jawaban teman kalian. Diskusikan apakah jawaban kalian sama atau berbeda, ya. Tabel 2 Mengkaji Tokoh Cerita Fantasi Pertanyaaan Jawaban Saya Jawaban Teman Saya 1. Siapa sajakah nama tokoh pada teks di atas? 2. Menurut kalian, bagaimana sifat Putri Tangguk? 3. Menurut kalian, bagaimana sifat Kumpulan Butir A, B, dan C? 4. Menurut kalian, bagaimana sifat Pak Tua? 5. Apa yang dilakukan Putri Tangguk? Apakah kalian setuju dengan perbuatannya? 6. Apa yang terjadi pada Putri Tangguk setelahnya? 7. Dalam cerita ini, Putri Tangguk menerima balasan atas perilaku buruknya. Apakah yang dialami Putri Tangguk pada akhir cerita? 8. Apakah kalian pernah menemukan seseorang dengan perilaku seperti Putri Tangguk dalam kehidupan sehari-hari? 9. Menurut kalian, apakah amanat cerita ini? 10. Apakah tujuan penulis menampilkan tokoh dengan karakter, seperti Putri Tangguk, Pak Tua, dan Kumpulan Butir Padi A, B, C? Dalam berbagai sumber buku, teks cerita fantasi dijelaskan memiliki tiga jenis tokoh berdasarkan sifatnya, yakni antagonis, protagonis, dan pendukung. Berikut penjelasannya. 1. Protagonis Bahas Teori Dengan menjawab pertanyaan di atas, kalian berlatih menyimpulkan sifat tokoh cerita dan amanat penulis dalam teks cerita fantasi.


9 Protagonis adalah karakter yang menghadapi tantangan atau konflik dalam cerita demi tercapainya sebuah tujuan. 2. Antagonis Antagonis adalah karakter yang memiliki motif jahat atau tujuan yang bertentangan dengan protoganis. 3. Karakter pendukung Karakter pendukung adalah karakter yang tidak memiliki peran sentral dalam cerita, muncul sebentar, dan/atau memiliki dampak yang terbatas pada alur cerita. Membandingkan Penokohan dalam Cerita Fantasi Elemen Membaca Bacalah teks cerita fantasi berikut! Museum Makanan Pokok Oleh: Laila Masrura Jambi, 2045 Indonesia telah merdeka selama satu abad. Perubahan telah memaksa para penduduk menjadi tanggap terhadap teknologi. Begitu juga yang terjadi di Jambi. Perubahan begitu besar-besaran. Gedung pencakar langit berserakan di mana-mana. Namun, tetap kondisi lingkungan di Jambi menjadi begitu asri. Apalagi, para perancang tata kelola kota benar-benar memperhatikan presentase lingkungan yang dihuni tanaman atau pepohonan dan bangunan. Pagi ini, aku dan beberapa teman di Jambi Junior High Scool (JJHS) sedang menuju Museum Makanan Pokok yang terletak di Kabupaten Kerinci. Dari Telanai Pura, Kota Jambi menuju Kabupaten Kerinci, kami membutuhkan waktu yang begitu singkat. Sekitar tiga puluh menit. Sebab, kami menggunakan pesawat terbang. Ibuku pernah bercerita bahwa pada tahun 2023 dulu saat bepergian ke Kabupaten Kerinci memerlukan waktu hingga sebelas jam. Nah, sekarang semua serba cepat. Apalagi, hampir setiap kabupaten/kota punya bandara dan kereta supercepat. Setelah pesawat mendarat, kami langsung menaiki kereta supercepat menuju Museum Makanan Pokok. Aku dan teman-teman begitu senang mengunjungi lokasi ini. Kami bisa melihat perkembangan makanan pokok dari tahun ke tahun yang digunakan oleh masyarakat Jambi. Padahal, sebelumnya, aku hanya tahu makan roti gandum dan buah. Ternyata, singkong, sagu, dan nasi. Entah mengapa, aku penasaran dengan nasi. Makanya, aku mendekati diorama nasi. Pada diorama tersebut, memuat gambaran proses dari padi menjadi nasi. Sungguh, proses yang agakagak panjang rupanya. Dari dioarama tersebut, aku masuk ke cerita tentang padi. Ada sebuah lukisan tentang seorang perempuan dengan 11 anak, lalu butirbutir padi menjadi jalan. “Bagaimana bisa, ya, padi yang diolah menjadi beras sebagai bahan Kegiatan 2


8 makanan pokok pada zaman dulu malah dijadikan jalan?” gumamku. Sungguh. Ini benar-benar di luar nalar. Lukisan itu membuatku bertambah penasaran. Makanya, aku memindai barcode lukisan. Dan, muncullah kisah tentang Putri Tangguk yang membuangbuang nasi lalu jadi miskin. “Ah, sebatas cerita rakyat saja!” tukasku. Selepas mengatakan itu, tiba-tiba lampu di museum padam. Teman-temanku berteriak ketakutan. Aku terkurung dalam kebingungan. Pendingin ruangan juga turut mati. Napasku tersenggal-sengal. Para pengunjung seperti sedang mencari jalan. Aku pun berlari menuju sebuah cahaya. Anehnya, cahaya itu membawaku ke tempat yang begitu asing. Tak ada gedung pencakar langit, bandara, kereta supercepat, dan segala hal yang berbau teknologi. Di tempat ini, hanya ada hamparan sawah yang begitu hijau dan rumah-rumah yang menggunakan bidik. “Di mana aku?” tanyaku. Aku bingung. Pada siapa aku harus bertanya? Sementara ponselku yang biasa kugunakan untuk menunjuk arah malah tidak bisa digunakan. Aku terdiam. Memandang sekekiling dan berusaha berpikir jernih. Tiba-tiba aku tersadar, lukisan Putri Tangguk dan hamparan sawah di depanku begitu persis. Aku sekaligus berpikir telah terlempar pada zaman lampau. Namun, apakah bisa? Ini benar-benar di luar nalar. “Ya, Cucunda telah terlempar ke masa lampau,” suara perempuan itu begitu gemetar. Aku melirik ke belakang. Perempuan itu berpakaian seperti masyarakat Jambi pada zaman dulu. Aku pernah melihat pakaian itu saat di Museum Tata Busana. “Ibu siapa?” Ia tersenyum. Lalu, menyebut namanya Putri Tangguk. Aku kontan kaget. “Kamu sudah dengar ceritaku kan?” Aku mengangguk. “Itulah jalan yang menjadi tempatku menghambur-hamburkan padi. Kini, beginilah keadaanku, terombang-ambing dalam ketidakpastian dan kekecewaan.” Aku turut sedih mendengar kisahnya. Namun, aku bingung harus berbuat apa. “Jangan sampai Cucunda mengikuti jalan yang kupilih dengan menghamburhamburkan sesuatu yang begitu bermanfaat.” Aku ingin bersuara. Namun, perempuan itu malah mendorongku menuju cahaya putih. Dalam waktu sekejap, aku telah tiba Museum Makanan Pokok. Anehnya, di museum seolah-olah tak terjadi apa-apa. Teman-temanku juga tampak biasa saja. “Yuk, kita makan nasi!” ajak Rita, temanku. Aku kontan mengikuti ajakannya. Apalagi, ini kali pertama makan nasi. Saat mencoba nasi, aku merasakan sensasi yang begitu nikmat. Sayangnya, ada beberapa teman yang mengambil nasi begitu banyak dan tidak menghabiskannya. Kontan, aku langsung memarahinya. Aku tak ingin teman-temanku dikutuk dan menyesal seperti Putri Tangguk. Kalian telah menonton cerita fantasi berjudul “Percakapan Butir Padi” dan membaca cerita fantasi berjudul “Museum Makanan Pokok”.


