43 | D a k h l a n | A k s i P e r u b a h a n
44 | D a k h l a n | A k s i P e r u b a h a n
45 | D a k h l a n | A k s i P e r u b a h a n
46 | D a k h l a n | A k s i P e r u b a h a n
47 | D a k h l a n | A k s i P e r u b a h a n
LAPORAN MINGGUAN AKSI PERUBAHAN
PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR ANGKATAN 2 TAHUN 2022
BBPK JAKARTA
LAPORAN KE :1
NAMA PESERTA
NDH : DAKHLAN CHOERON, SKM, MKM
JUDUL AKPER
: 04
: SISTEM DETEKSI DINI MASALAH GIZI DAN INTERVENSI
HASIL PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DI POSYANDU
No Hari/Tanggal Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterangan
1 Senin/ 10 Notulen Terlaksana
Rapat 1. Menyamakan Rapat dan
Oktober 2022 Timeline Terlaksana
Koordinasi persepsi jadi Terlaksana
2 Selasa/11 Rancangan
Oktober 2022 Tim Efektif maksud dan Alur sistem
deteksi dini
3 Rabu – tujuan aksi Desain
Minggu/ 12 – sistem
16 Oktober perubahan
2022
2. Menyusun
timeline masa
aktualisasi aksi
perubahan
Rapat Membuat
Penyusunan rancangan Desain
Desain sistem
Sistem
Menyusun 1.Identifikasi
Desain masalah deteksi
Sistem dini
Deteksi Dini 2.Alur sistem
Masalah Gizi deteksi dini
3.Metode
Penguatan sistem
deteksi Dini di
Posyandu
Peserta,
Dakhlan Choeron, SKM, MKM
48 | D a k h l a n | A k s i P e r u b a h a n
URAIAN KEGIATAN DAN REALISASI OUTPUT
1. Rapat Koordinasi Tim Efektif
tahapan sebagai berikut:
a. Melaksanakan rapat dipimpin oleh Ketua Tim Efektif, di hadiri oleh seluruh
anggota tim efektif yang merupakan perwakilan dari setiap bagian.
b. Penjelasan maksud dan tujuan aksi perubahan yang akan dilakukan untuk
memastikan bahwa seluruh anggota tim efektif memahami dan memiliki
persepsi yang sama mengenai tujuan dilaksanakannya aksi perubahan
tersebut dan tugas masing – masing.
c. Menyusun timeline kegiatan selama masa aktualisasi.
No Oktober November PJ
M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4
1 Menyusun desain sistem dr. Ningrum (Tim Kerja Surveilans)
2 Menyusun Pedoman Penggunaan Abidah (Tim Kerja Surveilans)
3 Membuat Modul Intervensi MPASI di ePPGBM dr. Nida (Tim Kerja Balita) + Tim IT
4 Mengundang Seluruh Stakeholder (persiapan Eko Prihastono (Tim Kerja Balita)
Sosialisasi)
5 Sosialisasi inovasi Yunita Restu (Tim Kerja Stunting)
6 Uji coba inovasi Devvi (Tim Kerja Surveilans)
7 Analisa Yuni (Tim Kerja Stunting)
8 Rapat dengan seluruh stakeholder untuk Nyimas (Tim Kerja Standar)
membahas kendala dan masukan
9 Memperbaiki berdasarkan masukan Abidah + Tim IT
2. Menyusun Desain Sistem
Pada tahapan penyusunan desain sistem, tim kerja surveilans gizi dan KIA
perlu dukungan tim IT untuk menyusun alur dan desain sistem secara
kesuluruhan yang di padukan dengan sistem yang sudah berjalan saat ini.
Sistem deteksi dini dan intervensi masalah gizi ini masuk kedalam aplikasi yang
saat ini sudah digunaan di seluruh Puskesmas bahkan dapat
diimplementasikan langsung di Posyandu yaitu elektronik Pencatatan dan
Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat. Ketua Tim Efektif memberikan arah dan
tujuan dari sistem yang dibangun sehingga alur sistem dapat tersusun sesuai
dengan yang diharapkan. Berikut desain dari alur sistem deteksi dini dan
intervensi hasil dari pemantauan pertumbuhan di Posyandu.
