The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Modul Perencanaan Bisnis

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by dosen mars, 2020-12-29 00:20:36

PBUK

Modul Perencanaan Bisnis

Modul

Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif

Untuk Pembelajaran Jarak Jauh
Kode Mata Kuliah : MKRI-M317
Disusun Oleh :
Rosintan Sipayung, S. Kom., M. M.
Fandra Dikhi Januardani, S. E., M. M.

Program Permata Sakti 2020
Program Studi Teknologi Manajemen

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mars
Pematangsiantar , Sumatera Utara

November 2020

1 Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif

BAHAN AJAR
PERENCANAAN BISNIS DAN USAHA KREATIF

Penulis;
Rosintan Sipayung
Fandra Dhiki Januardani

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) MARS
Pematangsiantar
2 Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji dan Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa , maka dengan segala
kerendahan hati kemi menyusun Buku Pembelajaran Jarak Jauh ini dengan segala keterbatasan
kami. Dimana buku ini ditujukan kedapada para pemula dalam dalam menjalankan usaha bisnis
kreatif. Penciptaan lulusan perguruan tinggi yang menjadi seorang wirausahawan kreatif tidak
serta merta mudah untuk dilaksanakan. Berdasarkan bukti empiris di lapangan, terdapat
kecenderungan bahwa lulusan perguruan tinggi lebih senang memilih bekerja dengan tingkat
kenyamanan/keamanan serta kemapanan dalam waktu yang singkat.

Dengan adanya Program Permata Sakti 2020, sangat membantu sekali kepada para Mahasiswa
dan para Dosen untuk dapat berbagi ilmu nya secara virtual. Buku Perencanaan Bisnis dan Usaha
Kreatif ini bukan hanya membahas bagaimana memulai usaha baru tetapi juga membahas
tentang bagaimana membangun karakter setiap individu dalam memulai atau menjalankan
sebuah usaha. Sehingga pada nantinya para usaha keratif dapat menghadapi setiap gejolak yang
dihadapi dalam menjalankan usahanya.

Buku ini pada intinya membahas tentang :
Bagian 1 Perencanaan Bisnis

Bagian 2 Ilmu Kewirausahaan dan Pengembangannya
Bagian 3 Costumer, Competitor, Market Research

Bagian 4 Analisis Pasar
Bagian 5 Industri Kreatif

Bagian 6 Peramalan Bisnis
Bagian 7 Aspek Operasi dan produksi

Bagian 8 Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi
Bagian 9 Membangun Minsed Bisnis

Deskripsi Singkat Mata Kuliah :
1. Kemampuan mahasiswa untuk dapat mengidentifikasi peluang dan risiko serta potensi

membangun sebuah usaha kreatif atau bisnis harus dibangun secara terus menerus melalui
suatu proses pembelajaran yang sistematis.

2. Mata kuliah ini mempelajari tentang segala aspek dan mekanisme yang harus dibangun dan
disiapkan agar mahasiswa mempunyai kemampuan untuk mengidentifikasi peluang dan
risiko tersebut, serta memiliki kepercayaan diri dan pola pikir yang tepat.

3. Mata kuliah ini juga membahas tentang rancangan bisnis/kewirausahaan dan tahapan
pengembangan usaha kreatif serta perkembangannya, memahami teori kesesuaian sebagai
kunci keberhasilan.

4. Mata Kuliah ini memberikan pemahaman agar mahasiswa mengetahui cakupan dari bidang
kreatif yang bisa dikembangkan sebagai usaha atas diri sendiri. Mahasiswa juga akan

3 Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif

dibimbing agar bisa mengembangkan ide-ide kreatifnya yang merupakan modal dasar dari
suatu usaha tentunya disesuaikan dengan issue-issue yang sedang berkembang di perkotaan.

Capaian Pembelajaran :

Sikap

1. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,
moral, dan etika (S2)

2. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara,
dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila (S3)

3. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan (S10)

Pengetahuan

1. Menguasai konsep ilmu ekonomi dan ilmu manajemen serta metode dan perangkat
analisis fungsi-fungsi manajemen dan fungsi-fungsi perusahaan pada berbagai jenis
organisasi (P1)

2. Menguasai dasar-dasar rencana bisnis bidang ekonomi kreatif pada skala mikro, kecil,
dan menengah (P2)

3. Menguasai prinsip-prinsip kepemimpinan dan kewirausahaan dalam berbagai jenis
organisasi (P5)

4. Menguasai prinsip-prinsip etika bisnis dan nilai-nilai kemanusiaan (P6)

Keterampilan Umum

1. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur (KU2)
2. Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan

teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan
keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan
solusi, gagasan, desain atau kritik seni (KU3)
3. Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing, kolega,
sejawat, dan pihak pemangku kepentingan lainnya baik di dalam maupun di luar
lembaganya (KU6)
4. Mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan
supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja
yang berada di bawah tanggungjawabnya (KU7)

Keterampilan Khusus

1. Mampu menyusun rencana bisnis bidang ekonomi kreatif pada skala mikro, kecil, dan
menengah untuk memulai dan mengembangkan bisnis (KK4)

2. Mampu berkomunikasi secara efektif pada berbagai level organisasi dan lintas fungsional
(KK11)

Projeck yang dihasilkan :

Membuat Bisnis dan usaha kreatif secara kelompok atau mandiri .

Projeck Akhir :

Mengunjungi tempat tempat usaha / bisnis atau UKM yang dapat dilakukan oleh kalangan
Mahasiswa secara Mandiri / Kelompok dalam lintas budaya dan mendokumentasikannya dalam
bentuk video kreatif.

4 Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif

Penulis menyadari bahwa buku ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan
buku ini kedepannya. Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan buku ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Esa
senantiasa menyertai segala usaha kita. Amin.
Pematangsiantar, November 2020
Tim Penulis

5 Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii

BAGIAN 1 PERENCANAAN BISNIS ................................................... 8

1.1 Pengertian Bisnis.............................................................................. 8
1.2 Ruang Lingkup Bisnis ...................................................................... 9
1.3 Tahap-tahap Penyusunan Bisnis Plan................................................ 10
1.4 Format Bisnis Plan ........................................................................... 12

BAGIAN 2 ILMU KEWIRAUSAHAAN DAN PENGEMBANGANNYA

2.1 Ketepatan Penjelasan suatu Ilmu Kewirausahaan .............................. 14
2.2 Kajian Ilmu dasar Kewirausahaan .................................................... 15
2.3 Ragam Bidang Usaha Mandiri............................................................ 16
2.4 Etika Kewirausahaan........................................................................... 18

BAGIAN 3 COSTUMER, COMPETITOR, MARKET RESEARCH ......21

3.1 Pelanggan ....................................................................................... 21
3.2 Pesaing ... ......................................................................................... 23
3.3 Riset Pasar .......................................................................................... 25

BAGIAN 4 ANALISIS PASAR .................................................................. 27

4.1 Mengenal Konsumen........................................................................ 27
4.2 Analisis Pasar ................................................................................... 29
4.3 Riset Pasar ....................................................................................... 31

BAGIAN 5 INDUSTRI KREATIF .............................................................36

5.1 Pengertian Industri Kreatif................................................................36
5.2 Jenis ,Ciri dan Komponen Industri Kreatif ........................................37
5.3 Bidang, Sektor dan Indikator Industri Kreatif ...................................40

BAGIAN 6 PERAMALAN BISNIS............................................................41

6.1 Pengertian Peramalan Bisnis............................................................41
6.2 Langkah- langkah Peramalan Bisnis ................................................42

6 Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif

BAGIAN 7 ASPEK OPERASI DAN PRODUKSI.....................................45
7.1 Tujuan Aspek Operasi dan Produksi .................................................45
7.2 Penentuan Lokasi .............................................................................45
7.3 Metode Penilaian Lokasi ..................................................................46
7.4 Perencanaan Jumlah Produksi...........................................................46
7.5 Luas Produksi...................................................................................47
7.6 Tata Letak ........................................................................................47

BAGIAN 8
PENETAPAN PRODUK UNGGUL DAN MANAJEMEN INOVASI..... 48

8.1 Manajemen Inovasi ...........................................................................48
8.2 Beberapa Contoh yang Mendunia ......................................................49
BAGIAN 9 MEMBANGUN MINSED BISNIS..........................................53
9.1 Usaha – Usaha Kreatif .......................................................................53
9.2 Tantangan Usaha Kreatif ...................................................................54
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
LAMPIRAN

7 Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif

MODUL PEMBELAJARAN
BAGIAN 1

PERENCANAAN BISNIS

1.1. Pengertian Bisnis

Bicara tentang Bisnis, banyak sekali pengertian-pengertian yang diutarakan oleh para ahli dalam bidang
bisnis dan usaha kreatif. Adapun beberapa pengertian bisnis tersebut adalah sebagai berikut:

Ada beberapa pengertian tentang business plan

1. Business Plan merupakan suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah
bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan
menarik bagi penyandang dana.

2. Business Plan merupakan dokumen tertulis yang menjelaskan rencana perusahaan/pengusaha
untuk memanfaatkan peluang-peluang usaha(business opportunities) yang terdapat di lingkungan
eksternal perusahaan,menjelaskan keunggulan bersaing(competitive advantage) usaha, serta
menjelaskan berbagai langkah yang harus dilakukan untuk menjadikan peluang usaha tersebut
menjadi suatu bentuk usaha yang nyata.

3. Business Plan adalah sebuah selling document yang mengungkapkan daya tarik dan harapan sebuah
bisnis kepada penyandang dana potensial.

4. Jadi Business Plan adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausaha yang menggambarkan
semua unsur yang relevan baik internal maupun eksternal mengenai perusahaan untuk memulai
pada waktu usaha. Adapun isinya sering merupakan perencanaan terpadu menyangkut
pemasaran,permodalan,operasional dan sumber daya manusia.

5. Pengertian bisnis menurut Allan Afuah (2004) Bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu yang
terorganisasi untuk menghasilkan dana menjual barang ataupun jasa agar mendapatkan keuntungan
dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat dan ada di dalam industri.

6. Griffin (2007) mengungkapakan bisnis adalah organisasi yang menyediakan barang atau jasa untuk
dijual dengan maksud agar mendapatkan laba.

7. Sukirno (2010) beranggapan bahwa bisnis adalah kegiatan untuk memperoleh keuntungan semua
orang atau individu maupun kelompok melakukan kegiatan bisnis pastinya untuk mencari
keuntungan agar kebutuhan hidup nya terpenuhi.

8. Madura (2010) bisnis adalah suatu badan yang diciptakan untuk menghasilkan produk barang dan
jasa kepada pelangggan

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa bisnis adalah segala kegiatan yang dilakukan individu
maupun secara kelompok yang menciptakan nilai terhadap sumber daya yang ada untuk menciptakan
barang atau jasa guna mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya, sebab tidak ada orang yang
melakukan bisnis untuk mencari kerugian.

Selain diperlukan oleh perusahaan berskala besar, business plan juga sangat dibutuhkan oleh
perusahaan yang tergolong kedalam kelompok usaha kecil(small business enterprise). Selain defenisi

8 Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif

tentang bisnis , disini juga akan diuraikan defenisi kelompok-kelompok usaha. Definisi menurut Undang
Undang UMKM Tahun 2008:

Usaha Mikro:
1. Kekayaan Bersih maksimal Rp 50 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
2. Penjualan bersih tahunan maksimal Rp 300 juta (maksimal 25 juta per bulan)

Usaha Kecil:
1. Kekayaan bersih lebih dari Rp 50 juta sampai dengan Rp 500 juta tidak termasuk tanah dan

bangunan tempat usaha
2. Penjualan bersih tahunan Mulai dari Rp 300 juta sampai dengan Rp 2,5 M

Usaha Menengah
1. Kekayaan bersih lebih dari Rp 500 juta sampai dengan Rp 10 M tidak termasuk tanah dan bangunan

tempat usaha
2. Penjualan bersih tahunan Mulai dari Rp 300 juta sampai dengan Rp 50 M
Penerapan inovasi dalam suatu usaha akan memperbesar peluang usaha tersebut untuk meraih
keunggulan bersaing (competitive advantage),baik keunggulan bersaing yang berasal dari adanya
diferensiasi( differentiation) maupun keunggulan yang berasal dari kepemimpinan biaya(cost leadership)
Inovasi merupakan "the ability to apply creative solutions to those problems and opportunities to
enhance or to enrich people's live( kemampuan untuk menerapkan solusi kreatif terhadap berbagai
masalah dan peluang usaha untuk meningkatkan atau memperkaya kehidupan manusia).

1.2 Ruang Lingkup Bisnis

Adapun jenis bisnis dapat dikategorikan berdasarkan aktivitas saat ini yaitu:
a. Bisnis Ekstraktif, yaitu bisnis yang melakukan kegiatan dalam bidang pertambangan atau menggali

bahan-bahan tambang yang terkandung di dalam perut bumi.
b. Bisnis Agraria, yaitu bisnis yang menjalankan bisnisnya dalam bidang pertanian.
c. Bisnis Industri, yaitu bisnis yang bergerak dalam bidang produksi, misalnya memproduksi pakaian.
d. Bisnis Jasa, yaitu bisnis yang bergerak dalam bidang jasa yang menghasilkan produk-produk yang tidak

berwujud, seperti psikolog, guru.
e. Bisnis finansial yaitu bisnis yang mendapatkan keuntungan dari sebuah investasi dan pengelolaan

modal misalnya reksadana.
f. Bisnis utilitas merupakan bisnis yang mengoperasikan kebutuhan sehari-hari untuk publik, seperti

misalnya listrik dan Air atau PDAM dan biasanya didanai oleh pemerintah setempat.
g. Bisnis properti merupakan kegiatan yang dapat menghasilkan keuntungan dengan cara menjual,

menyewakan, dan mengembangkan properti, misalnya rumah, bangunan.
h. Bisnis transportasi yaitu kegiatan yang mengantarkan barang atau orang dari sebuah lokasi ke lokasi

tujuan konsumen, misalnya angkutan umum

9 Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif

Sebelum membangun suatu bisnis usaha yang perlu dilakukan adalah tahapan 5W1H dimana tahapan-
tahapan tersebut adalah :

1. What : Produk apa yang akan dibuat

Tentukan produk apa yang akan di buat pada bisnis yang akan dijalankan. Dimana jika dapat menberikan
identitas tersendir dari sebuah produk maka semakin baik bagi bisnis untuk memasarkan produk
tersebut.

2. Why : Mengapa produk itu dibuat

Setelah menentukan produk apa yang dibuat ,langkah selanjutnya adalah , mengetahui manfaat dan
tujuan mengapa produk tersebut di produksi. Dengan lebih menspesifikasikan dari manfaat serta tujuan
dari suatu produk maka, kita dapat mengetahui target pasar bisnis nantinya. Sehingga pasa saat produk
tersebut dipasarkan ,kita sudah tau kemana arah tujuan dari proses pemasaran tersebut.

3. How : Bagaimana membuat produk

Hal yang tidak kalah pentingnya dari suatu perencanaan bisnis usaha adalah bagaimana cara membuat
produk tersebut. Sebagai seorang wirausaha, pada dasarnya tidakalah dibutuhkan suatu keahlian dalam
bidang bisnis, tetapi untuk meningkatkan suatu bisnis usaha diperlukannya suatu keahlian yang baik
agar dapat menghadapi keunggulan bersaing. Dengan keahlian yang dimiliki seorang wirausaha bukan
hanya mampu membuka lapangan pekerjaan tetapi juga dapat terjun langsung dalam proses
pembuatan dari produk yang diproduksi tersebut. Dari keahlian tadi maka dapat lah diketahui bahan-
bahan yang bagaimana yang digunakan untuk produknya tersebut. Kwalitas yang bagaimana yang
terkandung pada produk tersebut.

