25-26 Juni 2022
Ibis Tamarin Hotel
Jakarta
Perencanaan
“Perencanaan merupakan kegiatan untuk menetapkan tujuan
yang akan dicapai beserta cara-cara untuk mencapai tujuan
tersebut
(Louise E. Boone dan David L. Kurtz)
“Perencanaan (planning) adalah pemilihan atau penetapan
tujuan organisasi dan penentuan strategi, kebijaksanaan,
proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan
standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Pembuatan
keputusan banyak terlibat dalam fungsi ini.”
(T. Hani Handoko)
Penganggaran
“Anggaran adalah rencana keuangan untuk masa depan, rencana tersebut
mengidentifikasikan tujuan dan tindakan yang diperlukan untuk mencapainya ”
(HansenMowen)
“Anggaran adalah rencana keuangan (biasanya mencakup periode satu tahun)
dan merupakan alat-alat untuk perencanaan jangka pendek dan pengendalian
dalam organisasi “
(Anthony & Govindarajan)
Planning & Budgeting Cycle
Planning & Budgeting Flow
BOD Draft Draft Final Bisnis Meeting
RBB Target Target Rapat Kerja
Unit Internal Internal
Perencanaan /Aspiratif /Aspiratif
Strategis Usulan Usulan
Anggara Anggara
Unit
Keuangan n n
Unit Kerja Usulan Usulan
Kantor Pusat Anggara Anggara
Unit Pembina n n
Wilayah
Usulan Usulan
Wilayah Anggara Anggara
Cabang atau n n
Kantor Layanan
Usulan Usulan
Anggara Anggara
n n
Rencana Bisnis Bank
RBB
RENCANA BISNIS BANK-RBB 01 Ringkasan Eksekutif
Mendeskripsikan Visi Misi, arah kebijakan, Langkah
Pengertian, Cakupan & strategis beserta aspirasi bisnis yang ingin dicapai
Periode Penyampaian
02 Kebijakan dan Strategi Manajemen
Menjabarkan analisis posisi Bank (SWOT dan Matriks TOWS), pilar
pertumbuhan dan strategi
03 Penerapan Manajemen Risiko dan Kinerja Bank Saat Ini;
Menjelaskan mengenai penerapan manajemen risiko dan
tatakelola pada perencanaan bisnis
04 Proyeksi Laporan Keuangan;
Menggambarkan proyeksi keuangan utama yang terdiri dari
Neraca, Laba Rugi, dan Asumsi Makro
05 Proyeksi Rasio Rasio dan Pos Tertentu;
Memaparkan rasio keuangan utama (CAR, ROA, NIM, NPL, dan LDR)
dan rasio kewajiban lainnya (Rasio UMKM, Dana Pendidikan, dsb)
RENCANA BISNIS BANK-RBB 01 Rencanaan Pendanaan;
Mendeskripsikan rencana penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Dana
Pengertian, Cakupan & Wholesale
Periode Penyampaian
02 Rencana Penanaman Dana;
Menjabarkan rencana pemberian kredit dan rencana penyertaan modal
(pembentukan anorganik) yang akan dilakukan.
03 Pengembangan Organisasi dan Sumberdaya Manusia
Memaparkan inisiaitif pengembangan organisasi dan kompetensi SDM,
serta pemanfaatan tenaga kerja asing
04 Rencana Penerbitan Produk dan Aktivitas Baru
Mendeskripsikan rencana pengembangan produk dan aktivitas baru pada
bisnis inti bank (Produk Kredit, Pendanaan, dan Layanan Digital Channel)
05 Rencana Pengembangan dan Perubahan Jaringan
Menjelaskan rencana ekspansi jaringan kantor (pembukaan baru), peningkatan
status, penutupan dan relokasi
06 Rencana Permodalan
Menjelaskan mengenai rencana pemenuhan permodalan dan perubahan modal
Informasi Lainnya
07 Memaparkan aktivitas dan kegiatan yang akan dilakukan untuk mengedukasi
masyarakat di bidang perumahan
Tugas & Tanggung Jawab Satuan Kerja
01 02 03 04
Divisi pada Kantor Pusat
Kantor Cabang Pembantu Kantor Cabang Supervisi Divisi Akuntansi
a. Mempersiapkan data dan
a. Menyusun usulan rencana kerja a. Menyusun usulan rencana a. Menyampaikan template usulan
beserta anggarannya. kerja beserta anggarannya. anggaran kepada cabang/unit informasi yang dibutuhkan pada
kerja dibawah supervisi cabang template usulan unit kerja,
b. Menyampaikan usulan rencana b. Menyampaikan usulan tersebut. Bankwide.
kerja beserta anggaran kepada rencana kerja beserta b. Bersama Divisi Perencanaan
Direktur Sektor untuk mendapat anggaran kepada Cabang b. Menyusun usulan rencana kerja menyampaikan draft RBB kepada
persetujuan Supervisi. beserta anggaran atas kantor Direksi yang membawahi untuk
cabang tersebut. mendapatkan persetujuan dari
c. Menyampaikan usulan rencana c. Bertanggung jawab atas segenap Direksi dan selanjutnya
kerja beserta anggaran yang telah kebenaran usulan rencana c. Melakukan kompilasi usulan disampaikan kepada Komisaris
mendapat persetujuan Direktur kerja beserta anggarannya. rencana kerja dan anggaran untuk mendapatkan persetujuan
Sektor kepada Divisi Perencanaan cabang/unit kerja dibawah dan pengesahan sesuai dengan
supervisi cabang tersebut batas waktu yang telah
sesuai dengan batas waktu yang ditambah usulan rencana kerja ditetapkan.
dan anggaran kantor cabang itu c. Menyusun laporan realisasi kinerja
telah ditetapkan sendiri. keuangan secara berkala sebagai
bahan evaluasi kepada Divisi
d. Bertanggung jawab atas kebenaran d. Menyampaikan usulan rencana Perencanaan dan atau kepada
kerja beserta anggaran kepada Direksi.
usulan rencana kerja beserta Divisi Perencanaan sesuai dengan
batas waktu yang telah ditetapkan.
anggarannya.
e. Bertanggung jawab atas
kebenaran usulan rencana kerja
beserta anggarannya.