49 | D a k h l a n | A k s i P e r u b a h a n
POSYANDU - PUSKESMAS
50 | D a k h l a n | A k s i P e r u b a h a n
LAPORAN MINGGUAN AKSI PERUBAHAN
PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR ANGKATAN 2 TAHUN 2022
BBPK JAKARTA
LAPORAN KE :2
NAMA PESERTA
NDH : DAKHLAN CHOERON, SKM, MKM
JUDUL AKPER
: 04
: SISTEM DETEKSI DINI MASALAH GIZI DAN INTERVENSI
HASIL PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DI POSYANDU
No Hari/Tanggal Kegiatan Tahapan Output Keterangan
1 Selasa/ 18 Oktober Kegiatan
Menyusun Membuat Ranacangan Terlaksana
2022 pedoman pedoman kader Buku saku
Deteksi Dini dan Poster
2 Rabu/19 Oktober di 1. Identifikasi
2022 Posyandu referensi DO DO MPASI Terlaksana
Rapat MPASI
definisi
operasional 2. Menyepakati
MPASI DO MPASI
bersama yang akan di
Tim Kerja buat pada
Balita ePPGBM
3 Kamis/20 Oktober Rapat Penyamaan Desain Terlaksana
modul
2022 bersama IT persepsi MPASI
penyusunan dengan IT
desain desain modul
modul MPASI di
intervensi ePPGBM
MPASI di
ePPGBM
Peserta,
Dakhlan Choeron, SKM, MKM
51 | D a k h l a n | A k s i P e r u b a h a n
URAIAN KEGIATAN DAN REALISASI OUTPUT
2. Menyusun Pedoman penggunaan
tahapan sebagai berikut:
a. Melaksanakan rapat dipimpin oleh Ketua Tim Efektif bersama tim kerja balita.
b. Identifikasi kebutuhan dalam pelaksanaan pemantauan pertumbuhan di
posyandu.
c. Menyusun draft pedoman penggunaan dengan media buku saku dan
poster untuk memudahkan kader.
Hasil dari kegiatan ini:
a. Poster Pengukuran Antropometri untuk anak usia kurang dari 2 tahun
b. Poster Pengukuran Tinggi badan untuk anak lebih dari 2 tahun
52 | D a k h l a n | A k s i P e r u b a h a n
c. Lembar intepretasi pemantauan pertumbuhan
3. Rapat pembahasan definisi operasional Makanan Pendamping Air Susu Ibu
(MPASI)
Tahapan yang dilakukan sebagai berikut:
a. Rapat di pimpin ketua tim efektif bersama dengan tim kerja balita dan juga
IT
b. Bedah referensi definisi MPASI dari dokumen WHO.
Definisi WHO yaitu indicators for assessing infant and young child feeding
practices. Definitions and measurement methods
Numerator: children 6–23 months of age who consumed foods and beverages
from at least five out of eight defined food groups during the previous day. The
eight food groups used for tabulation of this indicator are:
1. breast milk;
2. grains, roots, tubers and plantains;
3. pulses (beans, peas, lentils), nuts and seeds;
4. dairy products (milk, infant formula, yogurt, cheese);
5. flesh foods (meat, fish, poultry, organ meats);
6. eggs;
53 | D a k h l a n | A k s i P e r u b a h a n
7. vitamin-A rich fruits and vegetables; and
8. other fruits and vegetables.
Denominator: children 6–23 months of age
Consumption of any amount of food or beverage from a food group is sufficient
to “count”, i.e. there is no minimum quantity.
Hasil dari rapat:
➢ Menyepakati definisi MPASI yang akan diukur yaitu dilihat dari
keragaman komponen makanan dan frekuensi makan.