4. Who : Siapa pasarnya/pembelinya

Untuk mencapai target pasar yang luas diperlukan cara atau teknis yang baik dalam hal pemasaran
produk bisnis kita. Dengan kualitas produk yang kita miliki maka , akan diketahui siapa target pembeli
atau target pasar dari bisnis kita. Pada era teknologi informasi saat ini sangatlah mudah bagi bisnis usaha
untuk memasarkan produknya ke berbagai kalangan. Hanya dengan mengklik suatu perintah tertentu
maka para pembeli dapat mengatahui apa yang disjikan , bagaimana cara memperolehnya dan manfaat
dari produk tersebut.

5. When : Kapan produk itu harus dibuat

Pada pertanyaan ini seorang wirausaha juga dapat menentukan kapan dari suatu produk tersebut akan
di produksi.

6. Where: dimana produk akan dibuat atau dimana bisnis akan dilakukan?

Setelah melalui tahapan kapan akan di produksi maka wirausaha dapat menentukan dimana bisnis
usaha akan dijalankan. Dengan tujuan bisnis usaha tersebut dapat berkembang lebih pesat.

1.3 Tahap-tahap Penyusunan Bisnis Plan

1. Tahap Ide usaha

1. Ide adalah sesuatu yang muncul dan berkembang di dalam benak pikiran manusia. Ide laksana
sebuah bola salju semakin lama ide tersebut bergulir di dalam benak pengusaha maka ide
tersebut akan semakin tumbuh membesar dan memberikan motivasi yang lebih kuat bagi
pengusaha,untuk meneliti dan mewujudkan ide tersebut.

10 Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif

2. Ide usaha yang kreatif biasanya muncul dari kreativitas pengusaha. Kreativitas adalah "thingking
the new things" sedangkan inovasi adalah aktivitas "doing the new things".Dengan demikian
inovasi akan lahir dari pemikiran kreatif.

2. Tahap Perumusan Konsep Usaha

1. Untuk mewujudkan ide usaha menjadi kenyataan maka ide usaha yang muncul di benak
pengusaha harus dirumuskan menjadi konsep usaha.

2. Konsep usaha adalah penjabaran suatu ide usaha ke dalam dimensi-dimensi bisnis yang relevan.
Misalnya pengusaha memiliki ide usaha mendirikan rumah makan,maka di harus menjabarkan ide
rumah makan tersebut ke dalam konsep usaha yang jelas dengan menguraikan ide usaha tersebut
menjadi dimensi-dimensi usaha yang lebih detail. Misalnya apakah rumah yang akan dibuka
merupakah rumah makan yang menjual masakan khas Jawa, Padang dll.

3. Tahap Study Kelayakan Usaha/ Feasibility Study

1. Tahap selanjutnya setelah konsep usaha mana yang akan dijalankan menjadi suatu usaha,
maka konsep usaha yang akan dijalankan tersebut terlebih dahulu harus dinilai kelayakan
usahanya.

2. Berbagai faktor yang harus dipertimbangkan di dalam melakukan analisis kelayakan usaha
dari suatu rencana usaha baru yang mencakup aspek-aspek :

a. Kelayakan Pasar dan pemasaran

- Potensi pasar,market share.
- Produk, Harga,distribusi,promosi
- Segmenting,Targeting,Positioning(STP)

b. Kelayakan Operasional/ teknis

- Pasokan bahan
- Proses produksi
- Mesin dan peralatan
- Kebutuhan tenaga skill /unskill

c. Kelayakan manajemen clan organisasi

- Design organisasi
- Kebutuhan staf

d. Kelayakan Keuangan

- Kebutuhan modal dan sumber pendanaan
- Proyeksi arus kas, laba rugi
- Analisis kelayakan berdasarkan kriteria NPV,IRR,PI,PP,dil
- Posisi dalam persaingan
- Ancaman pendatang baru,pemasok dll

4. Tahap Penyusunan Rencana Bisnis

Informasi yang dikumpulkan oleh pengusaha pada tahap study kelayakan merupakan bahan yang sangat
berharga bagi proses penyusunan business plan. Perbedaan mendasar antara kegiatan study kelayakan
usaha dengan penyusunan business plan adalah terletak pada aspek manajemen strategis. Dalam studi
kelayakan usaha analisis lebih diarahkan pada melihat layak tidaknya usaha. Dalam menyusun business
plan pimpinan puncak perusahaan sebagai ahli strategi akan meletakkan usaha baru yang akan

11 Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif

dijalankan tersebut di dalam susunan portofolio usaha yang disesuaikan dengan visi,misi dan tujuan
yang ingin dicapai.perusahaan dalam jangka panjang.

Pada Tahap 2 komponen - komponen rencana bisnis yang harus dibuat oleh perusahaan/pengusaha
antara lain meliputi :

1. Pengembangan Visi,misi,tujuan dan strategi dari usaha baru tersebut.
2. Mengembangkan manajemen perusahaan yang menyangkut kegiatan
3. Penetapan direksi perusahaan,para manajer utama perusahaan.
4. Mengembangkan lingkungan internal yang mencakup pengembangan
5. Struktur organisasi,pengembangan budaya perusahaan,dan sumber daya
6. Utama organ isasi/resources.
7. Mengembangkan proyeksi kinerja perusahaan yang mencakup antara lain
8. Perhitungan titik impas(BEP),perkiraan penjualan,harga pokok produksi
9. Dan penjualan,pengembangan
10.Berbagai laporan keuangan seperti labalrugi,neraca,arus kas,menetapkan
11.Perkiraan pengembalian investasi(payback period).

Hal-hal yang perlu diperhatikan di dalam menyajikan business plan :

1. Usahakan agar rencana bisnis yang disusun tidak terlalu tebal tetapi lengkap artinya mencakup
berbagai informasi yang dibutuhkan oleh evaluator baik dari pihak investor maupun kreditor untuk
melakukan pengambilan keputusan.

2. Penampilan rencana bisnis harus dibuat menarik karepa investor dan kreditor akan memperoleh
kesan pertama terhadap perusahaan yang sedang mencari pendanaan dari penampilan rencana
bisnis yang diajukan kepada mereka.

3. Sampul depan rencana bisnis harus memuat nama perusahaa,alamat,nomor telpon, dan bulan
serta tahun rencana bisnis dikeluarkan.

4. Rencana bisnis yang baik harus mencantumkan ringkasan eksekutif (executive summary) yang
memuat penjelasan mengenai keadaan usaha.

5. Penyusunan Rencana bisnis harus diorganisasikan secara baik.
6. Rencana bisnis yang baik akan mencantumkan risiko utama(critical risk) dari bisnis yang akan

dijalankan. Pencantuman risiko bisnis akan meningkatkan kewaspadaan dari pengusaha dan
investor untuk menyiasati cara meminimalisir risiko bisnis tersebut.

1.4 Format Bisnis Plan
Dalam menyusun perencanaan suatu bisnis usaha diperlukan standarisasi dari foemat penusunan
rencana kerja/bisnis tersebut. Adapun format dari perencanaan bisnis adalah :

I. Pendahuluan
a. Nama dan alamat perusahaan - Nama dan alamat pemilik
b. Nama dan alamt penanggung jawab yang bisa dihubungi sewaktu-waktu - Informasi tentang
bisnis yang dilakukan

II. Rangkuman eksekutif,tidak lebih dari tiga halaman yang menjelaskan secara komplit isi business

plan

III. Visi dan Misi

12 Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif

a. Visi wirausahawan terhadap perusahaan -Bergerak dibidang apa
b. Perusahaan ini -Nilai-nilai dan prinsip apa yang dianut perusahaan
c. Apa yang membuat perusahaan anda unik.Apa sumber keunggulan kompetitifnya.

IV. Analisi Industri

a. Perspektif masa depan industry -Analisis persaingan
b. Segmentasi pasar yang dimasuki -Ramalan-ramalan tentang Produk yang dihasilkan

V. Deskripsi Usaha

a. Produk yang dihasilkan
b. Jasa pelayanan
c. Ruang lingkup bisnis
d. Personalia dan perlengkapan kantor
e. Latar belakang identitas pengusaha

VI. Rencana produksi/operasional

a. Pemilihan lokasi (plant location)
b. Rencana Tata letak (layout) termasuk IMB,Amdal dll.
c. Proses produksi
d. Keadaan gedung dan perlengkapannya
e. Keadaan mesin dan perlengkapannya
f. Sumber-sumber bahan baku

VII. Rencana Pemasaran

a. Segmentasi pasar, target pasar dan posisioning
b. Penetapan harga
c. Pelaksanaan distribusi
d. Promosi yang akan dilakukan
e. Pengembangan produk

VIII. Perencanaan Organisasi

a. Bentuk kepemilikan dan struktur organisasi
b. Informasi tentang partner
c. Uraian tentang kekuasaan
d. Latar belakang anggota tim manajemen
e. Peranan dan tanggung jawab personalia dalam organisasi

IX. Resiko

a. Evaluasi tentang kelemahan bisnis
b. Gambaran teknologi

X. Perencanaan Keuangan

a. Sumber Dan penggunaan modal
b. Laporan Keuangan ( proyeksi L/R.Cash Flow,Neraca)
c. Analisis titik impas
d. Rasio keuangan untuk mengetahui kinerja

XI. Apendix

a. Surat-surat.

13 Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif

b. Data penelitian pasar.
c. Surat-surat kontrak dan dokumen perjanjian lainnya.
d. Daftar harga dari pemasok barang.

14 Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif

BAGIAN 2
ILMU KEWIRAUSAHAAN DAN PENGEMBANGANNYA

2.1 Ketepatan Penjelasan suatu Ilmu Kewirausahaan

2.1.1 Pengertian Kewirausahaan

Secara harfiah Kewirausahaan terdiri atas kata dasar wirausaha yang mendapat awalan ked an akhiran
an, sehingga dapat diartikan kewirausahaan adalah hal-hal yang terkait dengan wirausaha. Sedangkan
wira berarti keberanian dan usaha berarti kegiatan bisnis yang komersial atau non-komersial, Sehingga
kewirausahaan dapat pula diartikan sebagai keberanian seseorang untuk melaksanakan suatu kegiatan
bisnis.

Dalam bahasa Inggris wirausaha adalah enterpenuer, istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Richard
Cantillon, seorang ekonom Prancis. Menurutnya, entrepreneur adalah “agent who buys means of
production at certain prices in order to combine them”. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, ekonom
Perancis lainnya- Jean Baptista Say menambahkan definisi Cantillon dengan konsep entrepreneur
sebagai pemimpin. Secara umum banyak sekali definisi yang dikemukakan oleh para ahli, mengenai
kewirausahaan, dibawah ini akan saya kemukakan beberapa pendapat tersebut, yang diambil dari
berbagai sumber :

Harvey Leibenstein (1968, 1979), mengemukakan, kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatann yang
dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk
atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui
sepenuhnya.

Penrose (1963) : Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam
sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas kewirausahaan.

Frank Knight (1921) : Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan
pasar. Definisi ini menekankan pada peranan wirausahawan dalam menghadapi ketidakpastian pada
dinamika pasar. Seorang worausahawan disyaratkan untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajerial
mendasar seperti pengarahan dan pengawasan.

2.2 Kajian Ilmu dasar Kewirausahaan
2.2.1 Tujuan Kewirausahaan

Seorang sosiolog bernama David McCleland mengemukakan bahwa, apabila sebuah negara ingin
menjadi makmur, minimal sejumlah 2% dari prosetase keseluruhan penduduk di negara tersebut
menjadi wirausahawan, Indonesia sendiri sampai saat ini menurut sebuah riset jumlah penduduk yang
menjadi wirausaha baru sekitar 0,18%, menurut informasi yang saya baca di internet hari ini tanggal 5
Maret 2012 jumlahnya telah melonjak tajam menjadi maka tidaklah mengherankan apabila saat ini,

15 Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif

kondisi pereekonomian Indonesia tertinggal jauh dari negeara tetangga yaitu Singapura yang memiliki
prosentase wirausaha sebesar 7%, Malaysia 5%, China 10%, apalagi jika harus dibandingkan dengan
negara adidaya Amerika Serikat yang hampir 13% penduduknya menjadi wirausahawan.

Maka dari itu, dengan ditumbuh kembangkanya pengetahuan seputar kewirausahaan, akan
membangkitkan semangat masyarakat Indonesia khusunya generasi muda atau mahasiswa, untuk ikut
menciptakan lapangan kerja dengan berwirausaha, tidak hanya menjadi pencari kerja (job seeking).
Dengan dilandasi semangat nasionalisme bahwa bangsa Indonesia harus mampu bersaing dikancah
percaturan perekonomian dunia, maka akan banyak mahasiswa yang termotivasi untuk meningktakan
kualitas dirinya dan mencetuskan ide-ide kretaif dalam bidang kewirausahaan yang berdaya saing tinggi.

Mengapa dengan semakin banyak wirausahawan disuatu negara akan meningkatkan daya saing negara
tersebut ?, jawabanya saya kira cukup jelas. Pertama, sebuah negara yang memiliki wirausahawan
banyak tentunya akan mendapatkan penghasilan yang besar dari sektor pajak, atas kegiatan ekonomi
yang mereka lakukan, coba bayangkan apabila suatu negara terlalu banyak pegawai negeri sipil yang
kurang atau bahkan tidak produktif, maka mereka setiap bulan memakan anggaran negara untuk
menggaji mereka, namun sumbangsih mereka pada perekonimian nasional sangat minim baik dari segi
pajak maupun tingkat konsumsi.

Mari kita lihat contoh lainya, dengan semakin banyak penduduk menjadi wirausaha, maka ekonomi
mereka akan mandiri, tidak akan bergantung pada sistem ekonomi kapitalis, dalam hal ini pemerintah
harus pro aktif menyediakan modal bagi para pengusaha agar benar-benar produktif dengan bunga yang
kompetitif, dan tidak menghancurkan pengusaha maupun pemerintah, hasil keuntungan usaha mereka
akan disimpan di bank-bank dalam negeri, sehingga perputaran uang semakin lancar, dengan hal
tersebut modal mereka akan bertambah sehingga mampu menembus pangsa pasar global, yang
nantinya menaikkan neraca ekspor-impor dan akan menambah devisa negara secara signifakan, maka
dengan hal tersebut sangatlah jelas, bahwa kewirausahaan memiliki peran yang sangat penting untuk
menaikkan harkat martabat suatu bangsa dikancah internasional.

Selanjutnya ditinjau dari segi GNP (Gross National Product), apabila semakin banyak uang yang
dihasilkan oleh putra-putri bangsa Indonesia, karena berwirausaha maka uang yang dihasilkan
berpeluang semakin besar, berbeda dengan gaji yang nominalnya relatif tetap. Akan meningkatkan GNP
yaitu keseluruhan barang dan jasa yang diproduksi warga negara penduduk tersebut dimanapun berada
(di dalam dan luar negeri), dengan meningkatkan GNP ini akan semakin memperkuat ekonomi nasional
secara makro, dan mempercepat roda pembangunan nasional, karena ketersediaan anggaran semakin
meningkat.

Dari beberapa dampak positif kewirausahaan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan
bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan secara umum meningkatkan harkat dan
martabat pribadi wirausahawan serta bangsa dan negara, dengan pengetahuan tersebut diharapkan
akan semakin banyak warga negara Indonesia khusunya mahasiswa yang terjun dalam dunia usaha,
namun perlu diperhatikan dalam berusaha harus mengedepankan kejujuran, sehingga apa yang
dihasilkan dapat bermanfa’at bagi masyarakat luas.

16 Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif

2.2.2 Teori Kewirausahaan

Seiring berjalanya waktu, kewirausahaan semakin berkembang, maka lahirlah berbagai macam teori
tentang kewirausahaan, akan coba saya uraikan berbagai teori kewirausahaan, diantaranya adalah
sebagai berikut :

1. Neo Klasik

Teori ini memandang perusahaan sebagai sebuah istilah teknologis, dimana manajemen (individu-
individu) hanya mengetahui biaya dan penerimaan perusahaan dan sekedar melakukan kalkulasi
matematis untuk menentukan nilai optimal dari variabel keputusan. Jadi pendekatan neoklasik tidak
cukup mampu untuk menjelaskan isu mengenai kewirausahaan. Dalam teori ini kemandirian sangat
tidak terlihat, wajar saja, karena ini memang pada masa lampau dimana belum begitu urgen masalah
kemandirian, namun cukup bisa menjadi teori awal untuk melahirkan teori-teori berikutnya.

