1
DAFTAR ISI 2
Halaman Judul 1
Daftar Isi 2
Daftar Gambar 3
Daftar Tabel 4
PENDAHULUAN
• KD, IPK, Tujuan Pembelajaran 5
• Petunjuk Penggunaan Modul 6
• Peta Konsep 6
• Langkah-langkah PBL 7
MATERI PENATAAN PERALATAN LABORATORIUM KIMIA
• Forum Diskusi (Problem Based) 8
• Pokok Materi 10
• Uraian Materi
12
1. Dasar penataan dan penyimpanan alat di laboratorium 13
2. Pertimbangan penataan alat laboratorium 21
3. Klasifikasi peralatan laboratorium 26
4. Prinsip umum penataan alat kimia 27
• Forum Diskusi
PENUTUP 28
• Rangkuman 29
• Lembar Refleksi 30
• Tes formatif 32
GLOSARIUM 34
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR 3
Gambar 1 AAS dan GC-MS 11
Gambar 2 Neraca analitik dan oven laboratorium 11
Gambar 3 Buret dan pH meter 14
Gambar 4 Lemari tempat penyimpanan peralatan laboratorium 18
Gambar 5 Lemari untuk alat canggih dan langka 19
Gambar 6 Lemari untuk penyimpanan mikroskop 19
Gambar 7
4
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Tingkat kesulitan pengelolaan laboratorium 12
Tabel 2 Alat-alat ukur kimia dan cara penyimpanannya 15
Tabel 3 Beberapa contoh instrument kimia canggih dan cara penyimpanannya 16
Tabel 4 Alat-alat laboratorium kimia menurut kelompok bahan dasarnya 22
5
PENDAHULUAN
Pokok bahasan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Laboratorium merupakan salah satu
bagian dari ilmu keselamatan dan kesehatan kerja yang wajib dibahas. Hal ini disebabkan laboratorium
termasuk tempat kerja yang berpotensi menyebabkan kecelakaan seperti kebakaran, ledakan,
keracunan dan iritasi karena di dalam laboratorium berisi berbagai alat dan bahan kimia yang sangat
potensial menimbulkan bahaya. Pada umumnya kecelakaan kerja penyebab utamanya adalah
kelalaian atau kecerobohan tenaga kerja. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk mencegah
terjadinya kecelakaan dengan cara membina dan mengembangkan kesadaran (attitudes) akan
pentingnya K3 di laboratorium.
Kompetensi 3.8 Mengevaluasi penataan alat-alat laboratorium kimia
Dasar 4.8 Melaksanakan penataan alat-alat laboratorium kimia
Indikator Pencapaian 3.8.1 Membandingkan kategori alat-alat laboratorium kimia
Kompetensi 3.8.2 Memerinci pertimbangan dalam penataan alat
3.8.3 Memilih tempat penyimpanan alat berdasarkan klasifikasinya
4.8.1 Melakukan penataan alat-alat laboratorium kimia
Tujuan 1. Setelah menyimak dan berdiskusi dengan guru mengenai kategori
Pembelajaran alat-alat laboratorium kimia, peserta didik kelas mampu
membandingkan materi tersebut dengan bahasa yang dimengerti
dengan baik
2. Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik mampu
memerinci pertimbangan dalam penataan alat dengan baik
3. Melalui diskusi dan menggali infomasi, peserta didik mampu
memilih tempat penyimpanan alat berdasarkan klasifikasinya
4. Melalui diskusi dan menggali infomasi, peserta didik mampu
melakukan penataan alat-alat laboratorium kimia
6
Petunjuk Penggunaan
Modul
Keberhasilan kalian dalam mempelajari materi Penataan Peralatan Laboratorium Kimia
menggunakan modul ini bergantung pada ketekunan dan kedisiplinan kalian dalam memahami dan
mematuhi langkah-langkah belajar yang ada. Kalian bisa menggunakan modul ini secara mandiri di
rumah atau pun berkelompok di sekolah.
Modul ini hanya akan membahas materi Penataan Peralatan Laboratorium Kimia yang di
dalamnya tidak dijelaskan secara rinci dan bukan merupakan sumber belajar satu-satunya. Jadi, kalian
bisa menggunakan sumber belajar lain untuk memahami materi pelajaran.
Langkah-langkah menggunakan modul ini sesuai dengan sintaks dari model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL), sehingga diharapkan kalian dapat mengikuti langkah-langkah
pembelajaran dengan baik sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dari materi Penataan
Peralatan Laboratorium Kimia ini.
Peta Konsep
Penataan peralatan Kategori peralatan
laboratorium kimia laboratorium kimia
Pertimbangan dalam
pemilihan alat
Klasifikasi peralatan
laboratorium
Prinsip umum penataan
alat
7
Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis
Problem Based Learning (PBL)
1. Orientasi peserta didik terhadap masalah
Pada tahap ini, guru harus menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas yang akan dilakukan
agar peserta didik tahu apa tujuan utama pembelajaran, apa permasalahan yang akan dibahas,
bagaimana guru akan mengevaluasi proses pembelajaran melalui penilaian. Guru juga harus bisa
memberikan motivasi peserta didik untuk terlibat aktif dalam pemecahan masalah yang dipilih.
Sehingga peserta didik memiliki keinginan untuk dapat memahami pembelajaran dengan baik.
