PEMBUDIDAYAAN ITIK PEDAGING
i
DAFTAR ISI
Daftar Isi .......................................................................................................... ii
Kata Pengantar ................................................................................................. iii
MELAKUKAN PEMELIHARAAN TERNAK ........................................................... 4
Unit Kompetensi ............................................................................................... 9
ii
KATA PENGANTAR
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) merupakan salah satu media
pembelajaran yang dapat digunakan sebagai media transformasi pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja kepada peserta pelatihan untuk mencapai kompetensi
tertentu berdasarkan program pelatihan yang mengacu kepada Standar Kompetensi.
Materi pelatihan ini diformulasikan menjadi 2 (dua) buku, yaitu Buku Materi
dan Buku Asesmen, sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam
penggunaannya sebagai referensi dalam media pembelajaran bagi peserta pelatihan
dan instruktur, agar pelaksanaan pelatihan dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
Untuk memenuhi kebutuhan PBK tersebut, maka disusunlah materi untuk
pelatihan “Pembudidayaan Itik Pedaging”.
Kami menyadari bahwa materi yang kami susun ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan masukan untuk perbaikan
agar tujuan dari penyusunan materi ini menjadi lebih efektif.
Demikian kami sampaikan, semoga Tuhan YME memberikan tuntunan kepada
kita dalam melakukan berbagai upaya perbaikan dalam menunjang proses
pelaksanaan pelatihan di lembaga pelatihan kerja.
Bandung Barat, 2022
Penyusun
iii
MELAKUKAN PEMELIHARAAN TERNAK
Itik pedaging dipelihara sekitar 40-50 hari. Selama pemeliharaan
terdapat dua fase pertumbuhan yaitu :
1. Fase Starter (0-3 minggu)
https://www.youtube.com/watch?v=2VbsCjZAUgU
2. Fase Finisher (3 minggu hingga panen)
https://www.youtube.com/watch?v=YrU4XNAVBRU
4
a. Persiapan pemeliharaan
Fase starter dimulai dari itik umur 1 hari (DOD). Terdapat beberapa
persiapan yang perlu dilakukan pada saat memulai pemeliharaan DOD yaitu :
1. Sanitasi kandang yang meliputi kegiatan pembersihan dan pencucian
ruangan dalam kandang, pembersihan lingkungan sekitar kandang dan
pencucian peralatan.
2. Penaburan kapur dolomit dalam kandang secara merata di seluruh bagian
berfungsi untuk membasmi bakteri.
3. Sekam di tebar pada lantai kandang sebgai litter agar kotoran nantinya
tidak basah dan meminimalisir bau. Tebal sekam yang ditebar sekitar 3-5
cm.
Gambar 1. Sekam padi
4. Pemberian alas koran atau kertas bekas di atas sekam untuk DOD sampai
dengan itik berumur 1 minggu. Tujuannya adalah agar itik tidak langsung
terkena sekam, di mana sekam teksturnya kasar dapat melukai kaki itik
yang masih kecil. Selain itu, agar sekam tidak termakan karena pada umur
minggu pertama itik masih sulit mengenali pakannya.
5. Desinfeksi kandang yaitu dengan melakukan penyemprotan secara merata
baik di dalam ruangan kandang, peralatan maupun lingkungan sekitar
kandang.
6. Pemasangan brooder. Brooder adalah alat pemanas sebagai pengganti
indukan untuk itik 2 minggu pertama. Brooder bisa berupa lampu bohlam
kuning, api unggun, atau brooder pabrikan (Gasolec).
5
Gambar 2. Brooder untuk Itik Pedaging
7. Pemasangan thermohigrometer untuk suhu dan kelembaban.
Persiapan ini sebaiknya dilakukan paling lambat H-3 hari sebelum
pemeliharaan itik dimulai.
Gambar 3. Thermohigrometer
b. Tata Laksana Pemeliharaan DOD
1. Pengecekkan suhu dan temperature dalam kandang. Standar suhu dalam
kandang yaitu 21-33 C dan standar kelembaban dalam kadang 30-85%.
0
2. Memastikan brooder selalu menyala (24 jam) untuk pemeliharaan 2 minggu
pertama.