2. Kirzerian Entrepreneur

Dalam teori Kirzer menyoroti tentang kinerja manusia, keuletanya, keseriusanya, kesungguhanya, untuk
swa(mandiri), dalam berusaha, sehingga maju mundurnya suatu usaha tergantung pada upaya dan
keuletan sang pengusaha. Dari berbagai disiplin ilmu, lahirlah teori kewirausahaan yang dipandang dari
sudut pandang mereka masing-masing, Teori ekonomi memandang bahwa lahirnya wirausaha
disebabkan karena adanya peluang, dan ketidakpastian masa depan lah yang akan melahirkan peluang
untuk dimaksimalkan, hal ini berkaitan dengan keberanian mengambil peluang, berspekulasi, menata
organisasi, dan melahirkan berbagai macam inovasi. Teori Sosiologi lebih mempelajari tentang, asal-usul
budaya dan nilai-nilai sosial disuatu masyarakat, yang akan berdampak pada kemampuanya menanggapi
peluang usaha dan mengolah usaha, sebagai contoh orang etnis cina dan padang dikenal sebagai orang
yang ulet berusaha, maka fakta dilapangan menunjukkan, bahwa banyak sekali orang cina dan padang
yang meraih kesuksesan dalam berwirausaha. Selanjutnya teori psikologi, menurut saya teori ini lebih
menekankan pada motif individu yang melatarbelakangi dirinya untuk berwirausaha, apabila sejak kecil
ditanamkan untuk berprestasi, maka lebih besar kemungkinan seorang individu lebih berani dalam
menanggapi peluang usaha yang diperolehnya.

2. Teori perilaku

Bagaimana seorang wirausahawan harus memiliki kecakapan dalam mengorganisasikan suatu usaha,
memanajen keuangan dan hal-hal terkait, membangun jaringan, dan memasarkan produk, dibutuhkan
pribadi yang supel dan pandai bergaul untuk memajukan suatu usaha.

2.3 Ragam Bidang Usaha Mandiri

Berikut ini beberapa contoh ragam bidang usaha mandiri dalam industri kreatif, antara lain:

1. Aplikasi dan Pengembang Permainan

Meningkatnya penggunaan smartphone telah menjadi memicu perkembangan aplikasi dan
game berbasis smartphone. Kini masyarakat sudah sangat dimudahkan dan dimanjakan dengan
bermacam-macam aplikasi dan permainan yang ada dalam smarthphone.

Hal tersebut mendorong munculnya perusahaan-perusahaan start up pengembang aplikasi dan
permainan. Aplikasi-aplikasi tersebut didesain dengan tujuan memudahkan pengguna dalam
melakukan aktivitas sehari-hari.

17 Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif

2. Arsitektur

Arsitektur mempunyai peran yang sangat penting dari segi kebudayaan dan pembangunan.
Ditinjau dari segi budaya, arsitektur lokal menunjukkan karakter bangsa Indonesia yang
beraneka ragam budayanya, sedangkan dari segi pembangunan, arsitektur berperan penting
dalam perancangan pembangunan sebuah kota.

Salah satu tantangan sub sektor arsitektur saat ini yaitu kurangnya arsitek di Indonesia dan para
pengembang besar lebih banyak menggunakan jasa arsitek asing daripada arsitek lokal.
Arsitektur memiliki peran penting dalam pengembangan industri nasional yang kini tengah
bergeser dari raw-based economy menjadi knowledge-based economy.

Para arsitek lokal pun kini sudah mulai berinovasi produk arsitektur yg menyiratkan karakter
budaya dan kearifan lokal.

3. Desain Interior

Selama dua decade terakhir, sub sektor desain interior menunjukkan perkembangan yang
sangat pesat. Hal itu yang ditandai dengan meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap bidang
ini. Penggunaan jasa desain interior untuk merancang interior hunian, hotel hingga perkantoran
pun semakin meningkat.

Beberapa hal yang masih membutuhkan perhatian dalam sub sektor ini yaitu proteksi terhadap
para pelaku desain interior di pasar domestik, sertifikasi untuk standarisasi dan perlindungan
hak cipta serta event atau pameran berskala internasional secara rutin.

4. Desain Komunikasi Visual/Desain Grafis

Desain komunikasi visual atau desain grafis menerapkan konsep komunikasi dengan
memanfaatkan elemen visual sebagai cara untuk mencapai tujuan tertentu.

Hal itu adalah bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan
informasi seefektif mungkin. Sub sektor desain yang satu ini berperan penting dalam
mendukung pertumbuhan bisnis, pemilik merek, bahkan program-program pemerintah.

Agar bisa bersaing baik di dalam negeri maupun internasional, beberapa program dipromosikan
serta adanya publikasi hasil karya sub sektor ini, membuat regulasi agar para desainer lokal
memperoleh prioritas untuk mengerjakan proyek perusahaan domestik daripada para desainer
luar, terutama setelah kesepakatan MEA diberlakukan.

5. Fashion

Sub sektor fashion sangat dinamis. Perkembangan trend fashion di Negara kita tak terlepas dari
inovasi dan produktivitas para desainer lokal dan perkembangan dunia fashion Indonesia. Kini
masyarakat saat pun memiliki apresiasi yang semakin baik terhadap desain fashion lokal.

Pemerintah melalui Bekraf akan mengeluarkan kebijakan untuk mendorong penggunaan
fashion karya desainer dalam negeri, melancarkan ketersediaan bahan baku, dan promosi
produk-produk fashion dalam negeri di harga pasar domestik maupun global.

18 Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif

6. Film, Animasi dan Video

Industri perfilman Indonesia kini sedang mengalami perkembangan yang positif. Hal tersebut
terlihat dari banyaknya film lokal yang menghiasi layar bioskop Indonesia. Rumah-rumah
produksi mulai berlomba-lomba untuk memproduksi film berkualitas yang menguntungkan
secara komersial. Penonton Indonesia pun mengapresiasi film produksi lokal secara positif.

7. Fotografi

Perkembangan industri fotografi kini sangat pesat. Hal itu ditandai dengan banyaknya
profesional muda di bidang fotografi. Dibutuhkan program sertifikasi terhadap para fotografer
agar ada standar yang jelas terhadap profesi fotografer. Selain it, juga bisa sekaligus
memfasilitasi perlindungan hak kekayaan intelektual terhadap karya-karya fotografi lokal.

8. Kriya/Kerajinan Tangan

Seni kriya adalah kegiatan seni yang menitik-beratkan kepada keterampilan tangan dengan
tetap memperhatikan aspek fungsional dan estetika nilai seni itu sendiri, yang mencakup segala
kerajinan yang berbahan kayu, logam, kulit, kaca, keramik dan tekstil. Sub sektor kriya semakin
berkembang sebab ketersediaan bahan baku yang melimpah dan kreativitas para pelakunya.

9. Kuliner

Sub sektor kuliner memililiki potensi yang sangat kuat untuk berkembang. Hal itu dibuktikan
bahwa sektor ini memberikan kontribusi yang cukup besar, sekitar 30% dari total pendapatan
sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Contoh industri kreatif kuliner yang kini sedang
berkembang adalah munculnya wisata kuliner.

10. Musik

Industri musik juga termasuk industri yang cukup menjanjikan. Hal tersebut ditunjukkan dengan
besarnya minat dan antusiasme para musisi muda untuk terjun ke dalam bidang ini. Kini
semakin banyak platform pembelian musik digital yang murah dan mudah sehingga mengurangi
aksi pembajakan.

2.4 Etika Kewirausahaan

Dalam etika berwriausaha perlu ada ketentuan-ketentuan yang mengaturnya, yaitu:

1. Sikap dan perilaku seorang pengusaha harus mengikuti norma yang berlaku dalam suatu
negara atau masyarakat.

2. Penampilan yang ditunjukan seorang pengusaha harus selalu apik, sopan, terutama dalam
menghadapi situasi atau acara-acara tertentu.

3. Cara berpakaian pengusaha juga harus sopan dan sesuai dengan tempat dan waktu yang
berlaku.

4. Cara berbicara seorang pengusaha juga mencerminkan usahanya, sopan, penuh tata karma,
tidak menyinggung atau mencela orang lain.

19 Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif

5. Gerak-gerik seorang pengusaha juga dapat menyenangkan orang lain, hindarkan gerak-gerik
yang dapat mencurigakan.

Etika atau norma yang harus ada dalam benak dan jiwa setiap pengusa adalah sebagai berikut:

1. Kejujuran

Seorang pengusaha harus selalu bersikap jujur baik dalam berbicara maupun bertindak. Jujur
perlu agar berbagai pihak percaya terhadap apa yang akan dilakukan. Tanpa kejujuran usaha
tidak akan maju dan tidak dipercaya konsumen atau mitra kerjanya.

2. Bertanggung jawab

Pengusaha harus bertanggung jawab terhadap segala kegiatan yang dilakukan dalam bidang
usahnya. Kawajiban terhadap berbagai pihak harus segera diselesaikan. Tanggung jawab tidak
hanya terbatas pada kewajiban, tetapi juga kepada seluruh karyawannya, masyarakat, dan
pemerintah.

3. Menepati janji

Pengusaha dituntut untuk selalu menepati janji, misalnya dalam hal pembayaran, pengiriman
barang atau penggantian. Sekali saja seorang pengusaha ingkar janji, hilanglah kepercayaan
pihak lain terhadapnya. Pengusaha juga harus konsisten terhadap apa yang telah dibuat dan
disepakati sebelumnya.

4. Disiplin

Pengusaha dituntut untuk selalu disiplin dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan
usahnya, misalnya dalam hal waktu pembayaran atau pelaporan kegiatan usahanya.

5. Taat hukum

Pengusaha harus selalu patuh dan menaati hokum yang berlaku, baik yang berkaitan dengan
masyarakat ataupun pemerintah. Pelanggaran terhadap hokum dan peraturan yang telah
dibuatkan berakibat fatal dikemudian hari. Bahkan, hal itu akan menjadi beban moral bagi
penguasaha apabila tidak diselesaikan.

6. Suka membantu

Pengusaha secara moral harus sanggup membantu berbagai pihak yang memerlukan bantuan.
Sikap ringan tangan ini dapat ditunjukkan kepada masyarakat dalam berbagai cara. Pengusaha
yang terkesan pelit akan dimusuhi banyak orang.

7. Komitmen dan menghormati

Pengusaha harus komitmen dengan apa yang mereka jalankan dan menghargai komitmen
dengan pihak-pihak lain. Pengusaha yang menjunjung tinggi komitmen terhadap apa yang telah
diucapkan atau disepakati akan dihargai oleh berbagai pihak.

8. Mengejar prestasi

Pengusaha yang sukses harus selalu berusaha mengejar prestasi setinggi mungkin. Tujuannya
agar perusaaan dapat terus bertahan dari waktu kewaktu. Prestasi yang berhasil dicapai perlu

20 Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif

terus ditingkatkan. Disamping itu, pengusaha juga harus tahan mental dan tidak mudah putus
asa terhadap berbagai kondisi dan situasi yang dihadapinya.
C. Tujuan dan manfaat etika wirausaha
Tujuan etika harus sejalan dengan tujuan perusahaan, ada beberapa tujuan etika yang selalu
ingin dicapai oleh perusahaan, yaitu:
1. Untuk persahabatan dan pergaulan
Etika dapat meningkatkan keakraban dengan karyawan, pelanggan atau pihak-pihak lain yang
berkepentingan. Suasana akrab akan berubah menjadi persahabatan dan menambah luasnya
pergaulan. Jika karyawan, pelanggan, dan masyarakat menjadi akrab, segala urusan akan
menjadi lebih mudah dan lancer.
2. Menyenangkan orang lain
Sikap menyenangkan orang lain merupakan sikap yang mulia. Jika kita ingin dihormati, maka
hormatilah orang lain. Menyenangkan orang berarti membuat orang menjadi suka dan puas
terhadap pelayanan yang diberikan. Jika pelanggan merasa senang dan puas atas pelayanan
yang diberikan, diharapkan mereka akan mengulangnya kembali suatu waktu.
3. Membujuk pelanggan
Setiap calon pelanggan memiliki karakter tersendiri. Kadang-kadang calon pelanggan perlu
dibujuk agar mau menjadi pelanggan. Berbagai cara dapat dilakukan oleh perusahaan untuk
membujuk calon pelanggan, salah satunya dengan cara melalui etika yang ditunjukan seluruh
karyawan perusahaan.
4. Mempertahankan pelanggan
Ada anggapan mempertahankan planggan jauh lebih sulit daripada mencari pelanggan, dan ada
juga yang beranggapan bahwa mempertahankan pelanggan lebih mudah karena merka sudah
merakan produk atau layanan yang diberikan.
5. Membina dan menjaga hubungan
Hubungan yang sudah berjalan baik harus tetap dan terus dibina. Hindari adanya perbedaan
paham atau konflik. Dengan etika ciptakan hubungan dalam suasana akrab dan lebih baik

21 Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif

BAGIAN 3
PELANGGAN(COSTUMER), PESAING(COMPETITOR),

RISET PASAR(MARKET RESEARCH )

4.1 Pelanggan(COSTUMER )

Adapun defenisi Pelanggan ( costumer )adalah :

Pelanggan merupakan konsumen berupa pembeli ataupun pengguna jasa yang melakukan kegiatan
pembelian ataupun penggunaan jasa secara berulang-ulang dikarenakan kepuasan yang diterimanya
dari penjual ataupun penyedia jasa.
Dapat juga dikatakan :

Pelanggan merupakan instansi, lembaga, organisasi ataupun orang yang membeli produk atau jasa
perusahaan secara rutin atau berkesinambungan karena produk atau jasa yang dibelinya merasa sangat
bermanfaat.

Jenis – jenis Pelanggan

1. Pelanggan Eksternal

Merupakan kelompok ataupun orang yang berada di luar perusahaan yang menerima produk. Pelanggan
eksternal pada setiap perusahaan merupakan masyarakat umum yang menerima produk atau jasa dari
perusahaan. Adapun beberapa hal yang diperhatikan pelanggan eksternal diantaranya yaitu:

1. Kesesuaian dengan kebutuhan produk atau jasa.

2. Kualitas produk atau jasa.
3. Harganya yang kompetitif.

4. Pengiriman yang tepat waktu dan pelayanan

2. Pelanggan Internal

Merupakan kelompok ataupun orang dalam perusahaan yang memiliki pengaruh pada performa
pekerjaan.
Adapun hal-hal yang diperlukan pada pelanggan internal diantaranya sepert:

1. Kerjasama.
2. Kerja kelompok.
3. Sistem dan struktur kerja yang efesien.
4. Pekerjaan yang berkualitas.
5. Pengiriman yang tepat waktu

3. Pelanggan Antara

1. Merupakan kelompok ataupun orang yang bertindak sebagai perantara produk akan tapi bukan
sebagai pemakai akhir dari produk perusahaan.

2. Misalnya seperti agen perjalanan yang bertindak sebagai pemesan kamar penginapan untuk para
pemakai akhir atau seperti distributor yang bertindak dalam mendristribusikan produk-produk
perusahaan.