2. Mengorganisasikan peserta didik
Pada tahap ini, guru membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar
yang berhubungan dengan masalah yang telah diorientasikan. Guru membentuk kelompok belajar,
dan mendorong peserta didik untuk membaca masalah yang ditemukan pada tahap sebelumnya,
kemudian mencoba untuk membuat hipotesis atas masalah yang ditemukan tersebut.
3. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
Pada tahap ini, guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi sebanyak-
banyaknya, melaksanakan eksperimen, menciptakan dan membagikan ide mereka sendiri untuk
mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Pada tahap ini guru membantu peerta didik dalam menganalisis data yang telah terkumpul pada
tahap sebelumnya, sesuaikah data dengan masalah yang telah dirumuskan, kemudian
dikelompokkan berdasarkan kategorinya. Peserta didik memberi argumen terhadap jawaban
pemecahan masalah. Peserta didik bisa menuangkan solusi permasalahan dalam bentuk laporan
atau video.
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Pada tahap ini, guru meminta peserta didik untuk menganalisis dan mengevaluasi terhadap
pemecahan masalah yang dipresentasikan setiap kelompok
Setelah selesai pembelajaran, guru memberikan penguatan, sehingga di akhir pembelajaran peserta
didik memiliki konsep dan pemahaman yang bulat tentang kompetensi dasar yang dipelajari.
8
Problem
Based
Berikut ini akan disajikan peralatan umum yang biasanya digunakan di laboratorium kimia.
Peralatan ini terdiri dari peralatan gelas dan non gelas beserta fungsinya masing-masing. Jenis-jenis
peralatan bisa dilihat pada link https://www.youtube.com/watch?v=dVCBvh-9vbY.
Berdasarkan video tersebut, diskusikan Bersama teman kelompokmu mengenai:
1. Melihat berbagai jenis peralatan kimia, pentingkah diatur cara penataan atau penyimpanan
peralatan tersebut? Mengapa?
2. Apa saja yang menjadi dasar penataan atau penyimpanan peralatan kimia di laboratorium?
3. Bagaimana mengklasifikasikan peralatan laboratoriu kimia?
9
Jawaban
Diskusi
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………..
10
Sudah bisa menjawab problem based di forum
diskusi? Silakan baca referensi materi di bawah
ini ya, untuk membantu penyelesaian masalah.
Semangat literasi!
PENATAAN ALAT LABORATORIUM KIMIA
A. POKOK MATERI
1. Dasar penataan dan penyimpanan alat di laboratorium
2. Pertimbangan penataan alat laboratorium
3. Klasifikasi peralatan laboratorium
4. Prinsip umum penataan alat kimia
B. URAIAN MATERI
Adakah yang sudah tahu, apa saja peralatan yang ada di laboratorium kimia? Bagaimana
penataan/penyimpanannya? Rapi atau tidak? Mengapa harus ada Teknik penataan alat
laboratorium kimia?
Penataan (ordering) alat adalah proses pengaturan alat di laboratorium agar tertata dengan
baik. Dalam menata alat tersebut berkaitan erat dengan keteraturan dalam penyimpanan
(storing) maupun kemudahan dalam pemeliharaan (maintenance).
Keteraturan penyimpanan dan pemeliharaan alat itu, tentu memerlukan cara tertentu agar
petugas lab (teknisi dan juru lab) dengan mudah dan cepat dalam pengambilan alat untuk keperluan
kerja lab, juga ada kemudahan dalam memelihara kualitas dan kuantitasnya. Dengan demikian
penataan alat laboratorium bertujuan agar alat-alat tersebut tersusun secara teratur, indah dipandang
(estetis), mudah dan aman dalam pengambilan dalam arti tidak terhalangi atau mengganggu peralatan
lain, terpelihara identitas dan presisi alat, serta terkontrol jumlahnya dari kehilangan.
11
Penataan alat dan bahan praktikum sangat bergantung kepada fasilitas yang ada di
laboratorium dan kepentingan pemakai laboratorium. Fasilitas yang dimaksud dalam hal ini adalah
adanya ruang penyimpanan khusus (gudang), ruang persiapan, dan tempat-tempat penyimpanan
seperti lemari, kabinet, dan rak-rak.
Peralatan laboratorium yang selanjutnya disebut peralatan adalah mesin, perkakas,
perlengkapan, dan alat-alat kerja lain yang secara khusus dipergunakan untuk pengujian, kalibrasi,
dan/atau produksi dalam skala terbatas.
Peralatan Laboratorium dibagi 3 kategori :
1. Peralatan kategori 3 adalah alat yang cara pengoperasian dan perawatannya sulit, risiko
penggunaan tinggi, akurasi/ kecermatan pengukurannya tinggi, serta sistem kerja rumit yang
pengoperasiannya memerlukan pelatihan khusus/tertentu dan bersertifikat. Contoh alat kategori
3 adalah Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) untuk pengukuran logam dan Gas
Chromatography Mass Spectrometry (GC-MS) untuk analisis senyawa yang bersifat volatil.
(a) AAS (b) GC-MS
Gambar 2. AAS dan GC-MS
2. Peralatan kategori 2 adalah peralatan yang cara pengoperasian dan perawatannya sedang, risiko
penggunaan sedang, akurasi/kecermatan pengukurannya sedang, serta sistem kerja yang tidak
begitu rumit dan pengoperasiannya memerlukan pelatihan khusus/tertentu. Contoh alat kategori
2 adalah neraca analitik dan oven.