Tugas & Tanggung Jawab Satuan Kerja
Divisi Perencanaan Strategis
1. Melakukan analisa lingkungan internal dan eksternal beserta asumsi-asumsi perekonomian makro
sebagai dasar penyusunan proyeksi kinerja akhir tahun, Kebijakan Umum Direksi (KUD *), dan Rencana
Bisnis Bank (RBB).
2. Merumuskan kebijakan strategis yang akan dicapai beserta strategi inisiatif yang akan diambil untuk
mencapai sasaran yang telah dirumuskan.
3. Mengkonsolidasi rencana kerja unit, terkait aktivitas finansial dan non finansial antara lain rencana
peluncuran/penerbitan produk dan/atau aktivitas baru, rencana pengembangan dan/atau perubahan
jaringan kantor, dan rencana pengembangan organisasi dan sumber daya manusia.
4. Bersama-sama Divisi Akuntansi menyampaikan draft RBB kepada Direksi melalui Direktur Sektor yang
membawahi untuk mendapatkan persetujuan dari segenap Direksi dan selanjutnya disampaikan
kepada Komisaris untuk mendapatkan persetujuan dan pengesahan sesuai dengan batas waktu yang
telah ditetapkan.
5. Menyampaikan dokumen RBB, hardcopy dan softcopy, kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sesuai
dengan regulasi yang telah ditentukan.
6. Mengkonsolidasikan laporan realisasi RBB secara rutin setiap triwulan untuk disampaikan kepada
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sesuai dengan regulasi yang telah ditentukan.
7. Mengkonsolidasi dokumen Revisi RBB pada tengah tahun untuk disampaikan kepada Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) sesuai dengan regulasi yang telah ditentukan.
Penyusunan Rencana Bisnis Bank (RBB)-Bottom Up Penetapan Kebijakan Umum
Direksi (KUD) oleh Direksi *)
Penyusunan RBB Berdasarkan proyeksi pencapaian
diawali dengan kinerja akhir tahun berjalan, Direksi,
dengan dibantu Divisi Perencanaan
menyusun dan Akuntansi , menetapkan KUD
proyeksi untuk jangka pendek (1 tahun) dan
pencapaian jangka menengah (3 tahun). Target
kinerja tahun untuk jangka pendek (1 tahun)
berjalan. dibahas secara mendetail meliputi
aspek-aspek kuantitatif dan
Proyeksi ini meliputi Proyeksi pencapaian Batas waktu Proyeksi kualitatif.
Laba-Rugi, Neraca, dan kinerja akhir tahun penyampaian pencapaian kinerja KUD yang telah ditetapkan oleh
Rasio-rasio keuangan. berjalan ini disusun proyeksi pencapaian Direksi digunakan sebagai dasar
berdasarkan realisasi kinerja akhir tahun akhir tahun penyusunan RBB dan disampaikan
Proyeksi keuangan kepada Direksi disampaikan kepada segenap
disusun dengan kinerja periode selambat-lambatnya kepada Direksi Divisi/Satuan/Unit/Cabang sebagai
memperhatikan terakhir tahun akhir September sebagai dasar dasar penyusunan target bisnis dan
masukan dari unit berjalan atau /sesuai ketentuan untuk menetapkan rencana kerja.
bisnis dan asumsi ditentukan lain. pada tahun berjalan. Kebijakan Umum *) terselengaranya KUD bersifat
Direksi (KUD). tentative
makro yang disusun
oleh Divisi
Perencanaan.
Penyusunan Rencana Bisnis Bank (RBB)-Bottom Up
Setiap usulan anggaran Pengusulan anggaran dilakukan Dokumen usulan yang disampaikan oleh
harus dilengkapi dengan secara berjenjang, dimulai dari segenap Divisi/Cabang kepada Divisi
jadwal pelaksanaan dan unit terkecil yang selanjutnya Perencanaan :
kebutuhan pendanaan
digabung oleh Kantor A. Usulan Neraca
(cashflow) yang baik. supervisinya dan juga usulan B. Usulan Rugi Laba
dari Divisi pada Kantor Pusat. C. Usulan Komitmen dan Kontinjensi
Divisi Akuntansi & Penyampaian usulan Hal yang perlu diperhatikan : Terkait dengan Pinjaman/Kredit yang Diberikan,
Divisi Perencanaan anggaran unit-unit 1. Penyelarasan (alignment) perlu disampaikan pula usulan:
dilakukan oleh divisi
terlebih dahulu terkait baik dalam program a.Pinjaman per kolektibilitas
menyampaikan bentuk hardcopy dan 2. Skala prioritas b.Pinjaman menurut jenis usaha
template usulan softcopy disertai 3. Sifat/karakteristik c. Pinjaman menurut jenis risiko
persetujuan Direktur d.Kredit yang akan dihapus buku
standar. anggaran e.Dan sebagainya.
Sektor. 4. Program mandatori
5. Dan sebagainya.
Alokasi Target-Target Setting
Divisi Perencanaan menyusun target bisnis jangka pendek (1 tahun) dan jangka menengah (3
tahun) berupa proyeksi neraca, laba rugi, komitmen & kontijensi, serta rasio-rasio keuangan dan
pos-pos tertentu lainnya berdasarkan KUD yang telah ditetapkan oleh Direksi.
Dalam menyusun target finansial RBB, Divisi Perencanaan juga melakukan diskusi dengan segenap
unit sehingga terdapat sinkronisasi antara KUD dengan usulan unit.
Divisi Perencanaan melakukan konsolidasi aspek-aspek non finansial dalam RBB seperti:
a. Kebijakan Strategi dan Manajemen,
b. Penerapan Manajemen Risiko dan Kinerja Bank,
c. Rencana Pendanaan
d. Rencana Penanaman Dana
e. Rencana Permodalan
f. Rencana Pengembangan Organisasi dan Sumber Daya Manusia.
g. Rencana Penerbitan Produk dan/atau Pelaksanaan Aktivitas Baru.
h. Rencana Pengembangan dan/atau Perubahan Jaringan Kantor.
i. Informasi Lain-Lain
Perubahan Rencana Bisnis Bank (RBB)
Perubahan 1. Terdapat faktor eksternal dan internal yang secara signifikan mempengaruhi
RBB dapat operasional bank.
dilakukan
2. Terdapat faktor yang secara signifikan mempengaruhi kinerja bank,
apabila: berdasarkan pertimbangan Bank Indonesia.