22 Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif

Pelayanan terhadap pelanggan yang sempurna diperlukan urutan yang benar yaitu :

1. Ketersediaan produk
2. Penawaran segera
3. Perwakilan atau agen
4. Keadaan pesanan
5. Sistem distribusi
6. Waktu pengiriman
7. Penetapan Harg
8. Perdagangan
9. Penetapan Produk
10. Ketetapan Faktur
11. Produk Baru
12. Periklanan

Pelanggan melihat ”kualitas” bukan sekedar mutu produk tetapi menyangkut:

1. Kehandalan produk atau jasa
2. Konsistensi
3. Kecepatan dan ketepatan pengiriman
4. Ketepatan pekerjaan
5. Kesopanan dalam melayani ( menjawab telpon dan lain - lain)
6. Nilai informasi yang diberikan (petunjuk bagi pengguna dan lain-lain)
7. Reputasi institusi pengiriman
8. Sikap positif staf

Beberapa penyebab Kehilangan pelanggan pada bisnis usaha yaitu:

3. Para pelanggan berpindah (3%)
4. Para pelanggan pasif (1%)
5. Para pelanggan gamang dan mudah berpindah pilihan (4%)
6. Para pelanggan mengubah rekomendasi(5%)
7. Para pelanggan dapat lebih murah (9%)
8. Para pelanggan orang yang mudah mengeluh (10%)
9. Para pelanggan pergi karena yang melayani mereka acuh tak acuh dengan kebutuhan

mereka (68%)

Keluhan Pelanggan:

1. Pekerjaan yang tidak dilakukan dengan baik.
2. Terlalu lamban / terlambat
3. Terlalu mahal
4. Orang yang acuh tak acuh
5. Orang yang tidak kompeten
6. Kurang sopan

23 Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif

Hal-hal yang perlu diingat:
1. Umpan balik pelanggan adalah info penting.
2. Pelanggan membutuhkan dan mengharapkan ”Sistem Ramah Pelanggan”
3. Pelanggan harus merasa memperoleh pelayanan yang terbaik
4. Pelanggan tidak boleh diganggu dengan masalah yang ada dalam perusahaan.
5. Perlu menemukan keunggulan yang tepat yang dicari oleh pelanggannya.
Beberapa h al-hal yang diharapkan oleh pelanggan :
1. Kerahasiaan
2. Harga murah
3. Kualitas
4. Kegembiraan
5. Ketepatan waktu
6. Kebebasan memilih
7. Keselamatan dan keamanan
8. Status dan prestise
9. Tidak ada keributan
10. Fleksibilitas pelayanan
11. Keramahan dan kesopanan
12. Konsistensi dan kehandalan
Beberapa tipe-tipe pelanggan yang akan ditemui dalam bisnis usaha, yaitu :
1. Pelanggan yang Spontan
Pelanggan yang sekali saja membeli untuk memenuhi keinginannya
2. Pelanggan Tetap Biasa
Pelanggan yang sudah beberapa kali datang tetapi tidak mempromosikan produk bisnis kita
3. Pelanggan yang Berkembang
Pelanggan yang talah berulangkali membeli dan mempromosikan produk
4. Pelanggan Perkongsian
Pelanggan yang menjadi rekanan bisnis dimana sama-sama mendapatkan keuntungan.

4.2 Pesaing (COMPETITOR)
Pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan atau menjual barang atau jasa yang sama atau mirip
dengan produk yang kita tawarkan ( Kasmir Kewirausahaan Edisi 1. pnerbit: Jakarta PT RajaGrafindo
Persada, 2006 ) .Pesaing merupakan orang-orang yng mengejar sasaran pasar yng percis. Secara umum
persaingan ( competition ) merupakan suatu proses sosial ketika ada dua pihak atau lebih saling
berlomba dan berbuat sesuatu untuk mencapai kemenangan tertentu.

24 Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif

Macam – Macam Persaingan

1. Persaingan Bersifat Pribadi

Persaingan ini terjadi ketika individu bersaing dengan satu orang atau lebih yang merupakan perorangan
bersaing merebutkan sesuatu atau tujuan mereka

2. Persaingan Bersifat Kelompok

Persaingan ini ketika dua kelompok atau lebih bersaing secara bebas tetapi sportif dalam
memperebutkan tujuan mereka.

3. Persaingan Bidang Kehidupan

Persaingan bisa terjadi di hampir setiap bidang kehidupan kita seperti ekonomi, pendidikan, politik,
kebudayaan. Namun persaingan harus dilakukan dengan secara jujur, sportif atau fair play. Persaingan
yang demikian dapat meningkatkan prestasi seseorang atau kelompok di masyarakat.

Bentuk – Bentuk Persaingan

Beberapa bentuk persaingan dalam masyarakat antara lain sebagai berikut :

1. Persaingan di bidang ekonomi yang timbul karena terbatasnya persediaan dibanding jumlah
konsumen.

2. Persaingan di bidang kebudayaan, misalnya di bidang agama, atau lembaga kemasyarakatan seperti
pendidikan. Misalnya saat ini banyak sekolah swasta yang saling bersaing dengan membuat metode
belajar tersendiri seperti full day school, yaitu sekolah di mana kegiatan belajar mengajarnya
dilakukan selama sehari penuh.

3. Persaingan untuk mencapai suatu kedudukan atau peranan tertentu dalam masyarakat. Kedudukan
dan peranan yang dikejar, tergantung pada hal yang paling dihargai oleh suatu masyarakat pada
suatu masa tertentu.

4. Persaingan karena perbedaan ras. Persaingan ini terjadi karena adanya perbedaan warna kulit,
bentuk tubuh, atau ciri-ciri fisik lainnya. Misalnya adanya politik apartheid di Afrika Selatan yang
menyebabkan pertentangan antara kulit putih dengan kulit hitam.

Fungsi-Fungsi Persaingan

Persaingan memiliki arti penting dalam proses sosial. Beberapa fungsi persaingan antara lain sebagai
berikut:

1. Persaingan di bidang ekonomi yang timbul karena terbatasnya persediaan dibanding jumlah
konsumen.

2. Persaingan di bidang kebudayaan, misalnya di bidang agama, atau lembaga kemasyarakatan seperti
pendidikan. Misalnya saat ini banyak sekolah swasta yang saling bersaing dengan membuat metode
belajar tersendiri seperti full day school, yaitu sekolah di mana kegiatan belajar mengajarnya dilakukan
selama sehari penuh.

3. Persaingan untuk mencapai suatu kedudukan atau peranan tertentu dalam masyarakat. Kedudukan
dan peranan yang dikejar, tergantung pada hal yang paling dihargai oleh suatu masyarakat pada suatu
masa tertentu.

4. Persaingan karena perbedaan ras. Persaingan ini terjadi karena adanya perbedaan warna kulit, bentuk
tubuh, atau ciri-ciri fisik lainnya. Misalnya adanya politik apartheid di Afrika Selatan yang menyebabkan
pertentangan antara kulit putih dengan kulit hitam.

25 Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif

3.3 Riset Pasar (MARKET RESEARCH )

Pengertian Riset Pasar/Pemasaran

Riset pemasaran adalah bentuk kegiatan berupa perumusan masalah, pengumpulan data, analisis, dan
pelaporan yang disusun secara sistematis sebagai pedoman dalam menentukan strategi pemasaran.

Philip Kotler yang dikenal sebagai salah satu guru pemasaran dunia mendefinisikan riset
pemasaran sebagai perancangan, pengumpulan, analisis, dan pelaporan yang sistematis dari data atau
temuan yang relevan dengan situasi pemasaran tertentu yang dihadapi oleh perusahaan.

Manfaat Riset Pasar

1. Riset pasar yang baik dan keputusan yang berkualitas membuat fakta-fakta dari penelitian
pemasaran memastikan bertahan hidup dari bisnis di pasar.

2. Dengan penelitian kualitas pasar, Anda dapat mengidentifikasi peluang untuk bisnis Anda dan dalam
waktu yang sama untuk mencegah benang yang akan datang dari pasar.

3. Anda akan selalu tahu dan terus-menerus belajar tentang pelanggan Anda, pesaing Anda dan upaya
pemasaran Anda.

Proses Riset Pasar
1. Identifikasi tujuan penelitian;
2. Mengumpulkan data dari pasar;
3. Evaluasi data yang dikumpulkan;
4. Analisis data yang dikumpulkan;
5. Interpretasi data dianalisis;
6. Penyebaran produk akhir dari penelitian untuk pengambil keputusan.

Jenis Riset Pasar

Terdapat dua jenis riset yang dapat dilakukan apabila akan mengetahui informasi mengenai pasar, jenis
riset pasar yaitu:

1. Riset Primer

Sumber dari riset primer merupakan target pasar atau target riset secara langsung, tujuan riset pasar
primer ini yaitu melakukan pengumpulan informasi untuk mengetahui kondisi/keadaan pasar terkini.
Cara yang dilakukan dalam memperoleh data melalui riset primer seperti:

a. Interview/wawancara secara langsung/face to face maupun tidak langsung “melalui
telepon/skype/teleconfrence/videocall”.

b. Survey/Observasi.
c. Kuesioner.
d. Melakukan diskusi secara berkelompok dengan anggota terdiri dari sampel konsumen maupun

cutomer potensial untuk memperoleh feedback dari hasil diskusi tersebut.

2. Riset Sekunder

Pada riset sekunder data diperoleh laporan/publikasi/hal yang berkaitan yang telah diterbitkan secara
umum. Riset sekunder memiliki tujuan untuk menganalisis data yang telah tersedia yang kemudian
menjadi pertimbangan sebuah strategi pemasaran yang jitu.

26 Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif

Peran dan Fungsi Riset Pasar
Peran Riset Pasar
1. Riset tersebut merupakan bagian dari proses umpan balik intelijen pemasaran yang menyediakan

data-data tentang keefektifan bauran pemasaran saat ini dan memberikan wawasan untuk
perubahan yang diperlukan kepada para pengambil keputusan.
2. Kedua riset pemasaran merupakan alat utama dalam menelusuri peluang baru dipasaran, riset
segmentasi dan riset produk baru membantu mengindentifikasi peluang yang paling menguntungkan
bagi manajer pemasaran.
Fungsi riset pasar :
1. Planning“Perencanaan”
Perencanaan berkaitan dengan menentukan peluang pasar meliputi Segmentation, Demand
estimation dan Environmental assessment.
2. ProblemSolving“PemecahanMasalah”
Riset pasar untuk Problem Solving lebih fokus kepada membuat keputusan jangka pendek dan
keputusan jangka panjang, meliputi Product “produk”, Price “Harga”, Place “Tempat” dan Promotion
“promosi”.
3. Control“Pengendalian”
Contorl-Oriented Market Research membantu pihak manajemen untuk menemukan titik masalah
dan memonitor proses yang sedang berlangsung “Churcill, 2005”.
Tujuan Riset Pasar
1. Menganalisis Pasar
2. Menganalisis Tanggapan Pasar Terhadap Suatu Produk Atau Jasa
3. Menganalisis Efektivitas Iklan Atau Promosi Dan Perusahaan
4. Menyusun Strategi
Pada dasarnya Riset pemasaran dalam arti lebih luas dapat dikatagorikan menjadi dua adalah sebagai
berikut :
1. Riset untuk mencari kesempatan menjual yang kemudian bisa dimanfaatkan sepenuhnya.
2. Riset untuk mencari cara yang paling efesien untuk memanfaatkan kesempatan yang telah diperoleh,
jagan sampai kehilangan kesempatan menjual.

27 Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif

BAGIAN 4

ANALISIS PASAR

4.1 Analisis Situasi Pasar

Perubahan situasi pasar belakangan ini banyak disebabkan oleh adanya perubahan kebutuhan pembeli,
teknologi yang semakin berkembang, berubahnya kekuatan sosial ekonomi, dan kegiatan persaingan
antar produsen. Menurut Cravens (2000), Analisa situasi pasar persaingan adalah langkah pertama
dalam merancang strategi baru atau mengkaji strategi yang sudah ada. Analisa situasi ini dilakukan
setelah strategi diimplikasikan untuk menentukan perubahan strategi yang diperlukan. Penilaian situasi
biasanya pendefinisian dan penganalisaan pasar, dan analisa pesaing.

Pasar berubah karena adanya perubahan kebutuhan pembeli, teknologi baru, kekuatan sosial ekonomi,
dan kegiatan persaingan. Perubahan-perubahan ini mnciptakan peluang dan ancaman baru bagi
perusahaan untuk melayani pasar. Sebelum membahas tentang analisis pasar, alangkah baiknya untuk
mengetahui sedikit gambaran tentang orientasi pasar. Orientasi pasar secara umum ada dua jenis.
Pertama untuk memenuhi kebutuhan atau market driven. Contohnya kebutuhan sehari-hari akan berita,
kirim pesan, dll. Kedua cenderung mengedukasi pasar atau menciptakan pasar, market driving. Sebagai
contoh, dahulu orang tidak membutuhkan teknologi 3G dan video call, tetapi dengan edukasi produk
kini sudah menjadi kebutuhan. Sebuah produk tentunya bisa memilih antara keduanya, atau gabungan
antara keduanya. Orientasi market driving lebih cocok untuk untuk dunia internet. Kata kuncinya adalah
inovasi. Bagaimana membangun inovasi dengan menciptakan ceruk pasar sendiri yang bersifat niche.

4.1.1 Analisa Pasar

Pasar hendaknya ditentukan sehingga konsumen dan pesaing dapat dianalisis secara tepat. Menurut
Kotler (2000), syarat adanya pasar adalah harus terdapat orang-orang dengan kebutuhan dan keinginan
tertentu dan satu atau lebih produk yang dapat memuaskan kebutuhan ini. Selain itu, para pembeli juga
mau dan mampu membeli produk yang memuaskan kebutuhan keinginan mereka. Pasar produk
merupakan produk khusus yang dapat memuaskan sejumlah kebutuhan dan keinginan manusia yang
mau dan mampu membelinya (Cravens, 2000). Istilah produk menunjukkan produk fisik atau jasa
pelayanan. Defenisi ini memadukan manusia atau organisasi dengan kebutuhan dan keinginan yang
hampir sama terhadap suatu kategori produk yang dapat memuaskan keinginan tersebut. Ada beberapa
hal yang harus diperhatikan dalam menganalisis pasar :

1. Luas Pasar
Luas pasar bagi perusahaan tidak selalu berarti penjumlahan seluruh populasi penduduk. Populasi
penduduk tidak selalu berarti populasi pasar. Populasi pasar (Market population) atau sering disebut
sebagai potensial pasar adalah keseluruhan permintaan terhadap produk tertentu pada wilayah dan
periode waktu yang berbeda pula. Tidak semua potensi permintaan tersebut mampu dicapai (accesable)
atau dilayani oleh industri produk tertentu (keseluruhan perusahaan sejenis). Dan juga tidak semua total
pasar tersebut sesuai dengan kapasitas total perusahaan maupun tujuan perusahaan, bagi pasar
potensial ini merupakan bagian pasar yang tersedia (available market) bagi perusahaan. Dari potensi
pasar yang tersedia tidak semua permintaannya dapat dipenuhi oleh perusahaan produk tertentu
karena diperlukan beberapa persyaratan tertentu, misalnya kualitas produk. Sehingga perlu dibedakan
lagi pasar yang tersedia dan sekaligus juga memenuhi persyaratan (qualified available market) tertentu.
Meskipun demikian, bagian pasar yang tersedia tersebut itupun masih pula diperebutkan oleh pesaing-

28 Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif

pesaing perusahaan. Sehingga dapat terjadi, bagian pasar yang dilayani (served marked) perusahaan
akan menjadi kecil. Dan juga tidak semua bagian pasar yang dilayani akan menjadikan sasaran (target)
pasar bagi perusahaan sesuai dengan kemampuan maupun tujuan perusahaan. Bagi pasar (target
market) yang akan dilayani perusahaan adalah sasaran yang merupakan rencana penguasaan pasar.
Akan tetapi dalam realisasi, dapat terjadi penguasaan pasar yang dicapai dapat lebih rendah dari
rencana. Bagian pasar yang dapat dikuasai adalah pasar actual yang direalisir. Bagian ini bila
dibandingkan dengan pasar yang dapat dipenuhi oleh keseluruhan industri adalah kemampuan
penguasaan perusahaan atas pasar (market share).