9 Keduanya sama-sama menampilkan tokoh cerita yang berusaha untuk mengatasi permasalahannya. Dua cerita fantasi tersebut tentunya memiliki perbedaan pula. Salah satu perbedaan yang dapat kalian amati adalah terkait penokohan. Diskusikan pertanyaan ini dengan teman kalian. 1. Siapakah protagonis dalam cerita "Percakapan Butir Padi"? 2. Siapakah protagonis dalam cerita " Museum Makanan Pokok "? 3. Siapakah antagonis dalam cerita "Percakapan Butir Padi"? 4. Siapakah antagonis dalam cerita " Museum Makanan Pokok?" 5. Bandingkan protagonis dalam cerita "Percakapan Butir Padi" dan "Museum Makanan Pokok”! a. Apakah permasalahan yang dihadapi oleh setiap protagonis? b. Bagaimana perbandingan sifat dan perilaku setiap protagonis? c. Bagaimana setiap protagonis menyelesaikan masalahnya? d. Adakah pihak lain yang membantu setiap protagonis dalam menyelesaikan masalahnya? Cerita fantasi “Percakapan Butir Padi” dan “Museum Makanan Pokok” terinspirasi dari cerita rakyat Jambi Putri Tangguk. Agar pengetahuan kalian bertambah, kalian perlu membaca sinopsis cerita rakyat Putri Tangguk berikut. Putri Tangguk Dahulu kala, ada sebuah negeri yang bernama Negeri Bunga yang berada di kecamatan Danau Kerinci. Di sana hiduplah seorang perempuan bernama Putri Tangguk dan suami beserta ketujuh anaknya. Putri Tangguk dan suaminya bekerja sebagai petani. Setiap hari, Putri Tangguk dan suaminya bekerja membajak sawah demi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Mereka bekerja sampai lupa untuk mengurusi anak-anaknya dan juga berhubungan dengan keluarga mereka. Putri Tangguk menyadari bahwa ia pun harus mengurusi anak-anaknya serta keluarganya. Putri Tangguk mengatakan kepada suaminya bahwa mereka harus bekerja sampai gudang persediaan padi mereka penuh sehingga mereka tidak perlu bekerja selama persediaan masih cukup. Ia mengatakan kepada suaminya demikian dan suaminya pun menyetujui. Mereka pun mulai bekerja untuk memenuhi gudang persediaan padi mereka. Suatu hari Putri Tangguk sedang berjalan ke sawah bersama dengan suami beserta ketujuh anaknya. Jalan sedang licin karena hujan yang turun. Putri Tangguk pun terpeleset. Ia marah dan memaki jalanan tersebut. Sepulang dari sawah, Putri Tangguk menabur padi di jalanan tersebut agar jalanan tersebut tidak licin. Setelah hari itu, gudang persediaan penuh oleh padi dan Putri tangguk juga Bahas Cerita Rakyat


8 suaminya tidak perlu bekerja karena persedian padi yang cukup. Ia pun bekerja menenun kain untuk mengisi waktu kosongnya sambil mengurusi anak-anak dan keluarganya. Namun, hari seperti ini itu tidak berlangsung lama. Suatu hari, ketujuh anak Putri Tangguk merengek karena kelaparan. Putri Tangguk kemudian pergi untuk memeriksa persediaan padi yang ada di gudang. Ia terkejut dan panik saat mengetahui bahwa persediaan padi sudah tidak ada di gudang. Ia tidak habis pikir karena seharusnya persediaan padi tersebut cukup untuk waktu yang lama. Sepulangnya dari gudang, ia melintasi jalan di mana ia membuang padi agar jalan tersebut tidak licin. Ia ingat bahwa ia seharusnya tidak melakukan itu. Saat malam hari tiba, Putri Tangguk bermimpi ia berjumpa dengan seseorang laki-laki tua. Laki-laki itu mengatakan bahwa Putri Tangguk beserta keluarganya akan hidup sengsara karena ia telah membuang padi di jalan. Putri Tangguk terbangun dari mimpinya lalu menangis. Ia menyesali perbuatannya. (Diadaptasi dari cerita rakyat Jambi untuk kepentingan pembelajaran)


13 UNIT 3 MENGANALISIS CIRI KEBAHASAAN TEKS CERITA FANTASI Pada unit 3 ini, kalian akan menganalisis ciri kebahasaan teks cerita fantasi. Ciri ini terbagi menjadi dua, yakni (1) penggunaan majas sarkasme dan (2) penggunaan kalimat langsung dan tak langsung. Mengenali Majas Sarkasme dalam Cerita Fantasi 1. "Oh, jelas saja kamu adalah ahli dalam hal ini. Aku terkesan dengan pengetahuanmu yang luas tentang topik yang bahkan tidak pernah kamu pelajari." 2. "Pasti sangat menyenangkan berada dalam kemacetan lalu lintas selama berjamjam setiap hari. Ini adalah waktu yang sangat produktif." Dua pernyataan di atas adalah contoh sarkasme. Majas sarkasme adalah majas yang berisi sindiran atau ejekan yang sering kali bertentantangan dengan makna atau intonasi sebenarnya. Penggunaan majas ini bertujuan untuk menyakiti perasaan seseorang. Oleh karena itu, majas sarkasme biasanya diucapkan secara langsung oleh tokoh cerita. Mengenali Penggunaan Kalimat Langsung dan Tidak Langsung Selain sarkasme yang telah kalian pelajari, kalimat langsung dan tak langsung pun umum ditemui dalam bacaan fantasi. Tabel 2 Contoh Kalimat Langsung dan Tidak Langsung Kalimat Langsung Kalimat Tidak Langsung “Jangan gugup begitu, santai saja,” ungkap Pak Duha menoleh pada Azam, beliau melebarkan senyum ramah. Pak Duha menoleh pada Azam. Ia meminta agar Azam bersikap santai dan jangan gugup. “Makanya, jangan buang-buang makanan, Putra. Ambil secukupnya, jangan berlebihlebihan. Orang di luar sana susah nyari makan, kamu udah ada malah dibuang-buang.” Bunda mengatakan untuk tidak membuang makanan. Putra perlu mengambil secukupnya dan tidak berlebih-lebihan. Apalagi, banyak orang di luar sana yang susah mencari makan. Bahas Teori Kalimat langsung adalah kalimat kutipan perkataan seseorang secara langsung. Kalimat tak langsung adalah kalimat yang menyatakan kembali ucapan seseorang. Kegiatan 1 Bahas Teori Kegiatan 2


14 Dari contoh di atas, kalian dapat mengenali perbedaan kalimat langsung dan kalimat tidak langsung. Kalimat langsung ditandai oleh penggunaan tanda petik buka (") pada bagian awal kalimat dan tanda petik tutup (") pada akhir kalimat. Setelah mengetahui majas sarkasme dan kalimat langsung dan tidak langsung, kalian diharapkan dapat menganalisis penggunaan kaidah kebahasaan tersebut. Silakan membaca teks cerita fantasi berikut! Elemen Membaca Kisah yang Tak Terceritakan Oleh: Laila Masrura Pada masa sebelum adanya Candi Muaro Jambi, kisah ini terjadi. Semasa itu, ada seorang pemuda sakti yang memiliki ilmu mistis tingkat tinggi bernama Tun Talanai. Tun Talanai berjalan-jalan ke Desa Muaro Jambi untuk mencari gadis yang cantik rupa dan budi pengertinya. Hingga bertemulah ia dengan Dewi. Wajah ayu Dewi serta sikap santunnya, menarik hati Tun Talanai. Mereka berkenalan dan berbincang. Di tengah perbincangan tersebut, ada seorang perempuan cantik yang merupakan sahabat Dewi, perempuan itu bernama Putri. Putri tak kalah cantik dari Dewi, perilakunya pun tak kalah santun. Hanya saja, Tun Talanai telah jatuh hati lebih dulu pada Dewi hingga tak lagi tertarik pada Putri. Sementara itu, Dewi sebenarnya tak tertarik pada Tun Talanai sebab dia telah memiliki pujaan hati bernama Arung. Hanya saja, Dewi tak memberitahu Tun Talanai karena takut membuat Arung dalam bahaya. Baik Dewi maupun Putri, keduanya mengenal betul siapa Tun Talanai. Bedanya, diam-diam, sebenarnya Putri menyukai Tun Talanai. “Dewi, maukah kau menikah denganku?” tanya Tun Talanai pada suatu sore yang mendung. Dewi takut menolak secara terang terangan. Akhirnya, secara halus, Dewi mengajukan permintaan yang sulit, berharap Tun Talanai tidak mampu dan akhirnya mundur. “Tentu saja aku mau. Namun, aku memiliki syarat.” “Sebutkan saja. Apa pun pasti akan aku penuhi.” “Buatkan aku candi yang tingginya menjulang hingga ke langit.” Tun Talanai tampak tertawa, seperti meremehkan syarat Dewi, “Itu saja?” “Waktumu hanya sampai terbit Fajar, satu malam saja.” Agaknya Tun Talanai merasa keberatan. Raut mukanya langsung berubah masam. Namun, sekejap langsung tersenyum kembali dan menerima syarat dari Dewi dengan mantap. Bersama para jin dan makhluk gaib lainnya, Tun Talanai membangun candi di lapangan besar milik keluarga Dewi. Hari mulai semakin gelap dan candi terus dibangun hingga mencapai langit. “Kenapa kau tidak langsung menolaknya jika memang kau tidak mau?” tanya Putri. “Aku takut dia marah.” “Bagaimana kalau dia berhasil? Apa kau sungguh-sungguh akan menikah dengannya?” “Dia tidak akan berhasil.” Hati Putri agak sakit mendengar jawaban sahabatnya. Sebenarnya, sejak melihat Tun Talanai begitu menyukai Dewi, hati Putri sudah sakit. Semakin parah sakitnya begitu tahu Tun Talanai melamar Dewi. Kini, tahu Dewi mempermainkan pujaan hatinya, hati Putri kian remuk.