3. Divisi Perencanaan melakukan perubahan RBB berdasarkan masukan dari
Direksi dan Segenap Divisi atau Cabang.
B. Perubahan RBB dapat berupa perubahan pada aspek finansial dan/atau aspek
non-finansial. Perubahan pada aspek finansial dan/atau non finansial harus
mendapat persetujuan dari Direksi dan dilaporkan kepada Komisaris.
C. Setelah mendapat persetujuan dan pengesahan dari Komisaris, RBB-Perubahan
disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sesuai dengan regulasi yang
telah ditetapkan.
Target Internal ; Jika diangap perlu, Direksi dapat menetapkan target internal sebagai upaya untuk mendorong
pencapaian yang lebih tinggi daripada target RBB.
Laporan Realisasi Rencana Bisnis Bank (RBB)
a. Divisi atau Cabang terkait wajib menyusun Laporan Realisasi RBB secara
triwulanan.
b. Laporan Realisasi RBB meliputi:
o Penjelasan mengenai pencapaian Rencana Bisnis
o Penjelasan mengenai deviasi atas realisasi Rencana Bisnis
o Tindak lanjut atas pencapaian Rencana Bisnis
o Rasio keuangan dan pos-pos tertentu
o Informasi lainnya
c. Laporan Realisasi RBB disusun oleh Divisi Perencanaan untuk aspek non finansial
(bekerja sama dengan Divisi dan Cabang terkait) dan Divisi Akuntansi khusus
aspek finansial.
d. Divisi Akuntansi menyusun Laporan Realisasi RBB berdasarkan Laporan Keuangan
Publikasi
e. Laporan Realisasi RBB disampaikan kepada Direksi untuk mendapatkan
persetujuan dan pengesahan untuk selanjutnya disampaikan kepada Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) sesuai dengan regulasi yang telah ditetapkan.
Target Setting 1. Merupakan hasil sinkronisasi antara Rencana Bisnis Bank (RBB)
yang telah mendapat persetujuan dari Komisaris dengan usulan
Target Setting Divisi/Cabang/Capem/Unit Kerja.
“Proses penetapan target
anggaran selama 1 (satu) 2. Selain memperhatikan usulan, dalam target setting juga
tahun bagi segenap mempertimbangkan aspek potensi bisnis dari
Divisi/Cabang/Capem/Unit Divisi/Cabang/Capem/Unit Kerja, serta asumsi makro ekonomi.
Kerja “ 3. Dua jenis yaitu Target setting RBB dan Target setting
Internal/aspiratif. Dimana bottom up atau nilai akhir dari
masing masing jenis target tersebut dapat berbeda.
4. Suatu penetapan yang dinamis, dimana alokasi per segmen
atau alokasi per mata anggaran dapat berubah antar
Divisi/Cabang/Capem/Unit Kerja dengan memperhatikan target
bankwide.
5. Alokasi per periode pada setiap unit kerja dapat berbeda
dengan memperhatikan target bankwide pada periode
tersebut.
6. Penetapan target setting dilakukan sampai dengan pos paling
details dalam setiap pos mata anggaran.
Prosedur Target Setting
Agustus Ags-Sept Sept-Oct November Desember Januari Setiap Bulan
Persetujuan
BOC KUD CONSOLIDASI Persetujuan Laporan Rapat
BOD USULAN Realisasi RBB BOD/
DRAFT RBB BOC
Laporan
Realisasi RBB
Divisi Draft Awal RBB Business Meeting/Rapat Kerja
Perencanaan RBB
Target
Divisi Review Internal/ Laporan
Akuntansi Template Aspiratif Realisasi
Divisi Usulan Alokasi RBB
Kantor RKU & Anggaran
Pusat Anggaran Laporan Kinerja
Keuangan
Usulan
Anggaran
Kantor Usulan Alokasi
Cabang Anggaran Anggaran
Kantor Usulan Alokasi
Cabang Anggaran Anggaran
Pembantu
CAPEX
Capital Expenditure
Anggaran Investasi-CAPEX
Pengertian & Ruang Lingkup
Pengertian Anggaran Investasi (CAPEX) :
Anggaran Investasi adalah anggaran yang disusun secara sistematis terkait aktivitas pengadaan aset tetap dan/atau
aset tidak berwujud (seperti: software) serta renovasi aset tetap guna mendukung strategi bisnis yang telah ditetapkan,
dinyatakan dalam satuan keuangan dan berlaku untuk jangka waktu tertentu.
Aset tetap dan/atau aset tidak berwujud (seperti: software) yang proses pengadaannya menggunakan anggaran
investasi, wajib disajikan pada Neraca.
Anggaran Investasi merupakan dokumen tersendiri namun menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen
Rencana Bisnis Bank (RBB).
Klasifikasi Anggaran Investasi : Klasifikasi aset untuk keperluan pelaporan pajak
Anggaran Investasi dibagi dalam beberapa mata anggaran, yaitu: (perbedaan pada perhitungan masa manfaat aset tersebut.)
