The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Samsul Arifin, 2023-11-15 06:04:03

Modul Ajar gangguan pada sistem ekskresi pada manusia

Modul Ajar cara mengatasi gangguan ginjal

SAMSUL ARIFIN UPT SMP Negeri 14 Gresik PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK DINAS PENDIDIKAN UPT SMP NEGERI 14 GRESIK Jl. Raya Dermo No. 5 Benjeng Telp/Fax. (031) 7991096 – Gresik 61172 Website : smpn14.sch.id / email : [email protected] MODUL AJAR A. INFORMASI UMUM 1. Identitas Sekolah Instansi : SMP Negeri 14 Gresik Tahun : 2023 - 2024 Jenjang/Fase : SMP/ D Materi : Sistem Ekskresi pada manusia Kelas : 8 / Ganjil Durasi : 2 JP x ( 2 x 40 menit) 2. Kompetensi Awal a. Peserta didik dapat menganalisis sistem ekskresi pada manusia dan memahami gangguan pada sistem ekskresiserta upaya menjaga kesehatansistem ekskresi. b. Peserta didik mampu menerapkan Kompetensi Sosial Emosional (KSE) yaitu; Kesadaran Diri dengan menerapkan teknik STOP dan Ucapan Terima Kasih di pendahuluan. KSE Manajemen diri yang ada pada penyemapaian tujuan pembelajaran di bagian pendahuluan serta KSE Kesadaran Sosial dengan berempati dalam kelompok di kegiatan inti. 3. Profil Pancasila a) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan Berahlaq Mulia b) Mandiri c) Kreatif 4. Target PesertaDidik : 32 Siswa B. KOMPONEN INTI : 1. Tujuan Pembelajaran a. Setelah membaca bahan ajar dan menyaksikan tayangan video pembelajaran tentang kelainandan penyakit pada organ ginjal manusia, peserta didik dapat menganalisis penyebab kelainan dan penyakit yang terjadi pada ginjal dengan benar. b. Melalui percobaan sederhana uji pigmen urin, peserta didik dapat menampilkan hasilobservasi melalui diskusi kelompok c. Melalui diskusi kelompok, peserta didik mampu menemukan pola hidup yangsehat untuk menjaga organ ginjal. d. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat memilih solusi mencegah kelainan dan penyakit pada ginjal dan mempresentasikannya dengan tepat. e. Melalui percobaan sederhana dan diskusi mencari solusi mencegah penyakit dan kelainan pada ginjal, peserta didik dapat membuat poster ber-Qrcode (Quick Response Code) dengan tepat. SISTEM EKSKRESI


SAMSUL ARIFIN UPT SMP Negeri 14 Gresik SISTEM EKSKRESI 2. Pemahaman Bermakna Manfaat yang akan diperoleh setelah mengikuti pembelajaran: a) Siswa memiliki kemandirian dalam menganalisis kelainan pada ginjal melalui urine b) Siswa mampu menerapkan pola hidup yang sehat untuk menjaga organ ginjal C. MATERI PEMBELAJARAN Konsep Sistem Ekskresi pada Manusia D. METODE PEMBELAJARAN 1. Pendekatan : Saintifik dan TPACK 2. Metode : Diskusi, eksperimen, dan presentasi 3. Model Pembelajaran : Problem Based Learning. E. MEDIA, ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN 1. Media : Laptop, LCD Proyektor, Video, Slide Power Point 2. Alat dan Bahan : Uji Kandungan Pigmen Empedu pada Urine a) Tabung Reaksi 16 buah b) Penjepit 8 buah


SAMSUL ARIFIN UPT SMP Negeri 14 Gresik SISTEM EKSKRESI c) Rak Tabung Reaksi 8 buah d) Urin Peserta didik/kelompok 2 tabung e) Stiker indikator Urin 8 buah 3. Sumber Pembelajaran: - Buku IPA Kelas VIII Kurikulum Merdeka - Literatur dari internet dan surat kabar - Video Pembelajaran F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI WAKTU A. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit ) Pendahuluan Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan saling memberi dan menjawab salam Peserta didik dengan bimbingan Guru memulai berdoa, doa dipimpin ketua kelas. (PPK – Integritas: kemandirian, Religius) Peserta didik bersama guru menyanyikan lagu Indonesia Raya. Guru memberikan brainstorming dengan teknik STOP agar murid lebih bersemangat. Peserta didik dicek kehadirannya oleh Guru dan G u r u menanyakan adakah yang tidak masuk pada hari ini? (PPK – Disiplin) . dan menanyakan kesiapan fisik mereka. Adakah diantara kalian yang sakit? 2 menit Apersepsi dan Menggali kemampuan awal Peserta didik bersama Guru mengulas materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya mengenai struktur dan fungsi organ ginjal. - Apa yang kalian ketahui tentang Fungsi dari ginjal manusia? - Urutkan proses darah mulai disaring oleh ginjal sampai berupa air kencing/Urin?? Peserta didik diberi pertanyaan oleh Guru untuk menggali pengetahuan awal peserta didik melalui kegiatan tanya jawab yang dikaitkan dengan materi yang akan dipelajari. Anak-anak siapa yang pagi tadi kencing? berwarna apakah kencing kalian? 3 menit Motivasi Peserta didik diberikan tayangan gambar Kartu Indikator Urin 5 menit