2. Analisis Potensi Pasar (Market Share Perusahaan)
Bagian pasar yang mampu dikuasai oleh perusahaan apabila dibandingkan dengan penjualan seluruh
industrinya (total penjualan perusahaan yang sejenis) dikenal sebagai Market Share. Sehingga dapat
dikatakan bahwa market share merupakan proporsi kemampuan perusahaan terhadap keseluruhan
penjualan seluruh pesaing, termasuk penjualan perusahaan itu sendiri. Tingkat market share ditunjukan
dan dinyatakan dalam angka prosentase. Atas dasar angka tersebut dapat diketahui kedudukan
perusahaan dan juga kedudukan pesaing-pesaingnya dipasar. Sehingga seringkali tingkat market share
dapat dipergunakan dalam pedoman atau standart keberhasilan pemasaran perusahaan dalam
kedudukannya dengan pesaing-pesaingnya. Market-Share yang merupakan indikator perusahaan yang
mampu menjelaskan tentang :

1. Kemampuan perusahaan menguasai pasar.

Kemampuan penguasaan pasar dapat dipandang sebagai salah satu indikator keberhasilan. Tujuan
perusahaan pada umumnya adalah mempertahankan atau meningkatkan tingkat market share.
Sehingga pencapaian tujuan berarti juga dianggap sebagai keberhasilan perusahaan.

2. Kedudukan (posisi) perusahaan di pasar persaingan.

Berdasaar tingkat market share, kedudukan masing-masing perusahaan dapat dilakukan urutan atau
rangkingnya dalam pasar persaingan. Secara berturut-turut posisi perusahaan dapat dibedakan
sebagai : Marker Leader, Challenger, Follower, dan Market Nicher. Perlu memilih dan menentukan
perusahaan-perusahaan lain yang dianggap sebagai pesaing perusahaan. Rasio ini, dikenal sebagai
Relative Market Share adalah lebih realistis.

4.1.2 Analisis Lingkungan Eksternal Dan Internal

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities),
namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threat).
Perencanaan strategis harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan,kelemahan,
peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan analisis situasi. Model
yang paling populer untuk analisis situasi adalah Analisis SWOT (Rangkuti, 2005:19). Alat yang dipakai
untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah matriks SWOT. Kekuatan (Strenghts) adalah
situasi internal organisasi yang berupa kompetensi/kapabilitas/sumberdaya yang dimiliki organisasi,
yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk menangani peluang dan ancaman. Kelemahan
(Weakness) adalah situasi internal organisasi dimana kopetensi/kapabilitas/sumberdaya organisasi sulit
digunakan untuk menangani kesempatan dan ancaman. Peluang (Opportunity) adalah situasi eksternal
organisasi yang berpotensi menguntungkan. Ancaman (Threat) adalah situasi eksternal organisasi yang
berpotensi menimbulkan kesulitan. Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat

29 Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif

ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan
dalam analisis SWOT. Analisis SWOT memandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman
dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan (Rangkuti, 2005:19).

1. Analisa lingkungan eksternal

Analisa lingkungan eksternal berguna untuk merumuskan strategi memanfaatkan peluang yang ada dan
meminimumkan ancaman potensial yang akan dihadapi suatu perusahaan. David (2000) membagi
kekuatan eksternal kedalam lima kategori yaitu kesadaran ekonomi, kekuatan sosial (termasuk
didalamnya budaya, demografi dan lingkungan). Kekuatan politik, kekuatan teknologi dan kekuatan
pesaing. Salah satu bentuk penelusuran lingkungan eksternal, dapat dilakukan dengan menggunakan
matriks EFAS (Exsternal Factors Strategic Analisys Summary). Menurut David (1997), matriks EFAS
digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal. Data eksternal dikumpulkan untuk menganalisis
hal-hal yang menyangkut persoalan ekonomi , sosial ,budaya, demografi, lingkungan, politik, peraturan
pemerintah, hukum, teknologi.

2. Analis Internal

Analisa terhadap lingkungan internal dapat menjadi landasan bagi perusahaan untuk mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan (Hunger dan Wheelen, 2000). Hal ini sangat berpengaruh terhadap strategi
yang dijalankan perusahaan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Pearce dan Robinson (1997) bahwa
analisa internal adalah pengertian mengenai pemikiran pencocokan kekuatan dan kelemahan internal
perusahaan dengan peluang dan ancaman yang ada di lingkungan. Dalam penyusunan analisa
lingkungan internal yag menyangkut kekuatan dan kelemahan organisasi, dapat ditempuh dengan
mempergunakan matriks analisa lingkungan internal IFAS (Internal Factors Analisys Summary) untuk
mengidentifikasi faktor strategi internal. Matriks IFAS digunakan untuk mengetahui faktor-faktor
internal perusahaan berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan, data yang dapat digali dari beberapa
fungsional perusahaan misalnya aspek manajemen, keuangan, SDM, pemasaran, sistem informasi, dan
produksi (David, 1997).

4.2. Pemilihan Ide Bisnis

Sebuah ide akan ditulis dalam suatu rencana usaha atau rencana bisnis yang merupakan langkah awal
membangun sebuah usaha. Sebenarnya, banyak orang mempunyai ide cemerlang, ide yang hebat
dan bernilai tinggi, namun ide itu akan tetap menjadi ide atau bahkan hanya sekadar impian yang
numpang lewat, karena ide yang hebat tadi tidak pernah ditulis atau dikomunikasikan kepada pihak lain
ataupun diimplementasikan.Ide merupakan konsep, pikiran dan pengetahuan, sebuah mental,
pandangan, keyakinan atau rencana dari kegiatan-kegiatan usaha. Ide merupakan produk berfkir kreatif
yang melibatkan penggunaan indra pendengar, penglihat dan perasa. Interaksi dari ketiga indera ini
mendorong daya pikir seorang wirausahawan untuk menghasilkan ide. Sebuah ide bisnis harus rasional,
artinya menurut pikiran yang sehat dan pertimbangan yang logis, serta masuk di akal.Wirausahawan
yang sukses salah satunya mampu menemukan ide melalui berbagai teknik yang ada. Penemuan ide
bisnis tersebut diperoleh dari pencarian ide bisnis melalui cara berfkir terhadap suatu hal. Ide akan
tercipta jika seseorang memandang sesuatu sebagai hal yang positif sehingga dapat tercipta tujuan yang
diinginkan. Harapan yang kuat terhadap suatu hal akan mempengaruhi otak seseorang untuk melihat
apa yang seseorang harapkan untuk melahirkan suatu ide.

1. Pengertian Ide Bisnis

Ide usaha (bisnis) adalah respon seseorang, banyak orang, atau suatu organisasi untuk memecahkan
masalah yang teridentifikasi atau untuk memenuhi kebutuhan di suatu lingkungan (pasar, masyarakat).

30 Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif

Mencari sebuah ide bisnis yang bagus adalah langkah awal untuk mengubah keinginan dan kreatifitas
pengusaha menjdi peluang usaha/bisnis.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ide/gagasan adalah rancangan yang tersusun di pikiran.
Ide/gagasan sama dengan cita-cita. Sedangkan bisnis/usaha dalam ilmu ekonomi, adalah suatu
organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan
laba. Secara historis kata bisnis berasal dari bahasa Inggris “business,” dari kata dasar “busy” yang
berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk
mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.

2. Sumber Ide Bisnis

Terkadang sangat sulit menemukan jenis bisnis yang paling cocok untuk dikerjakan. Ide bisnis bisa
datang dari mana saja dan kapan saja datangnya, namun diperlukan kerja nyata kita untuk mencarinya.
Jika Anda ingin memulai bisnis namun masih bingun harus memulai usaha apa, berikut ini ide bisnis yang
mungkin bisa membantu:

a. Kebutuhan dan Permintaan Pasar. Kejelian seseorang melihat kebutuhan dan permintaan pasar
merupakan peluang untuk memulai bisnis. Ide bisnis berdasarkan kebutuhan dan permintaan pasar
akan menjadikan usaha tersebut dibutuhkan oleh konsumen sehingga produk yang dihasilkan akan
dengan mudah dijual dan menjadikan bisnis berjalan selama ada kebutuhan dan permintaan pasar.

b. Keahlian dan keterampilan. Sedikit sekali orang yang memiliki keahlian, oleh karenanya ide bisnis
yang bersumber dari keahlian jika dilaksanakan akan mengantarkan seseorang berbeda dari yang
lain. Ini sangat menguntungkan sekali dalam menjalankan bisnis yang hanya orang tertentu saja yang
bisa menjalankannya dengan kata lain saingannya sedikit sekali. Demikian juga dengan bisnis yang
didasarkan pada keterampilan. Keterampilan yang sudah dimiliki dan dikembangkan dalam waktu
cukup lama dapat dijadikan pelung usaha/bisnis.

c. Survei. Inti dari suatu ide bisnis baru seharusnya adalah pelanggan. Kebutuhan dan keinginan dari
pelanggan, alasan pemilihan produk atau jasa oleh pelanggan, dapat kita pastikan melalui suatu
survey. Survei dapat kita lakukan secara formal atau tidak formal melalui percakapan dengan orang-
orang dengan menggunakan kuisioner, wawancara atau melalui observasi.

d. Hobi/minat. Sumber ide bisnis berdasarkan hobi akan menjadikan sesorang bersemangat dalam
melakukan bisnis. Bisnis yang didasarkan pada hobi akan menjadikan seseorang betah pada bisnis
tersebut yang menjadikan seseorang fokus pada bisnis yang dijalankan. Minat atau hobi cukup efektif
untuk membangun keyakinan dan motivasi kuat untuk mandiri. Orang tidak merasa terbebani bila
melakukan kegiatan yang ia sukai, terutama yang berkaitan dengan minat dan hobi.

e. Kreativitas. Kreativitas seseorang dalam menciptakan produk yang unik dan bermanfaat bagi orang
banyak merupakan sember ide bisnis. Dengan kreativitas produk yang dihasilkan akan memiliki daya
tarik tersendiri bagi kebanyakan konsumen.

f. Jaringan dan relasi. Bersilaturahmi merupakan kunci akan datangnya rejeki berupa relasi yang akan
membentuk jaringan. Ide bisnis berdasarkan jaringan dan relasi ini memiliki keuntungan adanya
tingkat kepercayayaan yang baik. Semakin luas jaringan dan relasi, maka akan semakin besar
kesempatan kita untuk menawarkan barang atau jasa yang kita miliki.

g. ATM. Bisnis yang dimulai ATM (amati, tiru, modifikasi) merupakan bisnis yang paling mudah
dilaksanakan. Ide bisnis yang dimulai dari membuat barang atau jasa yang sudah ada merupakan
kegiatan yang paling mudah dan sangat cepat untuk dilaksanakan dikarenakan tidak memerlukan
sesuatu yang baru yang membutuhkan riset dan persiapan khusus. Mengamati sesuatu yang terjadi
di "sekitar" kita bisa menjadi peluang bisnis. Pengamatan ini diperlukan bagi mereka yang ingin

31 Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif

mandiri. Identifikasi kebutuhan yang belum terpenuhi bisa menimbulkan peluang bisnis yang bisa
terus dikembangkan.
h. Nasihat atau saran. Mencari ide bisnis dengan cara meminta nasehat dari orang-orang yang sukses
dalam bisnis adalah langkah baik dikarenakan kita akan belajar banyak dari pengalaman orang
tersebut tanpa harus merasakan kegagalan orang tersebut serta mengetahui langkah-langkah yang
harus dilaksanakan.
i. Pengalaman & Pekerjaan. Pengalaman diri sendiri atau orang lain bisa menjadi guru yang baik dan
sumber ide bisnis. Pengalaman buruk/gagal sering kali sulit dilupakan, lalu kita akan berupaya
mencari cara baru untuk mengatasinya. Cara ini akan membuka peluang munculnya ide yang
menarik. Demikian juga pengalaman kerja yang diperoleh karena Jenis Pekerjaan yang pernah dan
sedang ditekuni, juga merupakan sumber sangat besar untuk menghasilkan ide-ide bisnis yang tepat.
Seseorang dengan jenis pekerjaan yang sudah lama ditekuni memahami betul bidang usaha apa saja
yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan pekerjaannya saat itu. Misalnya, pernah
membuat sebuah produk dan disukai banyak orang. Hal itu yang kemudian dijadikan sebagai ide
untuk membnagun sebuah bisnis.
j. Penemuan secara tidak sengaja. Jenis ide bisnis ini dapat terjadi ketika seseorang melihat sesuatu
(benda) yang dapat membangkitkan daya imajinasi. Dari penemuan itu, ia berhasil menciptakan
sesuatu berdasarkan hasil imjinasinya.
k. Media Massa. Media massa merupakan sumber informasi, ide bahkan peluang yang besar. Surat
kabar, majalah, televisi, dan dewasa ini internet, adalah contoh dari media massa. Misalnya, jika
Anda benar-benar memperhatikan, di iklan komersial pada surat kabar atau majalah Anda mungkin
terdapat informasi mengenai bisnis yang dijual. Satu cara untuk menjadi pengusaha adalah untuk
merespon tawaran seperti itu. Artikel yang terdapat di media cetak atau internet, atau film
dokumenter di TV banyak malaporkan perubahan dalam gaya hidup atau kebutuhan konsumen.
Misalnya, Anda mungkin pernah membaca atau mendengar bahwa sekarang banyak orang yang
tertarik pada makanan kesehatan atau kebugaran fisik.
l. Pameran. Jalan lain untuk menemukan ide dari suatu bisnis adalah dengan menghadiri pameran dan
pameran perdagangan. Pameran ini biasanya diiklankan di radio atau disurat kabar. Dengan
menghadiri pameran secara teratur, Anda tidak hanya menemukan produk dan jasa baru, tetapi
Anda juga bisa bertemu dengan para penjual, pabrik, pedagang grosir, distributor, dan pelaku bisnis
waralaba. Mereka merupakan sumber ide dan informasi bisnis yang bagus dan membantu kita untuk
memulai suatu bisnis.
m. Pencarian ide dengan penuh pertimbangan. Sebuah ide awal dapat muncul dari percobaan yang
dilakukan oleh wirausaha untuk menemukan ide baru. Usaha pencarian yang sedemikian rupa dapat
berguna karena hal tersebut merangsang kesiapan pikiran, contoh wirausaha yang berpikir serius
mengenai ide bisnis baru akan lebih dapat menerima ide baru dari berbagai sumber. Majalah dan
tabloid lainnya merupakan sumber yang bagus untuk memperoleh ide awal. Salah satu cara
membangkitkan ide awal adalah membaca tentang kreativitas wirausaha lain. Ide awal kadang
membutuhkan jangka waktu yang panjang untuk penyaringan dan testing. Hampir seluruh ide apa
pun membutuhkan studi yang hati-hati dan modifikasi sebagai pembukaan untuk pendekatan bisnis.

4.3 Mendapatkan Ide Bisnis

Menurut Douglas (1996), terdapat beberapa teknik untuk mendapatkan ide, yaitu sebagai berikut:

1. Tukar Pikiran, yaitu melalui diskusi, rapat, sharing, atau aktivitas lain yang memungkinkan
terjadinya pertukaran informasi di atanta individu. Biasanya ini dilakukan dengan para sahabat atau
orang yang berpengalaman lebih.

32 Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif

2. Berandai-andai atau mengumpamakan sesuatu akan terjadi, juga merupakan teknik mendapatkan
ide bisnis. Mengubah mimpi menjadi kenyataan (memperoleh uang, menjadi bos, menjadi orang
yang dihormati, disegani, meningkatkan kepuasan hidup, dan lain-lain).

3. Kawin silang, yaitu suatu upaya bertukar pikiran mengenai ide yang masing-masing sudah dimiliki
untuk menghasilkan ide yang lain. Hal ini biasanya dilakukan oleh mereka yang memiliki ilmu
pengetahuan, pekerjaan, pengalaman dan ide yang berbeda untuk membuat peluang tukar pikiran.

4. Keingintahuan, yaitu dorongan kuat dari dalam diri seseorang untuk mengetahui lebih banyak
tentang sesuatu.

5. Pendekatan tidak langsung, yaitu upaya dilakukan guna membahas sebagian ide yang akan
dikembangkan, karena tidak memungkinkan membahas secara menyeluruh. Pada saat menemui
jalan buntu harus mempertimbangkan pendekatan baru.

6. Komponen yang dimodifkasi, yaitu ide baru hasil dari modifkasi ide lama dengan cara, memilih
produk atau jasa yang akan disempurnakan, membuat daftar tentang semua bagiannya dengan
sistematis, selanjutnya dimodifkasi sesuai dengan tujuan.

