PANDUAN ASESMEN KOMPETENSI
KEPERAWATAN DAN BIDAN
RSU. HAJI MEDAN PROVSU
Panduan Asesmen Kompetensi
Keperawatan dan Bidan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan nikmat – Nya
sehingga Buku Panduan Asesmen Kompetensi Keperawatan dan Bidan RSU Haji Medan
Provsu ini dapat tersusun.
Buku Panduan Asesmen Kompetensi Keperawatan dan Bidan ini disusun dengan tujuan
untuk menjadi Panduan bagi Asesor Klinik Keperawatan dan Mitra Bestari dalam
melaksanakan asesmen kompetensi di RSU Haji Medan Provsu. Dalam panduan ini berisi
tentang prosedur dan alur penyelenggaraan Asesmen Kompetensi. Untuk peningkatan mutu
profesi keperawatan diperlukan pengembangan kebijakan, pedoman, panduan dan prosedur
yang tertuang dalam panduan ini. Guna tujuan tersebut panduan ini akan dievaluasikan.
masukan, kritik dan saran yang konstruktif untuk pengembangan panduan ini sangat kami
harapkan dari pembaca.
Sangat disadari bahwa Buku Panduan Asesmen Kompetesi Keperawatan dan Bidan az
RSU Haji Medan Provsu ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, perbaikan akan
dilakukan secara berkala untuk mendukung visi RSU Haji Medan Provsu.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
Buku Panduan Asesmen Kompetensi Keperawatan RSU Haji Medan Provsu ini dapat
tersusun.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................ i
Daftar Isi .................................................................................................................. ii
Kebijakan Panduan Asesmen Kompetensi .............................................................. iii
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................... 1
1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 2
B. Tujuan .......................................................................................................... 3
BAB II. KETENTUAN UMUM ................................................................................... 3
A. Defenisi ........................................................................................................ 3
B. Prinsip Asesmen Kompetensi ....................................................................... 4
C. Prinsip Bukti Asesmen.................................................................................. 4
D. Dimensi Kompetensi..................................................................................... 4
E. Persyaratan Asesor ...................................................................................... 4
F. Persyaratan Asesi ........................................................................................ 5
G. Persiapan Asesmen Kompetensi.................................................................. 5
H. Pelaksanaan Asesmen Kompetensi ............................................................. 6
BAB III. TATA LAKSANA ........................................................................................ 6
A. Perencanaan Asesmen Kompetensi ............................................................ 8
B. Pengembangan Perangkat Asesmen Kompetensi........................................ 9
C. Pelaksanaan Asesmen Kompetensi ............................................................. 11
D. Kaji Ulang Asesmen ..................................................................................... 12
E. Pemberian Sertifikasi Kompetensi ................................................................ 14
BAB IV. DOKUMENTASI DAN EVALUASI............................................................... 14
A. Dokumentasi ................................................................................................ 14
B. Evaluasi........................................................................................................
Lampiran
ii
iii
iv
Lampiran : Surat Keputusan Direktur RSU Haji Medan
Provinsi Sumatera Utara
Nomor : 000 /121/SK/DIR/RSHM/X/2022
Tanggal : 31 Oktober 2022
PANDUAN ASESMEN KOMPETENSI KEPERAWATAN DAN BIDAN
RUMAH SAKIT UMUM HAJI MEDAN PROVSU
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebagai institusi pelayanan kesehatan, rumah sakit bertanggung jawab
dalam memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar. Salah satu
pilar utama dalam memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu adalah
sumber daya manusia yang kompeten. Perawat yang menjalankan tugas
sebagai pemberi asuhan keperawatan merupakan kunci utama dalam tenaga
kesehatan yang memainkan peran penting. Seorang perawat harus memiliki
kompetensi dan keahlian sesuai bidang tugasnya. Kompeten didefinisikan
seseorang dalam menunjukkan tugasnya dilakukan dengan benar dan terampil
meliputi aspek knowledge, skill, ability dan sikap sehingga bermanfaat bagi
seluruh anggota masyarakat baik individu maupun keluarga serta masyarakat
yang memerlukan bantuan.