SAMSUL ARIFIN UPT SMP Negeri 14 Gresik Gambar 1. Kartu Indikator Urin Sumber:https://www.google.com/search?q=kartu+indikator+urin e+kemenkes&client=opera&hl=id Peserta didik diberikan beberapa pertanyaan: Informasi apakah yang dapat kalian peroleh dari gambar tersebut? Menurut Kartu Indikator Urin tersebut, termasuk yang mana level urin kalian? Dapatkah Kalian memperkirakan kebutuhan akan air mineral harian? Guru memberikan pre-test kepada peserta didik dengan link : https://forms.gle/YwKDhy87PQFYPFUp7 Tujuan pembelajaran, penilaian, dan garis besar kegiatan yang akan dilakukan Guru menyampaikan tujuan positif pembelajaran hari. B. Kegiatan Inti (60 Menit) SINTAKS PBL AKTIVITAS GURU AKTIVITAS PESERTA DIDIK Alokasi waktu 1. Orientasi peserta didik pada masalah Guru menayangkan gambar data kasus gagal ginjal Sumber: kememkes RI. Peserta didik mengamati dan memahami gambar yang ditayangkan oleh guru (mengamati), dan (TPACK - Teknologi) 10 Menit SISTEM EKSKRESI


SAMSUL ARIFIN UPT SMP Negeri 14 Gresik SISTEM EKSKRESI selanjutnya guru memutar tayangan video. Guru mendorong siswa untuk merumuskan masalah Rumusan masalah yang diharapkan muncul: ” Apa penyebab penyakit gagal ginjal dan bagaimana cara kita terhindar dari penyakit gagal ginjal?”(4C – Kreatif/Kritis) Untuk mengetahuinya, mari kita lakukan kegiatan berikut ini! Peserta didik mengajukan pertanyaan terkait video dan gambar yang ditayangkan oleh guru (menanya) 2.Mengorganis asikan peserta didik untuk belajar Guru mengorganisasikan peserta didik menjadi beberapa kelompok untuk saling membantu dan berempati antar sesama, masing- masing kelompok terdiri dari 4orang peserta didik. Guru menanyakan kesiapan alat eksperimen kelompoknya kepada peserta didik. Guru meminta peserta didik untuk membaca dan memahami LKPD yang diberikan dan melakukan tanya jawab bagian yang belum dipahami dan memastikan setiap peserta didik memahami tugas sesuai dengan LKPD Peserta didik duduk berdasarkan kelompok yang telah di organisasikan guru. Peserta didik telah mempersiapkan alat eksperimen kelompoknya (PPK- kemandirian) Peserta didik membaca dan memahami LKPD. yang diberikan guru dan bertanya bagian LKPD yang belum dipahami kepada guru. (saintifikmenanya) (TPACK - Teknologi) 10 menit


SAMSUL ARIFIN UPT SMP Negeri 14 Gresik SISTEM EKSKRESI 3.Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok Guru membimbing peserta didik untuk melakukan eksperimen dan mengumpulkan data Memberikan arahan kepada peserta didik untuk mengerjakan LKPD melalui eksperimen Menanggapi kesulitan yang dialami peserta didik dalam mengumpulkan data pada LKPD. Membimbing peserta didik untuk melakukan penyelidikan dan mengumpulkan data melalui eksperimen. Guru melakukan penilaian sikap dan kinerja peserta didik Peserta didik melakukan eksperimen (mencari data / referensi / sumber) untuk bahan dalam menyelesaikan LKPD yang diberikan guru (saintifik-mengumpulkan data), (4Cs – Kolaborasi, Kritis, dan Kreatif) (PPK – Kerjasama) Peserta didik diarahkan oleh guru untuk mengerjakan melalui eksperimen (menalar) Peserta didik yang mengalami kesulitan mengumpulkan data pada LKPD bertanya kepada guru. Peserta didik melakukan penyelidikan dan mengumpulkan data melalui eksperimen (mencoba), (Pendekatan saintifik, mengasosiasi ) (PPK – Kerjasama) Peserta didik dinilai bagian sikap dan kinerjanya oleh guru. 15 menit 4.Mengembangkan dan menyajikan hasilkarya Guru memantau diskusi dan membimbing pembuatan poster ber-QR code sehingga karya rancangan setiap kelompok siap untuk dipresentasikan serta sesama anggota kelompok saling berdiskusi bertukar pikiran. Peserta didik menyusun hasil eksperimen dalam bentuk rancangan yang ada di LKPD dalam merumuskan ide pemecahan masalah dan hasilnya dipresentasikan/disajikan dalam bentuk himbauan/ 10 menit


SAMSUL ARIFIN UPT SMP Negeri 14 Gresik Poster berbarcode (HOTS-4C, Critical Thinking) (PPK – Kerjasama). 5.Menganalisis dan mengeval - uasi proses pemecahan masalah Guru membimbing presentasi dan memotivasi perwakilan salah satu kelompok untuk presentasi dan kelompok lain memberikan masukan, guru memberikan penghargaan untuk kelompok yang tampil. Perwakilan salah satu kelompok melakukan presentasi, dan kelompokyang lain memberikan apresiasi (4C – Collaboration, Communication) 15 menit Guru memberikan feed back.terkait permasalahan di presentasi kelompok. Peserta didik memperhatikan penguatanterkait materi Sistem Ekskresi yang disampikan guru setelah peserta didik presentasi. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi hasil eksperimen dan diskusi yang telah dilakukan Peserta didik bersama kelompoknya menyimpulkan hasil eksperimen dan diskusi yang telah dilakukan. sesuai dengan masukan yang diperoleh dari teman dalam satu kelompoknya. (mengomunikasikan) C. PENUTUP (10 Menit) Tahap Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Evaluasi proses Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari: 1) Peserta didik dapat menganalisis penyebab kelainan dan penyakit yang terjadi pada ginjal dengan benar. 2) Peserta didik dapat menampilkan hasil observasi melalui diskusi kelompok. 3) Peserta didik mampu menemukan pola hidup yang sehat untuk menjaga organ ginjal. 4) Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat memilih solusi mencegah kelainan dan penyakit pada ginjal dan mempresentasikannya dengan tepat. 5) Melalui presentasi solusi mencegah penyakit dan kelainan pada ginjal, peserta didik dapat membuat poster ber-QRcode dengan tepat. ∙ Guru dan peserta didik melakukan refleksi tentang pembelajaran yang telah dilakukan hari ini dan peserta didik mengucap terima kasih kepada guru atas pembelajaran bermakna yang membuat peserta didik menjadi tahu akan pentingnya menjaga kesehatan ginjal. 2 menit yang sudah dihasilkan bersama antara guru dan peserta didik