7. Meditasi, merupakan suatu teknik menghasilkan ide dengan memusatkan pikiran dan perasaan.
Upaya ini dilakukan agar meningkatan keyakinan diri, memusatkan diri pada cita-cita, merangsang
ide, kesiapan mental, menciptakan daya inovatf.

4.3.1 Pentingnya Ide Bisnis

Pada dasarnya ide bisnis akan menggambarkan beberapa hal. Ide bisnis dapat menentukan apa jenis
bisnis anda, siapa target atau pasar, bagaiaman cara anda menjual produk atau lebih dikenal dengan
strategi pemasaran, dan produk yang menjadi pilihan yaitu produk yang dirasa cocok untuk diproduksi.
Menurut Zimmerer, ide-ide dari wirausahawan dapat menciptakan nilai potensial di pasar sekaligus
menjadi peluang usaha yang menjanjikan keuntungan. Untuk itu, perlu dilakukan identifikasi serta
evaluasi semua risiko yang mungkin timbul dari terciptanya peluang usaha tersebut. Hal itu dapat
dimulai dengan menggunakan strategi yang proaktif guna mengurangi kemungkinan timbulnya risiko.

Penciptaan suatu ide bisnis merupakan salah satu faktor penting dalam memulai sebuah bisnis. Dengan
telah adanya berbagai macam ide bisnis, para wirausaha dapat mampu bersaing dengan bisnis barunya.
Ide dalam konteks kewirausahaan di sini adalah gagasan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda (Putri 2012). Sehingga dapat disimpulkan bahwa penciptaan ide bisnis merupakan penciptaan
gagasan yang menghasilkan suatu bisnis yang baru dan berbeda.

Perlu adanya sebuah strategi untuk dapat menemukan peluang-peluang bisnis. Orang yang memiliki
kreativitas akan mencari peluang bisnis dengan strategi tertentu. Defnisi kreativitas dalam penelitian ini
adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam
melihat masalah dan peluang (Zimmerer et.al 2008).

1. Kreativitas berpengaruh terhadap strategi dalam mencari peluang bisnis. Setiap orang pada
dasarnya sudah memiliki kreativitas di dalam dirinya. Namun kreativitas tersebut perlu diasah atau
dikembangkan. Seseorang yang kreatif, akan cenderung aktif dalam mencari informasi seputar
bisnis sesuai dengan bisnis yang ingin diciptakan/dikembangkan. Semakin kreatif seseorang,
semakin aktif dalam mencari peluang bisnis.

2. Kreativitas berpengaruh terhadap penciptaan ide bisnis. Perkembangan dunia usaha menuntut
siapa saja yang ingin berwirausaha agar dapat bersaing. Untuk dapat bersaing, juga dibutuhkan
sebuah usaha yang kreatif agar dapat memanfaatkan peluang-peluang bisnis di sekitarnya, sehingga
walaupun sudah terdapat beragam jenis bisnis, ia tetap dapat memunculkan ide-ide bisnis yang
baru. Mungkin dengan mengkombinasikan hal-hal yang telah ada menjadi suatu bisnis baru.

33 Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif

3. Strategi mencari peluang bisnis tidak berpengaruh terhadap penciptaan ide bisnis. Penciptaan ide
bisnis tidak bergantung dari strategi yang digunakan dalam mencari peluang bisnis. Strategi yang
dimaksud misalnya, memahami arena kompetitif, memahami perkembangan masa depan,
mencoba untuk menggunakan pengetahuan orang lain untuk melihat visi masa depan yang lebih
realistis, dan yang lainnya (Puhakka 2007).

4.3.2 Mengembangkan Ide Bisnis

Sudah jelas bahwa tidak ada bisnis besar tanpa ide. Meski begitu, tanpa perkembangan yang tepat,
gagasan apapun akan tetap menjadi ide dan tidak akan pernah menjadi bisnis yang sukses. Jika
menemukan sebuah gagasan yang mungkin bisa mengarah pada peluncuran bisnis, berikut ini adalah
beberapa hal yang dapat mengembangkan ide/gagasan itu ke arah yang benar.

1. Menentukan sumber ide bisnis. Sumber ide bisnis bisa datang dari dalam diri sendiri, diberi tahu
oleh orang lain, hasil tukar pikiran, diskusi dengan teman, atau ingin meniru ide bisnis dari sebuah
bisnis yang sudah berjalan.

2. Menentukan ide bisnis yang bagus. Ide bisnis ditemukan melalui pemikiran yang positif dan kreatif.
Ide bisnis datang dari berbagai sumber yang berbeda. Ide binsis yang bagus biasanya asli dan
mencerminkan kesempatan bisnis yang perlu dirambah (kegiatan baru) atau cara baru untuk
mengembangkan kegiatan yang terkait dengan bisnis-bisnis tradisional. Kesempatan bisnis adalah
suatu celah antara apa yang dibeli oleh masyarakat dengan apa yang saat ini ditawarkan oleh bisnis
yang sudah ada.

3. Daftar ide bisnis. Tulislah semua ide yang timbul dalam pikiran sebelum benar-benar memulai
bisnis. Daftar ide ini yang nantinya dijadikan pembanding antara ide yang satu dan ide yang lainnya
agar benar-benar menghasilkan satu ide yang kreatif dan inovatif. Untuk mendatakan ide bisnis
yang baik, harus mendengarkan orang-orang yang berpotensi menjadi pelanggan dan lingkungan
sekitar. Mendengarkan calon pelanggan adalah suatu upaya menentukan ide bisnis yang tepat
karena bisnis yang dijalankan nantinya benar-benar sesuai dengan kebutuhan pasar/pelanggan.
Selain itu, amati juga lingkungan sekitar tempat tinggal. Kira-kira, hal menarik apa yang bisa
dijadikan ide bisnis yang kreatif dan inovatif.

4. Persaingan dengan produksi asing. Biasanya konsumen membutuhkan produk yang bukan hanya
murah tetapi kualitasnya bagus. Oleh karena itu, jika produk tidak sesuai dengan kebutuhan pasar,
maka prosuk kita kalah bersaing dengan prosuk orang lain yang secara kualitas dan kuantitas lebih
baik dari produk kita.

5. Menentukan Pemirsa/pasar. Sekalipun idenya benar-benar hebat, itu mungkin tidak sesuai dengan
kebutuhan pasar. Itulah mengapa hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan target
atau orang-orang yang akan membeli dan menggunakan produk. Jika hal di atas sudah dilakukan,
saatnya untuk mendengarkan dan mengamati. Jika produk yang diciptakan ditujukan untuk
menyelesaikan masalah tertentu yang dihadapi industri, pastikan untuk memetakan masalah ini.
Ikuti sumber informasi otoritas industri yang spesifik, ikuti tren terbaru di sektor, lihat blog yang
dijalankan oleh influencer utama Industri dan mendengarkan percakapan yang terjadi di niche.

6. Penelitian dan Analisis Ide. Sebelum bergerak atau memulai menjalankan bisnis, ada harusnya
gagasan itu diteliti dari berbagai perspektif. Pertama, pikirkan calon pelanggan. Pertimbangkan
tidak hanya orang-orang yang akan membeli produk atau mereka yang akan berinteraksi langsung
dengannya, tetapi juga hal yang mungkin berperan dalam bagaimana produk berada di pasaran.

4.3.3 Menguji Ide Bisnis

Salah satu cara untuk menguji ide bisnis adalah dengan melakukan analisis SWOT dan TOWS. Analisis
SWOT merupakan suatu bentuk analisis yang digunakan oleh manajemen perusahaan atau organisasi

34 Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif

yang sistematis dan dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk
mencapai tujuan perusahaan atau organisasi tersebut., baik tujuan jangka panjang maupun tujuan
jangka pendek. Selain itu, analisis SWOT juga dapat diartikan sebagai sebuah bentuk analisa situasi dan
kondisi yang bersifat deskriptif (memberi suatu gambaran) tentang sebuah perusahan atau organisasi.
Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai faktor yang di jadikan masukan.

Satu hal yang perlu diperhatikan bagi pangguna analisa ini, bahwa analisa SWOT semata-mata hanya
digunakan sebagai suatu analisa saja, yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang
dihadapi sebuah perusahaan atau organisasi. Analisis SWOT bukan sebuah alat yang mampu
memberikan jalan keluar dari permasalahan yang sedang dihadapi.

Menurut David (Fred R. David, 2008:8), semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan dalam area
fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan yang sama kuatnya atau lemahnya dalam semua area bisnis.
Kekuatan/kelemahan internal, digabungkan dengan peluang/ancaman dari eksternal dan pernyataan
misi yang jelas, menjadi dasar untuk penetapan tujuan dan strategi.Tujuan dan strategi ditetapkan
dengan maksud memanfaatkan kekuatan internal dan mengatasi kelemahan. Analisis SWOT menurut
David Fred yaitu, sebagai berikut:

1. Kekuatan (Strenghts), kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keungulan-keungulan lain
yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh
perusahaan yang diharapkan dapat dilayani. Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan
keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar.

2. Kelemahan (Weakness), kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya,
keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja perusahaan. Keterbatasan
tersebut daoat berupa fasilitas, sumber daya keuangan,kemampuan manajemen dan keterampilan
pemasaran dapat meruoakan sumber dari kelemahan perusahaan.

3. Peluang (Opportunities), peluang adalah situasi penting yang mengguntungkan dalam lingkungan
perusahaan. Kecendrungan – kecendrungan penting merupakan salah satu sumber peluang, seperti
perubahaan teknologi dan meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau
pemasokk merupakan gambaran peluang bagi perusahaan.

4. Ancaman (Threats), ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungan dalam lingkungan
perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan
perusahaan. Adanya peraturan-peraturan pemerintah yang baru atau yang direvisi dapat merupakan
ancaman bagi kesuksesan perusahaan

Dalam penelitian analisa SWOT kita dapat memproleh hasil berupa kesimpulan-kesimpulan yang
berdasarkan ke-4 faktor yaitu :

1. Strategi Kekuatan-Kesempatan (S dan O). Strategi yang dihasilkan pada kombinasi ini ialah dapat
memanfaatkan kekuatan atas peluang yang telah diidentifikasi. Contoh: bila kekuatan perusahaan
ada pada keunggulan teknologinya, maka keunggulan ini harus dapat dimanfaatkan untuk mengisi
suatu segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi serta kualitas yang lebih maju, yang
keberadaanya serta kebutuhannya telah diidentifikasi pada analisis ini.

2. Strategi Kelemahan-Kesempatan (W dan O). Kesempatan yang telah diidentifikasi tidak mungkin
dapat dimanfaatkan dikarenakan kelemahan suatu perusahaan. Contoh : jaringan distribusi pada
pasar tersebut tidak dipunyai oleh perusahaan. Salah satu strategi yang dapat dilakukan iyalah
bekerjasama dengan perusahaan yang juga mempunyai kemampuan menggarap pasar tersebut.
Pilihan strategi lain iyalah dapat mengatasi kelemahan agar dapat memanfaatkan kesempatan.

3. Strategi Kekuatan-Ancaman (S atau T). Dalam analisa ancaman juga ditemukan kebutuhan untuk
mengatasinya. Strategi ini iyalah mencoba mencari kekuatan yang dimiliki perusahaan yang

35 Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif

digunakan untuk dapat mengurangi atau menangkal ancaman tersebut. Misalnya ancaman perang
harga.
4. Strategi Kelemahan-Ancaman (W dan T). Dalam situasi harus menghadapi ancaman serta sekaligus
kelemahan intern, strategi yang umumnya iyalah “keluar” dari situasi yang terjepit tersebut.
Keputusan yang diambil iyalah “mencairkan” sumber daya yang terikat pada suatua situasi yang
mengancam tersebut, serta mengalihkan pada usaha lain yang lebih cerah. Siasat lainnya iyalah
dengan mengadakan kerjasama dengan satu perusahaan yang lebih kuat, dengan harapan ancaman
tersebut saat akan hilang. Dengan mengetahui situasi atau masalah yang akan dihadapi, anak
perusahaan juga dapat mengambil langkah-langkah yang perlu serta bertindak dengan mengambil
kebijakan-kebijakan yang terarah serta mantap, dengan kata lain perusahaan tersebut dapat
menerapkan strategi yang tepat.

36 Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif

BAGIAN 5
INDUSTRI KREATIF

5.1 Pengertian Industri Kreatif

5.1.1 Pengertian Ekonomi atau Industri Kreatif

Ekonomi kreatif atau industri kreatif atau disebut juga dengan istilah knowledge based economy
adalah pendekatan, tren, konsep dan kegiatan ekonomi yang bersumber dari kreativitas, inovasi,
bakat, ide dan gagasan serta mengandalkan sumber daya manusia sebagai faktor produksi untuk
menjalankan ekonomi.

Gambar 5.1. Profil Bisnis Kreatif Indonesia

Pertumbuhan ekonomi kreatif digerakkan oleh kapitalis kreativitas dan inovasi dalam
menghasilkan produk atau jasa dengan kandungan kreatif. Ekonomi kreatif adalah sistem
kegiatan manusia yang berkaitan dengan kreasi, produksi, distribusi, pertukaran dan konsumsi
barang dan jasa yang bernilai bagi para pelanggan pasar.

Berikut ini beberapa definisi dan pengertian ekonomi kreatif atau industri kreatif dari beberapa
sumber buku:

 Menurut Departemen Perdagangan Republik Indonesia (2008), industri kreatif adalah industri
yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, ketrampilan, serta bakat individu untuk
menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan
daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.

 Menurut Simatupang (2007), industri kreatif adalah industri yang berfokus pada kreasi dan
eksploitasi karya kepemilikan intelektual seperti seni, film, permainan atau desain fashion,
dan termasuk layanan kreatif antar perusahaan seperti iklan.

 Menurut Institute For Development Economy and Finance (2005), ekonomi kreatif
merupakan proses peningkatan nilai tambah hasil dari eksploitasi kekayaan intelektual berupa
kreativitas, keahlihan, dan bakat individu menjadi sautu produk yang dapat dijual.

 Menurut Howkins (2001), ekonomi Kreatif terdiri dari periklanan, arsitektur, seni, kerajinan.
desain, fashion, film, musik, seni pertunjukkan, penerbitan, penelitian dan pengembangan
(R&D), perangkat lunak, mainan dan permainan, televisi dan radio, dan permainan video.

37 Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif

5.2 Ciri, Jenis dan Komponen Industri Kreatif

5.2.1 Ciri-ciri Ekonomi Kreatif

Ekonomi kreatif atau industri kreatif memiliki ciri khusus, yaitu menampilkan keunggulan
kreativitas dalam menghasilkan desain-desain kreatif yang melekat pada produk barang/jasa
yang dihasilkan. Ekonomi Kreatif merupakan pengembangan ekonomi berdasarkan pada
keterampilan, kreativitas dan bakat individu untuk menciptakan daya kreasi dan daya cipta
individu yang bernilai ekonomis, sehingga menitikberatkan pada pengembangan ide dalam
menghasilkan nilai tambahan.
Ekonomi kreatif atau industri kreatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Memiliki unsur utama kreativitas, keahlian dan talenta yang berpotensi meningkatkan
kesejahteraan melalui penawaran kreasi intelektual.

2. Terdiri dari penyediaan produk kreatif langsung kepada pelanggan dan pendukung
penciptaan nilai kreatif pada sektor lain yang secara tidak langsung berhubungan dengan
pelanggan.

3. Berbasis pada ide atau gagasan.
4. Produk yang dihasilkan adalah produk kreatif yang memiliki siklus hidup singkat, resiko yang

tinggi, margin yang tinggi, keanekaragaman yang tinggi, persaingan yang tinggi, dan mudah
ditiru.
5. Penyediaan produk kreatif langsung pada pelanggan dan mendukung penciptaan nilai kreatif
sektor lain yang secara tidak langsung berhubungan dengan pelanggan.
6. Diperlukan kerjasama dan kolaborasi yang baik antara berbagai pihak yang berperan dalam
industri kreatif, seperti kaum intelektual, dunia usaha, dan pemerintah.
7. Industri kreatif bisadikembangkan secara luas dan tidak terbatas di berbagai badan usaha.
8. Konsep yang dibangun bersifat relatif.