3. Memasang tirai pada luar kandang agar itik tidak langsung terkena angin
4. Mengganti litter jika sudah basah
5. Mengamati tingkah laku penyebaran itik dalam kandang
6
Gambar 4. Penyebaran itik dalam kandang
c. Pemberian pakan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan
Jenis pakan yang diberikan pada itik bergantung pada umur atau fase
pertumbuhannya. Pada DOD atau fase starter, pakan yang cocok yaitu berbentuk
mesh/ tepung. Sedangkan pada itik fase grower dan finisher, pakan yang
diberikan biasanya berupa pakan basah. Pemberian pakan disesuaikan dengan
umur itik. Berikut data kebutuhan pakan pada itik :
Umur (hari) Jumlah (gram/ekor/hr)
1-7 20
7-15 30
16-20 45
21-27 85
28-34 95
35-41 115
42-50 128
Sumber : Buku Beternak Itik Pedaging
d. Kebersihan kandang selalu terjaga
Kebersihan kandang termasuk faktor penting yang berpengaruh pada
kesehatan itik. Beberapa penyakit timbul disebabkan dari keadaan kebersihan
kandang. Pembersihan kandang sebaiknya dilakukan setiap hari agar kandang
7
tidak lembab dan bau sehingga dapat mengundang lalat. Pada kandang DOD
sebaiknya keadaan sekam dicek secara berkala, apabila sekam sudah basah harus
langsung dibalik atau diganti dengan yang baru. Kebersihan tempat pakan dan
minum juga harus selalu terjaga dengan membersihkan secara berkala. Pakan
harus sering diayak kembali untuk menyaring kotoran dan mengganti air minum
dalam kandang jika sudah keruh atau tercemar.
e. Melakukan desinfeksi kandang dan peralatan secara rutin
Selain dibersihkan, kandang dan peralatan juga perlu didisinfeksi yaitu
dicuci atau disemprot dengan cairan antiseptik. Tujuannya adalah untuk menjaga
kondisi kandang dan peralatan tetap dalam keadaan bersih dan steril sehingga
dapat mencegah penyakit yang dapat menyerang itik. Dapat menggunakan cairan
antiseptik apapun merknya dengan dosis yang telah ditentukan pada label
kemasan. Desinfeksi kandang sebaiknya dilakukan secara berkala sekitar 1-2
minggu sekali.
f. Melakukan pengecekan kesehatan itik secara berkala
Pengecekan kesehatan itik perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi
kesehatannya. Pengecekan yang paling baik yaitu dilakukan setiap pagi hari yang
meliputi keadaan fisik (lesu/segar), kelincahan, nafsu makan dan pengamatan
tubuh secara dekat jika dirasa itik lesu atau tidak nafsu makan. Pengamatan
tubuh secara dekat biasanya yaitu dengan mengamati kondisi mata, lubang
hidung, bulu, dubur dan kaki serta perlu adanya pengamatan lebih lanjut tentang
kondisi ekskretanya (kotoran) jika dirasa itik menampakkan kondisi kesehatan
yang kurang baik. Itik yang terdiagnosa tidak sehat sebaiknya langsung
dipisahkan atau diisolasi di kandang tersendiri agar tidak terjadi penularan pada
itik yang lain.
g. Pemberian vitamin atau suplemen dan obat cacing
Vitamin atau suplemen juga penting diberikan untuk menjaga kesehatan
dan meningkatkan daya tahan tubuh itik. Pada prinsipnya, unggas lebih mudah
untuk dicegah dari penyakit daripada diobati saat sudah terdiagnosa sakit.
Alasannya adalah unggas termasuk hewan yang mudah stress sehingga ketika
merasa tubuhnya tidak dalam keadaan fit, nafsu makan akan menurun kemudian
lemas dan tingkah stress menjadi tinggi kemudian berakhir dengan kematian.
Vitamin atau suplemen untuk unggas sudah beredar banyak di pasaran. Beberapa
vitamin atau suplemen yang biasa diberikan pada itik yaitu vitamin c, vit B
kompleks, vitachick, vitabro dan vitastress.
