LAMPIRAN 1
BAHAN AJAR
KELAS : 5
TEMA : 1 (ORGAN GERAK HEWAN DAN MANUSIA)
SUBTEMA : 3 (LINGKUNGAN DAN MANFAATNYA)
PEMBELAJARAN : 4
KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
KD PPKN KD IPS KD BAHASA INDONESIA
1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa 3.1 Mengidentifikasi karakteristik geografis Indonesia 3.1 Menentukan pokok pikiran dalam teks
atas nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sebagai negara kepulauan/ maritim dan agraris serta lisan dan tulis.
sehari-hari. pengaruhnya terhadap kehidupan ekonomi, sosial, budaya,
komunikasi serta transportasi 4.1 Menyajikan hasil identifikasi pokok
2.1 Bersikap tanggung jawab, cinta tanah air, pikiran dalam teks tulis dan lisan secara
dan rela berkorban sesuai nilai-nilai sila 4.1 Menyajikan hasil identifikasi karakteristik geografis lisan, tulis, dan visual.
Pancasila Indonesia sebagai negara kepulauan/ maritim dan agraris
serta pengaruhnya terhadap kehidupan ekonomi, sosial,
3.1 Mengidentifikasi nilai-nilai Pancasila budaya, komunikasi serta transportasi
dalam kehidupan sehari-hari
4.1 Menyajikan hasil identifikasi nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
INDIKATOR INDIKATOR INDIKATOR
1.1.1 Menunjukkan rasa bersyukur kepada 3.1.1 Menganalisis pengaruh kondisi geografis 3.1.1 Menentukan pokok pikiran setiap
Tuhan Yang Maha Esa Indonesia sebagai negara maritime terhadap kehidupan paragraph pada teks tulis
social masyarakat
2.1.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab, 3.1.2 Menentukan jenis paragraph
cinta tanah air dan rela berkorban sesuai 3.1.2 Menganalisis pengaruh kondisi geografis Indonesia berdasarkan letak kalimat utama pada teks
nilai-nilai sila Pancasila sebagai negara maritime terhadap transportasi masyarakat tulis
3.1.1 Menganalisis kegiatan-kegiatan yang 4.1.1 Menyajikan hasil analisis pengaruh kondisi 4.1.1 Menyajikan hasil identifikasi pokok
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila geografis Indonesia sebagai negara maritime terhadap pikiran dalam bentuk peta pikiran
budaya masyarakat
4.1.1 Menyajikan hasil analisis kegiatan- 4.1.2 Menyajikan hasil identifikasi jenis
kegiatan yang sesuai dengan nilai-nilai 4.1.2 Menyajikan hasil analisis pengaruh kondisi geografis paragraph berdasarkan letak kalimat
Pancasila Indonesia sebagai negara maritime terhadap transportasi utama pada teks tulis
masyarakat
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui pembelajaran pemecahan masalah berbantuan media audio-visual, bahan ajar digital dan e-LKPD, siswa mampu menganalisis
kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dengan benar
2. Melalui pembelajaran pemecahan masalah berbantuan media audio-visual, bahan ajar digital dan e-LKPD, siswa mampu menyajikan hasil
analisis kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dengan benar
3. Melalui pembelajaran pemecahan masalah berbantuan media audio-visual, bahan ajar digital dan e-LKPD, siswa mampu menganalisis
pengaruh kondisi geografis Indonesia sebagai negara maritime terhadap kehidupan budaya masyarakat dengan benar
4. Melalui pembelajaran pemecahan masalah berbantuan media audio-visual, bahan ajar digital dan e-LKPD, siswa mampu menyajikan hasil
analisis pengaruh kondisi geografis Indonesia sebagai negara maritime terhadap budaya masyarakat dengan benar
5. Melalui pembelajaran pemecahan masalah berbantuan media audio-visual, bahan ajar digital dan e-LKPD, siswa mampu menganalisis
pengaruh kondisi geografis Indonesia sebagai negara maritime terhadap transportasi masyarakat dengan benar
6. Melalui pembelajaran pemecahan masalah berbantuan media audio-visual, bahan ajar digital dan e-LKPD, siswa mampu menyajikan hasil
analisis pengaruh kondisi geografis Indonesia sebagai negara maritime terhadap transportasi masyarakat dengan benar
7. Melalui pembelajaran pemecahan masalah berbantuan media audio-visual, bahan ajar digital dan e-LKPD, siswa mampu menentukan ide
pokok setiap paragraf dengan benar
8. Melalui pembelajaran pemecahan masalah berbantuan media audio-visual, bahan ajar digital dan e-LKPD, siswa mampu menyajikan hasil
identifikasi pokok pikiran dalam bentuk peta konsep dengan benar
9. Melalui pembelajaran pemecahan masalah berbantuan media audio-visual, bahan ajar digital dan e-LKPD siswa mampu menentukan kalimat
pengembang pada paragraf dengan benar
10. Melalui pembelajaran pemecahan masalah berbantuan media audio-visual, bahan ajar digital dan e-LKPD, siswa mampu menyajikan kalimat
pengembang pada paragraf dengan benar
AYO MENgamati !