➢ Keragaman di lihat dari minimal 5 komponen dari 8 komponen makanan
➢ Tim IT akan mulai membuat kedalam aplikasi ePPGBM dan dibahas detil
pada rapat berikutnya.
4. Rapat penyusunan modul MPASI di ePPGBM
Kegiatan yang dilakukan sebagai berikut:
a. Modul disusun berdasarkan DO yang sudah disepakati pada rapat
sebelumnya
b. Memilih icon yang akan muncul pada menu daftar balita untuk anak usia 6 –
23 bulan di ePPGBM
c. Membuat form isian di fungsi MPASI yang ada di epPGBM
Hasil dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
a. Icon MPASI muncul pada setiap anak usia 6 – 23 bulan di menu daftar balita
yang ada di ePPGBM
54 | D a k h l a n | A k s i P e r u b a h a n
b. Form pertanyaan recall MPASI
55 | D a k h l a n | A k s i P e r u b a h a n
LAPORAN MINGGUAN AKSI PERUBAHAN
PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR ANGKATAN 2 TAHUN 2022
BBPK JAKARTA
LAPORAN KE :3
NAMA PESERTA
NDH : DAKHLAN CHOERON, SKM, MKM
JUDUL AKPER
: 04
: SISTEM DETEKSI DINI MASALAH GIZI DAN INTERVENSI
HASIL PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DI POSYANDU
No Hari/Tanggal Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterangan
1 Selasa/ 31 Sosialisasi 1. Mensosialisasikan Tersosialisisanya Terlaksana
Oktober Inovasi sistem deteksi dini inovasi
2022 masalah gizi
2. Mensosialisasikan
modul MPASI untuk
anak usia 6 – 23
bulan
2 Senin - Uji coba 3.Mengadvokasi dinkes, Terlaksananya Terlaksana
Jumat/7 – 18 Puskesmas, Lurah kegiatan deteksi
November dan penanggung dini di Posyandu
2022 jawab Posyandu.
4. Mengimplementasikan
panduan berupa
poster di posyandu
5. Pelaksanaan
posyandu
3 Senin - Analisa Menganalisa hasil Identifikasi Terlaksana
Jumat/14 – ujicoba dan temuan di masalah di
Posyandu Posyandu
18 November
2022
Mentor, Peserta,
Mahmud Fauzi, SKM, M.Kes Dakhlan Choeron, SKM, MKM
56 | D a k h l a n | A k s i P e r u b a h a n
URAIAN KEGIATAN DAN REALISASI OUTPUT
3. Sosialisasi Sistem Deteksi Dini Masalah Gizi dan Intervensi Hasil Pemantauan
Pertumbuhan di Posyandu
Tahapan sebagai berikut:
d. Melaksanakan Sosialisasi dipimpin oleh Ketua Tim Efektif bersama tim kerja
balita.
e. Sosialisasi diikuti oleh Dinkes Provinsi, Dinkes Kab/Kota, Poltekkes, dan
Puskesmas
Hasil yang didapat sebagai berikut:
a. Dinas Kesehatan sepakat menyampaikan ke Puskesmas untuk dapat memulai
meningkatkan deteksi dini masalah gizi di Posyandu
b. Melakukan pendampingan kepada kader posyandu
c. Melakukan recall MPASI anak usia 6 – 12 bulan melalui modul MPASI yang
ada di ePPGBM.