Gambar 3. neraca analitik dan oven laboratorium
3. Peralatan kategori 1 adalah peralatan yang cara pengoperasian dan perawatannya mudah, risiko
penggunaan rendah, akurasi/ kecermatan pengukurannya rendah, serta sistem kerja sederhana,
12
pengoperasiannya cukup dengan menggunakan panduan, (Permenpan RB No. 03, 2010). Contoh
alat kategori 1 adalah beaker glass dan Erlenmeyer.
Tabel 1. Tingkat Kesulitan Pengelolaan Peralatan
Setiap alat yang akan dioperasikan harus dalam kondisi yang baik yaitu dengan syarat:
a. Siap untuk dipakai (ready for use)
b. Bersih
c. Berfungsi dengan baik
d. Terkalibrasi
1. Dasar Penataan Alat Laboratorium
Poin yang menjadi dasar penataan dan penyimpanan alat di laboratorium adalah:
a. Keadaan laboratorium, yang ditentukan oleh fasilitas dan susunan laboratorium juga
keadaan alat/bahan.
b. Kepentingan pemakai, ditentukan berdasarkan kemudahan dicari dan digapai, keamanan
dalam penyimpanan dan pengambilannya.
c. Keadaan alat.
Berdasarkan keadaan alat, maka alat dapat dikelompokkan atas jenis alat, jenis bahan
pembuat alat, seberapa sering alat tersebut digunakan, atau jenis percobaan.
13
2. Pertimbangan Penataan Alat Laboratorium
Di laboratorium terdapat berbagai macam fasilitas umum lab maupun peralatan. Pada
bagian ini pembahasan akan difokuskan pada penataan alat. Beberapa hal yang harus menjadi
pertimbangan di dalam penataan alat terutama cara penyimpanannya, diantaranya adalah :
a. Fungsi alat, apakah sebagai alat ukur ataukah hanya sebagai penyimpan bahan kimia saja
b. Kualitas alat termasuk kecanggihan dan ketelitian
c. Keperangkatan
d. Nilai/harga alat
e. Kuantitas alat termasuk kelangkaannya
f. Sifat alat termasuk kepekaan terhadap lingkungan
g. Bahan dasar penyusun alat
h. Bentuk dan ukuran alat
i. Bobot / berat alat
Pada praktisnya untuk melakukan penataan/penyimpanan alat tidak dapat digunakan
secara mutlak menurut fungsinya saja atau menurut kecanggihan dan sifatnya saja. Cara terbaik
disarankan mengkombinasikan di antara aspek-aspek tersebut. Ketidakmutlakkan dalam
menerapkan aspek di atas dalam menentukan penataan alat sangat nampak sekali dalam mata
pelajaran sains lainnya seperti fisika dan biologi.
Dalam lab fisika penataan alat seringkali dikelompokkan atas dasar jenis percobaan
seperti alat-alat untuk percobaan listrik, magnet, optik, panas, cahaya, dan seterusnya. Demikian
untuk alat-alat biologi dikelompokkan secara khas pula seperti penataan untuk alat-alat genetika,
ekologi, fisiologi juga ada model, keawetan gambar.
a. Fungsi Alat
Suatu alat ada yang memiliki satu fungsi dan yang multi fungsi. Misalnya buret hanya
dapat digunakan untuk mengukur volume zat cair saja, sedangkan pH meter dapat digunakan
untuk mengukur pH dan juga temperature. Jika penyimpanan alat mengacu atas dasar fungsi
alat, maka akan diperoleh jumlah kelompok alat yang relatif banyak sesuai konsep-konsep
kimia yang harus dipelajari.
Cara menata alat laboratorium
kimia, bisa diakses di:
https://www.youtube.com/watc
h?v=lR2a8r6Rh9Q
14
Gambar 4. Buret dan pH meter
Oleh karena itu pengelompokkan berdasarkan fungsi alat cukup kita bagi menjadi alat
yang berfungsi sebagai alat ukur dan alat bukan alat ukur. Tentunya penyimpanan alat ukur
harus ditempatkan pada wadah/tempat khusus yang dapat menjaga keamanan komponen
alat yang memberi informasi kuantitas dan ketelitian pengukuran.
Bagian-bagian buret yang harus dijaga misalnya adalah skala dan ujung buret yang
menuju kran. Seringkali buret yang sudah lama dipakai, warna skalanya tidak nampak jelas.
Jika anda menemukan kasus tersebut, gosokkan spidol yang tintanya tidak luntur air pada
goresan-goresan skala agar mengisi lekukannya hingga garis-garis skala tampak jelas. Hati-
hati gosokan spidol jangan melebar ke luar skala, sehingga menutupi permukaan buret.
Demikian ujung buret pada bagian kran mudah patah kalau menyenggol benda lain, juga
tutup kran seringkali macet. Oleh karena itu, buret harus disimpan secara khusus pada rak
buret. Rak tersebut dapat menyangga kedua ujung buret, sehingga bagian ujung yang mudah
patah terlindungi. Di samping harus aman dalam penyimpanan, buret harus terpelihara. Agar
krannya tidak macet, maka sumbat kran harus diolesi dengan vaselin.
Alat lab yang berfungsi sebagai alat ukur harus mendapat perhatian lebih dalam
mempertimbangkan penyimpanan, penataan dan pemeliharaannya dibandingkan dengan
alat lab bukan alat ukur. Tabel 2 memperlihatkan beberapa contoh fungsi alat ukur dan
penyimpanannya.