1. Mata Anggaran Tanah Anggaran Investasi dibagi dalam beberapa mata anggaran, yaitu:
2. Mata Anggaran Bangunan/Gedung 1. Mata Anggaran Tanah
2. Mata Anggaran Bangunan/Gedung, terdiri dari:
a. Bangunan/Gedung untuk Kantor 3. Mata Anggaran Peralatan & Perabotan dan Perlengkapan
b. Bangunan/Gedung Rumah Dinas
3. Mata Anggaran Peralatan & Perabotan dan Perlengkapan a. Peralatan & Perabotan Kelompok I
a. Peralatan & Perabotan Untuk Kantor Non Otomasi b. Peralatan & Perabotan Kelompok II
b. Peralatan & Perabotan Untuk Kantor Otomasi (Teknologi Dan Telekomunikasi) 4. Mata Anggaran Alat Pengangkutan atau Kendaraan
c. Aktiva/Asset Tetap Tidak Berwujud a. Alat Pengangkutan Kelompok I
4. Mata Anggaran Alat Pengangkutan atau Kendaraan b. Alat Pengangkutan Kelompok II
Azas dalam Anggaran Investasi Specific ( jelas)
Anggaran Investasi secara jelas mencerminkan kebutuhan unit
sebagai dampak dari pelaksanaan strategi dalam rangka mencapai
sasaran yang telah ditetapkan.
Priority (skala prioritas) Fleksibel
Anggaran Investasi Anggaran Investasi disusun
disusun dengan berdasarkan asumsi-asumsi
menggunakan skala tertentu, sehingga apabila
prioritas. terjadi perubahan lingkungan
internal maupun eksternal
yang berdampak secara
signifikan maka akan dilakukan
revisi/penyesuaian.
Reasonable (dapat dipertanggungjawabkan)
Terhadap usulan Anggaran Investasi yang
disampaikan, harus didasarkan pada analisa
aspek legal, teknis operasional, sumber daya
manusia yang dapat dipertanggungjawabkan
baik dari serta biaya dan manfaat.
Time Bound (mempunyai rentang waktu)
Anggaran Investasi disusun dengan rentang waktu yang jelas
yakni proyek investasi yang bersifat tahunan atau yang bersifat
multiyears (lebih dari 1 tahun anggaran).
Flow Chart Anggaran
BOC Persetujuan Laporan
BOD Realisasi
Persetujuan
Divisi Review Usulan Alokasi Laporan
Perencanaan Template Anggaran CONSOLIDASI Anggaran Realisasi
USULAN
Divisi Usulan Alokasi Laporan
Pengadaan Anggaran Consol Anggaran Realisasi
Investasi Non Tek
Alokasi Laporan
Divisi Usulan & Tel Anggaran REALISASI ANGGARAN Realisasi
Teknologi Anggaran
Consol Alokasi
Divisi Usulan Tek & Tel Anggaran
Kantor Anggaran
Pusat Alokasi
Usulan Anggaran
Kantor Anggaran
Cabang
Usulan
Kantor Anggaran
Cabang
Pembantu
Tugas & Tanggung Jawab Satuan Kerja
01 02 03
Divisi Teknologi Divisi Pengadaan
1. Melakukan kompilasi, verifikasi dan 1. Melakukan kompilasi, verifikasi dan Divisi Kantor Pusat
memberikan advise sesuai dengan memberikan advise sesuai dengan 1. Menyusun usulan anggaran investasi dan
kompetensinya khususnya atas usulan kompetensinya atas usulan anggaran menyampaikan usulan tersebut kepada
anggaran investasi Perabotan Otomasi & investasi Tanah, Bangunan/Gedung, Direktur Sektor . Proyek status carry over
Aset tidak berwujud dari Divisi, Cabang Perabotan Non Otomasi dan Kendaraan yang wajib menyampaikan usulan kebutuhan
atau usulan anggaran dari Divisi Teknologi berasal dari Divisi dan Cabang. anggaran investasi untuk tahun anggaran
sendiri. 2. Menyampaikan hasil kompilasi tersebut berjalan.
2. Menyampaikan hasil kompilasi tersebut di diatas beserta usulan anggaran investasi
atas beserta usulan anggaran investasi divisi yang bersangkutan kepada Direktur 2. Setiap proyek baru yang diusulkan dalam
Divisi yang bersangkutan kepada Direktur Sektor yang membawahi untuk mendapat anggaran investasi, wajib disertai dengan
Sektor yang membawahi untuk mendapat persetujuan. formulir kajian
persetujuan. 3. Menyampaikan usulan anggaran investasi
3. Menyampaikan usulan kepada Divisi yang telah mendapat persetujuan Direktur 3. Menyampaikan usulan anggaran investasi
Perencanaan/Divisi Keuangan. Sektor tersebut kepada Divisi Perencanaan. yang telah disetujui kepada Divisi pengelola
4. Menyampaikan alokasi anggaran investasi 4. Menyampaikan alokasi anggaran investasi anggaran investasi, yakni: Divisi Teknologi ,
Perabotan Otomasi & Aset tidak berwujud tersebut kepada unit-unit pengusul anggaran dan Divisi Pengadaan
kepada unit-unit pengusul anggaran (setelah mendapatkan alokasi anggaran
(setelah mendapatkan alokasi anggaran investasi dari divisi perencanaan). 4. Menyampaikan laporan realisasi anggaran
investasi dari Divisi Perencanaan 5. Melakukan proses pengadaan aset tetap investasi secara rutin setiap bulan kepada
5. Mendampingi Divisi Pengadaan sesuai dengan kewenangan dan ketentuan Direktur Sektor yang membawahi sesuai
melakukan proses pengadaan. yang berlaku. dengan batas waktu yang ditetapkan.
6. Menyampaikan laporan realisasi anggaran 6. Menyampaikan laporan realisasi anggaran
investasi otomasi & aset tidak berwujud investasi selain perabotan otomasi & aset 5. Menyusun dokumen-dokumen pendukung
secara rutin setiap bulanan kepada tidak berwujud secara rutin setiap bulanan sebagai persyaratan pelaksanaan pengadaan
Direktur sector. kepada Direktur sector. dan menyampaikannya kepada Divisi
pengelola anggaran investasi.
6. Bertanggung jawab atas kebenaran usulan
dan realisasi anggaran investasi tersebut.