5.2.2 Jenis dan Sektor Ekonomi Kreatif

Dalam buku Pengembangan Industri Kreatif 2025, Departemen Perdagangan Republik Indonesia
(2008), jenis ekonomi kreatif dibagi menjadi 14 sektor industri atau ekonomi kreatif, yaitu:

1. Periklanan.

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan jasa periklanan (komunikasi satu arah dengan
menggunakan medium tertentu), yang meliputi proses kreasi, produksi dan distribusi dari iklan
yang dihasilkan, misalnya: riset pasar, perencanaan komunikasi iklan, iklan luar ruang, produksi
material iklan, promosi kampanye relasi public, tampilan iklan di media cetak (surat kabar,
majalah) dan elektronik (televisi dan radio), pemasangan berbagai poster dan gambar,
penyebaran selebaran, pamflet, edaran, brosur dan reklame sejenis, distribusi dan delivery
advertising materials atau sampel, serta penyewaan kolom untuk iklan.

2. Arsitektur.

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan jasa desain bangunan, perencanaan biaya, kontruksi,
konservasi bangunan warisan, pengawasan konstruksi baik secara menyeluruh dari level makro

38 Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif

(town planning, urban design, landscape architecture) sampai dengan level mikro (detail
konstruksi, misalnya; arsitektur taman, desain interior).

3. Pasar barang seni.

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan perdagangan barang-barang asli, unik dan langka serta
memiliki nilai estetika seni yang tinggi melalui lelang, galeri, toko, pasar swalayan, dan internet,
misalnya: alat musik, percetakan, kerajinan, automobile, film indie-dokumenter, seni rupa dan
lukisan.

4. Kerajinan (handicraft).

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi dan distribusi produk yang dibuat dan
dihasilkan oleh tenaga pengrajin yang berawal dari desain awal sampai dengan proses
penyelesaian produknya, antara lain meliputi barang kerajinan yang terbuat dari batu berharga,
serat alam maupun buatan, kulit, rotan, bambu, kayu, logam (emas, perak, tembaga, perunggu,
besi), kaca, porselin, kain, marmer, tanah liat, dan kapur. Produk kerajinan pada umumnya hanya
diproduksi dalam jumlah yang relatif kecil (bukan produksi massal).

5. Desain.

Kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain grafis, desain interior, desain produk, desain
industri, konsultasi identitas perusahaan dan jasa riset pemasaran serta produksi kemasan dan
jasa pengepakan.

6. Fashion.

Kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain pakaian, desain alas kaki, dan desain aksesoris
mode lainnya, produksi pakaian mode dan aksesorisnya, konsultasi lini produk fesyen, serta
distribusi produk fesyen.

7. Film, video, dan fotografi.

Kegiatan kreatif yan terkait dengan kreasi produksi video, film dan jasa fotografi, serta distribusi
rekaman video dan film. Termasuk di dalamnya penulisan skrip, dubbing film, sinematografi,
sinetron, eksibisi film.

8. Permainan interaktif.

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi dan distribusi permainan komputer dan
video yang bersifat hiburan, ketangkasan, dan edukasi. Subsektor permainan interaktif sebagai
hiburan semata-mata tetapi juga sebagai alat bantu pembelajaran atau edukasi.

9. Musik.

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi/komposisi, pertunjukan, reproduksi, dan distribusi
dari rekaman suara atau lagu.

10. Seni pertunjukan.

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha pengembangan konten, produksi pertunjukan
(misal: pertunjukan balet, tarian tradisional, tarian kontemporer, drama, musik tradisional, musik
teater, opera, termasuk tur musik etnik), desain dan pembuatan busana pertunjukan, tata
panggung, dan tata pencahayaan.

39 Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif

11. Penerbitan dan percetakan.
Kegiatan kreatif yang terkait dengan penulisan konten dan penerbitan buku, jurnal, koran,
majalah, tabloid, dan konten digital serta kegiatan kantor berita dan pencari berita. Subsektor ini
juga mencakup penerbitan perangko, material, uang kertas, blanko cek, giro, surat andil, obligasi,
surat saham, surat berharga lainnya, passport, tiket pesawat terbang, dan terbitan khusus lainnya.
Juga mencakup penerbitan foto-foto, grafir (engraving) dan kartu pos, formulir, poster,
reproduksi, percetakan lukisan dan barang cetakan lainnya, termasuk rekaman mikro film.
12. Layanan komputer dan piranti lunak.
Kegiatan kreatif yang terkait dengan pengembangan teknologi informasi termasuk jasa layanan
komputer, pengolahan data, pengembangan database, pengembangan piranti lunak, integrasi
sistem, desain dan analisis sistem, desain arsitektur piranti lunak, desain prasarana piranti lunak
dan piranti keras serta desain portal termasuk perawatannya.
13. Radio dan televisi.
Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha kreasi, produksi dan pengemasan, acara televisi
(seperti games, kuis, reality show, infotainment, dan lainnya), penyiaran, dan transmisi konten
acara televisi dan radio, termasuk kegiatan station relay (pemancar kembali) siaran radio dan
televisi.
14. Riset dan pengembangan.
Kegiatan kreatif yang terkait dengan usaha inovatif yang menawarkan penemuan ilmu dan
teknologi dan penerapan ilmu dan pengetahuan tersebut untuk perbaikan produk dan kreasi
produk baru, proses baru, material baru, alat baru, metode baru, dan teknologi baru yang dapat
memenuhi kebutuhan pasar ternasuk yang berkaitan dengan humaniora seperti penelitian dan
pengembangan bahasa, sastra, dan seni, serta jasa konsultasi bisnis dan manajemen.

5.2.3 Komponen Industri Kreatif

Terdapat tiga komponen utama untuk membangkitkan industri kreatif yakni
1. Kolaborasi,
Menggabungakan industry atau dan produk yang telah ada dengan industri atau dan produk
yang baru.
2. Kontribusi
Memberikan kontribusi yang optimal terhadap perkembangan industri tersebut.
3. Inovasi.
Melakukan suatu perubahan-perubahan yang dapat meningkatkatkan produktivitas dari induatri
untuk mengahasilkan suatu produk yang diinginkan oleh konsumen.

40 Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif

5.3 Indikator Industri Kreatif
5.3.1 Hal Yang Perlu Diperispakan dalam Pengembangan Industri Kreatif

Sebagai indikator keberhasilan dalam suatu industri kratif dilihat dari perkembangan industry
tersebut. Dalam laporannya (Laporan Ekonomi Kreatif PBB Edisi Khusus 2013) PBB memberikan
banyak contoh yang menunjukkan pentingnya budaya bagi pembangunan masyarakat.
Dokumen ini juga menjelaskan bagaimana perluasan hak dan peluang bagi seniman dan
pengusaha kreatif dapat meningkatkan efisiensi di bidang budaya secara keseluruhan. Jadi, apa
yang harus kita lakukan untuk pengembangan sektor kreatif dalam ekonomi?

1. Pertama-tama, ketahuilah bahwa, selain manfaat ekonomi, ekonomi kreatif juga
menghasilkan nilai non-moneter yang berkontribusi signifikan untuk mencapai
pembangunan masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan.

2. Jadikan budaya pendorong dan penggerak proses pembangunan ekonomi, sosial dan
lingkungan, karena perubahan positif hanya dapat terjadi dalam masyarakat yang
didefinisikan secara budaya.

3. Mengungkapkan peluang melalui pemetaan aset lokal dari ekonomi kreatif. Analisis ini akan
menjadi dasar untuk pengembangan program aksi tindak lanjut di sektor ini.

4. Perkuat basis bukti melalui pengumpulan data yang ketat sebagai investasi hulu yang
mendasar bagi setiap kebijakan pengembangan ekonomi kreatif yang koheren di wilayah ini.

5. Selidiki hubungan antara sektor informal dan formal ekonomi kreatif sebagai hal yang krusial
untuk penetapan kebijakan yang memadai, karena ekonomi kreatif di negara-negara
berkembang sangat bergantung pada sistem, proses dan lembaga budaya informal, dan jauh
dari sektor publik, sementara keluarga dan teman menjadi investor utama bagi
wirausahawan kreatif.

6. Menganalisis faktor-faktor penentu keberhasilan yang berkontribusi dalam membentuk jalur
baru untuk pengembangan ekonomi kreatif lokal. Faktor-faktor keberhasilan tersebut
meliputi: ketersediaan infrastruktur dan sumber daya tenaga kerja, keberadaan undang-
undang yang melindungi kekayaan intelektual, ketersediaan akses ke dalam arti pasar global,
dan lain-lain.

7. Investasikan dalam pengembangan usaha kreatif berkelanjutan di seluruh rantai nilai. Ini
berarti bahwa perlu ada dukungan untuk pembelajaran dan inovasi lokal, karena tanpa
mereka tidak akan ada bakat baru atau perusahaan kreativitas baru.

8. Ciptakan peluang baru bagi pengusaha budaya dalam administrasi bisnis dan jejaring proses
sosial, libatkan mereka dalam kegiatan pemasaran, dan berikan mereka kutipan kota yang
cocok untuk pengembangan struktur pada makhluk sosial dan budayanya.

9. Terlibat dalam kerja sama internasional untuk memfasilitasi saling belajar yang produktif
serta berbagi informasi dan pengalaman.

10. Mengarusutamakan budaya ke dalam program pembangunan ekonomi dan sosial lokal,
menjadikannya nomor satu, bahkan ketika dihadapkan dengan prioritas yang bersaing.

41 Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif

BAGIAN 6

PERAMALAN BISNIS

6.1 Pengertian Peramalan (Forecasting) dan Langkah-langkah Peramalan

Pengertian Peramalan (Forecasting) dan Langkah-langkah Peramalan – Peramalan atau dalam
bahasa Inggris disebut dengan Forecasting adalah seni dan ilmu memprediksi apa yang akan terjadi
di masa depan. Peramalan merupakan salah satu fungsi yang sangat penting karena hampir semua
keputusan bisnis diambil berdasarkan peramalan apa yang akan terjadi di masa depan.
Perencanaan-perencanaan bisnis seperti model produk dan jumlah unit yang akan diproduksi, pasar
mana yang paling berpotensi, berapa banyak karyawan yang harus direkrut, berapa banyak modal
yang harus disediakan dan berapa banyak bahan baku yang harus dibeli pada umumnya dibuat
berdasarkan Forecast atau Peramalan yang ditentukan oleh Manajemen.

Gambar 6.1 . Forcasting
Peramalan yang buruk akan menghasilkan keputusan bisnis yang salah dan membuat perusahaan
tidak siap untuk memenuhi tuntutan masa depan sehingga akan sangat membahayakan
perusahaan itu sendiri. Konsekuensinya dapat berupa hilangnya pelanggan atau menderita kerugian
yang besar atau bahkan memaksa perusahaan yang bersangkutan keluar dari bisnisnya. Dan
tentunya, sebuah Peramalan atau Forecasting yang baik dan akurat dapat membantu perusahaan
dalam mempersiapkan semua sumber dayanya untuk menghadapi semua tuntutan di masa depan
sehingga dapat menguntungkan perusahaan tersebut dan memenangi persaingan bisnisnya.

Pengertian Peramalan (Forecasting) menurut para Ahli

Berikut ini adalah beberapa definisi atau pengertian Peramalan atau Pengertian Forecasting
menurut para ahli :
1. Pengertian Peramalan (Forecasting) menurut Lalu Sumayang, (2003:24), Peramalan adalah

perhitungan yang objektif dan dengan menggunakan data-data masa lalu, untuk menentukan
sesuatu dimasa yang akan datang.
2. Pengertian Peramalan (Forecasting) menurut Sudjana (1989:254), Peramalan adalah proses
perkiraan (pengukuan) besarnya atau jumlah sesuatu pada waktu yang akan datang
berdasarkan data pada masa lampau yang dianalisis secara ilmiah khususnya menggunakan
metode statistika.
3. Pengertian Peramalan (Forecasting) menurut Nasution dan Prasetyawan (2008:29), Peramalan
adalah proses untuk memperkirakan beberapa kebutuhan dimasa datang yang meliputi
kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka
memenuhi permintaan barang ataupun jasa.
4. Pengertian Forecasting atau Peramalan menurut Jay Heizer & Barry Render (2011:136),
Peramalan adalah seni dan ilmu untuk memprediksi kejadian di masa depan dengan melibatkan
pengambilan data historis dan memproyeksikannya ke masa mendatang dengan model
pendekatan sistematis.

42 Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif

5. Pengertian Forecasting atau Peramalan menurut William J. Stevenson (2009:72), Peramalan
adalah input dasar dalam proses pengambilan keputusan manajemen operasi dalam
memberikan informasi tentang permintaan di masa mendatang dengan tujuan untuk
menentukan berapa kapasitas atau persediaan yang diperlukan untuk membuat keputusan
staffing, budget yang harus disiapkan, pemesanan barang dari supplier dan partner dari rantai
pasok yang dibutuhkan dalam membuat suatu perencanaan.

6. Pengertian Peramalan (Forecasting) menurut Arman Hakim Nasution (2003:25), Peramalan
adalah proses untuk memperkirakan beberapa kebutuhan dimasa datang yang meliputi
kebutuhan dalam ukuran kuantitas, waktu, dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi
permintaan barang ataupun jasa.

Dari definisi-definisi para ahli diatas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa Peramalan adalah
proses menganalisis dan memahami informasi saat ini dan masa lampau untuk mengetahui pola
masa depan melalui pendekatan ilmiah dan sistematis.

6.2 Langkah-langkah Peramalan (Forecasting)

Berikut ini adalah langkah-langkah yang diperlukan dalam proses peramalan.

1. Menentukan Tujuan Peramalan

Perlu diingat bahwa, Forecasting diperlukan untuk merencanakan masa depan, oleh karena itu
kita harus mempertimbangkan dan memutuskan peramalan apa yang sebenarnya dibutuhkan
oleh kita. Mungkin kedengarannya sederhana, namun kesalahan memutuskan tujuan atau apa
yang kita inginkan akan menghasilkan hasil yang berbeda sehingga keakuratan peramalan akan
diragukan. Dalam tahap ini, kita juga perlu menentukan setiap detail dari peramalan tersebut,
contoh jenis produk, unit yang diperlukan (berapa kotak atau unit) dan jangka waktu (misalnya
mingguan, bulanan atau tahunan).

2. Mengevaluasi dan Menganalisis data yang sesuai

Langkah ini melibatkan identifikasi data apa yang diperlukan dan data apa saja yang tersedia.
Pengidentifikasian data ini akan berdampak pada pemilihan metode peramalan nanti. Misalnya,
jika kita ingin meramalkan jumlah penjualan pada suatu produk baru, mungkin kita tidak
memiliki data historis penjualan sehingga membatasi kita untuk menggunakan metode
peramalan yang bersifat kuantitatif.

3. Memilih dan Menguji Metode Peramalan

Setelah data dievaluasi, langkah selanjutnya adalah memilih dan menentukan model atau
metode peramalan yang tepat. Umumnya, Metode Peramalan yang dipilih adalah metode yang
telah mempertimbangkan faktor-faktor seperti biaya dan kemudahan penggunaannya. Selain
itu, satu faktor yang terpenting adalah faktor keakuratan peramalan. Cara yang paling umum
adalah dengan mencari dua atau tiga metode yang terbaik kemudian mengujinya pada data
historis untuk melihat metode atau model forecasting mana yang paling akurat.

4. Menghasilkan Peramalan

Setelah menentukan metode atau model forecast/peramalan mana yang akan kita gunakan,
selanjutnya adalah menghasilkan ramalan yang kita butuhkan.