15
Tabel 2. Alat-alat Ukur Kimia dan Cara Penyimpanannya
Nama Alat Gambar Alat Fungsi Penyimpanan
/Pemeliharaan
Neraca Di ruang timbang
Analitik
Digital dengan meja beton
dan
Neraca Mengukur (meja tidak
Analitik massa benda
Ayun terpengaruh
getaran) dan
terhindar suhu
tinggi
pH Mengukur Cabinet, kering,
meter pH larutan elektroda
digital terlindungi dan
tidak kering dari
larutan KCl jenuh
Gelas ukur Mengukur Lemari rak (shelves)
Jumlah
Volume
cairan
Labu ukur Menentukan Lemari rak (shelves)
konsentrasi
larutan baku
Pipet ukur Mengambil Rak pipet
volume
cairan
16
b. Kualitas alat termasuk kecanggihan dan ketelitian
Dalam laboratorium kimia terutama di Lembaga-lembaga Penelitian dan Lab Industri,
banyak alat yang memiliki kualitas tinggi. Dalam hal ini kualitas berkaitan dengan
kecanggihan dan ketelitian (precison) alat. Beberapa alat kimia canggih misalnya FT-NMR
(Fourier Transform Nuclear Magnetic Resonance Spectrometer), Atomic Absorption
Spectrophotometer (AAS), Fourier Transform Infra Red Spectrometer (FT-IR), Ultra Violet-
Visible Spectrometer (UV-Vis), Gas Chromatoghaphy-Mass Spectrometer (GCMS), X-Ray
Diffractometer (XRD), Scanning Electrom Microscope (SEM), Raman spectrometer, Analizer
elektrokimia, dan lain-lain. Beberapa alat canggih ditunjukkan pada Tabel 3. berikut.
Tabel 3 Beberapa Contoh Instrumen Kimia Canggih & Cara Penyimpanannya
Nama Alat Gambar Alat Fungsi Penyimpanan
FT-NMR
Menentukan ruang khusus
Raman posisi atom dengan kondisi
spectrometer dalam tertentu
molekul
GCMS ruang khusus
FTIR Menentukan dengan kondisi
struktur dan tertentu
dinamika
senyawa ruang khusus
kompleks dengan kondisi
logam tertentu
transisi
ruang khusus
Menentukan dengan bebas
massa dan uap air
pemisahan
senyawa
Menentukan
vibrasi
molekul
Analizer Menentukan 17
Elektrokimia logam trace
dari ruang khusus
Student lingkungan dengan kondisi
Spectro- dan tertentu
photometer mekanisme
reaksi redoks ruang
instrumen
Menentukan
konsentrasi
larutan
berdasarkan
serapan
Alat-alat kimia analisis canggih yang dikemukakan di atas tentunya tidak tersedia di lab kimia
sekolah, minimal anda mengetahui bahwa peralatan canggih seperti itu penyimpanan dan
penataannya memerlukan ruangan khusus dengan kondisi tertentu pula seperti kelembaban
harus rendah. Jika kondisi ruangan yang dipersyaratkan tidak terpenuhi, maka ketelitian
pengukuran yang dihasilkan alat itu menjadi rendah. Di samping persyaratan ruangan,
khusus untuk Lab Pengukuran yang memiliki kewenangan legal sebagai Lab Terakreditasi,
setiap alat harus dikelola oleh seorang operator tertentu.
Berkaitan dengan alat lab kimia sekolah, neraca analitik digital dan student
spectrophotometer dapat dikategorikan sebagai alat ukur canggih dan teliti. Oleh karena itu
alat seperti ini harus menjadi pertimbangan pertama dalam penyimpanan dan penataannya
dibandingkan dengan peralatan lainnya.
c. Keperangkatan
Peralatan canggih yang ditunjukkan pada Tabel 3 termasuk pada peralatan keperangkatan
(set). Peralatan seperti ini, baru dapat dioperasikan apabila semua komponen alat tersebut
lengkap. Oleh karena itu sekecil apapun komponen yang dimiliki alat keperangkatan, tidak
boleh hilang dan cara memasangkan pada komponen induk harus tepat. Atas dasar
karakteristik dari peralatan keperangkatan, maka tempat yang diperlukan untuk menyimpan
alat tersebut relatif harus lebih luas dari alat tunggal.
18
Di samping itu, alat keperangkatan yang berfungsi sebagai alat ukur, tempat
penyimpanannya harus dipilih yang sifatnya permanen karena seringnya membongkar
pasang komponen alat akan menyebabkan alat cepat rusak.
d. Nilai/harga alat
Nilai atau harga alat lab harus diketahui oleh pengelola lab, setidaknya dapat menilai
mana alat yang mahal dan mana alat yang lebih murah. Alat yang mahal harus disimpan pada
tempat yang lebih aman atau pada ruangan/lemari yang terkunci. Sementara alat yang tidak
begitu mahal dapat disimpan pada rak atau tempat terbuka. Akan tetapi, jika tempat atau
lemari jumlahnya mencukupi, maka semua alat lab harus tertutup. Alat lab yang sering
terkena debu akan cepat rusak.
Gambar 5. Lemari tempat penyimpanan peralatan lab
e. Kuantitas alat termasuk kelangkaannya
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan dan penataan alat adalah
kuantitasnya. Alat canggih tentu akan mahal harganya, sehingga kuantitasnya rendah dan
termasuk alat langka. Alat langka diperlukan pengamanan yang lebih baik, misalnya disimpan
dalam lemari atau ruangan yang terkunci. Dalam penggunaannya, alat langka tidak boleh
digunakan oleh sembarang orang. Jika memungkinkan ada petugas yang dilatih dan diberi
tanggung jawab secara khusus untuk menanganinya.
