Pinokio
Kata Pengantar
“Aku berharap
kamu adalah
benar-benar
anak laki-laki”
Suatu malam saat ia merasa
kesepian, ia membuat sebuah
boneka kayu. Karena Geppeto
sangat handal, boneka kayu itu
terlihat sangat nyata.
“Aku akan memanggilmu Pinokio,”
ucapnya.
Ketika Geppeto tertidur, peri biru datang dan
berbisik padanya.
“Geppeto yang baik, kamu selalu menjadi orang
baik untuk semua orang. Sehingga aku akan
memberikan kehidupan untuk pinokio kecilmu.”
Ujar peri biru sambil mengayunkan tongkat
ajaibnya.
Pinokio pun hidup.
“Lihat aku, aku bisa bicara, aku bisa berjalan dan
aku bisa menari.” Ucap pinokio bersemangat.
Mendengar suara berisik di rumahnya, Geppeto pun
terbangun dan sangat terkejur. Ia menemukan
mimpinya yang menjadi kenyataan.
“Boneka kayu anakku, kamu hidup!” Geppeto yang
sangat bahagia dan memeluk pinokio.
Pada keesokan harinya, Geppeto memberi
pinokio uang untuk membeli buku dan
mengirimnya ke sekolah.
“Pinokio sekarang kamu harus sekolah.
Jangan berhenti sebelum sampai ke
sekolah. Disana kamu akan mendapatkan
banyak ilmu pengetahuan.” Geppeto
berpesan kepada Pinokio
Pinokio sangat bergembira, dia berjalan
menuju sekolahnya. Namun, di perjalanan
dia bertemu seseorang.
”Hai kamu mau pergi kemana dengan uang
sebanyak itu!” Tanya seorang laki-laki.
”Aku akan pergi ke sekolah dan membeli
buku” Jawab Pinokio
“Daripada ke sekolah, lebih baik uang itu
kamu gunakan untuk membeli permen.
Rasanya sangat enak!” ucap laki-laki itu.
Seekor belalang ajaib melompat ke pundak
Pinokio dan berbisik padanya
“Jangan lakukan itu Pinokio, jangan
dengarkan anak itu.” Ujar sang belalang
Tapi Pinokio tidak mendengarkan belalang
ajaib, ia pun pergi membeli permen.
Namun tiba-tiba hidung penokio
bertambah panjang.
Pada saat Pinokio keluar dari Toko,
Si laki laki dengan cepat mencuri
semua permen dari tangan Pinokio
dan melarikan diri. Pinokio telah di
tipu.
Belalang ajaib kembali bertanya kepada
Pinokio lagi, kenapa uang Pinokio
berkurang.
Pinokio menjawab, ”uang nya jatuh dan
hilang.”
Pada saat Pinokio berbohong hidungnya
kembali bertambah panjang
“Aku punya lima
koin, ayahku
menyuruhku pergi
ke pertunjukan
yang menarik.”
Pinokio pun kembali melanjutkan perjalannya ke sekolah.
Di perjalanan ia bertemu dengan serigala dan seekor
kucing. Mereka kemudian memanggil Pinokio.
“Hai. Kami akan mengajak kamu ke sebuah pertunjukan
boneka. Kami punya satu tiket untukmu. Harganya hanya
5 coin.” Ujar serigala dan kucing
Pinokio berpikir itu adalah tawaran yang sangat menarik.
Sehingga ia memutuskan untuk ikut. Hidungnya pun
semakin panjang
Pinokio pun pergi ke pertunjukan boneka tersebut, namun
ternyata tiket yang dibelinya adalah tiket palsu. Penjaga
pertunjukan tidak memperbolehkannya masuk. Pinokio
pun duduk sambil menangis.
Kemudian datang seorang laki-laki asing dengan rambut
dan janggut panjang, ia melihat pinokio yang sedang
menangis. Ternyata ia adalah Strombolli, pemilik
pertunjukkan boneka. Ia sangat terpesona saat melihat
pinokio yang merupakan boneka kayu hidup tanpa
memakai tali pengatur.
Stromboli kemudian mengajak Pinokio
bergabung dalam pertunjukan. Pinokio
kemudian naik ke panggung. Dia menari dan
bernyanyi, para penonton menyukai Pinokio.
Mereka bertepuk tangan untuk Pinokio.
Pinokio yang semakin bersemangat, membuat ia tidak
melihat arah gerakannya. Dan tanpa sadar, hidungnya
yang panjang tersangkut tali boneka yang lain.
Akhirnya, pertunjukan berhenti karena menjadi kacau.
Seluruh, penonton menertawakan pertunjukan itu.
Pinokio yang sangat lelah, ia juga merindunkan Geppeto.
Pinokio meminta ijin pada Stromboli bahwa ia ingin
pulang. Namun, ternyata Strombolli memasukkan
Pinokio kedalam sangkar. Dan berkata
“Kamu milikku sekarang!” kata Strombolli.
Belalang ajaib kemudian memberi
kesempatan kedua untuk Pinokio agar
mau berubah.
Dengan cepat ia pergi ke rumah Geppeto
dan memberitahunya apa yang telah
terjadi pada Pinokio.
Segera Geppeto pergi ke pertunjukan
boneka dan menyelamatkan Pinokio dari
Sangkar Stromboli.
Pinokio sangat malu dan akhirnya memutuskan
selalu berkata jujur. Ia pun kemudian berjanji tidak
akan berbohong lagi, sehingga hidungnya mengecil
megecil mengecil dan kembali seperti semula.
Dan akhirnya, Pinokio mengetahui kesalahannya
dan berubah menjadi anak yang baik. Peri biru
memberi mantera sehingga Pinokio menjadi anak
laki laki yang sesungguhnya.
Pesan Moral
Daftar Pustaka