14 Putri pergi menemui Tun Talanai. Dia tak sampai hati melihat Tun Talanai bekerja sepanjang malam membangun candi. “Hai! Berhentilah, sekalipun kau berhasil. Dia tidak akan pernah mau menikah denganmu.” “Bicara apa kau? Dewi tak mungkin ingkar janji.” “Dia sudah punya kekasih, berhentilah menginginkan wanita yang hatinya untukmu. Tak bisakah kau melihat wanita lain?” “Diam kau, Putri. Pergilah, jangan ganggu aku!” Pedih hati Putri mendengar ucapan tersebut. Dia kemudian berlalu pulang. Memohon pada Tuhan agar Tun Talanai tak dapat menyelesaikan misi. Sementara itu, candi itu kian lama kian tinggi. Dewi mulai panik, takut kalau Tun Talanai berhasil. Akhirnya, diam-diam Dewi meminta bantuan seluruh ibu-ibu untuk menumbuk lumbung padi agar ayam bangun dan berkokok. Misi Dewi berhasil, suara kokok ayam terdengar. Buru-buru ia menemui Tun Talanai. “Hari telah pagi, ayam telah berkokok. Kau gagal, Tun Talanai.” Dewi berlalu. Sedang Tun Talanai terduduk kecewa. Dia meratapi nasib. Hanya saja, fajar tak kunjung datang, hingga akhirnya Putri kembali. Karena cintanya pada Tun Talanai, dia menyampaikan perilaku buruk Dewi yang sengaja membangunkan ayam. Lantas, Tun Talanai berang. Dia kemudian meniup candi dengan napas mistisnya hingga seluruh bangunan berterbangan. Kemudian, Tun Talanai menghilang bersama Putri. Jawablah pertanyaan berikut ini! 1. Temukanlah majas sarkasme dalam teks cerita fantasi di atas! 2. Ubahlah kalimat langsung berikut menjadi kalimat tidak langsung. a. “Dewi, maukah kau menikah denganku?” tanya Tun Talanai pada suatu sore yang mendung. b. Tun Talanai tampak tertawa, seperti meremehkan syarat Dewi, “Itu saja?” c. “Kenapa kau tidak langsung menolaknya jika memang kau tidak mau?” tanya Putri. 3. Ubahlah kalimat tidak langsung berikut menjadi kalimat langsung. Tun Talanai berjalan-jalan ke Desa Muaro Jambi untuk mencari gadis yang cantik rupa dan budi pengertinya. Hingga bertemulah ia dengan Dewi. Wajah ayu Dewi serta sikap santunnya, menarik hati Tun Talanai. Sekarang tuliskan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di atas, lalu bandingkan dengan jawaban teman kalian. Diskusikan apakah jawaban kalian sama atau berbeda, ya. Dengan menjawab pertanyaan di atas, kalian kaidah kebahasaan dalam teks cerita fantasi.


14 Dalam berbagai sumber buku, teks cerita fantasi dijelaskan memiliki tiga jenis tokoh berdasarkan sifatnya, yakni antagonis, protagonis, dan pendukung. Berikut penjelasannya. 1. Protagonis Protagonis adalah karakter yang menghadapi tantangan atau konflik dalam cerita demi tercapainya sebuah tujuan. 2. Antagonis Antagonis adalah karakter yang memiliki motif jahat atau tujuan yang bertentangan dengan protoganis. 3. Karakter pendukung Karakter pendukung adalah karakter yang tidak memiliki peran sentral dalam cerita, muncul sebentar, dan/atau memiliki dampak yang terbatas pada alur cerita. Cerita fantasi “Kisah yang Tak Diceritakan” terinspirasi dari cerita rakyat Jambi Candi Muaro Jambi. Agar pengetahuan kalian bertambah, kalian perlu membaca sinopsis cerita rakyat Muaro Jambi berikut. Candi Muaro Jambi Dahulu kala hidup seorang pemuda sakti yang memiliki ilmu mistis yang sangat tinggi dia bernama Tun Talanai. Pada suatu hari Tun Talanai berjalan mengelilingi Muaro Jambi untuk mencari gadis nan cantik yang indah parasnya serta budi pekertinya. Tanpa disadari Tun Talanai telah sampai di Desa Muaro Jambi dan bertemu dengan seorang gadis. Pada saat itu juga Tun Talanai tidak mau membuang kesempatan untuk berkenalan dengannya, akhirnya terjadilah perkenalan di antara mereka berdua. Yang akhrinya mengantarkan pembicaraan keduanya Tun Talanai ingin mempersunting sang gadis yang telah memikat hatinya. Sang gadispun menerima tawaran tersebut namun dengan sarat harus membuat bangunan Candi yang tingginya menjulang tinggi sampai ke langit dalam waktu satu hari dengan batas hari telah fajar. Apabila hari telah fajar candi tersebut belum jadi pernikahan tersebut batal atau tidak jadi. Karena cintanya Tun Talanai menyanggupi permintaan sang gadis tersebut. Akhirnya Tun Talanai segera mengerjakan pembangunan Candi dengan menggunakan kesaktiannya dan bantuan dari makhluk-makhluk gaib. Pada waktu lewa tengah malam candi tersebut tidak lama lagi selesai sehingga hal ini membuat kecemasan sang gadis. Sehingga sang gadis berpikir untuk mendapatkan cara agar Candi tersebut tidak selesai atau menemukan cara bagaimana agar ayam berkokok yang menandakan hari telah fajar. Akhirnya sang gadis meminta bantuan para wanita khsususnya ibu-ibu yang ada di Desa Muaro Jambi untuk menumbuk padi di alung, ramailah ibu-ibu menumbuk padi dengan suara berisik yang membangunkan ayam tidur sehingga muncullah suara berkokok ayam di sanasini. Pada saat tersebut sang gadis bergegas bertemua Tun Talanai yang Bahas Cerita Rakyat


14 menanyakan apakah syarat candi yang menjulang tinggi tersebut telah selesai. Setelah sang gadis bertemu Tuna Talanai dan melihat bangunan Candi tesebut belum selesai, sang gadis menyatakan, “hai lelaki yang sakti Tun Talanai, hari telah faja bunyi kokok suara ayam terdengar dimanamana. Maka sesuai dengan perjanjian bahwa apabila Candi tersebut belum selesai ketika fajar pernikahan kita batal”. Mendengar perkataan tersebut hati, pikiran, dan perasaan Tun Talanai berkecamuk dan kecewa karena pernikahan dengan sang gadis yang ia cintai batal. Namun, Tun Talanai menyadari karena permintaan sang gadis dalam perjanjian mereka belum jadi. Akhirnya mereka sepakat yang disaksikan masyarakat bahwa pernikahan batal. Setelah masyarakat dan sang gadis pulang, Tun Talanai meratapi nasibnya di depan bangunan Candi yang belum rampung dia bangun dalam waktu yang lama. Pada saat itu dia menyadari sang fajar yang menjadi batas pembangunan candi belum datang juga, dia perhatikan langit sana-sini ditemukan masih gelap gulita. Dia tunggu beberapa waktu lagi namun sang fajar belum juga muncul. Akhirnya Tun Talanai menyadari bahwa dirinya telah dipermainkan oleh sang gadis pujaan ahtinya tersebut. Dengan perasaan kecewa dan kesal Tun Talanai melampiaskannya dengan menendang bangunan Candi tersebut sehingga hancur, rubuh yang berserakan kemana-mana. Setelah itu Tun Talanai menghilang tidak diketahui kemana arah perginya.” (Diadaptasi dari cerita rakyat Jambi untuk kepentingan pembelajaran)