Demikian pula alat yang jumlahnya cukup banyak, biasanya alat tersebut frekuensi
penggunannya cukup tinggi dan melibatkan banyak pengguna. Oleh karena itu, penyimpanan
alat ini harus ditempatkan pada lemari besar dan berada pada lokasi yang tidak banyak
rintangan yang mengganggu sirkulasi peminjaman atau pengembalian dari pengguna. Cara
lain, penyimpanan alat yang jumlahnya banyak dilakukan dengan mendistribusikan pada
lemari-lemari pengguna yang dilengkapi kunci.
19
Gambar 6. lemari untuk alat canggih dan langka
f. Sifat alat termasuk kepekaan terhadap lingkungan
Sifat kepekaan alat juga sangat penting diketahui oleh petugas lab. Ada alat yang peka
terhadap kelembaban seperti mikroskop. Ada pula alat yang peka terhadap getaran dan
panas seperti neraca analitik. Alat yang peka terhadap kelembaban terutama di daerah
dingin, sekalipun alat tersebut disimpan dalam lemari secara tertutup, besar kemungkinan
alat tersebut akan ditumbuhi jamur.
Lensa objektif dan okuler pada mikroskop cepat berjamur di daerah lembab. Cara
mencegah pengaruh kelembaban ini adalah dengan memasang listrik pada lemari
penyimpanan. Mikroskop harus selalu disimpan di dalam petinya yang dilengkapi adsorben
silika gel.
Demikian pula neraca analitik ayun, peka sekali terhadap adanya getaran,.
Keberadaan getaran akan menyulitkan dalam pengukuran, dan akibatnya hasil pengukuran
menjadi tidak akurat. Oleh karena itu neraca analitik harus disimpan pada meja permanen.
Begitu pula karena neraca peka terhadap suhu terutama suhu tinggi, maka penimbangan
jangan dilakukan terhadap benda panas.
Gambar 7. Lemari penyimpanan mikroskop
20
g. Bahan dasar penyusun alat
Dalam penyimpanan dan penataan alat perlu diperhatikan pula jenis bahan dasar
penyusun alat tersebut. Berdasarkan bahan dasarnya ada alat yang terbuat dari gelas, logam,
kayu, plastik, porselen, karet, Alat-alat gelas (glasswear) diantaranya yaitu labu erlenmeyer,
labu ukur, labu destilasi, labu dasar rata, labu dasar bulat, gelas kimia, gelas ukur, gelas arloji,
tabung reaksi, buret, pipet ukur, pipet gondok, corong, corong pisah, corong tistel, pendingin
Liebig, botol timbang, dan sebagainya.
Alat-alat dengan bahan dasar logam misalnya kaki tiga, statif, tang krus, pinset, ring,
klem tiga jari, kawat kasa, spatula, dan lain-lain. Alat-alat yang terbuat dari kayu misalnya rak
tabung reaksi, rak buret, rak pipet, rak pengeringan, dan lain-lain. Demikian pula alat-alat
yang terbuat dari plastik misalnya botol semprot, botol reagen, botol tetes, corong. Alat yang
terbuat dari porselen misalnya krus, corong Buchner, lumpang dan alu, pelat tetes, cawan
penguap, dan lain-lain. Alat yang terbuat dari karet misalnya ball pipet.
Dengan diketahuinya bahan dasar dari suatu alat, kita dapat menentukan atau
mempertimbangkan cara penyimpanannya. Alat yang terbuat dari logam tentunya harus
dipisahkan dari alat yang terbuat dari gelas atau porselen. Jadi alat seperti kaki tiga harus
dikelompokkan dengan statif atau klem tiga jari karena ketiganya memiliki bahan dasar yang
sama yaitu logam, sedangkan gelas kimia dikelompokkan dengan labu erlenmeyer dan labu
dasar rata karena bahan dasarnya gelas.
Belumlah cukup hanya dengan memperhatikan bahan dasar dari alat, namun
penyimpanan alat yang memiliki bahan dasar yang sama harus ditata kembali. Jika tempat
penyimpanan kaki tiga dan klem tiga jari adalah menggunakan lemari rak, maka tahapan rak
untuk kaki tiga harus berbeda dengan tahap rak klem tiga jari, akan tetapi kedua tahap rak
harus berdekatan.
Dengan memperhatikan bahan dasar alat pula, peralatan yang terbuat dari logam
umumnya memiliki bobot lebih tinggi dari peralatan yang terbuat dari gelas atau plastik. Oleh
karena itu dalam penyimpanan dan penataan alat aspek bobot benda perlu juga
diperhatikan. Janganlah menyimpan alat-alat yang berat di tempat yang lebih tinggi, agar
mudah diambil dan disimpan kembali.
h. Bentuk dan ukuran alat
Di samping aspek-aspek yang telah dikemukakan, aspek lainnya yang perlu
dipertimbangkan dalam penyimpanan dan penataan alat adalah bentuk dan ukuran alat.
21
Misalnya labu erlenmeyer dikenal ada yang memiliki bentuk mulut lebar dan mulut kecil,
demikian ada yang berukuran 100 mL, 250 mL, 500 mL, dan seterusnya. Oleh karena itu jika
labu erlenmeyer disimpan pada satu tahap rak, maka pada tahap rak itu pula harus ditata
kelompok labu erlenmeyer yang bermulut lebar berukuran 100 mL, 250 mL, dan 500 mL
masing-masing secara terpisah; juga ditata labu erlenmeyer bermulut kecil dengan ukuran
100 mL, 250 mL, dan 500 mL secara terpisah.