Tugas & Tanggung Jawab Satuan Kerja 03
01 02 Divisi Perencanaan
Kantor Cabang Pembantu Kantor Cabang Supervisi
1. Menetapkan sumber dana investasi yang berasal
1. Menyusun usulan anggaran investasi dan 1. Menyusun usulan anggaran investasi atas dari:
menyampaikan usulan tersebut kepada kebutuhan cabang tersebut. Proyek dengan
Cabang yang men-supervisi untuk status carry over wajib disampaikan kembali 1) Proyeksi penyusutan aset tetap tahun
mendapatkan persetujuan. Terhadap pada tahun anggaran berjalan. sebelumnya.
proyek dengan status carry over (lanjutan
dari proyek tahun sebelumnya), unit tetap 2. Melakukan kompilasi serta review atas usulan 2) Proyeksi pembagian laba tahun sebelumnya.
wajib menyampaikan usulan kebutuhan anggaran cabang yang disupervisi beserta
anggaran investasi untuk tahun anggaran dengan kebutuhan anggaran pada Cabang itu 3) Proyeksi sisa anggaran tahun sebelumnya.
berjalan. sendiri.
4) Proyeksi pinj dari pihak ketiga *apabila
2. Setiap proyek baru yang diusulkan dalam 3. Setiap proyek baru yang diusulkan dalam diperlukan).
anggaran investasi, wajib disertai dengan anggaran investasi, wajib disertai dengan
formulir kajian (terlampir). formulir kajian (terlampir). 5) Sumber lainnya.
3. Menyampaikan laporan realisasi anggaran 4. Menyampaikan usulan anggaran investasi yang 2. Menyusun anggaran investasi dengan melakukan
investasi secara rutin setiap bulan kepada telah direview kepada Divisi-Divisi pengelola sinkronisasi antara consolidasi usulan dengan
Unit yang men-supervisi sesuai dengan anggaran investasi sumber dana investasi.
batas waktu yang ditetapkan.
5. Menyampaikan alokasi anggaran investasi 3. Menyampaikan draft anggaran investasi kepada
4. Menyusun dokumen-dokumen tersebut kepada unit-unit pengusul anggaran Direksi melalui Direktur Sektor untuk mendapatkan
pendukung sebagai persyaratan persetujuan dari segenap Direksi dan selanjutnya
pelaksanaan pengadaan dan 6. Menyusun dokumen-dokumen pendukung disampaikan kepada Komisaris untuk mendapatkan
menyampaikannya kepada Divisi sebagai persyaratan pelaksanaan pengadaan persetujuan.
pengelola anggaran investasi sesuai batas dan menyampaikannya kepada Divisi pengelola
waktu yang ditetapkan. anggaran investasi sesuai batas waktu yang 4. Menyampaikan alokasi anggaran investasi kepada
ditetapkan. Divisi-Divisi pengelola anggaran investasi
5. Bertanggungjawab atas kebenaran usulan
dan realisasi anggaran investasi tersebut. 7. Bertanggungjawab atas kebenaran usulan dan 5. Menyampaikan laporan realisasi anggaran investasi
realisasi anggaran investasi tersebut. secara rutin setiap triwulan kepada Direktur Sektor
dengan tembusan kepada Dewan Komisaris.
6. Bertanggungjawab atas ketersediaan anggaran
investasi sesuai dengan RBB.
Penyusunan Anggaran Investasi-CAPEX Kompilasi Usulan Anggaran
Penyusunan Anggaran Investasi-Bottom Up 1. Divisi-Divisi pengelola Anggaran Investasi melakukan
kompilasi dan verifikasi kembali atas usulan anggaran
1. Penyusunan anggaran dilakukan secara berjenjang, dimulai dari unit investasi
terkecil yang selanjutnya digabung oleh Cabang yang men-supervisinya
2. Selanjutnya menyampaikan hasil kompilasi beserta usulan
2. Terhadap usulan Anggaran investasi dari Divisi pada Kantor Pusat anggaran investasi Divisi yang bersangkutan kepada
digabung oleh Divisi Pengelola Investasi. Direktur Sektor yang membawahi untuk mendapatkan
persetujuan.
3. Unit pengusul wajib menyampaikan hasil kajian terhadap usulan
anggaran investasinya. 3. Terhadap usulan anggaran investasi dari Divisi-Divisi
pengelola anggaran, Divisi Perencanaan melakukan
4. Unit pengusul wajib melakukan koordinasi dengan Divisi pengelola verifikasi dan sinkronisasi dengan sumber dana investasi.
anggaran investasi terkait rencana usulan anggaran investasi untuk
diverifikasi dan mendapatkan advise dari Divisi pengelola anggaran 4. Beberapa hal yang harus dijadikan pertimbangan dalam
investasi sesuai dengan mata anggaran investasi. melakukan sinkronisasi antara lain:
a. Skala Prioritas
5. Verifikasi kelengkapan data usulan anggaran unit meliputi antara lain: 1.Regulatory Project
a. Kajian 2.Shareholder Program
b. Persetujuan Pemimpin Unit supervisi 3.Transformasi Program
c. Spesifikasi barang 4.Core Plan/RBB
d. Kesesuaian format usulan 5.Support Business
e. Harga satuan unit 6.Support Process
b. Ketersediaan anggaran
5. Usulan anggaran investasi yang telah mendapat advise dari Divisi c. Dan sebagainya
Pengelola anggaran investasi, wajib disampaikan kepada Direktur Sektor
yang membawahi unit pengusul untuk mendapat persetujuan (Pada 5. Divisi Perencanaan melakukan sinkronisasi dengan Divisi
Divisi Kantor Pusat). pengusul anggaran investasi didampingi oleh Divisi
a. Divisi Teknologi khusus terkait mata anggaran Perabotan Otomasi pengelola anggaran investasi.
dan aset tidak berwujud,
b. Divisi Pengadaan terkait selain mata anggaran Kecuali Perabotan
Otomasi dan aset tidak berwujud.
Prosedur Anggaran Investasi-CAPEX
Divisi Perencanaan menyampaikan draft anggaran investasi kepada Direksi untuk mendapat persetujuan melalui Rapat Direksi (bersamaan dengan draft
RBB) dan selanjutnya disampaikan kepada Komisaris untuk mendapatkan persetujuan dan pengesahan.