SAMSUL ARIFIN UPT SMP Negeri 14 Gresik SISTEM EKSKRESI Evaluasi hasil belajar Peserta didik mengerjakan soal yang diberikan guru melalui(Post-test)sebagai evaluasi belajaryang telah dilakukan.dengan link: https://forms.gle/oaBFJJ8y8NiPyxCB9 5 menit Apresiasi pembelajaran Guru memberikan apresiasi kepada peserta didik yang sudah menyelesaikan tugas (mengerjakan soal ) dengan baik. 1 menit Guru memberikan tugas tindak lanjut kepada peserta didik berupa pekerjaan rumah berkaitan dengan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dan mengembangkan karakter peserta didik. (PPK- Kemandirian) Guru memberitahukan kegiatan belajar yang akan dikerjakan pada pertemuan berikutnya, yaitu “Getaran dan Gelombang dalam kehidupan sehari-hari”. Kegiatan pembelajaran di tutup dengan doa dan Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam penutup. (PPK – Religius) G. PENILAIAN PEMBELAJARAN 1. Formatif : Asesmen selama pembelajaran (penilaian sikap, ketrampilan, dan pengetahuan) 2. Sumatif : Asesmen pada akhir proses pembelajaran a. Penilaian Formatif 1) Penilaian Sikap Dengan menggunakan jurnal observasi (instrumen penilaian) 2) Penilaian Keterampilan Unjuk kerja (instrument penilaian) Pengetahuan Tes tertulis (instrument penilian) 3) Penilaian Pengetahuan menggunakan Pre-Test dan Post-Test a. Teknik penilaian 1) Penilaian sikap dengan menggunakan lembar observasi 2) Penilaian pegetahuan melalui tes tertulis 3) Penilaian keterampilan melalui tes Unjuk kerja b. Instrumen Penilaian 1) Sikap : Observasi perkembangan sikap dan penilaian diri No Teknik Bentuk Instrumen Contoh Butir instrument Waktu pelaksanaan Keterangan 1. Observasi Penilaian diri Terlampir Saat pembelajaran 2) Pengetahuan Teknik Bentuk Instrumen Contoh butir instrumen Waktu Pelaksanaan Keterangan Tertulis Uraian Terlampir Saat setelah pembelajaran Penilain untuk pencapaian pembelajaran


SAMSUL ARIFIN UPT SMP Negeri 14 Gresik SISTEM EKSKRESI 3) Keterampilan Teknik Bentuk Instrumen Contohbutir instrumen Waktu pelaksanaan Keterangan Unjuk kerja Lembar penilaian Terlampir Saat pembelajaran berlangsung Penilaian pencapaian pembelajaran c. Instrument Penilaian dan Pedoman Penskoran Terlampir d. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan 1) Pembelajaran Remedial Berdasarkan hasil analisis penilaian, bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar diberikan kegiatan pembelajaran dengan bentuk remedial yang digabungkan dangan materi pokok lain, dalam bentuk: a) Pembelajaran ulang, jika 50% atau lebih peserta didik di bawah nilai ketuntasan b) Bimbingan kelompok dengan pemanfaatan tutor sebaya, jika kurang dari 50% di bawah nilai ketuntasan Tujuan pembelajaran 2) Pembelajaran Pengayaan Untuk peserta didik di atas nilai ketuntasan tujuan pembelajaran, diberikan pengayaan berupa soal-soal yanglebih kompleks untuk memperdalam materi. Mengetahui, Gresik, 17 Juli 2023 Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Drs. S u n a r t o Samsul Arifin, S.Pd NIP. 19650901 199903 1 001 NIP. 19851126 202221 1 004


SAMSUL ARIFIN UPT SMP Negeri 14 Gresik SISTEM EKSKRESI LAMPIRAN 1. PENILAIAN Lampiran 1. Lembar Penilaian Sikap RUBRIK PENILAIAN SIKAP Mata pelajaran : IPA Kelas VIII Semester : GANJIL Pelajaran : 2023/2024 1. Aspek sikap : Disiplin No Nama siswa Indikator/ nilai Disiplin 4 ( Tepat waktu, Jawaban LKPD benar) 3 (Tidak tepat waktu, Jawaban LKPD benar) 2 (Tepat waktu, jawaban LKPD salah) 1 (Tidak tepat waktu, jawaban LKPD salah) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 dst Keterangan: 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup baik, 1 = kurang baik


SAMSUL ARIFIN UPT SMP Negeri 14 Gresik SISTEM EKSKRESI 2. Aspek sikap : Jujur No Nama siswa Indikator/ nilai Jujur 4 ( Tidak menyontek, tidak plagiat dan mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki ) 3 ( Menyontek, tidak plagiat dan mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki ) 2 ( Tidak menyontek, plagiatdantidak mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki ) 1 ( Menyontek, plagiat dan tidak mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki ) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 dst Keterangan: 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup baik, 1 = kurang baik SAMSUL ARIFIN