KEBERAGAMAN BUDAYA
Indonesia merupakan negera yang pantas disebut zamrud khatulistiwa, Selain keindahannya, ribuan pulau tersebar dari sabang
sampai merauke. Semua menyimpan potensi hasil bumi keelokan flora, dan keragaman fauna tidak hanya itu, Indonesia juga
kaya akan suku bangsa, bahasa, adat istiadat, dan budaya. Indonesia adalah negara majemuk yang memiliki beragama
kebudayaan yang berasal dari bahasa sansekerta yang berarti budi atau akal.
Kebudayaan adalah hasil dari cipta rasa dan karsa manusia. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.
Kebudayaan di Indonesia tersebar di berbagai daerah tersebar di 33 provinsi yang mempunyi berbagai ciri khas dan juga
karakteristiknya. Kebudayaan tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh indonesia.
Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda berikut ini beberapa kebudayaan Indonesia berdasarkan jenisnya
yaitu : Rumat adat , pakaian adat , upacara adat, seni musik tradisional, senibtari tradisional, seni rupa tradisional , senjata
tradisional , suku bangsa, dan bahasa daerah. Kebudayaan merupakan kekayaan suatu bangsa.
Semakin banyak macam kebudayaan itu semakin kaya bangsa itu. Indonesia memiliki begitu banyak kebudayaan dan
kesenian yang begitu menarik. Tapi tak banyak orang yang berminat untuk mempelajari dan melestarikannya.
Pada kondisi saat ini, kebudayaan mulai ditinggalkan bahkan sebagian masyarakat Indonesia malu akan
kebudayaannya, sebagai jati diri sebuah bangsa. Hal ini mengakibatkan hilangnya keanekaragaman budaya Indonesia secara
perlahan-lahan, yang tidak terlepas dari pengaruh budaya luar.
Untuk itu pemahaman akan kebudayaan harus ditanamkan sejak dini, agara para generasi muda dapat melestarikan dan
melindungi kebudayaan bangsa sendiri dari bahaya pihak luar.
Kelestarian kebudayaan Bangsa menjadi tanggung jawab kita bersama, baik pemerintah maupun masyarakat. Pemerintah
harus tegas dalam melindungi budaya bangsa, misalnya dengan membuat undang undang yang melindungi budaya Indonesia
agar tidak di akui oleh Negara lain.
Pemerintah Indonesia terkesan kurang peduli terhadap budaya Bangsa sendiri, tapi setelah diakui oleh Negara lain, barulah
pemerintah dan kita semua tersadar dengan kekayaan budaya yang kita miliki.
Generasi muda termasuk mahasiswa di dalamnya harus menjaga kelestarian keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh
Indonesia. Jangan sampai di saat budaya kita diambil bangsa lain, baru kita menyadari betapa bagusnya nilai-nilai yang
terkandung dalam budaya kita itu sendiri. Kita semua harus menjaga kebudayaan yang merupakan jati diri Bangsa Indonesia.
Sumber :https://www.kompasiana.com/mitazahrofilulum/5e756d8a097f36790a7f8172/keberagaman-budaya
Setelah anak-anak membaca teks diatas, menurutmu mengapa terdapat keberagaman budaya di Indonesia ? Apakah wilayah
Indonesia sebagai negara maritime atau kepulauan berpengaruh terhadap kebudayaan Indonesia ? Menurutmu, apakah melestarikan
kebudayaan daerah termasuk prilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila ? Jelaskan alasanmu !
AYO MEMBACA !
PENGARUH NEGARA MARITIM TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT
Kondisi geografis berupa kepulauan yang terdiri atas lebih dari 13 ribu dan tersebar dari Sabang sampai Merauke
mengakibatkan beragamnya budaya bangsa Indonesia. Masing-masing daerah atau pulau memiliki budayanya masing-masing
yang berbeda dengan daerah atau pulau yang lain.
Masyarakat Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa yang tersebar di lebih dari 13 ribu pulau. Setiap suku memiliki
karakteristiknya masing-masing, salah satunya budaya. Budaya antara suku bangsa satu dengan yang lain juga berbeda-beda,
seperti bahasa, adat istiadat, tradisi, system kepercayaan, dan sebagainya.
1. Keragaman Suku Bangsa
Nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan, Cina Selatan. Mereka berimigrasi kemudian bercampur dengan
penduduk indigenous dan indo-arian dari Asia Selatan. Kemudian terus berkembang hingga membentuk suku-suku bangsa.
Suku-suku bangsa di Indonesia diklasifikasikan menjadi 19 suku bangsa induk.