Alokasi Anggaran Penggunaan Anggaran Pelaporan Anggaran
a. Setelah mendapat persetujuan a. Penggunaan Anggaran Investasi a. Divisi Kantor Pusat wajib
Komisaris, Divisi Perencanan menyampaikan laporan realisasi
mengalokasikan anggaran investasi didasarkan pada aktivitas dan anggaran kepada Divisi Pengelola
kepada Divisi-Divisi pengelola anggaran sesuai dengan jadwal yang telah Anggaran Investasi.
investasi ditetapkan dengan berpedoman b. Kantor Cabang Pembantu
b. Selanjutnya Divisi-Divisi pengelola pada ketentuan dan kewenangan menyampaikan laporan realisasi
anggaran investasi merealokasi
anggaran investasi kepada segenap unit yang berlaku. kepada Kantor Cabang.
pengusul anggaran sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan (tidak dibagi b.Apabila terjadi perbedaan antara c. Divisi-Divisi pengelola anggaran
rata).
alokasi anggaran yang diterima Investasi wajib menyampaikan
dengan yang diusulkan laporan realisasi anggaran kepada
c. Divisi Perencanaan dimungkinkan juga sebelumnya, maka unit pengusul Direktur Sektor yang
dapat melakukan alokasi langsung ke membawahinya dengan tembusan
segenap unit pengusul anggaran harus melakukan evaluasi kembali kepada Divisi Perencanaan.
investasi, berdasarkan kesepakatan dan atas aktivitas yang telah d. Laporan Realisasi tersebut di atas
persetujuan Divisi pengelola anggaran direncanakan dan disesuaikan disusun dan dilaporkan setiap
investasi. apabila dipandang perlu. bulannya paling lambat minggu ke-
d. Divisi Perencanaan setiap triwulan 3 setelah bulan laporan.
paling lambat 45 (empat puluh lima)
hari kalender setelah periode laporan,
menyampaikan realisasi anggaran
kepada Direksi dengan tembusan
kepada Komisaris.
Penyesuaian Anggaran Investasi-CAPEX
Pergeseran anggaran investasi dapat dilakukan apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Pergeseran anggaran dapat dilakukan bila proyek yang akan digeser tersebut merupakan proyek yang telah
selesai pelaksanaannya atau belum selesai pelaksanaanya hingga akhir masa tahun anggaran, namun masih
terdapat sisa anggarannya atau proyek yang sama sekali tidak jadi dilaksanakan (batal), kecuali ada
pertimbangan lain
2. Proses penggeseran harus memperhatikan waktu penyelesaiannya, agar anggaran yang telah disetujui dapat
direalisasikan pada periode tahun anggaran yang sama.
3. Usulan pergeseran anggaran investasi dari Divisi/Satuan/Unit setelah mendapat persetujuan Direktur Sektor
disampaikan kepada Divisi Perencanaan paling lambat 1 (satu) bulan sebelum dimintakan persetujuan dari
Komisaris.
Pelaku/ Dalam Satu Mata Anggaran Beda Mata Anggaran
Pengguna
Dalam Satu Kantor Cabang Pemimpin Kantor Cabang & Pemberitahuan Komisaris Melalui Direktur Keuangan
pada Divisi Pengadaan Komisaris Melalui Direktur Keuangan
Antar Kantor Cabang Komisaris Melalui Direktur Keuangan
Divisi Pengadaan& Pemberitahuan pada Komisaris Melalui Direktur Keuangan
Internal Divisi Divisi Perencanaan
Antar Divisi Divisi Pengadaan& Pemberitahuan pada
Divisi Perencanaan
Divisi Pengadaan& Pemberitahuan pada
Divisi Perencanaan
Penyesuaian Anggaran Investasi-CAPEX
A. Terhadap proyek-proyek yang telah masuk dalam RBB (Rencana Bisnis Bank) dan/atau anggaran investasinya telah dialokasikan.
Atas alokasi anggaran investasi yang telah disampaikan, dalam perjalanan waktu dimungkinkan terjadi penambahan anggaran yang
disebabkan karena perubahan nilai proyek, perubahan jumlah barang, perubahan spesifikasi dan sebagainya.
Mekanisme usulan tambahan anggaran ditetapkan sebagai berikut:
a. Usulan tambahan anggaran investasi yang disebabkan karena berubahnya estimasi total nilai proyek, harus mendapat persetujuan
Direktur Sektor terlebih dahulu (tanpa batasan nominal).
b. Usulan tambahan anggaran investasi yang tidak merubah estimasi total nilai proyek:
Atas usulan tambahan Anggaran Investasi tersebut, Divisi Perencanaan dan Divisi Pengadaan dapat menyetujui atau tidak menyetujui
tambahan Anggaran Investasi kepada unit pengusul tergantung pada ketersediaan plafon dan/atau pertimbangan lain, Persetujuan
pemberian tambahan anggaran investasi kepada unit pengusul, dapat dilakukan dalam bentuk komitmen atau alokasi langsung
dengan batasan kewenangan memutus.
B. Terhadap proyek baru yang usulan anggarannya disampaikan pada tahun berjalan anggaran.
Tata cara penyampaian usulan anggaran investasi atas proyek-proyek baru yang diusulkan pada tahun berjalan anggaran, mengacu kepada
mekanisme yang sama dengan Tata Cara Penyusunan sebelum masa anggaran.
Atas usulan anggaran investasi baru tersebut, Divisi Perencanaan/Keuangan dapat menyetujui atau tidak menyetujui tambahan anggaran
investasi kepada unit pengusul tergantung pada ketersediaan plafon dan/atau pertimbangan lain. Persetujuan pemberian tambahan
anggaran investasi kepada unit pengusul, dapat dilakukan dalam bentuk komitmen atau alokasi langsung.
Divisi Perencanaan & Divisi Pengadaan dengan pertimbangan tertentu dapat menarik kembali anggaran yang telah dialokasikan kepada
Divisi/Satuan/Unit/Kantor/Kantor Cabang. Pertimbangan tersebut antara lain:
a.Adanya pembatalan dan/atau perubahan proyek.
b.Kesepakatan bersama dengan unit terkait.
c.Kebijakan Manajemen
Operating Expenses
OPEX
Anggaran Biaya Operasional (OPEX)
“Beban Operasional Non Bunga/Operating Expense (selanjutnya disebut sebagai OPEX) merupakan komponen laporan
laba rugi perusahaan yang digunakan untuk membiayai operasional dan aktifitas perusahaan. Dengan demikian
anggaran OPEX menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari anggaran laba rugi perusahaan secara keseluruhan.