18 UNIT 4 MENULIS TEKS CERITA FANTASI Kalian telah berhasil mempelajari tiga unit. Kini, saatnya kalian mempelajari unit terakhir yang menjadi puncak pembelajaran teks cerita fantasi. Sebelum itu, kalian sadar tidak bahwa cerita rakyat Jambi menjadi ide dasar penciptaan cerita fantasi yang telah kalian baca pada pembelajaran sebelumnya. Tak hanya itu, kalian juga telah membaca versi penggalan cerita rakyat di akhir unit. Dengan demikian, kalian pasti mengetahui bahwa versi cerita rakyat dan cerita fantasi memiliki perbedaan, kan? Cerita rakyat yang menjadi latar penciptaan cerita fantasi sebenarnya bisa langsung dikonversi ke dalam cerita fantasi. Apalagi, banyak ciri antarkeduanya yang hampir sama. Namun, tentu jika langsung mengonversi (mengalihwanakan) secara utuh tidak akan muncul kebaruan atau inovasi. Akhirnya, kreativitas kalian kurang bertambah. Makanya, perlu divariasi. Dalam melakukan variasi teks cerita rakyat menjadi teks cerita fantasi, kalian dapat melakukan empat cara. Apa saja itu? Setelah membaca teks cerita fantasi dan teks cerita rakyatnya, kalian dapat mengetahui kegiatan variasi yang mana dilakukan? Biar tidak bingung, silakan kalian baca tabel berikut. No. Sumber Cerita Rakyat Judul Cerita Fantasi Unsur yang Berubah Bagian yang Divariasikan 1 Rangkayo Hitam Duplikat Rangkaryo Hitam Karakter & peristiwa Tokoh Azzam memiliki kekuatan seperti Rangkaryo Hitam. Kekuatannya digunakan untuk melawan pelaku perundungan di sekolah. 2 Putri Tangguk Percakapan Butir Padi Karakter & peristiwa Penambahan tokoh Kumpulan Butir Padi yang dapat berdialog Pak Tua (manusia). Mereka membahas hukuman untuk Putri Tangguk yang membuang padi di sepanjang jalan. 3 Museum Makanan Pokok Latar waktu Cerita dikisahkan terjadi di masa depan, tepatnya pada tahun 2045. Saat itu, Provinsi Jambi memiliki tingkat kemajuan dalam penggunaan teknologi. Karakter & peristiwa Tokoh “Aku” masuk ke zaman lampau dan bertemu dengan Putri Tangguk. Ia mendapatkan pesan untuk tidak menghambur-hamburkan nasi. 4 Candi Muara Jambi Kisah yang Tak Diceritakan Karakter & peristiwa Pada akhir cerita, Tun Tanalai yang semula dikisahkan menghilang sendirian diubah menghilang bersama Dewi. 1. Variasi struktur melalui perubahan struktur peristiwa dalam cerita. 2. Variasi bahasa melalui perubahan penggunaan bahasa dalam cerita. 3. Variasikan isi melalui perubahan baik penambahan maupun pengurangan unsur instrinsik dalam cerita. 4. Variasikan genre melalui alihwana cerita ke dalam bentuk lain.


19 Dari tabel di atas, kalian menjadi tahu bahwa variasi yang dilakukan masih berkaitan dengan variasi isi melalui perubahan unsur instrinsik. Padahal, variasi juga dapat dilakukan melalui struktur dan bahasa. Pada unit 4, kalian diajak untuk menulis teks cerita fantasi. Kalian dapat menulis teks cerita fantasi yang menggunakan teks tulis secara penuh atau teks cerita fantasi yang dikemas menggunakan komik. Tentunya ide cerita fantasinya bersumber cerita rakyat Jambi. Untuk mencapai tujuan tersebut, kalian akan dipandu dan dituntun dalam kegiatan menyusun teks cerita fantasi secara bertahap melalui kegiatan-kegiatan dan latihan-latihan yang disajikan berikut ini. Menulis Cerita Fantasi Secara Sederhana Pada kegiatan 1 ini, kalian akan belajar untuk menulis cerita fantasi secara sederhana. Artinya, kalian akan menulis cerita fantasi yang memuat tulisan secara penuh. Kegiatan ini disajikan secara sistematis dan bertahap. Ikutilah dengan baik agar kalian mudah dalam mempraktikkan nantinya! 1. Menentukan Sumber Ide Cerita Pada unit pembelajaran sebelumnya, kalian telah mengetahui bahwa cerita rakyat asal Jambi begitu beragam. Ada Rangkayo Hitam, Putri Tangguk, dan Candi Muaro Jambi. Tentu tidak hanya tiga judul tersebut. Pasti kalau kalian mau bertanya kepada guru atau orang tua dan/atau berselancar di internet, kalian akan menemukan banyak cerita rakyat asal Jambi lainnya. Oleh karena itu, kalian perlu menentukan kira-kira cerita rakyat asal Jambi yang mana akan dijadikan teks cerita fantasi? Cerita Si Kelingking dapat menjadi salah sumber ide yang menarik dalam cerita fantasi. Kalian dapat membacanya pada kotak berikut. 2. Menemukan Ide Dari sinopsis cerita Si Kelingking, kalian perlu menemukan ide cerita fantasi. Ide menjadi dasar pengembangan cerita. Biasanya ide dapat ditulis dalam bentuk kata, frasa (gabungan kata), atau kalimat. Usahakan ide ditulis dengan rinci agar terlihat ada Di sebuah kampung di dekat kerajaan Jambi hiduplah sepasang suami-istri tua yang belum dikarunia anak. Di ambang keputusasaan, mereka berdoa kepada Tuhan agar diberikan anak meskipun sebesar kelingking. Ternyata doa itu menjadi kenyataan. Si Kelingking pun tumbuh hingga dewasa dengan ukuran yang tetap sama sebesar kelingking. Suatu ketika, ada raksasa yang mengobrak-abrik desa, Si Kelingking berpesan kepada Bapaknya untuk dibuatkan lubang yang dalam dan lubang sebesar semut. Si Kelingking masuk ke lubang semut dan bersuara sehingga membuat takut Raksasa. Raksasa itu pergi hingga masuk ke lubang besar dan meninggal. Kegiatan 1


20 Kotak Ide Dari cerita “Si Kelingking”, kalian dapat menulis cerita mengenai (1) doa yang perlu direvisi, (2) usaha sepasang orang tua agar tubuh anaknya tak lagi kecil, (3) pertumbuhan seorang anak yang terhambat, (4) keberanian melawan sosok yang lebih besar ukurannya, dan (5) keberanian Si Kelingking yang bertahan pada masa depan. batasan masalah. Di samping itu, kalian juga perlu memberikan kesan fantasi terhadap ide yang ditemukan seperti berikut. Wah, banyak sekali ya ide yang dapat diambil dari kisah “Si Kelingking” tersebut. Kalau kalian memiliki ide yang berbeda artinya kalian hebat lho! 3. Mengolah Ide Kalian sudah mendapatkan ide dari cerita rakyat Si Kelingking. Kini, kalian hanya perlu fokus pada satu ide yang ada di kotak ide. Ide yang dipilih perlu diolah melalui mengembangkan tokoh dan penokohan, latar, serta alur yang memuat kerangka cerita. Tahap ini dapat membantu kalian yang belum memiliki pengalaman menulis cerita fantasi. Selain itu, kegiatan mengolah ide ini dapat menjadi pengingat bagi kalian yang mengalami kebingungan saat menulis. Berikut ini dijabarkan contoh pengolahan ide. Ide Cerita Keberanian Si Kelingking yang bertahan pada masa depan. Tokoh dan Penokohan Aku Usia dan Ciri Fisik : 13 tahun, kelas VII SMP, ciri fisik memiliki tubuh proposional untuk ukuran anak SMP. Keunikan : Dipilih oleh Si Kelingking untuk menjadi media melawan perundungan. Hambatan : Memilih apatis (tak peduli) pada kejadian di sekitar dan tak sadar memiliki keberanian. Si Kelingking Generasi Kelima Usia dan Ciri Fisik : Tidak disebutkan usianya, ukurannya kecil sampai tak bisa dilihat oleh orang, kecuali tokoh Aku. Keunikan: Kekuatannya bisa dialihkan ke orang yang dipilihnya. Hambatan: Tokoh Aku tak langsung percaya kata-katanya. Ibnu Usia dan Ciri Fisik : 13 tahun, kelas VII SMP, memiliki ciri fisik yang lebih kecil dari tokoh Aku dan teman-teman lainnya di sekolah. Keunikan : Korban perundungan. Hambatan : Tidak berani melawan. Latar Waktu : Masa kini. Tempat : Sekolah. Suasana : Menegangkan. “ “