SISTEM EKSKRESI Lampiran 2. Penilaian Pengetahuan Penilaian Pengetahuan KISI - KISI SOAL 3.10 Menganalisis sistem ekskresi pada manusia dan memahami gangguan pada sistem ekskresi serta upaya menjaga kesehatan sistem ekskresi. N o Indikator ketercapaian KD Indikator Soal Butir Soal Ranah Bloom Kunci Jawaban Sk or 1 Menganalisi s kelainan dan penyakit yang terjadi pada organ ginjal manusia. Peserta didik menganali sis kelainan yang terjadi Dari sumber bacaan di atas produksi urin dibuat sebagai indikator rusak atau tidaknya ginjal. Apa kaitan antara produksi urin dengan tingkat kesehatan ginjal manusia? C4 Karen urin adalah produk utama dari penyaringan darah oleh ginjal, sehingga terbentuknya urine merupakan indikator utama proses filtrasi pada ginjal. 20 pada organ ginjal manusia Peserta didik Seorang artis terkenal bernama Entis Sutisna mengeluhkan pinggangnya sakit setiap kali ia beraktivitas fisik. Setiap kali buang air kecil dia selalu mendapati volume air kencingnya yang minim dan warna urin yang kuning keruh. Dari gejala awal tersebut apa yang seharusnya dilakukan oleh artis tersebut sebelum periksa ke fasilitas kesehatan? C3 Mengkonsumsi air mineral 40 dapat cukup, yaitu minimal 2 liter menentukan perhari atau 8 gelas dan gejala menjaga pola tidur dan makan penyakit dengan sehat pada ginjal. 2 Menemuk an berbagai pola hidup Peserta didik mampu menemu kan berbagai pola hidup menjaga kesehata n ginjal manusia Menurut kalian pola hidup seperti apa yang harus kita lakukan agar organ ginjal kita selalu sehat? C4 Melakukan aktivitas fisik teratur,makan makanan sehat (rendah lemak, rendah garam, tinggi serat),kontrol tekanan darah dan gula darah,monitor berat badan dan mempertahankan berat badan normal,minum air putih minimal 2 liter per hari (8 gelas),tidak mengonsumsi obat-obatan yang tidak dianjurkan,dan tidak merokok 40 untuk menjaga kesehatan organ ginjal manusia SAMSUL ARIFIN UPT SMP Negeri 14 Gresik


SISTEM EKSKRESI Pedoman penskoran: ℎ ℎ = 100 Mengetahui, Gresik, 1 7 Juli 2023 Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Drs. S u n a r t o Samsul Arifin, S.Pd NIP. 19650901 199903 1 001 NIP. 19851126 202221 1 004 SAMSUL ARIFIN UPT SMP Negeri 14 Gresik


SISTEM EKSKRESI Lampiran 3. Penilaian Keterampilan Penilaian Keterampilan Aspek penilaian keterampilan No Aspek yang dinilai 3 2 1 Keterangan 1 Memakai alat dengan benar 2. Identifikasi data 3. Hasil Analisis 4. Kesimpulan dan penyelesaian masalah Rubrik penilaian ketrampilan No Indikator Rubrik 1 Memakai alat dengan benar 3. Menggunakan alat dengan sesuai fungsi dan berhati-hati dalam menggunakan alat 2. Menggunakan alat dengan sesuai fungsi dan tidak berhati-hati dalam menggunakan alat 1. Tidak menggunakan alat dengan sesuai fungsi dan tidak berhati-hati dalam menggunakan alat 2 Identifikasi data 3. Identifikasi data cermat 2. Identifikasi data beberapa masih tidak sesuai 1. Identifikasi data tidakcermat 3 Hasil Analisis 3. Hasil analisis lengkap 2. Hasil analisis lengkap sebagian 1. Hasil analisis tidak lengkap 4 Kesimpulan dan penyelesaian masalah 3. Semua kesimpulan benar dan penyelesaian masalah sesuai 2. Sebagian kesimpulan benar dan penyelesaian masalah sesuai 1. Kesimpulan tidak benar atau tidak sesuai dan tidak ada penyelesaian masalah Pedoman penskoran: ℎ = ℎ 100 SAMSUL ARIFIN UPT SMP Negeri 14 Gresik


Wahyu Sulaiman NIM. 2200103921097143 SISTEM EKSKRESI CGP Angkatan 9 Kabupaten Gresik


Wahyu Sulaiman NIM. 2200103921097143 RPP LISTRIK DINAMIS A. Permasalahan Bacalah ilustrasi di bawah ini! Gambar 1.a Kasus Gagal Ginjal pada anak Gambar 1.b Warna Air kencing manusia Tampak Pada gambar Pertama yaitu kejadian luar biasa yang menyebabkan banyak anak meninggal dunia secara tiba-tiba akibat tercemarnya kandungan bahan pada obat berbentuk sirup. Gambar kedua menjelaskan perbedaan warna pada urin manusia akibat perbedaan kondisi tubuh. Seseorang yang kencing biasanya menjumpai perbedaan warna kencingnya tergantung dengan apa yang ia lakukan dan ia konsumsi. B. Tujuan 1. Melalui diskusi kelompok secara kolaboratif, peserta didik dapat Menyelidiki tingkat kesehatan organ ginjalnya. 2. Melalui diskusi kelompok secara kolaboratif, peserta didik dapat membandingkan tingkat kesehatan organ ginjal antar peserta didik 3. Melalui percobaan secara kreatif, peserta didik dapat Menyajikan hasil/Karya berupa poster himbauan untuk menjaga kesehatan ginjal C. Alat dan Bahan 1. Tabung Reaksi 16 buah 2. Penjepit 8 buah 3. Rak Tabung Reaksi 8 buah


Wahyu Sulaiman NIM. 2200103921097143 RPP LISTRIK DINAMIS 4. Urin Peserta didik 2 tabung/Kelompok 5. Stiker Indikator 8 buah 6. Hand scoon 16 Pasang D. Langkah Kerja 1. Siapkan urin yang akan diberi perlakuan dan masukkan ke dalam tabung reaksi! 2. Letakkan urin yang ada pada tabung reaksi pada rak kayu yang telah disediakan menggunakan penjepit tabung ! 3. Amati secara fisik urin yang ada di rak kayu, catat perbedaan warna yang muncul. Buat gagasan untuk agar organ ekskresi tetap sehat ! E. Tabel Pengamatan No Warna Urin Keterangan 1 2 F. Pertanyaan Analisis 1. Bagaimanakah caramu untuk mengetahui kesehatan organ ginjal kita pada saat kita kencing? ................................................................................................................ ................................................................................................................ ................................................................................................................