Kompetensi dimaksud sebagai kemampuan seseorang yang dapat
terobservasi yang terdiri atas aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap
dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas dengan standar kinerja
(performance) yang ditetapkan. Standar kompetensi perawat merefleksikan
atas kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh individu yang akan bekerja di
bidang pelayanan keperawatan. (PPNI Indonesia, 2005).
Kualitas pemberian asuhan keperawatan akan terjaga dengan baik
melalui keseimbangan dalam pembentukan, pemeliharaan dan pengembangan
kompetensi tenaga perawat. Kemampuan perawat berdasarkan standar
kompetensi tersebut menjadi acuan minimal yang dimiliki setiap tenaga perawat
untuk melakukan tindakan keperawatan yang akan mengakibatkan atau
berdampak pada kualitas pelayanan keperawatan dan tingkat kepuasan
penerima layanan keperawatan yang bernilai tinggi. Globalisasi digital dalam
revolusi industri 5.0 juga berimplikasi pada semua atau berbagai sisi kehidupan
manusia, termasuk pelayanan kesehatan/keperawatan.
1
Guna mengetahui apakah perawat memiliki kompetensi di bidang
pelayanan keperawatan, perlu adanya suatu bukti legalitas atau surat tanda
pengakuan terhadap kompetensi yang dimiliki oleh perawat tersebut dalam
pelayanan keperawatan. Tentunya, untuk mendapatkan surat legalitas untuk
menunjukkan bukti kompetensi di pelayanan kesehatan, perawat perlu diuji
terlebih dahulu. Didalam lingkup rumah sakit proses untuk memperoleh
pengakuan atas kompetensi yang dimiliki dinamakan Asesmen Kompetensi
yang dilakukan oleh seorang Asesor sesuai dengan jenjang karir dan area
praktik keperawatan masing-masing.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memperoleh tenaga keperawatan yang benar-benar berkompeten demi
keselamatan pasien di Rumah Sakit Umum Haji Medan Provsu.
2. Tujuan Khusus
a. Melindungi masyarakat dari tenaga keperawatan yang tidak kompeten
b. Meningkatkan mutu keselamatan pasien
c. Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di RSU.Haji Medan Provsu
2
BAB II
KETENTUAN UMUM
A. Defenisi
1. Keperawatan merupakan bentuk pelayanan asuhan profesional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan/ asuhan kesehatan, didasarkan
pada ilmu dan kiat keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh
proses kehiduan manusia.
2. Kompetensi adalah kemampuan seseorang yang dapat terobservasi
mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan atau tugas dengan standar kinerja (performance) yang ditetapkan.
3. Kompeten didefinisikan seseorang dalam menunjukkan tugasnya dilakukan
dengan benar dan terampil meliputi aspek Knowledge, skill, ability dan sikap
(an individual’s capacity to perform his or her job responsibilities).
4. Asesmen adalah proses pengumpulan bukti dan membuat keputusan dari
kompetensi yang diajukan untuk mengkonfirmasi seseorang sesuai dengan
standar yang berlaku di tempat kerjanya.
5. Asesor adalah seseorang yang berkompeten melakukan proses asesmen
kompetensi
6. Standar kompetensi perawat adalah kompetensi yang harus dimiliki oleh
perawat untuk memberikan asuhan keperawatan professional.
7. Asesi adalah seorang yang akan diuji kompetensi
8. Asesmen berbasis kompetensi adalah proses pengumpulan bukti dan
membuat putusan apakah seorang Asesi mencapai atau tidak kompetensinya
berdasarkan kriteria dalam persyaratan atau standar asesmen, hal ini karena
Asesi sedang diases berdasarkan kriteria tetap atau acuan (benchmark) yang
ditetapkan, seperti unit kompetensi dan SPO (Standar Prosedur Operasional).
9. Asesmen kompetensi dalam keperawatan tidak semata-mata didasarkan
pada memperlihatkan materi teoritis pengetahuan atau keterampilan teknikal
tetapi harus juga meliputi sikap dan praktiknya secara utuh.