Dari uraian yang telah dikemukakan, yang menjadi kunci dalam melakukan
penyimpanan dan penataan alat lab dengan baik dan lancar, manakala petugas/pengelola lab
mengenali dan memahami dengan baik karakteristik dari masing-masing alat. Karakteristik
dari suatu alat dinamakan spesifikasi alat. Setiap alat lab harus dibuatkan spesifikasinya, yaitu
informasi-informasi yang memberikan gambaran tentang suatu alat, sehingga dari ciri
tersebut secara spesifik alat itu terbedakan dari alat lain. Alat sederhana tentunya memiliki
spesifikasi lebih sederhana dari alat rumit. Spesifikasi alat ini harus dimuat dalam kartu alat,
dimana setiap alat harus memiliki satu kartu. Jika di suatu lab telah dibuatkan kartu-kartu
spesifikasi alat, maka pada saat penyimpanan dan penataan petugas lab harus mencatat data
alat pada kartu tersebut.
Literatur alat laboratorium dikenal dengan nama katalog. Di dalam katalog itu
terhimpun secara lengkap tentang informasi tentang spesifikasi alat hingga harganya. Untuk
memperoleh katalog biasanya dilakukan dengan menyurati perusahaan (supplier) alat lab,
biasanya pihak perusahaan akan memberikan secara cuma-cuma. Miliki katalog alat terbaru
karena pada katalog tersebut industri alat akan memuat produk-produk terbarunya
3. Klasifikasi Peralatan Laboratorium
Penataan dan penyimpanan alat-alat laboratorium sangat perlu memperhatikan
karakteristik dan spesifikasinya, baik untuk alasan keamanan alat, kemudahan pencarian dan
pemeriksaan, perawatan dan pemeliharaan, ataupun sekedar kerapihan penyimpanan. Oleh
karena itu alat-alat laboratorium perlu dikelompokkan atau diklasifikasikan berdasarkan kriteria
yang sesuai dengan tujuan pengelompokkannya. Kriteria klasifikasi alat-alat laboratorium antara
lain adalah bahan utama pembuatan, massa, bentuk dan volume, pabrik pembuat, usia pakai,
konsep fisika, fungsi atau kegunaan.
Klasifikasi alat lab, bisa di akses di:
https://www.youtube.com/watch?v=YlY
W_37WI0Q
1) Bahan pembuatan
Berdasarkan kriteria ini alat-alat laboratorium dikelompokkan berdasarkan bahan utama
pembuatannya, misalnya kayu, plastik, kaca, logam, dan sebagainya.
22
Tabel 4. Alat-alat Laboratorium Kimia Menurut Kelompok Bahan Dasarnya
Bahan Nama Alat Gambar Alat Fungsi Alat Tempat
Dasar Alat Penyimpanan
Gelas Gelas kimia penyimpan zat cair lemari rak
Pipet gondok pengambil volume rak pipet
tertentu zat cair pada
Labu titrasi
Erlenmeyer
Labu didih penyimpan zat cair lemari rak
pada saat titrasi
Cawan petri
Gelas arloji penyimpan zat cair lemari rak
Termometer pada saat
Tabung reaksi
ekstraksi/distilasi
penyimpan zat cair lemari rak
dalam jumlah kecil
penyimpan padatan lemari rak
yang akan ditimbang
pengukur suhu wadah
thermometer,
baki plastik
tempat mereaksikan rak tabung
zat reaksi saat
dipakai, baki
plastik
23
Corong penyangga lipatan lemari rak
kertas saring
Pembakar pembakar lemari rak
spirtus
pengering lemari asap
Desikator
Logam Pinset Pengambil anak Kotak anak
timbangan timbangan
Penjepit Pemegang tabung lemari rak
tabung reaksi reaksi
Spatula pengambil zat padat baki plastik
dari botol
Pembakar pembakar dengan lemari rak
Bunsen gas LPG
Klem buret pemegang buret lemari rak
fisher pada statif
Klem pemegang benda lemari rak
serbaguna pada statif
Klem tiga jari pemegang benda lemari rak
pada statif
24
kaki tiga penyangga benda lemari rak
statif yang akan
dipanaskan
penyangga benda lantai
yang dirangkai
ring penyangga benda lemari rak
yang dipasang pada
Kayu Rak tabung statif
reaksi penyimpan tabung lemari rak
reaksi yang sedang
dipakai
Karet Ball pipet Pengisap cairan, Cabinet
dipasang pada pipet
Plastik dan pH Pen Pengukur pH Dus pH meter,
Gelas cabinet
Kertas dan Indikator pH Penentu pH Laci meja
plastik universal
Gelas dan Termometer Pengukur suhu Dinding ruang
ruangan praktikum
plastik ruangan
Logam dan Hot plate, Pemanas dan lemari
pengaduk rak/cabinet
plastik magnetic
stirrer, dan
magnetic stir
bar
25
Neraca ohaus Pengukur massa ruang
Barometer
dengan ketelitian timbang/meja
sedang beton
Pengukur tekanan Cabinet
Water bath Pemanas meja
menggunakan air praktikum
Logam, Neraca analitik Pengukur massa Ruang
plastik, dan ayun dengan ketelitian timbang/meja
kayu tinggi beton
2) Massa
Berdasarkan kriteria ini alat-alat laboratorium dikelompokkan berdasarkan bobot dan
massanya apakah alat-alat itu ringan atau berat. Tidak menyimpan alat yang bobot massanya
berat di tempat yang tinggi, agar mudah diambil dan disimpan kembali.