Berikut Nama Suku dan daerah asalnya. Nama Suku
Aceh, Gayo, Alas, Kluet, Tamiang, Singkil, Anak Jame, Simeleuw, dan
No Nama Daerah Pulau
1 Nangroe Aceh Darussalam Batak Karo, Batak Simalungun, Batak Fakfak, Batak Angkola, Batak Toba,
Melayu, Nias, Batak Mandailing, dan Maya-maya
2 Sumatra Utara Minangkabau, Melayu, dan Mentawai, Tanjung Kato, Panyali, Caniago,
Sikumbang, dan Gusci
3 Sumatra Barat
4 Riau Melayu, Akit, Talang Mamak, Orang utan Bonai, Sakai, dan Laut, dan
Bunoi
5 Riau Kepulauan Melayu, Siak, dan Sakai
6 Jambi Batin, Kerinci, Penghulu, Pedah, Melayu, Jambi, Kubu, dan Bajau
7 Bengkulu Muko-muko, Pekal, Serawai, Pasemah, Enggano, Kaur, Rejang, dan
Lembak
8 Sumatera Selatan Melayu, Kikim, Semenda, Komering, Pasemah, Lintang, Pegagah, Rawas,
Sekak Rambang, Lembak, Kubu, Ogan, Penesek Gumay, Panukal, Bilida,
9 Lampung Musi, Rejang, dan Ranau
Pesisir, Pubian, Sungkai, Semenda, Seputih, Tulang Bawang, Krui Abung,
10 Bangka Belitung dan Pasemah
11 Banten Bangka, Melayu, dan Tionghoa
12 DKI Jakarta Baduy, Sunda, dan Banten
13 Jawa Barat Betawi
14 Jawa Tengah Sunda
15 D.I. Yogyakarta Jawa, Karimun, dan Samin
16 Jawa Timur Jawa
17 Bali Jawa, Madura, Tengger, dan Osing
18 Nusa Tenggara Barat (NTB) Bali Aga dan Bali Majapahit
Bali, Sasak, Samawa, Mata, Dongo, Kore, Mbojo, Dompu, Tarlawi, dan
19 Nusa Tenggara Timur (NTT) Sumba
Sabu, Sumba, Rote, Kedang, Helong, Dawan, Tatum, Melus, Bima, Alor,
20 Kalimantan Barat Lie, Kemak, Lamaholot, Sikka, Manggarai, Krowe, Ende, Bajawa, Nage,
Riung, dan Flores
21 Kalimantan Tengah Kayau, Ulu Aer, Mbaluh, Manyuke, Skadau, Melayu-Pontianak, Punau,
Ngaju, dan Mbaluh
Kapuas, Ot Danum, Ngaju, Lawangan, Dusun, Maanyan, dan Katingan
22 Kalimantan Selatan Ngaju, Laut, Maamyan, Bukit, Dusun, Deyah, Balangan, Aba, Melayu,
Banjar, dan Dayak
23 Kalimantan Timur Ngaju, Otdanum, Apokayan,Punan, Murut, Dayak, Kutai, Kayan, Punan,
dan Bugis
24 Kalimantan Utara Tidung, Bulungan, dan Dayak
25 Sulawesi Selatan Mandar, Bugis, Toraja, Sa’dan, Bugis, dan Makassar
26 Sulawesi Tenggara Mapute, Mekongga, Landawe, Tolaiwiw, Tolaki, Kabaina, Butung, Muna,
Bungku, Buton, Muna, Wolio, dan Bugis
27 Sulawesi Barat Mandar, Mamuju, Bugis, dan Mamasa
28 Gorontalo Gorontalo
29 Sulawesi Tengah Buol, Toli-toli, Tomini, Dompelas, Kaili, Kulawi, Lore, Pamona, Suluan,
Mori, Bungku, Balantak, Banggai, dan Balatar
30 Sulawesi Utara Minahasa, Bolaang Mangondow, Sangiher Talaud, Gorontalo, Sangir,
Ternate, Togite, Morotai, Loda, Halmahera, Tidore, dan Obi
31 Maluku Buru, Banda, Seram, Kei, dan Ambon
32 Maluku Utara Halmahera, Obi, Morotai, Ternate, dan Bacan
33 Papua Barat Mey Brat, Arfak, Asmat, Dani, dan Sentani
34 Papua Sentani, Dani, Amungme, Nimboran, Jagai, Asmat, dan Tobati
2. Keberagaman Bahasa
Indonesia masuk ke dalam rumpun bahasa Austronesia (Australia- Asia). Rumpun ini terbagi menjadi dua subrumpun lagi
yakni Bahasa Austronesia Barat atau Indonesia/Melayu dan Bahasa Austronesia Timur atau Polinesia. Dari subrumpun
bahasa tersebut masih terbagi lagi ke dalam wilayah-wilayah bahasa.
3. Keberagaman Religi
Indonesia memiliki keberagaman agama atau kepercayaan. Di Indonesia terdapat enam agama yang diakui secara resmi
oleh pemerintah, yaitu Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha, dan Konghucu. Selain itu juga berkembang aliran-aliran
kepercayaan.
4. Keberagaman Seni dan Budaya
Suku bangsa yang beragam di Indonesia tentu menghasilkan kebudayaan yang beragam pula. Salah satu wujudnya adalah
kesenian, baik seni sastra, seni tari, seni musik, seni drama atau pertunjukan, seni rupa, dan sebagainya.
Keberagaman budaya memberikan manfaat bagi bangsa kita. Misalnya dalam bidang bahasa, kebudayaan daerah yang
berwujud dalam bahasa daerah dapat memperkaya perbendaharaan istilah dalam bahasa Indonesia.
Sementara itu, dalam bidang pariwisata, potensi keberagaman budaya dapat dijadikan sebagai objek dan tujuan wisata
sehingga bisa menghasilkan devisa bagi bangsa. Pemikiran yang timbul dari sumber daya di daerah-daerah bisa menjadi acuan
bagi pembangunan nasional.