2. Warna apa pada urin yang menunjukkan organ ginjal kita sehat ? ................................................................................................................ ................................................................................................................ ................................................................................................................ 3. Ketika warna urin kita jumpai warna orange, maka hal apa yang harus kita lakukan untuk menghindari kerusakan ginjal? ................................................................................................................ ................................................................................................................ ................................................................................................................ 4. Sebutkan 2 syarat ginjal kita termasuk ginjal yang sehat! ................................................................................................................ ................................................................................................................ ................................................................................................................ G. Kesimpulan Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa : ..................................................................................................................... ..................................................................................................................... ..................................................................................................................... H. Ide/Gagasan Buatlah solusi atas permasalahan terkait penyakit pada ginjal yang telah kalian pelajari dan tuliskan pada kolom berikut!


Materi Ajar Gangguan dan penyakit pada ginjal A. Kejadian Kerusakan akut pada ginjal anak-anak karena tercemarnya bahan pelarut sirup. REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan gangguan ginjal akut progresif atipikal pada anak disebabkan adanya pencemaran dari pelarut dalam obat cair sehingga menimbulkan zat kimia berbahaya. "Jadi memang zat kimia yang berbahaya ini merupakan impurities (pencemaran) dari pelarut pembantunya, pelarut pembantu ini memang sudah lama dipakai, bukan hanya di industri obat," katanya, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (24/10/2022). Dalam beberapa waktu terakhir, kasus gagal ginjal akut banyak menyerang anak-anak berusia 6 bulan sampai 18 tahun. Adanya kenaikan ini terjadi dalam kurun waktu 2 bulan terakhir, dimana 18 Oktober 2022, sebanyak 189 kasus telah dilaporkan dan paling banyak didominasi oleh anak berusia 1 – 5 tahun. Melihat adanya peningkatan kasus gagal ginjal akut tersebut, Kementerian Kesehatan bertindak cepat untuk menginformasikan kepada seluruh orang tua untuk tetap waspada dan tidak panik, terutama ketika anak mengalami gejala yang mengarah pada penyakit ginjal akut, seperti: 1. Diare 2. Muntah 3. Demam selama 3 – 5 hari 4. Batuk & Pilek 5. Jumlah air seni yang semakin sedikit, bahkan tidak bisa buang air kecil sama sekali Pada pernyataannya, dr. Yanti Herman, MH. Kes selaku Plt. Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan mengajak masyarakat, khususnya orang tua untuk terus mengawasi perkembangan kesehatan anak, tidak panik dan bersegera untuk melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila anak mengalami gejala yang mengarah kepada penyakit gagal ginjal akut. Tidak sampai disitu, guna melakukan upaya penurunan kasus gagal ginjal akut, pemerintah juga menerbitkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor HK.02.02./2/I/3305/2022 tentang Tata Laksana dan Manajemen Klinis Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) Pada Anak di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Adapun surat keputusan ini dikeluarkan guna memberikan informasi terkait serangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh tenaga medis dan tenaga kesehatan lain dalam melakukan penanganan terhadap pasien gagal ginjal akut. a. Pigmen urin sebagai indikator sehatnya ginjal manusia Pipis atau urine adalah sisa material yang dieksresikan oleh ginjal dan ditampung dalam saluran kemih. Akhirnya dikeluarkan oleh tubuh melalui proses urinasi dalam bentuk cairan. Eksresi urine yang disaring dari ginjal menuju ureter selanjutnya disimpan di dalam kandung kemih dan kemudian dibuang. Proses terseebut diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dari darah yang tidak dibutuhkan oleh tubuh guna menjaga keseimbangan cairan. Dengan kata lain, zat yang berguna bagi


tubuh akan di proses dan untuk zat yang dianggap tidak berguna akan dibuang dalam bentuk urin, feses dan juga keringat. Namun ada saatnya tubuh tidak melakukan hal demikian, dalam kasus tertentu, tubuh justru akan membuang zat baik yang terkandung oleh makanan seperti protein, zat besi dan sebagianya. Warna urin yang dihasilkan ternyata memiliki fungsi untuk mendeteksi masalah kesehatan. Para ahli di Cleveland Clinic di Ohio menciptakan gambar diagram untuk mengilustrasikan warna air seni yang normal dan tidak. Warna yang terdapat pada diagram ini bervariasi. Berikut daftarnya yang dirangkum Chatnews dari berbagai sumber! Sumber: chatsnews.id 1. Transparan Jika urin transparan dan bersih, kemungkinan kamu minum air putih terlalu banyak. Secara umum saat kamu mendapati urin berwarna transparan artinya meminum terlalu banyak air melebihi kebutuhan tubuh. 2. Kuning pucat Warna kuning pucat adalah warna yang normal untuk urine. Ini menunjukkan bahwa kamu sehat dan tidak dehidrasi. Tetapi jika warna urin menggelap artinya Anda kekurangan sedikit cairan. 3. Kuning tua Kuning tua juga merupakan warna urine yang normal. Ini berarti mulai mengalami kekurangan cairan, tetapi hanya sedikit. Jika kamu melihat warna urine kuning tua, sebaiknya kamu segera minum air putih. Karena warna ini menunjukkan bahwa kamu hampir mengalami dehidrasi jika tak minum dalam waktu dekat. 4. Kuning Gelap Menandakan adanya kondisi tubuh yang sedang mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan. Perlu lebih banyak mengkonsumsi air putih. Namun warna gelap pada urin bisa juga dikarenakan sebab yang lain, misalnya pengaruh makanan, konsumsi obat atau suplemen tertentu, atau gejala penyakit tertentu (jika diikuti dengan gejala lain yang muncul). 5. Pink kemerahan atau merah