B. Prinsip Asesmen Kompetensi
1. Valid : seluruh aktifitas asesmen mengacu kepada acuan pembanding
(benchmark) yang sah
2. Reliable : Instruksi yang diberikan kepada asesi memastikan penerapan
yang konsisten pada aktifitas asesmen dan jika digunakan oleh asesor yang
3
berbeda, dalam situasi yang berbeda dan asesi yang berbeda, hasilnya tetap
konsisten.
3. Fleksibel : seluruh aktifitas asesmen memenuhi kebutuhan asesi dan
organisasi /instansi.
4. Fair/ Adil : aktifitas-aktifitas asesmen memenuhi kebutuhan dan
karakteristik asesi serta bebas dari bias dan memberikan kesempatan bagi
asesi yang memiliki kebutuhan khusus.
C. Prinsip Bukti Asesmen
1. Valid : semua bukti yang terkumpul memenuhi kebutuhan
2. Terkini (Current) : bukti yang terkumpul terkini
3. Cukup (Sufficient) : semua bukti dinyatakan cukup memenuhi kriteria yang
terdapat pada acuan pembanding (benchmark)
4. Otentik (Authentic) : bukti yang dikumpulkan adalah milik Asesi
D. Dimensi Kompetensi
1. Task Skill (TS) : mengerjakan satu pekerjaan
2. Task Management Skill (TMS) : mengerjakan beberapa pekerjaan dalam
satu waktu
3. Contingency Management Skill (CMS): kemampuan merespon kejadian
ireguler, menyelesaikan masalah
4. Job Role Environment Skill (Jress): bekerja sesuai SOP atau harapan
lingkungan kerja
5. Transfer Skill (TrS): kemampuan meningkatkan kinerja dengan bekerja di
lingkungan yang berbeda.
E. Persyaratan Asesor
1. Perawat klinik D III Keperawatan / Ners untuk setiap level jenjang karier
2. Telah mengikuti pelatihan Asesor dan mempunyai sertifikat asesor yang
masih berlaku
3. Jumlah asesor minimal 1: 25 perawat pelaksana
F. Persyaratan Asesi
1. Perawat baru yang sudah bekerja selama 1 tahun untuk naik menjadi PK 1
2. Perawat lama yang akan naik level jenjang karir sesuai dengan pedoman
jenjang karir
3. Perawat yang telah menyelesaikan program pendidikan /pelatihan tertentu
4
4. Menyiapkan dokumen seperti: ijazah asli/ fotocopy, legalisir, STR asli/
fotocopy legalisir yang masih berlaku, SIP yang masih berlaku, sertifikat
keahlian sesuai dengan unit kompetensi yang diajukan.
G. Persiapan Asesmen Kompetensi
1. Membentuk panitia asesmen kompetensi yang terdiri dari asesor dan mitra
bestari yakni kabid keperawatan, komite keperawatan, kasie keperawatan,
kepala ruangan.
2. Memberikan sosialisasi kepada seluruh perawat, meliputi:
a. Standar kompetensi
b. Proses pelaksanaan asesmen kompetensi
3. Asesor mengembangkan perangkat instrument asesmen kompetensi
4. Asesor melakukan uji validitas terhadap instrumen yang telah dibuat
5. Tim asesor melakukan konsultasi pra asesmen kepada asesi
H. Pelaksanaan Asesmen Kompetensi
1. Asesmen kompetensi dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
bersama asesi
2. Pelaksanaan asesmen kompetensi dengan metode tertulis dilakukan melalui
media elektronik Asesmen Kompetensi (E-Asses)
3. Selama proses asesmen kompetensi dengan metode praktik, bila terdapat
keadaan/kejadian yang membahayakan pasien maka proses asesmen
dihentikan.
4. Asesi harus memperhatikan keselamatan pasien
5. Pengambilan keputusan asesmen harus berdasarkan bukti-bukti yang valid
6. Jika ada asesi yang tidak puas dengan hasil asesmen, maka asesi
diperbolehkan mengajukan banding.
7. Perawat yang sudah dinyatakan kompeten, akan diterbitkan sertifikat
kompetensi oleh kabid keperawatan.