Adapun dampak dari segi kebudayaan di antaranya ialah sebagai berikut.
1. Karena mudahnya pengaruh luar masuk ke Indonesia, maka masyarakat Indonesia lebih mengenal budaya asing. Seperti
dalam bidang musik, masyarakat Indonesia lebih tahu musik luar seperti Hip Hop, Jazz, R n B, daripada lagu daerah seperti
karawitan atau gambang kromong. Tidak hanya pada lagu, budaya lain seperti tari-tarian dan bahasa pun mulai luntur.
2. Tontonan dan adegan dalam film yang kurang bahkan tidak pantas membawa efek buruk bagi bangsa Indonesia. Sebagian
besar adegan tersebut ditiru oleh artis-artis dalam negeri dan masyarakat menganggap nya sebagai gaya hidup, semacam pusat
gaya yang perlu ditiru terutama oleh anak muda. Padahal itu membuat turunnya nilai moralitas bangsa.
3. Dikenalnya kebudayaan Indonesia akibat ramainya perdagangan dan pariwisata yang ada di Indonesia.
4. Timbulnya beraneka ragam kebudayaan dan adat akibat pengaruh luar. Contohnya wayang di Jawa yang terinspirasi dari
cerita dari India dan hukum adat di Aceh yang terpengaruh oleh hukum Islam.
AYO MENGAMATI
PENGARUH KONDISI GEOGRAFIS INDONESIA SEBAGAI NEGARA MARITIM TERHADAP
TRANSPORTASI MASYARAKAT
Wilayah Indonesia yang luas, berupa kepulauan, dan disatukan oleh laut sangat mempengaruhi kondisi transportasi
yang ada. Jalur strategis yang bisa digunakan untuk menghubungkan antara pulau satu dengan pulau yang lain adalah jalur
laut dan jalur udara. Adapun jenis atau moda transportasi yang efektif digunakan adalah kapal laut dan pesawat terbang.
Adapun jalur darat ada moda transportasi kereta api, bus, dan mobil yang digunakan untuk menghubungkan daerah satu
dengan daerah lain dalam satu pulau.
Penggunaan pesawat sebagai moda transportasi penghubung antarpulau harus didukung dengan sarana pendukung.
Sarana pendukung untuk pesawat adalah tersedianya Bandar udara atau bandara serta lapangan udara. Untuk pulau-pulau
besar dan kota-kota besar dibangunlah bandara yang mampu menampung pesawat-pesawat besar. Sedangkan di pulau-pulau
kecil dibangunlah lapangan udara yang hanya mampu menampung pesawat-pesawat kecil atau pesawat-pesawat perintis.
Begitu pula dengan penggunaan kapal sebagai moda transportasi penghubung antarpulau, harus didukung dengan
ketersediaan pelabuhan yang memadai. Ketersediaan pelabuhan yang memadai dan jumlah kapal yang banyak bisa
meningkatkan mobilitas masyarakat antarpulau. Karena penggunaan moda transportasi kapal dirasa masih lebih murah jika
dibandingkan dengan menggunakan pesawat, sehingga masyarakat lebih banyak memilih untuk menggunakan kapal untuk
bepergian antarpulau.
Jika penyediaan dan penggunaan moda transportasi antarpulau memadai akan sangat membantu kehidupan masyarakat.
Mengingat luas wilayah Indonesia yang sangat luas dan berupa kepulauan, sehingga mempengaruhi pemerataan program
pembangunan dan hasil-hasilnya. Sehingga kemajuan tidak hanya berpusat pada daerah-daerah tertentu saja.
Ada daerah yang sangat maju, namun ada daerah yang masih sangat tertinggal. Harga barang kebutuhan di satu pulau
berbeda dengan harga kebutuhan di pulau lain. Hal tersebut merupakan contoh kecil dampak negatif kondisi geografis bangsa
Indonesia sebagai negara maritim atau kepulauan. Adapun dampak positifnya, khusunya bagi perkembangan alat transportasi,
adalah terpacunya bangsa Indonesia untuk membangun dan mengembangkan industry pesawat dan perkapalan.
Perhatikan peta jalur penerbangan dan jalur pelayaran antar pulau di Indonesia !
Peta di atas adalah peta jalur penerbangan antarpulau di Indonesia. Sekarang sebutkan bandara-bandara dan lapangan udara
di tiap-tiap provinsi di Indonesia.