Pada bidang urologi, warna urin merah merupakan tanda bahaya yang harus segera dicari penyebabnya. Urin merah bisa disebabkan makanan yang makan, antibiotik, atau zat-zat lain yang kamu konsumsi, misalnya setelah makan buah naga. Jika warna merah berasal dari darah maka ini berarti bahaya. Jika kamu menemukan urin Anda berwarna pink atau terdapat semburat merah seperti darah berarti Anda harus segera menemui dokter. Kondisi seperti kanker mulai dari ginjal sampai kandung kencing dapat menyebabkan darah. Kondisi lain yang membuat urin merah misalnya batu ginjal, batu saluran kemih, prostat dan lainlain. 6. Hijau atau Biru Untuk kebanyakan orang, melihat urin berwarna hijau tentu akan sangat mengejutkan. Memang urin berwarna hijau dan biru sangat jarang terjadi. Beberapa penyakit yang menyebabkan urin berwarna hijau atau biru misalnya porphiria. Terkadang urin berwarna hijau karena mengkonsumsi sayur-sayuran dan zat lain yang tidak dapat diserap oleh saluran pencernaan. Apakah urin ada berbau aneh? Mungkin kamu tidak harus khawatir jika hal ini terjadi karena bau bukan merupakan indikasi suatu penyakit. Jika urin berbusa kemungkinan karena hasil dari buang air kecil lebih kuat dari biasanya sehingga menghasilkan busa lebih banyak dari biasanya. B. Kebutuhan Air minum harian Berapa Takaran Normal agar tidak kekurangan cairan ? Kebutuhan cairan tiap orang berbeda-beda. Pada orang dewasa, konsumsi air putih yang disarankan yaitu sekitar delapan gelas berukuran 230 ml per hari atau total 2 liter. Selain dari minuman, makanan juga dapat memberikan asupan cairan pada tubuh yaitu sekitar 20%. Cairan dari makanan terutama diperoleh dari buah dan sayur, misalnya bayam dan semangka yang mengandung 90% air. Sumber: (https://p2ptm.kemkes.go.id) Manfaat minum air 8 gelas sehari : Dapat memelihara fungsi ginjal Menghindari dehidrasi Mengurangi risiko kanker kandung kemih Memperlancar pencernaan


Perawatan kulit dan dapat Mengontrol kalori. Syarat-syarat air minum Tidak berasa Tidak berbau Tidak berwarna Tidak mengandung mikroorganisme yang berbahaya Tidak mengandung logam berat Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan ataupun tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum (Kepmenkes Nomor 907 Tahun 2002) C. Mengenal Lebih Dalam Fungsi Ginjal untuk Tubuh Ginjal yang sehat memiliki satu juta nefron, yang berperan dalam penyaringan darah, mengurai nutrisi, menyebarkan limbah dari hasil penyaringan. Setiap nefron memiliki penyaring bernama glomerulus dan tubulus, yang bekerja melalui empat tahap, yaitu: 1.Tahap Pertama: Menyaring Darah Dalam menjalankan fungsinya, tahap pertama yang dilakukan ginjal adalah menyaring darah. Proses ini dibantu oleh glomerulus. Darah dari aorta akan melewati arteri ginjal, menuju ke badan malpighi untuk disaring. Zat sisa hasil penyaringan tersebut dinamakan urine primer. Cairan ini biasanya mengandung air, glukosa, garam, dan urea. Ketiga senyawa tersebut akan masuk dan disimpan untuk sementara di dalam kapsul Bowman. 2.Tahap Kedua: Pembentukan Urine Sekunder Setelah selesai tahap pertama, urine primer di dalam kapsul Bowman akan bergerak menuju saluran pengumpul. Proses pembentukan urine akan terjadi melalui tahapan reabsorpsi, yang akan menyerap kembali zat-zat yang masih bisa digunakan, seperti glukosa, asam amino, dan garam tertentu. Proses reabsorpsi ini dilakukan oleh tubulus proksimal dan lengkung Henle. Kemudian, proses tersebut menghasilkan urine sekunder, yang memiliki kadar urea dalam jumlah yang tinggi. 3.Tahap Ketiga: Pengeluaran Zat Setelah menghasilkan urine sekunder, tahap selanjutnya adalah pengeluaran zat atau augmentasi. Urine sekunder tersebut akan dialirkan menuju tubulus distal, melewati pembuluh kapiler darah, untuk melepaskan zat yang tidak diperlukan oleh tubuh. Jadi, urine yang nantinya dikeluarkan tubuh pun dapat terbentuk dari hasil penyaringan darah. 4.Tahap Keempat: Urine Ditampung di Kandung Kemih Urine yang siap dikeluarkan tubuh akan ditampung di kandung kemih. Jika kandung kemih sudah penuh, sinyal akan dikirim ke otak untuk memberitahu kamu agar segera ke toilet. Saat buang air kecil, urine akan dikeluarkan melalui uretra. Sumber : National Kidney Foundation.