5
BAB III
TATA LAKSANA
A. PERENCANAAN ASESMEN KOMPETENSI
1. Memastikan kesesuaian bukti yang dibutuhkan
a. Bukti merupakan fakta yang dipersyaratkan untuk membangun
kompetensi seseorang
b. Proses asesmen merupakan pengumpulan bukti yang cukup untuk
membuat keputusan mengenai hasil kompetensi
c. Perhatikan dengan seksama pedoman bukti pada setiap standar
kompetensi
d. Pastikan Asesi yang akan dinilai mengetahui bukti yang dipersyaratkan
(Asesi mengerti apa yang dipersyaratkan)
2. Menyusun asesmen mandiri
a. Pada tahap awal perencanaan, asesi mengumpulkan bukti kompetensi
dan yakin dengan kompetensi diri
b. Asesi mengumpulkan bukti-bukti lain yang dimiliki (portofolio pekerjaan
laporan/ keterangan atasan langsung)
c. Tidak dibenarkan melakukan asesmen kepada asesi yang merasa belum
kompeten
d. Asesmen mandiri : berikan materi/pedoman belajar atau beri penjelasan
pada asesi. Meminta asesi melakukan asesmen mandiri dan memutuskan
apakah asesi sudah kompeten sesuai standar kompetensi yang
ditetapkan.
3. Mempertimbangkan jenis metode asesmen :
a. Observasi langsung
b. Pertanyaan tertulis
c. Pertanyaan lisan
d. Portofolio
4. Menetapkan penyesuaian yang diperlukan
Penyesuaian diperbolehkan terhadap perencanaan asesmen, untuk
memenuhi kebutuhan tertentu terhadap asesi. Persyaratan :
a. Harus sesuai dengan prinsip asesmen
b. Mempertahankan keutuhan standar kompetensi
c. Tidak membuat asesmen terlalu mudah atau terlalu sulit
d. Tercatat dalam rencana asesmen
6
5. Memilih jenis/bukti dokumen asesmen
a. Menggunakan metode lebih dari 2 metode
b. Pertimbangan tentang standar dan pekerjaan yang dilakukan, karena
beberapa standar memberi kemungkinan untuk menggunakan lebih dari
satu metode
c. Pilih jenis metode yang lebih mudah dilakukan serta periksa setiap metode
terhadap prinsip-prinsip asesmen
d. Memutuskan metode yang akan digunakan dan sosialisasikan kepada
asesi
e. Metode asesmen yang umum digunakan di pelayanan keperawatan
antara lain :
1) Observasi, yaitu melihat langsung saat asesi mendemonstrasikan
keterampilan teknis dan praktek serta kemampuan menerapkan
keterampilan penunjang
2) Uji Lisan, yaitu kegiatan yang memotret knowledge berupa tanya jawab
asesi dengan asesor sesuai KUK yang direncanakan
3) Uji Tulis, kegiatan yang memotret knowledge berupa aktifitas asesi
yang menuliskan jawaban pertanyaan sesuai KUK yang direncanakan.
4) Portofolio, yaitu pengumpulan berkas terkait tuntutan kriteria unjuk
kerja dari unit /cluster kompetensi yang di ases sesuai dengan aturan
bukti dan prinsip asesmen
6. Memutuskan sumber-sumber yang diperlukan
a. Mengidentifikasi materi, peralatan serta fasilitas yang diperlukan dalam
proses asesmen
b. Mengidentifikasi orang lain yang terlibat
c. Mengusahakan sedapat mungkin agar asesmen merupakan bagian dari
prosedur kerja sehari-hari
7. Memutuskan kapan dan dimana asesmen akan dilaksanakan
a. Kapan :
1) Sebelum, sebagai bagian atau berhubungan dengan program
pelatihan
2) Setelah asesi percaya dirinya kompeten
3) Pada saat yang tepat untuk seluruh pihak