No. Provinsi Nama Bandara No. Provinsi Nama Bandara
1. NAD Sultan Iskandar Muda, 18. NTB Lombok Praya, Brangbiji, Lunyuk,
Cut Nyak Dhien, Lasikin, Maimun Muhammad Salahuddin,
Saleh, Malikus Saleh, Syekh Hamzah
Fansyuri,Teuku Cut Ali, Lhok Sukon
2. Sumut Kuala Namu, Polonia, Aek Godang, 19. NTT El Tari, Frans Sales Lega, Labuhan
Binaka, Ferdinand Lumban Tobing, Bajo, Tambolaka, Umbu Mehang
Lasondre, Sibisa, Toba Samosir Kunda, Soa, H Hasan Aroeboesman,
Silangit, Barita, Wai Oti, Gewayantana, Wonopito,
Mali, Lekunik, Tardamu, Haliwen,
Atambua
3. Sumbar Minangkabau International Airport, 20. Kalbar Supadio, Tjilik Riwut
Pusako Anak Nagari, Rokot 21. Kaltim Tebelian, Rahadi Oesman, Susilo,
Nanga Pinoh, Pangsuma
4. Riau Sultan Syarif Kasim II, Japura, Sungai 22. Kalteng
Pakning, Pasir Pengaraian, Pinang 23. Kalsel Sultan Aji Muhammad Sulaiman
Kampai, 24. Kalut Sepinggan, Kalimarau, Datah Dawai,
25. Sulbar Melalan, Sangkimah, Temindung,
5. Kepri Raja Haji Fisabilillah (Tj. 26. Sulut Tanjung Bara, Tanjung Santan
6. Jambi Pinang), Hang Nadim (Batam), 27. Sulteng
Dabo, Ranai, Sei Bati, Matak Iskandar, Tumbang Kuala Kurun,
Kuala Pembuang, H. Asan, Beringin
Depati Parbo, Muara Bungo,
Syamsudin Noor, Warukin, Bersujud,
7. Sumsel Sultan Mahmud Badaruddin II, Atung Stagen
Bungsu, Silampari, Pendopo
Juwata, Pulau Bunyu, Yuvai Semaring,
8. Babel Depati Amir, Pangkalpinang H. A. S. Long Apung, R.A. Bessing, Nunukan,
Hanandjoeddin Tanjung Harapan
9. Bengkulu Enggano dan Mukomuko Bandar Udara Tampa Padang, Mamuju
10. Lampung Pekon Serai, Gatot Subroto. Sam Ratulangi, Melonguane, Naha,
Mopait
Kasiguncu, Mutiara SIS Al-Jufrie,
Pogugol, Lalos, Syukuran Aminuddin
Amir
11. Banten Soekarno Hatta, Budiarto, Tanjung 28. Sultra Betoambari, Matahora , Maranggo ,
12. Jakarta Lesung Haluoleo, Sugimanuru, Sangia Ni
13. Jabar Bandera
14. Jateng
15. DIY Halim Perdana Kusuma, Pulau Panjang 29. Sulsel Sultan Hasanudin, Andi
Djemma, Pongtiku, H. Aroeppala ,
16. Jatim Lagaligo , Inco Soroako Waws
17. Bali
Husein Sastrangara, Cakrabhuwana, 30. Gorontalo Bandar Udara Internasional Jalaluddin,
Nusawiru, Cibeureum Gorontalo
Ahmad yani, Adi Sumarmo, Tunggul 31. Malut Emalamo, Gamarmalamo, Gebe,
Wulung, Kuabang, Oesman Sadik,
Wirasaba, Dewandaru, Ngloram Pitu, Internasional Sultan Babullah,
Taliabu, Buli, Maba
Adi Sutjipto, 32. Maluku Patimura, Amahai, Bandaneira, Dobo,
Dumatubun, Liwur Bunga, Mangole,
Leti, Moa Namlea,
Namrole, Nangasuri, Matilda
Batlayeri, Purpura,
Juanda, MLG - Abdul Rachman Saleh, 33. Papua Abresso, Anggi, Ayawasi, Babo,
Trunojoyo, Masalembo, Blimbingsari, Barat Bintuni, Inanwatan, Jeffman,
Notohadinegoro, Iswahyudi, Harun Kambuaya, Kebar, Merdey, Pulau Gag,
Thohir Rendani,Teminabuan, Wasior, Torea
Ngurah Rai, Letkol Wisnu 34. Papua Sentani, Frans Kaisepo, Mopah,
Apalapsili, Arso, Mararena,
Mindiptana, Moanamani
Peta di atas adalah peta jalur pelayaran antarpulau di Indonesia. Sekarang sebutkan nama pelabuhan di tiap-tiap provinsi di
Indonesia.