21 Alur • Tokoh “aku” sedang melakukan perjalanan dari kelas menuju Laboratorium IPA. Ia mendengar suara yang timbul tenggelam. Saat bertanya kepada temannya, temannya menjawab bahwa tidak ada suara apa pun. • Saat di laboratorium, suara itu kembali terdengar tokoh “Aku”. Ia pun berfokus untuk mengamati objek yang terdapat di mikroskop sesuai arahan guru. • Tiba-tiba sosok kecil yang mengaku Si Kelingking Generasi Kelima muncul. Si Kelingking mengajak tokoh “Aku” berbicara. Si Kelingking memandang tokoh “Aku” perlu bersikap berani ketika melihat temannya dirundung. Makanya, ia berusaha masuk ke tubuh “Aku”. • Si Kelingking berada di telapak tangan “Aku”. Secara kontan, kekuatan dan keberanian Si Kelingking masuk ke tokoh “Aku”. • Saat “Aku” ke kamar mandi. Ia melihat Ibnu dirundung oleh tiga orang siswa. Ia pun melawan tiga siswa tersebut dengan kekuatan yang dimilikinya. • Sejak saat itu, tokoh “Aku” dinobatkan sebagai Pahlawan Antirundung. 4. Menulis Cerita Fantasi Secara Utuh Dari kegiatan pengolahan ide, tugas selanjutnya adalah mengembangkannya menjadi sebuah cerita fantasi yang utuh. Ketika menulis, proses pengolahan ide tersebut sebatas panduan, ya! Apabila ketika hasil menulisnya menjadi berkembang, hal tersebut bukan suatu masalah yang berarti. Jangan lupa setelah menulis secara utuh, kalian perlu menentukan judul yang memikat. Berikut ini contoh pengembangan cerita fantasi dari kegiatan pengolahan ide. Judul yang dipilih adalah Pahlawan Antirundung. Judul ini dipandang menarik dan mudah diingat. Selamat membaca! Pahlawan Antirundung Oleh: Laila Masrura “Selamat pagi, Anak-anak. Hari ini, kita akan melanjutkan pembelajaran kembali di laboratorium!” tukas Bu Albabadi. Mendengar seruan itu, aku dan teman-teman lainnya langsung bergegas menuju Laboratorium IPA. Tentu aku tak memerlukan waktu yang lama menuju tempat tersebut. Apalagi, kelasku bersebelahan dengan laboratorium IPA. Seharusnya perjalanan menuju laboratorium begitu mudah, tetapi aku seperti mendengar bisikan atau suara yang timbul-tenggelam. Entah aku benar-benar mendengar atau hanya halusinasiku saja. Pun, sesampainya di Lab. IPA, suara itu masih saja datang dan pergi. Aku buru-buru mengusir suara itu dari pikiran. Lalu, mencoba fokus pada pembelajaran hari ini. Bu Albabadi akan menjelaskan tentang Kingdom Protista, tepatnya Klasifikasi Makhluk Hidup. Nantinya kami akan mengamati “sesuatu” di atas mikrosop dengan bantuan mengambil setetes dua tetes menggunakan pipet, lalu diteteskan pada benda persegi panjang berbentuk kaca. Kemudian, baru kami bisa mengamati “sesuatu” tersebut. Aku mendengarkan perintah Bu Albabadi dengan saksama. Anehnya, suara itu timbul-tenggelam lagi. Benar-benar mengusik dan membuatku tak nyaman.


19 “Kamu dengar tidak, Re?” tanyaku pada teman di samping. “Dengar apa?” “Oh, tidak jadi.” Bukannya menjawab, Re malah balik bertanya. Akhirnya, kuputuskan untuk kembali fokus. Anehnya, saat mengamati benda hidup, aku melihat “sesuatu” yang berbentuk seperti manusia. Ukurannya tak lebih besar dari jari kelingkingku. Sangatsangat kecil. “Aku adalah Si Kelingking,” ujarnya. Aku begitu kaget melihat sesuatu itu bisa berbicara. Kontan aku melirik kanan-kiri. Teman-teman masih sibuk dengan persiapan alat. Tak mungkin rasanya mereka bisa mendengar. “Kamu cukup anggukan atau gelengkan kepala untuk menjawab pertanyaanku,” tambah Si Kelingking. Aku mengangguk mencoba memahami sesuatu yang di luar nalar ini. Si Kelingking kemudian berkisah bahwa dia termasuk generasi kelima yang diciptakan dari DNA Si Kelingking yang menjadi tokoh dalam cerita rakyat Jambi. Setiap generasi muncul dengan batas waktu tertentu dan saat tertentu, seperti hari ini. “Kedatanganku hanya menempel pada inang yang hidup, lalu memberikan kekuatan ekstra untuk melawan sesuatu yang dianggap besar.” Aku langsung merenung. Apa maksudnya? Sesuatu yang besar? Apalagi, aku tidak sedang melawan siapa pun. “Bukan untuk dirimu. Kamu telah memiliki kekuatan dan keberanian luar biasa. Orang-orang di sekitarmu begitu mengagumi. Akan tetapi, kamu masih terlalu diam jika melihat temanmu dirundung.” Aku kembali merenung. Bagaimana bisa sosok kecil di hadapanku bisa berbicara dan mengetahui semua lelakuku? Aku memang cenderung biasa saja ketika melihat teman-teman dirundung oleh teman lainnya. Memang itu bukan urusanku. Pun, kalau aku menegur, bisa-bisa, aku menjadi korban rundungan selanjutnya. “Ulurkan tanganmu!” pintanya. Aku langsung menurut. Tiba-tiba Si Kelingking itu masuk ke dalam pori-pori tanganku. Aku melihat sendiri. Lalu, tubuhku bergetar sebentar. Aku merasakan sesuatu yang berbeda. “Anak-anak sudah siap?” tanya Bu Albabadi. “Siap, Bu!” jawab kami serempak. Kami pun langsung fokus pada pengamatan hari ini. *** Pembelajaran di laboratorium telah usai. Aku dan teman-teman kembali ke kelas. Sensasi kehadiran DNA Si Kelingking begitu terasa pada diri. Ia terlihat hidup dan tetap bisa berbicara. Malah, ia memintaku untuk ke kamar mandi. Katanya, tugas pertamaku akan segera dimulai. Tentunya, aku tak langsung menuruti permintaannya. Aku perlu menunggu guru selanjutnya sampai di kelas, lalu meminta izin ke kamar mandi. Ketika Pak Jorian tiba di kelas, aku langsung meminta izin ke kamar mandi. Jarak tempat itu agak jauh dari kelasku. Aku perlu melewati empat kelas. Dan, sesampainya di kamar mandi, betapa terkejutnya aku melihat Ibnu, teman dari kelas lain, sedang dirundung oleh tiga teman lelaki lainnya. Ia dikatakatai sebagai jelmaan si Kelingking lantaran tubuhnya begitu mungil. Aku memandang tiga siswa itu. Lalu, tanganku bergerak menahan tangan mereka. Anehnya, dari dua tanganku saja sanggup menahan ketiganya. Sesuatu yang benar-benar di luar nalar. Pun, aku menatap ketiganya dengan tajam. Mereka langsung lari terbirit-birit.