3) Bentuk dan Volume
Berdasarkan kriteria ini alat-alat laboratorium dikelompokkan berdasarkan bentuk dan ukuran
volumenya, misalnya besar, kecil, bola, kubus, balok, silinder dan sebagainya.
4) Pabrik pembuat
Berdasarkan kriteria ini alat-alat laboratorium dikelompokkan berdasarkan produser atau
pabrik yang membuatnya. Pengelompokkan ini tentu dengan menyebutkan nama pabrik
pembuat dan negaranya.
5) Letak dan cara penyimpanan
Berdasarkan kriteria ini alat-alat laboratorium dikelompokkan berdasarkan letak dan cara
penyimpanan atau cara pemasangannya. Berdasarkan kriteria ini alat dikelompokkan atas
alat-alat permanen dan alat-alat tidak permanen. Alat-alat permanen adalah alat-alat yang
26
terpasang tetap di bagian tertentu dalam laboratorium, dan alat-alat tidak permanen adalah
alat-alat yang dapat disimpan atau dipindahkan sesuai dengan kebutuhan penggunaannya.
6) Usia pakai
Berdasarkan kriteria ini alat-alat laboratorium dikelompokkan berdasarkan usia pakainya. Usia
pakai adalah waktu yang menyatakan berapa lama atau berapa kali alat itu dapat digunakan
dan berfungsi dengan baik dan benar sesuai dengan spesifikasinya pembuatannya.
7) Konsep fisika
Berdasarkan kriteria ini alat-alat laboratorium dikelompokkan berdasarkan konsep atau
materi fisika yang berkaitan dengannya, misalnya alat-alat mekanika, alat-alat listrik-magnet,
alat-alat optik dan sebagainya.
8) Fungsi/kegunaan
Berdasarkan kriteria ini alat-alat laboratorium dikelompokkan berdasarkan fungsinya ketika
digunakan apakah sebagai alat ukur yang dapat digunakan pada lebih dari satu percobaan,
sebagai satu set percobaan, sebagai alat peraga, sebagai alat perbaikan, atau yang lainnya.
Pada prakteknya sering terjadi bahwa pengelompokkan alat-alat didasarkan kepada lebih dari
satu kriteria.
4. Prinsip Umum Penataan Alat Laboratorium
Penataan alat sangat bergantung pada fasilitas dan keinginan pemakainya. Fasilitas yang
dimaksud adalah adanya ruang penyimpanan khusus (Gudang), ruang persiapan, dan tempat-
tempat penyimpanan seperti lemari, rak, atau lemari kabinet. Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam menata alat adalah :
a. Menyimpan alat harus dalam keadaan bersih
b. Mendata, memeriksa alat dan bahan sesuai dengan jenis, jumlah, sifat fisik, harga, dan lain
sebagainya.
c. Mengelompokkan alat sesuai dengan katalog yang dirujuk.
Prinsip-prinsip umum dalam penataan dan penyimpanan alat adalah sebagai berikut:
1) Keamanan dan kemudahan dalam mengambil dan mencarinya
2) Jangan menyimpan alat-alat yang berat di tempat yang terlalu tinggi
3) Alat-alat dikelompokkan sesuai bahan dasarnya.
4) Alat-alat yang mahal disimpan di tempat aman dan terkunci
5) Alat-alat berupa set/perangkat harus disimpan dalam kotak perangkatnya
6) Alat-alat yang menggunakan baterai kering harus sering diperiksa dan sebaiknya segera
dikeluarkan jika alat tersebut akan disimpan.
27
FORUM
DISKUSI
1. Berdasarkan klasifikasi, peralatan kimia disimpan berdasarkan bentuk dan ukuran volumenya,
mengapa harus demikian?
2. Bolehkan menyimpan statif di dalam lemari kaca? Jelaskan alasannya ya.
28
RANGKUMAN Alhamdulillah … Pembelajaran
sudah selesai.
Waktunya menyimpulkan!
1. Penataan (ordering) alat adalah proses pengaturan alat di laboratorium agar tertata
dengan baik.
2. Penataan alat dan bahan praktikum sangat bergantung kepada fasilitas yang ada di
laboratorium dan kepentingan pemakai laboratorium.
3. Setiap alat yang akan dioperasikan harus dalam kondisi yang baik yaitu dengan syarat:
siap untuk dipakai (ready for use), bersih, berfungsi dengan baik, dan terkalibrasi.
4. Alat-alat laboratorium perlu dikelompokkan atau diklasifikasikan berdasarkan kriteria
yang sesuai dengan tujuan pengelompokkannya. Kriteria klasifikasi alat-alat
laboratrorium antara lain adalah bahan utama pembuatan, massa, bentuk dan volume,
pabrik pembuat, usia pakai, konsep fisika, fungsi atau kegunaan.
5. Prinsip-prinsip umum dalam penataan dan penyimpanan alat adalah sebagai berikut:
a. Keamanan dan kemudahan dalam mengambil dan mencarinya
b. Jangan menyimpan alat-alat yang berat di tempat yang terlalu tinggi
c. Alat-alat dikelompokkan sesuai bahan dasarnya.
d. Alat-alat yang mahal disimpan di tempat aman dan terkunci
e. Alat-alat berupa set/perangkat harus disimpan dalam kotak perangkatnya
f. Alat-alat yang menggunakan baterai kering harus sering diperiksa dan sebaiknya
segera dikeluarkan jika alat tersebut akan disimpan
29
Ayo
Refleksi!