4) Terdapat jadwal kerja yang memberikan kesempatan asesmen
b. Dimana :
1) Sesuai pada standar yang berlaku
2) Lebih disukai ditempat kerja sendiri
7
3) Pada lokasi yang aman di ruang pelayanan keperawatan dengan
keleluasaan gerak yang cukup
4) Pada tempat yang tepat untuk melaksanakan tugas
5) Pada tempat yang memiliki peralatan yang cukup seperti KUK yang
ada
6) Pada tempat-tempat tertentu yang mengharuskan asesi melakukan
tindakan melebihi dari standar yang dipersyaratkan
8. Mendiskusikan dan mengkonfirmasikan kegiatan asesmen dengan asesi
a. Kegiatan asesmen sebagai proses belajar
b. Kegiatan asesmen sebagai pekerjaan
B. PENGEMBANGAN PERANGKAT ASESMEN KOMPETENSI
1. Menentukan kebutuhan perangkat asesmen
a. Fokus asesmen kompetensi :
1) Asesi (kelompok/ individu)
2) Tujuan (sertifikasi /RPL/RCC, dll)
3) Konteks asesmen ( tempat kerja/ laboratorium)
4) Standar kompetensi (single /cluster)
b. Metode -metode asesmen dipilih berdasarkan jenis bukti yang akan
dikumpulkan, metode yang sering digunakan:
1) Observasi
2) Uji Lisan
3) Uji Tulis
4) Portofolio
c. Memilih instrument dari setiap metoda:
1) instrument ceklis observasi (form 03-a)
2) instrument penilaian lisan (form 03-b)
3) instrument pertanyaan tertulis (form 03-c)
4) instrument evaluasi bukti portofolio (form 03-d)
5) instrument-instrumen spesifikasi sesuai dengan bukti yang akan
dikumpulkan dan dikembangkan berdasarkan rancangan asesmen
yang:
- memenuhi standar-standar kompetensi
- mencerminkan prinsip-prinsip asesmen: Valid, Reliable, Fleksible
dan Fair
- memenuhi aturan bukti: Valid, Autentic, Current dan Sufficient
8
2. Merancang dan mengembangkan perangkat asesmen
a. Instrument-instrumen spesifikasi/ sesuai dengan bukti yang akan
dikumpulkan dan dikembangkan berdasarkan rancangan asesmen yang :
1) Memberikan pilihan, bila perlu
2) Terurut untuk mencerminkan pengembangan kompetensi sesuai
program pembelajaran dan asesmen
3) Mudah digunakan oleh pengguna
4) Merefleksikan lingkungan asesmen
5) Dapat dipraktikkan
b. Instrument -instrumen asesmen dikembangkan dengan:
1) Menggunakan format yang sesuai
2) Memperhatikan bahasa dan kemampuan baca tulis dan numerasi
asesi
3) Memperhatikan keragaman asesi
4) Menggunakan representasi visual dan suara
5) Menggunakan media
6) Menetapkan prosedur-prosedur spesifik dan jelas yang memandu
asesor dan /atau asesi dalam administrasi dan penggunaan
instrument-instrumen
3. Meninjau dan menguji coba perangkat asesmen
a. Perangkat asesmen diperiksa berdasarkan kriteria evaluasi dan diubah
bila perlu
b. Perangkat asesmen diuji coba untuk memvalidasi isi dan tingkat
kecocokan penggunaan
c. Umpan balik dari orang yang relevan dan terlibat dalam uji coba konsep
perangkat asesmen dikumpulkan dan didokumentasikan
4. Bila perlu, perubahan-perubahan terakhir terhadap perangkat asesmen
dilakukan berdasarkan analisis umpan balik.
5. Perangkat asesmen yang telah direvisi, disimpan dan diarsipkan dengan
benar sesuai kebijakan dan prosedur system asesmen serta persyaratan
organisasi/ hukum/ etika.