20 Kotak Ide Dari cerita “Si Kelingking”, kalian dapat menulis cerita mengenai (1) doa yang perlu direvisi, (2) usaha sepasang orang tua agar tubuh anaknya tak lagi kecil, (3) pertumbuhan seorang anak yang terhambat, (4) keberanian melawan sosok yang lebih besar ukurannya, dan (5) keberanian Si Kelingking yang bertahan pada masa depan. Ibnu terselamatkan. Ia lalu mengucapkan terima kasih dan izin kembali ke kelas. Sejak peristiwa menyelematkan Ibnu dari perundungan, aku seperti mendapatkan alarm jika ada teman lain yang mau dirundung. Lama kelamaan lelakuku ini diketahui oleh guru. Akhirnya, sekolahku bebas dari perundungan dan aku dijuluki Pahlawan Antirundung. Tentu julukan itu memang terlalu besar padaku. Apalagi, semua perubahan itu terjadi setelah DNA Si Kelingking masuk ke tubuhku. Pun, dari DNA tersebut, aku belajar sesuatu yang besar bisa dilawan dari sesuatu yang kecil. Asal kita punya keberanian dan kemauan. Menulis Teks Cerita Fantasi dalam Bentuk Komik Pada kegiatan 2 ini, kalian akan belajar untuk menulis cerita fantasi yang disajikan dalam bentuk komik. Artinya, kalian akan menulis cerita fantasi yang memuat tulisan sekaligus ilustrasi yang menarik. Kombinasi antara cerita yang menghibur dengan ilustrasi yang menarik membuat komik cerita fantasi menjadi media yang sangat efektif dalam menyampaikan pesan dan menciptakan pengalaman yang menyenangkan pada pembaca. Selain itu, cocok untuk kalian yang suka melihat gambar ketimbang membaca tulisan secara penuh. Dalam menulis cerita fantasi komik, kita perlu mengetahui elemen yang terdapat di dalam komik. Apa saja itu? (1) Panel adalah kotak yang berisi ilustrasi dan teks yang membuat alur sebuah cerita. (2) Parit adalah celah kosong di antara dua panel komik yang bersebelahan. (3) Balon kata adalah representasi pembicaraan atau narasi dari peristiwa yang sedang terjadi yang digambarkan dalam panel tersebut. (4) Ilustrasi adalah gambar yang terdapat di dalam teks. (5) Cerita adalah permasalahan yang disajikan di dalam komik. Kegiatan menulis cerita fantasi berbentuk komik disajikan secara sistematis dan bertahap. Ikutilah dengan baik agar kalian mudah dalam mempraktikkan nantinya! 1. Menentukan Sumber Ide Cerita dan Menentukan Ide Pada kegiatan pembelajaran sebelumnya, kalian telah mengetahui bahwa cerita rakyat Si Kelingking memiliki berbagai macam alternatif ide untuk diolah menjadi cerita fantasi. Agar kalian ingat, berikut ini pemaparan kembali ide dari cerita rakyat Si Kelingking. Kegiatan 2 “ “


19 Dari kotak ide tersebut, bagaimana kalau kalian mengembangkan cerita fantasi berbentuk komik dengan fokus pada ide (4) keberanian melawan sosok yang lebih besar ukurannya? Kalau kalian memiliki ide yang lain tidak apa-apa kok. 2. Mengolah Ide Ide yang dipilih perlu diolah melalui mengembangkan tokoh dan penokohan, latar, serta alur yang memuat kerangka cerita. Tahap ini dapat membantu kalian yang belum memiliki pengalaman menulis cerita fantasi. Selain itu, kegiatan mengolah ide ini dapat menjadi pengingat bagi kalian yang mengalami kebingungan saat menulis. Berikut ini dijabarkan contoh pengolahan ide. Ide Cerita Keberanian melawan sosok yang lebih besar ukurannya. Tokoh dan Penokohan Ibnu Usia dan Ciri Fisik: 13 tahun, kelas VII SMP, ciri fisik memiliki tubuh proposional untuk ukuran anak SMP. Keunikan: Pintar dan memiliki keberanian seperti tokoh Si Kelingking dalam cerita rakyat. Hambatan: Saat melawan monster, kekuatan monster beralih padanya dan mengubah sikapnya. Monster Usia dan Ciri Fisik: Tidak disebutkan usianya, ukurannya kecil sampai tak bisa dilihat oleh orang, kecuali tokoh Aku. Keunikan: Kekuatannya bisa dialihkan ke orang yang dipilihnya. Hambatan: Tokoh Aku tak langsung percaya kata-katanya. Latar Waktu: Masa kini. Tempat: Pedesaan. Suasana: Menegangkan. Alur • Ibnu memiliki tubuh yang kecil dan sering diejek temannya sebagai kurcaci. • Ibnu tak mengiraukan ejekan temannya. Ia malah berbuat baik kepada temantemannya karena hal tersebut teman-temannya begitu menyanyanginya. • Suatu ketika desa tempat tinggal Ibnu kedatangan monster besar. • Monster tersebut menyerang banyak penduduk desa bahkan Pak Kasim (tetangga Ibnu) meninggal. Akibatnya, penduduk jadi takut untuk berladang. • Ibnu pun memiliki ide untuk menjebak monster dengan cara meminta Ayah menggalikan lubang dan tali jeratan. Cara itu bertujuan untuk menjebak monster dan bisa langsung jatuh ke jurang di pinggir desa. • Ide Ibnu tereksekusi. Ia berada di lubang dan mengatai “Heh, gendut. Aku lapar, kemari kau.” • Bola mata monster besar itu nyaris melompat keluar sangking kagetnya. Dia langsung mundur, hendak berlari, tetapi kakinya terjerat tali dan membuatnya terlempar ke jurang. Sangking besarnya monster tersebut, jurang yang di bawahnya lautan itu langsung mencipratkan air laut, dan menimbulkan suara besar. • Air laut cipratannya mengenai tubuh Ibnu yang baru saja keluar dari lubang. Suara besarnya membuat warga berkumpul mencari sumber suara. • Setelah terkena cipratan air tersebut, tubuh Ibnu menjadi normal. Ia tak lagi seperti


20 kurcaci. • Perubahan tubuh tersebut ternyata diiringi dengan sikap Ibnu. Ia menjadi sombong, jahat, dan suka meledek teman-temannya. • Perubahan itu tak disukai oleh banyak orang. Anehnya, setiap bercermin Ibnu seperti melihat jiwa monster berada dalam tubuhnya. Selanjutnya, kalian perlu mengembangkan pengembangan ide agar sesuai dengan kriteria komik. Bagaimana caranya? 1. Menentukan berapa jumlah panel dan parit (opsional) yang akan dibuat. 2. Membuat balon kata dan deskripsi ilustrasi. Panel Teks Ilustrasi 1 Bukan Si Kelingking oleh Laila Masrura 2 Ibnu memiliki tubuh yang kecil dan sering diejek temannya sebagai kurcaci. Wajah Ibnu sedih dan membelakangi teman-temannya. 3 Ibnu tak mengiraukan ejekan temannya. Ia malah berbuat baik kepada temantemannya karena hal tersebut temantemannya begitu menyanyanginya. Ibnu menolong teman yang jatuh dari sepeda. 4 Ayah: Ada monster besar yang menyerang desa, Nak. Pak Kasim meninggal. Ibnu: Pantes desa menjadi lebih sepi. Ibnu dan Ayah berdialog tentang kabar meninggalnya Pak Kasim akibat monster. 5 Ibnu pun memiliki ide untuk menjebak monster dengan cara meminta Ayah menggalikan lubang dan tali jeratan. Cara itu bertujuan untuk menjebak monster dan bisa langsung jatuh ke jurang di pinggir desa. Ibnu berpikir dan keluar ide seperti batu bohlam. Ide tersebut ditunjukkan dengan jatuhnya monster. 6 “Heh, gendut. Aku lapar, kemari kau.” Bola mata monster besar itu nyaris melompat keluar sangking kagetnya. Ibnu berada di lubang dan mengatai monster. Wajah monster penuh ketakutan dan hendak berlari. 7 Monster langsung mundur, hendak berlari, tetapi kakinya terjerat tali dan membuatnya terlempar ke jurang. Sangking besarnya monster tersebut, jurang yang di bawahnya lautan itu langsung mencipratkan air laut, dan menimbulkan suara besar. Monster jatuh ke lautan dan cipratan air yang besar. 8 Cipratan air laut mengenai tubuh Ibnu yang baru saja keluar dari lubang. Suara besarnya membuat warga berkumpul mencari sumber suara. Setelah terkena cipratan air tersebut, tubuh Ibnu menjadi normal. Ia tak lagi seperti kurcaci. Ibnu keluar dari dalam lubang dengan tubuh yang berubah ukurannya. Ayah dan orang-orang yang melihatnya begitu kaget. 9 Perubahan tubuh tersebut ternyata diiringi dengan sikap Ibnu. Ia menjadi Teman-teman Ibnu ketakutan melihat Ibnu yang menuding mereka dengan