5. Uji Coba
Tahapan yang dilakukan sebagai berikut:
a. Mengadvokasi dinkes, Puskesmas, Lurah dan penanggung jawab Posyandu.
b. Mengimplementasikan panduan berupa poster di posyandu
c. Pelaksanaan posyandu
57 | D a k h l a n | A k s i P e r u b a h a n
Hasil yang diperoleh dari ujicoba:
a. Terlaksananya kegiatan di Posyandu
b. Kader terbantu dengan poster panduan yang diapsang di meja 2
(penimbangan dan pengukuran)
c. Masih ditemukan alat yang belum terstandar
d. Kader masih belum dapat membaca grafik pertumbuhan secara tepat
6. Analisa
Tahapan yang dilakukan antara lain:
a. Menganalisa hasil ujicoba
b. Identifikasi temuan di Posyandu
Hasil yang diperoleh dari Analisa:
a. Kegiatan Posyandu berjalan lancer dan rame sasaran yang hadir.
b. Poster panduan dapat dipahami oleh kader
c. Alat antropometri yang digunakan di Posyandu masih belum terstandar
d. Form MPASI yang sudah ada di ePPGBM masih perlu diperbaiki untuk
memudahkan memetakan komponen makanan yang dikonsumsi.
58 | D a k h l a n | A k s i P e r u b a h a n
LAPORAN MINGGUAN AKSI PERUBAHAN
PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR ANGKATAN 2 TAHUN 2022
BBPK JAKARTA
LAPORAN KE :4
NAMA PESERTA
NDH : DAKHLAN CHOERON, SKM, MKM
JUDUL AKPER
: 04
: SISTEM DETEKSI DINI MASALAH GIZI DAN INTERVENSI
HASIL PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DI POSYANDU
No Hari/Tanggal Kegiatan Tahapan Output Keterangan
Kegiatan Laporan Terlaksana
1 Senin/ 21 Rapat
November 2022 Evaluasi Menindaklanjuti
hasil ujicoba
2 Rabu - Jumat/23 - Update Mengupdate Terupdatenya Terlaksana
form recall modul MPASI
25 November hasil MPASI yang di ePPGBM
ada di ePPGBM
2022 evaluasi
Mentor, Peserta,
Mahmud Fauzi, SKM, M.Kes Dakhlan Choeron, SKM, MKM
59 | D a k h l a n | A k s i P e r u b a h a n
URAIAN KEGIATAN DAN REALISASI OUTPUT
4. Rapat Evaluasi
Tahapan sebagai berikut:
c. Rapat dipimpin oleh Ketua Tim Efektif bersama tim kerja balita.
d. Diskusi tindaklanjut dari hasil analisa uji coba sistem deteksi dini masalah gizi
dan modul MPASI
Hasil yang didapat sebagai berikut:
a. Pemenuhan alat antropometri terstandar di Posyandu. Hal ini ditindaklanjuti
dengan dipenuhinya alat antropometri melalui annggaran Dana Alokasi Khusus
(DAK) Fisik Tahun 2023. Untuk Posyandu Tirta Sari Jaya akan dipenuhi dari alat
antropometri yang sudah diadakan tahun 2022 oleh Dinas Kesehatan Kota
Semarang.
b. Kapasitas kader dalam membaca grafik pertumbuhan sehingga dapat
mendeteksi secara dini permasalahan gizi pada balita. Pada saat kunjungan
ujicoba sekaligus dilakukan peningkatan kapasitas kepada kader Posyandu
sehingga dapat secara langsung mengetahui status pertumbuhan dan masalah
gizi yang terjadi pada balita.
c. Formulir MPASI yang sudah dibuat kedalam aplikasi ePPGBM masih perlu
perubahan metode pertanyaan sehingga lebih mudah diisi dan dintepretasikan
hasilnya oleh Puskesmas maupun dinas kesehatan.
7. Update hasil evaluasi
Tahapan yang dilakukan sebagai berikut:
d. Identifikasi kendala atau temuan terkait modul MPASI
e. Diskusi model formulilr yang memudahkan pengisian
60 | D a k h l a n | A k s i P e r u b a h a n
Hasil yang diperoleh dari ujicoba:
a. Sebelum
b. Sesudah
61 | D a k h l a n | A k s i P e r u b a h a n
62 | D a k h l a n | A k s i P e r u b a h a n
Kerja Keras,
Kerja Cerdas,
Kerja Ikhlas.
"jadilah orang yang selalu
bermanfaat untuk orang lain"