C. PELAKSANAAN ASESMEN
1. Mengatur tempat, tanggal dan waktu asesmen
a. Mengatur peralatan yang dibutuhkan
b. Mempersiapkan ruang yang memadai
c. Memperhatikan dan mengatasi kemungkinan gangguan seperti: suara, dll
9
d. Mengatur pemenuhan, persyaratan keselamatan kerja
2. Mempersiapkan asesi
a. Menjelaskan konteks, tujuan dan proses asesmen
b. Menjelaskan standar kompetensi yang dinilai serta bukti yang perlu
dikumpulkan
c. Menyusun prosedur asesmen, persiapan yang harus dilakukan asesi dan
menjawab pertanyaan asesi
d. Menilai kebutuhan asesi dan menentukan penyesuaian yang
diperbolehkan dalam prosedur asesmen
e. Mendapatkan umpan balik sehubungan dengan pemahaman asesi
terhadap standar kompetensi, persyaratan bukti serta proses asesmen
3. Merencanakan dan mempersiapkan proses pengumpulan bukti
a. Menetapkan perencanaan pengumpulan bukti yang memadai dan
berkualitas mengenai kinerja asesi, untuk membuat keputusan asesmen
b. Mengembangkan materi-materi asesmen untuk membantu proses
pengumpulan bukti
c. Mengorganisasikan sumber-sumber yang dipersyaratkan untuk
mendukung proses pengumpulan bukti
d. Mengkoordinasikan dan menjelaskan secara singkat kepada personil yang
terlibat dalam proses pengumpulan bukti
4. Mengumpulkan bukti dan membuat keputusan asesmen
a. Menentukan dan mengawasi proses pengumpulan bukti untuk
memastikan bukti valid, reliable, adil dan fleksibel.
b. Mengumpulkan bukti yang tepat, dan mencocokkan kesesuaian dengan
unit kompetensi yang relevan
c. Mengevaluasi bukti yang mencakup 4 dimensi kompetensi
d. Memasukkan penyesuaian yang diperbolehkan ke dalam prosedur
asesmen apabila sesuai
e. Mengevaluasi bukti yang mencakup validitas konsistensi, terkini, adil,
keaslian dan memadai
f. Mengkonsultasikan dan bekerja dengan staf lain, penilai dan ahli teknis
yang terlibat dalam proses asesmen
g. Mencatat rincian bukti yang dikumpulkan
h. Membuat keputusan mengenai kompetensi asesi berdasarkan bukti unit
kompetensi yang relevan
10
5. Memberikan umpan balik pada asesmen
a. Memberikan umpan balik kepada asesi secara jelas dan konstruktif
terhadap keputusan asesmen
b. Memberikan informasi mengenai cara mengatasi setiap kesenjangan yang
terindentifikasi terhadap kompetensi dalam proses asesmen
c. Memberikan kesempatan untuk mendiskusikan proses dan hasil asesmen
d. Memberikan informasi mengenai asesmen ulang serta proses banding
6. Mencatat dan melaporkan hasil asesmen
a. Mencatat hasil asesmen sesuai dengan kebijakan dan prosedur
pemegang wewenang
b. Memelihara catatan prosedur asesmen, bukti yang terkumpul serta hasil
asesmen sesuai dengan kebijakan dan prosedur pemegang wewenang
c. Memelihara kerahasiaan hasil asesmen
d. Mengorganisasikan pengeluaran dan / atau pernyataan pencapaian
kualifikasi sesuai dengan kebijakan dan prosedur pemegang wewenang
7. Menghadapi peserta yang belum kompeten serta konflik
a. Menjelaskan bukti-bukti yang belum terpenuhi
b. Mendorong peserta melengkapi bukti-bukti yang dibutuhkan dengan terus
berlatih
c. Menghadapi konflik dengan tenang, tetap pada fakta
d. Selalu mengikuti prosedur
e. Mencoba memahami kondisi peserta
f. Mengarahkan peserta untuk proses banding
g. Memenangkan kedua belah pihak
8. Berpartisipasi dalam proses asesmen ulang dan proses banding
a. Melaporkan keputusan asesmen yang tidak disetujui oleh asesi kepada
personil yang tepat /berwenang (mengisi form BANDING)