21 Panel Teks Ilustrasi sombong, jahat, dan suka meledek teman-temannya. penuh kemarahan. 10 Ibnu merenungi perubahannya. Ia seperti melihat ada sesuatu yang aneh. Ibnu bersedih atas perubahan yang terjadi. Ia lalu pergi ke depan cermin. 11 “Aku ada dalam dirimu, Ibnu.” Suara itu muncul hampir tiap Ibnu bercermin. Tiap suara itu muncul, yang terbayang oleh Ibnu hanyalah Sang Monster. Raga monster itu mungkin jatuh ke jurang, tetapi tidak dengan apa yang ada di dalam diri Sang Monster. Cipratan air laut membuat jiwa Sang Monster menyatu dengan Ibnu. Saat bercermin, Ibnu melihat wajah monster bukan wajahnya. Ibnu terkejut dan sedih. Tambahkan kotak cerita rakyat, kotak informasi pengetahuan, refleksi, dll 3. Merancang Komik Setelah membuat teks dan rancangan ilustrasi, kalian tinggal praktik membuat komik. Tentu kalian perlu menggambar agar sesuai dengan karakter dan latar yang dibuat. Agar memudahkan, kalian bebas memilih menggambar secara langsung atau menggunakan produk teknologi. Ada banyak aplikasi yang bisa kalian gunakan, lho. Contohnya, Canva. Berikut ini contoh komik yang dikembangkan dari rancangan di atas. Komik ini dibuat menggunakan versi hitam putih. Selamat membaca!


22


23


24


30 UJI KOMPETENSI Kalian telah belajar cara menulis cerita fantasi, baik yang berbentuk cerita secara utuh maupun yang berbentuk komik. Kalian juga telah mengetahui bahwa cerita rakyat Jambi memiliki potensi dikembangkan menjadi cerita fantasi yang menarik. Pengetahuan tersebut akan maksimal apabila kalian mempraktikkan menulis cerita fantasi bersumber cerita rakyat Jambi. Sebelum menulis, kalian perhatikan syarat dan ketentuan berikut. 1) Cerita fantasi yang ditulis menggunakan cerita rakyat Jambi sebagai latar penciptaan. Kalian dibebaskan memilih cerita rakyat Jambi yang pernah dibahas di buku ini atau cerita rakyat Jambi lainnya. 2) Naskah yang kalian tulis merupakan karya sendiri atau tidak plagiat, serta tidak menyinggung suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). 3) Naskah dapat ditulis ditulis tangan di kertas folio bergaris atau diketik di Microsoft Word (doc./ docx.) 3-8 halaman A4, margin normal, spasi 1,5, Times New Roman 12 pt. 4) Bagi kalian yang memilih menulis cerita fantasi berbentuk komik, kalian dapat menggunakan ilustrasi berbasis teknologi atau menggambar secara manual. 5) Kirimkan cerita fantasi paling lambat satu minggu setelah pembelajaran. 6) Cerita fantasi yang kalian kirimkan akan mendapatkan penilaian dari guru dengan ketentuan sebagai berikut. Kriteria Skor Judul • Menggunakan bentuk/wujud khusus. • Tidak berupa kalimat. • Menggunakan huruf besar di awal kata. • Tidak menggunakan tanda titik. 5= jika terdapat 4 unsur. 4= jika terdapat 3 unsur. 3= jika terdapat 2 unsur. 2= jika terdapat 1 unsur. Tokoh • Terdapat minimal tiga tokoh. • Tokoh memiliki nama yang unik dan tidak sama dengan tokoh lainnya. • Terdapat perincian sifat/karakter tokoh yang membedakan dengan tokoh lainnya. • Tokoh memiliki masalah baik dengan dirinya sendiri maupun dengan tokoh lain. 25= jika terdapat 5 unsur. 20= jika terdapat 4 unsur. 15= jika terdapat 3 unsur. 10= jika terdapat 2 unsur. 5= jika terdapat 1 unsur.


31 • Tokoh memiliki keterkaitan dengan karakter cerita rakyat Jambi. Kekuatan Fantasi • Latar cerita tidak ada ada di dunia nyata. • Terdapat kekuatan atau benda ajaib yang membantu tokoh menyelesaikan permasalahan. • Detail permasalahan digambarkan secara konsisten sehingga tidak tampak aneh atau bertentang dengan tatanan imajiner yang diciptakan penulis. • Konflik atau permasalahan memiliki keterkaitan dengan cerita rakyat Jambi. 25= jika terdapat 4 unsur. 20= jika terdapat 3 unsur. 15= jika terdapat 3 unsur. 10 = jika terdapat 2 unsur. 5= jika terdapat 1 unsur. Penggunaan Bahasa • Tidak terdapat kesalahan struktur kalimat. • Tidak terdapat kesalahan tanda baca. • Pemilihan gaya bahasa dipaparkan secara tepat. • Pilihan kosakata bervariasi. • Penulisan narasi dan dialog dalam cerita secara proposional. 25= jika terdapat 5 unsur. 20= jika terdapat 4 unsur. 15= jika terdapat 3 unsur. 10= jika terdapat 2 unsur. 5= jika terdapat 1 unsur. Kedalaman Pesan dan Wawasan • Pesan disampaikan secara tersirat (tidak langsung ada di teks, tetapi melalui perenungan pembaca). • Terdapat nilai-nilai kehidupan/budaya khas Jambi. 20= jika terdapat 2 unsur. 10= jika terdapat 1 unsur. Selamat berkarya!


32 REFLEKSI DIRI Setelah kalian berlatih menulis cerita fantasi pada unit ini, cobalah kalian renungkan kembali apa yang telah kalian kuasai dan belum kalian kuasai serta bagaimana pemahaman kalian terkait nilai yang diajarkan di dalam teks yang telah disajikan. Evaluasilah hal-hal tersebut melalui format berikut ini! Berikan respons dengan memberikan tanda centang (√) sesuai pertanyaannya! No Pertanyaan Pemandu Ya Tidak 1 Saya memahami dengan sungguh tahap-tahap dalam menulis teks cerita fantasi bersumber cerita rakyat Jambi. 2 Saya dapat menulis teks cerita fantasi bersumber cerita rakyat Jambi. Berikan respons dan argumen terdahap keadaan berikut ini! Coba perhatikan poster berikut ini! Poster ini berisi ajakan untuk menghentikan perundungan. Seperti kalian ketahui, beberapa teks model cerita fantasi dalam buku ini memuat cerita tentang perundungan atau yang kalian lebih kenal dengan istilah bullying. Nah, perundungan sering terjadi di kalangan pelajar. Berdasarkan cara


33 melakukannya, perundungan terbagi atas enam jenis, yakni (1) perundungan fisik, (2) perundungan verbal, (3) perundungan sosial, (4) perundungan di dunia maya, dan (5) perundungan seksual. Menurut kalian upaya yang harus dilakukan kalian sebagai pelajar agar mengurangi perundungan? Selain itu, bagaimana tanggapan kalian jika melihat peristiwa perundungan? _________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________ _______________________________________________________________