Ada macam-macam penyakit ginjal yang bisa terjadi. Jika tidak segera diobati, penyakit ginjal tersebut bisa menjadi semakin parah, sehingga akan sulit untuk disembuhkan dan berpotensi menimbulkan komplikasi yang fatal. Ginjal merupakan sepasang organ yang memiliki peran penting dalam tubuh manusia. Fungsi ginjal adalah untuk menyaring limbah, racun, dan cairan berlebih yang ada di dalam darah, lalu mengeluarkannya melalui urine. Organ ini juga bertugas untuk mengontrol tekanan darah, elektrolit, dan keasaman (pH) darah agar tetap stabil, mengatur produksi sel darah merah, serta menjaga kekuatan kekuatan tulang. Beragam Penyebab Penyakit Ginjal Ketika fungsi ginjal terganggu akibat penyakit ginjal tertentu, kinerja berbagai organ tubuh akan bermasalah. Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena penyakit ginjal, di antaranya: Penyakit tertentu, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan penyakit autoimun Cedera berat pada ginjal Efek samping obat-obatan Riwayat penyakit ginjal dalam keluarga Usia lebih dari 60 tahun Kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol Macam-Macam Penyakit Ginjal dan Gejalanya Setidaknya ada 8 macam penyakit ginjal yang umum terjadi, yaitu: 1. Infeksi ginjal Infeksi ginjal atau pyelonephritis biasanya terjadi akibat bakteri yang berpindah dari kandung kemih atau saluran kemih. Perpindahan bakteri ini bisa terjadi akibat infeksi saluran kemih (ISK) yang tidak segera diobati atau adanya sumbatan pada saluran kemih, sehingga aliran urine terhambat. Penyakit infeksi ginjal dapat menimbulkan beberapa gejala berupa sakit pinggang atau punggung, demam, mual, lemas, nyeri saat buang air kecil, dan ada darah atau nanah dalam urine. Infeksi ginjal perlu diobati dengan antibiotik seseuai resep dokter. Jika seseorang terkena infeksi ginjal yang sudah parah, biasanya ia akan perlu dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan cairan infus dan antibiotik suntikan selama beberapa hari. 2. Batu ginjal Batu ginjal merupakan salah satu macam penyakit ginjal yang sering terjadi. Kondisi ini terjadi ketika zat tertentu di dalam ginjal menumpuk, mengendap, dan membentuk gumpalan keras menyerupai batu. Zat-zat tersebut bisa berupa kalsium, oksalat, dan asam urat. Seseorang berisiko terkena batu ginjal apabila ia memiliki beberapa faktor risiko, seperti kurang minum air putih, sering mengonsumsi makanan asin dan manis, memiliki penyakit tertentu, semisal hiperparatiroidisme dan infeksi saluran kemih. Batu ginjal yang berukuran kecil biasanya tidak menimbulkan gejala. Namun, jika ukuran batu ginjal sudah besar dan menyumbat atau melukai dinding saluran kemih, maka dapat menimbulkan nyeri saat buang air kecil dan urine berwarna seperti teh. Penyakit batu ginjal yang ringan biasanya dapat diobati dengan banyak minum air putih dan mengonsumsi obat-obatan. Namun, untuk menangani batu ginjal yang besar, biasanya diperlukan tindakan medis oleh dokter, seperti operasi untuk membuang batu ginjal, bedah ureteroskopi, serta ESWL. D. Macam-Macam Penyakit Ginjal yang Perlu Diwaspadai


3. Gagal ginjal akut Gagal ginjal akut adalah kondisi ketika ginjal tidak dapat berfungsi normal secara tiba-tiba. Penyakit ginjal yang satu ini biasanya terjadi akibat beberapa faktor, seperti: Cedera parah pada ginjal Perdarahan hebat Dehidrasi berat Sepsis Efek samping obat-obatan tertentu Kelainan pada ginjal, seperti batu ginjal dan glomerulonefritis Kondisi ini dapat menimbulkan beberapa gejala, seperti pembengkakan pada tungkai dan kaki, lemas, menjadi lebih jarang pipis, sesak napas, penurunan kesadaran atau pingsan, hingga kejang. Penderita gagal ginjal akut perlu mendapatkan perawatan dari dokter di rumah sakit. Selama perawatan, dokter mungkin akan menyarankan pasien untuk membatasi asupan garam serta kalium, memberikan obatobatan untuk memperbaiki fungsi ginjal, dan menjalani cuci darah. 4. Gagal ginjal kronis Gagal ginjal kronis adalah penurunan fungsi ginjal yang berlangsung selama lebih dari 3 bulan. Gagal ginjal kronis bisa disebabkan oleh gagal ginjal akut yang tidak ditanggani, efek samping obat-obatan, hingga penyakit tertentu, seperti diabetes dan hipertensi. Jika masih dalam wahap awal, gagal ginjal kronis biasanya tidak menimbulkan gejala. Namun, jika sudah berkembang menjadi semakin parah, gagal ginjal kronis dapat menimbulkan beberapa gejala berupa pembengkakan di kaki, lemas, pucat, nafsu makan hilang, mual, gatal-gatal, kram otot, sulit tidur, dan sesak napas. Penderita gagal ginjal kronis membutuhkan perawatan di rumah sakit. Selama perawatan, dokter dapat memberikan obat-obatan untunk memperbaiki fungsi ginjal dan menyarankan pasien untuk menjalani cuci darah. Untuk menangani gagal ginjal stadium akhir, dokter biasanya perlu melakukan operasi transplantasi ginjal. 5. Nefropati diabetik Nefropati diabetik adalah penyakit ginjal yang disebabkan oleh diabetes atau gula darah tinggi yang tidak terkontrol dalam jangka panjang. Penyakit ini dapat menimbulkan gejala berupa susah tidur, gatal-gatal, urine berbusa, tubuh lemas, serta pembengkakan pada wajah, tungkai, kaki dan lengan. Nefropati diabetik umumnya tidak dapat disembuhkan, tapi penanganan bisa dilakukan untuk mencegahnya semakin parah dan berbahaya. Untuk menangani penyakit ginjal ini, dokter akan memberikan pengobatan untuk mengontrol tekanan darah dan gula darah, menyarankan diet rendah garam, serta terapi cuci darah. 6. Sindrom nefritik Sindrom nefritik adalah penyakit ginjal yang terjadi akibat peradangan pada glomerulus atau bagian ginjal yang berfungsi menyaring darah. Penyakit ini dapat disebabkan oleh infeksi, gangguan autoimun, hingga kelainan genetik. Penyakit ini dapat menimbulkan beberapa gejala, seperti buang air kecil berdarah, demam, sakit perut, serta pembengkakan di beberapa bagian tubuh, seperti mata, kaki, dan lengan akibat penumpukan cairan. Untuk mengobati penyakit ginjal ini, dokter dapat memberikan obat-obatan, menyarankan pasien untuk menjalani diet rendah garam dan kalium. Jika sudah menyebabkan gangguan fungsi ginjal, penyakit ini perlu ditangani dengan prosedur cuci darah.