Karena merupakan bagian dari laba rugi perusahaan, dalam penyusunan total ketersediaan pagu untuk tahun anggaran
berikutnya, anggaran “
OPEX pada umumnya ditetapkan dengan memperhatikan beberapa faktor dibawah ini:
1. Target laba perusahaan
2. Proyeksi kemampuan perusahaan untuk tumbuh di sisi aset, yang berdampak pada penetapan target pendapatan operasional perusahaan
3. Target rasio efisiensi perusahaan terkait dengan biaya operasional
4. Asumsi makro dan mikro ekonomi, seperti tingkat inflasi, kurs USD, dan lain-lain
5. Prognosa pencapaian anggaran OPEX tahun berjalan
6. Rencana aktifitas perusahaan baik rutin maupun non rutin/proyek
7. Ketentuan/kebijakan dari regulator
Memperhatikan faktor-faktor di atas, pencapaian/realisasi OPEX pada tahun anggaran berjalan dapat dipengaruhi oleh pencapaian kinerja
perusahaan yang tercermin pada laporan laba rugi perusahaan tahun berjalan. Dengan demikian pelampauan anggaran OPEX dapat dimungkinkan
terjadi sepanjang terdapat pelampauan target pendapatan dan atau target laba perusahaan, atau manajemen memutuskan lain.
Istilah-istilah yang digunakan dalam penyusunan anggaran OPEX adalah sebagai berikut :
Mandatori : anggaran OPEX yang dipersiapkan untuk mengantisipasi adanya aktivitas / proyek baru / mandatori yang belum direncanakan pada saat penyusunan
anggaran awal tahun.
Pagu Anggaran : besaran anggaran yang sudah ditetapkan baik dimasing-masing unit atau secara total Bankwide.
Prosedur Pada Anggaran Biaya (OPEX)
BOC Persetujuan Laporan
BOD Persetujuan Realisasi
CONSOLIDASI TARGET Laporan
USULAN INTERNAL/ Realisasi
ASPIRATIF
Divisi Review
Perencanaan Template
Divisi Usulan
Akuntansi Anggaran
OPEX
Consol Alokasi OPEX Alokasi Neraca Laporan
OPEX Bank Wide per cabang Realisasi
Divisi Usulan Alokasi Neraca/PL
Kantor Anggaran & OPEX
Pusat
Usulan Alokasi Neraca/PL
Kantor Anggaran & OPEX
Cabang
Usulan
Kantor Anggaran
Cabang
Pembantu
Prosedur Pada Anggaran Biaya (OPEX)
Mengirimkan template usulan Memberikan penjelasan
anggaran OPEX yang telah di kepada segenap
review ke segenap divisi/satuan/unit dalam
divisi/satuan/baik berupa membuat usulan anggaran
hardcopy maupun softcopy. sesuai template anggaran
apabila diperlukan.
Review template usulan Memastikan segenap Divisi/satuan/unit menyampaikan
anggaran untuk divisi/satuan/unit telah usulan anggaran OPEX ke Divisi
menerima template usulan Keuangan dengan menggunakan
memastikan kesesuaian format/template usulan yang telah
dengan mapping anggaran dan ditetapkan sampai dengan batas
menginformasikan persyaratan waktu yang telah ditentukan dan
rekening terbaru sesuai kelengkapan template usulan telah mendapat persetujuan dari
kebijakan akuntansi yang anggaran sesuai PP anggaran. Direktur Sektor masing-masing.
berlaku.
Alokasi Anggaran Biaya (OPEX)
Proyeksi OPEX Melakukan proyeksi untuk menentukan Melakukan review usulan OPEX Unit dengan sinkronisasi terhadap :
gambaran pencapaian OPEX tahun a. Program kerja
01 berjalan dan selanjutnya menjadi basis b. Skala prioritas
proyeksi serta penentuan pagu OPEX c. Keterkaitan dengan target bisnis
tahun berikutnya yang disesuaikan dengan d. Perkembangan unit
kemampuan perusahaan dan target laba e. Program yang bersifat mandatori
yang akan dicapai. f. Realisasi anggaran tahun sebelumnya (setelah dilakukan penyesuaian)
g. Ketersediaan anggaran
h. Dan sebagainya.
Pagu OPEX 1. Mengkompilasi dan memverifikasi kembali proyeksi OPEX yang diterima dari unit pengusul untuk dilakukan
penyesuaian terhadap proyeksi internal Divisi xxx agar mendapatkan gambaran pencapaian OPEX Bankwide atau
02 penentuan pagu OPEX tahun berikutnya.
2. Pagu OPEX Bankwide yang telah ditetapkan akan menjadi acuan penetapan alokasi ke segenap unit
3. Dalam pelaksanaanya, bila dipandang perlu Divisi xxx dapat mengelola nominal tertentu sebagai
cadangan/mandatori anggaran OPEX sehingga tidak seluruh pagu anggaran yang telah disetujui akan
dialokasikan kepada masing-masing unit.
4. Unit pengusul dapat menyampaikan usulan tambahan anggaran apabila dipandang perlu.
5. Apabila informasi ataupun kelengkapan usul anggaran yang disampaikan unit belum dirasa lengkap, maka Divisi
xxx diperbolehkan menggunakan asumsi untuk menyesuaikan alokasi anggaran.