8
UNIT KOMPETENSI
MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI TEMPAT KERJA
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja ( Performance Criteria )
1.Menjelaskan tentang 1.1 Unsur dalam keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
keselamatan dan kesehatan dijelaskan sesuai dengan standar di tempat kerja
kerja (K3)
1.2 Perlengkapan dan peralatan keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) diidentifikasi
1.3 Perlengkapan dan peralatan keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) disiapkan
1.4 Sarana dan prasarana keselamatan dan kesehatan
kerja (K3) diperagakan sesuai dengan petunjuk kerja
1.5 Unsur dalam keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
dan lingkungan diterapkan dalam setiap kegiatan
teknis yang berhubungan dengan pekerja,biota
maupun lingkungan
2. Melaksanakan prosedur keselamatan 2.1 Komponen keselamatan kerja dilakukan
dan kesehatan kerja (K3) pemeriksaan sebelum mengoperasikan
semua mesin, sarana angkut, bahan-bahan
berbahaya dan sarana listrik.
2.2 Pakaian pelindung atau peralatan yang
dibutuhkanuntuk bekerja diidentifikasi
2.3 Seluruh kegiatan keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) dilaksanakan sesuai
dengan prosedur
3.Melakukan tindakan keselamatan dan 3.1 Prosedur tindakan K3 dalam kondisi
kesehatan kerja (K3) dalam kondisi berbahaya dijelaskan
berbahaya / darurat
3.2 Prosedur penanganan darurat diikuti sesuai
standar perusahan di tempat kerja
3.3 Otoritas yang sesuai K3 diinformasi- kan
menurut kebijakan perusahaan
4.Memelihara peralatan keselamatan dan 4.1 Peralatan dan perlengkapan keselamatan
kesehatan kerja (K3) dan kesehatan kerja (K3) dirawat sesuai
dengan petunjuk perawatan
4.2 Bantuan keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) disiapkan untuk antisipasi efektif dalam
mengendalikan resiko yang berhubungan
dengan tugas/pekerjaan di tempat kerja
4.3 Catatan rekaman hasil pekerjaan
menerapkan K3 di tempat kerja dibuat
dengan menggunakan format dan prosedur
yang ditetapkan
9
MEMPERSIAPKAN PERKANDANGAN
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja ( Performance Criteria )
kebutuhan
1. Menentukan 1.1 Persyaratan perkandangan diidentifikasi
Perkandangan 1.2 Lokasi dan kebutuhan perkandangan
ditetapkan sesuai dengan persyaratan.
1.3 Kebutuhan perkandangan didokumentasikan
2. Membangun 2.1 Rancang bangun perkandangan dibuat
Perkandangan 2.2 Jenis, jumlah, dan kualitas bahan
perkandangan dihitung
2.3 Perkandangan dibuat sesuai dengan rancang
bangun
MENGELOLA PERKANDANGAN
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja ( Performance Criteria )
1.Merawat kandang 1.1 Peralatan perawatan kandang disiapkan
sesuai kebutuhan
1.2 Tata cara perawatan kandang
dideskripsikan dengan benar
1.3 Perawatan kandang dilakukan dengan benar
2.Merawat lingkungan di sekitar kandang 2.1 Peralatan perawatan lingkungan di sekitar
kandang disiapkan sesuai kebutuhan
2.2 Tata cara perawatan lingkungan di sekitar
kandang dideskripsikan dengan benar
2.3 Perawatan lingkungan di sekitar kandang
dilakukan dengan benar
MENYIAPKAN BIBIT TERNAK
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja ( Performance Criteria )
1. Menentukan sumber dan asal bibit 1.1 Sumber bibit diidentifikasi berdasarkan
ternak dokumen
1.2Asal bibit ditelusuri berdasarkan hasil
identifikasi
2. Menetapkan bibit ternak 2.1 Kriteria bibit dijelaskan sesuai standar
2.2 Bibit dipilih sesuai kriteria
MELAKUKAN PEMELIHARAAN TERNAK
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja ( Performance Criteria )