No. Provinsi Nama Pelabuhan No. Provinsi Nama Pelabuhan
1. NAD Pelabuhan Krueng Geukueh, 18. NTB Lembar, Pelabuhan ASDP
Pelabuhan Kuala Langsa, Pelabuhan Kayangan, Pelabuhan Kabupaten
Malahayati, Pelabuhan Yoseph Lombok Timur Labuhan Haji, Lombok
Iskandar, Tapaktuan, Pelabuhan Kapupaten Lombok Timur
Tanjung Luar, Lombok
2. Sumut Pelabuhan Tanjung Balai, Pelabuhan 19. NTT Waingapu, Sumba, Pelabuhan Tenau,
Kuala Tanjung, Batubara, Pelabuhan Kupang, Pelabuhan Bung Karno, Ende,
Belawan, Pelabuhan Ippi, Ende, Kabupaten Belu,
Larantuka, Lorosay,
3. Sumbar Pelabuhan Teluk Bayur, Pelabuhan 20. Kalbar Dwikora, Kalimantan Barat
4. Riau Muara, Padang 21. Kaltim
22. Kalteng TPK Palaran,Samarinda, Semayang,
Pelabuhan Sungai Pakning, Dumai, Balikpapan
23. Kalsel Palangkaraya, Sampit-Kotim, Kumai-
5. Kepri Pelabuhan Sekupang, Pelabuhan 24. Kalut Kobar, Bagendang-Sampit, Kuala
Nongsa, Pelabuhan ASDP Desa Jagoh, 25. Sulbar Pembuang-Seruyan, Kalimantan
Lingga, Pelabuhan ASDP Dompak, 26. Sulut Tengah
Tanjungpinang, 27. Sulteng Banjarmasin, Batu Licin,
28. Sultra Satui, Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin
6. Jambi Pelabuhan Jambi, Pelabuhan Idris 29. Sulsel Malundung, Tarakan
Sardi, Muara Sabak
Polewali, Sulawesi Barat
7. Sumsel Pelabuhan Tanjung Api-api,
Palembang, Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara
Pelabuhan Pantoloan, Pantoloan,
8. Babel Pelabuhan Tanjung Pandan, Pelabuhan Sulawesi Tengah
Pangkal Balam Kendari, Sulawesi tenggara, Buton,
Sulawesi Tenggara
9. Bengkulu Pelabuhan Bengkulu, Bengkulu Makassar, Tanjung Ringgit,
Palopo, Belopa, Malili, Pare Pare,
10. Lampung Pelabuhan Bakauheni, Pelabuhan Barru , Paotere, Pelabuhan
Panjang penyeberangan Bajoe-Watampone
11. Banten Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten
12. Jakarta Pelabuhan Sunda Kelapa, Pelabuhan
Tanjung Priok
13. Jabar Pelabuhan Cirebon, Pelabuhan 30. Gorontalo Pelabuhan Gorontalo, Pelabuhan
14. Jateng Pramuka, Garut, Pelabuhan Pertiwi, Anggrek, Kwandang
15. DIY Pamanukan, Subang
16. Jatim
Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, 31. Malut Pelabuhan Ternate, Bul, Daruba
17. Bali Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap, Sanana, Tobelo, Labuha, Gebe, Jailolo,
Soa Sio, dan Laiwui
Pelabuhan Tanjung Adikarto 32. Maluku Pelabuhan Yos Soedarso, Banda,
Tuhelu, Wahai, Waisarisa, Saumlaki,
Namlea, Amahai, Geser, Leksula,
Tual, Dobo, dan Wonreli
Pelabuhan Batu Guluk, Kamal, dan 33. Papua Pelabuhan Sorong, Manokwari, Fak-
fakm Kaimana, Bintuni, Taminabuan,
Kalianget, Madura, Pelabuhan Barat dan Wasior
Kalimas, Ketapang, Surindro Supjarso,
Popoh, Pelabuhan Ujung,
Surabaya, Pelabuhan Tanjung
Perak, Tanjung Tembaga, Tanjung
Wangi
Pelabuhan Gilimanuk, Padangbai, 34. Papua Pelabuhan Depapre, Jayapura, Biak,
Benoa, Celukan Bawangm Amuk, dan Merauke, Nabire, Agats, Pomako, dan
Nusa Penida Amahai
Kemajuan dan perkembangan bidang transportasi antarpulau akan makin memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh
karena akan meningkatkan mobilitas antarpulau, sehinga akan memungkinkan terjadinya persebaran dan pertukaran sistem
nilai dan budaya antarpulau. Jika sudah terjadi hal yang demikian maka setiap pulau termasuk masyarakatnya akan lebih
merasa menjadi satu kesatuan dan menjadi bagian penting yang tak terpisahkan dari NKRI.
Menghayati dan menerapkan nilai yang terkandung dalam Pancasila penting karena melalui nilai-nilai tersebutlah
bangsa Indonesia yang beragam menjadi padu. Selain itu, tanpa adanya dasar negara, suatu bangsa tidak akan memiliki arah
dan tujuan yang jelas, dan memudahkan timbulnya perpecahan. Karena Pancasila-lah, Negara Kesatuan Republik Indonesia
masih berdiri kokoh hingga saat ini.
Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam sila-sila Pancasila apabila diamalkan akan menjamin kehidupan dalam
berbangsa dan bernegara dengan lebih baik. Indonesia pun akan semakin disegani oleh bangsa-bangsa lain di dunia.
Perasaan menjadi satu kesatuan sebagai bangsa Indonesia juga merupakan salah satu amanah dari Pancasila. Pancasila
yang merupakan dasar Negara menghendaki semua unsur dalam bangsa menjadi satu kesatuan layaknya sila-sila dalam
Pancasila. Layaknya papan catur, berbeda warna terkotak-kotak, namun membentuk satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
Jika ada satu yang terpisah atau terlepas, papan catur tersebut tidak akan lagi bisa berfungsi.
Amatilah perilaku masyarakat di sekitarmu.
Bagaimanakah sikap orang-orang di sekitarmu terhadap kelestarian budaya daerah atau tradisional yang merupakan bagian
dari kekayaan bangsa Indonesia?