7. Sindrom nefrotik Sindrom nefrotik terjadi ketika ada kebocoran pada glomerulus, sehingga terdapat banyak protein pada urine. Sindrom nefrotik bisa disebabkan oleh kondisi medis tertentu, seperti infeksi, diabetes, dan lupus. Penyakit ini bisa menimbulkan gejala seperti urine berbusa, edema di mata, kaki, dan lengan, serta kehilangan nafsu makan. Penanganan sindrom nefrotik perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Misalnya jika disebabkan oleh infeksi, dokter dapat memberikan obat-obatan untuk mengatasi infeksi. Jika disebabkan oleh lupus, dokter dapat memberikan obat kortikosteroid untuk mengatasi peradangan. 8. Tumor ginjal Tumor ginjal adalah benjolan yang muncul di ginjal akibat pertumbuhan sel abnormal. Tumor ginjal yang berukuran kecil biasanya bersifat jinak, sedangkan yang berukuran besar biasanya bersifat ganas dan dapat menyebabkan kanker ginjal. Penyebab tumor ginjal belum diketahui secara pasti. Namun, terdapat beberapa faktor risiko yang meningkatkan peluang seseorang mengalami penyakit ini. Faktor risiko tersebut meliputi: Obesitas dan pola makan yang tidak sehat Kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol Riwayat hipertensi atau penyakit kanker ginjal dalam keluarga Sering terpapar zat beracun atau mengonsumsi obat-obatan tertentu Rutin menjalani terapi cuci darah Sebagian besar tumor ginjal tahap awal biasanya tidak menimbulkan gejala. Jika muncul gejala, biasanya tidak spesifik dan bisa menyerupai penyakit ginjal lainnya. Pengobatan tumor ginjal tergantung pada ukuran, tahapan, pertumbuhan, dan perkembangan tumor itu sendiri. Tahap awal pengobatannya adalah dengan observasi penuh untuk mencegah pertumbuhan tumor dan mempertahankan fungsi ginjal. Pada tahap lanjut, tumor ginjal memerlukan terapi dengan obat-obatan dan operasi. Selain beberapa penyakit ginjal di atas, masih ada beberapa macam penyakit ginjal yang dapat terjadi, contohnya penyakit ginjal polikistik, lupus nefritis atau peradangan ginjal akibat penyakit lupus, serta hidronefrosis. Pemeriksaan Macam-Macam Penyakit Ginjal Sebagian penyakit ginjal ada yang tidak menimbulkan gejala di tahap awal dan baru menimbulkan gejala ketika sudah menjadi parah. Oleh sebab itu, Anda dianjurkan untuk rutin melakukan pemeriksaan ginjal atau menjalani general check up ke dokter.Ketika mengevaluasi fungsi ginjal, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik beserta pemeriksaan fungsi ginjal melalui tes darah dan urine, serta pemeriksaan penunjang lain, seperti Roentgen ginjal, pielografi, USG, dan CT-scan atau MRI ginjal. Macam-macam penyakit ginjal yang dibiarkan atau tidak diobati dengan tepat, lambat laun akan menyebabkan kerusakan permanen pada ginjal dan mengakibatkan gagal ginjal berat. Hal in dapat berisiko tinggi membahayakan nyawa penderitanya. Jika gagal ginjal yang terjadi sudah berat atau sama sekali sudah membuat ginjal tidak berfungsi, maka penderita kondisi ini akan membutuhkan terapi cuci darah seumur hidup atau menjalani transplantasi ginjal. Oleh karena itu, Anda sebaiknya tidak mengabaikan gejala penyakit ginjal yang muncul dan jangan lupa untuk rutin memeriksakan diri ke dokter agar penyakit ginjal bisa terdeteksi sejak dini. Ditinjau oleh: dr. Airindya Bella (https://www.alodokter.com/macam-macam-penyakit-ginjal-yang-perlu-diwaspadai)


MEDIA PEMBELAJARAN A. Slide Power point No. Gambar Keterangan 1 Halaman muka yang menampilkan judul topik yang akan dipelajari 2 Menampilkan masalah yang sedang viral yaitu gangguan ginjal akut pada balita 3 Menampilkan peristiwa dilarangnya penggunaan obat sirup tercemar yang diduga penyebab gangguan pada ginjal balita 4 Menampilkan kartu indikator warna urin sebagai alat uji ginjal kita sehat atau tidak. 5 Menunjukkan lavel warna urin manusia dengan kriteria tertentu 6 Menampilkan kebutuhan cairan harian manusia 7 Menunjukkan cara menjaga kesehatan ginjal


B. Video Pembelajaran 1 Tampilan awal video lkerusakan ginjal kronis yang dilaporkan oleh IDAI(Ikatan Dokter Anak Indonesia) 2 Menyajikan data peningkatan penyakit ginjal kronis 3 Ada dugaan bahwa Obat Sirup penyebab gagal ginjal akut 4 Para Ahli masih mengkaji Penyebab gagal ginjal akut 5 Menghentikan sementara penggunaan obat sirup


Click to View FlipBook Version