43 Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif

5. Memantau Keakurasian Peramalan

Forecasting atau Peramalan merupakan proses yang berkelanjutan. Setelah membuat ramalan,
kita harus mencatat apa yang sebenarnya terjadi (aktual) dan kemudian menggunakan
informasi tersebut untuk memantau keakurasian peramalan kita. Perlu diketahui bahwa
metode peramalan yang terbaik pada masa lalu belum tentu bisa memberikan hasil yang
terbaik untuk masa depan. Oleh karena itu, kita harus selalu bersiap-siap untuk merevisi
metode peramalan kita seiring dengan perubahan data kita.

6.3. Keuntungan dan Kekurangan Peramalan (Forecasting)

Meskipun Forecasting atau Peramalan sangat dibutuhkan pada Manajemen Operasi dan
Produksi, namun Peramalan juga memiliki kekurangan. Berikut ini adalah keuntungan dan
kekurangan pada Peramalan atau Forecasting.

4. Keuntungan Peramalan (Advantages of Forecasting)

Suatu Organisasi menggunakan berbagai metode atau teknik peramalan untuk menilai hasil
yang “mungkin” akan didapatkan oleh organisasi atau perusahaannya. Metode yang digunakan
tergantung pada data yang tersedia dan jenis industri yang dioperasikan oleh perusahaan
tersebut. Keuntungan utama dari peramalan atau forecasting ini adalah menyediakan informasi
berharga yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengambil keputusan tentang masa
depan perusahaan yang bersangkutan.

5. Kekurangan Peramalan (Disadvantages of Forecasting)

Dapat dikatakan bahwa hampir tidak mungkin untuk meramalkan masa depan secara akurat
100%, hal ini dikarenakan sifat alamiah dari peramalan itu sendiri. Skenario atau kondisi bisnis
dapat berubah dan berbeda tergantung pada interpretasi data yang didapatkannya dan juga
perubahan-perubahan dan faktor-faktor tidak terduga lainnya di lingkungan bisnis. Oleh karena
itu, suatu organisasi atau perusahaan tidak dapat 100% bergantung pada metode peramalan
tertentu. Namun organisasi dapat secara efektif menggunakan peramalan dengan bantuan alat
analisis lainnya untuk mendapatkan informasi terbaik yang “mungkin” akan terjadi di masa
depan. Membuat keputusan yang pada hasil peramalan yang tingkat keakurasiannya rendah
akan mengakibatkan kehancuran pada keuangan perusahaan. Dengan kata lain, perusahaan
dianjurkan untuk memadukan peramalan dengan alat analisis bisnis lainnya.

6.4 Jenis-Jenis Peramalan

Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis peramalan, yakni sebagai berikut:

1. Berdasarkan Horizon Waktu

Berdasarkan horizon waktu, terdapat beberapa jenis bagian, antara lain:

1. Peramalan Jangka Panjang

Peramalan jangka panjang ialah peramalan yang meliputi waktu lebih besar dari 18 bulan.

44 Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif

2. Peramalan Jangka Menengah
Peramalan jangka menengah ialah peramalan yang meliputi waktu sekitar 3 sampai 18 bulan.

3. Peramalan Jangka Pendek
Peramalan jangka pendek ialah peramalan yang meliputi jangka waktu kurang dari 3 bulan.

2. Berdasarkan Fungsi dan Penjadwalan Operasi Di Masa depan
Berdasarkan fungsi dan penjadwalan operasi dimasa depan, terdapat beberapa jenis bagian,
antara lain:
1. Peramalan Ekonomi
Peramalan ekonomi ialah peramalan yang menguraikan aliran bisnis dengan memperhitungkan
fase inflasi, kesiapan uang, dana yang diperlukan untuk membangun perumahan dan parameter
penjadwalan lainnya.
2. Peramalan Teknologi
Peramalan teknologi ialah peramalan yang mencermati fase peningkatan teknologi yang bisa
merilis produk baru yang memikat, yang memerlukan pabrik dan peralatan yang baru.

3. Berdasarkan Jenis Data Ramalan Yang Dirangkai
Berdasarkan jenis data ramalan yang dirangkai, terdapat beberapa jenis bagian, antara lain:
1. Peramalan Kualitatif

Peramalan kualitatif ialah peramalan yang diaturkan pada data kualitatif pada masa lampau.
2. Peramalan Kuantitatif

Peramalan kuantitatif ialah peramalan yang diaturkan atas data pemasaran pada masa
lampau.
4. Berdasarkan Sifat Penyusunannya
Berdasarkan sifat penyusunannya, terdapat beberapa jenis bagian, antara lain:
1. Peramalan Subjektif
Peramalan subjektif ialah peramalan yang diaturkan atas anggapan atau opini dari orang yang
menyusunnya.
2. Peramalan Objektif
Peramalan objektif ialah peramalan yang diaturkan atas data yang signifikan pada masa
lampau, dengan memakai langkah-langkah dalam penganalisaan data tersebut.

45 Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif

BAGIAN 7

ASPEK OPERASI DAN PRODUKSI

7.1 Tujuan Aspek Operasi dan Produksi

Bicara tentang tujuan aspek operasi dan produksi terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:

1. Perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat ,
2. Perusahaan dapat menentukan layout yang tepat sesuai dengan proses produksi yang dipilih

sehingga dapat memberikan efisiensi,
3. Perusahaan dapat menentukan teknologi yang tepat untuk proses produksi,
4. Perusahaan dapat menentukan persediaan yang paling baik untuk dijalankan sesuai dengan bidang

usahanya,
5. Agar dapat menentikan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan sekarang dan masa yang akan dating,

7.2 Penentuan Lokasi

Dalam menjalankan suatu bisnis ,lokasi atau letak dari bisnis yang dijalankan juga menjadi salah satu hal
penting untuk kesinambungan dalam operasinya. Adapun hal yang diperhatikan dalam penentuan lokasi
usaha adalah :

1. Lokasi kantor pusat, pabrik, gudang dan kantor cabang.

Pertimbangannya:
 Jenis usaha yang dijalankan
 Dekat dengan pasar atau konsumen
 Dekat dengan bahan baku
 Tersedia tenaga kerja
 Tersedia sarana pra sarana (transportasi, listrik dan air)
 Dekat dengan pusat pemerintahan
 Dekat dengan lembaga keuangan
 Berada dikawasan industri
 Kemudahan melakukan perluasan

2. Pemilihan Strategi Produksi
3. Pemilihan dan Perencanaan Produk yang akan diproduksi
4. Rencana Kualitas
5. Pemilihan Teknologi
6. Rencana Kapasitas produksi
7. Manajemen persediaan
8. Jenis teknologi
9. Pengawasan kualitas produk
10. Peralatan dan mesin
11. Lokasi pabrik

46 Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif

12. Layout pabrik
13. Perkembangan teknologi
14. Rencana Operasional dalam hal jumlah produksi
15. Rencana pengendalian persediaan, bahan baku dan barang jadi.
16. Pengawasan kualitas produk (barang/ jasa)

7.3 Metode Penilaian Lokasi
Setelah mendapatkan lokasi yang sesuai dengan keinginan serta sesuai dengan bisnis yang akan
dijalankan , maka diperlukan juga suatu penilaian terhadap lokasi tersebut. Penilaian hasil (value)
bertujuan sebagai tolak ukur kesesuaian dari kebutuhkan bisnis tersebut diantaranya adalah :
1. Pertimbangan :

a. Pasar
b. Bahan baku
c. Transportasi
d. Tenaga kerja
2. Perbandingan biaya Pertimbangan :
a. Bahan baku
b. Bahan bakar dan listrik
c. Biaya operasi
Dari hasil analisis ekonomi yang didapatkan terdapat beberapa pertimbangan yang juga harus
diperhatikan dalam menjalankan suatu bisnis usaha, yaitu
Pertimbanganya :
1. Biaya sewa
2. Biaya Tenaga kerja
3. Biaya pengangkutan
4. Biaya bahan bakar dan listrik
5. Pajak
6. Perumahan
7. Sikap masyarakat

7.4 Perencanaan Jumlah Produksi
Dalam perencanaan jumlah produksi ada beberapa factor yang harus di perhatikan dalam menjalankan
bisnis usaha . adapun faktor-faktor tersebut adalah :
1. Permintaan
2. Kapasitas pabrik
3. Suplai bahan baku

47 Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif

4. Modal kerja
5. Peraturan pemerintah

7.5 Luas Produksi
Luas produksi ekonomis ditentukan oleh
1. Kecenderungan permintaan yang akan datang
2. Kemungkinan pengadaan bahan baku, bahan pembantu, tenaga kerja, dll.
3. Tersedianya teknologi dan peralatan dipasar
4. Daur hidup produk dan produk subtitusi
Penentuan jumlah produksi optimal
1. Pendekatan marginal cost dan revenue
2. Pendekatan break event point
3. Metode linear programmming

7.6 Tata Letak
Tata letak
1. Memberikan ruang gerak yang memadai untuk beraktivitas dan pemeliharaan
2. Pemakaian ruangan yang efisien
3. Mengurangi biaya produksi maupun investasi
4. Aliran material menjadi lancar
5. Pengangkutan material dan barang jadi rendah biaya
6. Kebutuhan persediaan yang rendah
7. Memberikan kenyamanan, kesehatan dan keselamatan kerja yang lebih baik

48 Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif

BAGIAN 8

PENETAPAN PRODUK UNGGUL DAN MANAJEMEN INOVASI

8.1 Menetapkan Inovasi dan Menciptakan Produk dan Layanan yang unggul

Salah satu tantangan dalam mengembangkan produk dan jasa yang unggul adalah menetapkan salah
satu dari sedemikian banyak produk yang dapat dikembangkan. Penetapan produk dan jasa ini harus
dilakukan untuk memulai usaha dan juga memenangkan persaingan. Tentunya tidak mudah dalam bagi
wirausaha untuk menghasilkan produk dan jasa yang unggul, dari berbagai alternatif, terutama banyak
hal yang dipertaruhkan terkait resiko dan investasi ketika mengembangkan produk baru atau jasa.

Untuk meminimalkan resiko dan mengalokasikan sumber daya investasi dengan bijaksana, wirausaha
harus mempertimbangkan faktor-faktor berikut :
1. Apakah spesifikasi produk atau jasa baru yang akan dihasilkan memenuhi kebutuhan pelanggan?
2. Apakah produk atau jasa baru tersebut layak untuk dipasarkan?
3. Apakah proses pembuatan produk ini sudah dikuasai dengan baik?
4. Bagaimana produk dan jasa dibandingkan dengan produk pesaing?
5. Bagaimana strategi pemasaran produk atau jasa baru yang akan dipakai?

8.2. Manajemen Inovasi Manajemen inovasi memegang peranan penting dalam pertumbuhan
perusahaan dan menguasai persaingan.

Beberapa contoh perusahaan yang mengelola inovasi dengan baik adalah Apple dan Google. Sejak
didirikan dari tahun 1970-an, Apple yang terus mengembangkan inovasinya terus sehingga
menghasilkan produk produk gagdet Ipad, Iphone, Ipod yang diterima di pasar. Bahkan setelah
meninggalnya sang pendiri Steve Job, Apple diperkirakan akan meluncurkan I-car. Selain itu, Google juga
muncul dengan dengan berbagai layanan search engine dan dilengkapi dengan berbagai layanan lain
yang unik di Internet. Seorang wirausaha memerlukan manajemen Inovasi untuk mengatur ide-ide hasil
kreatifitas dan inovasi yang mungkin dapat menjadi sangat banyak. Keberadaan ide-ide tersebut harus
diatur dan disusun secara sistematis agar sesuai dengan pengembangan usaha, melalui sistem yang
terstruktur, sistematis, efisien, dan berkelanjutan. Perlu disadari oleh wirausaha, bahwa dari 1000 ide
yang brilian, mungkin hanya satu yang menjadi inovatif. Untuk menghasilkan 100 jenis produk dalam
satu tahunnya, maka dibutuhkan 100.000 ribu ide brilian. Banyaknya ide tersebut, akan menuntut
manajemen inovasi yang baik untuk menghindarkan ide-ide yang menumpuk dan terlambat untuk
diperkenalkan di pasar. Kesalahan dalam meluncurkan produk dan jasa atau terlambat diperkenalkan
kepada pasar maka akan menimbulkan potensi kehilangan pendapatan dan kehilangan kemampuan
bersaing dengan yang lain. Wirausaha juga harus menyadari bahwa, banyak perubahan fundamental
bagaimana perusahaan menghasilkan ide dan nilai-nilai baru dan membawanya ke pasar selama abad
20.
Hal ini sangat penting mengingat wirausaha baru khususnya mahasiswa mengetahui apa yang sudah
terjadi dalam manajemen inovasi yang dikembangkan oleh perusahaan yang unggul bahkan pesaing

49 Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif

yang sudah ada terlebih dulu. Wirausaha perlu mengetahui bahwa pergerakan perubahan konsep/teori
inovasi melahirkan perjalanan melalui regenerasi konsep dan pendekatan yang kemudian melahirkan
perubahan generasi inovasi.

Terdapat dua pandangan dalam mengurai generasi model inovasi yaitu diambil dari Davenport (2003)
dan Marinova (2003).

Pertama/kedua 1960 an + Model linier sederhana–tarikan kebutuhan dan dorongan teknologi

Ketiga 1970 an + Model coupling, mengenali interaksi antara unsur-unsur yang berbeda dan umpan balik
di antara mereka

Keempat 1990 an + Model pararel, integrasi antar perusahaan, ke hulu dengan pemasok kunci dan ke
hilir dengan permintaan dan pelanggan aktif, menekankan pada hubungan dan aliansi

Kelima 2000 + Integrasi sistem dan jaringan yang luas, respon untuk penyesuaian dan fleksibel,
pengujian dan eksperimentasi terus-menerus (Rothwell dalam Davenport ,2003) ,

Rothwell (1994) menjelaskan bahwa evolusi inovasi terbagi dalam lima generasi perilaku inovasi, yaitu:

1. Generasi pertama inovasi (1G) – technology push. Area inovasi lebih menekankan sebagai pondasi
dari revolusi industri. Inovasi hadir bersama teknologi baru untuk mengembangkan produk dan
produksi.

2. Generasi kedua inovasi (2G) – need pull. Area inovasi berbasis pada fokus pasar dan konsumen,
dimana konsumen menekan kebutuhan dan respon teknologi produksi. Pemasaran menentukan peran
dari pemunculan ide-ide baru.

3. Generasi ketiga inovasi. (3G) – coupling model. Area inovasi berkembangan menjadi model
pengelompokkan. Pemasaran mungkin membutuhkan ide-ide baru, namun teknologi produksi
memberikan solusi. Alternatifnya, R&D mengembangkan ide-ide baru bagi pemasaran dengan feedback
dari pasar, R&D dan pemasaran menyatu dalam hubungan yang kuat.

4. Generasi keempat inovasi (4G) – integrated model. Model inovasi yang terintegrasi menunjukkan R&D
dan pemasaran memiliki aktivitas yang terintegrasi, bersama dengan supplier dan menghilangkan peran
yang dikelompokkan untuk memimpin konsumen.

5. Generasi kelima inovasi (5G) – system integration and networking model. Model inovasi yang
dikembangkan mengintegrasikan strategi mitra dengan supplier dan konsumen melalui sistem yang
tangguh dan memiliki kolaborasi antara pemasaran dan penelitian yang kuat. Penekanan pada
fleksibilitas dan kecepatan pengembangan dengan fokus pada kualitas dan faktor lainnya.

Dengan menyadari bahwa saat ini perubahan dan manajemen inovasi memegang peranan penting dan
semakin berkembang, sudah saatnya wirausaha baru mengenali bagaimana memanfaatkan
perkembangan inovasi tersebut.

8.3. Berbagai Contoh Penemuan yang Mendunia

Mahasiswa sebagai calon wirausaha memerlukan pemahaman apa saja produk yang telah diciptakan
dan kemudian menjadi produk yang mendunia. Berikut berbagai contoh penemuan yang dihasilkan oleh
kelima generasi inovasi tersebut yang telah mewarnai dunia dan bahkan merubah perilaku konsumen.

50 Perencanaan Bisnis dan Usaha Kreatif


Click to View FlipBook Version