Nilai-nilai yang Terkandung dalam Pancasila dan Perlu Diterapkan
Pancasila berisi lima sila yang memuat lima nilai luhur yang fundamental. Nilai-nilai inilah yang dijadikan pedoman untuk
kehidupan berbangsa dan bernegara rakyat Indonesia.
Menghayati dan menerapkan nilai yang terkandung dalam Pancasila penting karena melalui nilai-nilai tersebutlah bangsa
Indonesia yang beragam menjadi padu.
Selain itu, tanpa adanya dasar negara, suatu bangsa tidak akan memiliki arah dan tujuan yang jelas, dan memudahkan
timbulnya perpecahan. Karena Pancasila-lah, Negara Kesatuan Republik Indonesia masih berdiri kokoh hingga saat ini.
Agar dapat memahami Pancasila secara mendalam, berikut kami ulas nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Nilai Ketuhanan
Ilustrasi nilai Ketuhanan. Foto: Pixabay
Sila pertama Pancasila yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa” mengandung nilai Ketuhanan. Ini memiliki arti bahwa
bangsa Indonesia meyakini adanya Tuhan, termasuk menjalankan perintah-Nya.
Nilai Ketuhanan juga menekankan toleransi. Artinya, setiap warga negara diberikan kebebasan untuk beribadah sesuai
dengan keyakinan masing-masing tanpa mendapat paksaan dari pihak manapun.
Nilai Kemanusiaan
Terdapat nilai kemanusiaan dalam sila kedua Pancasila yang berbunyi “Kemanusiaan yang adil dan beradab.” Artinya, seluruh
manusia diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya selaku mahluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang sama
derajatnya, sama hak dan kewajibannya, dan tanpa membeda-bedakan agama, suku, ras, dan golongan.
Nilai Persatuan
Untuk sila ketiga Pancasila yang berbunyi “Persatuan Indonesia”, terdapat nilai persatuan. Sila ini memiliki makna meskipun
masyarakat Indonesia terdiri dari beragam etnis, suku bangsa, agama, ras, dan sebagainya, persatuan tetap harus dijunjung.
Jangan sampai bangsa ini terpecah belah.
Dalam nilai persatuan juga terkandung nilai patriotisme dan cinta Tanah Air. Di mana setiap rakyat Indonesia memiliki
kewajiban untuk bekerjasama dan rela berkorban untuk kepentingan Tanah Air tercinta.
Ketum PBNU Said Aqiel Siradj (ketiga kanan) dan sejumlah pemuka agama melakukan Pertemuan Tokoh Bangsa Lintas
Iman untuk Papua Damai. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Nilai Kerakyatan
Sila keempat Pancasila, yakni “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”.
Sila ini mengandung nilai kerakyatan yang merupakan cerminan dari adanya demokrasi di Indonesia.
Kedaulatan berada di tangan rakyat, sebab demokrasi berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Nilai kerakyatan ini
juga memuat pentingnya musyawarah untuk mencapai mufakat serta gotong royong.
Nilai Keadilan
Ilustrasi keadilan. Foto: edexlive
Sila kelima Pancasila, “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia” memuat nilai keadilan. Nilai ini bermakna bahwa
masyarakat berhak mendapat kesamaan kesejahteraan karena hal ini merupakan tujuan bangsa Indonesia, yaitu untuk
menyejahterakan seluruh rakyatnya.
Berikut adalah contoh prilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari :
1. Sila pertama. sila pertama Pancasila berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa.
Pada sila pertama warga negara Indonesia berhak untuk menjalankan dan memeluk agama sesuai dengan
keyakinannya. Pada sila pertama ini pula, terkandung nilai bahwa setiap warga negara berhak untuk mendapatkan rasa
aman dalam menjalankan ibadahnya. Kita tidak boleh memaksakan suatu agama terhadap orang lain. Hal tersebut sangat
bertentangan dengan pengamalan sila pertama Pancasila. Keberagaman agama yang ada di Indonesia, menjadi sebuah
kekayaan bagi bangsa ini Dan juga untuk mempererat rasa persatuan dan kesatuan.
2. Sila ke-2, Kemanusiaan yang adil dan beradab. Pada sila ini menunjukkan bahwa setiap warga negara memiliki hak dan
kewajiban sebagai warga negara. Hak dan kewajiban tersebut harus dilaksanakan secara seimbang dan adil. Di sini juga
diharapkan setiap warga negara memiliki Sikap tenggang rasa dan toleransi dalam kehidupan sosial.
3. Sila ke-3, Persatuan Indonesia. Pada sila ini kita dituntut agar selalu mencintai tanah air dan menjaga rasa persatuan dan
kesatuan di dalam kerangka kebhinekaan. Sikap sikap positif yang harus dilakukan sesuai dengan sila ketiga Pancasila
adalah mencintai produk produk dalam negeri, menghormati kebudayaan dari daerah lain, menjaga dan melestarikan
kebudayaan daerah yang ada di seluruh Indonesia.
4. Sila ke-4, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
Sikap yang sesuai dengan sila ini adalah senantiasa menunjukkan sikap musyawarah dalam merencanakan sesuatu.