b. Berpartisipasi dalam proses asesmen ulang dan banding sesuai dengan
kebijakan dan prosedur pemegang wewenang
D. KAJI ULANG ASESMEN
1. Me-review prosedur-prosedur asesmen
a. Memberikan kesempatan kepada orang lain untuk me-review hasil dan
prosedur asesmen dengan menggunakan kriteria evaluasi yang disetujui
b. Menetapkan proses review oleh RS, instansi atau lembaga diklat
c. Me-review prosedur asesmen ditempat yang spesifik bekerjasama dengan
asesi serta orang yang tepat di Rumah Sakit atau instansi lainnya
11
d. Menetapkan proses review oleh RS, instansi atau Lembaga diklat
2. Memeriksa konsistensi keputusan asesmen
a. Memeriksa bukti-bukti dari prinsip asesmen dan konsistensi terhadap
dimensi-dimensi kompetensi
b. Memeriksa bukti-bukti terhadap kompetensi-kompetensi kunci
c. Me-review konsistensi keputusan asesmen dengan standar-standar unjuk
kerja yang telah didefinisikan
d. Mencatat ketidaksesuaian dan inkonsistensi asesmen serta tindakan-
tindakan yang dilakukan
3. Melaporkan temuan review
a. Membuat rekomendasi kepada personil yang berwenang untuk
memodifikasi prosedur asesmen dari hasil-hasil review
b. Mengevaluasi catatan-catatan untuk menentukan apakah kebutuhan
orang yang berwenang telah dipenuhi
c. Membuat kontribusi yang efektif terhadap review-review sistem secara
luas dari proses asesmen serta umpan balik asesmen
E. PEMBERIAN SERTIFIKASI KOMPETENSI
Setelah perawat melewati proses asesmen kompetensi dan dinyatakan
kompeten oleh asesor, Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan mengeluarkan
sertifikat kompetensi untuk perawat sesuai dengan level jenjang karirnya.
Sertifikat tersebut akan digunakan untuk proses kredensial oleh Komite
Keperawatan dan digunakan sebagai syarat kenaikan level jenjang karir perawat.
12
ALUR ASESMEN KOMPETENSI PERAWAT 3. MEMPERSIAPKAN
1. IDENTIFIKASI INSTRUMENT/ SUMBER
PENETAPAN UNIT INSTRUMENT
KOMPETENSI YANG DI (DAFTAR PERTANYAAN, DAFTAR CEK
ASSES OBSERVASI, FASILITAS, ALAT DAN BAHAN)
2.A. MENETAPKAN METODE 4. MELAKSANAKAN
ASESMEN
KONSULTASI PRA
2.B. MENYUSUN ASESMEN ASESMEN
MANDIRI 5. MERENCANAKAN
2.C. ASESMEN MANDIRI KEGIATAN ASESMEN
OLEH PESERTA BERSAMA ASESI
7. MELAKSANAKAN 6. MENGORGANISASIKAN
PENGUMPULAN BUKTI ASESMEN
8.A. MEMBUAT DAN 8.B. MEREKOMENDASIKAN
MENCATAT KEPUTUSAN ASESMEN
KEPUTUSAN ASESMEN
8.C. MENETAPKAN
9. MEMBERIKAN FEED
KEPUTUSAN ASESMEN
BACK KEPADA PESERTA (TIM ASESOR)
10. MENCATAT 11. MENGKAJI ULANG
PELAKSANAAN ASESMEN
ASESMEN
12.SERTIFIKAT ASESMEN
(UNIT KUALIFIKASI)
13
BAB II
DOKUMENTASI DAN EVALUASI
A. DOKUMENTASI
Seluruh proses asesmen kompetensi didokumentasikan dalam bentuk
pelaporan hasil asesmen kompetensi. Formulir-formulir dikumpulkan sebagai
bukti bahwa telah dilaksanakan asesmen kompetensi.
Laporan hasil asesmen kompetensi akan diserahkan kepada bidang
keperawatan untuk penerbitan sertifikat kompetensi, yang selanjutnya akan
dilakukan kredensial keperawatan oleh komite keperawatan. Jika ada unit
kompetensi yang belum dipenuhi oleh asesi /belum lulus, maka asesor akan
bekerja sama dengan bagian diklat Rumah Sakit Umum Haji Medan guna
memenuhi kebutuhan pendidikan bagi asesi yang belum lulus asesmen
kompetensi.
B. EVALUASI
Disetiap akhir proses asesmen kompetensi akan dilakukan kaji ulang
asesmen oleh asesor lain atau asesor itu sendiri. Hal yang di evaluasi adalah
adanya kendala selama pelaksanaan, pemenuhan prinsip asesmen dan
prinsip bukti, serta kevaliditasan instrument asesmen kompetensi.
14