Kolom Refleksi
Pengalaman apa yang diperoleh:
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
Materi yang sudah dipahami:
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
Hambatan yang dialami:
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
Materi yang belum dikuasai:
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
30
Yuk Kerjakan Tes Formatif!
Pilihan Ganda
1. Contoh alat laboratorium yang termasuk kategori 1 adalah …
A. Neraca analitik
B. Oven
C. Buret
D. AAS
E. GC-MS
2. Berikut ini yang bukan termasuk syarat peralatan yang siap dioperasikan adalah …
A. Siap untuk dipakai (ready for use)
B. Bersih
C. Berfungsi dengan baik
D. Tersimpan dalam tempat yang strategis
E. Terkalibrasi
3. Neraca analitik digital bisa disimpan di tempat …
A. Meja beton
B. Cabinet
C. Lemari kaca
D. Meja praktikum
E. Ruang instrumen
4. Gelas ukur disimpan dalam lemari yang di dalamnya juga terdapat buret, labu volume, dan pipet
volume. Dasar penyimpanan gelas ukur dilihat dari …
A. Kualitas alat
B. Fungsi alat
C. Harga alat
D. Sifat alat
E. Bahan dasar alat
31
5. Lensa objektif dan okuler pada mikroskop cepat berjamur di daerah lembab. Cara mencegah
pengaruh kelembaban ini adalah dengan memasang listrik pada lemari penyimpanan. Mikroskop
harus selalu disimpan di dalam petinya yang dilengkapi adsorben silika gel. Dasar penyimpanan
mikroskop dilihat dari …
A. Kualitas alat
B. Fungsi alat
C. Harga alat
D. Sifat alat
E. Bahan dasar alat
Kunci Jawaban
1. C
2. D
3. A
4. B
5. D
32
Jika ada kata-kata asing
yang belum dipahami, cek
di sini ya …
GLOSARIUM
Kalibrasi Kalibrasi adalah proses pengecekan dan pengaturan akurasi dari alat
Optik ukur dengan cara membandingkannya dengan standar/tolak ukur
Cabinet cabang fisika yang menggambarkan perilaku dan sifat cahaya dan
Senyawa kompleks interaksi cahaya dengan materi
lemari kaca
Logam transisi Senyawa kompleks adalah senyawa yang tersusun dari atom
Vibrasi molekul logam/atom pusat, yang umumnya adalah logam transisi, dengan
Trace anion atau ligan yang terikat melalui ikatan koordinasi
Reaksi redoks kelompok unsur kimia yang berada pada golongan 3 sampai 12 (IB
Lensa objektif sampai VIIIB pada sistem lama). Kelompok ini terdiri dari 38 unsur
Lensa okuler gerak bolak-balik molekul dari titik kesetimbangannya dalam satu
Literatur periode waktu tertentu
jejak atau tanda
Titrasi istilah yang menjelaskan berubahnya bilangan oksidasi (keadaan
oksidasi) atom-atom dalam sebuah reaksi kimia.
Lensa dalam mikroskop yang dekat dengan objek yang diamati.
Lensa dalam mikroskop yang membentuk bayangan nyata dari lensa
objektif
semua karya tertulis yang dapat dijadikan rujukan atau acuan dalam
berbagai kegiatan di bidang pendidikan dan bidang lainnnya karena
dianggap memiliki keunggulan atau manfaat yang abadi.
salah satu metode kimia untuk dapat menentukan konsentrasi suatu
larutan dengan cara mereaksikan sejumlah volume larutan itu
Ekstraksi 33
Distilasi
terhadap sejumlah volume larutan lain yang konsentrasinya itu sudah
diketahui
pemisahan zat terlarut atau senyawa yang tercampur dalam suatu
larutan berdasarkan perbedaan kelarutannya
atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap
(volatilitas) bahan
34
DAFTAR PUSTAKA
Tim Konsultan Kimia UPI. 2004. Cara Menata Alat dan Laboratorium Kimia. Departemen Pendidikan
Nasional: Jakarta
Herowati. 2016. “Petunjuk Praktikum Pengelolaan Laboratorium revisi kelima”. Sumenep: FKIP Press.
Riandi.2016. “Pengelolaan
Laboratorium”. http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196305011988031-
RIANDI/Bahan_Kuliah/Pengelolaan_Laboratorium.pdf. Diakses pada 29 November 2016
Suyanta.2010. “Manajemen Operasional
Laboratorium”. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/suyanta-msi-dr/manajemen-
lab.pdf
Suyitno. 2016. “Tata Letak Alat Laboratorium Ipa”.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/suyitno-aloysius-drs-ms/tata-letak-alat-lab.pdf
Widiatmoko, Ardi. 2011. “Penataan Dan Pengadministrasian Alat Dan Bahan Laboratorium
Kimia”. https://ardiwidiatmoko.files.wordpress.com/2011/11/penataan-laboratorium-kimia1.pdf
Penataan alat dan bahan laboratorium ipa. http://yen-yeneka.blogspot.com/2016/12/penataan-alat-
dan-bahan-laboratorium-ipa.html. Diakses pada 10 Desember 2016
https://hmwallet.wordpress.com/petunjuk-membuat-zat-di-lab/
https://docplayer.info/47903308-Penataan-pemeliharaan-dan-penggunaan-alat-laboratorium-
ipa.html
http://repository.unib.ac.id/333/1/Manajemen%20Ipa.pdf