Musyawarah yang dilakukan tentunya untuk mencapai mufakat. Ketika kemufakatan tidak tercapai maka dilakukan
melalui pemungutan suara terbanyak atau yang dikenal dengan nama lain voting. Selain itu pula sikap yang sesuai dengan
pengamalan sila keempat adalah berbicara yang santun saat bermusyawarah, menghormati perbedaan pendapat di dalam
musyawarah, dan menerima hasil musyawarah dengan lapang dada.
5. Sila ke-5, menunjukkan setiap warga negara harus memiliki sikap gotong royong dan peduli antar sesama. Memberikan
bantuan kepada orang yang membutuhkan, merupakan salah satu wujud keadilan sosial Kepada seluruh masyarakat.
AYO MENGAMATI !
Kerajaan Singosari di bawah kepemimpinan Raja Kertanegara pun juga memiliki armada kapal dagang yang mampu
mengadakan hubunganhubungan dagang lintas laut. Bahkan, perkembangan Kerajaan Singosari dianggap sebagai ancaman
bagi Kerajaan Tiongkok dengan rajanya Khu Bilai Khan. Raja Khu Bilai Khan mengirimkan armada perangnya dan mendarat
di Pulau Jawa.
Pada masa itulah, Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit. Kerajaan Majapahit kemudian berkembang menjadi
kerajaan maritim yang besar. Kerajaan Majapahit memiliki pengaruh dan kekuasaan yang luas meliputi wilayah Nusantara.
Dengan kekuatan armada lautnya dan didukung oleh kemampuan perang Patih Gajah Mada, wilayah Kerajaan Majapahit kian
luas.
Berdasarkan penggalan teks bacaan diatas, apakah paragraph pada teks diatas mengandung sebuah ide pokok ? Bagaimana cara
menentukan ide pokok, kalimat utama dan kalimat pengembang pada sebuah paragraph ?
Ide Pokok, Kalimat Utama dan Kalimat Pengembang
Ide Pokok adalah inti dalam setiap paragraf. Di dalam satu paragraf terdapat satu ide pokok yang bisa terletak di awal
paragraf (deduktif), di akhir (induktif), atau di keseluruhan paragraf. Ide pokok terdapat pada kalimat utama sehingga dapat
dikatakan kalimat utama adalah kalimat di mana terdapat ide pokok/gagasan utama/gagasan pokok/pikiran utama berada.
Kalimat utama berfungsi untuk membantu pembaca dalam menemukan inti informasi dari sebuah paragraf.
Ciri-ciri Kalimat Utama:
1. Mewakili isi bacaan
2. Bisa berdiri sendiri
3. Menjadi kalimat yang dikembangkan atau dijelaskan oleh kalimat lain
Kalimat pengembang bisa juga disebut sebagai kalimat pendukung atau kalimat yang menjelaskan ide pokok. Kalimat
pengembang berfungsi sebagai kalimat yang mendukung informasi dari kalimat utama secara rinci.
Cara Menemukan Ide Pokok dalam Paragraf
Sebenarnya untuk menemukan ide pokok dalam paragraf itu ngga sulit-sulit amat kok. Asal kamu tahu aja caranya. Nah,
berikut akan dikasih tau nih cara menemukan ide pokok dalam paragraf.
1. Baca Seluruh Paragraf dengan Cermat
Kamu perlu dengan cermat dalam membaca sebuah paragraf. Berkonsentrasilah dengan baik.
2. Cermati Kalimat Pertama Hingga Akhir
Paragraf yang terdiri dari beberapa kalimat harus kamu cermati ketika membacanya. Jangan sampai ada yang terlewat
kalimat dalam paragraf tersebut sampai kamu lupa membacanya.
3. Baca Tiap Kalimatnya
Dalam suatu paragraf, ide pokok bisa terletak di awal, di akhir, atau di awal dan akhir paragraf. Kembali lagi, pastikan tidak
ada kalimat yang terlewat ya.
4. Tandai Ide Pokok
Setelah menemukan ide pokok di paragraf tersebut, langsung kamu tandai. Hal ini untuk meminimalisir lupa yang bisa saja
terjadi.
5. Tandai Info Penting
Jika ada info penting dalam paragraf tersebut, tidak ada salahnya untuk menandai. Biasanya akan ditanyakan dalam soal-
soal di nomor selanjutnya yang menggunakan paragraf yang sama.
DAFTAR PUSTAKA
https://pahamify.com/blog/artikel/sejarah-kapal-pinisi-pengarung-samudra-legendaris-dari-indonesia/
https://kumparan.com/berita-hari-ini/nilai-nilai-yang-terkandung-dalam-pancasila-dan-perlu-diterapkan-
1ttMk79hWqz
https://drive.google.com/file/d/1AbjV86ho5Rh_krskdGt8LFRe3b1iWUax/view
https://kumparan.com/berita-update/suku-bangsa-di-indonesia-yang-tersebar-dalam-34-provinsi-
1ui1z7EUbrt/full
https://www.mikirbae.com/2018/07/pengaruh-negara-maritim-terhadap-budaya.html
https://www.mikirbae.com/2018/07/pengaruh-negara-maritim-terhadap_23.html
https://www.ruangguru.com/blog/5-langkah-menemukan-ide-pokok-dalam-paragraf
https://niawati72.blogspot.com/2020/07/kalimat-pengembang.html