1. Memberikan pakan 1.1 Pemberian pakan ternak dijelaskan dengan
ternak benar
1.2. Metode pemberian pakan dipilih berdasarkan
jenis pakan
1.3 Pakan ternak diberikan sesuai dengan
metode yang tepat
2. Merawat kesehatan ternak 2.1 Prosedur perawatan kesehatan ternak
dijelaskan dengan benar
2.2 Metode perawatan kesehatan ternak dipilih
berdasarkan jenis ternak
2.3 Perawatan kesehatan ternak dilakukan
sesuai prosedur
3. Mengatur kepadatan ternak 3.1 Persyaratan kepadatan ternak dijelaskan
dengan benar
3.2 Pengaturan kepadatan ternak ditentukan
berdasarkan jenis ternak
10
4. Merawat lahan 4.1 Persyaratan lahan penggembalaan dijelaskan
penggembalaan sesuai jenis ternak
4.2 Prosedur perawatan lahan penggembalaan
dijelaskan dengan benar
4.3 Metode perawatan lahan penggembalaan
ditetapkan sesuai jenis ternak
4.4 Perawatan lahan penggembalaan dilakukan
dengan benar
5. Menetapkan panen 5.1 Kriteria masa panen dijelaskan dengan benar
5.2 Masa panen ditetapkan berdasarkan jenis ternak
dan tujuan pemeliharaan
MENYUSUN FORMULASI RANSUM
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja ( Performance Criteria )
1. Menentukan bahan baku 1.1 Jenis bahan baku ransum diidentifikasi
ransum berdasarkan kandungan
1.2 Kebutuhan nutrisi dihitung sesuai jenis ternak
1.3 Jenis bahan baku ransum organik yang tersedia
secara lokal dipilih
2. Menentukan formula 2.1 Komposisi formula ransum dijelaskan sesuai
ransum dengan kebutuhan ternak
2.2 Komposisi bahan baku ransum dihitung
berdasarkan kandungan nutrisi yang dibutuhkan
2.3 Formula ransum ditetapkan berdasarkan jenis
ternak
MEMBUAT PAKAN BUATAN
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja ( Performance Criteria )
1. Menyiapkan bahan dan alat 1.1 Formula pakan ditentukan
1.2 Bahan dan alat pembuat pakan diidentifikasi
1.2 Bahan dan alat disiapkan
1.3 Tindakan pencegahan kecelakaan kerja dan
lingkungan dilakukan sesuai dengan peraturan
K3L yang berlaku atau POS yang terkait
2. Menentukan metode 2.1 Metode pembuatan pakan diidentifikasi sesuai
pembuatan pakan buatan formulasi pakan yang ditentukan
2.2 Metode pembuatan pakan ditentukan sesuai
prosedur yang ditetapkan
3. Meramu pakan buatan 3.1 Bahan baku yang telah disiapkan dihaluskan
sampai menghasilkan tepung sesuai dengan
prosedur penepungan
3.2 Bahan baku berupa tepung, dicampur sesuai
dengan persyaratan pencampuran pakan
3.3 Tepung yang telah tercampur dibuat menjadi
adonan sesuai dengan prosedur pembuatan
pakan
4. Mencetak pakan 4.1 Bahan adonan tepung yang tercampur secara
buatan merata dicetak sesuai ukuran yang ditetapkan
dalam persyaratan teknis
4.2 Pakan yang telah dicetak dikeringkan sesuai
dengan prosedur pengeringan pakan
4.3 Uji mutu pakan dilakukan sesuai dengan prosedur
5. Mengemas pakan buatan 5.1 Pakan dikemas sesuai dengan persyaratan
keamanan pangan
5.2 Kemasan pakan disimpan dalam gudang
penyimpanan
5.3 Catatan/rekaman hasil pekerjaan membuat pakan
buatan dibuat dengan menggunakan format dan
prosedur yang ditetapkan
11
MENYUSUN RENCANA PENGENDALIAN PENYAKIT
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja ( Performance Criteria )
1. Mengidentifikasi penyakit 1.1 Jenis penyakit sesuai jenis ternaknya dijelaskan
dengan benar
1.2 Gejala penyakit ternak dijelaskan dengan tepat
1.3 Ternak sakit diidentifikasi dengan benar
2. Menetapkan program 2.1 Cara pencegahan penyakit dijelaskan dengan
pengendalian penyakit benar
2.2 Jenis obat yang akan digunakan ditetapkan
berdasarkan standar
2.3 Rancangan program pengendalian penyakit
ditetapkan
12