34 KARYA SISWA SI KELINGKING Karya: Syakirah Aprilia Pada zaman dahulu kala, di sebuah desa dekat kerajaan Jambi. Hiduplah sepasang suami istri, mereka berdua sudah menikah selama belasan tahun namun belum juga dikaruniai anak. Katanya ini adalah karma dari perbuatan mereka dahulu. Mereka pernah menghina sepasang suami istri yang sudah menua namun tidak dikaruniai anak. “Tuhan mungkin merasa bahwa kalian tidak pantas menjadi orang tua seumur hidup kalian nanti!” Ejek sang istri kepadap pasangan tua itu diiringi dengan tawaan dari sang suami. "Jahat sekali ucapan kalian! Aku bersumpah bahwa kalian akan sulit mendapatkan anak seumur hidup kalian, sekalipun kalian memiliki anak nanti dia pasti memiliki. tubuh sekecil kelingkingku ini. Kalian kelak pasti kan bersujud meminta pengampunan ku! Kutuk pasangan tua tadi kepada mereka berdua. Dan benar saja, suami istri tidak dikaruniai anak selama I5 tahun. Mereka menyesali perbuatan mereka dahulu namun mereka terlalu malu untuk meminta maaf. Akhirnya mereka pun meminta bantuan seorang penyihir. “Apakah engkau memiliki solusi atas kesalahan kami ini, wahai penyihir?" “Aku tidak dapat mencabut kutukan bahwa anakmu akan sebesar jari kelingking, namun aku bisa memberikanmu obat agar kalian bisa punya anak!” "Baiklah, terima kasih wahai penyihir!" Setelah mereka meminum obat akhirnya sang istri pun bisa hamil. Namun selama masa kehamilannya perutnya hanya buncit sedikit tidak seperti orang hamil pada umumya. Dan saat dia melahirkan bayi tersebut, benar saja bayinya hanya seukuran kelingking. Mereka pun menamainya si kelingking. Kelingking tumbuh menjadi anak yang sangat pintar. Dia memiliki banyak teman meskipun tubuhnya mungil. Namun, di desanya ini mereka sering kedatangan sceorang raksasa sehingga para penduduk mulai meninggalkan desa mereka. Kelingking dengan otak cerdasnya memiliki sebuah ide untuk menghabisi raksasa. Kelingking pun meminta temannya , menggalikan sebuah lubang dan saat raksasa datang, ia mengamuk karena desa ini sudah tidak berpenghuni lagi. Dan saat itulah kelingking melaksanakan aksinya. Dari lubang tadi dia berteriak sehingga membuat raksasa sedikit ketakutan. Karena raksasa tak kunjung pergi, kelingking pun meminta tolong pada teman semutnya. "'Tolong aku, teman! Pergilah gerogoti kerajaanmu, lalu gerogoti raksasa itu” Dan para semut pun mengiyakan ya. Para semut pun saling berteriak dalam bahasa mereka dan mulai membuat sang raksasa Sangat ketakutan. Dan pada puncaknya para semut berlarian kearah raksasa dan megerogoti Kaki raksasa. Kaki raksasa pun berlari ke sembarang arah, para semut pun melompat turun dari tubuh raksasa. Karena rasa takutnya, raksasa bahkan tidak sadar tentang apa yang tengah terjadi, dia pun berlarian dan tak sengaja melompat kearah jurang dan seketika mati disana. Karena rasa takutnya, raksasa bahkan tidak sadar tentang apa yang tengah terjadi. Diapun berlarian dan tak sengaja melompat ke arah jurang, dan seketika mati di sana. Putri kerajaan yang mendengar cerita luar biasa tersebut lalu meminta dinikahkan dengan si Kelingking. Awalnya


35 raja ragu, namun ketika mengetahui tentang kematian raksasa, akhirnya raja setuju. Kelingking pun sangat senang saat raja memintanya menikahi sang putri. Si Kelingking juga diberikan jabatan panglima. Putri juga jatuh cinta pada kelingking atas perhatian yang kelingking berikan padanya. Namun dia sedikit kecewa karena si Kelingking selalu pergi pada malam hari tanpa memberitahu ingin kemana. Akhirnya sang putri memutuskan untuk membuntuti si Kelingking. Rupanya si Kelingking mengunjungi sebuah rumah tua. Saat putri mengintip ke dalam rumah tua itu, dia sangat kaget karena melihat sang suami bersujud kepada pasangan yang sudah sangat tua. “Aku tidak akan menyerah memohon agar dimaafkan. Walau orang tuaku sudah lama tiada.” Ucap si Kelingking sembari bersujud di kaki orang tua tersebut. Sang Putri yang terharu dengan sikap suaminya pun ikut masuk lalu bersujud pada pasangan tua itu. Hal itupun membuat pasangan tua dan si Kelingking sangat terkejut. “Tolong ampuni suamiku.” Sujud sang putri seraya menangis. Pasangan tua tersebut terharu atas kemuliaan hati sang putri yang tidak malu bersujud pada rakyatnya. “Bangunlah putri, kami telah mengampuni kalian.” Dan tepat pada detik itulah, si Kelingking berubah menjadi pria yang sangat tampan. Putri pun sangat kaget dengan perubahan suaminya. Mereka pun lalu disuruh pulang oleh pasangan tua itu. Mereka pulang dengan perasaan haru dan bahagia. Keesokan harinya si Kelingking mendapat kabar bahwa si pasangan tua itu telah meninggal bersamaan. Rupanya mereka memendam dendam yang amat besar sehingga belum sanggup mati. Dan ketika hati mereka ikhlas memaafkan, mereka bisa pergi dengan tenang. Setelah memberikan pemakaman yang pantas, si Kelingking dan sang Putri pun memulai lembaran baru mereka. Dan mereka dapat hidup tenang dan bahagia seumur hidup mereka karena maaf mereka telah diterima. Modifikasi Judul • Asal usul kelingking pada cerita aslinya tidak dijelaskan kenapa dia bisa sekecil itu. Namun di sini saya membuat cerita bahwa ia dikutuk. • Pada cerita aslinya, dia melawan raksasa sendirian. Namun di sini saya membuat cerita dia melawan para raksasa bersama temannya. • Pada cerita aslinya, si Kelingking lah yang meminta jabatan panglima dan ingin menikahi sang putri, tapi di sini sang putri lah yang memberikan jabatan panglima dan ingin dinikahi oleh kelingking. • Pada cerita aslinya, si Kelingking harus pergi ke danau pada setiap malam agar bisa berubah menjadi pria gagah. Tapi di sini dia harus dimaafkan dulu oleh kedua orang tua yang dihina tadi. • Saya menambahkan kutukan pada cerita ini, saya juga menambah semut sebagai temannya, saya juga menambah cerita si Kelingking memohon ampunan agar kutukannya dicabut.


36 DAFTAR PUSTAKA Hariandi, Ahmad, Lola Riska, and Muhammad Toto Nugroho. (2021). Nilai Pembentuk Karakter Anak Dalam Cerita Rakyat Asal-Usul Raja Negeri Jambi. PEMBELAJAR: Jurnal Ilmu Pendidikan, Keguruan, dan Pembelajaran, Vol 5(1): 1. Pamungkas, Satriyo, and Nur Agustiningsih. (2018). Candi Muaro Jambi : Kajian Cerita Rakyat, Arkeologi, dan Pariwisata. Istoria: Jurnal Ilmiah. Yusra, D. (2014). Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Berbasis Budaya. Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajarannya, Vol 4(1): 17–22. Zahar, Erlina, and Nurani Lumban Tobing. (2019). Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kumpulan Cerita Rakyat Daerah Jambi Karya H. Zukri Nawas. Aksara: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol 3(2).


37 TENTANG PENULIS Laila Masura, S.Pd., lahir di Jambi, 03 Oktober 1982. Ia menghabiskan masa kecil hingga remajanya denga tinggal, besar, dan belajar di Jambi. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia menjadi program studi yang dipilihnya saat menemuh pendidikan sarjana di Universitas Jambi pada tahun (2001- 2005). Kemudian, ia melanjutkan pendidikan magisternya dengan mengambil program studi Pendidikan Bahasa Indonesia di universitas yang sama. Laila, demikian sapaan akrabnya, kesehariannya menjadi seorang guru Bahasa Indonesia di SMP Negeri 11 Kota Jambi. Sebelumnya, ia sempat mengabdi di SMP Negeri 21 Tanjung Jabung Timur dari tahun 2010 sampai dengan 2015. Selain aktif mengajar, ia juga aktif menjadi narasumber. Narasumber pada kegiatan pelatihan canva Jaringan Sekolah Digital Indonesia (JSDI) pada tahun 2022, program ibu pertiwi memanggil “belajar dari RRI” kelas tambahan program 2 RRI tahun 2020, hingga pelatih FLS2N tingkat Provinsi Jambi tahun 2015. Tidak hanya menjadi narasumber, ia juga sering mengikuti perlombaan. Tahun 2019, ia menjuarai lomba olimpiaade Bahasa Indonesia tingkat Provinsi jambi. Lalu, menjadi finalis olimpiade Bahasa Indonesia tingkat Nasional. Beberapa tulisan juga pernah diterbitkan di berbagai media dan jurnal, baik daring (online) maupun luring (cetak). Tulisan mengenai Implementasi Karakter dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia diterbitkan oleh koran lokal Jambi Ekspres pada tahun 2022. Ada juga tulisan tentang Analisis Kebutuhan Pengembangan Bahan Ajar Menulis Cerita Fantasi Pada Kurikulum Merdeka Belajar yang diterbitkan oleh Jurnal UNPAS tahun 2023. Di tahun yang sama, ia juga menerbitkan Jurnal Internasional dengan judul Students Perceptions of Learning Fantasy Stories: Case Study in Merdeka Curiculum.


Click to View FlipBook Version