Pemantauan & Laporan Realisasi Anggaran Biaya (OPEX)
Monitoring Anggaran Laporan Realisasi OPEX
Monitoring anggaran merupakan suatu
aktivitas pemantauan pergerakan realisasi Laporan realisasi OPEX adalah laporan yang mencerminkan besarnya
anggaran yang dilakukan baik secara harian OPEX setiap Mata Anggaran yang telah terjadi, tingkat pertumbuhan
maupun bulanan untuk mengetahui mutasi
pada Divisi/Cabang/Capem sehingga apabila OPEX, dan besarnya pencapaian kumulatif beban OPEX untuk
terdapat mutasi yang dirasa material dapat masing – masing Divisi/Cabang/Capem, Laporan realisasi OPEX yang
langsung dikoordinasikan dengan secara resmi dilaporkan terdiri dari dua jenis :
Divisi/Cabang/Capem terkait.
a) Laporan Realisasi OPEX bulanan kepada masing-masing
Direktur Sektor.
b) Laporan Realisasi OPEX bulanan Bankwide kepada Direktur
Keuangan.
Tingkat Pertumbuhan OPEX dapat diketahui dengan melakukan perbandingan besarnya OPEX pada
bulan yang bersangkutan dengan besarnya OPEX pada bulan yang sama tahun sebelumnya. Besarnya
pencapaian dapat diketahui dengan membandingkan besarnya OPEX kumulatif yang telah direalisasi
sampai bulan laporan dengan jumlah alokasi anggaran selama satu tahun, dan dapat juga dibandingkan
dengan alokasi anggaran pada bulan laporan (anggaran YTD). Anggaran YTD (Year to Date) dapat
dilakukan dengan membagi alokasi anggaran selama satu tahun secara proposional sesuai bulan laporan
maupun dengan pendekatan lain (sesuai pola OPEX yang tertuang dalam RBB). Pencapaian OPEX
disajikan dalam angka presentase (%).
Review Alokasi Anggaran Biaya-Opex
Review anggaran beban bersifat mandatori (Personalia, Penyusutan, Beban terkait Regulatori).
Beban yang bersifat mandatory adalah beban yang pasti dikeluarkan oleh Divisi/Satuan/Unit dalam rangka pelaksanaan
aktivitas operasional sehingga harus dipenuhi kebutuhan anggarannya.
Review berdasarkan memo usulan tambahan anggaran unit.
Unit dapat mengusulkan tambahan alokasi anggaran apabila terdapat aktivitas yang belum direncanakan pada saat
pengusulan anggaran awal tahun.
Review penarikan anggaran berdasarkan review realisasi unit oleh Divisi Keuangan
1. Apabila terdapat underbudget secara kelompok mata anggaran dan dengan mempertimbangkan realisasi OPEX unit secara
keseluruhan maka Divisi Keuangan dapat melakukan review penarikan anggaran dengan berkoordinasi ke unit terkait perihal
rencana penarikan anggaran tersebut.
2. Berdasarkan hasil review maka Divisi Keuangan mengusulkan penarikan sesuai dengan batas kewenangan, dan menyampaikan
melalui memo kepada satuan kerja.
Review Penarikan anggaran berdasarkan usulan dari unit
1. Usulan penarikan anggaran disampaikan oleh unit melalui memo dan berkoordinasi dengan Divisi Keuangan.
2. Melakukan review usulan penarikan anggaran dengan mempertimbangkan poin-poin sebelumnya dan memproses keputusan
penarikan anggarannya
Pertimbangan dalam penambahan Anggaran Contoh kewenangan : Pemutus
• Realisasi dan proyeksi OPEX unit sampai dengan akhir tahun. Pemimpin Bagian xxx
• Ketersediaan Anggaran No. Nominal Tambahan /Penarikan Anggaran Pemimpin Divisi xxx
• Sifat Anggaran (mandatori/non mandatori) < Rp100 juta Pemimpin Divisi Perencanaan
• Penggunaan Anggaran (Rutin/Proyek Direktur Sektor Perencaan
• Pembatalan dan atau perubahan proyek 1.
• Kesepakatan bersama dengan unit terkait > Rp100 juta s/d Rp500 Juta
• Kebijakan Manajemen
2.
> Rp5 miliar s/d Rp1 miliar
3.
> Rp1 miliar
4.
*) Atas penambahan alokasi anggaran tersebut maka Divisi Keuanganakan melakukan penyesuaian pencatatan pada kertas kerja perubahan alokasi anggaran sebagai dasar alokasi yang terupdate.
Review Alokasi Anggaran Biaya-Opex
Pergeseran/Switching Alokasi Anggaran
Pergeseran/switching alokasi anggaran OPEX dapat dilakukan berdasarkan:
✓ Review realisasi anggaran yang dilakukan oleh Divisi Keuangan
✓ Permintaan Unit yang diusulkan melalui Memo.
Contoh Kewenangan pelaksanaan pergeseran OPEX di dalam tingkat Mata Anggaran yang sama adalah sebagai berikut :
Pergeseran/Switching Alokasi Anggaran pada Kantor Pusat Pergeseran/Switching Alokasi Anggaran Kantor Cabang/Capem
Dalam Satu 1 MATA ANGGARAN BEDA MATA ANGGARAN Dalam Satu 1 MATA ANGGARAN BEDA MATA ANGGARAN
Divisi Pemimpin Divisi Capem Pemimpin Capem Pemimpin Capem
Pemimpin Divisi (Tidak Lapor)
Beda Divisi (Tidak Lapor Divisi (Lapor Divisi Akuntansi) Antar Capem Pemimpin Cabang (Lapor Cabang Supervisi)
Dalam Satu Akuntansi) Dalam Satu (Tidak Lapor) Pemimpin Cabang
Direktur Sektor Direktur Sektor Cab Supervisi (Tidak Lapor)
Direktur Sektor (Lapor Divisi Akuntansi) Antar Capem Pemimpin Bagian Divisi
Beda Divisi Dan (Lapor Divisi Akuntansi) Beda Cab Akuntansi Pemimpin Bagian Divisi
Beda Direktur 2 Direktur Sektor Supervisi Akuntansi
Sektor 2 Direktur Sektor (Lapor Divisi Akuntansi)
(Lapor Divisi Akuntansi)
Antar Kantor Pemimpin Bagian Divisi Pemimpin Divisi Akuntansi
Cab Supervisi Akuntansi
Hotel Ibis Tamarin
Jakarta
25-26 Juni 2022
“Jika anda menyalakan lampu untuk orang lain, hal tersebut juga akan menerangi jalan anda”